Disusun oleh :
Teddy Irawan
17506134038
Dosen Pengampu :
2018
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK MESIN LISTRIK
TOPIK 1 : PERCOBAAN GENERATOR
4x60
Sem. III PENGUAT TERPISAH, GENERATOR SHUNT Menit
DAN GENERATOR SERI
Hal 1 -
JOB SHEET I Tgl.17-10-2018 11
A. JUDUL
Percobaan Generator Penguat Terpisah, Generator Shunt, dan Generator Seri.
B. TUJUAN
1. Dapat mengidentifikasi peralatan yang digunakan untuk pengoperasian dan
pegujian mesin-mesin searah.
2. Dapat menyebutkan fungsi dari masing-masing peralatan.
3. Dapat mengatasi jika dalam mesin searah terdapat troble.
4. Dapat diberikan seperangkat peralatan Mesin Arus Searah beserta fasilitas
pendukungnya, praktikum dapat mengoperasikan mesin arus searah yang meliputi
generator arus searah dan motor arus searah dengan benar.
5. Dapat menghitung daya masuk generator dan motor secara teori maupun
mengukurnya dalam prkatek.
6. Dapat menghitung daya keluar generator dan motor secara teori maupun
mengukurnya dalam prkatek
7. Dapat menggambarkan Karakteristik E = f(Im), V = f(IL), dan ɳ = f(IL) dari
berbagai jenis generator.
8. Dapat menggambarkan Karakteristik T = F(Ia), n = f(Ta), ɳ = f(I) dari berbagai
jenis sambungan motor.
C. DASAR TEORI
1. Generator penguat terpisah
Ciri utama dari generator penguat terpisah adalah bahwa lilitan penguat medan
magnet terpisah dengan rangkaian kelistrian generator, dan lilitan penguat
tersebut disuplai dengan sumber tegangan sendiri.
2. Generator Penguat Sendiri
Generator penguat sendiri adalah generator yang lilitan penguat medan
magnetnya disambung dengan rangkaian kelistrikan generator, sehingga tegangan
yang mensuplai lilitan penguat tersebut adalah tegangan keluaran generator itu
sendiri.
a. Generator Shunt
Generator shunt adalah generator yang penguat medan magnetya
disambung parallel dengan lilitan jangkar. Lilita shunt ini (Rsh) memiliki
resistansi yang besar.
b. Generator Seri
Generator seri adalah generator yang penguat medan magnetya disambung
seri dengan lilitan jangkar. Lilitan seri ini (Rs) memiliki resistansi yan
kecil.
3. Polaritas Tegangan Pada Generator Arus Searah
Polaritas tegangan yang dihasilkan oleh lilitan jangkar dipengaruh oleh arah garis
gaya magnet dan arah putaran. Jadi jika polaritasnya terbaik, maka:
a. Pada generator penguat terpisah
Tidak mempengaruhi besar tegangan yang di hasilkan, hanya saja polaritas
tegangan pada generator tebalik.
b. Pada generator penguat sendiri
Walaupun generator diputar dengan kecepatan nominal, tegangan yang
dihasilkan tiak sesuai yang diharapkan. Hal ini dikarenakan arus yang
mengalir pada lilitan penguat medan magnet menghasilkan garis gaya
magnet yang meawan magnet sisa.
4. Daya dan efisiensi
Besarnya daya-daya pada generator dapat dicari dengan rumus:
Pin = Pa + Pint+ges /60
Pa = Ea . Ia
Pout = V. iL = Pa PCU
gen = Pout/Pin
5. GGL Induksi
Besarnya GGL induksi pada lilitan jankar data ditentukan dengan rumus:
6. Karakteristik Generator
a. Karakteristik tanpa beban, Ea = f(Im), n = konstan
Pada Generator penguat terpisah
magnetnya (Ea = C1
Pada generator seri pada generator seri IL = IS = Ia, sehingga hal ini
tidak mungkin dilakukan karena arusnya sangat besar dan
memungkinkan dapat terbakarnya lilitan jangkar.
b. Karakteristik luar generator, V = f(IL), n = konstan
Pada generator penguat terpisah besarnya tegangan V (V out)
berkurang, karena disebabkan adanya kerugian tegangan pada
jangkar.
Pada generator shunt bila dibandingkan dengan generator penguat
terpisah, kerugian yang disebabkan oleh tegangan jangkar lebih
besar. Hal ini disebabkan karena tegangan V (Vout) turun,
sehingga arus beban (IL) akan turun dan mengakibatkan arus
penguat (Ish) akan turun juga.
Pada generator seri dengan mengatur arus beban IL berarti
mengatur arus, penguatnya (Is). Sehingga karakterstiknya akan
sama dengan karakteristik tanpa beban pada generator shunt.
D. GAMBAR RANGKAIAN
1. Gambar Rangkaian Percobaan/Pengujian Generator Penguat Terpisah
E. DATA PENGAMATAN
Tabel 1 Data pengujian tanpa beban Ea = f(Im) generator penguat terpisah
F. ANALISIS DATA
Pada generator penguat terpisah, meskipun arus penguat medan magnet masih nol
tetapi generator sudah menghasilkan tegangan Ea karena magnit tunggal yang berada
dalam generator walaupun tegangan yang dibangkitkan kecil. Nilai tegangan terminal pada
saat penguatan naik dan penguatan turun mempunyai nilai yang berbeda. Hal ini
disebabkan oleh arus yang mengalir pada generator itu sendiri. Pada saat penurunan arus,
lilitan medan magnit mempunyai medan magnit yang lebih besar dari pada medan magnit
pada saatkenaikan arus.
Generator penguat terpisah sangat dipengaruhi oleh tegangan dan arus didalamnya.
Kecepatan putaran generator mempengaruhi nilai tegangan terminal. Semakin cepat
putarannya, semakin besar pula Tegangan yang dibangkitkan. Pada generator shunt saat IL
naik, tegangan yang dihasilkan semakin menurun. Torsinya naik dan berbanding terbalik
dengan tegangannya. Begitu juga dengan Pin dan Pout yang hasilnya semakin naik seiring
naiknya arus. Pada generator seri arus medan magnet, arus beban dan arus jangkar sama
maka karakteristik luarnya serupa dengan karakteristik beban nol pada generator penguat
terpisah.
G. GAMBAR KETERANGAN
Column1
100 1400 rpm(turun)
1300 (naik)
50 1300 rpm (turun)
0 0.5, 0.5
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Im (A)
250
200
150
V (VOLT)
50
0
0 1 2 3 4 5
IL (A)
H. JAWABAN PERTANYAAN
diha silkan generator berubah , karena dengan berubahnya Im berarti fluk magnet (ϕ)
Besar Ea . jika Im naik , (ϕ) akan naik sehingga Ea juga naik. Sebaliknya jika Im turun
(ϕ) juga turun sehingga Ea akan turun juga turun sehingga Ea akan turun.
4. GGL induksi Ea untuk n = 1300 dan n = 1400 berbeda, karena Ea berbanding lurus dengan
putaran (Ea = C1n lebih
tinggi juga.
5. Pada generator penguat sendiri jika sambungan lilitan penguat magnet terbalik, generator
tidak menghasilkan tegangan sesuai yang diharapkan karena sambungan terbalik berarti
arah arus dan arah garis gaya magnet terbalik juga. Sehingga garis gaya magnet yang
dihasilkan lilitan penguat akan melawan garis gaya magnet pada magnet pada magnet sisa.
Generator Seri
7.Efisiensi
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )
Untuk IL = 1A
ηg = Pout/Pin
= 210/307,87
=68 %
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )
Untuk IL = 1A
ηg = Pout/Pin
=205/439,82
=46%
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 )
60
Untuk IL = 1A
ηg = Pout/Pin
= 80/117,285
=68%
I. KESIMPULAN
Dalam peraktek mesin listrik ini dapat diabil kesimpulan bahwa setiap rangkaian
di mesin listrik memiliki karakteristik yang berbeda beda sehingga dapat di gunakan
sesuai dengan kebutuhan yang di perlukan.
Dalam generator penguat terpisah meskipun arus penguat medan magnet masih
nol namun sudah menghasilkan tegangan karan di dalam generator sudah memiliki
medan magnet yang terpasang sehingga gennerator sudah menghasilkan tegangan
walaupun hanya sekitar 18 - 25 volt dc.
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK MESIN LISTRIK
TOPIK 2 : PERCOBAAN GENERATOR 4x60
Sem. III
KOMPON Menit
JOB SHEET I Tgl.17-10-2018
A. JUDUL
Percobaan Generator Kompon
B. DASAR TEORI
1. Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri, yang
dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan
gabungan dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan sebagai kompon pendek
atau dalam kompon panjang. Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena
tahanan kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau dari
tegangan terminal kecil sekali dan terpengaruh.
Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga kumparan seri
ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah. Bila generator ini dihubungkan
seperti itu, maka dikatakan generator itu mempunyai kumparan kompon bantu.
Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut kompon
lawan dan ini biasanya digunakan untuk motor atau generator- generator khusus seperti
untuk mesin las. Dalam hubungan kompon bantu yang mempunyai peranan utama ialah
kumparan shunt dan kumparan seri dirancang untuk kompensasi MMF akibat reaksi
jangkar dan juga tegangan drop di jangkar pada range beban tertentu. Ini mengakibatkan
tegangan generator akan diatur secara otomatis pasa satu range beban tertentu
i. Kompon Panjang
ii. Kompon Pendek
1. Generator Kompon
Generator kompon adalah suatu generator yang mempunyai dua mcam lilitan
magne penguat yaitu lltan penguat shunt dan seri. Generator kompon terdiri dari 2 macam
yaitu kompon panjan dan kompon pendek. Disebut generator kompon panjang apabila
lilitan penguat magnet seri berada pada llitan jangkar. Disebut generator kompon pendek
apabila lilitan penguat magnet seri berada ada lilitan beban.
Pada generator kompon panjang dan kompon pendek (sbg kompon bantu), semakin
besar arus beban tegangan keluaran semakin besa. Pula. Hal ini disebabkan garis gaya
magnet yang dihasilkan oleh liitan penguat magnet seri memperkuat garis gaya magnet
yang diasilkan oleh lilitan penguat magnet shunt.
D. DATA
Tabel 5. Data percobaan generator kompon panjang sebagai kompon bantu untuk
menguji karakteristik luar V = f(IL), N = 1400 rpm konstan
Tabel 6. Data percobaan generator kompon pendek sebagai kompon bantu untuk
menguji karakteristik luar V = f(IL), N = 1400 rpm konstan
Tabel 7. Data percobaan generator kompon pendek sebagai kompon lawan untuk
menguji karakteristik luar V = f(IL), N = 1400 rpm konstan
E. ANALISIS DATA
F. GAMBAR KETERANGAN
250
200
(bantu)
Generator Kompon pendek
100 (bantu)
Generator Kompon pendek
(lawan)
50
0
0 1 2 3 4 5
IL (A)
G. JAWABAN PERTANYAAN
Gambar karakteristik luar V = f(IL) pada generator kompon panjang sebagai kompon bantu,
dan generator kompon pendek sebagai kompon bantu dan kompon lawan
kompon Bantu
kompon lawan
2. Pada kompon pendek kutub bantu semakin besar beban tegangan semakin besar, karena
dengan semakain besar beban maka arus penguat seri semakin besar pula (Is = I sehingga
garis gaya magnet yang dihasilkan penguat seri bertambah banyak dan memperkuat garis
gaya magnet yang dihasilkan penguat shunt. Sehingga tegangan yang dhasilkan bertamb
3. Effisiensi generator
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 )
60
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )
Untuk IL = 2A
ηg = Pout/Pin
= 225/557,1066
=40%
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )
Untuk IL = 2A
ηg = Pout/Pin
= 215/293
=73%
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )
Untuk IL = 2A
ηg = Pout/Pin
= 215/292,65
=73%
a. Pada generator kompon bantu penurunan tegangan sangat kecil. Hal ini disebabkan
karena semakin besar IL berarti Ish semakin kecil, sedangkan IS semakin besar
karena Is = IL. Lilitan penguat seri menghasilkan garis gaya magnet yang
memperkuat garis gaya magnet dari lilitan shunt. Sehingga garis gaya magnet
penguat total semakin besar.
b. Pada generator kompon lawan penurunan tegangan besar. Hal ini disebabkan
karena semakin besar IL berarti Ish semakin kecil, sedangkan IS semakin besar
karena Is = IL. Lilitan penguat seri menghasilkan garis gaya magnet yang
memperemah garis gaya magnet dari lilitan shunt. Sehingga garis gaya magnet
penguat total semakin kecil.
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK MESIN LISTRIK
TOPIK 3 : PERCOBAAN MOTOR SHUNT DAN 4x60
Sem. III
MOTOR SERI Menit
JOB SHEET I Tgl.17-10-2018
A. JUDUL
Percobaan Motor Shunt dan Motor Seri
B. DASAR TEORI
a. Motor shunt motor yang lilitan penguat medan magnetnya dismbung parallel
dengan lilitan jangkarnya.
b. Motor seri motor yang lilitan penguat medan magnetnya disambung seri dengan
lilitan jangkarmya.
3. Daya dan Efisiensi motor
Besarnya daya-daya pada motor dapat dicari dengan rumus:
Pin = V . I
Pa = Ea . Ia
5. Torsi Motor
6. Karakteristik Motor
a. Karakteristik Ta = f(Ia), untuk V konstan
Karakteristik motor penguat terpisah sama dengan karakteristik pada
motor shunt
Karakteristik motor shunt karena suplai motor tetap dan nilai hambatan
shunt juga tetap, maka besarnya arus penguat magnet shunt juga tetap, yang
berarti jumlah garis gaya magnetnya tetap juga. Sehingga secara matematis,
Ta = f(Ia) adalah merupakan garis lurus.
Karakteristik motor seri Jika beban naik maka I akan naik. Besarnya Ia =
Is = I, sehingga jumlah garis gaya magnet akan naik juga. Sebelum kondisi
jenuh, besarnya garis gaya magnet sebanding dengan besarnya arus motor.
Maka dapat dikatakan, sebelm kondisi jenuh Ta = f(Ia) merupakan garis
lurus, sedangkan setelah kondisi jenuh Ta = f(Ia) merupakan garis lengkung.
Untuk motor kompon bantu garis gaya magnet shunt akan
diperkuat garis gaya magnet seri. Berdasarkan persamaan Ta = C2
C. GAMBAR RANGKAIAN
1. Gambar Rangkaian Percobaan/Pengujian Motor Shunt
2. Gambar Rangkaian Percobaan/Pengujian Motor Seri
D. DATA PENGAMATAN
Tabel 8. Data Karakteristik Ta = f(Ia) dan n = f(Ta) motor shunt, V = 220 volt
konstan
Tabel 9. Data Karakteristik Ta = f(Ia) dan n = f(Ta) motor seri , V = 220 volt
konstan
E. ANALISIS DATA
Contoh perhitungan
Pin = T x 2 π n / 60
= 2 x 2 x3.14 x 1400/ 60
= 292,65 W
Pout = VxI
= 215 x 1
= 215 W
ηm = Pout / Pin
= 215 / 292,65
= 0,73
F. GAMBAR KETERANGAN
Grafik perbandingan Torsi
4
T (Nm)
3
Motor Shunt
2
Motor Seri
0
0 1 2 3 4 5
I (A)
2500
2000
n (rpm)
1500
Motor Shunt
1000
Motor Seri
500
0
0 1 2 3 4 5
I (A)
G. JAWABAN PERTANYAAN
H. KESIMPULAN
Dari percobaan jenis Motor DC dapat diperoleh karakteristik penurunan kecepatan
terhadap beban dan efisiensi terhadap beban dari motor DC. Dari berbagai macam
motor DC tersebut penurunan kecepatan paling signifikan terdapat pada motor DC
seri.
Sedangkan kecepatan motor paling stabil terdapat pada motor DC Shunt.
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK MESIN LISTRIK
TOPIK 4 : PERCOBAAN MOTOR KOMPON
4x60
Sem. III BANTU DENGAN BERBAGAI VARIASI Menit
JUMLAH LILITAN PENGUAT MAGNET SERI
JOB SHEET I Tgl.17-10-2018
A. JUDUL
Percobaan Motor Kompon Bantu dengan Berbagai Variasi Jumlah Lilitan Penguat
Magnet Seri.
B. DASAR TEORI
a. Motor Kompon
Motor kompon adalah suatu motor listrik yang mempunyai dua macam
lilitan magnet penguat yaitu liltan penguat shunt dan seri. Motor kompon terdiri
dari 2 macam yaitu kompon panjang dan kompon pendek. Disebut motor kompon
panjang apabila lilitan penguat magnet seri berada pada lilitan jangkar. Disebut
motor kompon pendek apabila lilitan penguat magnet seri berada ada lilitan
beban.
b. Karakteristik motor kompon Ta = f(Ia) dangan V konstan
Pada motor kompon, jika terjadi perubahan beban arus yang mengalir
pada lilitan penguat seri dan lilitan jangkar berubah. Sedangkan arus yang
mengalir pada lilitan shunt tetap, sehingga garis gaya magnet yang dihasikan oleh
penguat shunt adalah konstan.
i. Pada motor kompon bantu
Garis gaya magnet shunt akan diperkuat garis gaya magnet seri.
jumlah putaran motor akan turun lebih kecil dari motor shunt dan torsi motor
naik berada diatas karakteristik Ta = f(Ia) pada motor shunt.
ii. Pada motor kompon lawan
Garis gaya pada pengut shunt diperlemah oleh garis gaya pada penguat
IaRa’, maka jumlah putaran motor akan naik lebih besar dari motor shunt dan
torsi motor turun berada dibawah karakteristik Ta = f(Ia) pada motor shunt.
C. GAMBAR RANGKAIAN
1. Gambar Rangkaian Percobaan/Pengujian Motor Kompon Bantu Lilitan Seri
Penuh D1-D2
P
IL(A) T(Nm) n(rpm) in P out ɳm
1.3 0.3 1400 286 104 0.363636364
1.5 0.6 1300 330 188 0.56969697
2 1.7 1200 440 482 1.095454545
2.5 2.6 1140 550 697.6 1.268363636
3 3.7 1070 660 929.7667 1.408737374
3.5 4.8 1000 770 1126 1.462337662
4 5.9 950 880 1313.833 1.492992424
Tabel 10. Data Karakteristik Ta = f(Ia) motor dan n = f(Ta) motor kompon bantu,
V = 220 V konstan lilitan seri tidak penuh
P
IL(A) T(Nm) n(rpm) in P out ɳm
1.4 0.3 1400 308 43.96 0.142727273
1.5 0.4 1380 330 57.776 0.175078788
2 1.4 1270 440 186.0973 0.422948485
2.5 2.3 1200 550 288.88 0.525236364
3 3.3 1125 660 388.575 0.58875
3.5 4.3 1070 770 481.5713 0.625417316
4 5.4 1025 880 579.33 0.658329545
E. ANALISIS DATA
Contoh Perhitungan
Pin = T x 2 π n / 60
= 0.3 x 2 x3.14 x 1400/ 60
= 308 W
Pout = V x I
= 220 x 1,99
= 437 W
ηm = Pout / Pin
= 437 / 308
= 1,41
F. GAMBAR KETERANGAN
Grafik perbandingan Torsi
6
0
0 1 2 3 4 5
I (A)
1400
1200
4, 1125
1000 4, 1020
T (Nm)
200
0
0 1 2 3 4 5
I (A)
G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Menhitung daya keluaran dan daya masukan pada masing-masing motor pada tiap
perubahan beban. Misal : IL = 1,5A, V = 220V, T = 0,25Nm. N = 1390rpm, maka :
H. KESIMPULAN
Pada motor shunt, semakin besar arus beban torsi yang dihasilkan akan semakin
besar. Hal ini disebabkan karena dengan semakin besar IL, motor akan menarik
arus (I) yang semakin besar. Dengan I yang semakin besar dan Ish tetap (karena
Rsh tetap), maka Ia semakin besar. Dengan Ia yang semakin besar, akan
memperbesar rugi tembaga pada jangkar, sehingga (V-IaRa) semkain kecil.
Karena fluk magnet shunt tetap maka putaran yang dihasilkan motor akan turun.
Sedangkan torsi motor sebanding dengan Ia. Dengan Ia yang semakin besar
maka akan menghasilkan torsi yang besar.
Pada motor seri, semakin besar arus beban torsi yang dihasilkan akan semakin
besar. Hal ini disebabkan karena dengan semakin besar IL, motor akan menarik
arus (I) yang semakin besar. Dengan I yang semakin berarti Is dan Ia semakin
besar. Dengan Ia yang semakin besar, maka akan memperbesar rugi tembaga
pada jangkar, sehingga (V-IaRa) semkain kecil. Sedangkan dengan Is yang
semakian besar akan menambah fluks magnet. Sehingga dengan fluk magnet
seri dan rugi tembaga yang bertambah (sebanding dengn IL) maka putaran yang
dihasilkan motor akan turun. Sedangkan torsi motor sebanding dengan Ia.
Dengan Ia yang semakin besar maka akan menghasilkan torsi yang besar.
Pada motor kompon bantu, garis gaya magnet shunt akan diperkuat garis gaya
magnet seri. Semakin besar IL maka motor akan menarik arus (I) yang semakin
besar juga. Dengan I yang semakin besar dan Ish tetap maka Ia akan semakin
bertambah. Berdasarkan persamaan Ta = C2 1 V
aka jumlah putaran motor akan turun bila Ia naik. Dan besar torsi motor
akan naik jika Ia naik.
Pada motor kompon bantu, besar penurunan putaran tergantung pada penguat
magnet seri, semakin banyak garis magnet yang dihasilkan penguat seri maka
fluks total semakin banyak. Berdasarkan persamaan (V IaRa)/C1
semakin besar fluks total maka putaran akan semakin besar penurunanya.