Anda di halaman 1dari 3

18.

1 Aplikasi Rangkaian penguat Inverting (Oleh Fadillah)


18.1.1 Probe Impedansi Tinggi
Dalam beberapa aplikasi, mungkin menginginkan impedansi input tertentu.
Ini adalah salah satu kelebihan dari penguat pembalik (inverting) yaitu mudah
untuk mengatur impedansi yang diinginkan. Inilah sebabnya karena ujung kanan
R1 secara virtual di tanahkan , closed-loop input impedance (Marvino da Bates,
2016):
Zin(CL) = R1
Ini adalah impedansi yang melihat ke ujung kiri R1 seperti pada gambar
18.1. misalnya, jika impedansi input 2 k dan tegangan penguat loop tertutup
sebesar 50 yang dibutuhkan, maka dapat menggunakan R1= 2 k dan Rf = 100
k.

Gambar 18.1 penguat inverting memiliki arus sama melalui kedua


resistor (electronic principle hh.681)
Gambar 18.2 menunjukkan probe impedansi tinggi yang dapat digunakan
dengan multimeter. Karena ground virtual pada tahap pertama, probe memiliki
impedansi input 100 M pada frekuansi rendah.

Gambar 18.2 probe impedansi tinggi (electronic principle, hh742)


Tahap pertama adalah penguat inverting dengan tegangan 0,1. Tahap kedua
adalah penguat pembalik dengan penguatan 1 atau 10. Sirkuit gambar 18.2
memberi ide dasar dari probe 10:1. Ini memiliki impedansi input yang sangat
tinggi dan penguat tegangan keseluruhan 0,1 atau1. Pada posisi X10, sinyal
keluaran dilemahkan oleh faktor 10. Pada posisi X1 tidak ada pelemahan sinyal
output. Sirkuit dasar yang ditunjukkan di sini dapat ditingkatkan dengan
menambahkan lebih banyak komponen untuk meningkatkan bandwidth
(jangkauan penguatan amplifier untuk suatu daerah frekuensi tertentu dimana
penguatannya masih optimum).
18.1.2 Rangkaian Bandwith yang Dapat Diatur
Bandwidth adalah jangkauan penguatan amplifier untuk suatu daerah
frekuensi tertentu dimana penguatannya masih optimum. Misalnya suatu
amplifier mempunyai tanggapan frekuensi dari 20 Hz sampai 20 kHz. Artinya
amplifier tersebut mampu untuk memperkuat secara optimum sinyal-sinyal audio
dengan frekuensi antara 20 Hz sampai 20 kHz. Sinyal-sinyal audio di luar daerah
itu praktis tidak mengalami penguatan yang berarti dan cenderung dihilangkan.
Untuk mengetahui bandwidth dari suatu amplifier audio maka kita harus
mengetahui respon frekuensi dari amplifier tersebut. Dengan mengetahui respon
frekuensi tersebut maka kita juga dapat mengetahui frekuensi cut-off bawah dan
frekuensi cut-off atas. Besarnya bandwidth dapat diperoleh dengan cara
mengurangi frekuensi cut-off atas dengan frekuensi cut-off bawah ( Sugiarto dkk,
2004).
Terkadang untuk mengubah bandwidth loop tertutup dari penguat inverting
tanpa mengubah penguatan tegangan loop tertutup. Gambar 18.3
menunjukkannya, ketia R bervariasi, bandwidth akan berubah tetapi kenaikan
voltase akan tetap konstan.

Gambar 18.3 Rangkaian Bandwith


Dengan persamaan dan nilai yang diberikan pada gambar tersebut, tegangan
loop tertutup :
−100 𝑘
𝐴𝑣 = = −10
10 𝑘
Fraksi umpan balik minimum adalah:
10 𝑘 /100 𝑘
𝐵𝑚𝑖𝑛 = = 0,001
100 𝑘
Fraksi umpan balik maksimum adalah:
10 𝑘 /10,1 𝑘
𝐵𝑚𝑎𝑘𝑠 = = 0,05
100 𝑘
Jika Funity = 1 MHz, bandwidth minimum dan maksimum :;
F2(CL)min = 0,001. 1 MHz = 1 kHz
F2(CL)maks = 0,05. 1 MHz = 50 kHz
Secara ringkas, ketika R bervariasi dari 100  hingga 10 k, penguat
tegangan tetap konstan tetapi bandwidth bervariasi dari 1 sampai 50 kHz.

DAFTAR PUSTAKA
A. Malvino dan D. Bates. 2016. Electronic Principles. McGraw-Hill Education.
New York.
I. Sugiarto., F. Pasila dan V. Christian. “Identifikasi Gain dan Bandwidth Audio
Amplifier Menggunakan MCS-51”. Jurnal Teknik Elektro. Vol. 4, No. 1,
Maret 2004: 33 - 39.

Anda mungkin juga menyukai