PERSYARATAN TEKNIS
A. URAIAN UMUM
Pasal 1
Ketentuan Umum
RKS – Hal. 1
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Pasal 2
Pengamanan Lalu Lintas
1. Penutupan lalulintas harus ada izin terlebih dahulu dari polisi lalu-Iintas /
aparat yang berwenang setempat.
2. Pemborong harus menjaga jangan sampai ada kemacetan lalu-Iintas, dan
bila diperlukan direksi dapat memerintahkan pemborong harus menyediakan
orang untuk mengatur lalu-lintas.
3. Penempatan alat-alat dan penambahan bahan-bahan sedapat mungkin tidak
mengganggu lalu-Iintas, dan apabila terpaksa bahan-bahan tersebut
diangkut dari tepi jalan selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam sesudah
penurunan bahan-bahan tersebut.
4. Setiap kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian pemborong dalam
pengamanan tersebut di atas, sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pemborong.
Pasal 3
Ketelitian Pekerjaan/ Pengukuran (Peil)
RKS – Hal. 2
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Pasal 4
Pekerjaan Persiapan
Pasal 5
Pemeriksaan Laboratorium
Pasal 6
Pasir (Agregat Halus)
1. Agregat halus (pasir) dapat berupa pasir alam sebagal desintegrasi alami
darl batu-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan alat-alat pemecah
batu.
2. Pasir halus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-butir pasir
bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh
cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
3. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % (ditentukan terhadap
berat kering). Yang diartikan dengan lumpur ialah bagian-bagian yang dapat
melalui ayakan 0,063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui 5 % maka pasir
harus dicuci.
4. Pasir laut tidak diperkenankan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
RKS – Hal. 3
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Pasal 7
Kerikil dan Batu Pecah (Agregat Kasar)
1. Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi
alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecah
batu. Pada umumnya yang dimaksud dengan agregat kasar adalah agregat
dengan besar butiran lebih dari 5 mm.
2. Agregat kasar (kerikil dan batu pecah) harus terdiri dari butir-butir yang keras
dan tidak berpori. Agregat kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya
dapat dipakai apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak melampaui 2 %
dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal,
artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik
matahari, hujan atau alat bantu.
3. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 %. Apabila
kandungan lumpur leblh dari 1 %, maka agregat kasar harus dicuci.
4. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton,
seperti zat-zat yang relatif alkalis.
Pasal 8
Semen Portland (PC)
Pasal 9
Air
Pasal 10
Baja dan Batang Tulang (PSI 1971 NI-2)
1. Besi beton haruslah baja (batangan) tanpa cacat seperti serpih, retak,
belembung, berkarat, lipatan dan bagian yang tidak sempurna.
2. Setiap jenis baja tulangan yang dihasilkan oleh pabrik baja yang telah sesuai
dengan persyaratan standar dapat dipakai.
RKS – Hal. 4
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
3. Baja tulangan yang dipakai ialah baja tulangan mutu U-24 (baja lunak
dengan tegangan leleh karakteristik 2400 kg/cm2).
Pasal 11
Tanah
Tanah yang dipergunakan untuk urugan ialah tanah yang tidak berubah
strukturnya apabila berhubungan dengan udara, air dan tidak boleh
mengandung bahan-bahan organik dan kotoran lainnya, seperti daun-daun,
batang-batang/ranting pohon, akar-akar sisa tanaman dan lain-lainnya.
Pasal 12
Batu belah
Batu belah / batu kali yang digunakan harus keras dengan permukaan kasar
tanpa cacat / retak dengan ukuran maksimal 25 x 25 x 25 cm atau standar
Pasal 13
Penyimpanan Bahan-Bahan
Pasal 14
Kelas dan Mutu Beton
1. Kelas dan mutu beton yang digunakan dalam pekerjaan ini ialah beton
dengan karakteristik yang ditentukan dalam spesifikasi teknis masing-masing
bagian pekerjaan dan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.
2. Untuk mendapatkan mutu beton yang dimaksud, minimal 1 (satu) bulan
sebelum pengecoran harus sudah merencanakan campuran betonnya dan
dapat dibuktikan dengan data otentik dari percobaan-percobaan
pendahuluan di atas, dianjurkan untuk mengadakan percobaan-percobaan di
laboratorium yang ditunjuk oleh direksi.
RKS – Hal. 5
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Pasal 15
Pekerjaan Pengecoran Beton
1. Cetakan beton dibuat dari jenis kayu yang baik. Ukuran-ukuran tebal
konstruksi dalam gambar menunjukkan ukuran-ukuran dalam dari beton.
Konstruksi cetakan beton harus kuat dan tidak boleh berubah pada waktu
diadakan pengecoran beton.
2. Steigerwerk/bekisting untuk cetakan beton boleh menggunakan kayu dolken
kelas II dan harus kuat agar pada waktu diadakan pengecoran beton tidak
berubah-ubah/goyang. Rencana konstruksi harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari direksi. Biaya untuk ini menjadi beban pemborong dan
harus sudah termasuk dalam penawaran. Mengaduk campuran beton harus
menggunakan beton molen dan pada waktu pengecoran harus
menggunakan air dari beton.
3. Sebelum beton bocor, bekistingnya harus dibasahi dengan air agar kayu
cetakan tidak lagi menghisap air dari beton.
4. Setiap akan dilaksanakan pengecoran beton, harus mendapatkan
persetujuan direksi terlebih dahulu.
5. Setelah selesai pengecoran, sambil menunggu umur beton 28 hari, betonnya
harus selalu dibasahi. Pembongkaran seteigerwerk/scaffolding dilakukan
setelah beton berumur 28 hari dan harus mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari direksi.
6. Ketentuan-ketentuan lainnya mengenai pekerjaan beton mengikuti ketentuan
yang tercanturn dalam Peraturan Beton Bertulang untuk Indonesia NI.2
1971.
7. Pernborong tidak dibenarkan memberhentikan pekerjaan pengecoran tanpa
ijin tertulis dari direksi.
Pasal 16
Pembuatan dan Pemeriksaan Benda Uji
(PBI 1971 NX 2 Bagian 3 bab 4.9)
RKS – Hal. 6
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Pasal 17
Lingkup Pekerjaan
A PEKERJAAN PERSIAPAN
G PEKERJAAN ELEKTRIKAL
RKS – Hal. 7
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Pasal 18
Pekerjaan Persiapan
2. Direksi Keet.
Kontraktor diwajibkan menyediakan kantor, direksikeet dengan peralatan
kantor yang cukup (meja tulis, alat-alat tulis, papan tulis) serta panel gambar-
gambar kerja yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan atas biaya
sendiri.
Pasal 19
Uraian Pekerjaan
1. Pekerjaan Bongkaran.
Meliputi :
a. Pekerjaan Bongkaran Jalan
b. Pemindahan Bekas bongkaran (rad. 200 m)
Persyaratan Pekerjaan :
a. Pekerjaan Bongkaran Jalan Paving Eksisting dilakukan dengan
persetujuan Konsultan Pengawas dan Direksi, dan dilakukan dengan
baik tanpa mengganggu kepentingan umum.
b. Pekerjaan Bongkaran tembok eksisting (beton) dilakukan dengan
persetujuan Konsultan Pengawas dan Direksi, dan dilakukan dengan
baik tanpa mengganggu kepentingan umum.
c. Pemindahan Bekas bongkaran (rad. 200 m) dilakukan terhadap
bekas bongkaran dengan lokasi pembuangan dikoordinasikan
dengan pihak Direksi.
(Uraian pekerjaan masing-masing type disesuaikan dengan gambar
standar)
RKS – Hal. 8
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
PEMBERSIHAN LAPANGAN
PEKERJAAN TANAH
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat
bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
ini terutama dalam pekerjaan utama cut & fill
b. Dalam pekerjaan cut & fill diharuskan mengguna ka alat berat
c. Bagian ini meliputi semua pekerjaan penggalian, penimbunan kembali,
pengurugan di bawah tanah, galian listrik, serta pekerjaan-pekerjaan
yang berhubungan dengan itu disesuaikan dengan gambar arsitektur
dan ME.
2. Syarat-syarat Pelaksanaan
RKS – Hal. 9
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
PEKERJAAN BOUWPLANK
1 Pekerjaan Bouwplank.
RKS – Hal. 10
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Lingkup Pekerjaan
a. Penyediaan tenaga kerja, bahan, fasilitas pelaksanaan dan
kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan tanah yang sesuai dengan gambar-gambar dan spesifikasi.
b. Pekerjaan galian tanah meliputi pekerjaan penggalian atau
pembuangan tanah, batu-batuan atau material lain yang tidak
berguna dari tempat proyek, pembuangan lapisan tanah atas,
pembuangan bekas-bekas longsoran, yang kesemuanya disesuaikan
dengan spesifikasi ini.
c. Pekerjaan pengurugan kembali sesuai lingkup peker jaan sampai
pada elevasi yang telah ditentukan di dalam gambar rencana kerja.
Persyaratan Pekerjaan
a. Tata Letak
Kontraktor bertanggung jawab atas tata letak yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan. Sebelum penataan, Kontraktor harus
menyerahkan rencana tata letak untuk mendapat persetujuan dari
Konsultan PENGAWAS dan Direksi.
b. Pengawasan
Selama pelaksanaan pekerjaan tanah ini, Kontraktor harus diwakili
oleh seorang tenaga ahli yang sudah berpengalaman dalam bidang
pekerjaan penggalian / pengurugan, yang mengetahui semua aspek
pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak.
c. Pekerjaan Pembersihan dan Pembongkaran.
1. Semua benda di permukaan seperti pohon, akar dan tonjolan
bekas bangunan lama, serta rintangan-rintangan dan lain-lain
yang berada di dalam batas daerah pembangunan yang
tercantum dalam gambar, harus dibersihkan dan atau dibongkar
kecuali untuk hal-hal di bawah ini :
2. Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta
benda-benda yang tidak mudah rusak, yang letaknya minimal 1
meter di samping / di sisi bangunan tidak perlu di bersihkan /
dibongkar.
3. Pembongkaran tiang-tiang, saluran-saluran dan selokan-selokan
hanya sedalam yang diperlukan dalam penggalian di tempat
tersebut.
4. Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali, lubang-lubang
bekas pepohonan dan lubang-lubang lain, harus diurug kembali
dengan bahan-bahan yang baik dan dipadatkan.
5. Kontraktor bertanggung jawab untuk membuang sendiri bekas
tanaman-tanaman dan puing-puing ke tempat yang di tentukan
oleh Konsultan PENGAWAS dan Direksi.
6. Kontraktor harus melestarikan semua benda-benda yang
ditentukan tetap berada pada tempatnya.
d. Pembuangan Humus
1. Sebelum mulai pekerjaan penggalian, lapisan humus dan rumput
harus dibersihkan, harus bebas dari sisa-sisa tanah bawah
RKS – Hal. 11
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
e. Pekerjaan Galian
1. Selama proses penggalian, lapangan harus dijaga agar selalu
mendapatkan sistem drainase yang baik.
2. Kontraktor harus membuat turap sementara yang cukup kuat
untuk menahan lereng-lereng tanah galian sehingga lereng-lereng
galian tersebut tidak ambruk, dan agar tidak mengganggu
pekerjaan.
Turap sementara tersebut harus dapat menjaga bangunan-
bangunan yang berada didekat lereng galian, tetap stabil, dan
ada persetujuan dari Konsultan PENGAWAS dan Direksi.
3. Apabila terjadi kerusakan bangunan (roboh) yang diakibatkan
oleh pekerjaan galian, maka Kontraktor harus bertanggung jawab
terhadap kerusakan bangunan tersebut dan harus menggantinya
atas biaya kontraktor.
4. Kontraktor harus melakukan perlindungan dan perawatan yang
cukup untuk bagian-bagian pekerjaan diatas maupun di bawah
tanah, drainase, saluran-saluran pembuang dan rintangan-
rintangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan. Semua
biaya yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
5. Kemiringan galian harus dibuat minimal dengan perbandingan 1
(satu) horizontal dengan 1 (satu) vertical, kecuali diperlihatkan
lain dalam gambar rencana.
6. Macam Galian
Penggalian dibagi dalam macam-macam jenis yaitu:
1. Galian tanah biasa
2. Galian batu
3. Galian konstruksi / obstacle
Dari ketiga pekerjaan galian tersebut harus dikerjakan sesuai
dengan spesifikasi.
Syarat-syarat kerja yang menyangkut bidang lain, mengikuti
ketentuan-ketentuan letak, peil, dan dimensi seperti yang
dicantuPengawasan dalam Gambar Rencana atau petunjuk
Konsultan PENGAWAS dan Direksi.
7. Galian Tanah Biasa
Galian tanah biasa harus mencakup semua galian yang bukan
galian batu, galian konstruksi atau galian material dan bahan
baku lainnya. Galian tanah untuk basement harus menggunakan
alat berat (Excavator), atau
8. Galian Batu
Galian batu terdiri dari pekerjaan menggali / membongkar batu-
batuan pada daerah galian termasuk batu-batuan konglomerat
yang menurut pendapat Konsultan PENGAWAS dan Direksi
harus dilakukan pembongkaran.
9. Galian Konstruksi / Obstacle
a. Galian Konstruksi adalah semua galian, selain dari galian
tanah dan galian batu dalam batas pekerjaan yang disebut
dalam Spesifikasi ini atau tercantum dalam Gambar Rencana.
Semua galian yang disebut sebagai galian Konstruksi terdiri
dari galian lantai bangunan, galian pondasi bangunan
existing, galian perkerasan jalan/halaman, galian pipa/ kabel
RKS – Hal. 12
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
f. Pekerjaan Urugan
1. Bahan Urugan
a. Bahan urugan yang dipakai adalah tanah merah atau pasir
urug darat yang memenuhi persyaratan sebagai bahan
urugan, dan harus didatangkan dari luar proyek.
Lokasi sumber jenis bahan urugan tersebut di atas, harus
mendapat persetujuan dari Konsultan PENGAWAS dan
Direksi. Tanah bekas galian pada umumnya tidak boleh
dipakai lagi untuk bahan urugan, kecuali apabila tanah
tersebut memenuhi persyaratan sebagai bahan urugan dan
mendapat persetujuan dari Konsultan PENGAWAS dan
Direksi.
b. Sumber bahan urugan ini harus mempunyai jumlah yang
cukup untuk menjamin penyediaan bahan urugan yang bisa
mencukupi kebutuhan seluruh Proyek.
c. Semua bahan urugan, harus mendapat persetujuan dari
Konsultan PENGAWAS dan Direksi, baik mengenai kualitas
bahan maupun sumber bahan itu sendiri sebelum dibawa
atau digunakan didalam lokasi pekerjaan.
d. Bahan urugan yang mengandung tanah organis, akar-akaran,
sampah, dan lain-lain, tidak boleh dipergunakan untuk
urugan. Bahan-bahan seperti ini harus dipindahkan dan
RKS – Hal. 13
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
d. Cetakan (Bekisting)
1. Bekisting untuk seluruh struktur bangunan ini memakai multiplex
tebal minimum 9 mm atau papan kayu meranti. Bekisting tersebut
harus diperkuat dengan rangka kayu meranti ukuran 5/7, 5/10 dan
sebagainya, untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang
RKS – Hal. 14
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
3. Tempat Penyimpanan
a. Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang
sesuai untuk semen, dan setiap saat harus terlindung dengan
RKS – Hal. 15
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
c. Pasir
1. Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan bangunan ini adalah
Pasir alam yaitu pasir yang dihasilkan dari sungai atau pasir alam
lain yang didapat dengan persetujuan Konsultan PENGAWAS
dan Direksi.
2. Persetujuan untuk sumber-sumber pasir alam tidak dimaksudkan
sebagai persetujuan dasar (pokok) untuk semua bahan yang
diambil dari sumber tersebut. Kontraktor harus bertanggung
jawab atas kualitas tiap jenis dari semua bahan yang dipakai
dalam pekerjaan.
RKS – Hal. 16
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
RKS – Hal. 17
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
3. Gradasi
a. Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir
berada antara 5 mm, sampai 25 mm dan harus memenuhi
syarat-syarat berikut :
- Sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 6% berat
- Sisa di atas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90% dan
98% berat
- Selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang
berurutan, adalah maksimum 60% dan minimum 10%
berat
- Harus menyesuaikan dengan semua ketentuan-ketentuan
yang terdapat di NI-2 PBI-l971
b. Agregat kasar harus sesuai dengan spesifikasi ini dan jika
diperiksa oleh PENGAWAS dan Direksi ternyata tidak sesuai
dengan ketentuan gradasi, maka Kontraktor harus menyaring
kembali atau mengolah kembali bahannya atas bebannya
sendiri, untuk mnenghasilkan agregat yang dapat disetujui
PENGAWAS dan Direksi.
e. A i r
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi/mortar dan
spesi injeksi harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik
basah, garam dan kotoran-kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat
merusak. Air tersebut harus diuji di Laboratorium pengujian yang
ditetapkan oleh PENGAWAS dan Direksi untuk menetapkan sesuai
tidaknya dengan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam PBI-l971
untuk bahan campuran beton.
f. Baja Tulangan
1. Semua baja tulangan beton harus baru, mutu dan ukuran sesuai
dengan standard Indonesia untuk beton NI-2, PBI-l971 atau
ASTM Designation A-15, dan harus disetujui oleh Konsultan
PENGAWAS dan Direksi.
Konsultan PENGAWAS dan Direksi berhak meminta kepada
Kontraktor, surat keterangan tentang pengujian oleh pabrik dari
semua baja tulangan beton yang disediakan, untuk persetujuan
Konsultan PENGAWAS dan Direksi sesuai dengan persyaratan
mutu untuk setiap bagian konstruksi seperti tercantum di dalam
gambar rencana.
2. Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan zat kimia lainnya yang dapat
merusak atau mengurangi daya lekat antara baja tulangan
dengan beton.
RKS – Hal. 18
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
RKS – Hal. 19
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
d. Baja tulangan
1. Baja tulangan beton harus dibengkok/dibentuk dengan teliti
sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada
gambar-gambar konstruksi. Baja tulangan beton tidak boleh
diluruskan atau dibengkokan kembali dengan cara yang dapat
merusak bahannya. Batang dengan bengkokan yang tidak
ditunjukkan dalam gambar tidak boleh dipakai. Semua batang
harus dibengkokan dalam keadaan dingin, pemanasan dari besi
beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara pengerjaan
disetujui oleh PENGAWAS atau Perencana.
2. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar
rencana. Untuk menempatkan tulangan tetap tepat ditempatnya
maka tulangan harus diikat kuat dengan kawat beton (bindraat)
dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) atau kursi-
kursi besi/cakar ayam perenggang. Dalam segala hal untuk besi
beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang tepat,
sehingga tidak akan ada batang yang turun.
3. Jarak bersih terkecil antara batang yang paralel apabila tidak
ditentukan dalam gambar rencana, minimal harus 1,2 kali ukuran
terbesar dari agregat kasar dan harus memberikan kesempatam
masuknya alat penggetar beton.
4. Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan
gambar dan perhitungan. Apabila dipakai dimensi tulangan yang
berbeda dengan gambar, maka yang menentukan adalah luas
tulangan, dalam hal ini kontraktor diwajibkan meminta persetujuan
terlebih dahulu dari PENGAWAS dan Direksi.
e. Selimut Beton
Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung
dinding atau dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap untuk
setiap bagian-bagian konstruksi. Apabila tidak ditentukan di dalam
gambar rencana, maka tebal selimut beton untuk satu sisi pada
masing-masing konstruksi adalah sebagai berikut :
a. Pondasi, untuk sisi bawah 6 cm untuk sisi lainnya 4 cm
b. Balok sloof 3 cm
c. Kolom 3 cm
d. Balok 3 cm
e. Pelat beton 1,50 cm
RKS – Hal. 20
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
RKS – Hal. 21
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
k. Pengangkutan Beton
Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton
harus sedemikian rupa sehingga beton dengan komposisi dan
kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ke tempat pekerjaan, tanpa
adanya pemisahan dan kehilangan bahan yang menyebabkan
perubahan nilai slump.
l. Pengecoran
1. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan,
ukuran dan letak baja tulangan beton sesuai dengan gambar
pelaksanaan, pemasangan sparing-sparing instalasi, penyokong,
pengikatan dan lain-lainya selesai dikerjakan. Sebelum
pengecoran dimulai permukaan-permukaan yang berhubungan
dengan pengecoran harus sudah disetujui oleh PENGAWAS.
2. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada
tempat pengecoran beton (cetakan) harus bersih dari air yang
tergenang, reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan bekisting
dengan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang
akan dicor, harus dibasahi dengan merata sehingga
kelembaban/air dari beton yang baru di cor tidak akan diserap.
3. Permukaan-permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu,
dimana akan dicor beton baru, harus bersih dan lembab ketika
dicor dengan beton baru. Pada sambungan pengecoran ini harus
dipakai perekat beton yang disetujui oleh PENGAWAS.
Pembersihan harus berupa pembuangan semua kotoran,
pembuangan beton-beton yang mengelupas atau rusak, atau
bahan-bahan asing yang menutupinya. Semua genangan air
harus dibuang dari permukaan beton lama tersebut sebelum
beton baru dicor.
4. Perlu diperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap penghentian
pengecoran yang akan masih berlanjut, terhadap sistem
struktur/penulangan yang ada.
5. Beton boleh dicor hanya waktu Konsultan PENGAWAS / Direksi
atau wakilnya yang ditunjuk serta staf Kontraktor yang setaraf ada
di tempat kerja, dan persiapan betul-betul telah memadai.
RKS – Hal. 22
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
6. Dalam semua hal, beton yang akan dicor harus diusahakan agar
pengangkutan ketempat posisi terakhir sependek mungkin,
sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan
pemisahan antara kerikil dan spesinya. Pemisahan yang
berlebihan dari agregat kasar dalam beton yang disebabkan jatuh
bebas dari tempat yang cukup tinggi, atau sudut yang terlalu
besar, atau bertumpuk dengan baja-baja tulangan, tidak diijinkan.
Kalau diperkirakan pemisahan yang demikian itu mungkin akan
terjadi, Kontraktor harus mempersiapkan tremie atau alat lain
yang cocok untuk mengontrol jatuhnya beton.
7. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter,
semua penuangan beton harus selalu lapis-perlapis horizontal
dan tebalnya tidak lebih dari 50 cm. Konsultan PENGAWAS /
Direksi mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut apabila
pengecoran dengan tebal lapisan 50 cm tidak dapat memenuhi
spesifikasi ini.
8. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau
lama sedemikian rupa sehingga spesi/mortar terpisah dari
agregat kasar. Selama hujan, air semen atau spesi tidak boleh
dihamparkan pada construction joint dan air semen atau spesi
yang hanyut terhampar harus dibuang sebelum pekerjaan
dilanjutkan.
9. Ember-ember/gerobak dorong beton yang dipakai harus sanggup
menuang dengan tepat dalam slump yang rendah dan memenuhi
syarat-syarat campuran. Mekanisme penuangan harus dibuat
dengan kapasitas minimal 50 liter. Juga harus tersedia peralatan
lainnya untuk mendukung lancarnya pengecoran dimana
diperlukan terutama bagi lokasi lokasi yang terbatas.
10. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin,
sehingga bebas dari kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-
rapat semua permukaan dari cetakan dan material yang
diletakkan. Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala
alat penggetar (vibrator) harus dapat menembus dan
menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang
terletak di bawah. Lamanya penggetaran tidak boleh
menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan airnya. Semua
beton harus dipadatkan dengan alat penggetar type immerson
beroperasi dengan kecepatan paling sedikit 3,000 putaran per
menit ketika dibenaPengawasan dalam beton.
m. Waktu dan Cara-cara Pembukaan Cetakan
1 Waktu dan cara pembukaan dan pemindahaan cetakan harus
mengikuti petunjuk Konsultan PENGAWAS / Direksi. Pekerjaan
ini harus dikerjakan dengan hati-hati untuk menghindarkan
kerusakan pada beton.
Beton yang masih muda/lunak tidak diijinkan untuk dibebani.
Segera sesudah cetakan-cetakan dibuka, permukaan beton harus
diperiksa dengan teliti dan permukaan-permukaan yang tidak
beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujuiKonsultan
PENGAWAS / Direksi.
2. Umumnya, diperlukan waktu minimum dua hari sebelum cetakan-
cetakan dibuka untuk dinding-dinding yang tidak bermuatan dan
cetakan-cetakan samping lainnya, tujuh hari untuk dinding-dinding
pemikul dan saluran-saluran, 21 hari untuk balok-balok, plat lantai
plat atap, tangga dan kolom.
RKS – Hal. 23
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
n. Perawatan (Curing)
1. Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan
di bawah ini. Konsultan PENGAWAS / Direksi berhak
menentukan cara perawatan bagaimana yang harus digunakan
pada bagian-bagian pekerjaan.
2. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar
matahari yang langsung minimal selama 3 hari sesudah
pengecoran. Perlindungan semacam itu dilakukan dengan
menutupi permukaan beton dengan deklit atau karung bekas
yang dibasahi dan harus dilaksanakan segera setelah
pengecoran dilaksanakan.
3. Perawatan beton setelah tiga hari, yaitu dengan melakukan
penggenangan dengan air pada permukaan beton paling sedikit
selama 14 hari terus menerus. Perawatan semacam ini bisa
dilakukan dengan penyiraman secara mekanis atau dengan pipa
yang berlubang-lubang atau dengan cara lain yang disetujui
Konsultan PENGAWAS / Direksi sehingga selama masa tersebut
permukaan beton selalu dalam keadaan basah. Air yang
digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi
persyaratan spesifikasi air untuk campuran beton.
o. Perlindungan (Protection)
Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan-
kerusakan sebelum penerimaan terakhir oleh Konsultan PENGAWAS
/ Direksi.
p. Perbaikan Permukaan Beton
1. Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang
tidak sesuai dengan yang direncanakan, atau tidak tercetak
menurut gambar atau diluar garis permukaan, atau ternyata ada
permukaan yang rusak, hal itu dianggap sebagai tidak sesuai
dengan spesifikasi ini dan harus dibuang dan diganti oleh
Kontraktor atas bebannya sendiri. Kecuali bila Konsultan
PENGAWAS / Direksi memberikan izinnya untuk menambal
tempat yang rusak, dalam hal mana penambalan harus dikerjakan
seperti yang telah tercantum dalam pasal-pasal berikut.
2. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah
yang terdiri dari sarang kerikil, kerusakan-kerusakan karena
cetakan, lobang-lobang karena keropos, ketidak rataan dan
bengkak harus dibuang dengan pemahatan atau dengan batu
gerinda. Sarang kerikil dan beton lainnya harus dipahat, lobang-
lobang pahatan harus diberi pinggiran yang tajam dan dicor
sedemikian sehingga pengisian akan terikat (terkunci)
ditempatnya. Semua lubang harus terus menerus dibasahi
selama 24 jam sebelum dicor, dan seterusnya disempurnakan.
3. Jika menurut pendapat Konsultan PENGAWAS / Direksi hal-hal
tidak sempurna pada bagian bangunan yang akan terlihat jika
dengan penambalan saja akan menghasilkan sebidang dinding,
yang tidak memuaskan kelihatannya, kontraktor diwajibkan untuk
menutupi seluruh dinding (dengan spesi plesteran 1pc : 3ps)
dengan ketebalan yang tidak melebihi 1 cm dePengawasian juga
pada dinding yang berbatasan, (yang bersambungan) sesuai
dengan instruksi dari Konsultan PENGAWAS / Direksi. Perlu
diperhatikan untuk permukaan yang datar batas toleransi
kelurusan (pencekungan atau pencembungan) bidang tidak boleh
melebihi dari L/1000 untuk semua komponen.
RKS – Hal. 24
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
PEKERJAAN SPARING
a. Bahan-bahan material sparing, letak-letak dan posisi sparing harus
sesuai dengan gambar kerja dan tidak boleh mengurangi kekuatan
struktur.
b. Tempat-tempat dari sparing dilaksanakan, bila tidak ada dalam
gambar, maka Kontraktor harus mengusulkan dan minta persetujuan
dari Konsultan PENGAWAS dan Direksi.
c. Bilamana sparing (pipa, dll.) berpotongan dengan baja tulangan,
maka baja tulangan tersebut tidak boleh ditekuk atau dipindahkan
tanpa persetujuan dari Konsultan PENGAWAS dan Direksi.
d. Semua sparing-sparing (pipa) harus dipasang sebelum pengecoran
dan harus diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat
pengecoran beton.
e. Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton
waktu pengecoran.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
a. Pekerjaan pasangan batu bata.
b. Pekerjaan pasangan dinding batu bata, balustrage, saluran, tangga
dan lainnya.
c. Pekerjaan Keramik dan Marmer Pelapis Dinding
d. Pekerjaan plesteran.
RKS – Hal. 25
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Persyaratan Bahan
a. Batu bata (bata merah).
Batu bata (bata merah) harus mempunyai rusuk–rusuk yang tajam dan
siku, bidang-bidang sisinya harus datar, ukuran seragam,
pembakaran seragam dan merata, bebas dari cacat atau retak pada
waktu akan dipasang
Untuk menunjukkan bahwa yang dipakai batu bata (bata merah) yang
bermutu baik, maka Kontraktor harus menyerahkan contoh
bahan/material ke Konsultan PENGAWAS untuk mendapatkan
persetujuan tertulis bagi pemakaian.
b. Semen Portland/PC, pasir, dan air harus memenuhi persyaratan
bahan untuk pekerjaan beton yang terurai di pasal lain dalam buku
RKS ini.
c. Keramik.
Keramik buatan dalam negeri mutu terbaik se-kualitas Roman atau
merk lainnya kualitas 1. Ukuran yang dipakai untuk keramik dinding
adalah 20x25 cm dan border 20x20 cm. Keramik harus uniform dalam
ukuran, warna, dan sudut–sudutnya harus siku. Kontraktor harus
memberikan contoh bahannya untuk mendapatkan persetujuan dari
Konsultan PENGAWAS.
d. Marmer.
Marmer import mutu terbaik. Kontraktor harus memberikan contoh
bahannya untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan
PENGAWAS.
Persyaratan Pelaksanaan
a. Adukan Perekat/Adukan Pasangan
Adukan untuk pasangan dan plesteran dibuat dengan macam–
macam perbandingan campuran seperti berikut ini :
RKS – Hal. 26
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
RKS – Hal. 27
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
RKS – Hal. 28
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
pecah, sudut atau tepi atau cacat lainnya serta telah disetujui
secara tertulis dari Konsultan PENGAWAS.
2. Adukan yang dipakai adalah campuran 1Pc : 2Ps tebal 10 –15
mm untuk daerah kedap air, dan 1 Pc : 3 Ps daerah kering.
3. Seluruh pemasangan keramik dengan cara kering dan tidak
dilbenarkan menyiram air semen ke permukaanya. Seluruh
rongga pada bagian belakang keramik dan marmer harus berisi
dengan adukan pada waktu pemasangan.
4. Awal pemasangan dan pola pemasangan harus sesuai dengan
Gambar Kerja atau petunjuk Konsultan PENGAWAS.
5. Pada prinsipnya pemotongan keramik dan marmer harus
dihindarkan, kecuali ditentukan dengan pola gambar. Jika perlu
diadakan pemotongan harus dikerjakan dengan hati-hati, rapi,
lurus atau bersudut sesuai dengan kebutuhan, kemudian bidang
potong harus diperhalus dengan gerinda atau kikir. Diusahakan
potongan tidak boleh kurang dari 1/2 ukuran utuh keramik,
pemotongan dilakukan dengan alat potong khusus.
6. Pada sudut pertemuan dinding keramik dibuat adumanis.
7. Persiapan sebelum pemasangan
Semua pemipaan maupun sparing-sparing SA & EL telah
terpasang pada jalur dan tempatnya sesuai dengan Gambar dan
telah disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.
8. Pemasangan keramik dan marmer harus benar-benar rata
permukaan-lurus tepat pada peil finish. Toleransi kecekungan
adalah 2,5 mm untuk setiap 2 m2.
9. Garis-garis tepi siar-siar keramik dan marmer harus lurus dan
atau tegak lurus satu sama lain. Lebar siar harus sama yaitu 3
mm atau sesuai ketentuan gambar kerja. Bahan pengisi siar
semen warna dengan warna yang sama dengan keramik dan
marmer.
10. Setelah bidang keramik dan marmer terpasang permukaannya
harus bersihkan dengan lap/kain basah sehingga bersih dari
noda-noda semen. Bidang keramik dan marmer ini harus dijaga
tetap basah untuk menghindarkan pengeringan terlalu cepat
dengan pembasahan minimal 3 (tiga) hari pertama setelah
keramik terpasang.
11. Bila ditemui retak, kerusakan bergelombang, garis-garis tepi dan
siar tidak rata dan lurus maka Kontraktor harus membongkar dan
memperbaiki hingga sesuai dengan yang disyaratkan. Biaya
untuk hal ini adalah tanggung jawab Kontraktor, tidak dapat
diajukan seebagai biaya pekerjaan tambah.
12. Keramik dan Marmer yang telah terpasang harus dilindungi dari
benturan dan atau gesekan.
PEKERJAAN METAL
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan metal/logam seperti tercantum
dalam Gambar Kerja antara lain :
a. Pekerjaan Rangka Baja Hollow.
b. Pekerjaan Rangka Baja L.
RKS – Hal. 29
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Persyaratan Bahan
a. Kusen
Untuk kusen pintu, jendela dan bouvenlicht menggunakan
alumunium dengan ukuran 4 inci warna natural produk YKK atau
setara. Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus
diperoleh dari leveransir yang dikenal dan disetujui oleh Konsultan
PENGAWAS. Semua bahan tersebut harus lurus, rata permukaan,
tidak cacat, bebas karat, dan noda-noda lain yang dapat
mengurangi mutunya.
Batang alumunium maupun bahan yang digunakan bersamanya
harus sesuai penampangnya, bentuk, tebal, ukuran, berat, dan
detail-detail lainnya dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja.
Semua bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini terlebih
dahulu disetujui secara tertulis oleh Konsultan PENGAWAS.
c. Payung Tasik
Untuk bahan Konstruksi Payung Tasik digunakan Baja IWF ukuran
disesuaikan dengan Gambar Kerja.
Persyaratan Teknis
a. Kontraktor wajib meneliti berat dan ukuran bahan dan bertanggung
terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam Gambar
Kerja. Pada prinsipnya ukuran pada Gambar Kerja adalah ukuran
jadi/finish.
b. Setiap bagian yang buruk yang tidak memenuhi persyaratan seperti
yang dicantuPengawasan disini, yang diakibatkan oleh kurang teliti
dan kelalaian Kontraktor dapat ditolak dan harus diganti. Kewajiban
yang sama juga berlaku untuk ketidak cocokan keabsahan maupun
kekurangan lainnya akibat Kontraktor tidak teliti dan cermat dalam
koordinasi dengan Gambar Pelengkap dari AR, SA, ME dan EL.
Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambah dalam hal ini harus
dikerjakan atas biaya Kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai
biaya tambah.
c. Semua bagian yang dilubangi sesuai dengan Gambar Kerja dan
sudah dibersihkan dari karat harus diperiksa dan berada dalam
keadaan tidak cacat sebelum pemasangan.
d. Perubahan bahan/detail karena alasan tertentu harus
dikoordinasikan kepada Konsultan PENGAWAS dan Konsultan
Perencana untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
Semua perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya
biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk
perubahan yang mengakibatkan pekerjaaan tambah-kurang akan
diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah-kurang.
RKS – Hal. 30
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Persyaratan Pelaksanaan
a. Penyambungan dan Pemasangan
1. Pengelasan
1.1. Pengelasan harus dilakukan hati-hati dan cermat. Logam
yang akan dilas harus bersih dari retak dan cacat lain yang
mengurangi kekuatan sambungan dan permukaannya harus
halus. Juga permukaan yang di las harus sama, rata dan
kelihatan teratur.
1.2. Pekerjaan las sedapat mungkin dikerjakan dibengkel/pabrik,
dan atau dalam ruangan yang beratap, bebas angin dan
dalam keadaan kering. Benda pekerjaan ditempatkan
sedemikian rupa sehingga pekerjaan las dapat dilakukan
dengan baik dan teliti.
Pekerjaan las harus dilakukan oleh orang yang akhli dan
harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam
spesifikasi dan Gambar Kerja.
1.3. Las Perapat/Pengendap
Dalam setiap posisi dimana dua bagian (dari satu benda)
saling berdekatan, harus digunakan las perapat/pengendap
guna mencegah masuknya lengas terlepas apakah
diberikan detailnya atau tidak dalam Gambar Kerja apakah
barang tersebut terkena cuaca luar atau tidak dan
Kontraktor tidak dapat meng-claim pekerjaan ini sebagai
pekerjaan tambah.
1.4. Macam dan Tebal Las
Macam las yang dipakai adalah las lumer (las dengan
busur listrik)
Ukuran las harus sesuai dengan Gambar Kerja dan atau
tebal untuk konstruksi minimum 1/2 tV2 dimana t adalah
tebal bahan terkecil.
Panjang las minimum 8 x tebal bahan atau 40 mm
Panjang las maksimum adalah 40 x tebal bahan.
Kekuatan dari bahan las yang dipakai paling kecil sama
dengan kekuatan baja yang dipakai.
1.5. Perbaikan las
Bila pekerjaan las ternyata memerlukan perbaikan, maka
harus dilakukan oleh Kontraktor sebagaimana yang
diperintahkan oleh Konsultan PENGAWAS dan tidak dapat
di claim sebagai pekerjaan tambah. Las yang menunjukan
cacat harus dipotong dan dilas kembali atas biaya
Kontraktor.
2. Mur Baut
2.1. Baut yang digunakan harus mempunyai ukuran yang sesuai
dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja
2.2. Pemasangan Mur dan Baut harus benar-benar kokoh serta
mempunyai kekokohan yang merata antara satu dengan
yang lainnya.
RKS – Hal. 31
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
PEKERJAAN LANTAI
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
a. Pekerjaan pasangan Andesite
b. Pekerjaan rabat
c. Pekerjaan Lantai Beton Floorharderner
d. Lapisan Sigmaturf Acrilic
e. Dan lain-lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja
Persyaratan Bahan
a. Semen Portland/PC, pasir, air harus memenuhi persyaratan seperti
terurai dalam pasal Pekerjaan Beton di buku RKS ini.
b. Andesite Bakar
Persyaratan bahan Batu Andesite harus memenuhi ketentuan keramik
pada pasal pekerjaan pelapis lantai atau dinding.
Persyaratan Pelaksanaan
a. Tanah urug sebagai lapisan dasar harus mencapai kepadatan yang
disyaratkan dan rata waterpass, kemudian dipasang urugan pasir
pasang tebal 10 cm.
b. Pola pemasangan dan awal pemasangan harus sesuai dengan
Gambar Kerja dengan mengikuti pola corak masing-masing keramik
dan marmer yang dipakai. Awal pemasangan dan pemotongan harus
disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.
c. Setelah keramik terpasang dengan baik dan telah mendapat
persetujuan secara tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan dinyatakan baik, baru dapat dimulai
pekerjaan pengolotan (cor nat ubin dengan Pc) hingga menghasilkan
RKS – Hal. 32
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
PEKERJAAN PENGECATAN
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini secara lengkap, meliputi :
1. Pekerjaan Pengecatan Dinding/Permukaan Pasangan Batu Bata,
Beton, Dan Plafond.
2. Pekerjaan Pengecatan Besi
3. Pekerjaan pengecatan lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
RKS – Hal. 33
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
RKS – Hal. 34
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
a. Atap zingcallume
b. Dan lain-lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
Persyaratan Umum
Semua pekerjaan penutup atap, dan lain-lain yang berhubungan dengan
pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan bahan dari Standar Industri
Indonesia (SII) dan pelaksanaan yang tercantum dalam pasal lain buku
RKS ini.
Persyaratan Bahan
Atap genteng dan bubungan yang digunakan adalah genteng metal roof.
Kontraktor harus menyerahkan contoh semua bahan tersebut kepada
Konsultan PENGAWAS untuk persetujuan tertulis bagi pemasangan.
Ornamen bebek mandi (momolo) terbuat dari bahan keramik.
Persyaratan Pelaksanaan
a). Rangka atap sebaiknya dikerjakan oleh tenaga ahli sesuai Gambar
Kerja dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
b). Pemasangan atap genteng dilakukan dengan meletakkannya pada
reng di atas gording dengan jarak sesuai dengan Gambar Kerja
dengan urutan pemasangan sesuai dengan yang disyaratkan.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
c. Gapura
d. Dan lain-lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
Persyaratan Umum
Semua pekerjaan penutup atap, dan lain-lain yang berhubungan dengan
pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan bahan dari Standar Industri
RKS – Hal. 35
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Indonesia (SII) dan pelaksanaan yang tercantum dalam pasal lain buku
RKS ini.
Persyaratan Bahan
Atap genteng dan bubungan yang digunakan adalah genteng metal roof.
Kontraktor harus menyerahkan contoh semua bahan tersebut kepada
Konsultan PENGAWAS untuk persetujuan tertulis bagi pemasangan.
Ornamen bebek mandi (momolo) terbuat dari bahan keramik.
Persyaratan Pelaksanaan
a). Rangka atap sebaiknya dikerjakan oleh tenaga ahli sesuai Gambar
Kerja dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
b). Pemasangan atap genteng dilakukan dengan meletakkannya pada
reng di atas gording dengan jarak sesuai dengan Gambar Kerja
dengan urutan pemasangan sesuai dengan yang disyaratkan.
LINGKUP PEKERJAAN:
a. Instalasi Kabel/Wiring.
RKS – Hal. 36
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Stop kontak adalah dengan type yang memakai earthing contact dengan
rating sesuai dengan gambar dan besaran alat yang dilayani. Semua
pasangan stop kontak harus diberi saluran ketanah (grounding). Stop
kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan
ketinggian 30 cm dari atas lantai yang sudah selesai, atau sesuai
petunjuk Direksi.
g. Instalasi Panel
1) Kabinet
a) Semua kabinet harus dibuat dari plat baja denga tebal minimum
2,0mm, atau dibuat dari bahan lain sesuai petunjuk Direksi.
Kabinet untuk "panel board" mempunyai ukuran yang
proporsional seperti disyaratkan untuk panel board, yang
RKS – Hal. 37
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
RKS – Hal. 38
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
RKS – Hal. 39
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Lingkup pekerjaan
g. Pekerjaan paving block ini meliputi seluruh pekerjaan paving block
seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
h. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
i. Pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan “sub
grade” dan lantai kerja sesuai dengan seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar.
j. Kemiringan lantai dibuat ke arah pembuangan air seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
Persyaratan bahan
RKS – Hal. 40
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Syarat-syarat pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus
diserahkan contohcontohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini, harus
baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan
Pengawas / Pemberi Tugas.
c. Untuk pasangan paving blok yang langsung di atas tanah, maka lapisan
pasir urug sub grade dan lantai kerja di bawahnya harus sudah
dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan) dan
memiliki kemiringan permukaan 2,5 % dan telah mempunyai daya
dukung maksimal sesuai yang ditujukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.
d. Pekerjaan-pekerjaan di bawah tanah, lubang service dan lainnya harus
dikerjakan dan diselesaikan sebelum pekerjaan paving blok
dilaksanakan.
e. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop
drawing dari pola paving block untuk disetujui Konsultan Pengawas /
Pemberi Tugas.
f. Jarak antara unit-unit pemasangan paving block yang terpasang (lebar
siar-siar), harus sama lebar maksimum 5 mm, atau sesuai detail gambar
serta petunjuk Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas, yang membentuk
garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebarnya, untuk siar-siar yang
berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak
lurus sesamanya.
g. Pertemuan unit paving block dengan curb, trotoir harus menggunakan
key block dan pemotongan harus menggunakan alat pemotong khusus
sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
h. Areal pemasangan paving block harus dipadatkan dengan plate vibrator
ukuran plate 0,3 – 0,5 m2 dan mempunyai tekanan sentrifugal 1,6 – 2,0
ton. Pemadatan dilakukan 3 kali sebelum siar-siar di isi pasir, setelah itu
dipadatkan dan diratakan beberapa kali dengan roller 3 ton.
i. Area paving block tidak boleh digunakan sebelum seluruh area selesai
dan terkunci.
j. Untuk setiap paving block, toleransi deviasi tidak lebih dari 6 mm dan
perbedaaan ketinggian setiap blok tidak lebih dari 2 mm.
k. Seluruh pekerjaan paving block harus bebas dari kotoran semen
maupun oli.
l. Selama pemasangan dan setidaknya 3 hari setelah selesainya
pekerjaan, seluruh area paving block harus tertutup dari lalu lintas dan
pekerjaan lainnya.
RKS – Hal. 41
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
PEKERJAAN SALURAN
1. Elevasi galian dasar selokan yang telah selesai dikerjakan tidak boleh
berbeda lebih dari 1 cm dari yang ditentukan atau disetujui pada tiap
titik, dan harus cukup halus dan merata untuk menjamin aliran yang
bebas dan tanpa genangan bilamana alirannya kecil.
2. Alinyemen selokan dan profil penampang melintang yang telah selesai
dikerjakan tidak boleh bergeser lebih dari 5 cm dari yang ditentukan
atau telah disetujui pada setiap titik.
3. Contoh bahan yang akan digunakan untuk saluran yang dilapisi harus
diserahkan kepada Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan.
4. Setelah selesainya pekerjaan pembentukan penampang selokan,
Kontraktor harus meminta persetujuan Direksi Pekerjaan sebelum
bahan pelapis selokan dipasang.
5. Pelaksanaan pekerjaan selokan yang tidak memenuhi kriteria toleransi
yang diberikan dalam Pasal 2.1.1.(4) di atas, harus diperbaiki oleh
Kontraktor seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
6. Pekerjaan perbaikan dapat meliputi :
a. Penggalian atau penimbunan lebih lanjut, bilamana diperlukan
termasuk penimbunan kembali dan dipadatkan terlebih dulu pada
pekerjaan baru kemudian digali kembali hingga memenuhi garis
yang ditentukan;
b. Perbaikan dan penggantian pasangan batu dengan mortar yang
cacat.
Persyaratan bahan
a. Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar
SII, terutama pada hal-hal kekuatan dan ukuran.
b. Material yang digunakan UDITCH dengan mutu K-350 produk
Indonesia atau lainnya ditentukan dengan test laboratorium atau
sertifikat.
Lingkup Pekerjaan
A. Menyediakan tanaman yang sehat dan tidak layu untuk area-area yang
ditunjukkan pada gambar. Setiap jenis pekerjaan yang diindikasikan
dalam gambar akan disebutkan, meskipun ada yang tidak disebut secara
khusus dalam spesifikasi. Setiap pekerjaan yang tidak tertera pada
gambar, tapi biasanya menjadi bagian dari pekerjaan lanskap, dianggap
bagian dari pekerjaan. Manajer Konstruksi (Landscape Project Officer)
mempunyai hak membuat penyesuaian dan penggantian di lapangan
agar pelaksanaan konsep lanskap sesuai dengan kondisi lapangan.
Pekerjaan-pekerjaan pada bagian ini termasuk, namun tidak terbatas
pada hal-hal berikut:
1. Penyediaan tanaman
2. Pembersihan lahan
3. Penyediaan media tanam
4. Penanaman
5. Pemeliharaan lanskap
6. Pembuatan kontur
7. Sistem drainase
RKS – Hal. 42
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Syarat-syarat Pelaksanaan
A. Pertemuan Lapangan
Bersamaan dengan dimulainya pekerjaan, diadakan pertemuan dengan
Manajer Konstruksi dan semua pihak yang berkepentingan untuk
meninjau ulang pekerjaan seminggu sekali.
B. Utilitas Bawah Tanah dan Kendala-Kendala
Mengetahui dengan pasti lokasi-lokasi semua utilitas bawah tanah dan
kendala-kendala lain yang dapat mempengarhi pekerjaan. Setiap
kendala harus dilaporkan kepada Manajer Konstruksi. Lindungi dan
jagalah setiap jaringan utilitas saat pelaksanaan pekerjaan.
C. Penyimpanan dan Pengangkutan
Pelaksana harus memiliki fasilitas penyimpanan yang memadai untuk
peralatan, perlengkapan dan materia-material, dan untuk memindah
fasilitas tersebut sesudah proyek selesai dan merapikan bekas
pekerjaan. Pelaksana harap mencatat dan membiayai fasilitas tersebut
sendiri.
D. Perlindungan Harap bertanggung jawab terhadap setiap kerusakan
akibat penanaman lanskap. Setiap kerusakan diperbaiki sesuai kondisi
area sebelumnya.
RKS – Hal. 43
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
Periode Pemeliharaan
A. Umum
Memelihara semua tanaman dan area yang ditanami dalam
pertumbuhan dan penampilan yang optimum.
B. Durasi
Pemeliharaan tanaman akan berlanjut hingga satu tahun
setelah serah terima pekerjaan pertama. Pemeliharaan tanaman
selama pelaksanaan proyek tidak dianggap periode pemeliharaan.
C. Material tanaman
1. Material tanaman dengan kondisi sebagai berikut:
mati atau sekarat dan tidak dalam kondisi bertahan hidup,
ditanam tidak sesuai, atau
dalam kondisi menurun, tidak sehat atau berpenyakit, harus
diganti dengan tanaman dari spesies dan ukuran yang sama
dengan tanaman asal dalam waktu maksimum dua minggu
setelah keluar instruksi penggantian tanaman.
2. Biaya penggantian material tanaman selama periode
pemeliharaan ditanggung oleh kontraktor.
RKS – Hal. 44
Rencana Kerja & Syarat Teknis
Pembangunan dan Penataan Alun-Alun Lapang Bintang ( APBD Prov )
B. Spesifikasi
Spesifikasi disesuaikan dengan RAB (perkerasan, pelapisan sigma polyurethane
rubber system dan finishing akhir) dan penyesuaian di lapangan menyangkut
tambahan bahan lain yang sebelumnya telah disetujui oleh user.
RKS – Hal. 45