Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN DAN TINJAUAN PUSTAKA  memperkecil efek samping fluktuasi kadar obat

dalam plasma
 Penyebab ketidakpatuhan pasien  mengurangi frekuensi pemberian obat serta laju
 Rasa yang tdk enak pelepasan dosis dirancang agar jumlah obat yang
 Frekuensi konsumsi obat yang terlalu sering hilang dari tubuh melalui eliminasi diganti secara
 Bnyk jml obat yang harus diminum konstan
 Adanya efek samping yang merugikan  kekurangan SR
 Kurangnya penjelasan dari tenaga kesehatan  jika dikunyah atau dihisap dpt merubah absorpsi
 Cara untuk meningkatkan kepatuhan pasien  jk menderika ES akan susah untuk
 Membuat sediaan SR, CR menghilngknnya
 Memberikan rasa yang disukai  absorpsi org berbeda-beda
 Obat dikombinasi  syarat SR
 Sistem pelepasan  Obat yang memiliki laju absorpsi dan eksresi
(eliminasi) sedikit tinggi
 Obat yang dosisnya relatif kecil
 Memiliki indeks terapeutik yang lebar antara
dosis efektif dan dosis toksik
 Obat yang memiliki waktu paruh yang pendek
 Obat yang merata diabsorpsi disaluran cerna
 Alasan waktu paruh berbeda-beda
Karena metabolisme dan eliminasinya berbeda,
semakin cepat dieliminasi semakin cepat turun
kadarnya, serta afinitasny
 apa itu Ondansetron
 adlh senyawa karbazol adlh senyawa organik
 IM (Immediate Release) orodispersible aromatik trisiklik mengandung 2 cincin benzen
(Onset cepat, durasi singkat, Cmax tidak bisa dan pny cincin pirol
diatur) tab lepas segera ketika kontak dengan  TD 1770C, mdh lar air, etanol, 𝑡 1⁄2= 3 jam
saliva, tdk mmrlukan air, terhindar dr FFE jd BA  Terikat pd protein plasma 70-76% (permebilitas
tinggi C/zink dispersible baik)
 DR (Delayed Release)  pKa dan pH
(Onset lambat, durasi singkat, Cmax tidak bisa pH adlh derajat keasaman yang digunakan untuk
diatur) jadi obat ini ditahan agar tdk pecah di menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan
lambung, c/aspirin krna tidak tahan trhdp yang dimiliki oleh suatu larutan. Cara menetukan
as.lambung (salut enteric) c/polimer HPMC dgn pH meter atau dgn persamaan Soren Lautiz
suksinat (Hasil esterifikasi HPMC dengan asam Sorensen pH = -log [H+] pOH = -log [OH-]
suksinat yang tidak larut dalam lambung tapi pKa adlh derajat kelarutan asam atau derajat
larut dalam usus) disosiasi asam, dalam kimia digunakan sebagai
 CR (Controlled Release) ukuran kelarutan suatu asam (ataubasa) dalam
(Onset cepat, durasi lama, Cmax bisa diatur pelarut air dengan kondisi standar (1 atm dan 25
konstan) °C). Cara menentukan dgn :
Dilepaskan perlahan dan konstan krna ada agen 1. cara langsung (direct/absolute method) dan
pengkotrolnya c/ asetat selulosa mknisme akan reaksi isodesmik
mengkontrol pelepasan ZA
 SR (Sustained Release)
onset cepat/ditunda, durasi lama, c max dapat
diatur
dilepaskan perlahan dgn cara membentuk gel, ZA
akan keluar melalui pori2nya nilai ΔG ini bisa diperoleh dari siklus
Onset adlh Waktu dari saat obat diberikan hingga termokimia
obat terasa kerjanya 2. pKa = – log Ka, misal ka = -log 1.3×10-5 =
Cmax adlh Kadar puncak obat dalam darah, serum 4.89
(tidak memiliki faktor koagulasi, air albumin  hidrat
globulin asam amino, nutrisi, Hormon dan Enzim f/ senyawa (padatan) yg terikat dengan satu/lebih
tes diagonostik) plasma (memiliki faktor koagulasi + molekul air
EDTA, mgd air albumin globulin asam amino, dihidrat
nutrisi, Hormon dan Enzim fibrinogen, f/ tranfusi mengikat 2 molekul air
darah anhidrat
tdk mgd air, untuk digunakan sebagai campuran
Cara salut yang tidak mengandung air
dgn Pan coater (panci salut)  Kel mudah larut dalam air, permeabilitas baik
Air Suspension Coaters (Suspensi Udara)  Uji kelarutan
 Kelebihan SR Dgn cara melarutkan dengan berbagai pelarut
 efek terapeutik dalam jangka panjang  BCS merupakan suatu system yang dimana untuk
 penggunaan obat yang lebih efisien membedakan obat berdasarkan kelarutan dan
permeabilitasnya. Dimana kelarutan merupakan
kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut terapi tinggi lebih aman dari pada obat yang
(solute), untuk larut dalam suatu pelarut memiliki indek terapi lebih rendah, cnth lain :
(solvent). Permeabilitas merupakan kemampuan granisetron, dolasetron, tropisetron
suatu senyawa untuk menembus suatu membrane indeks terpai rendah cnth : metoklopramid,
plasma. butirophenon, fenotiazin
Klasifikasi Kelas I (Kelarutan tinggi dan  Hidroksilasi dan konjugasi dgn glukonorida
permeabilitas tinggi) Hidroksilasi adalah langkah pertama dalam
Snyw ini aka baik diserap, biasanya sediaan lepas degradasi oksidasi (proses terjadinya reaksi
segera antara molekul oksigen dengan molekul yang ada
Kelas II (permeabilitas tinggi dan kelarutan dalam suatu benda) senyawa secara selang-seling
rendah) dengan setiap zat yang diproduksi dengan
krg baik krna sulitnya obat/snyw larut dalam menghubungkan asam glucuronic ke zat lain
cairan lambung dan usus, peningkatan kelarutan melalui ikatan glikosidik glucuronides milik
dapat dilakukan kokristal atau penambahan plrt glikosida
campur.  Dalam wadah tertutup rapat, terlindung
Kelas III (permeabilitas rendah dan kelarutan cahaya. Simpan pada suhu 25º, masih
tinggi) diperbolehkan antara 15º dan 30º
Dengan cara mengionkan karena obat-obat yang
dapat terionisasi sempurna tidak dapat menembus  Matriks
bagian lemak pada membran, obat-obat dibuat Cara pembuatan
tidak mampu terionisasi sempurna dicairan usus  Mikroenkapsulasi
atau lambung agar dapat ditingkatkan Proses enkapsulasi mikroskopik partikel-partikel
permeabilitasnya. Selain itu dapat dilakukan obt dengan suatu bahan penyalut khusus dan
penambahan kosolven. Dengan penambahan memperbaikisi karakteristik fisika kimia. C/etil
kosolven dapat meningkatkan permeabilitas suatu selulosa
obat untuk melewati membran.  Sistem matriks
Kelas IV (permeabilitas rendah dan kelarutan Matriks koloid hidrofilik, partikel obat
rendah) didispersikan dalam suatu matriks yang larut dan
hal ini membuat suatu sediaan tidak dapat larut obat dilepaskan ketika matriks melarut atau
dengan baik dan tidak dapat terabsorbsi dengan mengembang membentuk gel
baik pula. Oleh karena itu perlu ditingkatkan koloid suatu campuran zat heterogen antara dua
permeabilitas dan kelarutannya dengan cara zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang
menambahkan senyawa yang lebih asam pada berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain.
cairan lambung dan senyawa basa pada cairan Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm
usus.
 ES rendah : skt kepala, kosntipasi Matriks lipid atau polimer tidak larut, partikel
 Kontra indikasi : hipersensitif ondan obat didispersikan dalam suatu matriks yang tidak
 Perhatian : ibu menyusui dan hamil trismester 1 larut dan obat dilepaskan ketika pelarut masuk
 Kateg a obat paling aman dikonsumsi selama kedalam matriks dan melarutkan partikel obat. Obat
kehamilan, bahkan aman untuk trimester pertama diberi rintangan
 Kateg B obat yang sering dikonsumsi perempuan  Pembentukan kompleks
hamil tanpa menyebabkan kerusakan atau efek Dikombinasi scra kimia dgn zat tertentu untuk
samping membentuk kompleks, serta memperlambat proses
 Kateg C obat hamil yang hanya digunakan jika pelepasannya, tergantung pada pH sekitarnya
diperlukan  Pembentuk Resin Penukar Ion (ion change)
 Kateg D Obat dapat memengaruhi perkembangan Dengan bantuan resin yang tidak larut yang mampu
janin bereaksi dengan suatu anionik dan kationik, anionik
 Kateg X paling berbahaya dikonsumsi bermuatan negatif ketika bertemu dengan kationik
perempuan hamil karena dapat menyebabkan dapat membentuk kompleks obat yg tidak larut dan
cacat lahir. tdk dpt diabsopsi, dan dilepaskan di usus
 Indeksterapi Kekkurangannya setiap individu ada perbedaan
perbandingan antara DE50 dan DL50 yaitu dosis fisiologis, adanya makanan dapt mengaggu dengan
yang menghasilkan efek pada 50% dari jumlah berinteraksi dengan resin
binatang dan dosis yang mematikan 50% dari  Sistem membran terkontrol
𝑇𝐷 50 Dalam sistem ini membran berfungsi sebagai
jumlah binatang, cara
𝐸𝐷 50 pengontrol kecepatan pelepasan obat dari bentuk
sediaan. Tidak seperti matriks hidrofil, polimer
merupakan ukuran keamanan untuk menentukan
membran tidak bersifat mengembang. Dengan cara
dosis obat
membungkus
Obat dengan indeks terapeutik yang sempit
 Sistem pompa osmotik
memerlukan kontrol yang teliti terhadap kadar
Penghantaran obt dikndalikan dengan alat osmotik
obat yang dilepaskan dalam darah. Sediaan lepas
memompa air masuk kedalam sistem.obat akan
lambat berperan dalam mengontrol pelepasan
keluar dari lubang membran semipermeabel. C/
obat agar tetap dalam indeks terapeutiknya.
gelatin lunak yg dikelilingi lapisan sawar, lapisan
osmotik, dan membran pengendali
ondan memiliki Indeks terapi tinggi aritnya
3 golongan matriks
Suatu ukuran obat, obat yang memiliki indeks
 Matriks tidak lar , inert  Bj sejati pati biasa : 1,3 modif : 0,99
Dirancang u/tetap utuh dan tidak pecah pd lambung, e. Kadar mampat berhubungan dgn sifat alir
memberika rintangan penetrasi cairan pd matriks. (pati biasa : 16%, modif 23, sifat alir buruk)
C/polietilen, etil selulosa. f. Kompresibilitas (pati biasa : 16, modif% : 23%,
 Matriks tdk lar, tetapi dpt terkikis rentang baik 12-16%, kurang baik 23-25%,
Pelepasan obat proses difusi, erosi dan lepasnya obat smakin tinggi semakin rapuh.
lebih cepat dibandingkan polimer yang tidak larut g. Sifat alir buruk, krna ukuran partikel pati, kdr
 Matriks hidrofilik mampat, sifat kohesi(gaya tarik menarik antara
matriks yang tidak dapat dicerna dan dapat partikel partikel yang sejenis. Kohesi
membentuk gel didalam saluran pencernaan. dipengaruhi oleh kerapatan dan jarak
 Methocel K15M antarpartikel dalam zat. Adhesi gaya tarik
Hydroxypropyl metylcellulose sering digunakan menarik antara partikel partikel yang tidak
untuk formulasi sediaanoral, ophthalmic, nasal, dan sejenis. Gaya adhesi akan mengakibatkan dua
topikal. Pada sediaan oral seperti tablet zat akan saling melekat bila dicampurkan
hydroxypropyl metylcellulose digunakan sebagai c/kopi dan air). Brpngrahuh pd produksi tab,
bahan pengikat (konsentrasi 2%-5% w/w), penyalut gunakan metode granulasi
(konsentrasi 2%-20% w/w), dan sebagai matriks h. Titik leleh
untuk sediaan lepas lambat (konsentrasi 10%-80% i. Kadar air( pati biasa : 15%, modif : 8,9%,
w/w) (Rogers, 2009) Syarat 10-15%, penurunan akn berpengaruh
 Ganyong stabilitas, semakin besar kadar air kontaminan,
 Pembuatan pati kdr air turun krna Ca menggantikan posisi
Pati dicuci, dikupas, direndam dlm na hidrogen pada gugus hidroksil sehingga
metabisulfit(agar warna pati lebih putih dan mengurangi satu ikatan hidrogen )
rendemen besar. Berinteraksi dengan gugus karbonil j. Kelarutan (pati biasa : 2,4% modif :17%),
dan akan mengikat melanoidin sehingga pati tidak disebabkan oleh perubahan struktur kristalin
berwarna coklat. Rendemen pati dipengaruhi oleh menjadi amorf yang terjadi pada pati ganyong
konsentrasi natrium metabisulfit, hal ini disebabkan dan terbentuknya kalsium pati bersifat
oleh kandungan mineral Na dan S pada natrium meningkatkan polaritas)
metabisulfit yang ikut meningkat. ), peras, endapkan, k. Daya pengembanganpati biasa : 2,12 modif :3,4
keringkan dlm suhu 60-800C. (u/ melihat pati untuk menyerap air dan
 Modifikasi mengembang, meningkat, berhubungan lgsg
metode silang dgn terbentuknya iktn silang dan penurunan
a. NaOH untuk untuk membuat suasana menjadi derajat kristalin, sehingga menajdi lebih
basa dan membuat pati menjadi tergelatinasi, higroskopis, tetapi karena terbentuknya ikatan
saat tergelatinasi struktur polimer yg mnyusun silang sehingga struktur pati menjadi kaku dan
molekul pch krna hidrasi (proses di mana ion daya pengembangan terhambat)
dikelilingi oleh molekul-molekul air yang l. Susut pngeringan(u/snywa mngthui snywa
tersusun dalam keadaan tertentu, mencgah organik yg hilang)
kation dan anion) granula menyerap air dan
mengembang  Granul multiunit adlh serbuk aglomerat dri (
b. Kalsium klorida agglomerare) adlh bentuk bulat seperti bola
sebagai crosslinking agent, membentuk  Granul mukoadhesif yaitu ketika granul kontak
kompleks dengan pati dengan menggantikan dengan mukosa lambung akan mengembang
ikatan hidroksi pada pati dengan kalsium Dose dumping adlh lepasnya sjumlah besar obat
hingga terbentuklah pati kalsium dalam sediaan secara serentak, penanggulangan
c. Aqua des beri antidotum, refleks muntah(penghilngan obat
untuk memutuskan ikatan antar molekul dri kambug), mnum susu/air kelapa/norit atau dgn
sehingga saat pengeringan akan didapatkan bilas lambung di msukkan alat lalu dikasih air infus
serbuk pati yang telah termodifikasi  Granul memiliki keuntungan kurang dipengaruhi
 Evaluasi efek pengosongan lambung, krna akan berangsung-
a. Organoleptik(pra dan pasca bentuk pati) angsur akan mencapai usus halus tiap waktu
b. Nilai pH(pati biasa : 5,9 modif : 12,7 krna ada pengosongan lambung, sedangnkan tab akan
Ca yg bersifat basa, mnybabkan metabolisme tertahan jika ada makanan dan memperlama waktu
pati dlm tubuh lambat dapat di manfaatkan tertahan di lambung. Granul dapat mengurangi
sebagai matriks CR) iritasi dalam lambung krna obat dilepaskan dalam
c. Rasio amilosa (Dgn kurva stndar) selang waktu
Hasil Pati biasa : 57%, modif :31  Granulasi adalah proses peningkatan ukran
penurunan amilosa krna kalsium lebih banyak partikel, dgn mekanisme penggabungan partikel-
menggantikan gugus hidroksil pada amilosa paartikel kecil membentuk agregat dengan bantuan
(struktur lbh linier secara sterik(atom yg terikat pengikat
pd atom pusat) mudah di serang) dibandingkan Zat yg dpt memperbaiki sifat alir
dengan yang berada pada amilopektin(tdk lar  Glidan (pati jagung)
air) dispersi muatan elektrostatik pada permukaan
d. Bobot jenis granul, distribusi glidan selama granulasi,
 Bj nyata pati biasa : 0,652 modif : 0,671 adsorpsi gas pada glidan yang berlawanan
 Bj mampat pati biasa : 0,657 modif : 0,685 dengan granulasi, meminimalkan gaya van der
Waals dengan pemisahan granul, mengurangi
friksi antar partikel dan mengurangi permukaan  cocok digunakan pada zat aktif tidak tahan
kasar granul dengan penempelan glidan selama panas dan lembab
granulasi  tahap pengerjaan tidak terlalu lama
 Granulasi basah  biaya lebih efisien dibanding granulasi basah
proses pembentukan granul (aglomerasi) gumpalan  mempercepat waktu hancur obat dalam tubuh
dengan cara menambahkan cairan (wetting) pada karna tidak menggunakan pengikat
massa serbuk diikuti dengan pencampuran Kerugiaan GK
(mixing), pengeringan (drying) dan pengayakan,  memerlukan mesin tablet khusus untuk slug
sampai diperoleh kadar air dan ukuran partikel  tidak dapat mendistribusikan zat warna dengan
yang memenuhi persyaratan seragam
Syarat GB : proses banyak menghasilkan debu, sehingga
 Sifat alir buruk rentan terhadap kontaminasi silang
 Bj rendah (voluminus)  Tablet adlh bentuk sediaan padat mengandung
 Daya kompresibilitas rendah bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
 Dosis kecil dan obt bersifat toksik FD 92%
 Tahan lembab dan panas  ZA
a. Cara kering  Pengikat 3% tdk lbh dari 10% (u/membentuk
Pengikat dicampur dengan serbuk alalu granul, c/HPMC 2-5%, sukrosa)
ditambah lar pengikat (air)  Penghancur dalam 10%(avicel, cmc)
Keuntungan : cepat, massa granul tdk akan trllu  Pengisi( lactosa monohidrat, starch)
bsah, krna ditambh sedikit-sedikit
Kerugian : diperlukan pelarut pengikat yg lebih FL 8%
bnyk karena pengikat lbh efektif jk digunkan
dlm bentuk larutannya  Penghancur luar 5%(acdisol)
 Lubrikan 2%(u/mengurangi gesekan dgn
b. Cara basah dingding c/mg stearat)
Lar. Pengikat dibuat terlebih dahulu, lalu  Glidan 1%(u/aliran serbuk hopper ke die,
ditambhkn kedalam serbuk c/talk)
Kelebihan : daya ikat akan lebih kuat sehingga
diperlukan bahan pengikat dlm jumlah sedikit KL
Kerugian : massa akan lembek jika jumlah
terlalu bnyk. Perlu dilakukan orientasi  ZA
 Granulasi kering  Penghancur 10%
Adalah proses pembentukan granul (aglomerasi)
 Pengisi qs
dengan cara memberi tekanan tinggi (slugging)
 Lubrikan 2%
pada massa serbuk menjadi bentuk bongkahan
(slug) non-homogen, lalu diikuti dengan  Glidan 1%
penggerusan (grinding) dan pengayakan sampai
diperoleh ukuran partikel yang diinginkan.  Eksipien
Syarat :
 Zat termolabil dan lembab (c:vitamin dan  Pengisi :untuk memenuhi bobot yg diharpkan
antibiotik) (c/laktosa monohidrat untuk GB krna
 Sifat alir dan kompre tidak baik fluiditasnya kurang baik, avicel, manitol untuk
tab kunyah)
 Dosisnya tinggi
 Pengikat : untuk membntuk granul dan
 Keuntungan dan kerugiaan gb &gk
mningkatkan kohesi (mucilago amylum)
Keuntungan GB
 Penghancur : untuk memudahkan hancur tab
 memperoleh aliran yang lebih baik
ketika berkontak dgn cairal sal cerna (amylum
 meningkatkan kompresibilitas
kons 3-15%) mekanisme : dengan membentuk
 untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai pathway sehingga air dapat masuk kedalam
 mengontrol pelepasan melalui pori-pori
 mencegah pemisahan komponen selama prose  Glidan : untuk memacu aliran serbuk dari
 meningkatkan distribusi keseragaman hopper ke die, digunkana dalam konsetrasi yg
kandungan kecil, untuk mencegah sulit larut (talk, silicon
dioxide)
kerugiaan GB  Lubrikan untuk mngurangi gesekan antara
dinding die pada ssat ditekan keluar (mg
 tahap pengerjaan lebih lama stearat)
 banyak tahapan validasi yang harus dilakukan  Absorben untuk menyerap air bila higroskopis
 biaya cukup tinggi (karbonat)
 zat aktif tidak tahan lembab dan panas tidak  Zat pewarna untuk memperbaiki visual
dapat dikerjakan dengan metode ini  Pemanis dan flavour untuk tab kunyah
 Surfaktan (jika tab bersifat hidrofob, dapat
Keuntungan GK menurunkan sudut kontak)
 peralatan lebih sedikit dibanding granulasi
basah
kompresibilitas adlh kemampuan granul untuk
tetap kompak dengan adanya tekanan
% kompresibilitas = BJ mampat – BJ nyta x 100 %
BJ mampat

 Ukuran mesh

Kompaktibilitas
Antara obat dan eksipien
 Kecepatan penghantaran
 Orde o
kecepatan pelepasan obat tidak dipengaruhi oleh
konsentrasi obat (konstan)
DM1/dt=k (Mo-M1)
 Orde 1
Kecepatan pelepasan berbanding lurus terhadap
massa obat yang terdapat dalam sediaan
DM1/dt=k Mo exp⁡(-kt)
 Orde higuci
Laju pelepasan obat dari matriks yang tidak larut
umumnya akan mengikuti sistem pelepasan
Higuchi, Higuchi menegaskan laju pelepasan obat PROSEDUR DAN EVALUASI.
dari matriks yang tidak larut ini terutama  Formulasi
dipengaruhi oleh porositas dan kerumitan Methocel K15M sebagai matriks
(turtuositas) matriks. Porositas menggambarkan Ketika terkena air atau K100, K4M, K15M,
pori-pori atau saluran yang dapat dipenetrasi oleh cairan lambung, polimer E4M, E10M
cairan disekitarnya sedangkan turtuositas METHOCEL hidrat
memperhitungkan peningkatan jalan difusi karena akan mengembang
berkeloknya pori-pori. Turtuositas cenderung dengan cepat untuk
mengurangi jumlah obat yang terlepas pada membentuk lapisan gel.
interval waktu yang diberikan
M 
Tingkat difusi dari
t  K H  t 0,5 lapisan gel dan erosi
tablet, ini dapat
disesuaikan untuk
 Ukuran granul
mengontrol tingkat
pengiriman obat secara
keseluruhan.
Zat tmbhn untuk K100M LV, K4M
menginkatkan laju alir, DC(kempa langsung)
sebagai pengisi, tidak
waktu mengembangnya
singkat, tidak
membentuk gel
Sebagai pengikat E3LV, E5LV, E6LV,
E15LV
Sebagai tablet salut(salut E50LV
enterik)
Sebagai peningkat E4M, E10M
viskositas pd sediaan
suspensi

 Polimer adlh Polimer adalah suatu molekul


raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari
susunan ulang molekul kecil yang terikat
melalui ikatan kimia. Asal kata (poly = banyak;
mer = bagian)
 Bobot jenis sehingga bahan tersebut dapat bergerak dan
 Bobot jenis memiliki sifat seperti fluida
Bobt jnis bilangan murni tanpa dimensi(tanpa  penetuan panjgn gelombang
pori dan rongga) untuk mengetauhui serapan maksimumnya, harus
suatu besaran yang menyatakan perbandingan linier agar datanya bisa dipakai.
antara massa (g) dengan volume (ml), jadi  Pembuatan kurva kalibrasi
satuan bobot jenis g/ml. Sedangkan Rapat jenis pembuatan kurva kalibrasi atau kurva standar
adalah perbandingan antara bobot janis sampel bertujuan untuk mengetahui linieritas hubungan
dengan bobot jenis air suling, jadi rapat jenis antara konsentrasi larutan standar dengan
tidak memiliki satuan absorbansinya, dikatakan linier jika nilai koefisien
 Tujuan bj sejati korelasinya(r) mendekati satu
Untuk melihat perbandingan kerapatan suatu
zat terhadap kerapatan air.
Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan
massa cairan dan penentuan rungan yang
ditempati cairan ini
 nyata, mampat (melihat selisih, tdk bloh terlalu
jauh, hubungan dengan mtode granulassi)
 Cara lainnya piknometer(prinsip Archimedes),
neraca Mohr-Westphal, hidrometer
 Uji kelembaban  syarat spektro UV
Prinsip : menetapkan kadr air massa, melalui  berbentuk larutan
proses pemanasan. Karena jika sampel berupa padatan atau suspensi
Syarat : 1-3 jika kurang akan mudah rapuh, jika di mana partikel berukuran besar, maka
lebih kontaminan bakteri dan tidak stabil penyerapan sinar oleh partikel tersebut akan
banyak, sehingga pembacaan pada detektor
 kerapatan menjadi tidak akurat. Pada larutan, partikel sampel
Kadar pemampatan dan berat jenis dapat untuk tersebar dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga
menilai aliran tidak semua sinar terserap tetapi ada sebagian yang
 Sifat aliran terlewatkan.
Prinsip : mentapkan bobot serbukyg keluar dr alat  memiliki ikatan terkonjugasi/ gugus kromofor
uji persatuan waktu  gugus auksokrom mengandung PEB
Sifat alir ondan buruk + laktosa gugus fungsi dari suatu senyawa. Suatu gugus
Ketersebraan zat aktif menjadi baik yang jenuh dengan elektron tidak terikat di mana
bila menempel pada suatu kromofor akan merubah
baik panjang gelombang maupun intensitasnya.
 Harus pada pnajng gelombang maksimumya agar
epekaannya juga maksimal karena pada panjang
gelombang maksimal tersebut, perubahan
absorbansi untuk setiap satuan konsenytrasi larutan
adalah yang paling besar, Disekitar panjang
gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi
linier, sehingga memenuhi hukum lambert-beer,
 tujuan granulometri untuk melihat keseragaman
Jika dilakukan pengukuran ulang, akan
dari ukuran granul. Diharapkan ukuran granul tidak
menghasilkan hasil yang cukup konstan
terlalu berbeda. Granulometri berhubungan dengan
sifat aliran granul. Jika ukuran granul berdekatan,
Hukum Lambert menyatakan bahwa bila cahaya
aliran akan lebih baik. Diharapkan ukuran granul
monokromatik melewati medium tembus cahaya,
mengikuti kurva distribusi normal, lalu dicari SBR
laju berkurangnya intensitas oleh bertambahnya
prinsip melihat keseragaman ukuran dan distribusi
ketebalan, berbanding lurus dengan intensitas
ukuran granul yang dihasilkan
cahaya. Ini setara d engan menyatakan bahwa
∑𝑥
𝑆𝐷 = intensitas cahaya yang dipancarkan berkurang
𝑛−1 secara eksponensial dengan bertambahnya
𝑺𝑫
𝑺𝑩𝑹 = ketebalan medium yang menyerap
𝑿
kuvet kuarsa memberikan kualitas yang lebih baik
 fungsi FBD noise adalah rasio perngganggu
teknik pengeringan dengan memanfaatkan aliran  Alasan0,2-0,8
udara panas dengan kecepatan tertentu yang Hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi
dilewatkan menembus hamparan bahan sehingga akan linear (A≈C) apabila nilai absorbansi larutan
hamparan bahan tersebut memiliki sifat seperti antara 0,2-0,8 (0,2 ≤ A ≥ 0,8) atau sering disebut
fluida (mudah mengalir, partikel kecil c/minyak sebagai daerah berlaku hukum Lambert-Beer
pelumas, air)
Prinsip penghembusan udara panas oleh kipas  Mekanisme spektro Uv
peniup (blower) melalui suatu saluran ke atas bak sinar polikromatis maka dilewatkan terlebih dahulu
pengering yang menembus hamparan bahan melalui monokromator, kemudian sinar
monokromatis dilewatkan melalui kuvet yang berisi  Alat uji pelepasan obat tipe 8 non USP
sampel kemudian menghasilkan sinar yang Obat XR (beads)
ditransmisikan dan diterima oleh detektor untuk  Alat uji pelepasan obat tipe 9 non USP
diubah menjadi energi listrik dan konsentrasinya Oint, cream, transdermal
dapat diamati oleh alat pembaca (satuan yang
dihasilkan adalah absorban atau transmitan).  Kelebihan tipe 2 terdapat dayunng, tipe 1 hanya
batang
 Penggunaan alat uji disolusi ditentukan dalam
masing-masing monografi zat aktif yang akan
diujikan, dimana persyaratan tersebut berupa
ketetapan baku yang tidak dapat digantikan

Faktor-faktor yang mempengaruhi


kecepatan disolusi
a. Sifat Fisika-Kimia zat aktif, meliputi:
 Kelarutan zat aktif
Ukuran partikel = semakin kecil, maka luas
permukaan semakin besar.
 Kesalahn kslahan alat spektro  Bentuk kristal = amorf: energi kisi kristal kecil,
a. Akurasi menunjukkan kedekatan nilai hasil bentuk kristal tidak teratur maka kelarutan
pengukuran dengan nilai sebenarnya besar, dan sebaliknya untuk bentuk kristal.
b. Presisi menunjukkan tingkat reliabilitas dari  Sifat permukaan zat = hidrofob, diperlukan
data yang diperoleh. surfaktan.
 Uji laju disolusi b. Kondisi pengujian, meliputi:
Adlh suatu metode in vitro yang digunakan untuk  Suhu = pemuaian dan perusakan ikatan
mengetahui waktu pelepasan obat dari bentuk kerangka partikel, serta dapat meningkatkan
sediaan menjadi bentuk terlarut. koef difusi. (kemampuan pindah darin
Disolusi adalah proses pelepasan senyawa obat konsentrasi yg tiggi ke rendah)
dari sediaan dan melarut dalam media pelarut,  Viskositas = viskositas rendah, koef difusi
sedangkan besar sehingga kec.disol meningkat.
laju disolusi adalah jumlah zat aktif yang dapat  pH pelarut =asam lemah akan mudah larut
larut dalam waktu tertentu pada media disolusi, dalam pelarut dengan pH tinggi (basa), begitu
suhu dan komposisi media yang dibakukan. pula sebaliknya untuk basa lemah.
Tetapan laju disolusi merupakan suatu besaran  Kecepatan pengadukan = semakin tinggi akan
yang menunjukkan jumlah bagian senyawa obat mencegah aglomerasi.
yang larut dalam media per satuan waktu
Difusi adalah Proses Perpindahan Zat dari Pemilihan media pelarut
konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih
 Air Suling
rendah
Pelarut air digunakan untuk uji penetapan
 Tablet kunyah tidak perlu di lakukan uji pelarutan beberapa tablet. Pengujian
disolusi karena harus dikunyah sebelum ditelan menggunakan cairan air memberikan hasil
Tipe-tipe uji disolusi : yang sangat berbeda dengan cairan fisiologik,
 Alat uji pelepasan obat tipe keranjang (basket) terutama untuk senyawa ionik yang sangat
Sediaan tablet dipengaruhi oleh pH.
Terdiri dari sebuah wadah bertutup dari
kaca/bahan transparan inert, suatu motor,  Larutan Ionik
batang logam yang digerakkan motor dan Larutan ionik banyak digunakan untuk
keranjang (basket apparatus) berbentuk menyesuaikan pH organ tubuh :
silinder. a. Larutan asam (pH 1,2) dibuat dari asam
 Alat uji pelepasan obat tipe dayung (paddle) klorida encer baik ditambah atau tidak
Tablet, sediaan modifikasi ditambah dengan larutan natrium atau kalium
Sama seperti Alat 1, bedanya pada alat ini klorida, sehingga pH cairan mendekati
digunakan dayung (paddle apparatus) yang komposisi cairan lambung.
terdiri dari daun dan batang sebagai pengaduk b. Larutan dapar alkali (pH 7-8) paling sering
 Alat uji pelepasan obat tipe 3 (reciprocating digunakan untuk meniru pH usus dalam
cylinder) pengujian sediaan dengan aksi diperpanjang
Obat XR atau aksi terjaga setelah melewati cairan yang
 Alat uji pelepasan obat tipe4 flow through cell asam.
Obt dengan kelarutan yg rendah  Cara menetukan kecepatan pengadukan
 Alat uji pelepasan obat tipe5 paddle over disk Pengadukan mempengaruhi penyebaran
transdermal partikel-partikel dan tebal lapisan difusi
 Alat uji pelepasan obat tipe6 silinder sehingga memperluas permukaan partikel yang
transdermal kontak dengan pelarut.
 Alat uji pelepasan obat tipe 7 reciprocating
holder Kecepatan pengadukan akan mempengaruhi
Obat XR kecepatan pelarutan obat, semakin cepat
pengadukan maka gerakan medium akan  Uji difusi
semakin cepat sehingga dapat menaikkan
kecepatan pelarutan, gerakan peristalltik
lambung

 Pengertian koefisien partisi


rasio konsentrasi dari suatu senyawa dalam dua
tahap, dari dua campuran yang tidak saling larut
dalam pelarut pada kesetimbangan. Koefisien
partisi (P) ini juga menggambarkan rasio
pendistribusian obat ke dalam pelarut system dua
fase, yaitu pelarut organik dan air.

In vivo in vitro

in vivo yaitu pengujian yang dilakukan dalam


tubuh Sedangkan in vitro yaitu pengujian yang
dilakukan pada keadaan yang dikondisikan dengan
kondisi tubuh yang sebenarnya (diluar tubuh)

 HPLC
 Prinsip : berdasarkan perbedaan kepolaran
 Komponen : kolom, detektor, tempat
penyuntikan sampel(injektor), sistem pompa
lainnya : wadah fasa gerak, sstem penghantar,
tab penguhubung, komputer untuk
menampilkan data
 Mekanisme kerja : Adapun prinsip kerja dari
alat HPLC adalah ketika suatu sampel yang
akan diuji diinjeksikan ke dalam kolom maka
sampel tersebut kemudian akan terurai dan
terpisah menjadi senyawa-senyawa kimia (
analit ) sesuai dengan perbedaan afinitasnya.
Hasil pemisahan tersebut kemudian akan
dideteksi oleh detector (spektrofotometer UV,
fluorometer atau indeks bias) pada panjang
gelombang tertentu, hasil yang muncul dari
detektor tersebut selanjutnya dicatat oleh
recorder yang biasanya dapat ditampilkan
menggunakan integrator atau menggunakan
personal computer (PC) yang terhubung online
dengan alat HPLC tersebut.
 Prinsip kerja
Adapun prinsip kerja dari KCKT adalah suatu SIDANG
tekhnik yang mana solut atau zat terlarut
terpisah perbedaan kecepatan elusi, 1. Apa itu abstrak
dikarenakan solut-solut ini melewati suatu 2. Normalitas, molaritas
kolom kromatografi. Pemisahan solut-solut ini Cara konfersi dengan cara: M = V x N
diatur oleh distribusi solut dalam fase gerak 3. Apa itu protein plasma
dan fase diam Adalah protein yg terdapat dlm darah, terbagi
 Afinitas adalah ikatan antar senyawa untuk mnjadi 3 yaitu fibrinogen (yg disintesis olh hati
membentuk ikatan kimia berfungsi untuk proses hemostatis), albumin
 Menurut Farmakope Indonesia edisi IV (1995 : (protein utama dalam tubuh dan membetuk protein
1016), yang dimaksud dengan uji kesesuaian plasma total), dan globulin (protein yg tdk larut air,
sistem adalah suatu uji yang digunakan untuk mudah terkoagulasi.
membuktikan bahwa resolusi dan keberulangan 4. freeze-thaw stability
suatu sistem kromatografi memenuhi syarat suatu metode yang dapat membentuk fase
dalam melakukan suatu pengujian kristalin pada polimer hidrogel yang membuat
 Tujuan untuk mengetahui apakah suatu sistem hidrogel menjadi lebih kuat dan liat. Selain karena
kromatografi cair kinerja tinggi ataupun sistem lebih banyaknya fase kristalin yang terbentuk,
kromatografi gas yang digunakan memenuhi kekuatan hidrogel dari metode ini didapatkan
syarat yang telah ditetapkan dan berada dalam karena fase kristalin hasil freeze-thaw akan
kondisi yang prima dan dapat dipercaya, menghasilkan ikatan silang
sehingga data analisis yang dihasilkan cukup 5. apa itu metabolisme, katabolisme dan anabolisme
handal untuk dipakai dalam menyimpulkan suatu proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh
suatu hasil pengujian makhluk hidup.
 Cara uji kesesuaian sistem
Dengan cara menginjeksikan 7 kali fasa gerak, Katabolisme adalah penguraian suatu zat ke
SBR > 2%
 Tujuan dari sonikasi partikel yang lebih kecil untuk diubah menjadi
Sonikasi digunakan untuk mempercepat energi
pemisahan partikel dalam sampel, dengan cara
mencegah interaksi antarmolekul, Sonikasi
dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan Anabolisme adalah reaksi untuk merangkai
proses pelarutan sehingga menjadi lebih cepat senyawa organik yang berasal dari molekul-
 Apa itu resolusi molekul tertentu untuk diserap oleh tubuh.
sebagai perbedaan antara waktu retensi 2
puncak yang saling berdekatan
 Bagaimana cara mentukan kecepatan alir 6. apa itu rheologi
Rheologi erat kaitannya dengan viskositas.
Pati VS amylum Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan
dari suatu cairan untuk mengalir; semakin tinggi
Pati pembuatannya di peras atau diparut kemudian viskositas, semakin besar tahanannya untuk
diperas mengalir. Viskositas dinyatakan dalam simbol η.
Prinsip dasar rheologi telah digunakan dalam
Tepung di giling semuany penyelidikan zat,tinta,berbagai adonan,bahan-
bahan untuk pembuat jalan,kosmetik,produk hasil
Pengertian pati Pati merupakan bahan utama yang peternakan,serta sediaan-sediaan farmasi.
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan Aliran plastis, pseudoplastis, dilatan, tiksotropik
glukosa
BIOLOGI
FARMAKOLOGI
1. organ terkait 1. prokariot dan eukariot
Lambung sel adlh unit struktural atau penyusun
 terletak pd antara bag. Akhir dari eksopagus dan mahluk hidup
awal dari eksopagus prokariot adlh tipe sel yang tidak
 secara antomi lambung memiliki beberapa bagian memiliki sistem endomembran sehingga
yaitu : kardiak, fundus, badan, antrum dan pilori, sel tipe ini memiliki materi inti yang
kardia adalah bagian awal pintu masuk tidak dibatasi oleh sistem membran, tidak
fundus adlh daerah berbentuk kubah menonjol memiliki organel yang dibatasi oleh
kebagian atas kardia, sistem membran. Sel prokariotik terdapat
badan adlh suatu rongga longitudal yg pada bakteri dan ganggang biru. Terdiri
berdampingan dgn fundus dan bagian terbesar. dari kapsula (berupa lendir, u/melindungi
Antrum adlh yg menghubungkan body ke pilorik sel), dinding sel (sebagai pelindung,
Pilorik adlh suatu tubular yg menghubungkan pertukaran zat dan reporduksi), membran
dengan duo denum dan mengandung spingker plasma untuk respirasi sel
pilory Eukariot adlh tipe sel yang memiliki
sistem endomembran. Pada sel
eukariotik, inti tampak jelas karena
dibatasi oleh sistem membran. Pada sel
ini, sitoplasma (zat yang terdapat di
antara intisel dan membran plasma untuk
kegiatan sel) memiliki berbagai jenis
organel seperti antara lain: badan Golgi
(fungsi untuk menyimpan protein dan
enzim yg akan disekresikan), retikulum
endoplasma (RE) (membaran lipoprotein
pd sitoplasma proses lanjutan dari badan
golgi), kloroplas (kuhusus pada
tumbuhan), mitokondria, , dan lisosom
(pd hewan). Ribosom (sintesis protein).
2. golongan obat 2. Struktur membran sel
penyebab muntah karena disebabkan olh 3. Transport zat keluar masuk sel
kombinasi efek periferal dengan reseptor di 4. Reseptor dan komunikasi sel
kemoreseptor trigger zone (parasmpatik) yang 5. Struktur DNA dan RNA
terletak diluar sawar darah otak dibawah post 6. Fungsi gen dalam aktifitas sel
terma, didalam zona ini tinggi akan dopamin,
serotonin dan reseptor opioid. Mual tersebut 7. Fungsi klsifikasi, determinasi dan
juga disebabkan iritasi mukosa saluran cerna tatanama makhluk hidup
akibat kemo, radiasi, gastrous, sehingga Fungsi klasifikasi untuk Klasifikasi
memacu serotonin keluar dan berikan dengan adalah proses pengaturan tumbuhan
reseptornya, lalu merangsang vagal aferen dalam tingkat-tingkat kesatuan kelasnya
masuk ke pusat muntah kemoreseptor trigger yang sesuai secara ideal. Menurut Rideng
zone. (1989) klasifikasi adalah pembentukan
Obat yang digunakan yaitu ondansetron HCl takson-takson dengan tujuan mencari
dengan mekanisme kerja akan menghambat keseragaman dalam keanekaragaman.
serotonin bereaksi dengan reseptor 5HT3 yang 8. Penggolongan tanaman
berada pada usus kecil dan otak  Umur (tumbuh semusim atau
Efek samping obat sakit perut, mudah per3bulan)
mengantuk, konstipasi  Kegunaan (tanaman pangan, tanaman
Kontra indikasi hipersensitif dengan ondan hias, perkebunan, obat)
Peringatan trismester 1 pada ibu hamil,  Kebiasaan hidup (herba : kol wortel,
menyusui dan anak >2th tanaman perdu : pohon berkayu kecil
Obat lainya metokloproamid, obat ini : kembang sepatu, tumbuhan pohon :
memblok reseptor dopamin, serta mangga, tumbuhan liana : memanjat
menghambat pelepasan asetilkoloin di sistem c/gadung, tumbuhan empipit :
saraf enterik. Mekanismre sama dengan anggrek), parasit :benalu)
domperidon
 Gizinya (karbohidrat : padi, protein :
Syarat obat yang ideal:
kedelai, lemak : kelapa, vitamin:
 memberikan efek terapi yang diinginkan wortel)
 memiliki kualitas dan mutu yang baik Klasifikasi : kingdom, subkingdom
 serta aman dan tidak berefek toksik divisi, subdivisi, kelas, ordo, famili,
genus, speies
farmakologi adalah ilmu yang mempelajari
pengaruh bahan kimia pada sel hidup dan
sebaliknya reaksi sel hidup terhadap bahan
kimia tersebut
9. Morfologi tumbuhan (habitus, akar, batang,  infusa : dengan cara direbus pada suhu 900C
daun, bunga) selama 15 menit, dekokta : selama 30 menit
Habitus : tanaman tropis, bnnyk tumbuh 5. parameter simplisia
diindonesia kebenaran baha, kemurnian, dan penyimpanan
Akar : berbentuk bonggol (bentuk akar : serabut c/ 6. parameter ekstrak
padi, tunggang/tinggal) spesifik
Batang : berbntuk bular aga pipih, basah  identitas (penanda bahan nama kimia)
(herbaceus) (terdiri dari ruas berada diantara buku  organoleptik (bntuk, warna bau dan rasa)
dan buku tempat melekatnnya daun. Bentuk bulat,  senyawa terlarut pada pelarut tertenti(untuk
segitiga, segiempat) memnetukan gambaran awal jumlah kandungan
Daun : melebar dengan tulang daun menebal dan kmia dlm simplisia)
letaknya berselang seling, warna hijau atau
kemerahan Nonspesifik
Bunga : tumbuh di ujung batang, berbentuk teropet
. merah dan kekuningan  susut pengeringan (melihat senyawa yg hilang)
10. Sistem jaringan tumbuhan  bobot jenis (kandungan kimia yg terlarut)
 Derma : Terdiri terutama dari sel-sel epidermis,  kadar air (masuk rentang, azeotrop)
jaringan dermal menutupi seluruh permukaan  kadar abu (kandungan mineral)
tumbuhan.  sisa pelaut (menjamin supaya tdk ada sisa pelarut)
 Jaringan dasar :  residu peptisida (tdk mengandung peptisida yg
Parenkim (u/fotosistesis), kolenkim (membantu berlebih)
mendukung tumbhan), skelenkim
 cemaran logam
 Jaringan vaskular :
 cemaran mikroba
Xilem (untuk mengankut air dan mineral keujung
 cemaran kapang kamir dan aflatoksin
daun dan batang), floem (untuk membawa
7. penggolongan OT
makanan hasil fotosintesismenuju seluruh
JAMU = secara empiris
tumbuhan )
OHT = uji praklinis
FARMASI BAHAN ALAM  uji khasiat (diberikan pd hwan dengan dosis
bertingkat)
1. Simplia adlh bahan alam yang digunakan sebagai  Uji toksisitas (akut : setelah pemakaian 24 jam LD
obat yang belum mengalami pengolahan apapun 50, subkronis : diberikan setengah hidup hwan,
juga, kecualidinyatakan lain berupa bahan yang kronis : seumur hidup hewan)
telah dikeringkan  Hasil : DM, LD, ES, terato, mutage, karsi
2. Metabolit primer adlh senyawa yang dihasilkan FITOFARMAKA = uji klinis
oleh makhluk hidup dan bersifat essensial bagi  Tahap 1 uji keamanan pada relawan sehat
proses metabolisme sel tersebut (karbohidrat,  Tahap 2 uji khasiat pd relawan sakit
protein, lipid, asam nukleat sebagai materi genetik  Tahap 3 uji khasiat dgn jumlah yg bsar
DNA dan RNA, energi kimia ATP ADP)  Tahap 4survei keamanan
3. Metabolit sekunder adlh secara umum senyawa-
senyawa yang berada pada tanaman
 alkaloid : senyawa organik, besifat basa, memiliki
atom nitrogen, memiliki cincin heterosiklis
(piperidin)
 flavonoid
 terpenoid
4. ekstrak dan metodenya
ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh
dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia
nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut
yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua
pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang
tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi
baku yang telah ditetapkan
ekstraksi adlh metode pemisahan baik secara
kimia ataupun fisika sejumlah bahan padat atau
cair dari suatu bahan simplisia baik nabati maupun
hewani menggunakan pelarut yang sesuai
metode
 ekstraksi cair padat
(maserasi perkolasi cara dingin), (refluks soklet
cara panas)
 ekstraksi cair-cair
bertahap, sinambung
 padat-padat
eflurage

Anda mungkin juga menyukai