Anda di halaman 1dari 61

RENCANA KERJA DAN

SYARAT-SYARAT
PEMBANGUNAN RUANG KELAS
DAN PAGAR DEPAN
SMA NEGERI 2 JAYAPURA
TAHUN ANGGARAN 2015

JAYAPURA 2015

RENCANA KERJA DAN


SYARAT-SYARAT
PEMBANGUNAN RUANG KELAS
DAN PAGAR DEPAN
SMA NEGERI 2 JAYAPURA
TAHUN ANGGARAN 2015

JAYAPURA 2015

RENCANA KERJA DAN


SYARAT-SYARAT

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura

PERSYARATAN TEKNIS
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB
BAB I
BAB II

JUDUL
SYARAT SYARAT UMUM
PEKERJAAN
PERSIAPAN

HALAMAN

LAPANGAN

DAN

1-1
2-1

PEKERJAAN TANAH
BAB III

PEKERJAAN PASANGAN

3-1

BAB IV

PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

4-1

BAB V

PEKERJAAN KAYU

5-1

BAB VI

PEKERJAAN TALANG, PENUTUP ATAP

6-1

BAB VII

PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA,


KACA, PARTISI GYPSUM SERTA PERLENGKAPAN
KUNCI DAN PENGGANTUNG.

7-1

BAB VIII

PEKERJAAN LANGIT- LANGIT

8-1

BAB IX

PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA

9-1

BAB X

PEKERJAAN RAILING

10-1

BAB XI

PEKERJAAN WATER PROOFING

11-1

BAB XII

PEKERJAAN SANITAIR

12-1

BAB XIII

PEKERJAAN PENCEGAHAN RAYAP

13-1

BAB XIV

PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN

14-1

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS
BAB I : SYARAT SYARAT UMUM

P
e
r
e
n
c
a
n
a
a
n

BAB 1
SYARAT SYARAT UMUM
1.1.

UMUM
Tanah dan halaman untuk pembangunan akan diserahkan kepada Kontraktor dalam
keadaan seperti pada waktu peninjauan lapangan / observasi lapangan.
Pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor dalam keadaan selesai keseluruhan sesuai
dengan lingkup pekerjaan yang diborongkan, dalam mana termasuk juga pembetulan
kerusakan yang mungkin timbul / terjadi dalam menyingkirkan segala bahan-bahan
sisa atau bongkaran lainnya.

1.2.

ALAT DAN PERLENGKAPAN PEKERJAAN DAN TENAGA LAPANGAN


Kontraktor, sub-sub Kontraktor dan bagian-bagian lainnya yang mengerjakan
pekerjaan pelaksanaan didalam proyek ini, harus menyediakan alat-alat dan
perlengkapan-perlengkapan pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Disamping itu harus menyediakan juga :


-

Buku-buku laporan (harian, mingguan, dan bulanan)

Rencana kerja dan menempatkan tenaga-tenaga lapangan yang bertanggung


jawab penuh untuk memutuskan segala sesuatu di lapangan dan bertindak atas
nama Kontraktor dan sub-Kontraktor yang bersangkutan, serta berpengalaman.

Perlengkapan pengaman / keselamatan kerja sesuai peraturan K3 Depnaker R.I.

P
e
m
b
a
n
g
u
n
a
n
R
u
a
n
g
K
e
l
a
s
d
a
n
P
a
g
a
r
D
e
p
a
n
S
M
A

1.3.

BARANG CONTOH (SAMPLE)


Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh
(sample) dari material yang akan dipakai/dipasang, untuk mendapat persetujuan
dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi/Pemberi Tugas.
Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti
sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari barang-barang/material-material
tersebut.
Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site, maka Kontraktor
dan sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan :
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota
Jayapura

1- 1

N
e
g
e
r
i
2
J
a
y
a
p
u
r
a

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS
BAB I : SYARAT SYARAT UMUM

P
e
r
e
n
c
a
n
a
a
n

- Brochure
- Katalogue
- Gambar kerja atau shop drawing
- Sample.
yang dianggap perlu oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan harus
mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi/Pemberi Tugas.

1.4.

PENGUJIAN ATAS MUTU PEKERJAAN


Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan mengadakan pengujian atas mutu bahan
dan mutu pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan kebutuhannya masingmasing, misalnya :
- Pengujian mutu beton

R
u
a
n
g
K
e
l
a
s

- Pengujian kabel-kabel listrik (merger)


- Pengujian tekanan untuk pipa-pipa (plumbing)
- Pengujian kebocoran

d
a
n

- Pengujian bekerjanya mesin-mesin dan peralatan-peralatan lainnya.


Semua biaya-biaya untuk kebutuhan tersebut di atas, ditanggung oleh Kontraktor
dan sub-sub Kontraktor yang bersangkutan.

1.5.

P
e
m
b
a
n
g
u
n
a
n

GAMBAR-GAMBAR AS BUILT DRAWING


Kontraktor atau sub-sub kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar As
Built Drawing untuk Arsitektur, Struktur dan M/E sesuai dengan pekerjaan yang
telah dilakukan di lapangan secara kenyataannya, untuk kebutuhan pemeriksaan dan
maintenance dikemudian hari. Gambar-gambar tersebut diserahkan kepada Pemilik
setelah disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi diserahkan sebelum serah
terima pertama.

P
a
g
a
r
D
e
p
a
n
S
M
A
N
e
g
e
r
i
2

1.6.

SHOP DRAWING
Kontraktor atau Sub-Kontraktor diwajibkan membuat gambar-gambar Shop
Drawing setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi , gambar-gambar
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota
Jayapura

1- 2

J
a
y
a
p
u
r
a

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS
BAB I : SYARAT SYARAT UMUM

tersebut harus diserahkan minimum 15 hari sebelum pekerjaan tersebut akan


dilaksanakan.

1.7.

MATERIAL DELIVERY SCHEDULE


Kontraktor atau Sub-Kontraktor diwajibkan membuat material delivery schedule untuk
setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi , material delivery schedule harus
diserahkan minimum 15 hari sebelum pekerjaan tersebut akan dilaksanakan.

P
e
r
e
n
c
a
n
a
a
n
P
e
m
b
a
n
g
u
n
a
n
R
u
a
n
g
K
e
l
a
s
d
a
n
P
a
g
a
r
D
e
p
a
n
S
M
A
N
e
g
e
r
i
2
J
a
y
a
p
u
r
a

Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota


Jayapura

1- 3

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 2 : PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN DAN PEKERJAAN TANAH

BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN
DAN PEKERJAAN TANAH
2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Umum
Sebelum memulai sesuatu pekerjaan Pemborong harus mengunjungi dan meninjau kondisi
lokasi proyek (keadaan Eksisting).

2. Persiapan Penggalian Tanah

Pemborong tidak diperkenankan membasmi, menebang, atau merusak pohon-pohon


atau pagar hidup kecuali yang ada di dalam batas-batas penggalian atau yang jelas
diberi tanda pada gambar-gambar, dan harus mendapat izin dari Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

Pohon-pohon yang tidak diperkenankan disingkirkan dan yang mungkin dapat menjadi
rusak karena pelaksanaan pekerjaan harus dilindungi dengan memakai papan-papan
yang kuat, diikat sekeliling batangnya.

Sebelum memulai penggalian, Pemborong harus yakin bahwa permukaan tanah baik
setempat maupun garis transis yang tertera dalam gambar adalah benar. Jika ia tidak
merasa puas dengan ketelitian permukaan tanah, maka dalam waktu 21 hari setelah
tanggal SPK, ia harus memberitahukan secara tertulis kepada Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

Tanah yang ada tanaman harus digali terpisah dari tanah yang tidak ada tanamannya,
menggalinya rata sedalam 20 cm dan tanah galiannya yang dianggap baik dapat dipakai
sebagai bahan urugan setelah mendapat persetujuan dari team teknis

2.2. PEKERJAAN GALIAN TANAH

1. Penggalian
Penggalian harus dilaksanakan menurut yang disyaratkan mengenai panjangnya,
dalamnya, serongan-serongan dan kelokan-kelokan yang diperlukan untuk konstruksi
pekerjaan-pekerjaan, atau seperti yang tertera dalam gambar, dan tanah kelebihannya
dipergunakan sebagai urugan atau dibuang dengan persetujuan Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

2- 1

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 2 : PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN DAN PEKERJAAN TANAH

Sebelum penggalian tanah untuk pondasi dimulai harus dilakukan penggalian top soil
sedalam 20 cm dari permukaan tanah.
Lapisan lumpur harus diangkat dan diganti dengan tanah urug yang disetujui.
Akar-akar bekas tanaman harus diangkat sampai bebas akar.

2. Tulang-belulang dan Bekas Kuburan


Jika ditemukan tulang-belulang atau bekas kuburan di lokasi pada waktu pelaksanaan
pekerjaan, Pemborong harus memberikan perlindungan secukupnya sampai Tim Teknis /
Konsultan Supervisi mengadakan peninjauan dan memberikan perintah-perintah
selanjutnya. Tidak ada perpanjangan waktu yang diberikan atas terganggunya pekerjaan
yang disebabkan oleh penemuan seperti itu.

3. Galian Supaya Tidak Digenangi Air


Pemborong harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air yang berasal dari
hujan, dari parit, banjir, mata air atau lain-lain sebab, dengan jalan memompa, menimba,
menyalurkan ke parit-parit atau lain-lain, dan biaya untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut
harus dianggap telah masuk harga kontrak.

4. Lanjutan Pekerjaan Setelah Penggalian Selesai


Pemborong tidak diperkenankan membiarkan sampai lama galian, sumuran dan
sebagainya yang tidak diperlukan, tapi harus segera setelah galian disetujui, memulai
tahap pembangunan berikutnya. Ini akan memerlukan koordinasi yang ketat antara pihak
yang bersangkutan/ terkait.

5. Galian yang Dalamnya Melebihi yang Dikehendaki


Bilamana sesuatu galian telah dilaksanakan, dalamnya melebihi yang dikehendaki maka
Pemborong harus mengisi galian yang terlalu dalam itu dengan bahan yang sama seperti
yang ditentukan untuk pondasi atau dengan beton jenis ( 1 : 3 : 5 ) atas biaya pemborong
dan tidak ada penggantian pembayaran untuk penggalian atau pengurugan kembali, juga
tidak untuk pembuangan tanah galiannya.

6. Menyangga Pinggir-pinggir Galian


Pemborong bertanggung jawab untuk menyangga pinggir-pinggir semua galian dan tidak
ada tuntutan yang bakal dipertimbangkan untuk galian tambahan, pekerjaan menembok
bahan atau cara pembuatan lainnya dalam hal ini. Pemborong harus bertanggung jawab
atas kerusakan terhadap bangunan lain di tempat pekerjaan atau jalan umum, gedung dan
lain-lain yang diakibatkan oleh runtuhnya pinggir-pinggir dan tanggul galian-galian.
2- 2

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 2 : PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN DAN PEKERJAAN TANAH

2.3. PEKERJAAN TANAH URUGAN


1. Umum
Lapisan tanah paling atas harus dibuang dan permukaan tanah harus digilas untuk
mencapai 90% kepadatan maksimum standard proctor atau ASTM D1557 dengan
ketebalan pengurugan 15 cm sebelum menebarkan lapisan urugan berikutnya.
Semua bahan urugan atau pengurugan kembali harus disetujui oleh Tim Teknis /
Konsultan Supervisi sebelum dipakai. Bahan tanah urug harus granulair dengan
keadaan clay tidak lebih dari 20 % .

2. Pelaksanaan Pengurugan
Pengurugan harus dilakukan lapisan demi lapisan yang tebalnya 15 cm tanah buyar
dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum. Jika tidak ada persetujuan sebelumnya
dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi, pemadatan tersebut tidak dengan dibasahi air.
Pemadatan urugan dengan memakai alat penggilas bobot 8 ton, yang telah disetujui
atau alat lainnya yang sesuai dengan persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
Daerah tapak bangunan, jalan dan tempat parkir dipadatkan sampai 90 % kepadatan
maksimum, Standar test ASTM D 1557 / Standard Proctor.
3. Pemeriksaan Penggalian dan Pengurugan

Penggalian dan pengurugan harus diperiksa dan disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi sebelum tahap pembangunan selanjutnya dimulai.

Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau lain-lain yang dibangun
yang akan ditutup atau tersembunyi oleh tanah urugan diperiksa dulu oleh Tim Teknis
/ Konsultan Supervisi.
Dalam hal pengurugan, jika bagian-bagian yang dipadatkan sudah siap, Tim Teknis /
Konsultan Supervisi harus segera diberitahu, agar segera mengatur untuk mengadakan
pengujian kepadatan. Pengujian dengan sand cone test dilakukan pada setiap lapisan
setebal 15 cm yang telah dipadatkan.
Kayu-kayu, sampah dan lain-lain tidak boleh dibiarkan tertinggal pada waktu
pengurugan dilaksanakan, kecuali jika ada persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

2- 3

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 2 : PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN DAN PEKERJAAN TANAH

4. Pengurugan
Pengurugan sekitar pondasi, septic-tank, dan lain-lain yang sudah dibangun harus
dilaksanakan sekaligus berturut-turut dan tidak boleh melakukannya terpisah-pisah
kecuali jika ada persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

5. Perataan Terakhir
Daerah-daerah yang diurug atau digali yang tercantum di dalam kontrak ini, harus
diratakan hingga sama halusnya dan tidak ada permukaan yang tidak rata.
Bilamana ada perubahan kemiringan yang dikehendaki, maka harus diusahakan agar
terjadi peralihan penampang yang lengkung tanpa ada perubahan yang mencolok.
Di sekitar bangunan dan lain-lain yang didirikan dibuat suatu kemiringan yang tidak
kurang dari 2 %, kecuali jika ada penentuan lain atau ditunjukan pada gambar.

2- 4

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 3 : PEKERJAAN PASANGAN

BAB III
PEKERJAAN PASANGAN

3.1. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI


1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan


dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini seperti
tercantum dalam spesifikasi dan/atau gambar kerja, antara lain dan tidak terbatas pada:
-

Pekerjaan pondasi pasangan batu kali

Pekerjaan pasangan batu kali lainnya seperti tercantum dalam Gambar kerja

Lantai kerja yang terdiri dari batu belah dan urugan pasir

Penyediaan cerucuk (sparing), lubang, rangka/selubung/pipa-pipa untuk pipapipa utilitas yang melalui/menumpu pada pekerjaan pondasi dan penyediaan
bahan yang sesuai untuk rangka/selubung dan pengukurannya pada pondasi
agar memenuhi persyaratan dari utilitas-utilitas yang disebut terdahulu

Menyediakan dan memasang semua anker yang terletak diatas/menumpu pada


pondasi batu kali sesuai dengan yang tercantum pada gambar rencana

Plaster kasar pada sisi-sisi pondasi

Pekerjaan dewatering (pengeringan air).

2. STANDAR/RUJUKAN

NI.2/3/8/10

P.B.I 1971

ASTM

3. SYARAT PROSEDUR DAN PELAKSANAAN


Contoh batu kali, pasir, yang akan digunakan harus diserahkan terlebih dahulu
kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi untuk diperiksa dan disetujui secara
tertulis,
sebelum
dikirimkan
kelokasi
proyek.

3-1

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 3 : PEKERJAAN PASANGAN

Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi


akan dipakai sebagai standard/pedoman untuk memeriksa/menerima
material yang dikirim oleh Kontraktor kelapangan.

Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat,
disimpan ditempat yang telah ditentukan/disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditempatkan
dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.

Bahan
-

Semen
o Semen harus didatangkan dalam kantong yang utuh, tidak pecah, tidak
terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada kantong.
o Kontraktor harus menyediakan penyimpanan semen yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut :

Terlindung dari segala cuaca


Lantai kayu setinggi 30 cm dari lantai dasar dan minimal 20
cm dari dinding
Persediaan semen harus menunjang kelancaran kerja
Tinggi maksimal tumpukan semen 200 cm
Kedatangan semen yang berbeda hari harus dipisahkan

o Untuk mencegah semen dalam kantong disimpan terlalu lama sesudah


penerimaan, kontraktor hendaknya menggunakannya menurut
kronologis yang diterima dalam pekerjaan. Semua kantong semen
kosong harus disimpan dengan rapi ditempat yang tidak mangganggu
jalannnya pekerjaan.
-

Pasir
o Kontraktor harus mengangkut, membongkar, mengerjakan dan
menimbun semua pasir dengan cara yang disetujui Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.
o Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus
mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Kontraktor
harus menanggung segala biaya untuk pengolahan kembali pasir dan
kerikil yang kotor karena timbunan yang tidak sempurna. Pasir dan
krikil tidak boleh dipindah-pindahkan dari timbunan, kecuali bila
diperlukan untuk meratakan pengiriman bahan berikutnya.

3-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 3 : PEKERJAAN PASANGAN

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, harus dibuat profil-profil/bentuk pondasi dari


bambu atau kayu pada setiap ujung yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan gambar
kerja dan telah mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
Pekerjaan pondasi baru dapat dilaksanakan bila semua pekerjaan galian dan ukurannya
telah diperiksa dan disetujui secara tertulis oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan
telah diberi anti rayap seperti yang disyaratkan dalam pekerjaan perlindungan.
Air/air hujan/air tanah harus dipompa dan dibersihkan dari galian sebelum dimulai
pekerjaan pondasi.
Dasar galian harus diurug dengan pasir urug setebal 10 cm, disiram dengan air sampai
jenuh kemudian diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar padat.
Diatas lapisan pasir diberi pasangan batu kali kosong (aanstamping) yang dipasang
sesuai gambar kerja.

Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan campuran 1PC :
5PSR, kecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam gambar kerja.

Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air 1PC : 2PSR setinggi 20 cm,
dihitung dari permukaan atas pondasi kebawah. Pasir yang digunakan adalah pasir
pasang
Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari
pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian tengah.
Setiap jarak 60 cm as-as harus ditanam stek-stek besi dengan diameter 10 mm dan
tertanam sedalam 30 cm untuk sloof dan dinding pasangan batu bata seperti yang
tercantum dalam gambar rencana.

Pada peletakkan kolom beton atau kolom praktis beton harus ditanamkan stekstek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan
tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis tersebut. Stek-stek harus
tertanam dengn baik pada pondasi sedalam minimum 40x diameter tulangan
atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja.

Demikian pula dengan bagian stek yang tidak tertanam atau mencuat keatas
sepanjang minimum 40 kali diameter tulangan atau sesuai dengan ukuran
dalam gambar kerja.

Pengamanan pekerjaan
-

Untuk keperluan proses pengerasan pasangan, maka selama minimum tiga (3)
hari setelah pelaksanaan pekerjaan, pondasi harus dilindungi dari benturan
keras dan tidak dibebani.
Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan tersebut dari kerusakan yang
diakibatkan
oleh
pekerjaan-pekerjaan
yang
lain.
3-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 3 : PEKERJAAN PASANGAN

Bila terjadi kerusakan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan


tidak mengurangi mutu pekerjaan. Segala perbaikan menjadi tanggungan
kontraktor.

4. PERSYARATAN BAHAN DAN PELAKSANAAN.

Batu kali
-

Batu kali yang digunakan harus batu pecah dari jenis yang keras, bersudut
runcing berwarna abu-abu hitam dan tidak poros/berpori serta mempunyai
kekerasan sesuai dengan persyaratan dalam PBI-1971.

Portland Cement.

Menggunakan Portland Cement jenis II sesuai standart NI-8 atau tipe I


sesuai standart ASTM dan memenuhi S 400 standart Portland Cement yang
digariskan oleh Assosiasi Semen Indonesia. Produk semen Gresik atau
setaraf.

Merk yang dipilih harus dari satu produk, kecuali dinyatakan lain dengan
persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Pertimbangan
tersebut hanya dapat dilakukan dalam keadaan tidak adanya persediaan
dipasaran dari merk yang tersebut diatas.

Kontraktor harus memberikan jaminan dengan data-data teknis bahwa


mutu semen penggantinya berkualitas setaraf mutu semen tersebut diatas.

Pasir
-

Arti-arti istilah

Pasir buatan, adalah pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu.
Pasir alam, adalah pasir yang disediakan oleh kontraktor dari sungai
atau pasir alam lain yang didapat dengan persetujuan Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

Pasir paduan, paduan dari pasir buatan dengan pasir alam dengan
perbandingan campuran tertentu sehingga dicapai gradasi (susunan
butir) tertentu sesuai dengan yang diinginkan.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk kualitas tiap jenisnya dari semua bahan
yang dipakai dalam pekerjaan.
Timbunan alam pasir harus dibersihkan oleh Kontraktor dari semua tumbuhan dan dari
bahan lain yang tidak dikehendaki. Bahan tersebut harus diayak dan dicuci
sebagaimana diperlukan untuk menghasilkan pasir alam sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan
disini.
3-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 3 : PEKERJAAN PASANGAN

Pasir yang digunakan harus halus, bersih dari timbunan tanah liat, mika dan hal-hal
lain yang merugikan dari substansi yang merusak. Jumlah prosentase dari segala
macam substansi yang merugikan beratnya tidak boleh lebih dari 5%.
- Semua pasir yang akan dipakai dengan spesifikasi ini harus pasir alam dan
apabila terpaksa boleh dipakai pasir paduan. Persyaratan selanjutnya adalah
pasir harus mempunyai modulus kehalusan butir antara dua sampai tiga puluh
dua atau jika dengan standart Indonesia untuk beton PBI-1971 atau dengan
ketentuan sebagai berikut :

SARINGAN NO.
4
8
16
30
50
100
PAN

PROSENTASE
TERTINGGI
0
6
10
10
15
12
3

SATUAN TIMBANGAN
DISARINGAN
15
15
25
30
35
20
7

Jika prosentase satuan tertinggi dalam saringan NO. 16 adalah 20% atau
kurang, maka batas maksimum untuk prosentase satuan dalam saringan
NO. 8 dapat naik sampai 20%.
-

Bila Tim Teknis / Konsultan Supervisi menghendaki contoh yang


representatif untuk tujuan penyelidikan, maka Kontraktor harus
menyediakan bantuan tanpa tambahan biaya. Contoh cukup seberat 15 kg
dari pasir alam yang diusulkan untuk dipakai sedikitnya 14 hari sebelum
diperlukan.

Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
alkali dan bahan-bahan organis/bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu
pekerjaan. Apabila dipandang perlu, maka Tim Teknis / Konsultan Supervisi dapat
meminta kepada kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di Laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
Pekerjaan timbunan, lantai kerja pasir dan sub-grade pondasi pasangan batu kali harus
dipadatkan.

3-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

BAB IV
PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA
4.1. PEKERJAAN DINDING
4.1.1. LINGKUP PEKERJAAN

Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.

Meliputi pekerjaan pemasangan dengan bahan yang disebut


persyaratan ini atau dalam Syarat-syarat & Spesifikasi Khusus.

dalam

4.1.2. BAHAN

Semen untuk pekerjaan dinding menggunakan semen Portland yang merupakan


campuran pasir.

Penutup dinding yang digunakan adalah dari jenis Ba t u Tela.

Air untuk pekerjaan menembok juga harus memenuhi syarat dalam pekerjaan
struktur beton.

4.1.3. PERSIAPAN DAN PENGERJAAN


1. Pelaksanaan

Dinding harus dipasang dan diukur ketelitianya (uitzet) dan didirikan menurut
masing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti pada
gambar. Pelaksanaan
pemasangan batu tela harus sesuai dengan yang
disyaratkan
oleh
produsen.

4-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

2. Pembuatan Alur Pipa


-

Membuat tanda pada dinding dengan pensil, pada dinding dinding yang akan

ditanam pipa.
Gunakan Circular saw untuk memotong beton ringan tersebut 2 alur sesuai
dengan lebar yang diinginkan

Keluarkan bagian tengah yang tidak terpakai dengan pahat.


Kerik dengan hand routet untuk merapikan sisa potongan

3. Perlindungan Pasangan Batu Tela


Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu-waktu hujan
lebat, harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok.
4. Angker-angker dan Pengikat-pengikat Lainnya

Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan lain-lain harus dipasang
angker pengikat besi harus dipasang pada sambungan-sambungan dinding
tersebut setelah dibersihkan dari kulit ozin besi, karat dan debu bangunan.

Beton harus dikasarkan dengan alat yang sesuai pada sambungan vertikal
dengan dinding agar adukan tembok dapat merekat.

5. Kolom Praktis
Harus ada kolom praktis, sloof dan ring balok untuk tiap maksimum 12 m2
dinding dalam (interior) dan 9 m2 dinding luar (eksterior). Dimensi kolom praktis
10 cm x 13 cm dengan tulangan dan sengkang diameter 8 mm.

4-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

4.2. PEKERJAAN PENYELESAIAN DINDING


LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi penyelesaian permukaan dinding dengan bahan yang disebut dalam gambar
dan Spesifikasi Material, persyaratan ini atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi
khusus.
4.2.1. PENYELESAIAN DENGAN PLESTERAN ACI DAN DICAT
1. Lingkup Pekerjaan
Plesteran pada semua tembok-tembok, kolom, bidang-bidang pasangan bata
ringan, bidang beton yang tidak dinyatakan penyelesaiannya dengan bahan lain,
diselesaikan dengan plesteran/aci, yang kemudian dicat tembok, kecuali disebut
lain dalam gambar.
2. Bahan

Plesteran menggunakan jenis campuran PC dan Pasir

Untuk Acian menggunakan Portland Semen

Cat tembok yang digunakan adalah ex. ICI (Dulux Weathershield) atau setara
untuk exterior, dan ex. ICI Acrilic Emulsi (Dulux Pentalite) atau setara untuk
interior

Warna cat, motif dan bahan disesuaikan dengan perencanaan.

Warna finishing cat exterior menggunakan cat ex ICI Dulux Weathershield


dengan warna dan dilokasi bangunan sesuai gambar perencanaan

4-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

Plamir dan cat dasar yang digunakan sebaiknya yang dikeluarkan oleh pabrik
yang sama untuk masing-masing lapisan pemakaian.

Semua warna dipilih oleh Perencana dan disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi, dan Kontraktor harus memasukkan dalam penawarannya biaya
pengadaan contoh-contoh warna untuk disetujui.

Semua bahan-bahan cat harus diperoleh dari leveransir yang telah disetujui dan
dapat memberikan keterangan lengkap mengenai bahan tersebut dan
prosesnya.
3. Pengolahan permukaan plesteran

Untuk mengeringkan dinding bata ringan dan permukaan beton harus diberikan
cukup waktu minimal 24 jam.

Tidak boleh memulai pekerjaan plesteran sampai tembok dinding betul-betul


kering.

Permukaan-permukaan beton harus dikasarkan dengan jalan dicetak atau


dipalu. Lemak atau minyak yang melekat harus dibersihkan sebelum persiapan
permulaan.

Semua permukaan harus dibersihkan dengan disikat memakai sikat yang kaku,
untuk membersihkan dari bintik-bintik, semua bahan-bahan dan lapisan-lapisan
yang lepas.

Tempat-tempat yang rendah harus digosok sampai halus dan untuk


menghaluskan ini harus diberikan cukup waktu sampai kering, sebelum diberi
lapisan plesteran pertama.

Untuk

mencegah

plesteran

menjadi

kering

sebelum

waktunya,

4-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

permukaan-permukaannya harus dibasahi dengan air sehingga tetap lembab.


4. Pelaksanaan

Prosedur plesteran dan acian harus sesuai dengan persyaratan produsen dan
disetujui oleh team Supervisi.

Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga merupakan permukaan yang


rata .

Hasil permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata dan
halus.

Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelah dipasang.

Perbaikan semua pekerjaan yang cacat harus dilaksanakan dengan membongkar


bagian tersebut sampai berbentuk bujur sangkar.

Pekerjaan yang sudah selesai, tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat
lainnya.

Sewaktu-waktu dengan secara teratur, selama pelaksanaan dan penyelesaian


pekerjaan, semua permukaan-permukaan yang menjadi kotor dalam
pelaksanaan pekerjaan, harus dibersihkan.

5. Proses Pengecatan Pada Acian

Persiapan dan Pengerjaan Pengecatan Pada Acian


-

Plesteran dan acian harus diberi waktu secukup-cukupnya untuk mengering


dan jangan dipulas (dicat) sampai permukaannya benar-benar kering.

Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat harus dipotong dan
diperbaiki dengan plesteran dari jenis yang sama.

4-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

Retak-retak sedikit harus ditambal dengan penambal keras.

Retak retak yang lebar harus dipotong dengan pinggir- pinggirannya


bersambung menjadi rata dengan plesteran sekelilingnya.

Sebelum permukaan acian diberi satu lapisan cat dasar yang tahan alkali,
debu-debu menempel pada permukaannya harus dibersihkan dengan lap
yang kering dan kasar lalu dilanjutkan dengan menyekanya memakai lap
yang dibasahi dengan air bersih, lalu dikeringkan.

Pengecatan dilakukan sampai 2 3 kali atau sampai kondisi sempurna dan


disetujui oleh Tim Teknis / konsultan Supervisi.

Khusus untuk pemakaian cat yang setara, tata cara pengecatan harus sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan oleh produsen cat tersebut. Semua
pekerjaan pengecatan tersebut diatas harus dilakukan oleh Pelaksana yang
merupakan ahlinya pada pekerjaan ini.

Setelah pekerjaan pengecatan selesai, Kontraktor harus menyimpan


sejumlah bahan-bahan dan cat yang terpilih untuk persediaan jika ada
perbaikan-perbaikan waktu penyerahan pekerjaan kedua kalinya (finish).

4.2.2.

PENYELESAIAN

DINDING

DENGAN

HOMOGENIOUS TILE /

4-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

KERAMIK
1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk menyelenggarakan pekerjaan
pada dinding-dinding dalam seperti tersebut dalam gambar atau dalam
syarat-syarat dan spesifikasi khusus.
2. Bahan-bahan
Untuk Homogenuos tile, menggunakan ex. Roman atau setara. Untuk Ceramic
tile menggunakan ex. Roman atau setara.
Type, Ukuran, Warna dan Motif disesuaikan dengan perencanaan.
Untuk Top meja wastafel menggunakan Homogenuous tile sesuai gambar
perencanaan
Untuk dinding toilet menggunakan keramik ex. Roman 20 cm x 25 cm (warna
dan type akan ditektukan kemudian)

Tile Adhesive dan Grouting yang digunakan ex. AM, Lemkra atau setara.

3. Persiapan Keramik

Setelah dinding siap, maka tile tile yang akan dipasang diseleksi setempat.
Untuk mendapatkan tile tile yang baik dan warna yang sesuai dengan lay-out
plan (Rencana Pola Lantai), serta tidak ada bagian yang gompal retak atau cacat
lainnya.
Pemotongan unit keramik hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin
potong dan dihaluskan dengan mesin gerinda.
4. Pemasangan
Setelah permukaan dinding rata, tile dipasang dengan menggunakan pasta
perekat khusus, adukan 1 PC + 2 pasir atau perekat lain yang sesuai dengan
ketebalan
2
cm.

4-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 5 : PEKERJAAN KAYU
BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

Dalam hal penggunaan tile adhesive supaya dilaksanakan sesuai instruksi


penggunaan oleh manufakturer/pabrik.

Lebar siar (naad) dilaksanakan dengan rata, sama besar dan setiap perpotongan
siar ujung-ujung runcing dan rapi, membentuk dua garis lurus yang saling tegak
lurus.
Bidang ubin harus rata, aduk terisi padat serta siku dan waterpass.
3 x 24 Jam setelah pemasangan tile selesai, siar (naad) diisi dengan grouting
warna sesuai persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi, sedemikian rupa
sehingga lubang-lubang terisi padat.

Kelebihan air semen, dalam keadaan basah langsung dibersihkan dari


permukaan dinding.

Selama masa pengeringan 3 x 24 jam setelah pemasangan tile, permukaannya


jangan tertekan atau terkena benturan

Sisa air semen dibersihkan hati-hati dengan menggunakan sikat kuningan serta

larutan lemah air keras.


Bahan-bahan yang dapat merusak unit-unit tile seperti : minyak, residu, teak oil
harus dijauhkan dari permukaan dinding.

5-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 5 : PEKERJAAN KAYU

BAB V
PEKERJAAN KAYU
5.1.

LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyediaan secara lengkap akan tenaga, alat-alat dan bahan-bahan yang
berhubungan dengan pekerjaan kayu (kasar dan halus) dalam hubungannya dengan
gambar dan spesifikasi.

Pekerjaan yang berhubungan :


Pekerjaan Kusen, daun Pintu dan Jendela ( termasuk Bouwventlicht, juga
pekerjaan pengunci & penggantung / finish hardware ), (lihat Bab VII)

5.2. BAHAN
A. Kualitas
Semua kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitas yang baik, serta
memenuhi persyaratan yang terdapat pada SII-045/81.
Tidak ada getah, celah, mata kayu yang lepas atau mati, susut
pinggir-pinggirnya, bekas dimakan bubuk dan cacat lainnya.
B. Kelembaban (Moisture Contents)
Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu yang didalam dan
pekerjaan kayu halus, harus kurang dari 15 % dan untuk pekerjaan kayu kasar
harus kurang dari 20 % (dengan wood moisture tester).
Kelembaban tersebut ditentukan untuk kayu yang dikirim ketempat pekerjaan
dan harus konstan sampai bangunan selesai.
C. Jenis Kayu
Kayu yang dipakai untuk kusen adalah Kayu Damarlaut Oven.
Ketebalan Kayu lapis untuk daun pintu adalah teakwood dengan ketebalan 4
mm
Jenis kayu selain yang ditentukan dalam tersebut akan dipertimbangkan jika
jenisnya memenuhi syarat dan mutu untuk penggunaan yang dimaksud.
Contoh-contoh harus dikirim terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Untuk pemakaian khusus yang tidak
tercantum dalam daftar, harus digunakan jenis yang ditentukan untuk
pekerjaan-pekerjaan
yang
sebanding.
5-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 5 : PEKERJAAN KAYU

5.3. PEKERJAAN KAYU


A. Ukuran dan Toleransi
Semua ukuran di dalam gambar adalah ukuran jadi (finish), yaitu ukuran kayu
setelah selesai dikerjakan dan terpasang. Kayu kasar diketam, dibor, atau jika
tidak, dikerjakan dengan mesin menurut ukuran-ukuran dan bentuk yang
tertera dalam gambar.
Ukuran-ukuran nominal telah disebutkan untuk kayu yang sudah dikerjakan,
maka potongan (kekurangan) sampai dengan 3 mm diperbolehkan untuk tiap
permukaan yang sudah dikerjakan.
B. Permukaan Luar
Semua permukaan kayu halus yang akan kelihatan permukaannya bila sudah
jadi (finish), harus dikerjakan dengan baik kecuali jika ada penentuan lain.
Semua kayu untuk pekerjaan kayu kasar dibiarkan berkas gergajiannya
kecuali jika ditentukan untuk dihaluskan.
Jika terdapat mata kayu yang mulus (keras) pada salah satu permukaan kayu
yang akan dicat, dan mata kayu itu diameternya tidak lebih dari 4 cm dan
tidak memenuhi lebih dari setengah permukaan kayu tersebut, maka kayu ini
dapat diterima.
Bagi permukaan-permukaan yang akan finish melamine, hanya mata kayu
yang kecil (2 mm), mulus dan keras yang dapat diterima.
C. Susut (Mengkerut)
Persiapan, penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu harus
sedemikian rupa, hingga susut pada bagian dan arah manapun tidak akan
mengurangi (mempengaruhi) kekuatan dan bentuk dari pekerjaan kayu yang
sudah jadi, juga tidak menyebabkan rusaknya bahan-bahan yang bersentuhan.
D. Pembuatan
Kontraktor harus melaksanakan semua pekerjaan-pekerjaan seperti :
memasak, memahat, menyetel (memasang), membuat lidah-lidah, lubang
pasak, skoning dan lain-lain pekerjaan yang diperlukan untuk penyambungan
kayu dengan baik.
Juga harus menyediakan pelat-pelat logam/ besi, skrup-skrup, paku dan
lain-lain yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan kayu halus
yang
ditentukan.

5-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS
BAB 5 : PEKERJAAN KAYU

Kontraktor juga harus melakukan segala pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan


untuk konstruksi semua rangka-rangka, lapis-lapis dan sebagainya dan
pasangan-pasangan serta penyangganya pada bangunan.

E. Pengawetan/Perlindungan Kayu
Pada semua pekerjaan kayu, bahan kayu diberi lapisan pengawet/ pelindung.
Untuk kayu yang akan dicat dengan bahan solignum/ creosot, untuk kayu halus
yang akan dicat dengan lapisan meni.
F. Finishing
Setelah dipasang, maka semua pekerjaan kayu, baik kusen maupun daun pintu
difinish dengan sistem melamine. Finishing dikerjakan oleh tenaga ahli yang
berpengalaman dan tahapan tahapan pengerjaannya harus sesuai dengan Produk
yang digunakan. Produk yang digunakan adalah ex Impra atau setara. Untuk
warna finishing ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari konsultan
perencana/konsultan
Supervisi.

5-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapur
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 6 : PEKERJAAN TALANG, PENUTUP ATAP

BAB VI
PEKERJAAN TALANG, PENUTUP ATAP
6.1.

LINGKUP PEKERJAAN

Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.

Pekerjaan meliputi pembuatan penutup atap, lisplank dan talang.

6.2.

PEKERJAAN TALANG CORONG

Talang vertikal yang digunakan adalah kelas AW atau setara yang telah disetujui Tim
Teknis / Konsultan Supervisi. Untuk Talang horizontal menggunakan produk yang sama
dengan bahan atap Aula, dan dikerjakan bersama sama dengan pekerjaan Atap.

Saluran untuk talang corong dibuat dengan bentuk dan ukuran penampang dalam
gambar untuk itu dan direkatkan pada rangka atap dan dimasukkan/ditanam (inbow)
kedalam dinding/kolom kemudian diberi klem secukupnya sehingga dijamin
kekuatannya.

Pada sambungan sudut dipakai Bog (sambungan) dari bahan yang sama dan sesuai
dengan ukuran pipa.

Pada sambungan talang corong dengan talang datar telah dilipat dengan rapi dan kuat.

Setelah talang corong terpasang pipa talang harus lurus, pada sambungan ulir diberi
seal sehingga tidak bocor, talang corong PVC dipasang pada dinding dengan jarak 3
cm dan diberi klem tiap jarak 150 cm dengan ketinggian seragam.

Talang corong diberi menie dan dicat dengan cat besi sesuai dengan warna yang di
tentukan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

6.3.

PEKERJAAN PENUTUP ATAP

6.3.1. Penutup Atap Metal

Lingkup pekerjaan adalah pada bangunan seperti tertera dalam gambar dan
dilokasi.yang ditentukan, meliputi pula penyediaan tenaga kerja, bahan dan peralatan
untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan hasil yang baik.

Penutup atap menggunakan Atap Multiroor dengan ketebalan 0.25 mm.

Warna ditentukan oleh Perencana dengan persetujuan Tim Teknis / Konsultan


Supervisi
6-1

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 6 : PEKERJAAN TALANG, PENUTUP ATAP

Sebelum pemasangan penutup atap, rangka atap harus sudah tertutup dengan heat
Insulation. (lihat bab 8.2)

Pemasangan atap dilakukan sesuai dengan tahapan dan prosedur yang dikeluarkan oleh
pabrik.

6.3.2. Pekerjaan Atap Dak Beton (lihat spec Struktur)


a. Umum

Lingkup Pekerjaan seperti tertera dalam gambar dan dilokasi yang ditentukan, meliputi
pula penyediaan tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk terlaksanya pekerjaan ini
dengan hasil yang baik.

Syarat-syarat umum dan bahan pekerjaan atap plat beton sepenuhnya mengikuti
Peraturan Beton Indonesia (PBI) tahun 1971 (NI-2) dimana pelaksanaan pekerjaan dan
aturan-aturan lainnya.

b. Bahan

Bahan disesuaikan dengan Bab Pekerjaan Beton

Untuk waterproofing plat atap digunakan jenis Sheet Membrane ex. Grace (type 3000),
Sika atau setara, dan penggunaannya disesuaikan dengan persyaratan pabrik.

c. Pemasangan

Harus sesuai dengan bab pekerjaan beton. Harus diperhatikan arah kemiringan atap dan
harus sudah dipersiapkan corong/lubang-lubang cucuran talang dan lain-lain sehingga
tidak perlu membobok beton yang sudah dicor.

Atau untuk talang yang direncanakan pada shaft-shaft yang telah disiapkan yang
fungsinya juga sebagai saluran jaringan (ducting) AC, maka waktu pengecoran harus
dipasang sparing, hal ini harus dikonsultasikan dengan Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

d. Finishing Atap

Finishing dilakukan setelah dak beton kering betul dan mendapat persetujuan dari Tim
Teknis / Konsultan Supervisi apakah atap tersebut memenuhi syarat untuk difinish.

Sebagian finishing untuk meratakan dan memberikan kemiringan atap, mula-mula


diberi plesteran dengan adukan 1 bagian pc : 3 bagian pasir.

Pada saat ini dicek kemiringan-kemiringan atap, setelah itu diberi finish akhir dengan
lapisan
waterproofing.

6-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

BAB VII
PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA
PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG
7.1.

UMUM

1. Lingkup pekerjaan
Lingkup Pekerjaan meliputi pengadaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan
kayu sesuai dengan gambar dan syarat-syarat serta spesifikasi khusus.
2. Pekerjaan Pemasangan
Kontraktor wajib membuat shop drawings untuk persetujuan perencanaan yang dibuat
berdasarkan gambar-gambar rencana yang tersedia.
Shop drawings harus sudah menggambarkan detail hubungan-hubungan dan
sambungan-sambungan, pengangkuran, konstruksi dan pemasangan semua komponen
lengkap dengan ukuran-ukuran.
Kontraktor harus memeriksa apakah kualitas bahan yang dipakai, dimensi yang
ditunjukan dalam gambar rencana sudah memenuhi ketentuan struktur dan ketahanan.
Pemborong harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan
pekerjaan tembok, dan memberitahukan Tim Teknis / Konsultan Supervisi seandainya
permukaan - permukaan yang bersangkutan dalam keatidak memungkinkan untuk
mendapatkan pembetulan-pembetulan.

Kontraktor harus mengukur semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya.

Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop drawings, harus dikoreksi/ diselesaikan
bersama dengan Perencana, untuk mendapatkan kepastian.
Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat yang
ditentukan.
3. Pabrikasi dan Pemasangan
Bahan-bahan yang diserahkan ke lapangan untuk dipasang harus sesuai dengan
contoh-contoh yang disetujui dan dalam keadaan baik. Bahan-bahan ini harus dijaga
dan dilindungi sebaik-baiknya saat penyimpanan, pemasangan sampai diserahkan.

7 -1

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

Pemasangan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terlatih/ berpengalaman untuk


pekerjaan yang serupa dan dipimpin oleh tenaga ahli.

Menjelang penyerahan pekerjaan, dilakukan pembersihan-pembersihan semua alat-alat


pelindung, tanda-tanda label-label dibersihkan dan kaca-kaca dicuci dengan larutan
asam (acid solution) ringan atau sesuai yang dianjurkan oleh manufacturer kaca.
Pekerjaan yang selesai, harus bebas dari noda/cacat dan kerusakan baik pada bahan
maupun cara pengerjaannya, dan perlu jaminan pemeliharaan.

7.2.

PEKERJAAN PINTU-PINTU DAN JENDELA-JENDELA KAYU

1. Bahan

Kusen, jendela dan daun pintu dari material kayu Damarlaut,Merantibatu (kelas 1)
atau setara.

Finishing melamin ex. impra atau yang setara.

Kaca ex. Asahimas, atau yang setara.

Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang diberikan
dalam gambar yang bersangkutan.

Perlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain lihat pada penjelasan
Perlengkapan Kunci-Kunci dan Penggantung.

2. Pengerjaan

Pintu-pintu, jendela-jendela dan bouvenlicht harus betul-betul persegi dan datar.

Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin dan
selesai siap untuk dicat atau penyelesian lainnya.
Permukaan yang bersentuhan dengan adukan tembok harus dicat meni alkali atau cat
meni besi.
3. Memasang dan Menggantung Pintu-Pintu dan Jendela-Jendela
Tiap daun pintu dan jendela harus berukuran pas dengan kusennya diperhitungkan
tebal cat dan kemungkinan pengembangan atau pengerutan kayu.
Kunci, engsel-engsel dan sebagainya harus tepat pada kedudukannya, rongga pada
rangka vertikal, pada kunci dan penggantung dan di atas rel tidak boleh melebihi 2,5
mm, lubang yang dibawah tidak boleh melebihi 3 mm, semua ujung-ujung yang
runcing harus dibulatkan dan rangka vertikal pada kunci harus dimiringkan sedikit.
7 -2

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

4. Perlindungan Terhadap Pekerjaan Kayu Halus


Pekerjaan kayu halus tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan kecuali jika sudah
dipasang.
Untuk pekerjaan kayu halus yang harus dibuat, kalau belum selesai sama sekali, tidak
boleh diangkut ketempat pekerjaan, juga tidak boleh disetel-setel jika bangunan belum
siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.
Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana harus diberikan fasilitas untuk
memeriksa semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel-bengkel dan di
lapangan.
Kontraktor harus menyediakan pintu-pintu sementara dan penutup semua
lubang-lubang yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan kayu halus selama dalam
pelaksanaan.
Juga harus menyediakan pembungkus atau penutup sementara yang diperlukan untuk
pekerjaan-pekerjaan kayu halus yang sudah selesai seperti ambang-ambang pelindung
dan sebagainya yang mungkin dapat rusak selama pelaksanaan pekerjaan.
5. Pemasangan Pekerjaan Kayu Halus
Jika pekerjaan kayu halus akan dipasang setelah rangka pada bangunan sekelilingnya
telah selesai, Kontraktor menjamin bahwa segala pekerjaan kayu halus yang harus
dipasang telah disetel ke dalam rangka yang telah disediakan.
Rongga yang dibuat pada pekerjaan lantai di belakang pekerjaan-pekerjaan kayu halus
harus dibuat lurus dan tegak.
Tempat sambungan yang vertikal antara kusen-kusen dengan rangka bangunan harus
diisi padat dengan adukan tapi rongga di bagian atas harus dibiarkan.
Pekerjaan kayu halus tidak boleh dipasang dulu dalam kedudukannya sampai rangka
pada lantai, dinding dan langit-langit telah selesai.
6. Memperbaiki Pekerjaan Yang Tidak Sempurna
Semua pintu dan jendela harus dapat ditutup dan dibuka dengan bebas tapi tidak
longgar, tanpa terjadi macet atau terhambat dan semua kunci-kunci dan engsel-engsel
cocok
dan
dapat
bekerja
dengan
wajar.

7 -3

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan kayu tersebut menjadi mengkerut atau


bengkok, atau kelihatan ada cacat- cacat lainnya pada pekerjaan kayu halus atau kasar
sebelum masa pemeliharaan berakhir, maka pekerjaan yang cacat tersebut harus
dibongkar dan diganti hingga Tim Teknis / Konsultan Supervisi / Perencana merasa
puas dan pekerjaan lain yang terganggu akibat pembongkaran tersebut harus
diperbaiki atas biaya Kontraktor.

7. Pekerjaan Pemasangan Kaca


Kaca (floated glass) harus sesuai standard , dari pabrik yang disetujui dan yang
tebalnya seperti yang disebut dalam gambar atau syarat dan spesifikasi khusus.
Dempul untuk memasang kaca ke kusen-kusen kayu harus diperoleh dari leveransir
yang terkenal dan disetujui. Dempul untuk pemasangan kaca pada waktu diterima,
dikaleng, tidak boleh kering atau sudah mengeras.
Alur kayu harus dibersihkan, diplamir dan dicat dengan lapis cat minyak sebelum
kacanya dipasang.
Kaca harus dipotong menurut ukuran kusen, dengan kelonggaran sesuai standar
pabrik, lalu dipasang dan dikukuhkan memakai dempul kaca dan lat-lat kayu dan
dipaku dengan sekrup.
Kaca harus dipotong menurut panjang yang dikehendaki dengan diberi lowongan
sedikit lalu dimasukkan kedalam jalur kusen yang sebelumnya sudah diberi dempul
kaca.

Daun-daun kaca tersebut dipasang dengan kokoh memakai list kayu kecil yang keras.

Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus, harus distel ditengah-tengah dengan
hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.
Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan,
sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan.
Kaca diidentifikasi dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara lain
yang tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan.
Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari akibat pekerjaan lain seperti cipratan
cat, plesteran, noda atau percikan las.
7.3.

PEKERJAAN PINTU-PINTU PVC DAN CUBICLE

1. Bahan

7 -4

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

Kusen dan daun pintu dari material PVC menggunakan produk lokal dengan kualitas
yang baik setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari konsultan
Perencana/konsultan Supervisi

Untuk Kusen dan daun pintu Cubicle menggunakan bahan material Complex Penolic
Panel (Serbuk kayu 70% + Penolic lem 30% dan di press) dan lapisan Finishing Paper
pres lapis resin tanpa pori, ex Spot/Matrix atau setara .
Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang diberikan
dalam gambar perencanaan.
Perlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain untuk pintu pintu Cubicle
sesuai dengan produk yang digunakan dan menjadi 1 (satu) paket dengan pekerjaan
Cubicle.
2. Pengerjaan

Pintu-pintu harus betul-betul persegi dan datar.

Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin dan
atau penyelesian lainnya.
Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabriknya.
3. Memasang dan Menggantung Pintu-Pintu dan Jendela-Jendela

Tiap daun pintu harus berukuran pas dengan kusennya.

Kunci, engsel-engsel dan sebagainya harus tepat pada kedudukannya, rongga pada
rangka vertikal, pada kunci dan penggantung dan di atas rel tidak boleh melebihi 2,5
mm, lubang yang dibawah tidak boleh melebihi 3 mm, semua ujung-ujung yang
runcing harus dibulatkan dan rangka vertikal pada kunci harus dimiringkan sedikit.
4. Perlindungan Terhadap Pekerjaan
Pekerjaan halus PVC dan Cubicle tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan kecuali
jika sudah dipasang.
Untuk pekerjaan halus PVC dan Cubicle yang harus dibuat, kalau belum selesai sama
sekali, tidak boleh diangkut ketempat pekerjaan, juga tidak boleh disetel-setel jika
bangunan belum siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.
Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana harus diberikan fasilitas untuk
memeriksa semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel-bengkel dan di
lapangan.
7 -5

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

Kontraktor harus menyediakan pintu-pintu sementara dan penutup semua


lubang-lubang yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan kayu halus selama dalam
pelaksanaan.
Juga harus menyediakan pembungkus atau penutup sementara yang diperlukan untuk
pekerjaan-pekerjaan kayu halus yang sudah selesai seperti ambang-ambang pelindung
dan sebagainya yang mungkin dapat rusak selama pelaksanaan pekerjaan.
5. Pemasangan Pekerjaan Pintu PVC dan Cubicle
Jika pekerjaan PVC dan Cubicle akan dipasang setelah rangka pada bangunan
sekelilingnya telah selesai, Kontraktor menjamin bahwa segala pekerjaan kusen yang
harus dipasang telah disetel ke dalam rangka yang telah disediakan.
Tempat sambungan yang vertikal antara kusen-kusen dengan rangka bangunan harus
diisi padat dengan adukan tapi rongga di bagian atas harus dibiarkan.
Pekerjaan kusen tidak boleh dipasang dulu dalam kedudukannya sampai rangka pada
lantai, dinding dan langit-langit telah selesai.
6. Memperbaiki Pekerjaan Yang Tidak Sempurna
Semua pintu dapat ditutup dan dibuka dengan bebas tapi tidak longgar, tanpa terjadi
macet atau terhambat dan semua kunci-kunci dan engsel-engsel cocok dan dapat
bekerja dengan wajar.
Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi mengkerut atau
bengkok, atau kelihatan ada cacat- cacat lainnya pada pekerjaan halus atau kasar sebelum masa pemeliharaan berakhir, maka pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar
dan diganti hingga Tim Teknis / Konsultan Supervisi / Perencana merasa puas dan
pekerjaan lain yang terganggu akibat pembongkaran tersebut harus diperbaiki atas
biaya Kontraktor.
7.4.

PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN TERALIS BESI


Kondisi lokasi diperiksa terlebih dulu, ukur dimensi lubang yang akan dipasang kusen,
pintu atau teralis besi. Laporkan secara tertulis kondisi yang ada di lapangan,
cocokkan perbaikan yang telah dilakukan sebelum memulai pekerjaan berikutnya.

1. Pekerjaan Besi

Pemilihan jenis besi dan warna cat yang digunakan ditentukan oleh perencana.

Pengelasan besi oleh ahlinya.

Setelah bagian-bagian besi dilas, sambungan-sambungan diperhalus dengan amplas.


7 -6

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

2. Pengecatan Besi

Kusen, pintu dan teralis besi dicat duco.

Tahapan lapisan atau pengecatan mengikuti aturan pabrik pembuat.

Penggunaan cat besi diaduk dengan benar sebelum dan selama penggunaan untuk
mencegah pengendapan.
Sebelum pengecatan pastikan permukaan besi bebas dari debu, minyak, karat dan cat
lama yang terkelupas.

Sandblasting sangat dianjurkan setelah pembersihan, atau menggunakan sikat saja.

Beri 1 lapis cat dasar anti karat.

Disarankan sebelum cat akhir diberi 1 lapis cat Undercoat kayu & Besi untuk
menutupi warna cat dasar anti karat.

Terakhir diberi 2 lapis cat khusus besi dengan selang waktu pengecatan 16 jam.

Sebaiknya cat diencerkan sampai 10% dengan Thinner Synthetic N-005-95 agar setiap
lapisan cukup tipis dan hasil permukaan lebih rata, sehingga kilapnya akan lebih baik.
Untuk mendapatkan stabilitas dimensi yang optimum dan perlindungan maksimum
lapisan diulas/disemprotkan dengan spraygun bertekanan 30 kg/m2 merata pada
seluruh permukaan.
3. Pelaksanaan
Pemasangan harus dilaksanakan oleh Pelaksana yang mempunyai pengalaman khusus
di bidang pekerjaan ini dan mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman, dengan
menunjukan surat refensi proyek-proyek yang telah dilaksanakan.
Kontraktor harus mempunyai workshop lengkap dengan perlatan/mesin-mesin khusus
untuk pekerjaan ini dan mempunya lisensi dari Dinas Pemadam Kebakaran.
Pemasangan rangka pintu (kusen) harus dilakukan setelah pekerjaan penulangan dan
sebelum pengecoran dinding beton bertulang.
Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabriknya.

Perhatikan Bab Pekerjaan Pengecatan dipersyaratan teknis ini untuk pengecatan


pintu-pintu baja.

7 -7

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

Hasil pengecatan harus rata dan tidak cacad serta semua sistem mekanisnya dapat
bekerja dengan baik dan sempurna.

4. Pekerjaan Pemasangan Kaca


Kaca (jenis panasap) harus sesuai standard dari pabrik yang disetujui dan yang
tebalnya seperti yang disebut dalam gambar atau syarat dan spesifikasi khusus.
Karet dan sealant untuk memasang kaca ke kusen-kusen alumunium harus diperoleh
dari leveransir yang terkenal dan disetujui. Karet dan sealant untuk pemasangan kaca
pada waktu diterima, dikaleng, tidak boleh kering atau sudah mengeras.
Alur kayu harus dibersihkan, diplamir dan dicat dengan lapis cat minyak sebelum
kacanya dipasang.

Kaca harus dipotong menurut ukuran kusen, dengan kelonggaran sedikit, lalu dipasang
dan dikukuhkan menggunakan alat-alat yang telah ditentukan.

Kaca harus dipotong menurut panjang yang dikehendaki dengan diberi lowongan
sedikit lalu dimasukkan kedalam jalur kusen yang sebelumnya sudah diberi karet lalu
di-sealant.
Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus, harus distel ditengah-tengah dengan
hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.
Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan,
sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan.
Kaca diidentifikasi dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara lain
yang tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan.
Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari akibat pekerjaan lain seperti cipratan
cat, plesteran, noda atau percikan las.

7 -8

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

7.6.

PEKERJAAN PINTU BESI

1.

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini melingkupi pengadaan bahan, peralatan dan pemasangan pekerjaan


pintu baja berikut kusen dan perlengkapan lainnya yang sesuai standar untuk
pekerjaan ini.

Pekerjaan ini dilaksanakan pada ruang-ruang seperti pintu ruang garasi (tahan api
2 jam) seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

2.

Pengendalian Pekerjaan

Syarat Dinas Kebakaran Pemda

Sesuai Rekomendasi Pabrik

Petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi

3.

Bahan Bahan

Rangka pintu (Kusen)


Rangka pintu (Kusen) dibuat dari profil baja sbb:
- Plat Baja 3,0 mm sebagai frame
- Angker Baja 1,9 mm
- Bahan-bahan yang diperlukan

Daun Pintu
Daun pintu harus dibuat dari bahan-bahan sbb:
- 2,00 mm sebagai frame
- Plat Baja 1,6 mm
- Mineral Wall sebagai bahan pengisi (pintu tahan api)
- Flashing dari plat baja 0,3 mm
- Tebal daun pintu minimal 55 mm
- Bahan tahan api minimal 2 jam

7 -9

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

Perlengkapan Pintu
Semua perlengkapan pintu engsel, flush bolt, handle (penampang bulat) dan lainlain harus sesuai dengan pekerjaan ini.

Contoh bahan
Pintu yang digunakan adalah produksi Lion Metal, atau yang setara.

4.

7.7.

Pelaksanaan

Pemasangan harus dilaksanakan oleh Pelaksana yang mempunyai pengalaman


khusus di bidang pekerjaan ini dan mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman,
dengan menunjukan surat refensi proyek-proyek yang telah dilaksanakan.

Kontraktor harus mempunyai workshop lengkap dengan perlatan/mesin-mesin


khusus untuk pekerjaan ini dan mempunya lisensi dari Dinas Pemadam Kebakaran.

Pemasangan rangka pintu (kusen) harus dilakukan setelah pekerjaan penulangan


dan sebelum pengecoran dinding beton bertulang.

Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabriknya.

Perhatikan Bab Pekerjaan Pengecatan dipersyaratan teknis ini untuk pengecatan


pintu-pintu baja.

Hasil pengecatan harus rata dan tidak cacad serta semua sistem mekanisnya dapat
bekerja dengan baik dan sempurna.

PEKERJAAN KUNCI-KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG

1.

Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyediaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan ini, yaitu pemasangan
kunci, engsel, rel dan kelengkapan pintu, jendela lainnya.
2.

Kunci kunci
Kunci kunci yang digunakan ex. CISA, Dorma atau setara.

Tiap kunci harus mempunyai 3 buah anak kunci. Pemborong harus memperlihatkan
contohnya terlebih dahulu
untuk mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.
7 -10

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

3.

Handle, Engsel - engsel, Door Closer, Door Stopper

Handle - handle yang digunakan ex.Kend, Solid atau setara.

Engsel-engsel yang dipakai ex. Solid, Dorma atau setara.

Kunci & Assesoris pengunci lainnya yang dipakai ex. Solid atau setara.

Door stopper ex. Solid atau setara.

4.

Pemasangan Barang-barang dari Besi


Sekrup-sekrup dalam pemasangannya harus cocok dengan barang besi yang dipasang.

Tidak diperbolehkan memukul sekrup pada barang-barang besi, pengokohan sekrup


harus dengan memutar.

Sekrup yang rusak pada waktu dipasang harus dicabut kembali dan diganti.

Semua kunci-kunci, pegangan, engsel dan lain-lain harus terpasang dengan baik,
presisi dan tidak ada cacat.

Semua bagian yang cacat atau rusak harus segera diganti.

5. Perlindungan terhadap barang-barang dari besi


Semua barang-barang dari besi harus disingkirkan dan dibungkus dengan plastik atau
tempat aslinya setelah dicoba.
Pemasangannya dilakukan setelah bangunan selesai dan dicat atau atas persetujuan
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

7 -11

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura

BAB VIII PEKERJAAN


LANGIT-LANGIT
8.1.

LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan tenaga ini.

Pekerjaan meliputi pembuatan langit-langit dengan bahan-bahan yang disebut dalam


gambar rencana atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.
8.2.

PEKERJAAN

LANGIT-LANGIT

TRIPLEKS , INSULASI

1. Material / Bahan

Tripleks dengan ketebalan T = 4 mm

Rangka plafond yang digunakan adalah kayu kelas II.

Pemasangan mengikuti prosedur pabrik diatas, setelah mendapat persetujuan dari team
teknis atau pengawas.

2. Lingkup pekerjaan
Pengadaan/penyediaan tenaga, bahan, peralatan,dan lain-lainnya yang diperlukan untuk
pemasangan dinding maupun ceiling gypsum seperti yang telah ditentukan pada gambar.

3. Pekerjaan Pemasangan Insulasi

Insulasi dipasang sebelum dilakukan pemasangan atap.

Cara, sistem pemasangan, dan assesoris insulasi dipasang oleh tenaga ahli yang
direkomendasikan dari pabrik dan mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pabrik
setelah
mendapat
persetujuan
dari
team
teknis
atau
pengawas.

8 -2

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 9 : PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA

BAB IX
PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA
9.1.

LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pemasangan keramik, beton atap, karpet, dan lain-lain pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan ini.

9.2.

PENYELESAIAN DENGAN HOMOGENIOUS TILE/ KERAMIK & BATU


ALAM
1.

Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan meliputi pemasangan Homogenous tile, Keramik dan Batu
Alam pada lantai-lantai termasuk tangga dengan pola yang telah ditentukan sesuai
gambar atau seperti pada syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

2.

Bahan

Keramic tile yang digunakan ex. Roman atau setara.

Batu alam yang digunakan jenis batu templek ex. Lokal.

Warna, motif, ukuran dan bahan disesuaikan dengan perencanaan.

Area pemakaian homogenious tile, keramik


gambar rencana

Untuk finishing Lantai tangga, Step Nosing Anti slip sesuai dengan petunjuk
dan gambar rencana.

dan batu alam sesuai dengan

9-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 9 : PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA

Untuk Lantai tangga kebakaran menggunakan keramik kasar ukuran 20 cm x 20


cm dan Anti Slip Step Nosing 10 x20 cm ex. Roman atau setara dengan ukuran
dan motif sesuai dengan petunjuk dan gambar

3.

Lantai Toilet menggunakan keramik dengan ukuran 20 cm x 20 cm ex. Roman


atau setara dengan ukuran dan motif sesuai dengan petunjuk dan gambar
rencana.

Dasar Lantai

Lantai plat beton harus rata permukaannya.

Sedang untuk lantai-lantai yang tidak berupa plat beton harus dengan flooran
yang rata dengan campuran yang disyaratkan, tidak bergelombang dan cukup
kuat

dan

padat

serta

benar-benar

horizontal/tidak

miring.

9-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 9 : PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA

Untuk mencapai kepadatan yang baik maka sebelum pembuatan rabat beton atau
beton tumbuk tanah urugan harus dipadatkan atau ditumbuk terus setiap turun 20
cm disiram air dan diurug lagi dan seterusnya.

4.

Persiapan Keramik & Batu Alam

Setelah dasar lantai siap, maka ubin-ubin yang akan dipasang diseleksi ditempat
untuk mendapatkan ubin yang baik dan warna yang sama dengan lay-out plan
(Rencana Pola Lantai), sesuai dengan gambar serta tidak ada bagian yang
gompal retak atau cacat lain dan yang telah mendapat persetujuan dan petunjuk
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

5.

Pemotongan unit ubin hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin potong


dan dihaluskan dengan mesin gerinda.

Pemasangan

Setelah dasar lantai rata, miring yang tepat dan dilapisi waterproofing dan
dicover mortar (untuk toilet), ubin dipasang dengan menggunakan tile adhesive.

Dalam hal penggunaan tile adhesive supaya dilaksanakan sesuai instruksi


penggunaan oleh manufakturer/pabrik.

Lebar siar (naad) dilaksanakan dengan rata, sama besar dan setiap perpotongan
siar ujung-ujung runcing dan rapi, membentuk dua garis lurus yang saling tegak
lurus.

Bidang ubin harus rata, aduk terisi padat serta siku dan waterpass.

3 x 24 Jam setelah pemasangan ubin selesai, siar (naad) diisi dengan grouting
warna sesuai persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi, sedemikian rupa
sehingga lubang-lubang terisi padat.

Kelebihan air semen, dalam keadaan basah langsung dibersihkan dari permukaan
lantai.

9-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 9 : PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA

Selama masa pengeringan yaitu 3 x 24 jam setelah pemasangan ubin, bidang


ubin tidak boleh diinjak/diberi beban apapun.

Sisa air semen dibersihkan hati-hati dengan menggunakan sikat kuningan serta
larutan lemah air keras.

Bahan-bahan yang dapat merusak unit-unit ubin seperti : minyak, residu, teak oil
harus dijauhkan dari permukaan lantai

9-

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 10 : PEKERJAAN RAILING

BAB X
PEKERJAAN RAILING
10.1.

LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi pengadaan bahan, peralatan dan tenaga kerja yang cukup ahli dalam
pekerjaan halus dan presisi (besi, kayu).
Kontraktor bertanggung jawab sejak persiapan bahan, pemasangan sampai penyerahan
dalam kondisi finish sesuai gambar rencana.
10.2.

BAHAN

Railing Stainless Steel bulat Diameter 5cm dan Stainless Steel kotak ukuran 4cm x 4cm
serta penutup plat Stainless Steel Ex. Lokal untuk Tangga Utama. Tangga Lt.Basement, Lantai-1, Tangga Typical Lantai (2, 3, 4, 5) dan Tangga Lantai 6

Railing Besi dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana untuk tangga kebakaran
dengan finishing Cat Minyak ex. ICI atau setara.

Bagian kaki/tanggul dari beton bertulang yang merupakan satu kesatuan dari pekerjaan
struktur, Pada dinding void yang mempunyai ketinggian + 10 cm dari muka lantai atau
sesuai gambar harus sudah disiapkan dudukan untuk pasangan-pasangan railing.

10.3.

PELAKSANAAN DAN PEMASANGAN

Pelaksanaan pekerjaan merupakan perakitan masing-masing bagian bahan yang telah


disiapkan sesuai gambar rencana.

Sebelum dirakit, maka dibuat terlebih dahulu gambar shop drawing yang ukurannya
menyesuaikan dengan ukuran lapangan. Gambar gambar tersebut harus mendapat
persetujuan dari team supervisi.

Pembuatan dan perakitan bahan-bahan tersebut sesuai gambar rencana harus pada
tempat khusus atau bengkel yang menjamin pekerjaan tersebut rapih dan halus.

Pemasangan railing pada tempat yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga
benar-benar presisi sebagaimana dalam gambar rencana.

Pelaksanaan pemasangan harus selalu mendapat pengawasan dan persetujuan Tim


Teknis / Konsultan Supervisi.

Masing-masing pasangan railing dipasang pada tempat/bagian yang sudah disiapkan


dudukannya, dan dites permukaan atau railing tersebut harus rata horizontal dan
mempunyai ketinggian yang sama terhadap lantai, serta masing-masing bagian railing
harus tepat pada bagian tersebut.
10 -1

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 11 : PEKERJAAN WATER PROOFING

BAB XI
PEKERJAAN WATERPROOFING
11.1.

LINGKUP PEKERJAAN

Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan
dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar,
memenuhi uraian syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.

Bagian yang harus diwaterproofing ini, mencakup seluruh bagian pelat atap, dak
teras, Ground Reservoir, kolam renang dan daerah-daerah basah pada dinding dan
pelat lantai.

11.2.

BAHAN

1. Persyaratan Standar Mutu Bahan

Standar dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standar-standar
lainnya seperti NI 3, ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 dan 407.

Pemborong tidak dibenarkan mengubah standar dengan cara apapun tanpa izin dari
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2. Bahan
Untuk lapisan kedap air pada atap dak beton menggunakan Sheet Membrane,
menggunakan ex. Fosroc, Sika atau setara.

Untuk lapisan kedap air pada pelat lantai area basah, seperti pada toilet, digunakan
Liquid Waterproofing ex. Fosroc, Sika atau setara.

11.3.

PENGUJIAN

Bila diperlukan, wajib mengadakan test bahan pada laboratorium yang


independent, baik mengenai komposisi, konsentrasi dan hasil yang ditimbulkannya.
Pemborong harus menunjuk rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk
sebelum memulai pekerjaan.

Pada waktu penyerahan, Pemborong harus memberikan jaminan atas produk yang
digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, selama 10
(sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang
terjadi.

Jaminan yang diminta adalah jaminan dari pihak pabrik untuk mutu material, serta
jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk mutu pemasangan.
11 -1

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 11 : PEKERJAAN WATER PROOFING

11.4.

Pemborong diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara memberi air


di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air dalam jangka waktu yang
disyaratkan oleh pabrik sebelum dilakukan pemasangan tile diatasnya, dan
pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Tim
Teknis / Konsultan Supervisi.
PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN BAHAN

Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak
bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel pabriknya.

Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung, tertutup tidak lembab, kering dan
bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Tempat penyimpanan
harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.

Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan, baik


sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat kerusakan yang bukan karena
tindakan Pemilik.

11.5.

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. Persyaratan Umum

Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan pada Tim Teknis / Konsultan
Supervisi untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/ persyaratan
pabrik yang bersangkutan.

Semua bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan. Jika
dipandang perlu diadakan penukaran atau penggantian, maka bahan-bahan pengganti
harus yang disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi berdasarkan contoh yang
diajukan oleh Kontraktor.

Sebelum pekerjaan ini dimulai, permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini harus
dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

Peil dan ukuran harus sesuai.

Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan, dan atas persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya,
Pemborong harus segera melaporkan kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi
sebelum pekerjaan dimulai. Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu
tempat dalam hal ada kelainan/ perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.
11 -

12

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 11 : PEKERJAAN WATER PROOFING

2. Cara Pelaksanaan

Pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (ahli dari pihak pemberi
garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan "metode pelaksanaan"
sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan dari Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang berhubungan langsung dengan


matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra violet atau apabila
disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesifikasi arsitektur, maka di bagian
atas dari lembar waterproofing ini harus diberi lapisan pelindung sesuai gambar
pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa screed maupun material finishing.

Waterproofing untuk atap, tebal 1,50 mm lengkap dengan primer, screed lapisan ke-1
dan screed lapisan ke-2, kawat ayam dan pengaturan ke-miringan harus sesuai
dengan yang dibutuhkan.

Waterproofing untuk ruang-ruang basah, tebal 1,50 mm lengkap dengan primer.

3. Gambar Detail Pelaksanaan

Pemborong wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan


pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
Pemborong juga wajib membuat shop drawing untuk detail detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam gambar/ dokumen kontrak.

Dalam shop drawing harus jelas mencamtumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang belum
tercakup secara lengkap dalam gambar kerja/ dokumen kontrak sesuai dengan
spesifikasi pabrik.

Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan lebih dulu dari Tim
Teknis / Konsultan Supervisi.

4. Pemborong dan Tanggung jawabnya.

Pemborong bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai dengan


saat-saat berakhirnya masa garansi.

Pemborong harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan
syarat-syarat
maupun
yang
tercantum
dalam
gambar-gambar
atau
peraturan-peraturan yang berlaku.

Pemborong harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap saat diperlukan
bisa berdiskusi dan dapat memutuskan setiap persoalan di lapangan, baik teknis
maupun administratif.
11 -

13

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 11 : PEKERJAAN WATER PROOFING

5. Contoh

Pemborong wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan jaminan
dari pabrik, kecuali bahan disediakan oleh proyek. Kepada Tim Teknis / Konsultan
Supervisi sebanyak minimal 2 (dua) produk yang setara dari berbagai merek
pembuatan atau kecuali ditentukan lain oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi atau
Arsitek.

Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan merek yang memenuhi spesifikasi akan
diambil oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan akan diinformasikan kepada
Pelaksana selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan
contoh-contoh bahan tersebut.

6. Pengujian Mutu Pekerjaan

Pemborong diwajibkan untuk melakukan percobaan/ pengetesan terhadap hasil


pekerjaan atas biaya sendiri, seperti memberi siraman diatas permukaan yang telah
diberi lapisan kedap air. Pekerjaan percobaan dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Pada waktu penyerahan maka Pemborong harus memberikan jaminan atas semua
pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya,
akibat kegagalan dari bahan maupun hasil pekerjaan yang berlaku, selama 10
(sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang
terjadi.

7. Syarat Pengamanan Pekerjaan

Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah


dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan
lainnya.

Kalau mendapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau
pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan/ dilaksanakan maka
Pemborong/Kontraktor harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat
diterima oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung jawab Pemborong.

11 -

14

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 12 : PEKERJAAN SANITAIR

BAB
XII
PEKERJAAN SANITAIR
1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan
dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar,
memenuhi uraian syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.

2. Perlengkapan Saniter
Perlengkapan saniter yang digunakan adalah ex Toto, KIA , Royal atau setara
dimana pemasangan mengikuti prosedur pabrik :

CLOSET JONGKOK
Tipe
Warna
Shower Spray
Lokasi

LAVATORY / WASTAFEL
Tipe
Warna
Faucet
Lokasi

: CW 660J / SW 660J dengan kelengkapannya


: Ditentukan kemudian
: TX.403 SMCR ex. Toto atau setara
: Semua toilet (sesuai gambar)

: LW 640 CJ dengan kelengkapannya


: Ditentukan kemudian
: TX 115 LES ex. Toto atau setara
: Sesuai gambar

FLOOR DRAIN
Tipe
Lokasi

: TX. 1BN ex. Toto atau setara


: Sesuai gambar

12 -

15

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 12 : PEKERJAAN SANITAIR

KRAN AIR
Tipe
Tipe

: T.26.13 ex. Toto atau setara untuk kran Taman


: T.23 B.13 ex. Toto atau setara untuk kran dekat Pantry
Executive.

12 -

16

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 13 : PEKERJAAN PENCEGAHAN RAYAP

BAB XIII
PEKERJAAN PENCEGAHAN RAYAP
1.

LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi penyediaan barang pencegahan rayap oleh Kontraktor dan pengerjaannya pada
area tanah dan seluruh material dari kayu.

2.

BAHAN
Jenis obat anti rayap yang tidak membahayakan manusia yang sudah disetujui oleh
Ditjen POM Depkes RI, sesuai dengan PP No. 7 Th. 1973, antara lain adalah : Primise
200 SL, Basileum dll.Peralatan kerja yang digunakan antara lain : Power Sprayer,
Drilling Master, Safety shoes, Power injector, Hand Sprayer, Sarung tangan.

3.

PELAKSANAAN PEKERJAAN
Secara umum mengikuti petunjuk teknis pemakaian dari pabriknya, yang dikerjakan
oleh pelaksana khusus dibidangnya.

Penyemprotan pada tanah sekitar pondasi :


o Setelah parit pondasi selesai digali, maka parit tersebut disemprotkan larutan
termitisida.
o Penyemprotan pada tanah urug (back fill) di kedua sisi pondasi.
o Penyemprotan pada kedua sisi pondasi.

Penyemprotan pada tanah yang akan tertutup lantai.

Penyemprotan dengan Injection pada material kayu. Material kayu yang


disemprot/injection harus tidak berubah warnanya dan menjadikan berbahaya.
Komposisi larutan bahan-bahan kimia dengan bahan lain yang dipakai sesuai dengan
petunjuk pabrik yang mengeluarkan.
4.

JAMINAN GARANSI
Jaminan Garansi adalah selama 5 tahun. Kontraktor memberikan sertifikat bebas dari
serangan rayap yang dibuat diatas kertas bermaterai Rp. 6.000,- (Enam ribu rupiah) dan
diserahkan kepada pemilik proyek. Apabila selama masa berlakunya garansi terjadi reinfestasi (serangan rayap ulang), maka kontraktor akan dilakukan re-treatment pada
tempat-tempat
munculnya
rayap
tanpa
ada
tambahan
biaya.
13 - 1

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 14 : PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN

BAB XIV
PERKERASAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN
1.

LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi penyediaan bahan interlocking block, split, sirtu, pasir, persiapan bagian bagian
halaman yang akan dipasang interlocking block, serta pemadatan tanah urug, dan lain
lain konstruksi bagian bawahnya sampai mendapat hasil sesuai dengan gambar rencana

2.

PROSEDUR UMUM

Contoh bahan dan Data Teknis.


Contoh berikut data Teknis bahan yang akan dipakai harus diserahkan kepada
Konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan dan diuji kebenarannya
terhadap standar atau ketentuan yang diisyaratkan.

Pengiriman dan Penyimpanan.


Bahan harus didatangkan kelokasi pekerjaan dalam keadaan baik, tidak cacat dan
harus dilengkapi merek dagang yang jelas dan asli.
Barang harus tetap berada dalam kemasannya dan harus dilindungi terhadap
kerusakan.

3.

BAHAN -BAHAN
1. Bahan untuk Area Jalan Pedestrian :

Material
Area yang digunakan
Ukuran yang digunakan
Warna
Kunci
Produksi

: Paving Block
: Sesuai gambar rencana
: Tebal 6 cm
: Sesuai gambar rencana
: Kansteen dan Tali air
: Lokal

2. Bahan untuk Area Parkir dan Jalan Masuk:

Material
Area yang digunakan
Ukuran yang digunakan
Warna
Produksi

: Paving Block
: Sesuai gambar rencana
: Tebal 8 cm
: Sesuai gambar rencana
: Lokal

3. Bahan untuk Area Drop Off :

Material

: Koral Sikat ex Kupang Putih


14 - 1

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 14 : PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN

Dan Batu Alam Templek ex. Lokal

14 -

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

Area yang digunakan


Ukuran Batu Koral sikat
Ukuran Batu Alam

: Sesuai gambar rencana


: 2 cm
: Templek 60 cm x60 cm

4. Bahan untuk Area Ramp. Kendaraan:

Material
Area yang digunakan

: Beton Aci
: Sesuai gambar rencana

5. Bahan untuk Area Tangga Luar:

4.

Material
Area yang digunakan
Ukuran Batu Batu Alam

: Batu Alam Templek ex. Lokal


: Sesuai gambar rencana
: Templek 30 cm x30 cm

PELAKSANAAN PEKERJAAN PAVING BLOCK.

Galian dan urugan harus mencapai peil yang dibutuhkan sesuai gambar rencana.

Urugan kemudian dipadatkan dengan digilas sehingga padat dan stabil sesuai dengan
CBR yang dibutuhkan pada gambar rencana

Kemudian dipasang lapisan sesuai dengan spesifikasi struktur jalan

Jalan dibuat dengan kemiringan 2% kearah pembuangan air hujan ditepi jalan sesuai
gambar rencana

4. 1. PERSYARATAN SEBELUM PEMASANGAN


Sebelum paving block mulai dipasang, harus diperhatikan terlebih dahulu syarat
syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
a.
b.
c.
d.

Lapisan dasar sesuai spesifikasi struktur jalan


Bingkai (kansteen) / tanggul
Perlengkapan dan peralatan
Contoh Bahan

a. Lapisan dasar sesuai spesifikasi struktur jalan Jalan

Lapisan dasar sesuai spesifikasi struktur jalan

Permukaan sub-base harus sesuai dengan kemiringan permukaan


interlocking block yang diinginkan dan bila tidak disebutkan lain dalam
perencanaan harus minimum 2% pada arah yang disesuaikan dengan
rencana.

14 -

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 14 : PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN

b . Bingkai (Kansteen) / tanggul


Semua bingkai (kansteen) harus sudah terpasang dengan baik sebelum
pemasangan interlocking block.
Semua galian untuk instalasi dibawah dan saluran saluran harus sudah
dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemasangan interlocking block
c . Perlengkapan dan Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan
interlocking block dimulai:

Peralatan tersebut adalah:


- Mesin pemadat interlocking block (plate vibrator) kapasitas minimal 1 ton
dan maksimal 1,5 ton
- Alat pemotong interlocking block
- Kayu dan papan, yang sudah diserut rata untuk jidar perataan pasir
- Benang, sapu ijuk dan peralatan lainnya yang dianggap perlu.

d. Contoh bahan

Sebelum mulai pekerjaan , pelaksana harus menyerahkan kepada Konsultan


Supervisi contoh contoh bahan yang akan digunakan

harus dikerjakan oleh tenaga yang sudah trampil dan dipimpin oleh tenaga
ahli yang berpengalaman lengkap dengan peralatannya.
Pelaksana wajib membuat gambar gambar Shop Drawing untuk pelaksanaan
yang dibuat berdasarkan gambar rencana dengan ukuran ukuran berdasarkan
kondisi lapangan.
4.2 .PEMASANGAN
4.2.1.

Pasir
Pasir untuk lapisan bawah interlocking harus merupakan pasir yang tajam dan
bersih dengan kadar tanah tidak lebih dari 3% berat , dikenal dengan nama
pasir
extra
beton

14 -

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 14 : PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN

Pasir tersebut digelar dalam 2 tahap. Lapisan I digelar pasir lebih kurang tebal
4 cm kemudian dipadatkan dengan vibrator. Lapisan kedua digelar pasir lebih
kurang 3 cm dan pasir tidak boleh dipadatkan, tetapi hanya diratakan dengan
jidar dengan tujuan untuk mendapatkan permukaan yang rata.

4.2.2. Cara Pemasangan


Cara pemasangan harus sesuai dengan syarat dari produsen dan gambar
rencana dengan memperhatikan antara lain, bentuk pola, start pemasangan.

Kemiringan permukaan adalah 2% kearah drainase.

Celah atau naad antar unit maksimum 5 mm.

Penyimpangan/deviasi permukaan datar adalah 8 mm bila diukur pada setiap


jarak 3 m garis lurus. Perbedaan maksimum antara material interlocking
maksimal 2 mm.

Bagian bagian yang dipotong harus dipotong dengan alat pemotong khusus.

Pemasangan yang telah terkunci tepi tepinya kemudian dipadatkan dengan


plate vibrator (luas darasar plate 0,3 0,5 m2 dengan sentrifugal 1,6 2 ton)
Pemadatan pertama dilakukan minimal 3 kali jalan sebelum celah antara diisi
pasir
Kemudian abu batu berukuran maksimal 1 mm ditaburkan diatas permukaan
interlocking dan disapu dengan sapu ijuk. Sambil disapu, block dipadatkan 3
kali jalan sampai celah celah antara interlocking block betul betul terisi penuh.
4.3 .SYARAT PEMASANGAN
Setiap pekerjaan yang rusak harus diperbaiki sesuai dengan prosedur
produsen/pabrik. Semua kerusakan menjadi tanggung jawab kontraktor
Pengisian abu batu antar celah block dilaksanakan kembali sebelum serah
terima terakhir
6.

PELAKSANAAN PEKERJAAN KORAL SIKAT


1. Persiapan
Lantai kerja diratakan dan dipadatkan, kemudian jika diperlukan dibuat saluransaluran pembuangan air. Bekisting sebelumnya telah diukur kemiringan sesuai
aliran air turun kelubang saluran.

Pengecoran / Pemasangan Beton ( readymix )


14 -

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 14 : PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN

Beton Readymix performa tinggi dihampar dipadatkan seperti biasa dan


diratakan ( screading ) menggunakan alat bantu agar kuat dan tahan lama.

2. Pekerjaan Koral Sikat


Cara pemasangan harus sesuai dengan syarat dari produsen dan gambar rencana
dengan memperhatikan antara lain, bentuk pola, start pemasangan.

Kemiringan permukaan adalah 2% kearah drainase

Batu ex Kupang Putih 2 cm tersebut ditaburkan keatas permukaan beton segar


hingga merata sesuai pola gambar kerja, selanjutnya setelah permukaan agak
mengering dan dapat disikat maka disikat dengan sikat kawat khusus yang
biasa digunakan untuk pengerjaan koral sikat dan dikerjakan seperti pengerjaan
koral sikat atau sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan
Setelah permukaan selesai disikat sampai batu ex Kupang Putih tersebut
kelihatan dan permukaan pola menjadi kasar, permukaan harus dibersihkan dari
segala sisa adukan dan segala kotoran biarkan sampai keras, padat serta
memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap gesekan dan tumbukan dari lalu
lintas diatasnya setelah beton berumur 21 hari dari pekerjaan dimulai
3.

Finishing Koral Sikat


Setelah beton berumur 21 hari serta memiliki ketahanan yang cukup baik
terhadap gesekan dan tumbukan dari lalu lintas diatasnya, maka permukaan
Koral Sikat dan flooran penguncinya harus dibersihkan dari segala sisa
kotoran, debu, minyak, dan zat kimia lainnya dapat menggunakan air keras
kadar rendah, disikat dan disiram dengan air bersih atau pengerjaan
mengikuti sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan.
Setelah permukaan benar-benar bersih dan kering maka permukaan Koral
Sikat dapat di finihing dengan Coating Propan Stone Care Ultran Enamel,
AM, Lemkra atau setara dengan 2 x lapis yang pengerjaan mengikuti
prosedur pabrik diatas atau sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan.

4.

Perawatan Koral Sikat


Beton pola cetak dekoratif Koral Sikat tidak memerlukan perawatan khusus dan
rumit. Cukup hanya dibersihkan dengan air. Beton pola cetak dekoratif Koral sikat
ini tidak boleh mudah terbenam kedalam tanah, retak, berhamburan yang dapat
mengakibatkan tumbuhnya rumput disela-sela retakan yang terjadi seperti halnya
pada paving blok biasa.
14 -

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 14 : PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN

7.

PELAKSANAAN PEKERJAAN BATU ALAM TEMPLEK


1. Persiapan Bahan/Material
Lantai kerja diratakan dan dipadatkan, kemudian jika diperlukan dibuat saluransaluran pembuangan air. Bekisting sebelumnya telah diukur kemiringan sesuai
aliran air turun kelubang saluran.

Pengecoran / Pemasangan Beton ( readymix )

Beton Readymix performa tinggi dihampar dipadatkan seperti biasa dan


diratakan ( screading ) menggunakan alat bantu agar kuat dan tahan lama.

Setelah lantai kerja siap, maka batu alam templek yang akan dipasang diseleksi
motif dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme) dan harus
mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan disetujui oleh Tim Teknis
/ Konsultan Supervisi.
Jika batu alam templek atau bagiannya menurut gambar harus dipotong, atau
disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin
potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau mesin khusus dan dikerjakan
oleh seorang ahli.
2. Pemasangan

Cara pemasangan harus sesuai dengan syarat dari produsen dan gambar rencana
dengan memperhatikan antara lain, bentuk pola, start pemasangan dan harus
sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan

Kemiringan permukaan adalah 2% kearah drainase.

Batu alam templek dipasang tepat sesuai dengan ukuran dan pola dalam gambar,
sehingga menghasilkan permukaan yang rata.

Sebelum direkatkan harus dicoba Batu tempelek dipasang pada ruang-ruang


seperti yang tercantum dalam gambar.

Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing bentuk atau


pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai disetujui Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

Batu dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan adukan dengan


campuran 1 semen + 4 pasir atau berdasarkan petunjuk dari pabrik dan harus
disetujui Tim Teknis / Konsultan.

Tile Adhesive dan Grouting yang digunakan ex. AM. Lemkra atau setara, atau
sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan
14 -

Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas dan


Pagar Depan SMA Negeri 2 Jayapura
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 14 : PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN

Setelah selesai pemasangan permukaan harus dibersihkan dari segala sisa


adukan dan segala kotoran biarkan sampai keras, padat serta memiliki ketahanan
yang cukup baik terhadap gesekan dan tumbukan dari lalu lintas diatasnya setelah
beton berumur 21 hari dari pekerjaan dimulai.

Coating anti lumut diberikan sebagai finishing akhir permukaan lantai batu.
finihing dapat menggunakan Coating Propan Stone Care Ultran Enamel ,AM,
Lemkra atau setara dengan 2 x lapis yang pengerjaan mengikuti prosedur pabrik
diatas atau sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan

14 -

Anda mungkin juga menyukai