Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIK MESIN LISTRIK

MESIN ARUS SEARAH

1. PERCOBAAN GENERATOR PENGUAT TERPISAH, GENERATOR SHUNT DAN


GENERATOR SERI
2. PERCOBAAN GENERATOR KOMPON
3. PERCOBAAN MOTOR SHUNT DAN MOTOR SERI
4. PERCOBAAN MOTOR KOMPON BANTU DENGAN BERBAGAI VARIASI
JUMLAH LILITAN PENGUAT MAGNET SERI

Disusun oleh :

Teddy Irawan
17506134038

Dosen Pengampu :

Drs. Ahmad Sujadi

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2018
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK MESIN LISTRIK
TOPIK 1 : PERCOBAAN GENERATOR
4x60
Sem. III PENGUAT TERPISAH, GENERATOR SHUNT Menit
DAN GENERATOR SERI
Hal 1 -
JOB SHEET I Tgl.17-10-2018 11

A. JUDUL
Percobaan Generator Penguat Terpisah, Generator Shunt, dan Generator Seri.
B. TUJUAN
1. Dapat mengidentifikasi peralatan yang digunakan untuk pengoperasian dan
pegujian mesin-mesin searah.
2. Dapat menyebutkan fungsi dari masing-masing peralatan.
3. Dapat mengatasi jika dalam mesin searah terdapat troble.
4. Dapat diberikan seperangkat peralatan Mesin Arus Searah beserta fasilitas
pendukungnya, praktikum dapat mengoperasikan mesin arus searah yang meliputi
generator arus searah dan motor arus searah dengan benar.
5. Dapat menghitung daya masuk generator dan motor secara teori maupun
mengukurnya dalam prkatek.
6. Dapat menghitung daya keluar generator dan motor secara teori maupun
mengukurnya dalam prkatek
7. Dapat menggambarkan Karakteristik E = f(Im), V = f(IL), dan ɳ = f(IL) dari
berbagai jenis generator.
8. Dapat menggambarkan Karakteristik T = F(Ia), n = f(Ta), ɳ = f(I) dari berbagai
jenis sambungan motor.

C. DASAR TEORI
1. Generator penguat terpisah
Ciri utama dari generator penguat terpisah adalah bahwa lilitan penguat medan
magnet terpisah dengan rangkaian kelistrian generator, dan lilitan penguat
tersebut disuplai dengan sumber tegangan sendiri.
2. Generator Penguat Sendiri
Generator penguat sendiri adalah generator yang lilitan penguat medan
magnetnya disambung dengan rangkaian kelistrikan generator, sehingga tegangan
yang mensuplai lilitan penguat tersebut adalah tegangan keluaran generator itu
sendiri.
a. Generator Shunt
Generator shunt adalah generator yang penguat medan magnetya
disambung parallel dengan lilitan jangkar. Lilita shunt ini (Rsh) memiliki
resistansi yang besar.
b. Generator Seri
Generator seri adalah generator yang penguat medan magnetya disambung
seri dengan lilitan jangkar. Lilitan seri ini (Rs) memiliki resistansi yan
kecil.
3. Polaritas Tegangan Pada Generator Arus Searah
Polaritas tegangan yang dihasilkan oleh lilitan jangkar dipengaruh oleh arah garis
gaya magnet dan arah putaran. Jadi jika polaritasnya terbaik, maka:
a. Pada generator penguat terpisah
Tidak mempengaruhi besar tegangan yang di hasilkan, hanya saja polaritas
tegangan pada generator tebalik.
b. Pada generator penguat sendiri
Walaupun generator diputar dengan kecepatan nominal, tegangan yang
dihasilkan tiak sesuai yang diharapkan. Hal ini dikarenakan arus yang
mengalir pada lilitan penguat medan magnet menghasilkan garis gaya
magnet yang meawan magnet sisa.
4. Daya dan efisiensi
Besarnya daya-daya pada generator dapat dicari dengan rumus:
Pin = Pa + Pint+ges /60
Pa = Ea . Ia

Pout = V. iL = Pa PCU

gen = Pout/Pin
5. GGL Induksi
Besarnya GGL induksi pada lilitan jankar data ditentukan dengan rumus:
6. Karakteristik Generator
a. Karakteristik tanpa beban, Ea = f(Im), n = konstan
 Pada Generator penguat terpisah

magnetnya (Ea = C1

 Pada Generator shunt

 Pada generator seri pada generator seri IL = IS = Ia, sehingga hal ini
tidak mungkin dilakukan karena arusnya sangat besar dan
memungkinkan dapat terbakarnya lilitan jangkar.
b. Karakteristik luar generator, V = f(IL), n = konstan
 Pada generator penguat terpisah besarnya tegangan V (V out)
berkurang, karena disebabkan adanya kerugian tegangan pada
jangkar.
 Pada generator shunt bila dibandingkan dengan generator penguat
terpisah, kerugian yang disebabkan oleh tegangan jangkar lebih
besar. Hal ini disebabkan karena tegangan V (Vout) turun,
sehingga arus beban (IL) akan turun dan mengakibatkan arus
penguat (Ish) akan turun juga.
 Pada generator seri dengan mengatur arus beban IL berarti
mengatur arus, penguatnya (Is). Sehingga karakterstiknya akan
sama dengan karakteristik tanpa beban pada generator shunt.
D. GAMBAR RANGKAIAN
1. Gambar Rangkaian Percobaan/Pengujian Generator Penguat Terpisah

2. Gambar Rangkaian Percobaan/Pengujian Generator Shunt


3. Gambar Rangkaian Percobaan/Pengujian Generator Seri

E. DATA PENGAMATAN
 Tabel 1 Data pengujian tanpa beban Ea = f(Im) generator penguat terpisah

n=1400 rpm n=1300 rpm


Kenaikan Penurunan Kenaikan Penurunan
Im(A) Ea (V) Im(A) Ea (V) Im(A) Ea (V) Im(A) Ea (V)
0 25 0 27 0 21,5 0 26,5
0,5 38 0,5 56 0,5 40 0,5 56
0,1 76 0,1 94 0,1 72 0,1 94
0,15 105 0,15 132,5 0,15 103 0,15 125
0,2 145 0,2 161 0,2 135 0,2 155
0,25 175 0,25 186 0,25 162 0,25 176
0,3 192 0,3 203 0,3 177 0,3 190
0,35 205 0,35 214 0,35 191 0,35 200
0,4 220 0,4 225 0,4 201 0,4 207
0,45 227 0,45 231 0,45 210 0,45 215
0,5 236 0,5 236 0,5 220 0,5 220

 Tabel 2 Data Karakteristik Luar Generator Penguat Terpisah, n = 1400 rpm


Konstan

Data pengamatan Data penghitungan


IL (A) V (volt) T (Nm) P in P out ng
1 210 2,1 307.8747 210 0.682095671
1,5 204 3,5 513.1245 306 0.596346501
2 197 4 586.428 394 0.671864236
2,5 195 4,8 703.7136 487.5 0.692753416
3 185 5,5 806.3385 555 0.68829654
3,5 182 6,2 908.9634 637 0.700798294
4 175 7 1026.249 700 0.682095671

 Tabel 3 Karakteristik Luar Generator Shunt V = f(IL), n = 1400 rpm konstan

Data pengamatan Data penghitungan


IL (A) V (volt) T (Nm) P in P out ng
1 205 3 439.821 205 0.466098708
1,5 200 3.6 527.7852 300 0.568413059
2 195 4.2 615.7494 390 0.633374551
2,5 187 4.8 703.7136 467.5 0.664332763
3 175 5.2 762.3564 525 0.688654283
3,5 165 5.5 806.3385 577.5 0.716200454
4 155 6 879.642 620 0.704832193

 Tabel 4 Data Karakteristik Luar Generator seri, V = f(IL), n = 1400 rpm


konstan

Data pengamatan Data penghitungan


IL (A) V (volt) T (Nm) P in P out Ng
1 80 0.8 117.2856 80 0.682095671
1,5 105 1.4 205.2498 157.5 0.76735763
2 145 2.4 351.8568 290 0.824198935
2,5 155 3 439.821 387.5 0.881040241
3 170 4 586.428 510 0.86967198
3,5 178 5 733.035 623 0.849891206
4 188 6 879.642 752 0.854893241

F. ANALISIS DATA
Pada generator penguat terpisah, meskipun arus penguat medan magnet masih nol
tetapi generator sudah menghasilkan tegangan Ea karena magnit tunggal yang berada
dalam generator walaupun tegangan yang dibangkitkan kecil. Nilai tegangan terminal pada
saat penguatan naik dan penguatan turun mempunyai nilai yang berbeda. Hal ini
disebabkan oleh arus yang mengalir pada generator itu sendiri. Pada saat penurunan arus,
lilitan medan magnit mempunyai medan magnit yang lebih besar dari pada medan magnit
pada saatkenaikan arus.
Generator penguat terpisah sangat dipengaruhi oleh tegangan dan arus didalamnya.
Kecepatan putaran generator mempengaruhi nilai tegangan terminal. Semakin cepat
putarannya, semakin besar pula Tegangan yang dibangkitkan. Pada generator shunt saat IL
naik, tegangan yang dihasilkan semakin menurun. Torsinya naik dan berbanding terbalik
dengan tegangannya. Begitu juga dengan Pin dan Pout yang hasilnya semakin naik seiring
naiknya arus. Pada generator seri arus medan magnet, arus beban dan arus jangkar sama
maka karakteristik luarnya serupa dengan karakteristik beban nol pada generator penguat
terpisah.
G. GAMBAR KETERANGAN

garfik pengujian tanpa beban pada generator penguat


terpisah
250
0.5, 231
0.5, 220
200

150 1400 rpm(naik)


Ea(V)

Column1
100 1400 rpm(turun)
1300 (naik)
50 1300 rpm (turun)

0 0.5, 0.5
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Im (A)

250

200

150
V (VOLT)

Generator Penguat Terpisah

100 Generator Shunt


Generator seri

50

0
0 1 2 3 4 5
IL (A)

H. JAWABAN PERTANYAAN

1. Dalam generator penguat terpisah, meskipun Im = 0, generator tetap mengahasilkan


tegangan. Hal ini disebabkan karena adanya magnet tinggal/remanensi magnet pada kutub-
kutubnya
2. Pada generator penguat terpisah tanpa beban, saat Im berubah tegangan yang

diha silkan generator berubah , karena dengan berubahnya Im berarti fluk magnet (ϕ)

berubah. Berdasarkan persamaan Ea = C1

Besar Ea . jika Im naik , (ϕ) akan naik sehingga Ea juga naik. Sebaliknya jika Im turun
(ϕ) juga turun sehingga Ea akan turun juga turun sehingga Ea akan turun.

3. Gambar karakteristik generator penguat terpisah Ea = f(Im)

4. GGL induksi Ea untuk n = 1300 dan n = 1400 berbeda, karena Ea berbanding lurus dengan
putaran (Ea = C1n lebih
tinggi juga.

5. Pada generator penguat sendiri jika sambungan lilitan penguat magnet terbalik, generator
tidak menghasilkan tegangan sesuai yang diharapkan karena sambungan terbalik berarti
arah arus dan arah garis gaya magnet terbalik juga. Sehingga garis gaya magnet yang
dihasilkan lilitan penguat akan melawan garis gaya magnet pada magnet pada magnet sisa.

6. Gambar karakteristik karakteristik luar V = f(IL) pada generator penguat terpisah,


Vshunt dan seri

Generator Penguat Terpisah

Generator Seri

7.Efisiensi
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )

Untuk generator penguat terpisah

𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )

Untuk IL = 1A

ηg = Pout/Pin

= 210/307,87

=68 %

Untuk generator Shunt

𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )
Untuk IL = 1A

ηg = Pout/Pin

=205/439,82

=46%

Untuk generator Seri

𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 )
60

Untuk IL = 1A

ηg = Pout/Pin

= 80/117,285

=68%

I. KESIMPULAN

Dalam peraktek mesin listrik ini dapat diabil kesimpulan bahwa setiap rangkaian
di mesin listrik memiliki karakteristik yang berbeda beda sehingga dapat di gunakan
sesuai dengan kebutuhan yang di perlukan.
Dalam generator penguat terpisah meskipun arus penguat medan magnet masih
nol namun sudah menghasilkan tegangan karan di dalam generator sudah memiliki
medan magnet yang terpasang sehingga gennerator sudah menghasilkan tegangan
walaupun hanya sekitar 18 - 25 volt dc.
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK MESIN LISTRIK
TOPIK 2 : PERCOBAAN GENERATOR 4x60
Sem. III
KOMPON Menit
JOB SHEET I Tgl.17-10-2018

A. JUDUL
Percobaan Generator Kompon

B. DASAR TEORI
1. Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri, yang
dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan
gabungan dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan sebagai kompon pendek
atau dalam kompon panjang. Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena
tahanan kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau dari
tegangan terminal kecil sekali dan terpengaruh.
Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga kumparan seri
ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah. Bila generator ini dihubungkan
seperti itu, maka dikatakan generator itu mempunyai kumparan kompon bantu.
Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut kompon
lawan dan ini biasanya digunakan untuk motor atau generator- generator khusus seperti
untuk mesin las. Dalam hubungan kompon bantu yang mempunyai peranan utama ialah
kumparan shunt dan kumparan seri dirancang untuk kompensasi MMF akibat reaksi
jangkar dan juga tegangan drop di jangkar pada range beban tertentu. Ini mengakibatkan
tegangan generator akan diatur secara otomatis pasa satu range beban tertentu

i. Kompon Panjang
ii. Kompon Pendek

Pembangkitan Tegangan Induksi Pada Generator Berpenguatan Sendiri. Disini


akan diterangkan pembangkitan tegangan induksi generator shunt dalam keadaan tanpa
beban. Pada saat mesin dihidupkan (S tutup), timbul suatu fluks residu yang memang
sudah terdapat pada kutub. Dengan memutarkan rotor, akan dibangkitkan tegangan
induksi yang kecil pada sikat. Akibat adanya tegangan induksi ini mengalirlah arus pada
kumparan medan. Arus ini akan menimbulkan fluks yang memperkuat fluks yang telah
ada sebelumnya. Proses terus berlangsung hingga dicapai tegangan yang stabil. Jika
tahanan medan diperbesar, tegangan induksi yang dibangkitkan menjadi lebih kecil.
Berarti makin besar tahanan kumparan medan, makin buruk generator tersebut.

1. Generator Kompon
Generator kompon adalah suatu generator yang mempunyai dua mcam lilitan
magne penguat yaitu lltan penguat shunt dan seri. Generator kompon terdiri dari 2 macam
yaitu kompon panjan dan kompon pendek. Disebut generator kompon panjang apabila
lilitan penguat magnet seri berada pada llitan jangkar. Disebut generator kompon pendek
apabila lilitan penguat magnet seri berada ada lilitan beban.

2. Karakteristik generator kompon


a. Karakteristik tanpa beban, Ea = f (Im) dengan n konstan
Pada generator kompon panjang dan generator kompon pendek (sbg kompon

sangat berpengaruh oleh sifat inti magnetnya, sehingga bentuk


kurva Ea = f (Im) merupakan kurva lengkung yang hampir sama dengan karakteristik
tanpa beban pada generator shunt dan penguat terpisah.

b. Karakteristik luar V = f (IL) dengan n konstan

Pada generator kompon panjang dan kompon pendek (sbg kompon bantu), semakin
besar arus beban tegangan keluaran semakin besa. Pula. Hal ini disebabkan garis gaya
magnet yang dihasilkan oleh liitan penguat magnet seri memperkuat garis gaya magnet
yang diasilkan oleh lilitan penguat magnet shunt.

Pada generator kompon lawan (kompon panjang maupun kompon pendek),


semakin besar arus beban tegangan keluaran semakin besar penurunanya. Hal ini
disebabkan garis gaya magnet yan dihasilkan oleh lilitan penguat seri memperlemah
garis gaya magnet yang dihasilkan oleh lilitan penguat shunt.
C. GAMBAR RANGKAIAN
1. Gambar Rangkaian Percobaan/Pengujian Generator Kompon Panjang sebagai
Kompon Bantu

2. Gambar Rangkaian Percobaan/Pengujian Generator Kompon Pendek sebagai


Kompon Bantu
3. Gambar Rangkaian Percobaan/Pengujian Generator Kompon Pendek sebagai
Kompon Lawan

D. DATA
 Tabel 5. Data percobaan generator kompon panjang sebagai kompon bantu untuk
menguji karakteristik luar V = f(IL), N = 1400 rpm konstan

Data pengamatan Data penghitungan

IL (A) V (volt) T (Nm) P in P out ng

1 225 3.8 557.1066 225 0.403872437

1,5 220 4.6 674.3922 330 0.489329503

2 215 5.2 762.3564 430 0.564040651

2,5 210 6 879.642 525 0.596833712

3 205 6.8 996.9276 615 0.616895349


3,5 203 7.8 1143.5346 710.5 0.621319198

 Tabel 6. Data percobaan generator kompon pendek sebagai kompon bantu untuk
menguji karakteristik luar V = f(IL), N = 1400 rpm konstan

Data pengamatan Data penghitungan

IL (A) V (volt) T (Nm) P in P out ng

1 215 2 293.214 215 0.733252846

1,5 210 4.2 615.7494 316.5 0.514007809

2 202,5 5 733.035 416 0.567503598

2,5 195 5.6 820.9992 515 0.627284411

3 195 6.6 967.6062 609 0.629388278

3,5 193 7.4 1084.8918 700 0.645225634

4 187 8.4 1231.4988 780 0.633374551

 Tabel 7. Data percobaan generator kompon pendek sebagai kompon lawan untuk
menguji karakteristik luar V = f(IL), N = 1400 rpm konstan

Data pengamatan Data penghitungan

IL (A) V (volt) T (Nm) P in P out g (%)

1 215 2 292,65 215 73

1,5 210 2,3 336,55 315 94

2 202,5 3,2 468,25 405 86

2,5 195 4 585,3 487,5 0,83

3 195 4,6 673,1 585 0,86

3,5 193 5,2 760,9 675,5 0,88


4 187 6 877,95 748 0,85

E. ANALISIS DATA

Pin = V . I = 215 . 1 =330W


PO= T2𝜋n/60 = 2.2.3,14.1400/60 =293 w
ɳ= po/pin = 293/330 = 0,88

F. GAMBAR KETERANGAN
250

200

150 Generator Kompon panjang


V (VOLT)

(bantu)
Generator Kompon pendek
100 (bantu)
Generator Kompon pendek
(lawan)
50

0
0 1 2 3 4 5
IL (A)

G. JAWABAN PERTANYAAN
Gambar karakteristik luar V = f(IL) pada generator kompon panjang sebagai kompon bantu,
dan generator kompon pendek sebagai kompon bantu dan kompon lawan

Gen. kompon pendek sbg

kompon Bantu

Gen. kompon Panjng sbg


Gen. kompon Panjng sbg

kompon lawan

Gen. kompon pendek sbg kompon lawan

2. Pada kompon pendek kutub bantu semakin besar beban tegangan semakin besar, karena
dengan semakain besar beban maka arus penguat seri semakin besar pula (Is = I sehingga
garis gaya magnet yang dihasilkan penguat seri bertambah banyak dan memperkuat garis
gaya magnet yang dihasilkan penguat shunt. Sehingga tegangan yang dhasilkan bertamb
3. Effisiensi generator

𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 )
60

1.Untuk generator kompon panjang sbg kompon bantu

𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )

Untuk IL = 2A

ηg = Pout/Pin

= 225/557,1066

=40%

2.Untuk generator kompon pendek sbg kompon bantu

𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )
Untuk IL = 2A

ηg = Pout/Pin

= 215/293

=73%

3.Untuk generator kompon pendek sebagai kompon lawan

𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉 × 𝐼𝐿
𝜂𝐺 = =
𝑃𝑖𝑛 2𝜋𝑛
(𝑇 60 )

Untuk IL = 2A

ηg = Pout/Pin

= 215/292,65

=73%

4. Gambar grafik Ƞ = f(IL) pada masing-masing generator


H. KESIMPULAN

a. Pada generator kompon bantu penurunan tegangan sangat kecil. Hal ini disebabkan
karena semakin besar IL berarti Ish semakin kecil, sedangkan IS semakin besar

karena Is = IL. Lilitan penguat seri menghasilkan garis gaya magnet yang
memperkuat garis gaya magnet dari lilitan shunt. Sehingga garis gaya magnet
penguat total semakin besar.
b. Pada generator kompon lawan penurunan tegangan besar. Hal ini disebabkan
karena semakin besar IL berarti Ish semakin kecil, sedangkan IS semakin besar

karena Is = IL. Lilitan penguat seri menghasilkan garis gaya magnet yang
memperemah garis gaya magnet dari lilitan shunt. Sehingga garis gaya magnet
penguat total semakin kecil.
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK MESIN LISTRIK
TOPIK 3 : PERCOBAAN MOTOR SHUNT DAN 4x60
Sem. III
MOTOR SERI Menit
JOB SHEET I Tgl.17-10-2018

A. JUDUL
Percobaan Motor Shunt dan Motor Seri

B. DASAR TEORI

1. Motor penguat terpisah


Adalah motor yang memiliki lilitan penguat medan magnet terpisah dengan rangkaian
kelistrian motor tsb, dan lilitan penguat tersebut disuplai dengan sumber tegangan sendiri.

2. Motor penguat sendiri


Adalah motor yang lilitan penguat medan magnetnya disambung dengan rangkaian
kelistrikan motor. Jenis motor penguat sendiri yaitu :

a. Motor shunt motor yang lilitan penguat medan magnetnya dismbung parallel
dengan lilitan jangkarnya.
b. Motor seri motor yang lilitan penguat medan magnetnya disambung seri dengan
lilitan jangkarmya.
3. Daya dan Efisiensi motor
Besarnya daya-daya pada motor dapat dicari dengan rumus:
Pin = V . I

Pa = Ea . Ia

Pout = Pa - Pint+ges /60

Pint+ges = Ea . Ia (saat beban kosong)

4. Besarnya GGL induksi dan torsi motor


Besarnya GGL induksi pada lilitan jankar data ditentukan dengan rumus:
Ea /A).(n/60) = C1.n.

5. Torsi Motor

Besarnya torsi motor adalah T = P/

6. Karakteristik Motor
a. Karakteristik Ta = f(Ia), untuk V konstan
 Karakteristik motor penguat terpisah sama dengan karakteristik pada
motor shunt
 Karakteristik motor shunt karena suplai motor tetap dan nilai hambatan
shunt juga tetap, maka besarnya arus penguat magnet shunt juga tetap, yang
berarti jumlah garis gaya magnetnya tetap juga. Sehingga secara matematis,
Ta = f(Ia) adalah merupakan garis lurus.
 Karakteristik motor seri Jika beban naik maka I akan naik. Besarnya Ia =
Is = I, sehingga jumlah garis gaya magnet akan naik juga. Sebelum kondisi
jenuh, besarnya garis gaya magnet sebanding dengan besarnya arus motor.
Maka dapat dikatakan, sebelm kondisi jenuh Ta = f(Ia) merupakan garis
lurus, sedangkan setelah kondisi jenuh Ta = f(Ia) merupakan garis lengkung.
 Untuk motor kompon bantu garis gaya magnet shunt akan
diperkuat garis gaya magnet seri. Berdasarkan persamaan Ta = C2

1 dan Ea = V – IaRa’, maka jumlah putaran motor


akan turun, lebih kecil dari motor shunt dan torsi motor akan naik berada
diatas karakteristik Ta = f(Ia) pada motor shunt.
 Untk motor kompon lawan gais gaya magnet shunt diperlemah
garis gaya magnet seri. Berdasarkan persamaan Ta = C2 1

= V - IaRa’, maka jumlah putaran motor akan naik, lebih


besar dari motor shunt dan torsi motor akan turun berada dibawah
karakteristik Ta = f(Ia) pada motor shunt.

b. Karakteristi n =f(Ia) untuk V konstan


 Karakteristik motor shunt Jika terjadi kenaikan beban maka arus jangkar
akan naik, sehingga besar V - IaRa’, semakin kecil, dan akhirnya jumlah
putaran motor semakin kecil juga, karena n = V /C1 . Pada motor
shunt, karena tegangan suplaynya konstan, maka putaran saat beban kosong
dengan saat beban nominal relative konstan.

 Karakteristik motor seri Berdasarkan persamaan n = (V-


motor seri tidak diberi beban, maka arus akan kecil sekali, yang berarti arus
penguat magnet seri kecil juga. Jika hal ini terjadi, maka putaran motor akan
tinggi sekali, sehingga motor seri tidak bolrh beroperasi tanpa beban. Jika
terjadi kenaikan arus, maka arus jangkar dan arus penguat magnet seri akan
naik juga . sebelum terjadi kejenuhan paa inti kutub magnet, putaran motor
akan turun cepat sekali (fungsi kuadrat).

C. GAMBAR RANGKAIAN
1. Gambar Rangkaian Percobaan/Pengujian Motor Shunt
2. Gambar Rangkaian Percobaan/Pengujian Motor Seri

D. DATA PENGAMATAN
 Tabel 8. Data Karakteristik Ta = f(Ia) dan n = f(Ta) motor shunt, V = 220 volt
konstan

Data pengamatan Data penghitungan

IL (A) T (Nm) n (rpm) P in P out nm

1 0.8 1400 220 117.2266667 0.532848485

1,5 1.7 1375 330 244.6583333 0.741388889

2 2.4 1360 440 341.632 0.776436364

2,5 3 1360 550 427.04 0.776436364


3 3.7 1355 660 524.7463333 0.795070202

3,5 4.3 1355 770 609.8403333 0.792000433

4 5 1375 880 719.5833333 0.817708333

 Tabel 9. Data Karakteristik Ta = f(Ia) dan n = f(Ta) motor seri , V = 220 volt
konstan

Data pengamatan Data penghitungan

IL (A) V(volt) T(nm) P in P out nm

1 215 2 292,65 215 0,73

1,5 210 2,3 336,55 315 0,94

2 202,5 3,2 468,25 405 0,86

2,5 195 4 585,3 487,5 0,83

3 195 4,6 673,1 585 0,86

3,5 193 5,2 760,9 675,5 0,88

4 187 6 877,95 748 0,85

E. ANALISIS DATA
Contoh perhitungan
Pin = T x 2 π n / 60
= 2 x 2 x3.14 x 1400/ 60
= 292,65 W
Pout = VxI
= 215 x 1
= 215 W
ηm = Pout / Pin
= 215 / 292,65
= 0,73
F. GAMBAR KETERANGAN
 Grafik perbandingan Torsi

4
T (Nm)

3
Motor Shunt
2
Motor Seri

0
0 1 2 3 4 5
I (A)

 Grafik perbandingan kecepatan motor


3000

2500

2000
n (rpm)

1500
Motor Shunt
1000
Motor Seri

500

0
0 1 2 3 4 5
I (A)

G. JAWABAN PERTANYAAN
H. KESIMPULAN
 Dari percobaan jenis Motor DC dapat diperoleh karakteristik penurunan kecepatan
 terhadap beban dan efisiensi terhadap beban dari motor DC. Dari berbagai macam
 motor DC tersebut penurunan kecepatan paling signifikan terdapat pada motor DC
seri.
 Sedangkan kecepatan motor paling stabil terdapat pada motor DC Shunt.
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK MESIN LISTRIK
TOPIK 4 : PERCOBAAN MOTOR KOMPON
4x60
Sem. III BANTU DENGAN BERBAGAI VARIASI Menit
JUMLAH LILITAN PENGUAT MAGNET SERI
JOB SHEET I Tgl.17-10-2018

A. JUDUL
Percobaan Motor Kompon Bantu dengan Berbagai Variasi Jumlah Lilitan Penguat
Magnet Seri.

B. DASAR TEORI

a. Motor Kompon
Motor kompon adalah suatu motor listrik yang mempunyai dua macam
lilitan magnet penguat yaitu liltan penguat shunt dan seri. Motor kompon terdiri
dari 2 macam yaitu kompon panjang dan kompon pendek. Disebut motor kompon
panjang apabila lilitan penguat magnet seri berada pada lilitan jangkar. Disebut
motor kompon pendek apabila lilitan penguat magnet seri berada ada lilitan
beban.
b. Karakteristik motor kompon Ta = f(Ia) dangan V konstan
Pada motor kompon, jika terjadi perubahan beban arus yang mengalir
pada lilitan penguat seri dan lilitan jangkar berubah. Sedangkan arus yang
mengalir pada lilitan shunt tetap, sehingga garis gaya magnet yang dihasikan oleh
penguat shunt adalah konstan.
i. Pada motor kompon bantu
Garis gaya magnet shunt akan diperkuat garis gaya magnet seri.

Berdasarkan persamaan Ta = C2 1 . Maka

jumlah putaran motor akan turun lebih kecil dari motor shunt dan torsi motor
naik berada diatas karakteristik Ta = f(Ia) pada motor shunt.
ii. Pada motor kompon lawan
Garis gaya pada pengut shunt diperlemah oleh garis gaya pada penguat

seri. Sehingga berdasarkan persamaan Ta = C2 1 dan Ea = V –

IaRa’, maka jumlah putaran motor akan naik lebih besar dari motor shunt dan
torsi motor turun berada dibawah karakteristik Ta = f(Ia) pada motor shunt.

C. GAMBAR RANGKAIAN
1. Gambar Rangkaian Percobaan/Pengujian Motor Kompon Bantu Lilitan Seri
Penuh D1-D2

2. Gambar Rangkaian Percobaan/Pengujian Motor Kompon Bantu Lilitan Seri Tidak


Penuh D1-D2
D. DATA PENGAMATAN
 Tabel 10. Data Karakteristik Ta = f(Ia) motor dan n = f(Ta) motor kompon bantu
lilitan seri penuh, V = 220 V konstan

P
IL(A) T(Nm) n(rpm) in P out ɳm
1.3 0.3 1400 286 104 0.363636364
1.5 0.6 1300 330 188 0.56969697
2 1.7 1200 440 482 1.095454545
2.5 2.6 1140 550 697.6 1.268363636
3 3.7 1070 660 929.7667 1.408737374
3.5 4.8 1000 770 1126 1.462337662
4 5.9 950 880 1313.833 1.492992424
 Tabel 10. Data Karakteristik Ta = f(Ia) motor dan n = f(Ta) motor kompon bantu,
V = 220 V konstan lilitan seri tidak penuh

P
IL(A) T(Nm) n(rpm) in P out ɳm
1.4 0.3 1400 308 43.96 0.142727273
1.5 0.4 1380 330 57.776 0.175078788
2 1.4 1270 440 186.0973 0.422948485
2.5 2.3 1200 550 288.88 0.525236364
3 3.3 1125 660 388.575 0.58875
3.5 4.3 1070 770 481.5713 0.625417316
4 5.4 1025 880 579.33 0.658329545

E. ANALISIS DATA
Contoh Perhitungan
Pin = T x 2 π n / 60
= 0.3 x 2 x3.14 x 1400/ 60
= 308 W
Pout = V x I
= 220 x 1,99
= 437 W
ηm = Pout / Pin
= 437 / 308
= 1,41
F. GAMBAR KETERANGAN
 Grafik perbandingan Torsi
6

T (Nm) 3 Motor Kompon Bantu


lilitan seri penuh
2 Motor Kompon bantu
lilitan seri tidak penuh
1

0
0 1 2 3 4 5
I (A)

 Grafik perbandingan kecepatan


1600

1400

1200
4, 1125
1000 4, 1020
T (Nm)

800 Motor Kompon Bantu lilitan


seri penuh
600
Motor Kompon bantu lilitan
seri tidak penuh
400

200

0
0 1 2 3 4 5
I (A)

G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Menhitung daya keluaran dan daya masukan pada masing-masing motor pada tiap
perubahan beban. Misal : IL = 1,5A, V = 220V, T = 0,25Nm. N = 1390rpm, maka :

Pin = V.I = 220.1,5 = 330W

Po = 0,25 .2.3,14 . 1390/60 = 36,405W


a. Pada motor penguat seri, dengan V = 220V konstan

IL(A) T(Nm) n(rpm) P in P out ɳm

1.3 0.3 1400 286 104 0.363636364

1.5 0.6 1300 330 188 0.56969697

2 1.7 1200 440 482 1.095454545

2.5 2.6 1140 550 697.6 1.268363636

3 3.7 1070 660 929.7667 1.408737374

3.5 4.8 1000 770 1126 1.462337662

4 5.9 950 880 1313.833 1.492992424

b. Pada motor penguat shunt

IL(A) T(Nm) n(rpm) P in P out ɳm

1.3 0.3 1400 286 104 0.363636364

1.5 0.6 1300 330 188 0.56969697

2 1.7 1200 440 482 1.095454545

2.5 2.6 1140 550 697.6 1.268363636

3 3.7 1070 660 929.7667 1.408737374

3.5 4.8 1000 770 1126 1.462337662

4 5.9 950 880 1313.833 1.492992424

c. Pada motor kompon

IL(A) T(Nm) n(rpm) P in P out ɳm


1.4 0.3 1400 308 43.96 0.142727273
1.5 0.4 1380 330 57.776 0.175078788
2 1.4 1270 440 186.0973 0.422948485
2.5 2.3 1200 550 288.88 0.525236364
3 3.3 1125 660 388.575 0.58875
3.5 4.3 1070 770 481.5713 0.625417316
4 5.4 1025 880 579.33 0.658329545

3. Dalam mengoperasikan motor arus searah tidak diijinkan disambung langsung


dengan tegangan suplai secara penuh, karena pada saat start besar putaran n =
0, sehinga besar GGL lawan (Ea) = 0. Bila motor disambung langsung dengan
tegangan suplai secara penuh, maka arus Ia (pada saat start) sangat besar sekali.
Jika lilitan jangkar idak kuat, dikhawatirkan lilitan jangkar akan terbakar.
4. Motor seri tidak diijinkan beroperasi pada beban kosong, karena jika motor seri
beroperasi pada beban kosong, IL sangat kecil. Karena IL=Is=Ia, maka kerugian

tegangan IaRa juga kecil. Dengan berdasarkan persamaan n=(V-IaRa)/C1

putaran motor akan tinggi sekali.

H. KESIMPULAN
 Pada motor shunt, semakin besar arus beban torsi yang dihasilkan akan semakin
besar. Hal ini disebabkan karena dengan semakin besar IL, motor akan menarik
arus (I) yang semakin besar. Dengan I yang semakin besar dan Ish tetap (karena
Rsh tetap), maka Ia semakin besar. Dengan Ia yang semakin besar, akan
memperbesar rugi tembaga pada jangkar, sehingga (V-IaRa) semkain kecil.
Karena fluk magnet shunt tetap maka putaran yang dihasilkan motor akan turun.
Sedangkan torsi motor sebanding dengan Ia. Dengan Ia yang semakin besar
maka akan menghasilkan torsi yang besar.

 Pada motor seri, semakin besar arus beban torsi yang dihasilkan akan semakin
besar. Hal ini disebabkan karena dengan semakin besar IL, motor akan menarik
arus (I) yang semakin besar. Dengan I yang semakin berarti Is dan Ia semakin
besar. Dengan Ia yang semakin besar, maka akan memperbesar rugi tembaga
pada jangkar, sehingga (V-IaRa) semkain kecil. Sedangkan dengan Is yang
semakian besar akan menambah fluks magnet. Sehingga dengan fluk magnet
seri dan rugi tembaga yang bertambah (sebanding dengn IL) maka putaran yang
dihasilkan motor akan turun. Sedangkan torsi motor sebanding dengan Ia.
Dengan Ia yang semakin besar maka akan menghasilkan torsi yang besar.
 Pada motor kompon bantu, garis gaya magnet shunt akan diperkuat garis gaya
magnet seri. Semakin besar IL maka motor akan menarik arus (I) yang semakin
besar juga. Dengan I yang semakin besar dan Ish tetap maka Ia akan semakin
bertambah. Berdasarkan persamaan Ta = C2 1 V
aka jumlah putaran motor akan turun bila Ia naik. Dan besar torsi motor
akan naik jika Ia naik.

 Pada motor kompon bantu, besar penurunan putaran tergantung pada penguat
magnet seri, semakin banyak garis magnet yang dihasilkan penguat seri maka
fluks total semakin banyak. Berdasarkan persamaan (V IaRa)/C1
semakin besar fluks total maka putaran akan semakin besar penurunanya.

Anda mungkin juga menyukai

  • A
    A
    Dokumen76 halaman
    A
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Teddy Irawan
    Teddy Irawan
    Dokumen12 halaman
    Teddy Irawan
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Teddy Irawan
    Teddy Irawan
    Dokumen5 halaman
    Teddy Irawan
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Teddy Irawan
    Teddy Irawan
    Dokumen12 halaman
    Teddy Irawan
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Teddy Irawan - Tugas 3
    Teddy Irawan - Tugas 3
    Dokumen2 halaman
    Teddy Irawan - Tugas 3
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Ospek
    Ospek
    Dokumen7 halaman
    Ospek
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Uts - Proteksi Tenaga Listrik
    Uts - Proteksi Tenaga Listrik
    Dokumen15 halaman
    Uts - Proteksi Tenaga Listrik
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Dokumen19 halaman
    PROPOSAL
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pancasila
    Makalah Pancasila
    Dokumen9 halaman
    Makalah Pancasila
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • TUGAS_MK_PP
    TUGAS_MK_PP
    Dokumen6 halaman
    TUGAS_MK_PP
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Tabel Panel
    Tabel Panel
    Dokumen2 halaman
    Tabel Panel
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Teddy Irawan
    Teddy Irawan
    Dokumen34 halaman
    Teddy Irawan
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Uts Pancasila
    Uts Pancasila
    Dokumen4 halaman
    Uts Pancasila
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Ospek
    Ospek
    Dokumen7 halaman
    Ospek
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Ospek
    Ospek
    Dokumen7 halaman
    Ospek
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Sifat
    Sifat
    Dokumen2 halaman
    Sifat
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • ACCU
    ACCU
    Dokumen10 halaman
    ACCU
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Alternator 1 Phase
    Alternator 1 Phase
    Dokumen6 halaman
    Alternator 1 Phase
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Alternator 1 Phase
    Alternator 1 Phase
    Dokumen6 halaman
    Alternator 1 Phase
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Print Autocad PDF
    Print Autocad PDF
    Dokumen1 halaman
    Print Autocad PDF
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Staffing, Directing
    Staffing, Directing
    Dokumen7 halaman
    Staffing, Directing
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
    PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
    Dokumen9 halaman
    PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • "Sistem Tenaga": Sistem Mekanikal Elektrikal Plumbing
    "Sistem Tenaga": Sistem Mekanikal Elektrikal Plumbing
    Dokumen13 halaman
    "Sistem Tenaga": Sistem Mekanikal Elektrikal Plumbing
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Sistem Pentanahan
    Sistem Pentanahan
    Dokumen23 halaman
    Sistem Pentanahan
    Andung
    Belum ada peringkat
  • Terjemah Fiks
    Terjemah Fiks
    Dokumen66 halaman
    Terjemah Fiks
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Pembangkit
    Gangguan Pembangkit
    Dokumen13 halaman
    Gangguan Pembangkit
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Generator
    Generator
    Dokumen3 halaman
    Generator
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat
  • Teddy Irawan
    Teddy Irawan
    Dokumen3 halaman
    Teddy Irawan
    Teddy Irawan
    Belum ada peringkat