Anda di halaman 1dari 4

Kenali Penyebab Gagal Jantung

Kongestif dan Perawatannya

Published in Penyakit Jantung

Read 37165 times

font size decrease font size increase font size

Email

135
inShare
Gagal jantung kongestif atau Congestive Heart Failure (CHF) adalah keadaan di mana
jantung tidak dapat memompa darah secara maksimal agar dapat disalurkan ke seluruh
tubuh yang memerlukan.
Gagal jantung kongestif dapat disebabkan oleh penyakit-penyakit yang melemahkan
atau menyebabkan kekakuan pada otot-otot jantung dan penyakit-penyakit yang
meningkatkan permintaan oksigen diluar kemampuan jantung untuk memberikannya.
Berbagai penyakit seperti hemochromatosis atau amyloidosis dapat menyebabkan otot
jantung menjadi kaku dan mengganggu fungsi jantung. Tekanan darah tinggi yang
berkepanjangan juga dapat mengakibatkan penebalan jantung (hypertrophied).
Semua hal tersebut dapat menjadi pemicu gagal jantung kongestif. Gagal jantung
kongestif dapat berakibat buruk pada organ-organ tubuh. Otot-otot jantung yang
melemah mungkin tidak mampu mensuplai darah yang cukup ke ginjal.

Akibatnya, fungsi ginjal untuk mengekskresi garam (sodium) dan air terganggu
sehingga tubuh menahan lebih banyak cairan. Paru-paru mungkin menjadi padat
dengan cairan. Kondisi ini dikenal dengan istilah pulmonary edema.
Cairan juga mungkin terkumpul dalam hati, dengan demikian mengganggu
kemampuannya untuk menghilangkan racun-racun dari tubuh dan menghasilkan
protein-protein penting.
Usus-usus mungkin menjadi kurang efisien dalam menyerap nutrisi-nutrisi dan obatobat. Ya, jika tidak dirawat, gagal jantung kongestif yang memburuk akan
mempengaruhi setiap organ dalam tubuh yang tentu saja mengancam kehidupan.

Apa Saja Gejala Gagal Jantung


Kongestif?
Gagal jantung kongestif terjadi dalam beberapa tahap. Pada awalnya, penderita gagal
jantung kongestif akan mengalami kelelahan, lemas, dan sakit ketika penderita
beraktivitas cukup berat.
Celakanya, gejala gagal jantung kongestif semacam ini sering diabaikan sehingga tidak
terdeteksi lebih awal karena dianggap tidak berbahaya. Tahap selanjutnya, penderita
gagal jantung kongestif mencapai tingkat lanjut yaitu jantung berdebar secara cepat dan
tidak normal.
Orang tersebut tidak dapat lagi melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Jika
merasa lelah sedikit saja, maka palpitasi akan terjadi. Maka, orang yang mengalami
gagal jantung akan lebih sering menghabiskan waktu di tempat istirahat.

Berikutnya, akan terjadi pembengkakan (edema) di pergelangan-pergelangan kaki atau


perut karena penimbunan cairan di dalam tubuh akibat gagal jantung kongestif dan di
malam hari, penderita akan lebih sering buang air kecil.
Jika cairan berakumulasi dalam paru-paru, penderita akan mengalami sesak napas,
terutama selama olahraga/latihan dan ketika berbaring rata. Pada beberapa kasus,
pasien bisa jadi terbangun di malam hari karena sesak napas.
Bila cairan terkumpul dalam hati dan usus maka akan menyebabkan mual, nyeri perut,
dan nafsu makan yang berkurang. Pengidap gagal jantung kongestif juga akan
merasakan sakit luar biasa serta ketidakmampuan menjalankan kegiatan sehari-hari
dan gejala-gejala yang menyertai gagal jantung kongestif akan semakin meningkat
intensitasnya.
Bagaimana perawatannya? Perawatan gagal jantung kongestif diberikan berdasarkan
situasi dan kondisi pasien. Pada tahap pertama, penderita gagal jantung kongestif
diberi obat penghambat ACE.
Obat ini berfungsi untuk memperbesar pembuluh darah dan membantu lancarnya aliran
darah. Jika penderita juga mengalami tekanan darah tinggi , ia akan diberi Beta
blockers untuk mengontrol tekanan darah.
Selain obat-obat kimia tersebut, beberapa tanaman obat dapat membantu Anda yang
mengalami gagal jantung kongestif diantaranya Noni Juice dan Sarang Semut . Kedua
herbal tersebut dapat membantu mengatasi gejala-gejala gagal jantung kongestif.
Mekanismenya ialah dengan menyehatkan pembuluh darah yang menyempit dan
melancarkan peredaran darah serta dengan merevitalisasi sel-sel jantung yang
mungkin rusak.

Jika obat-obatan medis dan herbal tidak lagi dapat mengatasi gangguan gagal jantung
kongestif, operasi dan transplantasi jantung merupakan pilihan terakhir bagi kehidupan
Anda.

Anda mungkin juga menyukai