Anda di halaman 1dari 6

Perkembangan ekonomi Negara ASEAN

1. Indonesia
Pada pertengahan tahun 2004 jumlah penduduk Indonesia adalah 218,7 juta jiwa.
Indonesia termasuk Negara agraris. Hasil pertanian utama Indonesia adalah padi, jagung,
buah-buah, dan sayuran. Hasil pengolahan sumber daya di daerah pantai menghasilkan
berbagai ikan budi daya dan garam. Selain itu hasil perkebunan di Indonesia di antaranya
adalah kelapa sawit, kopi, the, karet, cengkeh, dan kelapa. Hasil hutannya anatara lain
adalah kayu, rotan, dan berbagai macam getah. Indonesia memiliki banyak jenis bahan
galian. Hasil pertambangannya adalah minyak dan gas bumi, batu bara, bijih besi,
bauksit, emas, perak, tembaga, dan timah.
Kegiatan utama ekonomi di sector perdaganagan Negara Indonesia cukup maju, selain
hasil tambang, komoditas ekspor non-migas berupa hasil hutan, hasil perkebunan, dan
hasil budi daya tambak terutama udang windu. Minyak dan gas bumi diekspor terutama
ke Negara Jepang.
Indonesia juga mengembangkan pariwisata agar dapat menarik wisatawan domestic
maupun wisatawan manca Negara. Objek pariwisata yang dikembangkan meliputi wisata
alam dan wisata budaya.
2. Malaysia
Malaysia merupakan Negara agraris yang didukung oleh tanah alluvial yang subur di
Semenanjung Malaysia, Serawak, dan Sabah. Hasil-hasil peryanian yang utama adalah
padi, sayuran, dan buah-buahan. Hasil perkebunan di Malaysia Barat (Semenanjung
Malaysia) adalah karet, kelapa, sawit, dan kopra. Daerah penenemannya di Johor,
Selangor, dan perak. Hasil perkebunan di Malaysia Timur (Serawak dan Sabah) adalah
karet, kelapa sawit, dan lada hitam. Selain hasil perkebunan, Malaysia juga menghasilkan
kayu dan rotan. Pelabuhan ekspor kayu terbesar adalah Sandakan dan Lahad Datu.
Malaysia menghasilkan tambang timah yang terbesar di dunia. Daerah
penambangannya terdapat di lembah Kinta (Negara bagian perak) dengan pelabuhan
ekspornya di Pelabuhan Kelang. Hasil tambang yang lain adalah minyak bumi, bijih besi,
dan bauksit, dan gas alam. Daerah pertambangan gas alamnya terdapat di MIri (Serawak)
dan Tutong.
Negara Malaysia juga mengembangkan sector perdaganagan cukup maju dengan
komoditas ekspor hasil industry maupun alamnya. Daerah industry yang besar terletak di
Shah Alam dan Petaling Jaya yang menghasilkan ban mobil, perakitan mobil, baterai, dan
makanan.
Dalam kegiatan perdaganagan antar Negara, Malaysia mengimpor bahan kimia, mesin-
mesin, alat transportasi, dan hasil industry. Sedangkan ekspor Malaysia berupa minyak
dan gas bumi, karet alam, kopra, timah, kelapa sawit, dan kayu. Kemudian Malaysia
mengembangkan pariwisata dalam bentuk pertunjukan di taman-taman hiburan seperti
opera Cina dan Melayu, drama Melayu klasik, wayang boneka, tarian tradisional joget
perayaan, dan beberapa festival lainnya.
3. Singapura
Jumlah penduduk Singapura sekitar 4,7 juta jiwa pada tahun 2010. Mata pencaharian
Singapura masih di sector pertanian. Walaupun lahan pertanian Singapura relative
sempit, namun terdapat aktivitas pertanian dengan sistem intensifikasi yang
menghasilkan sayuran, buah-buahan, dan berbagai jenis bunga anggrek yang banyak
diekspor ke Negara lain. Hasil peternakan menghasilkan daging ayam, itik, dan telur.
Hasil perkebunan Singapura relative sedikit karena luas lahan perkebunan di Negara ini
sangat terbatas dengan hasil utamanya berupa kelapa.
Singapura merupakan Negara yang hamper tidak memiliki tambang dan jenis tambang
yang ada hanya sedikit, yaitu timah dan bijih besi. Untuk memenuhi kebutuhan
industrinya, Singapura mengimpor dari Negara lain. Singapura merupakan Negara
perdagangan yang terbesar di Asia Tenggara karena letaknya yang strategis. Singapura
memiliki pelabuhan laut sebagai pelabuhan persinggahan dan pembagi aktivitas ekspor-
impor dan pegumpulan penyebaran barang ke Negara-negara disekitarnya. Pelabuhan
semacam ini disebut pelabuhan transito.
Singapura juga merupakan negatra industry modern yang menghasilkan beraneka
macam barang seperti hasil penyulingan minyak, tekstil, baja, elektronok, pakaian jadi,
percetakan dan penerbitan untuk diekspor ke Negara lain. Industri lain yang menjadi
andalannya adalah perbankan. Impor Singapura anatara lain minyak bumi mentah, timah,
karet alam, gas alam, dan kayu. Kawasan industry Negara Singapura adalah di kawasan
industry Jurong, Loyang, dan Kranji.
4. Myanmar
Myanmar merupakan Negara agraris dengan hasil pertanian berupa padai, kapas,
kacang tanah, dan tembakau. Myanmar termasuk salah satu Negara penghasil beras
terbesar di Asia Tenggara. Hasil perkebunan Myanmar adalah tebu dan kayu jati. Negara
Myanmar termasuk salah satu pengekspor kayu jati terkemuka di dunia. Selain hasil
perkebunan, Myanmar memiliki hasil pertambangan anatara lain minyak bumi dan perak.
Negara Myanmar mengembangkan perdaganagn antar Negara dengan komoditas
ekspor yaitu semen, kapas, pupuk, tali rami dan beras. Impor Negara Myanmar adalah
mesin-mesin, tekstil, alat transportasi, besi dan baja, dan obat-obatan.
5. Thailand
Menurut data World Population Datasheet, pada pertengahan tahun 2007 jumlah
penduduk Thailand mencapai 65,7 juta jiwa. Sector pertanian Thailand didukung oleh
keadaan alam. Keadaan lahan yang subur, persediaan air yang memadai, dan ketersediaan
sejumlah tenaga terampil dalam bidang pertanian menjadi factor pendukung sector
pertanian Thailand. Hasil-hasil pertanian Thailand anatara lain padi, jagung, singkong,
karet, coklat, kopra, kopi, dan kapas. Thailand juga menghasilkan barang tambang seperti
timah, batu bara, bijih besi, dan mangan.
6. Vietnam
Menurut data World Population Datasheet, pada pertengahan tahun 2007 jumlah
penduduk Vietnam mencapai 85,1 juta jiwa. Kegiatan ekonomi utama Negara Vietnam
dalah sector pertanian. Vietnam dan Thailand termasuk pengekspor beras terbesar di Asia
Tenggara. Hsil pertanian Vietnam antara lain padi, jagung, kentang, kopi, dan teh. Hasil
industrinya anatara lain tekstil, pengolahan makanan, semen, pupuk, dan ban.
Negara Vietnam banyak memiliki sumber tambang terutama batu bara dan bijih besi.
Dua jenis tambang tersebut terdapat di Vietnam bagian utara.
7. Laos
Menurut data World Population Datasheet, pada pertengahan tahun 2007 jumlah
penduduk Loos mencapai 5,9 juta jiwa. Sebagian besar penduduk Laos memiliki mata
pencaharian di sector pertanian. Hasil pertanian Negara ini antara lain kopi, karet,
gandum, kapas, jagung, beras, dan tembakau. Meskipun demikian, hasil pertanian Laos,
terutama beras belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negrinya. Oleh karena itu, Laos
masih mengimpor beras. Kopi dan karet merupakan komoditas ekspor Laos yang utama.
Selain hasil pertanian, Laos juga menghasilkan aneka barang tambang di antaranya
timah, besi, dan batu bara.
Objek wisata di Negara Laos cukup menarik, di antaranya adalah peninggalan
bangunan budaya lama seperti Taman Budha.
8. Kamboja
Menurut data World Population Datasheet, pada pertengahan tahun 2007 jumlah
penduduk Kamboja mencapai 14,4 juta jiwa. Kamboja merupakan Negara agraris dengan
hasil pertanian utama adalah padi, jagung, kedelai, dan lada. Lahan pertanian Kamboja
merupakan dataran rendah sangat luas dan subur sehingga pada masa lalu sebelum perang
saudara, Negara tersebut termasuk salah satu Negara penghasil padi terbesar di Asia
Tenggara. Adapun hasil tambangnya adalah bijih besi, batu bara, tambang, fosfat, dan
emas.
Negara Kamboja berusaha mengembangkan perdagangan antarnegara dengan
komoditas ekspornya karet alam, beras, kayu, dan lada. Impor Negara Kamboja adalah
obat-obatan, tekstil, pupuk, mesin-mesin, bahan kimia, dan alat listrik.
9. Filipina
Filipina adalah Negara agraris dengan hasil tanaman pangan utamanya padi. Di Filipina
terdapat pusat penelitian padi Internasional bernama IRRI (Internasional Rice Research
Institute) yang berhasil menemukan bibit padi unggul. Di IRRI ini ditemukan bibit padi
IR yaitu varietas unggul tahan wereng yang ditanam di Indonesia. Hasil tanaman lainnya
adalah pisang dan nanas. Usaha perikanan banyak diusahakan di laut sekitar kepulauan,
dengan hasil ikan tuna yang dikemas dalam kaleng.
Negara Filipina mengembangkan perdagangan antarnegara dengan komoditas
ekspornya abaca (serat manila), gula, kopra, tembakau, bijih besi, dan tembaga. Negara
Filipina mengimpor minyak bumi, peralatan industry, gandum, dan bahan makanan.
10. Brunei Darussalam
Menurut data World Population Datasheet, pada pertengahan tahun 2007 jumlah
penduduk Brunei Darussalam mencapai 0,4 juta jiwa. Tanaman pertanian utama Brunei
Darussalam adalah padi dengan sistem intensifikasi pertanian. Selain padi, hasil pertanian
yang lain jagung, ubi kayu.
Brunei Darussalam adalah Negara terkaya di Asia Tenggara. Sector pertambangan
merupakan sumber pendapatan Negara yang paling penting. Hasil pertambangan utama
adalah minyak bumi dan gas alam dengan jumlah yang cukup besar. Dari hasil minyak
dan gas bumi ini menjadikan Negara Brunei Darussalam memiliki pendapatan per kapita
sangat tinggi, sehingga Brunei Darussalam sering disebut Negara petro dolar.
Tugas Ekonomi

Perkembangan Ekonomi

Negara ASEAN
D

OLEH :

NAMA : FADILLAH

KELAS : IX A

NO.URUT : 07

SMP NEGRI 19 MAKASSAR

Anda mungkin juga menyukai