Anda di halaman 1dari 30

Dynamic Weighing System

( System Timbangan Dinamis )

OLEH :

Herman Sihombing

Team Electrical / Instrumentasi


Tanggal
Topic Intrumentasi
 Prinsip Kerja Weight Feeder
 Bagian terpenting Weight Feeder
Ruang lingkup  Perawatan Weight Feeder
pembahasan  Calibration Weight Feeder
 Belt Weigher
 Trouble Shooting
 System Weighing di Rotary Kiln PT.MJIS
Pembicara HermanSihombing
Waktu Class Room
Prinsip Kerja Weight Feeder

Weight feeder adalah : Conveyor yang dilengkapi dengan system


penimbangan yang berfungsi untuk mencatat Raw Material yang dikirimkan ke
Feeding system dengan satuan tons/hour.

Gravimetric mode adalah: Close Loop Control. Weigh feeder didesain


beroperasi secara terus menerus melakukan penimbangan dan nilai hasil
penimbangan yang dalam satuan ton/hr didapat dengan cara mengontrol
kecepatan putaran motor Conveyor itu sendiri.

Volumetric Mode adalah: OPEN loop control. Kecepatan motor tidak


mempengaruhi nilai hasil penimbangan yang dalam satuan ton/hr. Belt
conveyor tidak berpengaruh terhadap sytem pengiriman material ke feeding
system.

Weight Feeder memiliki dua bagian terpenting:


 Mechanics = yang membawa material.
 Electronics = Controller/ control material .
Bagian terpenting Weight Feeder

1 Load Cell 11 Dc/Ac Motor


2 Carrying Idlers 12 Tacho , Tacho Wheel & Its JB.
3 Weighing Idlers 13 Gear Box & its Oil
4 Speed Sensor (Tacho) & Sensing Teeth. 14 Coupling

5 Belt Width, Length & Belt Thickness 15 Bearing


6 Belt Tension adjustment Bolt & Belt 16 LPBS Panel
Tension Indicator
7 Three Piece Idlers 17 Weigh Feeder Dummy Plate
8 Bin Discharge Chute Gate Height. 18 Return Roller
9 Type of Material Feed 19 Zero Speed Sensor
10 Side Skirt Rubber 20 Scrapper
Bagian terpenting Weight Feeder

Receiving Hopper
Test Weight holding shaft
Load Cell
Gear box
Support Idlers
Motor
Speed Sensor
Side Skirt Rubber
Belt snap Limit Switch
Belt Drift Limit Switch

Belt

Belt Sway Adjusting Bolt

Kondisi Weight Feeder


AC Motor Penggerak Conveyor

Kondisi Weight Feeder 6


Weight Feeder Sensor

Loadcell
Proximity sensor

7
Elektronic Weight Feeder

Weigh feeder panel


SOP Cleaning Weight Feeder

Lakukan Jangan di lakukan


Dengan cara perlahan bersihkan × Jangan meniupkan udara
Weigh Fedder dengan langsung kematerial yang
menggunakan Vacuum cleaner berjalan diatas conveyor.
dan bagian-bagian yang lain × Jangan menyentuh Plate besi
diantaranya : dari mesin.
× Jangan memegang motor,
 Idlers, Pulleys Gear box, dan apapun yang
 Belt (return side also) bergerak.
 Motor &Gear box area × Selama membersihkan local
 Side skirts etc. control panel, jangan sekali-kali
merubah posisi selector switch
& emergency switch yang ada .
Prinsip Kerja Weight Feeder

1,5m Weighing
Zone

Weighing Load Cell


Head end Idler
Pulley Tail end
Carrying Idler Pulley

Load (Q)
Tacho Belt Conveyor
Speed (V))

Tacho
Wheel Act (P)

Speed XD (Deviation) +Set TPH


Control
Trouble Shooting
Fungsi Equipment control Weight Feeder

Load Cell Weigh Feeder : digunakan untuk


melakukan penimbangan material yang lewat diatas Belt,
beroperasi secara terus menerus memonitor material
yang lewat diatas Belt dan memberikan signal output
mVolt ke Control Intecont+ kemudian merubah signal
mVolt menjadi nilai hasil penimbangan yang terbaca di
monitor berupa Kg/m. V=ixR
Prinsip kerja Load Cell berdasarkan hukum Strain Gauge.
Pada saat Load Cell menerima beban kemudian Load Cell
merubahnya ke dalam bentuk Resistansi (Metode
jembatan Wheatstone) yang dengan signal output
berupa tegangan mVolt

Tacho : menampilkan kecepatan putaran Belt conveyor dalam satuan m/Sec.

Controller : Beban diatas Belt (Output yang dihasilkan dari Load Cell) & Kecepatan putaran
( Output yang terbaca dari Tacho) dikirimkan ke controller sebagai signal input dan controller-
lah yang merubah kecepatan putaran motor menjadi Set Point yang diberikan oleh operator
Load Cell Weight Feeder

Input Voltage 10 ~ 12 Vdc (Ui)

LoadCell Sense Voltage (Us)

LoadCell Output(Ua)

Set Point in PLC


Feed Rate = Speed X Load
= m X Kg
= Sec m
= Kg
= Sec
Trouble Shooting
Trouble Shooting
Trouble Shooting
Load Cell Weight Feeder

Load cell and test weight holder

Kondisi Weight Feeder Trouble Shooting


Bin Chute Gate

Kondisi Weight Feeder Trouble Shooting


Bin Chute Gate

Untuk mendapatkan nilai


penimbangan yang akurat
serta menghindari
penumpukan yang bisa
menyebabkan tumpahnya
material ke tepi belt, maka
material diatas Belt haruslah
diatur dengan tinggi
penumpukan material yang
sama serta berada di tenga-
tengah Belt Conveyor

Jika penumpukan material terlalu tinggi maka setting ulang Bin Chute Gate
untuk mengurangi ketinggian penumpukan material.
Posisi Belt yang Benar

Belt tension indicator berfungsi untuk acuan


operator seperti apa posisi Belt yang benar.
Belt yang berputar
Apakah kekencangan Belt normal atau tidak,
diantara dua tanda
tim perawatan bisa melihatnya dan bisa
langsung melakukan setting ulang baut yang
berada di setelah Tail drum. Hasil
penimbangan bisa tidak akurat dan selalu
berubah-ubah dikarenakan Belt terlalu
kencang.

Belt berputar tidak berada Belt harus berputar di


Kondisi Weight Feeder ditengah-tengah antara dua tanda ini
Posisi Belt yang Benar

Belt tension harus lah mengikuti batasan yang telah ditentukan


Kondisi Weight Feeder
Kondisi Weight Feeder

1. Pada Local Control System harus selalu pada kondisi Selector Switch 1 (Remote/Auto)
2. Lampu Indikasi harus menampilkan keadaan Normal (biasanya berwarna Hijau)
3. Weight Feeder dilapangan harus selalu bersih dan dalam kondisi aman.
4. Tidak boleh ada kerusakan atau sobek dan Belt ataupun pada sambunganya
5. Belt harus berputar di tengah Tail end Pulley (diantara tanda warna kuning)
6. Material harus berada di tengah Belt dan tinggi penumpukkan juga harus rata
7. Semua baut settingan harus kencang
8. Tanda panah Belt Trend harus berada di tengah-tengah
9. Area Load Cell harus bersih (jika perlu beri tanda merah)
10. Di Weight Idler tidak boleh ada material yang menganjal (Weight Idler harus berputar
bebas)
11. Semua roda converyor yang bersebelahan dengan idler juga haru berputar bebas
12. Coupling antara motor dengan gear box dan juga antara gear box dengan Weight
Feeder pulley harus benar-benar terpasang dengan baik
13. Tidak boleh ada suara-suara tidak Normal yang berasal dari motor ataupun gear box
14. Tidak boleh ada kebocoran material yang keluar dari Hopper
Perawatan Weight Feeder

 Bersihkan Weight Feeder, area Load cell, semua roda conveyor termasuk
Idler, Pulley motor dan gear box, Proximity Switch, Tacho dan semua
control Box connection dengan menggunakan blower dan kain lap.
 Periksa kondisi Belt dan sambungannya, yakinkan tidak ada kerusakan atau
sobekan
 Periksa area load cell jangan sampai ada material yang menganjal karena
bisa mempengaruhi nilai pembacaan
 Check Vibrasi motor dan gearbox dengan menggunakan Vibrometer
 Check Proximity switch di motor harus terpasang dengan kuat dan jarak
anatara proximity dengan sensor reflection tape adalah 3 mm.
 Calibrasi Schedule untuk Weight Feeder dilakukan 1 x/bulan atau
berdasarkan permintaan pihak proses.
Kalibrasi Weight Feeder

Kalibrasi dilakukan untuk mendapatkan hasil penimbangan yang


benar-benar tepat.

Proses kalibrasi terbagi menjadi dua Tindakan :


1. Tare / Tera Calibration dilakukan untuk mendapatkan nilai
Zero atau 0 %

2. Span Calibration dilakukan untuk mendapatkan nilai


maksimum dari Weight Feeder yaitu 100%, dengan
menggunakan alat bantu diantaranya :
A. Beban Standard
B. Dari material yang nantinya dibandingkan dengan
timbangan standarisasi
Belt Weigher

Pada dasarnya Belt Weigher tidak jauh berbeda dengan Weight Feeder dalam
hal perawatan , kalibrasi dan penanganan Trouble Shoting yang membedakan
adalah kegunaannya dimana :

Weight feeder adalah : Conveyor yang dilengkapi dengan system


penimbangan yang berfungsi untuk mencatat Raw Material yang dikirimkan ke
Feeding system dengan satuan tons/hour

Belt Weigher adalah : Conveyor yang dilengkapi dengan system


penimbangan yang berfungsi untuk mencatat Material yang dikirimkan ke Bin
dengan satuan tons/hour
Type system penimbangan Conveyor

WF (Weight Feeder) BW (Belt Wiegher) WB (Weigh Belt)


Load Cell Rectangular Load Cell Rectangular Load Cell Rectangular
Close Loop Open Loop Open Loop
No Speed Control/ Speed No Speed Control/ Speed
Speed Control
Constant Constant
Ukuran Converyor Pendek Ukuran Converyor Panjang Ukuran Converyor Pendek
Electrical Controller Electrical Controller Electrical Controller
Calibration Fasility Available Calibration Fasility Available Calibration Fasility Available
Accuration ± 1 % Accuration ± 3 % Accuration ± 1 %
Critical Equipment No critical Equipment No critical Equipment
Trouble Shooting

Problem Alasan
Belt menggantung Kemungkinan 3 buah Idler tidak berputar
Kekencangan Belt tidak teratur (kadang Baut pengaturan Belt Tension tidak kencang
kenceng kadang kendor)
Posisi material tidak teratur Kemungkinan pada material ada yang menempel dan baut
Bin Chute Gate kendor
Perputaran Idler tidak Normal Kemungkinan pada idler ada debu yang menempel
Belt bergesekan dengan tepi Cover Hal ini bisa mempengaruhi hasil nilai pembacaan
dimana juga menyentuh Side Skirt Timbangan
Di zona LoadCell banyak debu Debu bisa mempengaruhi hasil nilai pembacaan
Timbangan
Pembacaan Speed Tacho tidak ada Jarak antara proximity dengan pulley motor kurang tepat

Belt menyentuh Switch Side Skirt stopnya system Weight Feeder karena fungsinya agar Belt
tidak terlepas
Tacho failure Pemasangannya tidak benar
Tidak ada signal balik dari Load Cell Load Cell tertahan material
System Weighing di Rotary Kiln PT.MJIS

Di Perusahaan kita PT.MERATUS JAYA IRON & STEEL menerapkan system


penimbangan diantaranya :

Weight Feeder Jumlah Belt Weighing Jumlah


Coal Feeding Kiln A/B 2 Raw Material Kiln A/B 3
Iron Feeding Kiln A/B 2 Finish Product Kiln A/B 3
Dolomite Feeding Kiln A/B 1
Coal Injection Kiln A/B 2
Fine Coal Kiln A/B 1
Back Spilage 1
m
meratus jaya
IRON & STEEL

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai