SOAL
Pada bagian terakhir dari rangkaian modul IPA yang telah Anda pelajari, Anda diminta
untuk memecahkan persoalan dan secara kritis menjawab pertanyaan yang diberikan.
Jawablah sesuai dengan pemahaman yang telah Anda dapatkan.
Dalam sebuah gelas kimia terdapat campuran yang berwujud padat anter diri dari
kamper (naftalena), garam dapur, dan batu kapur. Warna dari ketiga zat tersebut
adalah putih. Tugas anda sekarang adalah mencari prosedur yang tepat sehingga
ketiga zat tersebut dapat dipisahkan dengan sempurna. Pada bagian tugas ini, Anda
akan diberikan strategi dalam memecahkan persoalan.
Jawaban
a. NAFTALENA
Naftalena adalah hidrokarbon kristalin aromatik berbentuk padatan berwarna
putih dengan rumus molekul C10H8 dan berbentuk dua cincin benzena yang
bersatu. Senyawa ini bersifat volatil, mudah menguap walau dalam bentuk padatan.
Uap yang dihasilkan bersifat mudah terbakar. Naftalena paling banyak dihasilkan
dari destilasi tar batu bara, dan sedikit dari sisa fraksionasi minyak bumi.
Naftalena merupakan suatu bahan keras yang putih dengan bau tersendiri, dan
ditemui secara alami dalam bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak.
Naftalenta dikenal sebagai bahan utama penyusun kapur barus tradisional
Sifat Fisika Naftalena:
Wujud zat : Kristal padat
Warna : putih
Perubahan wujud : dapat menyublim
Kelarutan :tidak larut dalam pelarut air yang bersifat polar
Daya hantar listrik : kurang baik
Kemagnetan : non magnetic
Titik leleh : 80,26 OC
Titik didih : 218 OC
Sifat Kimia Naftalena:
Sulit mengalami reaksi kimia
Dalam bentuk uap, mudah terbakar
b. Garam Dapur
Garam dapur adalah sejenis mineral yang dapat membuat rasa asin. Biasanya
garam dapur yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl) yang
dihasilkan oleh air laut. Garam dalam bentuk alaminya adalah mineral kristal yang
dikenal sebagai batu garam atau halite.
Garam sangat diperlukan tubuh, tetapi bila dikonsumsi secara berlebihan dapat
menyebabkan berbagai penyakit, termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi).
Selain itu garam juga digunakan untuk mengawetkan makanan dan sebagai
bumbu. Untuk mencegah penyakit gondok, garam dapur juga sering ditambahi
yodium
Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa.
3. Cari prosedur yang tepat untuk memisahkan zat yang mudah menyublim.
Jawaban
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan
menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran
yang tidak menyublim akan tertinggal. bahan-bahan yang menggunakan metode
ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod
Prosedur Kerja
Naftalen merupakan senyawa murni pertama yang diperoleh dari fraksi titik didih
lebih tinggi dari tar batubara. Naftallen mudah diisolaso karena senyawa ini
menyublim dari tar menjadi padatan kristal tidak berwarna yang indah, dengan titik
leleh 80 oC. Naftalen merupakan senyawa polisiklik dengan dua cincin benzena
yang bergabung. Telah kita ketahui bahwa benzena dan turunannya tidak dapat larut
dalam air, hal ini yang menyebabkan naftalen yang merupakan turunan dari benzena
tidak dapat lariut dalam air karena bersifat non polar atau tidak dapat larut dalam
pelarut. Jadi Antara garam dapur dengan batu kapur maka yang cepat larut dalam
air adalah garam dapur.
Jawaban
Dari teori diatas maka telah dilakukan uji coba di rumah karena di sekolah
tidak ada laboratorium maka untuk memisahkan zat garam dapur, kapur sirih dan
naftalena yang telah tercampur dengan persiapan dan prosedur sebgai berikut :
a. Persiapan alat dan Bahan
Alat – alat :
1. Set pembakaran (kaki tiga, pembakar m.tanah, ) (1 set)
2. Gelas kaca kecil (1 buah)
3. Piring Kaca (4 buah)
4. Kertas saring (2 buah)
5. Corong kaca (1 buah)
6. Timbangan (1 buah)
7. Palu(pengganti mortal n alu ) (1 buah)
8. Sendok (1 buah)
9. Gelas kaca (1 buah)
Bahan :
1. Naftalena (Kapur Barus) (3 gram)
2. Garam dapur (3 gram)
3. Batu kapur (3 gram)
4. Air (50 ml)
5. Es batu secukupnya
6. Zat apakah yang pertama kali Anda dapatkan sebagai hasil dari proses
pemisahan.
Jawaban
Zat yang pertama kali di dapat dalam percobaan diatas adalah residu saat
filtrasi yaitu naftalena dan batu kapur yang tidak dapat larut dalam air karena
naftalena dengan rumus molekul C10H8 termasuk dalam senyawa organik
hidrokarbon aromatik dengan struktur molekul dua cincin benzena sehingga
naftalena tidak mudah larut dalam air. Sedangkan zat batu kapur (CaCO 3)
berikatan kovalen polar yang kuat sehingga saat ion-ion terionasisi dalam air
menjadi Ca2+ dan CO32- berikatan sangat kuat sehingga air tidak mampu
melarutkannya. Maka diperlukan metode pemisahan yang lain, yaitu sublimasi
karena perbedaan titik didih antara naftalena dan batu kapur selisih sangat besara
maka metode pemisahan yang tepat adalah dengan sublimasi.
Saat sublimasi berlangsung zat naftalena menguap terlebih dahulu hal ini
dikarenakan naftalena memilkiki titik didih yang rendah dan sifat fisikanya ynag
mudah menguap sedangkan batu kapur akan tertinggal d dasar wadah.
7. Zat apakah yang terakhir kali Anda dapatkan sebagai hasil dari proses
pemisahan.
Jawaban
Setelah garam dilarutkan pada tahap kristalisasi, akan diperoleh residu berupa
campuran naftalen dengan batu kapur. Langkah pemisahan selanjutnya yang
dilakukan adalah sublimasi. Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran
sesama zat padat berdasarkan perubahan wujud zat. Campuran yang terdiri dari
naftalena dan batu kapur ini kemudian dipanaskan, maka naftalen menyublim.
Hentikan pemanasan ketika uap naftalena sudah mencapai bagian bawah gelas
arloji. Gas naftalen didinginkan dengan es yang berada di atas wadah .Terbentuk
Kristal naftalena yang menempel di bagian bawah gelas arloji. Jika seluruh naftalen
yang tercampur tadi sudah menyublim maka yang tertinggal adalah batu kapur. Batu
kapur adalah zat yang terakhir kali didapatkan.
Jawaban
Pemisahan campuran naftalena, garam dapur dan batu kapur dilakukan dengan
cara 3 tahap yaitu:
1. Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat
padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring).Dasar
pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat
terlarutnya, dalam hal ini didapatkan naftalena dan batu kapur yang kemudain
dipisahkan lagi dengan sublimasi
2. Sublimasi yaitu metode pemisahan campuran berdasarkan kemudahan salah
satu zat untuk menyublim (berubah fase dari padat menjadi gas), dalam hal ini
didapatkan butiran naftalena dari hasil sublimasi dan Kristal CaCO3 di dasar
gelas.
3. Penguapan adalah metode pemisahan campuran larutan, antara zat terlarut
dengan zat pelarutnya, dengan cara pemanasan. Hasil penguapan adalah
butiran garam dapur.
RUJUKAN
https://bisakimia.com/2016/12/05/naftalen-sebagai-bahan-baku-kamper/
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=wikipedia+aftalena
https://id.wikipedia.org/wiki/Garam_dapur#cite_note-2
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid
http://ekogeo-ekogeo.blogspot.com/2016/11/kapur-batu-gamping-untuk-industri-
dan.html
http://stazzh.blogspot.com/2014/11/laporan-praktikum-kimia-dasar-i.html
https://vdokumen.net/laporan-tetap-kimia-organik-i-syukwan.htm