Anda di halaman 1dari 21

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BPK. E

A. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Bpk. E
2. Usia : 49 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Alamat : Jalan Sekolah no. 130
6. Komposisi anggota keluarga:
No. Nama Kelamin Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan
(P/L) dengan KK
1. Ibu R P Istri 45 tahun SMA IRT
2. Anak D P Anak 21 tahun SMA Mahasiswa
3. Anak W P Anak 19 tahun SMA Swasta
4. Anak M L Anak 11 tahun SD Siswa

Genogram:

DM Hipertensi + Jantung Tumor Anus

45
49 th th

Bpk. E Ibu R
Katarak + Rematik

Menoragia
An. D An.W An.M
21 thn 19 thn 11 thn
Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki meninggal dunia

: Perempuan meninggal dunia

……. : Tinggal serumah

: Klien

: Menikah

Keterangan genogram:
Berdasarkan genogram di atas diketahui bahwa Bpk E merupakan anak ke 4
dari 4 bersaudara, sementara Ibu R merupakan anak ke 2 dari 8 bersaudara. Bapak H
dan Ibu A telah menikah selama 23 tahun dan mempunyai 3 orang anak. Menurut Bpk
E ayahnya meninggal pada tahun 2004 karena sudah tua dan menurut Bpk E ayahnya
mempunyai riwayat penyakit gula sejak berusia muda. Menurut Bpk E ibunya
sekarang masih ada, masih cukup kuat, tidak pernah mengeluhkan masalah kesehatan
dan saat ini ibu Bpk E tinggal bersama kakak Bpk. E. Menurut Ibu R ayahnya
meninggal pada tahun 1999 dikarenakan penyakit jantung. Menurut Ibu R ayahnya
tersebut sebelumnya tidak menunjukkan gejala penyakit jantung dan ayahnya
mempunyai riwayat hipertensi. Sedangkan ibu dari Ibu R meninggal pada tahun 2011
karena menderita tumor anus.

7. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bapak E adalah nuclear family (keluarga inti) yang terdiri dari ayah
(Bapak E), Ibu (Ibu R) dan 3 orang anak dimana An. D saat ini kuliah sambil bekerja,
An. W sudah bekerja dan An. M yang masih duduk di kelas 4 SD. Menurut bapak E
dan istrinya, tidak ada masalah dengan tipe keluarga seperti ini. Bahkan menurut Ibu
R, dengan tipe keluarga inti seperti ini dapat menambah dan meningkatkan rasa
sayang, saling membantu dan lebih saling memperhatikan satu sama lainnya dalam
keluarga.
8. Suku bangsa
Suku Keluarga Bapak E adalah suku Minang. Menurut Ibu R tidak ada budaya
dari suku minang yang mereka anut bertentangan dengan kesehatan. Menurut Ibu R
suku minang biasanya menyukai makanan bersantan, namun menurut Ibu R, dia tidak
terlalu sering memasak makanan bersantan karena anak dan suaminya tidak terlalu
menyukai makanan bersantan. Menurut Ibu R keluarganya lebih senang masakan
sambal atau goreng-gorengan dan jika memasak goreng-gorengan Ibu R biasanya
memasak sayur bening atau tumis sayur.

9. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Bapak E adalah agama islam, menurut ibu R
agama islam itu adalah agama yang sangat memperhatikan kesehatan, membawa
pengaruh positif dan menjadikan hidup ini lebih tenang dan tentram, khususnya dalam
menjalankan ibadah. Ibu R mengatakan ia jarang mengikuti pengajian yang diadakan
di lingkungan rumah karena Ibu R bekerja menjaga warung dari pagi hingga sore hari
dan biasanya pada malam hari Ibu R sudah kelelahan, Ibu R juga mengatakan bahwa
Bapak E selalu membimbing keluarganya untuk menunaikan ibadah sholat.

10 Status sosial ekonomi keluarga


Ibu R mengatakan sumber penghasilan keluarga berasal dari Bpk. E, Ibu R, dan 2
orang anak perempuannya, yaitu An.D dan An.W. Walaupun demikian, Ibu R
mengatakan suaminya tetap yang menjadi tulang punggung keluarga. Ibu R
mengatakan Bpk. E bekerja di bengkel yang ada di samping rumahnya dan Ibu R
membantu dengan berjualan makanan di warung di depan rumahnya. Sedangkan An.
D masih kuliah dan bekerja di sebuah hotel jika ada waktu luang di luar kuliahnya dan
An. W bekerja sebagai karyawati di kantor notaris. Ibu R mengatakan pendapatan
keluarganya lebih kurang Rp. 2.000.000,- per bulan. Keluarga mengatakan
penghasilan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti keperluan
rumah tangga dan biaya sewa rumah. Ibu R mengatakan keluarganya menyisihkan
pendapatannya untuk keperluan kesehatan (ada tabungan kesehatan).
.
11. Aktifitas rekreasi keluarga
Ibu R mengatakan semenjak anak-anaknya sudah mulai bekerja, mereka sudah
jarang untuk pergi rekreasi karena kesibukan masing-masing anaknya. Menurut Ibu R
biasanya keluarga hanya menonton televisi saja di rumah untuk berkumpul bersama di
waktu senggang dan hari libur.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


12. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Bapak E saat ini dalah tahap perkembangan
dengan anak usia dewasa dimana anak pertama Bapak E (An. D) berusia 21 tahun dan
sudah bekerja sambil kuliah. Menurut Duvall dan Miler (1985 dalam Friedman1998),
tugas perkembangan keluarga pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia
dewasa adalah: memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar, mempertahankan
keintiman pasangan, membantu orang tua memasuki masa tua, membantu anak untuk
mandiri di masyarakat, penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga dan
perawatan kesehatan keluarga.
Berdasarkan penjelasan dari Ibu R, tugas perkembangan keluarga dengan anak
dewasa yang sudah dilakukan adalah membantu orang tua memasuki masa tua di
tandai dengan anak-anaknya sesekali membantu Ibu R bekerja menjaga warung, dan
membantu merawat Ibu R jika sakit, membantu anak untuk mandiri di masyarakat
ditandai dengan An. D dan An. W sudah dapat bergaul dan banyak mengenal orang-
orang atau tetangga disekitarnya baik yang seumuran dengannya maupun yang lebih
tua darinya, dan perawatan kesehatan keluarga ditandai dengan apabila nyeri sendi
pada Ibu R kambuh, An. D atau An. W selalu membantu merawat Ny. T seperti
memijit-mijit kaki ibunya atau membelikan obat ke warung. Begitupun bila anaknya
sakit seperti demam maka Ibu R dan Bpk E akan mengompres dan membelikan obat
ke warung, jika panasnya tidak turun juga biasanya Ibu R dan Bpk E membawa
anaknya ke puskesmas atau ke balai pengobatan. Mempertahankan keintiman
pasangan ditandai dengan hubungan Bpk E dan Ibu R yang menurut Ibu R masih tetap
seperti dulu waktu baru menikah tetap saling menjaga, merawat dan menghargai
pasangan dan penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga ditandai dengan
masing-masing anggota keluarga menjalankan perannya dengan baik dimana Bpk E
berperan sebagai kepala keluarga, Ibu R berperan sebagai isteri dan ibu, serta An. D,
An. W dan An. M berperan sebagai anak.
13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut Ibu R tugas perkembangan saat ini yang belum terpenuhi adalah
memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar ditandai dengan belum menikahnya
An. D atau An. W. Menurut Ibu R saat ini keluarga belum memikirkan mengenai
pernikahan untuk anak-anaknya karena menurut Ibu R masih terlalu cepat jika An. D
atau An. W menikah karena masih berusia 21 tahun dan 19 tahun. Disamping itu, An.
D juga masih belum selesai kuliah dan An. W juga merencanakan untuk kuliah di
tahun ini. Menurut Ibu R, ia tidak pernah mematok atau mengatur anak-anaknya
untuk urusan pernikahan. Menurutnya jika anaknya sudah selesai kuliah dan
menemukan jodoh yang baik, ia akan mengizinkan anaknya tersebut untuk menikah.

14. Riwayat kesehatan keluarga inti


Menurut Ibu R sebelum menikah dengan Bpk E mereka berpacaran kurang lebih
selama 2 tahun dan mereka menikah pada tahun 1989. Setelah 2 tahun menikah
mereka dikarunia anak pertama (An. D) pada tahun 1991, An. W lahir pada tahun
1993 dan An. M lahir pada tahun 2002. Menurut Bpk E dia tidak mempunyai
masalah kesehatan ataupun penyakit keturunan seperti yang diderita ayahnya.
Sedangkan Ibu R mengatakan sewaktu muda sering mengalami sakit magh jika telat
makan, namun saat ini sudah tidak pernah kambuh lagi.

15. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Ibu R mengatakan kedua orang tua nya dahulu menikah karena dijodohkan dan
dikaruniai 8 orang anak. Dan orangtua dari Bapak E menikah melalui proses
perjodohan dan dikarunia 4 orang anak. Saat ini ayah Bpk E telah meninggal,
dimana ayahnya meninggal pada tahun 2004 karena sudah tua dan sebelumnya
ayahnya mempunyai riwayat penyakit gula, sedangkan ibunya masih sehat dan kuat
dan saat ini tinggal bersama kakak Bpk E di Pekanbaru juga. Sedangkan kedua
orangtua dari Ibu R sudah meninggal dunia, dimana ayah dari Ibu R meninggal pada
tahun 1999 karena mendapat serangan jantung dan sebelumnya mempunyai riwayat
penyakit hipertensi, dan ibu dari Ibu R meninggal pada tahun 2011 karena menderita
tumor anus.
III. LINGKUNGAN
16. Karekteristik Rumah:
Keluarga Bapak E tinggal di rumah kontrakan sejak baru menikah, dengan luas
rumah 6 x 7 m, tipe rumah semi permanen dengan jumlah ruangan adalah 4 ruangan
terdiri dari 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi. Keadaan rumah
Bapak E terlihat cukup rapi. Pencahayaan dan sirkulasi udara cukup di semua
ruangan di rumah. Dapur rumah Bapak E juga terlihat bersih dan rapi, keadaan
kamar mandi cukup bersih, dan lantai terasa kesat. Halaman rumah Bapak E terlihat
cukup bersih, tidak ada sampah berserakan. Sumber air di rumah Bapak E dari sumur
bor dan air tersebut dugunakan hanya untuk memasak, sedangkan untuk mandi dan
mencuci menggunakan air PAM. Ibu R mengatakan untuk air minum biasanya
menggunakan air gallon dan terkadang menggunakan air bor yang dimasak. Jarak
septic tank dari sumber air ± 10 meter.

Denah rumah:

Kamar mandi Dapur

Kamar Tidur

Ruang Keluarga
Kamar tidur anak

Ruang tamu
: Septic tank

jalan
17. Karakteristik tetangga area komunitas
Tetangga atau masyarakat yang tinggal disekitar rumah Bapak E cukup bervariasi,
terdiri dari beragam suku, namun mayoritas bersuku Minang. Pekerjaannya juga
bervariasi sehingga mereka jarang berkumpul karena kesibukan masing-masing
berbeda. Masyarakat yang tinggal disekitar rumah keluarga Bapak E rata-rata
merupakan penduduk asli yang sudah lama tinggal di daerah tersebut. Kebiasaan yang
sering dilakukan oleh warga adalah gotong royong, wiritan, syukuran, melayat dan
mengikuti kegiatan-kegiatan masyarakat lainnya, seperti: posyandu jika ada yang
memiliki balita. Menurut Ibu R rata-rata warga sekitar tempat tinggalnya rajin
mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat. Warga di sekitar rumah Bapak E cukup
rukun meskipun tidak semuanya aktif karena kesibukan masing-masing. Tidak ada
kebiasaan atau budaya yang dianut oleh masyarakat yang bertentangan dengan
kesehatan.

18. Mobilitas Geografis keluarga


Keluarga Bpk E berdomisili di RT 03 RW 11 sejak 21 tahun yang lalu. Keluarga
Ibu R merupakan warga pendatang yang berasal dari Sumatra Barat, tetapi sejak
berusia 16 tahun, Ibu R merantau dan bekerja di Pekanbaru. Keluarga Bapak E adalah
penduduk asli, dan sejak menikah dengan Ibu R, Bapak E memilih untuk mengontrak
rumah. Menurut Bpk E mereka sudah berencana untuk membangun rumah sendiri
sejak beberapa tahun yang lalu agar lebih nyaman dan tidak perlu membayar uang
kontrakan lagi.
.
19. Perkumpulan Keluarga
Keluarga Bapak E sangat mengutamakan berkumpul dengan keluarga. Tapi,
karena kesibukan anak-anaknya untuk kuliah dan bekerja, anak-anaknya lebih
banyak beraktifitas di luar rumah. Sedangkan Bapak E dan Ibu R bekerja di
lingkungan sekitar rumah, dimana Bpk E bekerja di bengkel di depan rumah rumah
dan Ibu R bekerja di warung yang juga di depan rumah. Waktu malam adalah
kesempatan bagi mereka untuk berkumpul bersama. Biasanya Bapak E dan Ibu R
memanfaatkan waktu berkumpul dengan menonton televisi bersama anak-anaknya.
20. Sistem Pendukung Keluarga
Menurut Ibu R yang menjadi pendukung dalam keluarganya adalah suami dan
anak-anak. Bagi Ibu R mereka selalu memberi dukungan emosional, apalagi jika ada
masalah yang terjadi dalam keluarga ini. Ibu R mengatakan Bapak E orang yang sabar
dan selalu berusaha menyelesaikan masalah dengan tenang. Menurut Ibu R selain
suami dan anak-anaknya, keluarga dari Ibu R dan Bapak E juga menjadi pendukung
keluarga Bapak E, mereka selalu membantu jika keluarga Bapak E mengalami
kesulitan.

IV. STRUKTUR KELUARGA


21. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Bapak E menggunakan pola komunikasi terbuka, menurut Ibu R jika ada
masalah dengan anak-anak, suami atau adiknya biasanya Ibu R akan mendiamkan
terlebih dahulu dan jika sudah tenang akan langsung di musayawarahkan dalam
keluarga, sedangkan Bpk E jika ada masalah biasanya akan langsung
membicarakannya dengan isterinya. An D. jika ada masalah lebih senang
menceritakan dengan adiknya terlebih dahulu sebelum menceritakan dengan kedua
orangtuanya dan begitu juga sebaliknya dengan An. W jika ada masalah lebih dahulu
akan curhat dengan kakaknya.

22. Pengambil Keputusan


Pengambil keputusan dalam keluarga ini adalah Bapak E. Biasanya mereka selalu
bermusyawarah terlebih dahulu, kemudian Bapak E lah yang menentukannya
keputusannya. Menurut Ibu R, keluarganya selalu menerima dengan senang keputusan
yang diambil oleh Bapak E.

23. Peran Anggota Keluarga


Di dalam keluarga, Bapak E berperan sebagai kepala keluarga dan sumber
penghasilan utama keluarga. Begitu juga dengan istrinya yang berperan sebagai ibu
rumah tangga bagi suami dan anaknya. Peran Ibu R sehari-hari adalah mengurus
rumah tangga, memasak, merawat anak-anak dan menjaga rumah. Anak-anaknya
mampu menjalankan tugas sebagai anak dengan baik. Saat ini mereka sedang kuliah
dan sudah mulai bekerja, dan anak yang paling kecil masih bersekolah kelas 4 SD.
24. Nilai dan norma
Nilai dan norma budaya yang dianut oleh keluarga Bapak E adalah saling
menyayangi dan saling menghargai satu sama lain serta harus sabar dalam
menghadapi masalah, terutama dalam menghadapi anak-anak. Dalam keluarga Ibu R
mengatakan sesekali masih meninggalkan ibadah lima waktu, namun Bapak E selalu
melaksanakan sholat 5 waktu meskipun sibuk bekerja. Menurut Bapak E anak-anak
harus diajarkan masalah agama sejak kecil dan mereka juga harus diajarkan sopan
santun terhadap orang yang lebih tua.

V. FUNGSI KELUARGA
25. Fungsi afektif
Keluarga Bapak E adalah keluarga yang penuh kehangatan, kasih sayang dan
saling memperhatikan satu sama lain, terutama Ibu R dan anak-anaknya. Keluarga
mengatakan bahwa mereka masih membutuhkan dukungan dari berbagai pihak yang
dapat mendukung terciptanya keluarga yang selalu harmonis. Kedua belah pihak
selalu berusaha untuk saling mengormati perbedaan yang ada baik dari sifat,
kebiasaan maupun keinginan. Sejauh ini kebutuhan afektif keluarga telah dirasa
memuaskan. Berdasarkan hasil observasi Bapak E dan Ibu R terlihat akrab dan
menghargai jika ada yang berbicara. Begitu juga dengan anak-anaknya, mereka saling
menghormati satu sama lain dan terlihat sopan ketika berbicara dengan kedua orang
tuanya.

26. Fungsi Sosialisasi


Fungsi interaksi dan sosialisasi dalam keluarga tampak baik . An. D, An.W dan
An. M tampak sangat dekat dengan Ibu R. Mereka juga bersosialisasi kepada tetangga
dengan baik. Keluarga selalu menekankan bagaimana berperilaku sesuai dengan
ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungan
tempat tinggal. Karena kesibukan bekerja dan malamnya sudah letih Bapak E dan Ibu
R jarang mengikuti kegiatan wirid yang ada di masyarakat.

27. Fungsi Perawatan Kesehatan


Keluarga Bapak E dan Ibu R selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk
anggota keluarganya, terutama untuk menjaga dan merawat kesehatan. Ibu R
mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya dibawa berobat ke
puskesmas atau balai pengobatan 24 jam. Ibu R mengatakan ia sering mengalami
nyeri pada sendi kaki, dimana nyerinya ini sering muncul di malam hari atau pada
saat udara dingin. Ibu R mengatakan dua tahun yang lalu pernah jatuh terpeleset dan
mengenai kaki kanannya dan semenjak itu sendi-sendi pada kakinya sering terasa
nyeri. Pada awalnya Ibu R mengira mempunyai penyakit asam urat dan sebelumnya
tidak pernah memeriksakan kadar asam uratnya, namun setelah dilakukan
pemeriksaan asam urat diketahui bahwa nilai asam urat Ibu R dalam rentang normal,
yaitu 3,6. Keluarga mengatakan tidak mengetahui banyak tentang penyakit nyeri
sendi atau rematik. Keluarga hanya mengatakan penyakit rematik adalah penyakit
biasa dan karena sudah lama menderita rematik jadi sudah terbiasa dengan keadaan
ini. Ibu R mengatakan hanya mengetahui jika orang dengan rematik tanda dan
gejalanya nyeri sendi saja. Ibu R mengatakan kemungkinan nyeri sendi yang
dialaminya kemungkinan disebabkan karena Ibu R pernah terjatuh dan mengenai
kakinya tersebut. Ibu R mengatakan jika nyeri sendinya muncul akan minum obat
yang dibelinya di apotek dan biasanya nyerinya akan berkurang. Ibu R mengatakan
tidak pernah memeriksakan kondisi kesehatannya ini ke Puskesmas ataupun ke balai
pengobatan.
Selain itu Ibu R juga mengatakan mengalami penurunan dalam penglihatan,
dimana menurut Ibu R, ia kesulitan untuk melihat dalam jarak jauh. Ibu R
mengatakan menurunnya penglihatan ini masih baru terjadi yaitu sekitar 6 bulan yang
lalu. ibu R mengatakan melihat adanya selaput putih pada mata bagian kirinya saat
bercermin dan menurut Ibu R kemungkinan selaput putih tersebut yang menghalangi
pandangan sehingga penglihatannya menurun. Keluarga mengatakan pernah
mendengar tentang katarak, menurut keluarga katarak adalah penyakit pada mata.
Menurut Ibu R tanda dan gejala katarak adalah kesulitan dalam melihat, keluarga
tidak mengetahui penyebab, akibat, dan pengobatan untuk katarak ini. Ibu R
mengatakan tidak pernah memeriksakan kondisi matanya tersebut ke pelayanan
kesehatan dan hanya membiarkannya saja. Ibu R mengatakan merasa terganggu
dengan masalah pada matanya ini karena Ibu R menjadi kesulitan dalam beraktivitas
karena tidak begitu jelas untuk melihat dalam jarak jauh dan takut terjatuh.
Selain itu, An. D mengatakan mengalami masalah dalam haidnya, dimana saat ini
An. D mengalami haid yang banyak dan memanjang, dimana haidnya ini sudah
berlangsung sekitar 3 minggu dan darahnya masih banyak. Menurut An. D, pada saat
haid ini ia mengganti pembalut hingga 8 kali dalam satu hari karena pembalutnya
selalu penuh. An. D mengatakan mendapat haid pertama pada saat duduk di kelas 2
SMP dan saat itu siklus haidnya normal hingga kelas 2 SMA. Dan pada saat duduk di
kelas 3 SMA, siklus haidnya menjadi tidak lancar, dimana An. D pernah tidak haid
selama 2 bulan dan setelahnya akan haid selama 1 bulan penuh dan darahnya sangat
banyak. An. D mengatakan siklus haidnya yang memanjang dan dengan darah yang
banyak ini rutin terjadi 2 kali dalam 1 tahun yang biasanya terjadi saat An. D sedang
banyak tugas, banyak fikiran dan saat banyak aktivitas. An. D mengatakan hal ini
sangat mengganggu dimana An. D menjadi sangat lemah sehingga sulit beraktivitas
dan biasanya An. D mengkonsumsi suplemen penambah darah yang dibelinya di
apotek. Keluarga mengatakan tidak mengetahui definisi, tanda gejala, dan akibat dari
menoragia. An. D mengatakan sudah pernah memeriksakan kondisi haidnya tersebut
ke RS Eria Bunda dan telah melakukan USG, dimana menurut dokter tidak ada
kelainan ataupun masalah pada rahimnya, menurut dokter hal ini terjadi karena An. D
mengalami kelebihan hormon dan karena stress.

28. Fungsi reproduksi


Keluarga mengatakan tidak ada masalah dalam keintiman. Ibu R mengatakan
saat ini Ibu R masih mengalami menstruasi, namun sudah tidak teratur, dimana
menstruasi yang dialami terkadang dua bulan sekali dan menurutnya tidak ada
mengalami keluhan seperti nyeri pada saat berhubungan intim.

VI.Stress dan Koping Keluarga


29. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek
Menurut Bapak E dan Ibu R yang menjadi beban pikiran saat ini adalah
masalah pekerjaan yang dirasakan cukup berat dan melelahkan karena bekerja dari
pagi hingga sore, namun menurut Ibu R jika sudah berkumpul dengan keluarga
masalah tersebut tidak dirasakan lagi.
.
b. Stressor jangka panjang
Menurut Bapak E dan Ibu R yang menjadi beban pikiran saat ini adalah
masalah keuangan keluarga. Karena mereka saat ini pas-pasan saja, penghasilan
hanya cukup untuk makan sehari-hari, uang sewa rumah, biaya sekolah dan kuliah
anaknya dan sebagian untuk ditabung. Namun setelah menikah 23 tahun belum
juga dapat membangun rumah sendiri karena uang yang terkumpul belum cukup.
Sedangkan menurut Ibu R, penghasilan dari kedua anaknya yang sudah bekerja
hanya cukup untuk membeli kebutuhan mereka sendiri seperti membeli bedak,
baju, atupun bensin.
.
30. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Menurut Bapak E bahwa jika ia ada masalah maka mereka biasanya
musyawarah, berdiskusi dan akhirnya masalah dapat diselesaikan. Strategi koping
yang digunakan bagi Bapak E untuk menyelesaikan masalah adalah berbagi
dengan isterinya bersikap sabar, dan berusaha untuk mencari jalan terbaik untuk
menyelesaikan masalah.

31. Strategi adaptasi disfungsional.


Menurut Ibu R, Bapak E terkadang suka lambat mengambil keputusan dan
kurang bersikap tegas untuk mengatasi masalah. Terkadang untuk masalah
pekerjaan Bapak E menyimpan masalahnya sendiri dan setelah lama memendam
masalah baru bercerita kepada Ibu R.

32. Pemeriksaan fisik


Pemeriksaan Bapak. E Ibu R An. D An. W An. M
Keadaan Umum Baik Baik Baik Baik Baik
TB/BB 168 cm/45 150 cm/85 157 cm/54 171cm/65 135cm/30
Kg Kg Kg Kg Kg
Tanda-tanda vital
 TD 120/70 150/80 130/60 120/60
mmHg mmHg mmHg mmHg
 Nadi 84 x/menit 80 x/menit 82x/menit 88 x/menit 115x/menit
 Pernafasan 18 x/menit 18 x/menit 20 x/menit 24 x/menit 30 x/menit
 Suhu 36,8 oC 36,5 oC 36,6oC 36,6 oC 36,9 oC

Kepala
 Rambut
- Warna/distribusi Beruban/ Beruban/ Hitam/Lebat Hitam/Lebat Hitam/Lebat
- Kebersihan Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
 Mata
- Alis mata/bulu Simetris/ Simetris/ Simetris/ Simetris/ Simetris/
mata tidak mudah tidak mudah tidak mudah tidak mudah tidak mudah
rontok rontok rontok rontok rontok
- Konjungtiva/sklera Tidak anemis Tidak anemis Anemis / Tidak Tidak
/ tidak ikterik / tidak ikterik tidak ikterik anemis / anemis /
tidak ikterik tidak ikterik
- Reflek cahaya +/+ +/- +/+ +/+ +/+
- Fungsi penglihatan Baik Mengalami Baik Baik Baik
gangguan
penglihatan

 Hidung
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
- Fungsi penciuman Baik Baik Baik Baik Baik
- Kelainan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
 Mulut
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
- Gangguan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
menelan/bicara

 Telinga
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
- Kebersihan Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
- Fungsi Baik Baik Baik Baik Baik
pendengaran
- Kelainan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Leher
- KGB Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
membesar membesar membesar membesar membesar
- Kelenjar Thyroid Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
- Distensi Vena membesar membesar membesar membesar membesar
Jugularis Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Thorak
- Inspeksi Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
lesi(-) lesi(-) lesi(-) lesi(-) lesi(-)

- Palpasi Fremitus Fremitus Fremitus Fremitus Fremitus


ka=ki ka=ki ka=ki ka=ki ka=ki
- Perkusi Resonan Resonan Resonan Resonan Resonan
- Auskultasi Suara nafas Suara nafas Suara nafas Suara nafas Suara nafas
vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler

Abdomen
- Inspeksi Simetris,Asit Simetris,Asit Simetris,Asit Simetris,Asi Simetris,Asi
es (-), es (-), es (-), tes (-), tes (-),
Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-)
- Palpasi Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri
Tekan(-) Tekan(-) Tekan(-) Tekan(-) Tekan(-)
- Perkusi Massa (-) Massa (-) Massa (-) Massa (-) Massa (-)
- Auskultasi Timpani Timpani Timpani Timpani Timpani
BU (+) BU (+) BU (+) BU (+) BU (+)
Ekstremitas
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
- Reflek fisiologis Patela +/+ Patela +/+ Patela +/+ Patela +/+
- Kekuatan Otot 55 55 55 55 55
55 55 55 55 55
- Keluhan Tidak ada Nyeri pada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
sendi kaki
Kulit
- Warna kulit Sawo Sawo Kuning Sawo Sawo
Matang Matang Langsat Matang matang
- Turgor Elastis Elastis Elastis Elastis Elastis
- Kebersihan Bersih Terdapat Bersih Bersih Bersih
bercak-
bercak putih
pada kulit
tangan
Genitalia Tidak terkaji Tidak terkaji Mengalami Tidak Tidak terkaji
masalah terkaji
dalam
menstruasi,
yaitu
menstruasi
yang banyak
dan lama
(menoragia)

VII. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga


Keluarga merasa sangat senang dan bahagia mendapatkan pelayanan kesehatan
secara langsung ke keluarga seperti yang dirasakan saat ini. Keluarga sangat berharap
kedepannya mutu pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan lagi khususnya di
lingkungan keluarga.
ANALISA DATA

DATA YANG DIKAJI DIAGNOSA KEPERAWATAN


Data Subjektif: Gangguan rasa nyaman: nyeri pada Ibu R
keluarga Bpk. E berhubungan dengan
 Ibu R mengatakan ia sering mengalami nyeri pada ketidakmampuan keluarga merawat anggota
sendi kaki, dimana nyerinya ini sering muncul di keluarga (Ibu R) dengan Rematik.
malam hari atau pada saat udara dingin.
 Ibu R mengatakan dua tahun yang lalu pernah jatuh
terpeleset dan mengenai kaki kanannya dan semenjak
itu sendi-sendi pada kakinya sering terasa nyeri.
 Nilai asam urat Ibu R dalam rentang normal, yaitu 3,6.
 Keluarga mengatakan tidak mengetahui banyak
tentang penyakit nyeri sendi atau rematik.
 Keluarga mengatakan hanya mengatakan penyakit
rematik adalah penyakit biasa dan karena sudah lama
menderita rematik jadi sudah terbiasa dengan keadaan
ini.
 Ibu R mengatakan hanya mengetahui jika orang
dengan rematik tanda dan gejalanya nyeri sendi saja.
 Ibu R mengatakan kemungkinan nyeri sendi yang
dialaminya kemungkinan disebabkan karena Ibu R
pernah terjatuh dan mengenai kakinya tersebut.
 Ibu R mengatakan jika nyeri sendinya muncul akan
minum obat yang dibelinya di apotek dan biasanya
nyerinya akan berkurang.
 Ibu R mengatakan tidak pernah memeriksakan kondisi
kesehatannya ini ke Puskesmas ataupun ke balai
pengobatan.

Data Objektif:
 TD: 150/80 mmHg
 Nadi: 80 x/ menit
 Pernafasan: 18 kali/menit
 Suhu: 36,5o C.
 Nyeri sendi dengan skala nyeri 7

Data Subjektif: Risiko terjadinya cidera pada Ibu R keluarga


 Ibu R mengatakan mengalami penurunan dalam Bpk. E berhubungan dengan
penglihatan, dimana menurut Ibu R ia kesulitan untuk Ketidakmampuan keluarga merawat anggota
melihat dalam jarak jauh. keluarga (Ibu R) dengan katarak.
 Ibu R mengatakan menurunnya penglihatan ini masih
baru terjadi yaitu sekitar 6 bulan yang lalu.
 Ibu R mengatakan melihat adanya selaput putih pada
mata bagian kirinya saat bercermin
 Menurut Ibu R kemungkinan selaput putih tersebut
yang menghalangi pandangan sehingga penglihatannya
menurun.
 Keluarga mengatakan pernah mendengar tentang
katarak, menurut keluarga katarak adalah penyakit
pada mata.
 Menurut Ibu R tanda dan gejala katarak adalah
kesulitan dalam melihat, keluarga tidak mengetahui
penyebab, akibat, dan pengobatan untuk katarak ini.
 Ibu R mengatakan tidak pernah memeriksakan kondisi
matanya tersebut ke pelayanan kesehatan dan hanya
membiarkannya saja.
 Ibu R mengatakan merasa terganggu dengan masalah
pada matanya ini karena Ibu R menjadi kesulitan
dalam beraktivitas karena tidak begitu jelas untuk
melihat dalam jarak jauh dan takut terjatuh

Data Objektif:
 TD: 150/80 mmHg
 Nadi: 80 x/ menit
 Pernafasan: 18 kali/menit
 Suhu: 36,5o C.

Data Subjektif: Risiko devisit volume cairan: kurang dari


kebutuhan tubuh pada An. D keluarga Bpk. E
 An. D mengatakan mengalami masalah dalam berhubungan dengan ketidakmampuan
haidnya, dimana saat ini An. D mengalami haid yang anggota keluarga merawat anggota keluarga
banyak dan memanjang, dimana haidnya ini sudah (An. D) dengan menoragia.
berlangsung sekitar 3 minggu dan darahnya masih
banyak.
 Menurut An. D, pada saat haid ini ia mengganti
pembalut hingga 8 kali dalam satu hari.
 An. D mengatakan mendapat haid pertama pada saat
duduk di kelas 2 SMP dan saat itu siklus haidnya
normal hingga kelas 2 SMA.
 Pada saat duduk di kelas 3 SMA, siklus haidnya
menjadi tidak lancar, dimana An. D pernah tidak haid
selama 2 bulan dan setelahnya akan haid selama 1
bulan penuh dan darahnya sangat banyak.
 An. D mengatakan siklus haidnya yang memanjang
dan dengan darah yang banyak ini rutin terjadi 2 kali
dalam 1 tahun yang biasanya terjadi saat An. D
sedang banyak tugas, banyak fikiran dan saat banyak
aktivitas.
 An. D mengatakan hal ini sangat mengganggu
dimana An. D menjadi sangat lemah sehingga sulit
beraktivitas dan biasanya An. D mengkonsumsi
suplemen penambah darah yang dibelinya di apotek.
 An. D mengatakan sudah pernah memeriksakan
kondisi haidnya tersebut ke RS Eria Bunda dan telah
melakukan USG, dimana menurut dokter tidak ada
kelainan ataupun masalah pada rahimnya, menurut
dokter hal ini terjadi karena An. D mengalami
kelebihan hormon dan karena stress.

Data Objektif:
 TD: 130/60 mmHg
 Nadi: 82 x/ menit
 Pernafasan: 20 kali/menit
 Suhu: 36,6o C.
SKALA PRIORITAS

1. Gangguan rasa nyaman: nyeri pada Ibu R keluarga Bpk E berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (Ibu R)
dengan rematik

Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran


Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Ibu R mengatakan saat ini sering mengalami
Aktual (tidak sehat) nyeri pada sendi kaki, Ibu R mengatakan
nyeri pada sendinya ini sering kambuh di
malam hari dan saat udara dingin.

Kemungkinan 1/2 x 2 1 Pengetahuan keluarga tentang rematik


masalah dapat masih minim yaitu hanya tahu pengertian
diubah: dan tanda gejala saja, keluarga tidak tahu
sebagian cara perawatan yang lainnya, tetapi ada
tenaga kesehatan yang dapat memberikan
informasi, tingkat pendidikan keluarga yaitu
SMA, keluarga memiliki motivasi yang
sangat baik terhadap masalah kesehatan,
status ekonomi keluarga baik, dan ada
fasilitas kesehatan yang terjangkau oleh
keluarga, serta dapat dimanfaatkan oleh
keluarga

Potensial masalah 2/3 x 1 2/3 Masalah masih terjadi, tetapi belum berat
untuk dicegah : dan keluarga mempunyai usaha untuk
cukup menjalani perbaikan masalah. Saat in I Ibu
R sudah berusia 45 tahun, Ibu R mengalami
gejala rematik sejak dua tahun yang lalu.
Keluarga mempunya motivasi yang sangat
baik untuk mengatasi masalah.

Menonjolnya 1/2 x 1 1/2 Keluarga mengatakan masalah nyeri sendi


masalah: yang dialami Ibu R tidak terlalu bermasalah
Ada masalah tetapi dan karena sudah lama menderita rematik
tidak perlu jadi sudah terbiasa dengan keadaan ini.
ditangani
Total 3 1/6
2) Risiko terjadinya cidera pada Ibu R keluarga Bpk. E berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (Ibu R) dengan
katarak.

Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran


Sifat masalah: Ibu R mengatakan mengalami penurunan
 Resiko dalam penglihatan, dimana menurut Ibu R ia
kesulitan untuk melihat dalam jarak jauh.
2/3 × 1 2/3 Ibu R mengatakan melihat adanya selaput
putih pada mata bagian kirinya saat
bercermin.

Kemungkinan masalah Pengetahuan keluarga tentang katarak masih


dapat diubah: minim yaitu hanya tahu pengertian dan
 Sebagian tanda gejala saja, keluarga tidak tahu cara
perawatan yang lainnya, tetapi ada tenaga
kesehatan yang dapat memberikan
informasi,tingkat pendidikan keluarga yaitu
1/2 × 2 1 SMA, keluarga memiliki motivasi yang
sangat baik terhadap masalah kesehatan,
status ekonomi keluarga baik, dan ada
fasilitas kesehatan yang terjangkau oleh
keluarga, serta dapat dimanfaatkan oleh
keluarga

Potensial masalah Masalah masih terjadi, tetapi belum berat


untuk dicegah: dan keluarga mempunyai usaha untuk
 Cukup menjalani perbaikan masalah. Ibu R saat ini
sudah berusia 45 tahun dan Ibu R
mengatakan menurunnya penglihatan ini
masih baru terjadi yaitu sekitar 6 bulan yang
2/3 × 1 2/3
lalu. Keluarga mempunyai motivasi yang
sangat baik dalam mengatasi masalah. Ibu
R mengatakan jika nyeri sendinya muncul
akan minum obat yang dibelinya di apotek
dan biasanya nyerinya akan berkurang.

Menonjolnya masalah: Ibu R mengatakan merasa terganggu dengan


Ada masalah dan perlu masalah pada matanya ini karena Ibu R
segera ditangani menjadi kesulitan dalam beraktivitas karena
2/2 × 1 1
tidak begitu jelas untuk melihat dalam jarak
jauh dan takut terjatuh

TOTAL SKOR 3 2/6


3) Risiko devisit volume cairan: kurang dari kebutuhan tubuh pada An. D
keluarga Bpk. E berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga
merawat anggota keluarga (An. D) dengan menoragia.

Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran


Sifat masalah: An. D mengatakan mengalami masalah
 Resiko dalam haidnya, dimana saat ini An. D
mengalami haid yang banyak dan
memanjang, dimana haidnya ini sudah
berlangsung sekitar 3 minggu dan darahnya
masih banyak. An. D mengatakan siklus
haidnya yang memanjang dan dengan darah
2/3 × 1 2/3
yang banyak ini rutin terjadi 2 kali dalam 1
tahun yang biasanya terjadi saat An. D
sedang banyak tugas, banyak fikiran dan
saat banyak aktivitas. An. D mengatakan
menjadi sangat lemah dan sulit beraktivitas
karena banyaknya darah yang keluar.

Kemungkinan masalah Pengetahuan keluarga tentang menoragia


dapat diubah: masih minim yaitu keluarga tidak tahu
 Sebagian pengertian, tanda gejala, keluarga tidak
tahu cara perawatan yang lainnya, tetapi ada
tenaga kesehatan yang dapat memberikan
informasi,tingkat pendidikan keluarga yaitu
1/2 × 2 1 SMA, keluarga memiliki motivasi yang
sangat baik terhadap masalah kesehatan,
status ekonomi keluarga baik, dan ada
fasilitas kesehatan yang terjangkau oleh
keluarga, serta dapat dimanfaatkan oleh
keluarga

Potensial masalah Masalah masih terjadi, tetapi belum berat


untuk dicegah: dan keluarga mempunyai usaha untuk
 Cukup menjalani perbaikan masalah. Saat ini An. D
berusia 21 tahun dan masalah haid yang
banyak dan lama ini sudah dialami sejak 3
2/3 × 1 2/3
tahun yang lalu. An. D mengatakan
mengkonsumsi suplemen penambah darah
yang dibelinya di apotek agar tidak terlalu
lemah.

Menonjolnya masalah: An. D mengatakan hal ini sangat


Ada masalah dan perlu 2/2 × 1 1 mengganggu dimana An. D menjadi sangat
segera ditangani lemah sehingga sulit beraktivitas
TOTAL SKOR 3 2/6
Prioritas Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan scoring maka diagnosa yang muncul berdasarkan prioritas


masalah adalah :

1). Risiko devisit volume cairan: kurang dari kebutuhan tubuh pada An. D keluarga
Bpk. E berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga merawat
anggota keluarga (An. D) dengan menoragia. (Skoring: 3 2/6)
2). Risiko terjadinya cidera pada Ibu R keluarga Bpk. E berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (Ibu R) dengan katarak.
(Skoring: 3 2/6)
3). Gangguan rasa nyaman: nyeri pada Ibu R keluarga Bpk E berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (Ibu R) dengan rematik.
(Skoring: 3 1/6)

Anda mungkin juga menyukai