SYARAT-SYARAT
PEMBANGUNAN RUANG KELAS
DAN PAGAR DEPAN
SMA NEGERI 2 JAYAPURA
TAHUN ANGGARAN 2015
JAYAPURA 2015
JAYAPURA 2015
PERSYARATAN TEKNIS
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB
BAB I
BAB II
JUDUL
SYARAT SYARAT UMUM
PEKERJAAN
PERSIAPAN
HALAMAN
LAPANGAN
DAN
1-1
2-1
PEKERJAAN TANAH
BAB III
PEKERJAAN PASANGAN
3-1
BAB IV
4-1
BAB V
PEKERJAAN KAYU
5-1
BAB VI
6-1
BAB VII
7-1
BAB VIII
8-1
BAB IX
9-1
BAB X
PEKERJAAN RAILING
10-1
BAB XI
11-1
BAB XII
PEKERJAAN SANITAIR
12-1
BAB XIII
13-1
BAB XIV
14-1
P
e
r
e
n
c
a
n
a
a
n
BAB 1
SYARAT SYARAT UMUM
1.1.
UMUM
Tanah dan halaman untuk pembangunan akan diserahkan kepada Kontraktor dalam
keadaan seperti pada waktu peninjauan lapangan / observasi lapangan.
Pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor dalam keadaan selesai keseluruhan sesuai
dengan lingkup pekerjaan yang diborongkan, dalam mana termasuk juga pembetulan
kerusakan yang mungkin timbul / terjadi dalam menyingkirkan segala bahan-bahan
sisa atau bongkaran lainnya.
1.2.
P
e
m
b
a
n
g
u
n
a
n
R
u
a
n
g
K
e
l
a
s
d
a
n
P
a
g
a
r
D
e
p
a
n
S
M
A
1.3.
1- 1
N
e
g
e
r
i
2
J
a
y
a
p
u
r
a
P
e
r
e
n
c
a
n
a
a
n
- Brochure
- Katalogue
- Gambar kerja atau shop drawing
- Sample.
yang dianggap perlu oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan harus
mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi/Pemberi Tugas.
1.4.
R
u
a
n
g
K
e
l
a
s
d
a
n
1.5.
P
e
m
b
a
n
g
u
n
a
n
P
a
g
a
r
D
e
p
a
n
S
M
A
N
e
g
e
r
i
2
1.6.
SHOP DRAWING
Kontraktor atau Sub-Kontraktor diwajibkan membuat gambar-gambar Shop
Drawing setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi , gambar-gambar
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota
Jayapura
1- 2
J
a
y
a
p
u
r
a
1.7.
P
e
r
e
n
c
a
n
a
a
n
P
e
m
b
a
n
g
u
n
a
n
R
u
a
n
g
K
e
l
a
s
d
a
n
P
a
g
a
r
D
e
p
a
n
S
M
A
N
e
g
e
r
i
2
J
a
y
a
p
u
r
a
1- 3
BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN
DAN PEKERJAAN TANAH
2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Umum
Sebelum memulai sesuatu pekerjaan Pemborong harus mengunjungi dan meninjau kondisi
lokasi proyek (keadaan Eksisting).
Pohon-pohon yang tidak diperkenankan disingkirkan dan yang mungkin dapat menjadi
rusak karena pelaksanaan pekerjaan harus dilindungi dengan memakai papan-papan
yang kuat, diikat sekeliling batangnya.
Sebelum memulai penggalian, Pemborong harus yakin bahwa permukaan tanah baik
setempat maupun garis transis yang tertera dalam gambar adalah benar. Jika ia tidak
merasa puas dengan ketelitian permukaan tanah, maka dalam waktu 21 hari setelah
tanggal SPK, ia harus memberitahukan secara tertulis kepada Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.
Tanah yang ada tanaman harus digali terpisah dari tanah yang tidak ada tanamannya,
menggalinya rata sedalam 20 cm dan tanah galiannya yang dianggap baik dapat dipakai
sebagai bahan urugan setelah mendapat persetujuan dari team teknis
1. Penggalian
Penggalian harus dilaksanakan menurut yang disyaratkan mengenai panjangnya,
dalamnya, serongan-serongan dan kelokan-kelokan yang diperlukan untuk konstruksi
pekerjaan-pekerjaan, atau seperti yang tertera dalam gambar, dan tanah kelebihannya
dipergunakan sebagai urugan atau dibuang dengan persetujuan Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.
2- 1
Sebelum penggalian tanah untuk pondasi dimulai harus dilakukan penggalian top soil
sedalam 20 cm dari permukaan tanah.
Lapisan lumpur harus diangkat dan diganti dengan tanah urug yang disetujui.
Akar-akar bekas tanaman harus diangkat sampai bebas akar.
2. Pelaksanaan Pengurugan
Pengurugan harus dilakukan lapisan demi lapisan yang tebalnya 15 cm tanah buyar
dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum. Jika tidak ada persetujuan sebelumnya
dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi, pemadatan tersebut tidak dengan dibasahi air.
Pemadatan urugan dengan memakai alat penggilas bobot 8 ton, yang telah disetujui
atau alat lainnya yang sesuai dengan persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
Daerah tapak bangunan, jalan dan tempat parkir dipadatkan sampai 90 % kepadatan
maksimum, Standar test ASTM D 1557 / Standard Proctor.
3. Pemeriksaan Penggalian dan Pengurugan
Penggalian dan pengurugan harus diperiksa dan disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi sebelum tahap pembangunan selanjutnya dimulai.
Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau lain-lain yang dibangun
yang akan ditutup atau tersembunyi oleh tanah urugan diperiksa dulu oleh Tim Teknis
/ Konsultan Supervisi.
Dalam hal pengurugan, jika bagian-bagian yang dipadatkan sudah siap, Tim Teknis /
Konsultan Supervisi harus segera diberitahu, agar segera mengatur untuk mengadakan
pengujian kepadatan. Pengujian dengan sand cone test dilakukan pada setiap lapisan
setebal 15 cm yang telah dipadatkan.
Kayu-kayu, sampah dan lain-lain tidak boleh dibiarkan tertinggal pada waktu
pengurugan dilaksanakan, kecuali jika ada persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.
2- 3
4. Pengurugan
Pengurugan sekitar pondasi, septic-tank, dan lain-lain yang sudah dibangun harus
dilaksanakan sekaligus berturut-turut dan tidak boleh melakukannya terpisah-pisah
kecuali jika ada persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
5. Perataan Terakhir
Daerah-daerah yang diurug atau digali yang tercantum di dalam kontrak ini, harus
diratakan hingga sama halusnya dan tidak ada permukaan yang tidak rata.
Bilamana ada perubahan kemiringan yang dikehendaki, maka harus diusahakan agar
terjadi peralihan penampang yang lengkung tanpa ada perubahan yang mencolok.
Di sekitar bangunan dan lain-lain yang didirikan dibuat suatu kemiringan yang tidak
kurang dari 2 %, kecuali jika ada penentuan lain atau ditunjukan pada gambar.
2- 4
BAB III
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan pasangan batu kali lainnya seperti tercantum dalam Gambar kerja
Lantai kerja yang terdiri dari batu belah dan urugan pasir
Penyediaan cerucuk (sparing), lubang, rangka/selubung/pipa-pipa untuk pipapipa utilitas yang melalui/menumpu pada pekerjaan pondasi dan penyediaan
bahan yang sesuai untuk rangka/selubung dan pengukurannya pada pondasi
agar memenuhi persyaratan dari utilitas-utilitas yang disebut terdahulu
2. STANDAR/RUJUKAN
NI.2/3/8/10
P.B.I 1971
ASTM
3-1
Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat,
disimpan ditempat yang telah ditentukan/disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.
Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditempatkan
dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
Bahan
-
Semen
o Semen harus didatangkan dalam kantong yang utuh, tidak pecah, tidak
terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada kantong.
o Kontraktor harus menyediakan penyimpanan semen yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
Pasir
o Kontraktor harus mengangkut, membongkar, mengerjakan dan
menimbun semua pasir dengan cara yang disetujui Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.
o Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus
mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Kontraktor
harus menanggung segala biaya untuk pengolahan kembali pasir dan
kerikil yang kotor karena timbunan yang tidak sempurna. Pasir dan
krikil tidak boleh dipindah-pindahkan dari timbunan, kecuali bila
diperlukan untuk meratakan pengiriman bahan berikutnya.
3-
Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan campuran 1PC :
5PSR, kecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam gambar kerja.
Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air 1PC : 2PSR setinggi 20 cm,
dihitung dari permukaan atas pondasi kebawah. Pasir yang digunakan adalah pasir
pasang
Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari
pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian tengah.
Setiap jarak 60 cm as-as harus ditanam stek-stek besi dengan diameter 10 mm dan
tertanam sedalam 30 cm untuk sloof dan dinding pasangan batu bata seperti yang
tercantum dalam gambar rencana.
Pada peletakkan kolom beton atau kolom praktis beton harus ditanamkan stekstek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan
tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis tersebut. Stek-stek harus
tertanam dengn baik pada pondasi sedalam minimum 40x diameter tulangan
atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja.
Demikian pula dengan bagian stek yang tidak tertanam atau mencuat keatas
sepanjang minimum 40 kali diameter tulangan atau sesuai dengan ukuran
dalam gambar kerja.
Pengamanan pekerjaan
-
Untuk keperluan proses pengerasan pasangan, maka selama minimum tiga (3)
hari setelah pelaksanaan pekerjaan, pondasi harus dilindungi dari benturan
keras dan tidak dibebani.
Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan tersebut dari kerusakan yang
diakibatkan
oleh
pekerjaan-pekerjaan
yang
lain.
3-
Batu kali
-
Batu kali yang digunakan harus batu pecah dari jenis yang keras, bersudut
runcing berwarna abu-abu hitam dan tidak poros/berpori serta mempunyai
kekerasan sesuai dengan persyaratan dalam PBI-1971.
Portland Cement.
Merk yang dipilih harus dari satu produk, kecuali dinyatakan lain dengan
persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Pertimbangan
tersebut hanya dapat dilakukan dalam keadaan tidak adanya persediaan
dipasaran dari merk yang tersebut diatas.
Pasir
-
Arti-arti istilah
Pasir buatan, adalah pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu.
Pasir alam, adalah pasir yang disediakan oleh kontraktor dari sungai
atau pasir alam lain yang didapat dengan persetujuan Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.
Pasir paduan, paduan dari pasir buatan dengan pasir alam dengan
perbandingan campuran tertentu sehingga dicapai gradasi (susunan
butir) tertentu sesuai dengan yang diinginkan.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk kualitas tiap jenisnya dari semua bahan
yang dipakai dalam pekerjaan.
Timbunan alam pasir harus dibersihkan oleh Kontraktor dari semua tumbuhan dan dari
bahan lain yang tidak dikehendaki. Bahan tersebut harus diayak dan dicuci
sebagaimana diperlukan untuk menghasilkan pasir alam sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan
disini.
3-
Pasir yang digunakan harus halus, bersih dari timbunan tanah liat, mika dan hal-hal
lain yang merugikan dari substansi yang merusak. Jumlah prosentase dari segala
macam substansi yang merugikan beratnya tidak boleh lebih dari 5%.
- Semua pasir yang akan dipakai dengan spesifikasi ini harus pasir alam dan
apabila terpaksa boleh dipakai pasir paduan. Persyaratan selanjutnya adalah
pasir harus mempunyai modulus kehalusan butir antara dua sampai tiga puluh
dua atau jika dengan standart Indonesia untuk beton PBI-1971 atau dengan
ketentuan sebagai berikut :
SARINGAN NO.
4
8
16
30
50
100
PAN
PROSENTASE
TERTINGGI
0
6
10
10
15
12
3
SATUAN TIMBANGAN
DISARINGAN
15
15
25
30
35
20
7
Jika prosentase satuan tertinggi dalam saringan NO. 16 adalah 20% atau
kurang, maka batas maksimum untuk prosentase satuan dalam saringan
NO. 8 dapat naik sampai 20%.
-
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
alkali dan bahan-bahan organis/bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu
pekerjaan. Apabila dipandang perlu, maka Tim Teknis / Konsultan Supervisi dapat
meminta kepada kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di Laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
Pekerjaan timbunan, lantai kerja pasir dan sub-grade pondasi pasangan batu kali harus
dipadatkan.
3-
BAB IV
PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA
4.1. PEKERJAAN DINDING
4.1.1. LINGKUP PEKERJAAN
dalam
4.1.2. BAHAN
Air untuk pekerjaan menembok juga harus memenuhi syarat dalam pekerjaan
struktur beton.
Dinding harus dipasang dan diukur ketelitianya (uitzet) dan didirikan menurut
masing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti pada
gambar. Pelaksanaan
pemasangan batu tela harus sesuai dengan yang
disyaratkan
oleh
produsen.
4-
Membuat tanda pada dinding dengan pensil, pada dinding dinding yang akan
ditanam pipa.
Gunakan Circular saw untuk memotong beton ringan tersebut 2 alur sesuai
dengan lebar yang diinginkan
Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan lain-lain harus dipasang
angker pengikat besi harus dipasang pada sambungan-sambungan dinding
tersebut setelah dibersihkan dari kulit ozin besi, karat dan debu bangunan.
Beton harus dikasarkan dengan alat yang sesuai pada sambungan vertikal
dengan dinding agar adukan tembok dapat merekat.
5. Kolom Praktis
Harus ada kolom praktis, sloof dan ring balok untuk tiap maksimum 12 m2
dinding dalam (interior) dan 9 m2 dinding luar (eksterior). Dimensi kolom praktis
10 cm x 13 cm dengan tulangan dan sengkang diameter 8 mm.
4-
Cat tembok yang digunakan adalah ex. ICI (Dulux Weathershield) atau setara
untuk exterior, dan ex. ICI Acrilic Emulsi (Dulux Pentalite) atau setara untuk
interior
4-
Plamir dan cat dasar yang digunakan sebaiknya yang dikeluarkan oleh pabrik
yang sama untuk masing-masing lapisan pemakaian.
Semua warna dipilih oleh Perencana dan disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi, dan Kontraktor harus memasukkan dalam penawarannya biaya
pengadaan contoh-contoh warna untuk disetujui.
Semua bahan-bahan cat harus diperoleh dari leveransir yang telah disetujui dan
dapat memberikan keterangan lengkap mengenai bahan tersebut dan
prosesnya.
3. Pengolahan permukaan plesteran
Untuk mengeringkan dinding bata ringan dan permukaan beton harus diberikan
cukup waktu minimal 24 jam.
Semua permukaan harus dibersihkan dengan disikat memakai sikat yang kaku,
untuk membersihkan dari bintik-bintik, semua bahan-bahan dan lapisan-lapisan
yang lepas.
Untuk
mencegah
plesteran
menjadi
kering
sebelum
waktunya,
4-
Prosedur plesteran dan acian harus sesuai dengan persyaratan produsen dan
disetujui oleh team Supervisi.
Hasil permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata dan
halus.
Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelah dipasang.
Pekerjaan yang sudah selesai, tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat
lainnya.
Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat harus dipotong dan
diperbaiki dengan plesteran dari jenis yang sama.
4-
Sebelum permukaan acian diberi satu lapisan cat dasar yang tahan alkali,
debu-debu menempel pada permukaannya harus dibersihkan dengan lap
yang kering dan kasar lalu dilanjutkan dengan menyekanya memakai lap
yang dibasahi dengan air bersih, lalu dikeringkan.
Khusus untuk pemakaian cat yang setara, tata cara pengecatan harus sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan oleh produsen cat tersebut. Semua
pekerjaan pengecatan tersebut diatas harus dilakukan oleh Pelaksana yang
merupakan ahlinya pada pekerjaan ini.
4.2.2.
PENYELESAIAN
DINDING
DENGAN
HOMOGENIOUS TILE /
4-
KERAMIK
1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk menyelenggarakan pekerjaan
pada dinding-dinding dalam seperti tersebut dalam gambar atau dalam
syarat-syarat dan spesifikasi khusus.
2. Bahan-bahan
Untuk Homogenuos tile, menggunakan ex. Roman atau setara. Untuk Ceramic
tile menggunakan ex. Roman atau setara.
Type, Ukuran, Warna dan Motif disesuaikan dengan perencanaan.
Untuk Top meja wastafel menggunakan Homogenuous tile sesuai gambar
perencanaan
Untuk dinding toilet menggunakan keramik ex. Roman 20 cm x 25 cm (warna
dan type akan ditektukan kemudian)
Tile Adhesive dan Grouting yang digunakan ex. AM, Lemkra atau setara.
3. Persiapan Keramik
Setelah dinding siap, maka tile tile yang akan dipasang diseleksi setempat.
Untuk mendapatkan tile tile yang baik dan warna yang sesuai dengan lay-out
plan (Rencana Pola Lantai), serta tidak ada bagian yang gompal retak atau cacat
lainnya.
Pemotongan unit keramik hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin
potong dan dihaluskan dengan mesin gerinda.
4. Pemasangan
Setelah permukaan dinding rata, tile dipasang dengan menggunakan pasta
perekat khusus, adukan 1 PC + 2 pasir atau perekat lain yang sesuai dengan
ketebalan
2
cm.
4-
Lebar siar (naad) dilaksanakan dengan rata, sama besar dan setiap perpotongan
siar ujung-ujung runcing dan rapi, membentuk dua garis lurus yang saling tegak
lurus.
Bidang ubin harus rata, aduk terisi padat serta siku dan waterpass.
3 x 24 Jam setelah pemasangan tile selesai, siar (naad) diisi dengan grouting
warna sesuai persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi, sedemikian rupa
sehingga lubang-lubang terisi padat.
Sisa air semen dibersihkan hati-hati dengan menggunakan sikat kuningan serta
5-
BAB V
PEKERJAAN KAYU
5.1.
LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi penyediaan secara lengkap akan tenaga, alat-alat dan bahan-bahan yang
berhubungan dengan pekerjaan kayu (kasar dan halus) dalam hubungannya dengan
gambar dan spesifikasi.
5.2. BAHAN
A. Kualitas
Semua kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitas yang baik, serta
memenuhi persyaratan yang terdapat pada SII-045/81.
Tidak ada getah, celah, mata kayu yang lepas atau mati, susut
pinggir-pinggirnya, bekas dimakan bubuk dan cacat lainnya.
B. Kelembaban (Moisture Contents)
Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu yang didalam dan
pekerjaan kayu halus, harus kurang dari 15 % dan untuk pekerjaan kayu kasar
harus kurang dari 20 % (dengan wood moisture tester).
Kelembaban tersebut ditentukan untuk kayu yang dikirim ketempat pekerjaan
dan harus konstan sampai bangunan selesai.
C. Jenis Kayu
Kayu yang dipakai untuk kusen adalah Kayu Damarlaut Oven.
Ketebalan Kayu lapis untuk daun pintu adalah teakwood dengan ketebalan 4
mm
Jenis kayu selain yang ditentukan dalam tersebut akan dipertimbangkan jika
jenisnya memenuhi syarat dan mutu untuk penggunaan yang dimaksud.
Contoh-contoh harus dikirim terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Untuk pemakaian khusus yang tidak
tercantum dalam daftar, harus digunakan jenis yang ditentukan untuk
pekerjaan-pekerjaan
yang
sebanding.
5-
5-
E. Pengawetan/Perlindungan Kayu
Pada semua pekerjaan kayu, bahan kayu diberi lapisan pengawet/ pelindung.
Untuk kayu yang akan dicat dengan bahan solignum/ creosot, untuk kayu halus
yang akan dicat dengan lapisan meni.
F. Finishing
Setelah dipasang, maka semua pekerjaan kayu, baik kusen maupun daun pintu
difinish dengan sistem melamine. Finishing dikerjakan oleh tenaga ahli yang
berpengalaman dan tahapan tahapan pengerjaannya harus sesuai dengan Produk
yang digunakan. Produk yang digunakan adalah ex Impra atau setara. Untuk
warna finishing ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari konsultan
perencana/konsultan
Supervisi.
5-
BAB VI
PEKERJAAN TALANG, PENUTUP ATAP
6.1.
LINGKUP PEKERJAAN
6.2.
Talang vertikal yang digunakan adalah kelas AW atau setara yang telah disetujui Tim
Teknis / Konsultan Supervisi. Untuk Talang horizontal menggunakan produk yang sama
dengan bahan atap Aula, dan dikerjakan bersama sama dengan pekerjaan Atap.
Saluran untuk talang corong dibuat dengan bentuk dan ukuran penampang dalam
gambar untuk itu dan direkatkan pada rangka atap dan dimasukkan/ditanam (inbow)
kedalam dinding/kolom kemudian diberi klem secukupnya sehingga dijamin
kekuatannya.
Pada sambungan sudut dipakai Bog (sambungan) dari bahan yang sama dan sesuai
dengan ukuran pipa.
Pada sambungan talang corong dengan talang datar telah dilipat dengan rapi dan kuat.
Setelah talang corong terpasang pipa talang harus lurus, pada sambungan ulir diberi
seal sehingga tidak bocor, talang corong PVC dipasang pada dinding dengan jarak 3
cm dan diberi klem tiap jarak 150 cm dengan ketinggian seragam.
Talang corong diberi menie dan dicat dengan cat besi sesuai dengan warna yang di
tentukan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
6.3.
Lingkup pekerjaan adalah pada bangunan seperti tertera dalam gambar dan
dilokasi.yang ditentukan, meliputi pula penyediaan tenaga kerja, bahan dan peralatan
untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan hasil yang baik.
Sebelum pemasangan penutup atap, rangka atap harus sudah tertutup dengan heat
Insulation. (lihat bab 8.2)
Pemasangan atap dilakukan sesuai dengan tahapan dan prosedur yang dikeluarkan oleh
pabrik.
Lingkup Pekerjaan seperti tertera dalam gambar dan dilokasi yang ditentukan, meliputi
pula penyediaan tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk terlaksanya pekerjaan ini
dengan hasil yang baik.
Syarat-syarat umum dan bahan pekerjaan atap plat beton sepenuhnya mengikuti
Peraturan Beton Indonesia (PBI) tahun 1971 (NI-2) dimana pelaksanaan pekerjaan dan
aturan-aturan lainnya.
b. Bahan
Untuk waterproofing plat atap digunakan jenis Sheet Membrane ex. Grace (type 3000),
Sika atau setara, dan penggunaannya disesuaikan dengan persyaratan pabrik.
c. Pemasangan
Harus sesuai dengan bab pekerjaan beton. Harus diperhatikan arah kemiringan atap dan
harus sudah dipersiapkan corong/lubang-lubang cucuran talang dan lain-lain sehingga
tidak perlu membobok beton yang sudah dicor.
Atau untuk talang yang direncanakan pada shaft-shaft yang telah disiapkan yang
fungsinya juga sebagai saluran jaringan (ducting) AC, maka waktu pengecoran harus
dipasang sparing, hal ini harus dikonsultasikan dengan Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.
d. Finishing Atap
Finishing dilakukan setelah dak beton kering betul dan mendapat persetujuan dari Tim
Teknis / Konsultan Supervisi apakah atap tersebut memenuhi syarat untuk difinish.
Pada saat ini dicek kemiringan-kemiringan atap, setelah itu diberi finish akhir dengan
lapisan
waterproofing.
6-
BAB VII
PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA
PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG
7.1.
UMUM
1. Lingkup pekerjaan
Lingkup Pekerjaan meliputi pengadaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan
kayu sesuai dengan gambar dan syarat-syarat serta spesifikasi khusus.
2. Pekerjaan Pemasangan
Kontraktor wajib membuat shop drawings untuk persetujuan perencanaan yang dibuat
berdasarkan gambar-gambar rencana yang tersedia.
Shop drawings harus sudah menggambarkan detail hubungan-hubungan dan
sambungan-sambungan, pengangkuran, konstruksi dan pemasangan semua komponen
lengkap dengan ukuran-ukuran.
Kontraktor harus memeriksa apakah kualitas bahan yang dipakai, dimensi yang
ditunjukan dalam gambar rencana sudah memenuhi ketentuan struktur dan ketahanan.
Pemborong harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan
pekerjaan tembok, dan memberitahukan Tim Teknis / Konsultan Supervisi seandainya
permukaan - permukaan yang bersangkutan dalam keatidak memungkinkan untuk
mendapatkan pembetulan-pembetulan.
Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop drawings, harus dikoreksi/ diselesaikan
bersama dengan Perencana, untuk mendapatkan kepastian.
Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat yang
ditentukan.
3. Pabrikasi dan Pemasangan
Bahan-bahan yang diserahkan ke lapangan untuk dipasang harus sesuai dengan
contoh-contoh yang disetujui dan dalam keadaan baik. Bahan-bahan ini harus dijaga
dan dilindungi sebaik-baiknya saat penyimpanan, pemasangan sampai diserahkan.
7 -1
7.2.
1. Bahan
Kusen, jendela dan daun pintu dari material kayu Damarlaut,Merantibatu (kelas 1)
atau setara.
Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang diberikan
dalam gambar yang bersangkutan.
Perlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain lihat pada penjelasan
Perlengkapan Kunci-Kunci dan Penggantung.
2. Pengerjaan
Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin dan
selesai siap untuk dicat atau penyelesian lainnya.
Permukaan yang bersentuhan dengan adukan tembok harus dicat meni alkali atau cat
meni besi.
3. Memasang dan Menggantung Pintu-Pintu dan Jendela-Jendela
Tiap daun pintu dan jendela harus berukuran pas dengan kusennya diperhitungkan
tebal cat dan kemungkinan pengembangan atau pengerutan kayu.
Kunci, engsel-engsel dan sebagainya harus tepat pada kedudukannya, rongga pada
rangka vertikal, pada kunci dan penggantung dan di atas rel tidak boleh melebihi 2,5
mm, lubang yang dibawah tidak boleh melebihi 3 mm, semua ujung-ujung yang
runcing harus dibulatkan dan rangka vertikal pada kunci harus dimiringkan sedikit.
7 -2
7 -3
Daun-daun kaca tersebut dipasang dengan kokoh memakai list kayu kecil yang keras.
Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus, harus distel ditengah-tengah dengan
hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.
Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan,
sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan.
Kaca diidentifikasi dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara lain
yang tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan.
Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari akibat pekerjaan lain seperti cipratan
cat, plesteran, noda atau percikan las.
7.3.
1. Bahan
7 -4
Kusen dan daun pintu dari material PVC menggunakan produk lokal dengan kualitas
yang baik setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari konsultan
Perencana/konsultan Supervisi
Untuk Kusen dan daun pintu Cubicle menggunakan bahan material Complex Penolic
Panel (Serbuk kayu 70% + Penolic lem 30% dan di press) dan lapisan Finishing Paper
pres lapis resin tanpa pori, ex Spot/Matrix atau setara .
Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang diberikan
dalam gambar perencanaan.
Perlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain untuk pintu pintu Cubicle
sesuai dengan produk yang digunakan dan menjadi 1 (satu) paket dengan pekerjaan
Cubicle.
2. Pengerjaan
Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin dan
atau penyelesian lainnya.
Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabriknya.
3. Memasang dan Menggantung Pintu-Pintu dan Jendela-Jendela
Kunci, engsel-engsel dan sebagainya harus tepat pada kedudukannya, rongga pada
rangka vertikal, pada kunci dan penggantung dan di atas rel tidak boleh melebihi 2,5
mm, lubang yang dibawah tidak boleh melebihi 3 mm, semua ujung-ujung yang
runcing harus dibulatkan dan rangka vertikal pada kunci harus dimiringkan sedikit.
4. Perlindungan Terhadap Pekerjaan
Pekerjaan halus PVC dan Cubicle tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan kecuali
jika sudah dipasang.
Untuk pekerjaan halus PVC dan Cubicle yang harus dibuat, kalau belum selesai sama
sekali, tidak boleh diangkut ketempat pekerjaan, juga tidak boleh disetel-setel jika
bangunan belum siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.
Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana harus diberikan fasilitas untuk
memeriksa semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel-bengkel dan di
lapangan.
7 -5
1. Pekerjaan Besi
Pemilihan jenis besi dan warna cat yang digunakan ditentukan oleh perencana.
2. Pengecatan Besi
Penggunaan cat besi diaduk dengan benar sebelum dan selama penggunaan untuk
mencegah pengendapan.
Sebelum pengecatan pastikan permukaan besi bebas dari debu, minyak, karat dan cat
lama yang terkelupas.
Disarankan sebelum cat akhir diberi 1 lapis cat Undercoat kayu & Besi untuk
menutupi warna cat dasar anti karat.
Terakhir diberi 2 lapis cat khusus besi dengan selang waktu pengecatan 16 jam.
Sebaiknya cat diencerkan sampai 10% dengan Thinner Synthetic N-005-95 agar setiap
lapisan cukup tipis dan hasil permukaan lebih rata, sehingga kilapnya akan lebih baik.
Untuk mendapatkan stabilitas dimensi yang optimum dan perlindungan maksimum
lapisan diulas/disemprotkan dengan spraygun bertekanan 30 kg/m2 merata pada
seluruh permukaan.
3. Pelaksanaan
Pemasangan harus dilaksanakan oleh Pelaksana yang mempunyai pengalaman khusus
di bidang pekerjaan ini dan mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman, dengan
menunjukan surat refensi proyek-proyek yang telah dilaksanakan.
Kontraktor harus mempunyai workshop lengkap dengan perlatan/mesin-mesin khusus
untuk pekerjaan ini dan mempunya lisensi dari Dinas Pemadam Kebakaran.
Pemasangan rangka pintu (kusen) harus dilakukan setelah pekerjaan penulangan dan
sebelum pengecoran dinding beton bertulang.
Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabriknya.
7 -7
Hasil pengecatan harus rata dan tidak cacad serta semua sistem mekanisnya dapat
bekerja dengan baik dan sempurna.
Kaca harus dipotong menurut ukuran kusen, dengan kelonggaran sedikit, lalu dipasang
dan dikukuhkan menggunakan alat-alat yang telah ditentukan.
Kaca harus dipotong menurut panjang yang dikehendaki dengan diberi lowongan
sedikit lalu dimasukkan kedalam jalur kusen yang sebelumnya sudah diberi karet lalu
di-sealant.
Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus, harus distel ditengah-tengah dengan
hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.
Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan,
sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan.
Kaca diidentifikasi dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara lain
yang tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan.
Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari akibat pekerjaan lain seperti cipratan
cat, plesteran, noda atau percikan las.
7 -8
7.6.
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilaksanakan pada ruang-ruang seperti pintu ruang garasi (tahan api
2 jam) seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
2.
Pengendalian Pekerjaan
3.
Bahan Bahan
Daun Pintu
Daun pintu harus dibuat dari bahan-bahan sbb:
- 2,00 mm sebagai frame
- Plat Baja 1,6 mm
- Mineral Wall sebagai bahan pengisi (pintu tahan api)
- Flashing dari plat baja 0,3 mm
- Tebal daun pintu minimal 55 mm
- Bahan tahan api minimal 2 jam
7 -9
Perlengkapan Pintu
Semua perlengkapan pintu engsel, flush bolt, handle (penampang bulat) dan lainlain harus sesuai dengan pekerjaan ini.
Contoh bahan
Pintu yang digunakan adalah produksi Lion Metal, atau yang setara.
4.
7.7.
Pelaksanaan
Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabriknya.
Hasil pengecatan harus rata dan tidak cacad serta semua sistem mekanisnya dapat
bekerja dengan baik dan sempurna.
1.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan ini, yaitu pemasangan
kunci, engsel, rel dan kelengkapan pintu, jendela lainnya.
2.
Kunci kunci
Kunci kunci yang digunakan ex. CISA, Dorma atau setara.
Tiap kunci harus mempunyai 3 buah anak kunci. Pemborong harus memperlihatkan
contohnya terlebih dahulu
untuk mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.
7 -10
3.
Kunci & Assesoris pengunci lainnya yang dipakai ex. Solid atau setara.
4.
Sekrup yang rusak pada waktu dipasang harus dicabut kembali dan diganti.
Semua kunci-kunci, pegangan, engsel dan lain-lain harus terpasang dengan baik,
presisi dan tidak ada cacat.
7 -11
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan tenaga ini.
PEKERJAAN
LANGIT-LANGIT
TRIPLEKS , INSULASI
1. Material / Bahan
Pemasangan mengikuti prosedur pabrik diatas, setelah mendapat persetujuan dari team
teknis atau pengawas.
2. Lingkup pekerjaan
Pengadaan/penyediaan tenaga, bahan, peralatan,dan lain-lainnya yang diperlukan untuk
pemasangan dinding maupun ceiling gypsum seperti yang telah ditentukan pada gambar.
Cara, sistem pemasangan, dan assesoris insulasi dipasang oleh tenaga ahli yang
direkomendasikan dari pabrik dan mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pabrik
setelah
mendapat
persetujuan
dari
team
teknis
atau
pengawas.
8 -2
BAB IX
PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA
9.1.
LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pemasangan keramik, beton atap, karpet, dan lain-lain pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan ini.
9.2.
Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan meliputi pemasangan Homogenous tile, Keramik dan Batu
Alam pada lantai-lantai termasuk tangga dengan pola yang telah ditentukan sesuai
gambar atau seperti pada syarat-syarat dan spesifikasi khusus.
2.
Bahan
Untuk finishing Lantai tangga, Step Nosing Anti slip sesuai dengan petunjuk
dan gambar rencana.
9-
3.
Dasar Lantai
Sedang untuk lantai-lantai yang tidak berupa plat beton harus dengan flooran
yang rata dengan campuran yang disyaratkan, tidak bergelombang dan cukup
kuat
dan
padat
serta
benar-benar
horizontal/tidak
miring.
9-
Untuk mencapai kepadatan yang baik maka sebelum pembuatan rabat beton atau
beton tumbuk tanah urugan harus dipadatkan atau ditumbuk terus setiap turun 20
cm disiram air dan diurug lagi dan seterusnya.
4.
Setelah dasar lantai siap, maka ubin-ubin yang akan dipasang diseleksi ditempat
untuk mendapatkan ubin yang baik dan warna yang sama dengan lay-out plan
(Rencana Pola Lantai), sesuai dengan gambar serta tidak ada bagian yang
gompal retak atau cacat lain dan yang telah mendapat persetujuan dan petunjuk
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
5.
Pemasangan
Setelah dasar lantai rata, miring yang tepat dan dilapisi waterproofing dan
dicover mortar (untuk toilet), ubin dipasang dengan menggunakan tile adhesive.
Lebar siar (naad) dilaksanakan dengan rata, sama besar dan setiap perpotongan
siar ujung-ujung runcing dan rapi, membentuk dua garis lurus yang saling tegak
lurus.
Bidang ubin harus rata, aduk terisi padat serta siku dan waterpass.
3 x 24 Jam setelah pemasangan ubin selesai, siar (naad) diisi dengan grouting
warna sesuai persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi, sedemikian rupa
sehingga lubang-lubang terisi padat.
Kelebihan air semen, dalam keadaan basah langsung dibersihkan dari permukaan
lantai.
9-
Sisa air semen dibersihkan hati-hati dengan menggunakan sikat kuningan serta
larutan lemah air keras.
Bahan-bahan yang dapat merusak unit-unit ubin seperti : minyak, residu, teak oil
harus dijauhkan dari permukaan lantai
9-
BAB X
PEKERJAAN RAILING
10.1.
LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pengadaan bahan, peralatan dan tenaga kerja yang cukup ahli dalam
pekerjaan halus dan presisi (besi, kayu).
Kontraktor bertanggung jawab sejak persiapan bahan, pemasangan sampai penyerahan
dalam kondisi finish sesuai gambar rencana.
10.2.
BAHAN
Railing Stainless Steel bulat Diameter 5cm dan Stainless Steel kotak ukuran 4cm x 4cm
serta penutup plat Stainless Steel Ex. Lokal untuk Tangga Utama. Tangga Lt.Basement, Lantai-1, Tangga Typical Lantai (2, 3, 4, 5) dan Tangga Lantai 6
Railing Besi dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana untuk tangga kebakaran
dengan finishing Cat Minyak ex. ICI atau setara.
Bagian kaki/tanggul dari beton bertulang yang merupakan satu kesatuan dari pekerjaan
struktur, Pada dinding void yang mempunyai ketinggian + 10 cm dari muka lantai atau
sesuai gambar harus sudah disiapkan dudukan untuk pasangan-pasangan railing.
10.3.
Sebelum dirakit, maka dibuat terlebih dahulu gambar shop drawing yang ukurannya
menyesuaikan dengan ukuran lapangan. Gambar gambar tersebut harus mendapat
persetujuan dari team supervisi.
Pembuatan dan perakitan bahan-bahan tersebut sesuai gambar rencana harus pada
tempat khusus atau bengkel yang menjamin pekerjaan tersebut rapih dan halus.
Pemasangan railing pada tempat yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga
benar-benar presisi sebagaimana dalam gambar rencana.
BAB XI
PEKERJAAN WATERPROOFING
11.1.
LINGKUP PEKERJAAN
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan
dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar,
memenuhi uraian syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.
Bagian yang harus diwaterproofing ini, mencakup seluruh bagian pelat atap, dak
teras, Ground Reservoir, kolam renang dan daerah-daerah basah pada dinding dan
pelat lantai.
11.2.
BAHAN
Standar dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standar-standar
lainnya seperti NI 3, ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 dan 407.
Pemborong tidak dibenarkan mengubah standar dengan cara apapun tanpa izin dari
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
2. Bahan
Untuk lapisan kedap air pada atap dak beton menggunakan Sheet Membrane,
menggunakan ex. Fosroc, Sika atau setara.
Untuk lapisan kedap air pada pelat lantai area basah, seperti pada toilet, digunakan
Liquid Waterproofing ex. Fosroc, Sika atau setara.
11.3.
PENGUJIAN
Pada waktu penyerahan, Pemborong harus memberikan jaminan atas produk yang
digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, selama 10
(sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang
terjadi.
Jaminan yang diminta adalah jaminan dari pihak pabrik untuk mutu material, serta
jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk mutu pemasangan.
11 -1
11.4.
Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak
bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel pabriknya.
Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung, tertutup tidak lembab, kering dan
bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Tempat penyimpanan
harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
11.5.
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Persyaratan Umum
Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan pada Tim Teknis / Konsultan
Supervisi untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/ persyaratan
pabrik yang bersangkutan.
Semua bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan. Jika
dipandang perlu diadakan penukaran atau penggantian, maka bahan-bahan pengganti
harus yang disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi berdasarkan contoh yang
diajukan oleh Kontraktor.
Sebelum pekerjaan ini dimulai, permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini harus
dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.
Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan, dan atas persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya,
Pemborong harus segera melaporkan kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi
sebelum pekerjaan dimulai. Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu
tempat dalam hal ada kelainan/ perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.
11 -
12
2. Cara Pelaksanaan
Pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (ahli dari pihak pemberi
garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan "metode pelaksanaan"
sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan dari Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.
Waterproofing untuk atap, tebal 1,50 mm lengkap dengan primer, screed lapisan ke-1
dan screed lapisan ke-2, kawat ayam dan pengaturan ke-miringan harus sesuai
dengan yang dibutuhkan.
Dalam shop drawing harus jelas mencamtumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang belum
tercakup secara lengkap dalam gambar kerja/ dokumen kontrak sesuai dengan
spesifikasi pabrik.
Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan lebih dulu dari Tim
Teknis / Konsultan Supervisi.
Pemborong harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan
syarat-syarat
maupun
yang
tercantum
dalam
gambar-gambar
atau
peraturan-peraturan yang berlaku.
Pemborong harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap saat diperlukan
bisa berdiskusi dan dapat memutuskan setiap persoalan di lapangan, baik teknis
maupun administratif.
11 -
13
5. Contoh
Pemborong wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan jaminan
dari pabrik, kecuali bahan disediakan oleh proyek. Kepada Tim Teknis / Konsultan
Supervisi sebanyak minimal 2 (dua) produk yang setara dari berbagai merek
pembuatan atau kecuali ditentukan lain oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi atau
Arsitek.
Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan merek yang memenuhi spesifikasi akan
diambil oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan akan diinformasikan kepada
Pelaksana selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan
contoh-contoh bahan tersebut.
Pada waktu penyerahan maka Pemborong harus memberikan jaminan atas semua
pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya,
akibat kegagalan dari bahan maupun hasil pekerjaan yang berlaku, selama 10
(sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang
terjadi.
Kalau mendapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau
pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan/ dilaksanakan maka
Pemborong/Kontraktor harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat
diterima oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung jawab Pemborong.
11 -
14
BAB
XII
PEKERJAAN SANITAIR
1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan
dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar,
memenuhi uraian syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.
2. Perlengkapan Saniter
Perlengkapan saniter yang digunakan adalah ex Toto, KIA , Royal atau setara
dimana pemasangan mengikuti prosedur pabrik :
CLOSET JONGKOK
Tipe
Warna
Shower Spray
Lokasi
LAVATORY / WASTAFEL
Tipe
Warna
Faucet
Lokasi
FLOOR DRAIN
Tipe
Lokasi
12 -
15
KRAN AIR
Tipe
Tipe
12 -
16
BAB XIII
PEKERJAAN PENCEGAHAN RAYAP
1.
LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi penyediaan barang pencegahan rayap oleh Kontraktor dan pengerjaannya pada
area tanah dan seluruh material dari kayu.
2.
BAHAN
Jenis obat anti rayap yang tidak membahayakan manusia yang sudah disetujui oleh
Ditjen POM Depkes RI, sesuai dengan PP No. 7 Th. 1973, antara lain adalah : Primise
200 SL, Basileum dll.Peralatan kerja yang digunakan antara lain : Power Sprayer,
Drilling Master, Safety shoes, Power injector, Hand Sprayer, Sarung tangan.
3.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Secara umum mengikuti petunjuk teknis pemakaian dari pabriknya, yang dikerjakan
oleh pelaksana khusus dibidangnya.
JAMINAN GARANSI
Jaminan Garansi adalah selama 5 tahun. Kontraktor memberikan sertifikat bebas dari
serangan rayap yang dibuat diatas kertas bermaterai Rp. 6.000,- (Enam ribu rupiah) dan
diserahkan kepada pemilik proyek. Apabila selama masa berlakunya garansi terjadi reinfestasi (serangan rayap ulang), maka kontraktor akan dilakukan re-treatment pada
tempat-tempat
munculnya
rayap
tanpa
ada
tambahan
biaya.
13 - 1
BAB XIV
PERKERASAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN
1.
LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi penyediaan bahan interlocking block, split, sirtu, pasir, persiapan bagian bagian
halaman yang akan dipasang interlocking block, serta pemadatan tanah urug, dan lain
lain konstruksi bagian bawahnya sampai mendapat hasil sesuai dengan gambar rencana
2.
PROSEDUR UMUM
3.
BAHAN -BAHAN
1. Bahan untuk Area Jalan Pedestrian :
Material
Area yang digunakan
Ukuran yang digunakan
Warna
Kunci
Produksi
: Paving Block
: Sesuai gambar rencana
: Tebal 6 cm
: Sesuai gambar rencana
: Kansteen dan Tali air
: Lokal
Material
Area yang digunakan
Ukuran yang digunakan
Warna
Produksi
: Paving Block
: Sesuai gambar rencana
: Tebal 8 cm
: Sesuai gambar rencana
: Lokal
Material
14 -
Material
Area yang digunakan
: Beton Aci
: Sesuai gambar rencana
4.
Material
Area yang digunakan
Ukuran Batu Batu Alam
Galian dan urugan harus mencapai peil yang dibutuhkan sesuai gambar rencana.
Urugan kemudian dipadatkan dengan digilas sehingga padat dan stabil sesuai dengan
CBR yang dibutuhkan pada gambar rencana
Jalan dibuat dengan kemiringan 2% kearah pembuangan air hujan ditepi jalan sesuai
gambar rencana
14 -
d. Contoh bahan
harus dikerjakan oleh tenaga yang sudah trampil dan dipimpin oleh tenaga
ahli yang berpengalaman lengkap dengan peralatannya.
Pelaksana wajib membuat gambar gambar Shop Drawing untuk pelaksanaan
yang dibuat berdasarkan gambar rencana dengan ukuran ukuran berdasarkan
kondisi lapangan.
4.2 .PEMASANGAN
4.2.1.
Pasir
Pasir untuk lapisan bawah interlocking harus merupakan pasir yang tajam dan
bersih dengan kadar tanah tidak lebih dari 3% berat , dikenal dengan nama
pasir
extra
beton
14 -
Pasir tersebut digelar dalam 2 tahap. Lapisan I digelar pasir lebih kurang tebal
4 cm kemudian dipadatkan dengan vibrator. Lapisan kedua digelar pasir lebih
kurang 3 cm dan pasir tidak boleh dipadatkan, tetapi hanya diratakan dengan
jidar dengan tujuan untuk mendapatkan permukaan yang rata.
Bagian bagian yang dipotong harus dipotong dengan alat pemotong khusus.
4.
7.
Setelah lantai kerja siap, maka batu alam templek yang akan dipasang diseleksi
motif dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme) dan harus
mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan disetujui oleh Tim Teknis
/ Konsultan Supervisi.
Jika batu alam templek atau bagiannya menurut gambar harus dipotong, atau
disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin
potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau mesin khusus dan dikerjakan
oleh seorang ahli.
2. Pemasangan
Cara pemasangan harus sesuai dengan syarat dari produsen dan gambar rencana
dengan memperhatikan antara lain, bentuk pola, start pemasangan dan harus
sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan
Batu alam templek dipasang tepat sesuai dengan ukuran dan pola dalam gambar,
sehingga menghasilkan permukaan yang rata.
Tile Adhesive dan Grouting yang digunakan ex. AM. Lemkra atau setara, atau
sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan
14 -
Coating anti lumut diberikan sebagai finishing akhir permukaan lantai batu.
finihing dapat menggunakan Coating Propan Stone Care Ultran Enamel ,AM,
Lemkra atau setara dengan 2 x lapis yang pengerjaan mengikuti prosedur pabrik
diatas atau sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan
14 -