PANCASILA
DISUSUN OLEH :
1. SOLIKIN(175061340)
2. ANANTA DANISWARA(175061340)
3. MUHAMMAD NAZARUDDIN(175061340)
4. TEDDY IRAWAN(17506134038)
D3 TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya makalah
ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas
tentang “Sejarah Lahirnya Pancasila”.
Semoga makalah ini dapat diterima dan dapat bermanfaat serta dapat memenuhi tugas
mata kuliah Pancasila.
Kelompok Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
BAB II PEMBAHASAN 5
3.1 Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
3
Pancasila merupakan ideologi dasar bagi negara Indonesia yang digunakan untuk
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi
utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan. kerakyatan dan
keadilan. Salah satu yang akan kita bahas disini adalah butir-butir Pancasila yang
terkandung pada sila keempat yaitu “Kerakyatan yang dipimpin ole hikmat kebiaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan”. Sila ini mengungkapkan bahwa Indonesia adalah
negara yang mengutamakan musyawarah dan perwakilan untuk mengambil keputusan.
Ternyata dalam menerapkan nilai Pancasila sehari-hari tidaklah mudah. Banyak
dari kita sering melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila baik
itu yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Mulai dari hal-hal kecil yang sampai
hal-hal besar. Mulai dari rakyat biasa sampai pejabat negara. Kita biasanya merasa tidak
melanggar nilai Pancasila namun kita melakukannya secara tidak sengaja dan uga
pelanggaran itu cukup kecil.
Supaya kita dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila, kita sebagai rakyat biasa
mulailah dengan menaati nilai yang kecil. Karena menaati nilai yang besar berawal dari
menaati nilai kecil. Begitu juga dengan pejabat negara.
BAB II
PEMBAHASAN
4
Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan” memiliki makna :
a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan budaya bermusyawarah dalam mengambil keputusan.
d. Bermusyawarah sampai tercapai kata mufakat dengan semangat kekeluargaan.
Sila keempat Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Sebuah kalimat yang
membahasakan bahwa Pancasila pada sila keempat adalah penjelasan negara demokrasi.
dengan makna ini bertujuan untuk memiliki nilai filosofis yang diimplementaskian
secara langsung dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, sila ini juga menjadi acuan
dari setiap langkah pemerintah. Dibawah ini adalah makna yang akan dibahas sebagai
berikut :
1. Hakikat sila ini adalah demokrasi demokrasi dalam arti umum yaitu pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi yang dimaksud adalah
melibatkan segenap bangsa dalam pemerintahan bak yang tergabung dalam
pemerintahan maupun rakyat.
2. Permusyawaratan artinya mengusahakan putusan secara bulat, kemudian diadakan
tindakan bersama. Bulat yang dimaksud adalah mufakat.Dengan demikian,
penentu demokrasi yang berdasarkan Pancasila adalah kebulatan mufakat sebagai
hasil kebijaksanaan.
3. Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama. Dalam hal ini
keputusan bersama dilakukan secara bulat sehingga membawa konsekuensi
adanya kejujuran bersama.
5
Hal yang harus diperhatikan dalam bermusyawarah :
6
demokrasi di Amerika sedang dalam proses dan masih memakan waktu yang cukup lama
untuk menjadi negara yang benar-benar demokratis. Namun jika dibandingkan dengan
Indonesia, demokrasi di Amerika sudah lebih menghasikan banyak kemajuan bagi
negaranya. Hal itu dikarenakan kurangnya kesadaran dari bangsa Indonesia terhadap
dasa negara dan hukum yang ada di Indonesia. Seharusnya jika bangsa Indonesia mampu
melaksanakan apa yang telah diwariskan oleh para pahlawan kita terdahulu, kita bisa
menjadi negara maju seperti Amerika.
Berikut ini adalah penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan dari sila keempat
Pancasila :
a. Banyak masyarakat belum terpenuhi hak dan kewajibannya di dalam hukum.
b. Ketidak transparan lembaga-lembaga yang ada di dalam negara Indonesia dalam
sistem kelembagaannya yang menyebabkan masyarakat enggan lagi percaya kepada
pemerintah.
c. Banyak wakil rakyat yang merugikan negara dan rakyat, yang seharusnya mereka
adalah penyalur aspirasi demi kemajuan dan kesejahteraan negara Indonesia.
d. Banyak keputusan-keputusan lembaga hukum yang tidak sesuai dengan azas untuk
mencapai mufakat sehingga banyak masyarakat yang merasa dirugikan.
e. Banyak masyarakat yang kurang bisa menghormati adanya peraturan-peraturan yang
dibuat oleh pemerintah.
f. Demonstrasi yang dilakukan tanpa izin.
g. Kasus kecurangan pemilu.
h. Lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan daripada kepentingan
bersama atau masyarakat.
i. Pejabat-pejabat negara ang diangkat cenderung dimanfaatkan untuk loyal dan
mendukung kelangsungan kekuasaan presiden.
j. Melakukan tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan adalah sila keempat Pancasila, yang mengandung makna penerimaan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dengan cara musyawarah dan mufakatmelalui
lembaga-lembaga perwakilan. Pancasila juga digunakan untuk pedoman dalam berpikir
dan bertingkah laku.
Nilai-nilai sila keempat antara lain menjunjung tinggi asas musyawarah sebagai moral
kemanusiaan yang adil dan beradab. Implementasi sila keempat adalah menghargai
persamaan derajat yaitu setiap manusia memiliki persamaan hak dan kewajiban,
mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat, serta dengan rasa tanggung jawab
menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
8
Daftar Pustaka