KEPANITERAAN KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA
I. IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : Tn S Jenis kelamin : Laki-Laki
Umur : 49 tahun Suku bangsa : JAWA
Status perkawinan : Menikah Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Pendidikan : SMA
Alamat : Diketahui
II. ANAMNESIS
Diambil dari: Autoanamnesis Tanggal : 11 Juli 2019, Jam : 07.30 WIB
Keluhan Utama
Nyeri saat BAK.
1
dengan dokter Sp Jantung. Pasien mengatakan belum pernah sakit seperti ini sebelumnya. Pasien
memiliki kebasaan merokok. Riwayat penyakit seperti alergi, Diabetes mellitus, hipertensi,
penyakit ginjal serta penggunaan obat rutin seperti pencahar ataupun diuretik disangkal pasien.
BAB tidak ada kelainan.
Hari ke 1 masuk rumah sakit (06-07-2019) pasien masih mengeluh nyeri saat BAK,
masih terasa panas, dan masih berdarah. Pasien terpasang kateter. Pasien masih demam
menggigil, akan tetapi mimisan dan gusi berdarah disangkal, riwayat berpergian ke daerah
endemis malaria di sangkal namun masih merasa mual dan lemas serta tidak nafsu makan.
Hari ke 4 masuk rumah sakit (09-07-2019) pasien masih mengeluh nyeri saat BAK,
masih terasa panas dan masih berdarah. Pasien terpasang kateter. Pasien sudah tidak demam lagi,
namun pasien masih merasa mual namun tidak muntah lagi. Pasien masih tidak nafsu makan dan
masih lemas.
Hari ke 7 masuk rumah sakit (12-07-2019) pasien masih mengeluh nyeri saat BAK,
sudah tidak terasa panas tetapi sudah tidak berdarah. Pasien terpasang kateter. Pasien sudah tidak
demam lagi, namun pasien masih merasa mual tapi tidak disertai muntah. Pasien masih tidak
nafsu makan dan masih lemas.
Hari ke 8 masuk rumah sakit (13-07-2019) pasien mengatakan sudah tidak ada keluhan
seperti nyeri saat BAK, pipis sudah tidak panas dan sudah tidak berdarah. Pasien sudah tidak
terpasang kateter. Akan tetapi pasien tiba-tiba merasa sesak setelah berjalan dari toilet ke kasur.
Pasien merasa lebih enakan setelah tidur dengan 2-3 bantal di kepala. Pasien memiliki riwayat
sakit jantung sejak 3bulan yang lalu. Pasien juga mempunyai riwayat merokok sejak kurang
lebih 20 tahun lamanya. Sesak dipicu oleh aktivitas ringan seperti berjalan dari toilet. Sesak
berkurang setelah pasien beristirahat cukup lama. Pasien sudah tidak demam, pasien masih mual
namunn tidak muntah, badan pasien masih agak lemas namun sudah bisa berjalan sendiri ke
toilet.
Riwayat Penyakit Dahulu (Tahun, diisi bila ya (+), bila tidak (-))
(-) Cacar (-) Malaria (-) ISK
(-) Cacar Air (-) Disentri (-) Burut (Hernia)
(-) Difteri (-) Hepatitis (-) Rematik
(-) Batuk Rejan (-) Tifus Abdominalis (-) Wasir/Hemorrhoid
(-) Campak (-) Skrofula (-) Diabetes
2
(+) Influenza (-) Sifilis (-) Alergi
(+) Tonsilitis (-) Gonore (-) Tumor
(-) Khorea (-) Hipertensi (-) Penyakit Pembuluh
(-) Demam Rematik Akut (-) Ulkus Ventrikuli (-) Perdarahan Otak
(-) Pneumonia (-) Ulkus Duodeni (-) Psikosis
(-) Pleuritis (+) Gastristis (-) Hypokalemia
(-) Tuberkulosis (-) Batu Empedu Lain-lain : (-) Operasi
Riwayat Keluarga
Hubungan Umur Jenis Keadaan Kesehatan Penyebab Meninggal
(tahun) Kelamin
Ayah 67 Laki-laki Sehat -
Ibu 63 Perempuan Sehat -
Istri 44 Laki-laki Sehat -
Anak 1 16 Perempuan Sehat -
Anak 2 13 Perempuan Sehat -
3
ANAMNESIS SISTEM
Catat keluhan tambahan positif di samping judul – judul yang bersangkutan
Harap diisi: Bila ya (+), bila tidak (-).
Kulit
(-) Bisul (-) Rambut (-) Keringat malam
(-) Kuku (-) Kuning / Ikterus (-) Sianosis
Kepala
(-) Trauma (-) Sakit kepala
(-) Sinkop (-) Nyeri pada sinus
Mata
(-) Nyeri (-) Radang
(-) Sekret (-) Gangguan penglihatan
(-) Kuning / Ikterus (-) Ketajaman penglihatan
Telinga
(-) Nyeri (-) Gangguan pendengaran
(-) Sekret (-) Kehilangan pendengaran
(-) Tinitus
Hidung
(-) Rhinnorhea (-) Gejala penyumbatan
(-) Nyeri (-) Gangguan penciuman
(-) Sekret (-) Epistaksis
(-) Trauma (-) Benda asing (foreign body)
Mulut
(-) Bibir (-) Lidah
(-) Gusi (-) Mukosa
Tenggorokan
(-) Nyeri tenggorokan (-) Perubahan suara
Leher
(-) Benjolan (-) Nyeri leher
Dada (Jantung / Paru)
4
(-) Sesak napas (-) Mengi
(-) Batuk (-) Batuk darah
(-) Nyeri dada (-) Berdebar-debar
Abdomen (Lambung / Usus)
(+) Mual (-) Muntah
(-) Diare (-) Konstipasi
(+) Nyeri epigastrium (-) Nyeri kolik
(-) Tinja berdarah (-) Tinja berwarna dempul
(-) Benjolan
Saluran Kemih / Alat Kelamin
(-) Disuria (+) Hematuria (-) Kolik
(-) Hesitancy (-) Nokturia (-) Retensio Urin
(-) Kencing Batu (-) Urgency
Katanemia
(-) Leukorea (-) Perdarahan (-) Lain-lain
Saraf dan Otot
(-) Anestesi (-) Afasia (-) Sukar mengingat
(-) Parestesi (-) Ataksia (-) Kedutan (‘tick’)
(-) Otot lemah (-) Pusing (Vertigo) (-) Hipo/Hiper-esthesi
(-) Kejang (-) Pingsan (-) Amnesia
(-) Lain-lain (-) Gangguan Bicara (Disartri)
Ekstremitas
(-) Bengkak (-) Deformitas
(-) Nyeri (-) Sianosis
BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (kg) : 84 kg
Berat badan tertinggi (kg) : 84 kg
Berat badan sekarang (kg) : 80 kg
(Bila pasien tidak tahu dengan pasti)
Tetap (-)
Turun (-)
5
Naik (-)
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Kelahiran
Tempat Lahir :() Di rumah (√) Rumah Bersalin () R.S Bersalin
Riwayat Imunisasi
(√) Hepatitis (√) BCG (√ ) Campak (√) DPT (√ ) Polio (√) Tetanus
Riwayat Makanan
Frekuensi / Hari : 2-3 kali/hari, teratur
Pendidikan
( ) SD (-) SLTP (+) SLTA ( ) Sekolah kejurusan
Kesulitan
Keuangan : Tidak ada
III. PEMERIKSAAN JASMANI (Dilakukan tanggal 13 Juli 2019 pukul 08.00 WIB)
Pemeriksaan Umum
Tinggi badan : 169 cm
Berat badan : 80 kg
6
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 90 kali / menit
Suhu : 36.5oC
Pernapasan : 28 kali / menit, abdominothoracal
Keadaan gizi : Lebih
Kesadaran : Compos Mentis, tampak sakit sedang
Sianosis : Tidak ada
Udema umum : Tidak ada
Habitus : Piknikus
Cara berjalan : Normal
Mobilisasi : Aktif
Aspek Kejiwaan
Tingkah laku : wajar / gelisah / tenang / hipoaktif / hiperaktif
Alam perasaan : biasa / sedih / gembira / cemas / takut / marah
Proses pikir : wajar / cepat / gangguan waham / fobia / obsesi
Kulit
Warna : Sawo matang Efloresensi : Tidak ada
Jaringan parut : Tidak ada Pigmentasi : Tidak ada
Pertumbuhan rambut : Merata Turgor kulit : Normal
Suhu raba : Hangat Pembuluh darah : Tidak tampak pelebaran dan
kolateral
Edema : Tidak ada Lembab / kering : Kering
Keringat : Umum Ikterus : Tidak ada
Lapisan lemak : Distribusi merata Lain-lain : Tidak ada
7
Kepala
Ekspresi wajah : Normal Simetri muka : Simetris
Rambut : Hitam, distribusi merata Pembuluh darah temporal : Teraba
Mata
Exophthalmus : Tidak ada Enophthalmus : Tidak ada
Kelopak : Ptosis (-), bekas luka (-) Konjungtiva : Tidak anemis
Lensa : Jernih Sklera : Tidak ikterik
Visus : Normal Nistagmus : Tidak ada
Gerakan mata : Normal Tekanan bola mata : Normal
Lapangan penglihatan : Normal ke segala arah
Telinga
Tuli : Tidak ada, -/-
Selaput pendengaran : Tidak hiperemis, refleks cahaya (+)
Lubang : Liang telinga lapang, serumen +/+
Penyumbatan : Tidak ada, -/- Serumen : Ada, +/+
Perdarahan : Tidak ada, -/- Cairan : Tidak ada, -/-
Hidung
Warna : Normal, merah muda Deviasi : Tidak ada
Luas lubang : Lapang Palpasi : Tidak nyeri
Sekret : Tidak ada Krepitasi : Tidak ada
Mulut
Bibir : Kering, tidak sianosis Tonsil : T1-T1, tenang
Langit-langit : Tidak hiperemis Bau pernapasan : Tidak berbau
Gigi geligi : Teratur, caries (-) Trismus : Tidak ada
Faring : Tidak hiperemis Lidah : Tidak kotor, deviasi (-)
Leher
8
Tekanan vena jugularis (JVP) : Tidak dilakukan
Kelenjar tiroid : Normal
Kelenjar limfe : Tidak membesar
Dada
Bentuk : Simetris kanan dan kiri, sela iga tidak mencekung atau mencembung
Pembuluh darah : Tidak terlihat
Buah dada : Normal, simetris, tidak teraba adanya massa
Paru-paru
Depan Belakang
Inspeksi Kanan Gerakan simetris pada saat statis Gerakan simetris pada saat statis
Kiri dan dinamis dan dinamis
Palpasi Kanan Sela iga normal, benjolan (-), Sela iga normal, benjolan (-),
Kiri nyeri tekan (-), fremitus normal nyeri tekan (-), fremitus normal
Perkusi Kanan Sonor pada seluruh lapang paru Sonor pada seluruh lapang paru
Kiri Sonor pada seluruh lapang paru Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi Kanan Vesikuler (+), Rh (-), Wh (-) Vesikuler (+), Rh (-), Wh (-)
Kiri Vesikuler (+), Rh (-), Wh (-) Vesikuler (+), Rh (-), Wh (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea midclavicularis kiri
Perkusi :
Batas kanan : ICS IV, linea sternalis kanan
Batas kiri : ICS V, 1 jari lateral dari linea midclavicularis kiri
Batas atas : ICS II, linea sternalis kiri
Batas pinggang : ICS III, linea parasternalis kiri
Auskultasi : BJ I-II normal, reguler, murmur (-), Gallop (-)
Pembuluh Darah
Arteri temporalis : Teraba pulsasi Arteri karotis : Teraba pulsasi
9
Arteri brachialis : Teraba pulsasi Arteri radialis : Teraba pulsasi
Arteri femoralis : Teraba pulsasi Arteri poplitea : Teraba pulsasi
Arteri tibialis posterior : Teraba pulsasi
Arteri dorsalis pedis : Teraba pulsasi
Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak tampak pergerakan peristaltik, tidak tampak benjolan, tidak
ada bekas luka operasi, tidak tampak caput medusae
Palpasi :
Dinding perut : Nyeri tekan regio epigastrium (+)
Hati : Tidak teraba
Limpa : Tidak teraba
Ginjal : Ballotement (-), bimanual (-)
Lain-lain : Tidak ada
Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran, shifting dullness (-), nyeri ketok CVA
(+), undulasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Refleks dinding perut : (+), normal
Anggota Gerak
Lengan Kanan Kiri
Otot Normotrofi Normotrofi
Tonus Normotonus Normotonus
Massa Tidak ada Tidak ada
Sendi Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Gerakan Aktif Aktif
Kekuatan +++++ +++++
Edema Tidak ada Tidak ada
10
Lain-lain - -
Tungkai dan Kaki Kanan Kiri
Luka Tidak ada Tidak ada
Varises Tidak ada Tidak ada
Otot Normotrofi Normotrofi
Tonus Normotonus Normotonus
Massa Tidak ada Tidak ada
Sendi Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Gerakan Aktif Aktif
Kekuatan +++++ +++++
Edema Tidak ada Tidak ada
Tophus Tidak ada Tidak ada
Lain-lain - -
Refleks
Kanan Kiri
Bisep + +
Trisep + +
Patella + +
Archiles + +
Kremaster Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks kulit + +
Refleks patologis - -
Colok Dubur (atas indikasi)
Tidak dilakukan
11
Hematokrit 42,6% (N: 42.0-52.0)
Jumlah Trombosit 287.000/uL (N:163-337)
Elektrolit
Natrium (Na) 135 mEq/L (N:135-147)
Kalium (K) 3.13 mEq/L (3.5-5.0)
Klorida (Cl) 93 mEq/L (N:96-108)
Glukosa Sewaktu 98 mg/dL (N:70-200)
Urin Lengkap
Makroskopis
Warna Merah kuning pucat
Kekeruhan Keruh jernih
Berat jenis 1.005 1.002-1.035
pH 7.5 4.6-8.0
Protein +1 (-) negatif
Glukosa (-) (-) negatif
Keton (-) (-) negatif
Bilirubin (-) (-) negatif
Darah samar +3 (-) negatif
Leukosit esterase (-) (-) negatif
Eritrosit (-) (-) negatif
Urobilinogen 1.0 0.1-1.0
Mikroskopis
Leukosit 10-12/LPB <10
Eritrosit Penuh/LPB <3
Silinder (-) (-) negatif
Sel epitel +1
Kristal (-) (-) negatif
Bakteria +1 (-) negatif
Jamur (-) (-) negatif
12
V. RINGKASAN (RESUME)
Pasien Laki-laki usia 49 tahun dengan keluhan nyeri saat buang air kecil, pipis
terasa panas dan berdarah sejak 1 hari SMRS. Pasien mengeluhkan demam disertai
menggigil. Pasien juga mengaku nyeri ulu hati yang disertai mual namun tidak muntah.
Pasien mengaku sesak sejak 1 jam yang lalu, pasien merasa baikan saat berbaring dengan 2
bantalan di kepala. Pasien mengatakan pasien mulai sesak ketika baru keluar dari kamar
mandi.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tampak sakit sedang, tanda
tanda vital TD: 130/90, HR: 90x/menit, RR 28x/menit, Suhu: 36,5˚C, nyeri tekan
epigastrium(+), nyeri ketok CVA(+), pernafasan cepat dan menggunakan cuping hidung,
Pemeriksaan penunjang darah rutin diperoleh: Leukosit 13.48/uL (N:4.00-10.50), Kalium
(K) 3.13 mEq/L (3.5-5.0), Klorida (Cl) 93 mEq/L (N:96-108). Urinalisa:Warna Merah,
Kekeruhan Keruh, Protein +1, Darah samar +3, Urobilinogen 1.0, Sel epitel +1,
Bakteria +1.
13
Pemeriksaan penunjang darah rutin diperoleh: Leukosit 13.48/uL (N:4.00-10.50),
Kalium (K) 3.13 mEq/L (3.5-5.0), Klorida (Cl) 93 mEq/L (N:96-108).
Urinalisa:Warna Merah, Kekeruhan Keruh, Protein +1, Darah samar +3,
Urobilinogen 1.0, Sel epitel +1, Bakteria +1.
Sesuai dengan gejala klinis pada pasien ISK didapatkan adanya keluhan nyeri saat
BAK, pipis terasa panas dan berdarah, disertai demam menggigil, nyeri ketok CVA(+).
Dan didapatkan Warna Merah, Kekeruhan Keruh, Darah samar +3, Bakteria +1.
Rencana diagnostik:
2. Dekom NYHA 3
Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan keluhan sesak. Sesak dirasakan setelah
pasien keluar dari toilet. Sesak berkurang setelah pasien beristirahat dengan 2-3 bantal.
Pasien belum pernah seperti ini sebelumnya. Namun pasien memang memiliki riwayat
sakit jantung sejak 3bulan yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: kesadaran compos mentis, tampak sakit
sedang, tanda tanda vital TD: 130/90, HR: 90x/menit, RR 28x/menit, Suhu: 36,5˚C,
Nyeri tekan abdomen regio epigastrium(+), nyeri ketok CVA(+), pernafasan cepat dan
menggunakan cuping hidung.
Sesuai dengan gejala klinis pada pasien dekom didapatkan sesak setelah aktivitas
ringan. Sesak dipicu oleh aktivitas ringan, sesak berkurang setelah beristirahat dan
merasa enakan setelah tidur menggunakan 2-3 bantal.
14
Rencana diagnostik :
Melakukan pemeriksaan EKG.
Melakukan pemeriksaan JVP.
Melakukan pemeriksaan troponin I dan CKMB.
Melakukan pemeriksaan rontgen thorax PA.
Rencana terapi:
Pemberian furosemid 1x2
Pemberian ISDN 3x1
Pemberian aspilet 2x1
Rencana edukasi :
Minum obat sesuai dengan anjuran dokter secara teratur.
Bed rest total.
Kurangi aktivitas.
Batasi minum air
3. Dispepsia
Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan keluhan mual namun tidak muntah.
Pasien mengeluh nyeri pada daerah ulu hati, tidak nafsu makan dan lemas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: kesadaran compos mentis, tampak sakit
sedang, tanda tanda vital TD: 130/90, HR: 90x/menit, RR 28x/menit, Suhu: 36,5˚C, Nyeri
tekan abdomen regio epigastrium(+), nyeri ketok CVA(+), pernafasan cepat dan
menggunakan cuping hidung.
Sesuai dengan gejala klinis pada pasien dispepsia didapatkan nyeri daerah ulu
hati, mual, nyeri tekan abdomen regio epigastrium(+).
Rencana diagnostik :
Melakukan pemeriksaan USG abdomen
Rencana terapi:
15
Pemberian omeprazole.
Pemberian antasida syrup.
Rencana edukasi :
Minum obat dengan teratur.
Makan sedikit tapi sering.
Hindari mengkonsumsi obat obat OAINS
Hindari makanan pedas, asam, bersoda.
PROGESS NOTE
SABTU (06-07-2019)
1. ISK (pyelonefritis)
S: OS masih mengeluh nyeri saat BAK, pipis masih terasa panas dan berdarah.
Pasien masih terpasang kateter urin. Pasien masih demam disertai menggigil,
tidak ada mimisan dan gusi berdarah, riwayat berpergian ke daerah endemis
malaria disangkal.
O: KU lemas, kesadaran: CM, TD: 130/85, HR: 85x/menit, Suhu: 37,7˚C, RR:
20x/menit. Pemeriksaan darah rutin diperoleh: Leukosit 13.48/uL (N:4.00-
10.50), Kalium (K) 3.13 mEq/L (3.5-5.0), Klorida (Cl) 93 mEq/L (N:96-108).
Urinalisa:Warna Merah, Kekeruhan Keruh, Protein +1, Darah samar +3,
Urobilinogen 1.0, Sel epitel +1, Bakteria +1.
16
A: ISK(pyelonefritis)
P: IVFD RL /12tpm
Ceftriaxone 1x2gr
INJ ketorolac 30mg extra
KSR 2x1
PCT 3x1
2. Dispepsia
S: OS masih mengeluh nyeri daerah ulu hati, mual namun tidak disertai muntah,
pasien masih lemas.
O: KU lemas, kesadaran: CM, TD: 130/85, HR: 88x/menit, Suhu: 37,7˚C, RR:
20x/menit.
A: Dispepsia
P: INJ ranitidin 2x1amp
INJ Ondansentron 3x4mg
SELASA (09-07-2019)
1. ISK (pyelonefritis)
S: OS masih mengeluh nyeri saat BAK, pipis masih terasa panas dan berdarah.
Pasien masih terpasang kateter urin. Pasien sudah tidak demam lagi.
O: KU lemas, kesadaran: CM, TD: 140/88, HR: 89x/menit, Suhu: 36,0˚C, RR:
20x/menit. Pemeriksaan Urinalisa: Warna Merah, Kekeruhan Keruh, Protein
+1, Darah samar +3, leukosit esterase +1, Urobilinogen 2.0, Sel epitel +1,
Bakteria +1.
A: ISK (pyelonefritis)
P: IVFD RL /12tpm
Ceftriaxone 1x2gr
INJ ketorolac 30mg extra
2. Dispepsia
17
S: OS masih mengeluh nyeri daerah ulu hati, mual namun tidak disertai muntah,
pasien masih lemas.
O: KU lemas, kesadaran: CM, TD: 140/88, HR: 89x/menit, Suhu: 36,0˚C, RR:
20x/menit.
A: Dispepsia
P: INJ ranitidin 2x1amp
INJ Ondansentron 3x4mg
JUMAT (12-07-2019)
1. ISK (pyelonefritis)
S: OS masih mengeluh nyeri saat BAK, pipis masih terasa panas tetapi sudah tidak
berdarah. Pasien masih terpasang kateter urin. Pasien sudah tidak demam lagi.
O: KU lemas, kesadaran: CM, TD: 139/90, HR: 80x/menit, Suhu: 36,0˚C, RR:
20x/menit. Pemeriksaan Urinalisa: Kekeruhan Keruh, Protein +2, Darah
samar +3, Sel epitel +1, Bakteria +1.
A: ISK (pyelonefritis)
P: IVFD RL /12tpm
Ceftriaxone 1x2gr
INJ ketorolac 30mg extra
Pencopotan kateter urin
2. Dispepsia
S: OS masih mengeluh nyeri daerah ulu hati, mual namun tidak disertai muntah,
pasien masih lemas.
O: KU lemas, kesadaran: CM, TD: 139/90, HR: 80x/menit, Suhu: 36,0˚C, RR:
20x/menit.
A: Dispepsia
P: INJ ranitidin 2x1amp
INJ Ondansentron 3x4mg
18
SABTU (13-07-2019)
1. Dispepsia
S: OS masih mengeluh nyeri daerah ulu hati, mual namun tidak disertai muntah,
pasien masih lemas.
O: KU lemas, kesadaran: CM, TD: 130/90, HR: 90x/menit, RR 28x/menit, Suhu:
36,5˚C
A: Dispepsia
P: INJ ranitidin 2x1amp
INJ Ondansentron 3x4mg
2. Dekom NYHA 3
S: OS merasa sesak. Sesak dipicu setelah OS berjalan dari toilet ke kasur. Sesak
berkurang setelah OS beristirahat(tiduran) menggunakan 2-3 bantal. Pernafasan
cepat dan menggunakan cuping hidung.
O: KU lemas, kesadaran: CM, TD: 130/90, HR: 90x/menit, RR 28x/menit, Suhu:
36,5˚C.
A: Dekom NYHA 3
P: IVFD RL /12tpm
Furosemid 1x2
ISDN 3x1
Aspilet 2x1
SENIN (15-07-2019)
1. Dekom NYHA 3
S: OS merasa sudah tidak sesak.
O: KU lemas, kesadaran: CM, TD: 140/90, HR: 80x/menit, RR 24x/menit, Suhu:
36,0˚C.
A: Dekom NYHA 3
P: Furosemid 1x2
ISDN 3x1
Aspilet 2x1
19
SELASA (16-07-2019)
1. Dekom NYHA 3
S: OS sudah tidak ada keluhan
O: KU tampak sakit ringan, kesadaran: CM, TD: 110/80, HR: 84x/menit, RR
22x/menit, Suhu: 36,0˚C.
A: Dekom NYHA 3
P: IVFD RL /12tpm
Furosemid 1x2
ISDN 3x1
Aspilet 2x1
20