SOP Standar Operasional Prosedur Imunisa
SOP Standar Operasional Prosedur Imunisa
Imunisasi lanjutan
Imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulangan untuk mempertahankan tingkat
kekebalan atau untuk memperpanjang masa perlindungan yang diberikan pada anak usia
bawah tiga tahun (Batita); anak usia sekolah dasar; dan wanita usia subur.
Imunisasi Tambahan
Imunisasi tambahan diberikan pada kelompok umur tertentu yang paling berisiko
terkena penyakit sesuai kajian epidemiologis pada periode waktu tertentu (imunisasi ini
tidak menghapuskan kewajiban pemberian imunisasi rutin.
Imunisasi khusus
Prosedur Kerja
Dalam mengatur tempat imunisasi, kita juga harus memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Pintu masuk terpisah dari pintu keluar sehingga orang-orang dapat masuk dan
keluar dari pelayanan dengan lebih cepat dan mudah;
2. Tempat menunggu bersih, nyaman dan dalam cuaca yang panas tidak terkena
sinar matahari;
3. Mengatur letak meja dan menyiapkan perlengkapan yang diperlukan
4. Melaksanakan kegiatan system 5 meja yaitu pelayanan terpadu yang lengkap yang
memberikan pelayanan 5 program (KB, KIA, Diare, Imunisasi dan Gizi);
5. Jumlah orang yang ada di tempat imunisasi atau tempat lain dibatasi sehingga
tidak penuh sesak;
6. Segala sesuatu yang anda perlukan berada dalam jangkauan atau dekat dengan
meja imunisasi anda.
Dibawah ini beberapa contoh SOP Imunisasi yang diambil dari beberapa sumber :
1 Nama Kegiatan
Pemberian Imunisasi DPT-Hb Combo
2 Tujuan
DPT agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Dipteri, Pertusis, Tetanus dan
Hepatitis B
3 Ruang Lingkup
Semua pasien yang akan melakukan imunisasi DPT di Posyandu pada anak berumur 2-11
bln
4 Keterampilan Petugas
a. Dokter
b. Bidan
c. Perawat
5 Alat dan Bahan
a. Vaksin DPT
b. Spuit disposible
c. Kapas alkohol
6 Langkah Kerja :
Petugas mencuci tangan
Pastikan vaksin yang akan di gunakan
Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (2-11 bulan) jumlah suntikan 3x
untuk imunisasi DPT.
Ambil 0,5 cc vaksin DPT
Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas)
Suntikan secara intra muskuler (im)
Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT, berikan obat
penurun panas / antipiretik kepada ibu anak tersebut.
Anjurkan kompres hangan di lokasi penyuntikan.
Rapikan alat-alat
Petugas mencuci tangan
Mencatat dalam buku
7 Indikator Kinerja
Mendapatkan hasil yang tepat dan benar
1. Nama pekerjaan
Pemberian Immunisai Polio
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi polio agar anak mempunyai daya tahan
terhadap penyakit polio.
3. Ruang Lingkup
Semua pasien yang akan melakukan imunisasi polio di unit pelayanan Posyandu pada
anak berumur 0 - 11 bln
4. Ketrampilan Petugas
a. Dokter
b. Bidan
c. Perawat
5. Uraian Umum
Imunisasi polio diberikan pada bayi mulai umur 0 – 11 bulan dalam ruang lingkup
Posyandu dan 0 – 59 bulan untuk kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
Imunisasi polio di Puskesmas diberikan sampai 4 kali dengan selang waktu 1 bulan
6. Alat dan bahan
· Pinset
· Vaksin polio dan pipet
7. Langkah kerja
a. Petugas mencuci tangan
b. Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik (perhatikan nomor , kadaluarsa dan
vvm )
c. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset / gunting kecil
d. Pasang pipet diatas botol vaksin
e. Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
f. Buka mulut anak dan teteskan vaksin volio sebanyak 2 tetes
g. Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang diimunisasi
h. Jika di muntahkan atau di keluarkan oleh anak, ulangi lagi penetesan
i. Saat meneteskan vaksin ke mulut, pastikan agar vaksin tetap dalam kondisi steril
j. Rapikan Alat
k. Petugas mencui tangan
8. Indikator kiner
Mendapatkan hasil yang baik dan efektif
1. Nama Pekerjaan
Pemberian Imunisasi BCG
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi Bacillus Calmette Guerin (BCG ) agar anak
mempunyai daya tahan terhadap penyakit Tuberkulosis (TBC)
3. Ruang Lingkup
Semua pasien yang akan di imunisasi BCG di unit pelayanan statis pada anak berumur
kurang dari 2 bulan.
4. Ketrampilan Petugas
a. Dokter
b. Bidan
c. Perawat
5. Uraian Umum
· Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycrobacterium tuberculosa.
· Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam
6. Alat dan Bahan
a. Vaksin BCG
b. Pelarut vaksin
c. Spuit disposible 0,05 cc
d. Disposibel 5 cc untuk melarutkan
e. Kapas steril (air panas)
f. Kartu imunisasi
7. Langkah Kerja
Petugas mencuci tangan
Pastikan vaksin dan spuit yang akan di gunakan
Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul ( 4 cc )
Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada orang tua anak
tersebut
Ambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan tadi
Bersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi air bersih, jangan
menggunakan alkohol / desinfektan sebab akan merusak vaksin tersebut
Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas (tepatnya pada
insertio musculus deltoideus) secara intrakutan (ic) / dibawah kulit
Rapikan alat-alat
Petugas mencuci tangan
Mencatat dalam buku
8. Indikator Kinerja
Mendapatkan hasil yang baik , tepat dan akurat
1. Nama Pekerjaan
Imunisasi Campak
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam pemberian imunmsasi campak agar anak mempunyai daya tahan
terhad penyakit campak.
3. Ruang Lingkup
Unit pelayanan posyandu padi anak berumur 9 bulan
4. Ketrampilan Petugas
a Dokter
b Bidan
c Perawat
5. Uraian Umum
Tidak ada
6. Alat dan Bahan
a Pinset
b Disposible spuit
c Vaksin Pelarut
7. Langkah kerja
a Petugas mencuci tangan
b Pastikan vaksin dalam keadaan baik
c Buka tutup vaksin denggunakan Pinset
d Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5 cc)
e Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (9 bulan)
f Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan tadi
g Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas steril (air panas).
h Suntikan secara sub (sc)
i Rapikan alat
j Cuci tangan petugas
8. Catatan Mutu
a Buku Status bayi
b Kartu Imunisasi
5. SOP IMUNISASI TT
1. Nama Pekerjaan
Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid
2. Tujuan
Sebagai acuan untuk melaksanakan suntikan TT untuk pemberian kekebalan aktif
terhadap tetanus.
3. Ruang lingkup
Petunjuk kerja ini mencakup unit pelayanan di ruang tindakan, unit pelayanan KIA yang
diberikan pada ibu hamil dan calon penganten.
4. Ketrampilan petugas
a Bidan terlatih.
b Dokter
c Perawat terlatih
5. Uraian Umum
a Imunisasi Tetanus Toxoid terbukti sebagai satu upaya pencegahan penyakit Tetanus.
b Diberikan pada usia kehamilan trimester pertama, dengan interval waktu 4 minggu.
c Disuntikan pada lengan atas secara intra muscular (im) sebanyak 0,5 ml, Intra
Muskular atau subcutan
d Sebelumnya lengan dibersihkan dengan kapas steril (air panas).
e Kontra indikasi : gejala –gejala berat karena dosis pertama TT
f Referensi : pedoman teknis Imunisasi tingkat Puskesmas.
6. Alat dan Bahan
a Vinset
b Kapas steril (air panas).
c Spuit 0,5 cc
d Vaksin TT
7. Instruksi Kerja
a Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan pada pasien :
· Nama, Umur dan alamat
· Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
b Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
c Siapkan bahan dan alat suntik
d Ambil vaksin dengan jarum dan semprit disposible sebanyak 0,5 ml
e Persilahkan pasien duduk
f Oleskan kapas alkohol pada lengan kiri bagian atas
g Suntik pada lengan kiri bagian atas secara intra musculer
h Buang jarum bekas suntikan ke dalam kotak
i Persilahkan pasien menunggu 15 menit di luar, dan jika tidak terjadi efek samping
pasien boleh pulang
j Catat pada buku status dan KMS ibu hamil
8. Indikator Kinerja
Tidak dak terjadi tetanus toxoid pada saat melahirkan
Refference, antara lain Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun
2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi