RENCANA KERJA
DAN
SYARAT-SYARAT ( RKS )
KEGIATAN :
...............................
PEKERJAAN :
………………………….
LOKASI :
Jl. Rumah Sakit No. 1 Banyumas
TAHUN ANGGARAN :
2 0 10
1. Keterangan Proyek
2. Dokumen Pelelangan
Ketentuan Dokumen Kontrak sebagai dasar Perjanjian Pemborongan adalah sebagai berikut :
4. Pengertian-pengertian :
1. LOKASI PEKERJAAN
a. Pekerjaan yang akan dilaksanakan terletak di Jl. Rumah Sakit No. 1 Kabupaten Banyumas.
b. Pemborong atas biaya sendiri wajib meneliti keadaan lapangan yang akan dikerjakan, baik
secara visualisasi, sifat dan luas pekerjaan maupun hal-hal yang dapat mempengaruhi
perhitungan harga penawaran.
c. Kelalaian / kekurang telitian Pemborong dalam penguasaan pekerjaan yang dihadapi tidak
dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klaim.
Renovasi Gedung……………..:
1. Memberi petunjuk kepada pemborong mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan.
2. Melakukan Pengawasan atas kualitas bahan, peralatan, tenaga, cara-cara pelaksanaan pekerjaan
agar sesuai dengan Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan.
3. Melakukan Pengawasan atas kualitas bagian-bagian pekerjaan agar sesuai dengan Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan.
4. Mengawasi dan meneliti perubahan-perubahan serta penyesuaian-penyesuaian yang terjadi
selama Pelaksanaan Pekerjaan.
5. Mengawasi ketepatan waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan.
6. Mencatat dan meneliti semua pekerjaan tambah dan kurang yang terjadi, termasuk juga meneliti
perhitungan biaya pekerjaan tambah dan atau biaya pekerjaan kurang yang diajukan pemborong.
7. Membantu Pemberi Tugas dalam mengelola dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
8. Melakukan evaluasi atas hasil pengujian / test-test yang dilakukan oleh Pemborong yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
9. Mengkoordinasikan dengan aktif pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
10. Menyelenggarakan dan memimpin rapat koordinasi dilapangan sekurang-kurangnya seminggu
sekali disertai pembuatan risalah rapat.
11. Meneliti dan mengevaluasi laporan perkembangan pelaksanaan pekerjaan (progress report)
harian, mingguan dan bulanan yang dibuat oleh Pemborong.
12. Mengusulkan kepada Pemberi Tugas tentang hal-hal yang perlu dilaksanakan untuk menjamin
kelancaran atau mempercepat pelaksanaan pekerjaan dan menjamin atau meningkatkan mutu
hasil pekerjaan.
13. Memberikan saran-saran dan pendapat-pendapat kepada Pemberi Tugas sehubungan dengan
penyelesaian masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
14. Merekomendasikan bahwa tahapan pembayaran (termijn) untuk setiap tahap pekerjaan yang telah
dapat dilakukan disertai pembuatan Berita Acara Pemeriksaan sebagai dasar untuk pembuatan
Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan dan Berita Acara
Serah Terima Kedua Pekerjaan.
1. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dan gambar-gambar merupakan acuan dasar bagi peserta
lelang dalam mengajukan penawaran.
b. Perbedaan material/peralatan, dan jumlahnya maka yang diikuti adalah yang mempunyai
kwalitas, kuantitas dan nilai yang lebih tinggi .
1. Surat penawaran dibuat diatas kertas berkop perusahaan dan harus diketik rapi dan tidak boleh
di tip ex, jelas/terang, tidak diperkenankan diberi tambahan kode, tanda, atau contoh apapun
sesuai dengan contoh terlampir.
2. Surat penawaran asli harus diberi materai Rp 6.000,-(enam ribu rupiah) yang dibubuhi tanggal,
cap perusahaan dan dilintasi dengan tanda tangan pimpinan /Direktur perusahaan atau Kuasa
Direktur yang namanya tercantum dalam akte Perusahaan.
3. Penulisan harga penawaran dengan angka dan huruf harus sesuai.
4. Angka ratusan rupiah didalam harga penawaran dibulatkan menjadi ribuan rupiah (pembulatan
kebawah).
5. Dokumen Penawaran dibuat rangkap 3 (Tiga), 1 (satu) asli 2 (dua) copy dan ditanda tangani oleh
Pemimpin /Direktur Perusahaan (cap kering/basah).
6. Penyampaian Dokumen Penawaran menggunakan sistem 2 sampul, sampul (A) berisi
Dokumen usulan Administrasi dan Teknis, sampul (B) berisi Dokumen Usulan Harga. Kedua
sampul ( A & B ) tersebut dimasukan kedalam 1 sampul tertutup dilak pada lima tempat;
7. Setiap peserta Lelang harus menyediakan surat jaminan penawaran dari Bank Pemerintah /
Bank Swasta Nasional, LKBB, Asuransi, yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan ditujukan
kepada :
dengan besarnya jaminan penawaran adalah sebesar 1s/d 3 % dari Nilai Kontrak berlaku untuk
60 (enam puluh) hari kalender sejak tanggal pemasukan surat penawaran.
Butir 2 s/d 7 diberi materai Rp 6.000,-(enam ribu rupiah) yang dibubuhi tanggal, cap
perusahaan dan dilintasi dengan tanda tangan pimpinan /Direktur perusahaan atau
Kuasa Direktur yang namanya tercantum dalam akte Perusahaan.
Catatan :
Poin a s/d f dilengkapi Ijazah, Surat Pernyataan Kesanggupan Ditugaskan
Poin a & b dilengkapi CV, SKA, NPW;
5. Jadwal Waktu Pelaksanaan Pekerjaan dilengkapi dengan Kurva S dan Network
Planning;
6. Jadwal Pengerahan Tenaga Ahli di lapangan;
7. Jadwal Mobilisasi Peralatan dan Material;
8. Pengalaman Perusahaan 5 (lima) tahun Terakhir
9. Daftar Peralatan yang digunakan di lapangan
Catatan :
a. Asli Surat Jaminan Penawaran diserahkan pada saat pemasukan Penawaran dalam
amplop Tersendiri.
b. Untuk dokumen-dokumen yang telah habis masa berlakunya dan masih dalam proses
pengurusan perpanjangan, agar dilampiri foto copy bukti pengurusan perpanjangannya.
Aslinya diperlihatkan pada saat Pemasukan Dokumen Penawaran.
d. Pada bagian cover depan diberi tulisan Dokumen Administrasi-Teknis dan pada sudut
kanan atas dibubuhi tulisan Asli untuk dokumen asli dan Salinan untuk dokumen foto
copynya.
e. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Pelaksanaan yang akan menangani proyek dimaksud disusun dalam
bentuk bagan organisasi secara terperinci sehingga dengan jelas dapat memperlihatkan
posisi / jabatan personil tersebut.
Sekurang-kurangnya struktur organisasi Pelaksanaan sebagai berikut :
o Proyek Manager
o Site Manager/Kepala Pelaksana
o Pelaksana Arsitektur
o Pelaksana Interior
o Pelaksana Mekanikal & Elektrikal
o Logistik / Umum
o Administrasi
f. Curriculum Vitae
Curriculum Vitae setiap personil yang akan terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan, dibuat
dan ditanda tangani yang bersangkutan dan diberi tanggal sesuai dengan tanggal surat
penawaran.
Nama Proyek
Dibuat diatas kertas berkop Perusahaan, halaman terakhir ditandatangani oleh Direktur
Perusahaan atau yang dikuasakan diberi tanggal sesuai dengan tanggal surat
penawaran dan stempel perusahaan.
h. Jadwal Waktu
1). Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang dibuat dalam bentuk Bar Chart / S
Kurve dan Network Planning.
2). Jadwal waktu pengerahan keterlibatan tenaga kerja.
3). Jadwal waktu bahan bangunan / material.
4). Jadwal penyediaan Alat / Peralatan.
Jadwal waktu tersebut di atas agar dibuat secara terperinci dan informatif yang
benar-benar dapat dijadikan sebagai pedoman untuk pelaksanaan pekerjaan
dilapangan apabila kontraktor ditunjuk sebagai pemenang.
j. Daftar Peralatan
Memberikan informasi secara terperinci peralatan yang nantinya akan digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan apabila Kontraktor ditunjuk sebagai pemenang .
Halaman terakhir ditandatangani oleh Direktur Perusahaan atau yang dikuasakan, diberi
tanggal sesuai dengan tanggal surat penawaran dan stempel perusahaan, sedangkan
halaman lainnya diberi paraf pada sudut kanan bawah.
1. Surat Penawaran
Surat Penawaran dibuat di atas kertas ber kop Perusahaan, ditanda tangani oleh
Direktur Perusahaan atau yang dikuasakan (yang namanya tercantum dalam akte
Perusahaan) di atas materai Rp. 6.000,- bertanggal dan stempel perusahaan.
Penawaran berlaku selama ........ (..................) hari Kalender.
Harga penawaran sudah termasuk Jasa Pemborong. Jumlah penawaran yang
tertera pada angka harus sama dengan jumlah yang tertulis dengan huruf. (lampiran 2)
3. Perincian Biaya
Halaman terakhir perincian biaya di tandatangani oleh Direktur Perusahaan atau yang
dikuasakan, diberi tanggal sesuai dengan tanggal surat penawaran dan stempel
perusahaan, sedangkan halaman lainnya diberi paraf pada sudut kanan bawah.
Halaman terakhir Analisa Harga Satuan agar ditandatangani oleh Direktur Perusahaan
atau yang dikuasakan, diberi tanggal sesuai dengan tanggal surat penawaran dan
stempel perusahaan, sedangkan halaman lainnya diberi paraf pada sudut kanan bawah.
6. Data Usulan Biaya (sampul B) dibuat rangkap 3 (tiga) yang terdiri 1 (satu) asli dan 2
(dua) foto copy, yang masing-masing dijilid rapi dengan susunan sesuai di atas.
b) Kedua sampul tersebut (sampul A & B ) dimasukkan kedalam sampul penutup, dan di lak
/lem rapih.
Kepada Yth :
PANITIA PENGADAAN BARANG / JASA
...................................................................................
...................................................................................
Jam :…………………
Kepada Yth :
Panitia Pengadaan Barang/Jasa
................................................................ ...............
................................................................ ...............
d) Amplop penawaran tidak boleh diberi dan atau dibubuhi tulisan tanda pengenal ataupun
tanda-tanda lainnya.
Surat penawaran harus dibawa sendiri oleh peserta / wakilnya dan dimasukkan kedalam
kotak penawaran yang telah disediakan dengan disaksikan oleh pihak terkait atau melalui
Jasa Pos.
7.6. Lain-lain
Apabila Direktur Perusahaan tidak dapat menandatangani dokumen-dokumen tersebut,
penandatanganan dapat diwakilkan kepada Kuasa Direktur yang namanya tercantum dalam
Akte Pendirian/perubahan perusahaan, dengan surat kuasa yang ditandatangani di atas
materai Rp. 6.000,- bertanggal dan stempel perusahaan
Hari : …………………………………………………
Tanggal : …………………………………………………
Pukul : …………………………………………………
Tempat : …………………………………………………
1.2. Berita Acara Aanwijzing dan Risalahnya dapat di ambil peserta Lelang pada :
Hari : …………………………………………………
Tanggal : …………………………………………………
Pukul : …………………………………………………
Tempat : …………………………………………………
1.3 Sesudah pemberian penjelasan dan risalahnya diberikan maka tidak akan ada
keterangan-keterangan ulangan lagi.
1.4. Perubahan dan tambahan mengenai gambar atau rencana kerja dan syarat-syarat
pelaksanaan akan dimuat dalam Berita Acara Penjelasan yang merupakan lampiran yang
tidak dapat dipisahkan dari bestek dan sifatnya mengikat.
Hari : …………………………………………………
Tanggal : …………………………………………………
Pukul : Paling lambat pukul 11.00 WIB
Tempat : …………………………………………………
- Pembukaan Penawaran dilakukan pada hari yang sama, setelah batas waktu yang
ditentukan oleh panitia berakhir.
1. Setiap rekanan harus mengajukan penawaran untuk seluruh pekerjaan seperti termaksud dalam
Pasal 2 ayat 2 di atas;
2. Jumlah harga penawaran yang tercantum baik dalam angka maupun dengan huruf, jelas dan
sama nilainya;
3. Jika terjadi perbedaan antara jumlah penawaran dengan Angka dan Huruf, maka yang berlaku
adalah jumlah penawaran dengan HURUF.
Pelaksanaan evaluasi penawaran dilakukan oleh panitia terhadap semua penawaran yang masuk pada
saat pembukaan penawaran. Evaluasi tersebut meliputi evaluasi administrasi, teknis dan harga
berdasarkan criteria, metoda dan tata cara evaluasi yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang.
Panitia tidak dibenarkan mengubah, menambah dan mengurangi kriteria dan tatacara evaluasi dengan
alasan apapun.
1. Usulan Administrasi dan teknis
2. USULAN BIAYA
Penilaian yang akan dilakukan meliputi 2 (dua) unsur pokok biaya keseluruhan kesimbangan
akan kewajaran perbandingan biaya unsure pokok pekerjaan tersebut.
Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi kewajaran harga adalah hal-hal pokok
atau penting, yaitu meliputi :
a. Total pokok yang ditawarkan secara keseluruhan dan atau bagian unsur-unsurnya.
b. Bilamana terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf maka nilai
penawaran yang akan diakui adalah nilai dalam tulisan huruf.
c. Panitia melakukan koreksi aritmatika terhadap hal-hal sebagai berikut :
- Koreksi aritmatik atas kesalahan yang penjumlahan dan perkalian volume dan harga
satuan pekerjaan dilakukan dengan ketentuan bahwa harga satuan pekerjaan yang
ditawarkan peserta tidak boleh diubah.
- Jenis dan volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran disesuaikan
dengan yang tercantum dalam dokumen lelang.
- Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dalam penawaran dianggap sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat
penawaran tetap dibiarkan kosong. Sedangkan jenis pekerjaan tersebut harus tetap
dikerjakan sesuai dengan volume yang tercantum dalam dokumen lelang.
- Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan penawaran menjadi lebih
tinggi atau lebih rendah terhadap urutan penawaran semula.
Dalam pelelangan dinyatakan gagal, Panitia Pelelangan atas permintaan kepala kantor/satuan kerja,
pemimpin proyek/bagian proyek mengadakan pelelangan ulang.
Pembatalan pelelangan diberikan secara tertulis oleh Pemberi Tugas kepada para peserta pelelangan
menurut penilaian Pemberi Tugas yang tidak dapat diganggu gugat.
Untuk Pelelangan yang telah dibatalkan ini akan diadakan pelalangan ulang. Sedangkan untuk
pelelangan ulang yang dibatalkan (Karena tidak memenuhi sahnya lelang) akan diadakan penunjukkan
langsung oleh Pemberi Tugas.
1. Bagi peserta yang menang dalam Lelang jaminan penawarannya akan dikembalikan pada waktu
kontrak ditanda tangani dan pemborong menyerahkan jaminan pelaksanaan sebesar 5 % dari nilai
kontrak, sedang bagi peserta yang kalah dalam Lelang, jaminan penawarannya akan dikembalikan
segera pada saat keputusan pemenang diumumkan.
2. Jangka waktu jaminan pelaksanaan harus meng-cover sampai dengan serah terima I pekerjaan.
3. Apabila jangka waktu jaminan pelaksanaan telah habis namun pekerjaan belum selesai, maka
kontraktor wajib memperpanjang jaminan pelaksanaan tersebut.
6. Apabila Pelelangan dinyatakan batal maka jaminan penawaran dikembalikan seketika kepada
semua peserta Lelang, pada saat pembatalan tersebut diumumkan.
1. Pelaksanaan pekerjaan akan diserahkan / diberikan kepada peserta yang penawarannya paling
menguntungkan dalam arti :
2. Evaluasi penawaran dilakukan terhadap penawaran yang masuk dan sebelum ditunjuk
pemenangnya akan dilakukan klarifikasi.
1. Penarikan diri sebagai peserta hanya dilakukan sebelum pemasukkan surat penawaran
atau selambat-lambatnya pada waktu pemasukkan surat penawaran.
2. Setelah surat-surat penawaran masuk dan dibuka, kepada siapapun yang berhasil
ditunjuk wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar dan RKS serta B.A.
aanwijzing yang telah ditentukan.
3. Penarikan diri setelah penyerahan penawaran mengakibatkan : Jaminan penawaran yang
telah diserahkan menjadi milik Negara
4. Penarikan diri setelah ada keputusan sebagai pemenang mengakibatkan hilangnya
jaminan penawaran yang telah diserahkan dan menjadi milik Negara.
5. Dalam hal yang bersangkutan tidak mematuhi sanksi ini maka Panitia akan mengadakan
penuntutan melalui saluran-saluran hukum yang berlaku.
3. Apabila terdapat perbedaan volume dan item pekerjaan antara, Gambar, BQ maka yang menjadi
dasar pelaksanaan adalah ....................................................... .
Maka apa bila dalam masa pelaksanaan terdapat kekurangan volume dan item pekerjaan tetap
harus dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab kontraktor. Untuk itu kontraktor diwajibkan
untuk benar-benar meneliti dokumen Pelelangan pekerjaan dimaksud serta memeriksa
kondisi lapangan.
4. Dengan demikian apabila ternyata volume pelaksanaan lebih besar daripada yang tercantum
dalam penawaran yang telah dituangkan dalam kontrak, maka tidak merupakan biaya
pekerjaan tambah. Demikian pula sebaliknya apabila ternyata volume pelaksanaan lebih kecil
daripada yang tercantum dalam penawaran yang telah dituangkan dalam kontrak, maka tidak
merupakan biaya pekerjaan kurang . Terkecuali adanya permintaan tertulis dari Pemberi Tugas
yang dapat mengakibatkan pekerjaan tambah / kurang tersebut.
5. Pemborong akan diberikan uang muka, sebesar ….........………..% dan dicounter Bank Garansi
(yang diterbitkan oleh Bank bukan oleh asuransi) dari kontraktor sebesar ……...............………. %
sedang pembayaran termiyn diberikan atas dasar prestasi yang dicapai.
1. Perjanjian Pemborongan
Pada pemberian pekerjaan ini akan dibuatkan “Surat Perjanjian Pemborongan”, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku umum maupun khusus merupakan ketentuan-ketentuan
Pemberi Tugas.
2. Tempat Peradilan :
Bilamana terjadi perselisihan mengenai hal-hal pelaksanaan akan diselesaikan dengan cara
musyawarah .
Bilamana dengan cara musyawarah belum juga diperoleh kata sepakat maka untuk persoalan
perselisihan teknis akan diselesaikan oleh Panitia Arbitrage yang terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu :
2.3 Seorang wakil yang tidak ada sangkut-pautnya dengan kedua belah pihak dan yang ditunjuk
atas persetujuan wakil-wakil kedua belah pihak.Jika hal ini tidak mendapat hasil maka
penyelesaian akhir terletak pada keputusan Pengadilan. Dalam hal ini kedua belah pihak
memilih domisil yang tetap dan tidak berubah pada pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
2. Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan dengan Undang-undang dan
peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia, serta tidak bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
3. Segala perijinan-perijinan dan pengetesan dari bahan yang akan digunakan maka segala
pembiayaan harus sudah termasuk dalam harga penawaran.
3. Pengembalian ukuran/pemilihan keputusan yang keliru didalam pelaksanaan, didalam hal apapun
menjadi tanggung jawab pemborong.
2. Pemborong akan meminta penjelasan kepada Konsultan Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk
bilamana menurut pendapatnya, ada bagian-bagian pada dokumen-dokumen Lelang , gambar-
gambar atau hal-hal lain yang kurang jelas.
3. Pemborong wajib untuk mengadakan perhitungan kembali atas segala ukuran-ukuran dan
kapasitas dari segala peralatan instalasi, apabila ukuran-ukuran, kapasitas-kapasitas yang
ditentukan dalam spesifikasi/gambar meragukan pemborong.
2. Pemborong wajib berkonsultasi dengan pihak lainnya agar supaya sejauh mungkin dipergunakan
peralatan yang seragam dan merk yang sama untuk seluruh bangunan proyek ini agar
memudahkan pemeliharaan.
2. Pemborong bawahan hanya boleh diadakan untuk pekerjaan yang sifatnya khusus dalam hal ini
adalah pekerjaan Pondasi Mini Pile.
4. Pemborong tetap bertanggung jawab sepenuhnya atas segala hasil pekerjaan pemborong
bawahan dan atas peralatan/mesin-mesin yang dibelinya dari pihak ketiga.
Untuk Sub Kontraktor yang segera harus memulai pekerjaannya disertai dengan biodata Sub
Kontraktor tersebut secara lengkap.
7 hari sebelum sub kontraktor melakukan kegiatannya, kontrak antara sub kontraktor dan main
kontraktor harus sudah ada, dan fotocopy kontrak tersebut harus disampaikan kepada pemberi
tugas tanpa harus menunjukkan besarnya nilai kontrak.
6. Sub kontraktor yang telah memenuhi prosedur Pasal 21 ayat 1 & 2, diwajibkan untuk segera
melakukan pekerjaannya, terhitung 7 hari sejak diterimanya SPK dari main kontraktor.
Apabila hal tersebut tidak dilaksanakan, maka berlaku Pasal 41 ayat 2 butir 3.
14 hari sebelum sub kontraktor melakukan kegiatannya menurut time schedule yang telah disetujui
semua pihak, pemberi tugas harus telah memutuskan sub kontraktor yang akan dipilih, yang telah
diajukan main kontraktor.
Apabila waktu tersebut tidak dapat ditepati, maka untuk pekerjaan tersebut waktunya akan
dipertimbangkan kembali waktu penyelesaiannya.
PASAL 6 : PERIJINAN
1. Seluruh berkas Perizinan asli yang diperoleh harus diserahkan kepada Pemberi Tugas.
3. Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatenkan atas
kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan ; untuk ini pemborong wajib
menyerahkan surat pernyataan mengenai hal ini.
Untuk dapat melaksanakan tugas pekerjaan administrasi lapangan, penyimpanan barang/bahan serta
peralatan kerja dan tempat melaksanakan tugas pekerjaan kasar, selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung, maka Pemborong diperbolehkan membuat kantor dan los kerja di lokasi tempat pekerjaan
dengan terlebih dahulu mendapat ijin dari Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.
1. Penjagaan atas halaman kerja, pekerjaan yang telah dilaksanakan dan bahan-bahan, selama
pekerjaan berlangsung menjadi tanggung jawab Pemborong. Kehilangan bahan-bahan dan lain-
lain menjadi tanggung jawab Pemborong.
4. Pemberi Tugas tidak menyediakan tempat penyimpanan bahan-bahan maupun peralatan kerja milik
pemborong.
I.
PASAL 9 : KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN
1. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, tempat pekerjaan dilaksanakan harus selalu bersih.
2. Penimbunan / penyimpanan barang dan peralatan baik dalam gudang maupun diluar (halaman) harus
diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan jalannya pemeriksaan dan tidak mengganggu
pekerjaan paket lainnya.
3. Tidak diperkenankan :
3.1 Memasak ditempat pekerjaan
3.2 Membawa masuk pedagang makanan, minuman, rokok dan sebagainya yang sifatnya
bebas.
3.3 Keluar masuk kompleks bangunan secara bebas.
4. Segera setelah pekerjaan selesai, pemborong harus memindahkan semua sisa bahan dan
1. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Pemborong harus diserahkan kepada
penyelenggara kepala yang ahli, berpengalaman dan mempunyai wewenang untuk mengambil
keputusan, serta bertanggung jawab penuh atas segala pekerjaan ini.
2. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, calon Tim Teknis kontraktor yang akan ditempatkan di
proyek wajib menyerahkan curriculum vitae berikut alamat dan nomor telepon, berkas ini diajukan
kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas untuk dipertimbangkan (dinilai).
3. Didalamnya harus ada seorang ahli teknis / Sarjana Arsitektur/Sipil sebagai penanggung jawab dari
hasil pelaksanaan pekerjaan.
4. Manajer lapangan dan pembantu-pembantunya harus terus menerus berada ditempat pekerjaan
selama jam-jam kerja dan setiap saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada saat yang
dianggap perlu oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.
5. Manajer Lapangan mewakili pemborong ditempat pekerjaan. Semua langkah dan tindakannya
dianggap sebagai langkah dan tindakan pemborong.
7. Pemborong diwajibkan pada setiap saat menjalankan disiplin, tata tertib, dan kesopanan yang ketat
terhadap semua buruh dan pegawai. Siapapun diantara mereka yang tidak berkepentingan
PASAL 11 : PENGAWASAN
2. Pada setiap saat Konsultan Pengawas harus dapat dengan mudah mengawasi, memeriksa dan
menguji setiap bagian pekerjaan, setiap bahan, pengolahan maupun sumber-sumbernya.
3. Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas kapan setiap pekerjaan sudah siap
atau diperkirakan akan siap diperiksa dan Konsultan Pengawas tidak boleh menunda waktu
pemeriksaan.
4. Bagian-Bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan Konsultan
Pengawas adalah menjadi tanggung jawab Pemborong. Pekerjaan tersebut jika diperlukan harus
segera dibuka sebagian atau seluruhnya untuk kepentingan pemeriksaan. Apabila ternyata tidak
memenuhi syarat standard kualitas minimal, maka perlu diganti agar benar-benar hasilnya dapat
diterima.
1. Pemborong harus membuat catatan berupa laporan harian yang memberikan gambaran dan
catatan singkat dan jelas mengenai :
1.2. Catatan dan perintah Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas dan Pengawas Harian yang
telah disampaikan secara tertulis maupun lisan.
1.3. Hal ikhwal mengenai bahan-bahan, peralatan / masein-mesin yang masuk (atau yang
diapakai maupun yang ditolak).
1.6. Aktivitas serta keterlibatan tenaga kerja pada hari yang bersangkutan dan volume yang
dihasilkan.
1.8. Hal ikhwal mengnai kesulitan-kesulitan atau gangguan yang mungkin ada.
2. Setiap laporan harian pada hari dan tanggal yang sama diperiksa dan disetujui kebenarannya oleh
Konsultan Pengawas secara harian.
Perselisihan mengenai hal ini mengakibatkan pekerjaan dihentikan untuk diadakan opname.
3. Laporan harian tersebut akan diteliti dan dicatat oleh Pengawas Pekerjaan sebagai data kemajuan
Fisik dilapangan dan merupakan bahan masukan untuk Pemberi Tugas.
5.1 Jumlah hasil pekerjaan yang sudah diperoleh seminggu; berupa perbandingannya dengan
skema pengarahan menurut program.
5.2 Jumlah pemasukan dan pemakaian bahan dibandingkan dengan skema bahan.
5.3 Prestasi fisik yang dicapai, dibandingkan dengan program, dibandingkan dengan minggu
sebelumnya dan bagaimana dengan minggu yang akan datang.
5.4 hambatan-hambatan yang timbul mengenai tenaga, bahan dan peralatan serta rencana
penanggulangannya.
5.6 Instruksi, tegoran-tegoran dan sebagainya yang telah diterima oleh Pemborong dari Pemberi
Tugas, Konsultan Pengawas dan Pengawas Harian dan bagaimana pemecahannya.
5.7 Informasi, instruksi, keputusan dan sebagaimana yang diperlukan pemborong untuk minggu-
minggu yang akan datang dari Pemberi Tugas atau Konsultan Pengawas.
5.8 Lain-lain :
Laporan mingguan ini harus ditanda tangani oleh Pemborong dan Konsultan Pengawas
dengan dilampiri laporan-laporan harian dan harus secepat mungkin (setiap hari Senin)
sudah dikirim kepada Konsultan Pengawas, Pemberi Tugas dan tembusannya kepada
Konsultan Perencana.
Salah satu tembusannya harus selalu berada ditempat pekerjaan.
Kontraktor harus membuat dokumentasi pelaksanaan pekerjaan berupa foto-foto berwarna ukuran
postcard pada bagian-bagian pekerjaan yang penting, yakni:
1. Sebelum pekerjaan dimulai.
2. Saat pekerjaan pembesian sloof, kolom, balk, plat dan euifel.
3. Setiap laporan bulanan
4. Setelah pekerjaan berakhir, Kontraktor harus menyerahkan album foto sebanyak 3 (tiga) set.
5. Untuk setiap pengajuan termijn pemborong harus melampirkan foto kemajuan pekerjaan.
6. Photo-photo tersebut diatas dilampirkan berikut foto-foto detail yang dianggap perlu dalam 3 tahap
prosentase pekerjaan 0%, 50%, 100% berikut negatifnya.
PASAL 14 : RAPAT-RAPAT
Sekurang-kurangnya satu kali dalam satu minggu diadakan “rapat lapangan” (site meeting) di lokasi
pekerjaan yang dipimpin oleh Konsultan Pengawas.
1. Kemajuan pekerjaan (progress report) dan hal-hal yang tercantum dalam mingguan.
2. Soal-soal administrasi
RKS – Syarat-Syarat Umum & Administrasi
Hal - 23 –
3. Soal-soal teknis (penjelasan gambar-gambar serta instruksi-instruksi Konsultan
Pengawas dan Pemberi Tugas).
4. Koordinasi pekerjaan dari setiap site meeting, Pengawas Harian wajib menyusun
risalah (notulen) yang ditanda tangani oleh pihak yang hadir, terutama Konsultan Pengawas dan
pemborong kalau dapat disyahkan juga oleh Pemberi Tugas.
Seluruh keputusan-keputusan dalam rapat lapangan dicatat dalam risalah Rapat Lapangan tersebut dan
sifat-sifatnya mengikat, kemudian risalah ini dalam waktu 2 (dua) hari harus sudah didistribusikan
kepada semua pihak yang berhubungan dengan pekerjaan ini (yaitu Pemberi Tugas, Konsultan
Perencana, Konsultan Pengawas, Pemborong dan pihak-pihak lain yang dianggap perlu
1. Tanggal, jam dan lamanya rapat serta daftar hadir (nama-nama yang hadir dalam
rapat).
9. Informasi yang diperlukan baik pemborong maupun Pemberi Tugas dan Konsultan
Pengawas.
1. Satu minggu setelah dinyatakan sebagai pemenang Lelang pemborong harus telah siap
dengan bagan kemajuan pekerjaan (time schedule) sesuai dengan batas-batas waktu
maksimal yang telah ditetapkan . Bagan tersebut disusun secara konvensional (barchart).
Sebelum batas limit waktu order yang tercantum dalam schedule order material yang telah
disetujui, main kontraktor harus telah melakukan order / pemesanan dengan menunjukkan bukti
kontrak & pemesanan.
7. Bagan-bagan tersebut diatas harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas dan
Pengesahan dari Pemberi Tugas.
9. Pemborong wajib melaksanakan pekerjaan tersebut, sesuai dengan patokan waktu yang
telah ditetapkan dan disetujui pada waktu menyusun Bagan Kemajuan pekerjaan.
10. Jika terjadi penyimpangan-penyimpangan maka pemborong wajib merevisi schedule yang lama
dan atau membuat schedule untuk bagian-bagian pekerjaan tertentu yang diminta oleh
Pemberi Tugas maupun oleh Konsultan Pengawas
2. Resiko kenaikan harga bahan dan upah selama jangka waktu pelaksanaan menjadi tanggung
jawab pemborong.
3. Kenaikan harga bahan dan upah tidak boleh menjadi alasan untuk menurunkan kwalitas
pekerjaan.
4. Pemberi Tugas dapat mempertimbangkan adanya kenaikan harga bahan dan upah sepanjang
pemerintah mengeluarkan peraturan/ketentuan mengenai penyesuaian harga borongan.
4. Kontraktor harus mengasuransikan segala resiko terhadap kerusakan yang timbul pada
bangunan disekitarnya. Segala tuntutan dari lingkungan sekitar proyek yang terjadi akibat
pembangunan proyek ini, menjadi tanggung jawab kontraktor (Third Party Liability Insurance).
5. Asuransi mulai berlaku saat dimulainya pekerjaan sampai dengan selesainya Masa
Pemeliharaan.
6. Dalam hal terjadi negoisasi khususnya terhadap biaya pelaksanaan, maka besarnya biaya
asuransi akan disesuaikan dengan hasil negoisasi dimaksud.
7. Apabila polis asuransi lebih kecil dari biaya asuransi pada penawaran, maka Pemborong wajib
mengembalikan selisih lebih dimaksud, yang diperhitungkan oleh Pemberi Tugas pada saat
pembayaran angsuran pertama pelaksanaan pekerjaan.
Apabila polis asuransi lebih besar dari biaya asuransi pada penawaran, maka seluruh selisih lebih
menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
8. Jika dalam pelaksanaan, terjadi perpanjangan waktu dari masa yang ditetapkan, Pemborong
berkewajiban membuat polis asuransi perpanjangan waktu sesuai dengan masa
perpanjangan waktu yang diproyeksikan sampai dengan selesainya masa pemeliharaan.
Apabila perpanjangan waktu atas permintaan Pemberi Tugas, maka premi asuransi dibebankan
kepada Pemberi Tugas.
Polis asuransi perpanjangan waktu tersebut diserahkan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender sebelum berakhirnya masa asuransi sebelumnya.
9. Jika dalam pelaksanaan terjadi pekerjaan tambah, maka dalam hal dianggap perlu oleh Pemberi
Tugas, Pemborong berkewajiban melakukan penutupan asuransi atas pekerjaan tambah tersebut
dengan premi asuransi atas beban Pemberi Tugas.
Polis asuransi pekerjaan tambah tersebut wajib diserahkan paling lambat 7 (tujuh) hari kalender
setelah diterbitkan Surat Penegasan Pekerjaan Tambah tersebut.
10. Baik Pemberi Tugas maupun Konsultan Pengawas dibebaskan dari tuntutan-tuntutan
pembayaran ganti rugi atau kompensasi lainnya yang harus dibayarkan sebagai akibat
daripada terjadinya kecelakaan pada pekerja atau orang-orang lain yang dipekerjakan
Pemborong atau para pekerja Sub Kontraktor.
11. Pemborong harus menyerahkan Asli Polis dari jenis asuransi dan bukti penerimaan
pembayaran premi yang sedang berjalan, dilengkapi dengan copy asuransi bagi tenaga
kerjanya yang berlaku sampai dengan Serah Terima Kedua Pekerjaan.
II.
PASAL 18 : PERMULAAN PEKERJAAN
1. Jangka waktu Pemborong secara keseluruhan ditetapkan ........ (.......................) hari kalender
terhitung sejak tanggal surat penunjukan / pelulusan pemenang.
2. Pemborong harus dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan jadwal waktu yang
ditetapkan dalam Perjanjian Pemborong.
3. Apabila karena sesuatu hal dan dianggap perlu, Pemberi Tugas dapat memerintahkan untuk
menunda pelaksanaan pekerjaan baik sebagian maupun seluruh kegiatan dari pekerjaan yang
sedang dilaksanakan.
Pengajuan pendapat harus sudah disampaikan dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung
sejak diterimanya Surat Perintah Penundaan Pelaksanaan dari Pemberi Tugas.
2. Rencana dan tanggal penyerahan pertama harus diajukan kepada Konsultan Pengawas
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal yang dimaksud.
1. Jangka waktu Pemeliharaan ditetapkan .......... (........................) hari kalender, terhitung dari
tanggal penyerahan pertama yang disetujui, pemborong wajib menyelesaikan semua
kekurangan- kekurangan akibat pelaksanaan maupun bahan-bahan, peralatan yang tidak
disetujui, atas teguran pertama Pengawas Harian/Konsultan Pengawas selama masa
pemeliharaan ini, pemborong harus menempatkan beberapa orang pekerja yang setiap hari
berada ditempat pekerjaan secara penuh.
2. Bilamana pemborong dalam jangka waktu yang disebutkan dalam surat teguran tersebut tidak
melaksanakan yang dimaksud maka Pemberi Tugas berhak untuk melakukan atau
menyuruh melakukan perbaikan tersebut kepada pihak yang lain atas biaya pemborong.
4. Setelah jangka waktu pemeliharaan ini selesai dan telah menyakinkan Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas oleh Pemberi Tugas akan dinyatakan secara tertulis kepada pemborong
untuk selanjutnya diadakan penyerahan kedua.
1. Denda kelambatan :
Bila jangka waktu penyerahan pertama dilampaui, maka pemborong akan dikenakan :
1.1 Denda sebesar 1 o/oo (satu permil) dari jumlah harga borongan (sesuai kontrak) untuk
setiap hari kelambatan tersebut, dengan jumlah denda maksimal 5% (lima persen) dari
harga borongan menjadi milik Pemberi Tugas.
2. Denda-denda lain :
2.1 Jika Pemborong dalam melaksanakan pekerjaan bertindak tidak sesuai dengan
syarat-syarat dan pedoman pelaksanaan pekerjaan yang tercantum dalam dokumen-
dokumen Lelang maupun petunjuk-petunjuk Pemberi Tugas, maka Pemberi Tugas
akan memberikan peringatan tertulis yang akan diberikan sebanyak 3 (tiga) kali
dengan tenggang waktu masing-masing 3 (tiga) hari.
2.2 Apabila terjadi pemutusan perjanjian, maka Pemberi Tugas dapat menunjuk Pemborong
lain untuk menyelesaikan sisa pekerjaan dimaksud dan dalam kaitan ini Pemberi Tugas
akan menggunakan Hak-nya .
2.3 Konsultan Pengawas akan memberikan peringatan tertulis, yang akan diberikan
sebanyak 3 (tiga) kali, dengan tenggang waktu masing-masing 3 (tiga) hari.
1. Pembayaran dari biaya Pemborongan akan dilakukan dengan cara angsuran dan
sesuai dengan prestasi terhadap jumlah biaya didalam kontrak.
2. Pada saat DP dicairkan 20 % kontraktor harus menyerahkan counter Bank garansi sebesar
20% kepada pemberi tugas atau asuransi yang didukung oleh SK Pemerintah.
2. Keraguan Konsultan Pengawas atas tidak seimbangnya antara pembayaran sisa dengan
volume pekerjaan yang masih harus dilaksanakan.
5. Belum adanya penyesuaian dalam perhitungan prestasi pekerjaan untuk angsuran tersebut.
6. Belum menyerahkan gambar bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan karena adanya revisi
(perubahan).
Bilamana hal-hal tersebut diatas tidak ada atau sudah dilaksanakan maka anggsuran dapat
dilakukan.
1. Sesuatu keadaan dapat dinyatakan Keadaan Memaksa, apabila terjadi bencana alam,
pemogokan, wabah penyakit, huru-hara, pemberontakan, perang, waktu kerja yang diperpendek
oleh Pemerintah mengenai keadaan bahaya, sehingga tidak dapat memenuhi kewajibannya.
Keadaan tersebut harus dinyatakan oleh petugas setempat.
2. Apabila terjadi keadaan memaksa Pemborong harus memberitahukan secara tertulis kepada
dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah terjadinya keadaan memaksa yang dimaksud.
1. Kontraktor harus menyediakan Papan Nama Proyek yang mencantumkan nama Pemberi Tugas, Konsultan
Perencana, Konsultan PENGAWAS dan Kontraktor.
1. Pada setiap akan dimulai pekerjaan dilapangan, kontraktor pelaksana diharuskan menutup semua
perabotan dengan plastik yang luasnya cukup, bersih dan kuat.
2. Setelah selesai kerja, plastik penutup dibuka dan disimpan dengan rapi. Area bekas kerja
dibersihkan dari debu-debu dan kotoran lainnya.
Nama Perusahaan
Alamat
3. Konsultan Pengawas :
Nama Perusahaan .
Alamat
Hari : …………………………………………………
Tanggal : …………………………………………………
Pukul : …………………………………………………
Tempat : …………………………………………………
Hari : …………………………………………………
Tanggal : …………………………………………………
Pukul : Paling lambat pukul ……….. WIB
Tempat : …………………………………………………