TINJAUAN UMUM
Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu bulan April – Juni 2019
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode analisis eksperimen, yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendalikan dan hasilnya akan dilakukan analisis.
kadar flavonoid ekstrak etanol daun ketepeng cina (Cassia alata L.).
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau menjadi sebab
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar flavonoid daun
pengaduk, cawan porselen, gelas kimia, kuvet, mikro pipet, oven, penangas air, pipet
tetes, pisau, sendok tanduk, rak tabung reaksi, rotary evaporator, spektrofotometer
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuades, AlCl 3, alumunium
foil, daun ketepeng cina, etanol 70%, etanol 96%, etanol pro analisis, HCl pekat,
Karanganyar untuk menentukan jenis famili dari daun ketepeng cina tersebut.
Sampel daun ketepeng cina (Cassia alata L.) diambil dari daerah Desa Pelemputih
Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Daun ketepeng cina (Cassia alata L.) yang
sudah diperoleh kemudian dilakukan sortasi basah dengan tujuan untuk memisahkan
dari kotoran atau bahan asing dari daun ketepeng cina (Cassia alata L.). Daun
ketepeng cina diambil dari posisi ranting ke 1 sampai ke 5. Daun yang telah disortasi
pengeringan. Daun yang sudah dirajang dikeringkan dengan oven pada suhu 60oC.
benda asing atau pengotor yang masih tertinggal pada daun ketepeng cina (Cassia
etanol (70% dan 96%) dengan perbandingan simplisia dan pelarrut 1:10, kemudian
rendam di dalam botol kaca selama 5 x 24 jam (5 hari). Maserasi dilakukan sebanyak
3 kali replikasi. Selama proses maserasi dilakukan proses pengadukan 2 kali sehari.
Proses maserasi dilakukan dalam kondisi wadah tertutup rapat pada suhu ruang.
Setelah maserasi 5 x 24 jam larutan disaring menggunakkan kain flannel kemudian
Filtrat yang telah terkumpul diuapkan dengan vacum rotary evaporator suhu
780C kecepatan 100 rpm hingga sedikit kental kemudian dilanjutkan pengentalan
dengan penangas air dengan suhu 78oC. Ekstrak kental yang diperoleh ditimbang
telah ditara. Keringkan pada suhu 105oC selama 5 jam dan ditimbang lanjutkan
pengeringan dan timbang pada jarak 1 jam sampai perbedaan antara 2 penimbangan
2ml dimasukan ke dalam tabung reaksi ditambah pita magnesium dan 2 tetes HCl
pekat. Apabila berwarna kuning hingga merah bata menunjukkan adanya flavonoid.
diperoleh konsentasi 1000 ppm. Dibuat larutan kuersetin 100 ppm dari larutan
1000 ppm. Kuersetin dengan variasi konsentrasi 10, 8, 6, 4, dan 2 ppm, sebanyak 2
ml larutan dari berbagai konsentrasi direaksikan dengan 0,1 ml AlCl3 10%, 0,1
reaksi lalu ditambah 0,1 ml AlCl3 10%, 0,1 ml natrium asetat 1 M dan 2,8 ml
spektrofotometer.
tabung reaksi ditambahkan 0,1 ml AlCl3 10% , 0,1 ml natrium asetat 1 M dan 2,8
ml akuades. Kemudian dikocok dan diinkubasi pada suhu kamar. Serapan diukur
Larutan standar kuersetin 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm dibuat dari larutan 100 ppm.
tabung reaksi ditambahkan 0,1 ml AlCl3 10%, 0,1 ml natrium asetat 1 M dan 2,8
labu ukur 10 ml. Larutan dipipet 2 ml dari masing-masing ekstrak ke dalam tabung
reaksi ditambahkan 0,1 ml AlCl3 10%, 0,1 ml natrium asetat 1 M dan 2,8 ml
akuades. Dikocok sampai homogen lalu biarkan selama waktu optimum, lalu