Anda di halaman 1dari 2

Tangki Tekan, Biaya Hemat, Air Lancar

Oleh Miza
2016-06-23
Bagikan :
Tweet
Menggunakan tangki atap sebagai sistem instalasi air bersih pada rumah tinggal adalah cara yang
paling banyak diterapkan. Selain hemat dalam pemakaian listrik (jika diatur dengan radar) dan
juga tidak perlu khawatir apabila listrik mati, masih ada cadangan air yang tersedia dalam tangki.
Namun sistem ini lebih efektif digunakan pada rumah bertingkat yang memiliki dag beton
sebagai tempat tangki atap tersebut.

Bagaimana dengan rumah tidak bertingkat yang tidak memiliki dag beton untuk tempat tangki
atap. Jika dibuat menara untuk tempat tangki air jelas mengeluarkan biaya yang cukup besar.

Solusinya adalah menggunakan tangki tekan (hydrophore) dengan sistem membran.


Tangki tekan cukup ditempatkan dekat dengan pompa sumber air (tidak perlu menara). Jadi
biaya untuk membuat menara bisa dialihkan untuk membeli tangki tekan. Hemat bukan?

Pada tangki atap yang diperlukan pompa untuk mengalirkan air dari bawah ke atas tempat tangki
berada sedangkan pada tangki tekan, pompa digunakan untuk menekan air ke dalam membran.

Seperti ini skema pemasangannya.

Untuk mengetahui kenapa tangki tekan bisa membuat air lancar, silakan lihat gambar ini:

Prinsip kerja tangki tekan


Pada tabung tangki tekan di atas pressure switch diseting pada 2 bar - pompa hidup dan pada 4
bar - pompa mati.
1. Tabung pada kondisi A. Pada kondisi ini pompa air belum dihidupkan, tekanan air di
dalam pemipaan masih 0 bar.Tekanan udara di dalam tangki sudah ada dari pabrik.
Tekanan udara dalam tangki akan menekan membran (balon) sehingga menjadi kempis.
2. Tabung pada kondisi B. Pompa sudah mulai hidup dan tekanan air mulai mengisi
membran, membran akan membesar dan udara di dalam tangki akan tertekan sehingga
tekanannya ikut naik. Apabila tidak ada kran yang dibuka maka tekanan udara akan terus
naik.
3. Tabung pada kondisi C. Pompa terus memompa air di dalam membran hingga maksimal
4 bar dan pompa akan mati. Udara dalam tangki tentu menjadi tertekan juga menjadi 4
bar.
4. Tabung pada kondisi D. Ketika ada kran yang dibuka sehingga tekanan air akan menjadi
turun menjadi 3 bar dan seterusnya. Udara yang bertekanan dalam tangki akan menekan
air keluar hingga tekanan terendah 2 bar. Pada posisi ini pressure switch akan
menghidupkan pompa. Tekanan air mulai naik lagi hingga mencapai 4 bar lalu pompa
akan mati. Dan begitu seterusnya.

Proses interval inilah yang menjadikan sistem tangki tekan menjadi hemat dalam pemakaian
listrik (seperti radar dalam tangki atap).

Bagaimana dengan air cadangan?


Sekarang ini tangki tekan telah dipasarkan dengan bermacam varian mulai dari yang kecil
sampai pada ukuran besar. Jadi semakin besar ukuran tangki tekan yang anda pakai tentu akan
semakin banyak air cadangan dalam membran yang bisa anda gunakan. Tekanan udara dalam
tangki tekan yang berukuran besar, pressure switch nya bisa dibuat interval yang cukup lama
sehingga akan hemat listrik dan air tetap lancar.

Anda mungkin juga menyukai