Anda di halaman 1dari 3

Problem Medik Subjektif, Objektif Terapi Assesment Plan Monitoring

Tumor ovarium S:- Cisplatine 50 Terapi sesuai Terapi dilanjutkan


metastasis O:- mg/m² 1x tiap 4 Pemberian Cisplatine 50 mg/m² 1x tiap 4
minggu secara minggu secara i. v. merupakan agen platinum
i. v. yang merusak DNA dalam sel tumor, yang
mengehentikannya untuk membentuk sel baru
(NCCN 2017, hal 37-38).

Ondansetron 24
mg

Dexamethasone
12 mg

Ranitidine 75
mg

Placlitaxel Indikasi tanpa terapi Diberikan pemberian


Pemberian Placlitixel sebagai obat kemoterapi Placlitaxel
untuk dikombinasikan dengan Cisplatine karena
dapat memblokir bagian sel tertentu untuk
membelah sel / membentuk sel baru (NCCN
2017 hal 38)
Terdapat beberapa sistem klasifikasi DRPs yang dikenal dalam praktik kefarmasian, ada yang mudah untuk

diterapkan dan sebagian sulit, terutama dalam hal reproduksibilitas klasifikasi yang perlu diteliti lebih lanjut.

Beberapa sistem klasifikasi DRPs yang dikenal, antara lain ABC system, ASHP (American Society of Health-

System Pharmacy) classification, Cipolle dkk, Granada consensus, Hanlon, Hepler/Strand, Krska dkk, Mackie,

PAS, PCNE (Pharmacetical Care Network Eorope) classification, PI-doc, SHB-SEP, dan Westerland

classification.

Kategori drug related problems (DRPs) (Cipolle dkk., 2004)

Terkait kebutuhan obat Kategori DRPs


Indikasi 1. Indikasi tanpa terapi
2. Terapi tanpa indikasi
Efektivitas 3. Obat tidak efektif
4. Dosis obat terlalu rendah
Keamanan 5. Reaksi obat yang tidak diinginkan
6. Dosis obat terlalu tinggi
Kepatuhan 7. Ketidakpatuhan

Kategori dan penyebab DRPs (Cipolle dkk., 2004)

Kategori DRPs Penyebab DRPs


Indikasi tanpa terapi 1. Pasien membutuhkan terapi obat baru
2. Pasien menderita penyakit kronik yang membutuhkan terapi obat lanjutan
3. Pasien dalam kondisi medis yang membutuhkan kombinasi obat untuk
mendapatkan efek sinergis
4. Pasien beresiko mengalami kejadian yang tidak diharapkan yang dapat
dicegah dengan terapi profilaksis dan/atau premedikasi
Terapi tanpa indikasi 1. Pasien menerima obat tanpa indikasi medis yang jelas
2. Masalah medis pasien yang berkaitan dengan drug abuse, konsumsi alkohol
atau merokok
3. Kondisi medis pasien lebih baik diterapi dengan terapi non obat.
4. Adanya duplikasi terapi
5. Pasien menerima obat untuk mengatasi efek samping obat lain
Obat tidak efektif 1. Obat yang diterima pasien tidak efektif untuk kondisi medisnya
2. Pasien alergi terhadap obat yang diterima
3. Pasien menerima obat yang bukan paling efektif untuk indikasi yang diterapi
4. Pasien mempunyai faktor resiko kontraindikasi terhadap obat yang diterima
5. Pasien menerima obat yang efektif tetapi bukan yang paling murah
6. Pasien menerima obat yang efektif tetapi bukan yang paling aman
7. Pasien mengalami infeksi yang penyebabnya resisten terhadap obat yang
diterima
8. Pasien menerima kombinasi obat yang tidak diperlukan
Dosis obat terlalu rendah 1. Dosis obat yang digunakan terlalu rendah untuk menghasilkan respon yang
diinginkan
2. Kadar obat dalam darah pasien berada di bawah kisaran yang diinginkan
3. Waktu profilaksis tidak tepat (misalnya, antibiotik pra pembedahan
diberikan terlalu awal)
4. Obat, dosis, rute dan formulasi tidak tepat untuk pasien
5. Fleksibilitas dosis dan interval tidak tepat untuk pasien
Reaksi obat yang tidak 1. Obat diberikan terlalu cepat kepada pasien
diinginkan 2. Pasien mengalami reaksi alergi terhadap obat
3. Pasien mempunyai faktor resiko yang menyebabkan obat terlalu berbahaya
untuk digunakan
4. Pasien mengalami idiosinkratik terhadap obat
5. Efek obat berubah akibat induksi/inhibisi enzim dari obat lain yang
digunakan pasien
Dosis obat terlalu tinggi 1. Dosis obat terlalu tinggi untuk pasien
2. Kadar obat dalam darah pasien berada di atas kisaran yang diinginkan
3. Dosis obat pasien dinaikkan terlalu cepat
4. Pasien mengalami akumulasi obat akibat pemberian kronik
5. Obat, dosis, rute dan formulasi tidak tepat untuk pasien
6. Fleksibilitas dosis dan interval tidak tepat untuk pasien
Ketidakpatuhan 1. Pasien tidak menerima regimen obat yang tepat karena medication eror
2. Pasien tidak patuh terhadap petunjuk yang dianjurkan dalam penggunaan
obat
3. Pasien tidak mampu membeli obat (obat terlalu mahal untuk pasien)
4. Pasien tidak mampu memenuhi petunjuk penggunaan
5. Pasien tidak mau minum obat karena tidak sesuai dengan keyakinan.

Anda mungkin juga menyukai