Komponen 1
Sumber gas. Oksigen biasanya disimpan secara terpusat dalam bentuk
cairan dan disalurkan melalui pipa ke kamar operasi dan tempat-tempat lainnya
melalui jalur pipa. Masing-masing pipa diberi warna yang berbeda dan dihubungkan
dengan mesin dengan suatu sistem diameter index safety untuk menghindari kesalahan
penyambungan.1
Penunjuk aliran gas. Berbentuk tabung gelas yang didalamnya terdapat
indikator pengukur yang umumnya berbentuk bola atau rotameter. Skala yang tertera
umumnya dalam L/menit atau mL/menit. Flowmeter dapat dibuka dengan cara
memutar tombol pemutar kearah berlawanan dengan putaran jarum jam. Bila indikator
berbentuk bola maka angka laju aliran dibaca setinggi bagian tengah bola dan bila
memakai rotameter dibaca setinggi bagian atas rotameter. Terdapat pula flow meter
dengan sistem digital.5
Penguap/ Vaporizer. Berfungsi untuk menguapkan zat anestesi cair yang
mudah menguap (volatile anesthetic agent) yang biasanya dilengkapi pemutar untuk
mengatur besar kecilnya konsentrasi zat anestesi yang keluar.5
Komponen 2
Sirkuit nafas: Aliran gas dari sumber gas berupa campuran O2 dan gas anestesi
akan mengalir melalui vaporizer. Campuran gas yang lazim disebut aliran gas
segar ini selanjutnya akan masuk ke sirkuit nafas pasien. Sirkuit nafas pasien
tersebut adalah:
Sistem lingkar: terjadi rebreathing
Sistem Magill dan Mapleson dengan variasi: rebreathing tidak ada atau
minimal sekali.5
Sistem Magill (Mapleson A) merupakan sistem penyediaan gas yang paling sering
digunakan di inggris untuk pasien yang bernafas spontan.2
Gambar 5. A. Inhaler kloroform John Snow. B. Dr. John Snow (1813 – 1858).
Johann Friedrich August von Esmarch, seorang profesor bedah di Kiel pada tahun
1862 memodifikasi masker Skinner.19 Masker ditutupkan kewajah, kemudian
selembar kain yang telah dibasahi agen anestesi inhalai diselubungkan diatasnya.
Pasien menghirup uap gasnya meleui hidung dan mulut.6
Gambar 14. A. Mesin Boyle orisinil B. Henry Edmund Gaskin Boyle (1875-
1941).
Alat-Alat Anestesi (1925 - 1950)
Sampai pada tahun 1924, peralatan anestesi yang tersedia masih sangat dasar.
British Oxygen Company di London, Dräger di Jerman, tiga perusahaan di
Amerika serikat – Foregger, Heidbrink, dan McKesson – mengembangkan mesin
anestesi. Saat ini merupakan era inovasi dan penemuan. Pada tahun 1919 Sir Ivan
Magill mengembangkan teknik pemasangan pipa endotrakea yang
menandai lahirnya anestesi endotrakea.25
Selama periode ini dirancang peralatan untuk sirkuit anestesi tertutup
dan perlengkatan anestesi portabel antara lain:
Gambar 20. North american Dräger, dari kiri ke kanan: Narkomed 2 (1982),
Narkomed AM-III (1977),
Narkomed Standard (1972), Narkomed Compact (1977).
Keterbatasan mesin anestesi konvensional.
1. Mesin anestesi konvensional memiliki bayak hubungan/ koneksi
ekternal. Meskipun telah dilakukan standarisasi ukuran pipa/ tabung,
banyaknya koneksi eksterna ini merupakan sumber terjadinya diskoneksi
atau miskoneksi, kinking, kelalaian, atau sumbatan. Morbiditas yang timbul
akibatkesalahan peralatan ini bergantung pada lokasi dan fungsi komponen
yang terganggu. Koneksi yang dimaksud mencakup pipa-pipa pada sikrkuit
nafas, sistem pengeluaran gas, bellow, pipa aliran gas segar, sistem
pembuangan dan sebagainya.
2. Perlindungan akan baro trauma. Mesin konvensional dilengkapi dengan
pembatas tekanan dalam sirkuit nafas, akan tetapi sebagian perlu diset secara
manualuntuk mempertahankan tekanan tetap berada dibawah nilai ekstrim.
Sebagian mesin lainnya hanya akan membunyikan alarm bila nilai yang telah
di set tersebut terlampaui. Pasien beresiko mendapat hembuhan oksigen
tambahan sebesar 500-800 ml/dtk dari volume tidal.
3. Resiko vaporizer. Vaporizer dapat bersifat fixed atau dapat dipindah-
pindah. Jika dalam posisimiring, agen cair dapat memasuki ruang bypass,
teruapkan, dan kemudian dialirkan ke sirkuit dalam dosis yang berlebihan.
Dosis yang kurang dapat terjadi bila ada kebocoran pada tempat-tempat
persambungan.
4. Penghantaran volume tidal yang tidak adekuat. Sejumlah besar volume
bellow dapat saja hilang dalam sirkuit nafas akibat komplians dan kompresi.
Ventilator konvensional biasanya memerlukansistem ”dua-langkah”, perubahan
mekanik atau elektrik dari ventilasi manual dan kesalahan manusia dapat
menyebabkan kondisi apnoe pada pasien
5. Automated Checkout. Mesin anestesi konvensional harus di periksa secara
manual sehingga seringtidak akurat. Klinisi biasanya tidak memeriksa alat
secara keseluruhan sehingga tidak dapat menemukan kerusakan/ malfungsi atau
bahkan tidak melakukan pemeriksaan sama sekali. Meskipun telah diberikan
instruksi secara jelas, residen anestesi paling baik hanya dapat melakukan
81% prosedur pemeriksaan.4
Mesin Anestesi Modern
Mesin anestesi modern mencakup Date –Ohmeda, Aestiva/5, Anethesia Delivery
Unit (ADU), Dräger Medical, Fabius GS vl.3, Julian, dan Narkomed 6400.
Mesin anestesi modern biasanya memiliki komponen sebagai berikut:
Mempunyai hubungan dengan tabung oksigen, udara dan nitrogen-
oksida rumah sakit. Tekanan saluran pipa dari sistem gas rumah sakit
(dikeluarkan melalui dinding) haruslah berkisar 400 kPa (60 psi; 4 atmosfer).
Tabung gas cadangan untuk oksigen, udara dan nitrogen-oksida
yang diletakkan khusus. Mesin yang lebih kuno kadang memiliki tabung dan
flow meter untuk karbon dioksida dan siklopropan. Kebanyakan mesin baru
hanya memiliki tabung oksigen cadangan. Regulator silinder ini diatur pada
tekanan 300 kPa (45 Psi; 3 Atmosfer). Jika tabung yang ada pada mesin
dihubungkan dengan gas di dinding, gas yang ada pada dinding lah yang akan
digunakankarena memiliki tekanan yang lebih tinggi.
Flush oksigen aliran tinggi yang dapat memberikan oksigen sebanyak 30
L/ menit.
Pengukur dan pengatur tekanan untuk melindungi komponen mesin
dan pasien dari gas bertekanan tinggi.
Flow meter (rotameter) untuk oksigen, udara dan nitrogen oksida
yang digunakan oleh ahli anestesi untuk dapat memberikan gas-gas ini kepada pasien
dalam campuran yang akurat. Flow meter biasanya berbentuk pneumatik, akan tetapi
akhir-akhir ini banyak digunakan jenis digital elektromagnetik.
Satu atau lebih vaporizer untuk memberikan zat anestesi volatile
secara akurat.
Ventilator
Monitor fisiologi untuk memonitor laju jantung, EKG, tekanan darah, dan
saturasi oksigen (umumnya tersedia monitor tambahan untuk memantau suhu, tekanan
arteri rata-rata dan tekanan vena sentral dsb)
Sirkuit nafas, sebagian besar dengan sistem lingkar
Alat penukar panas dan uap
Sistem pembuangan
Perlengkapan sucktion.
Biasanya terdapat tatakan/ laci meja kecil tempat meletakkan
perlengkatan pengelolaan jalan nafas sehingga mudah diraih oleh ahli anestesi.3