Anda di halaman 1dari 4

TUGAS GEOGRAFI

Kelompok 2 :
1. Alya Khasanah
2. Anggi Dea Oktaviana
3. Brian Surya Maulana
4. Davit Sulaiman
5. Dea Ridhona Eki
6. Katon Setiawan
7. Lilia Sintia Dewi
8. Naila Ramadhani
9. Rama Andreas
10. Reyhan Al Getau
11. Salsya Devita Kusuma
12. Zahra Azhalia

“POTENSI KETAHANAN BAHAN INDUSTRI”

Kepulauan Indonesia secara geografis dapat menyediakan kebutuhan untuk


bahan dasar industri, baik yang dapat diperbarui maupun yang tidak dapat
diperbarui Bahan baku untuk industri yang dapat diperbarui, seperti sumber
daya laut (produk perikanan) atau sumber bahan baku untuk industri dari
hasil pertanian dan perkebunan, seperti kapas, palawija, karet, dan kelapa.
Bahan baku untuk Industri dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui, misalnya timah, aluminium, besi, nikel, dan tembaga.

Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah


kegiatan ekonomi yang mengolah hahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih
tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri
Pembagian bahan industri bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Bahan mentah
Bahan yang diambil langsung dari alam atau yang diperoleh dari usaha
manusia untuk memenuhi kebutuhan industri. Nah komoditas bahan
mentah ini pada umumnya tidak bisa langsung diolah oleh masyarakat
karena hanya bisa diolah industri besar yang memiliki fasilitas khusus.
Diantaranya seperti getah karet, kelapa sawit, bijih besi dan lain-lain.
2. Bahan baku
Nah selanjutnya, Bahan mentah yang telah diolah secara ringan, biasanya
masih jauh dari barang jadi/untuk memudahkan proses. Contoh dari bahan
baku yakni seperti kapas untuk produksi tekstil, gula untuk bahan baku
makanan atau kedelai bahan baku industri kecap, tahu, dan tempe.
3. Barang Setengah Jadi
Nah, yang ini baru termasuk barang yang sudah banyak bisa diolah langsung
oleh masyarakat. Bahan setengah jadi merupakan barang yang sudah
mengalami proses industri lebih lanjut dan hampir mendekati barang jadi.
Contohnya kain yang banyak dijual, untuk kemudian dijadikan pakaian atau
tirai di rumah.

Kepulauan Indonesia secara geografis dapat menyediakan kebutuhan untuk


bahan dasar industri, baik yang dapat diperbarui maupun yang tidak dapat
diperbarui Bahan baku untuk industri yang dapat diperbarui, seperti sumber
daya laut (produk perikanan) atau sumber bahan baku untuk industri dari
hasil pertanian dan perkebunan, seperti kapas, palawija, karet, dan kelapa.
Bahan baku untuk Industri dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui, misalnya timah, aluminium, besi, nikel, dan tembaga.
Industri adalah kegiatan memproses atau mengolah bahan mentah
menjadi bahan setengah jadi atau bahan setengah jadi menjadi barang
konsumsi dengan menggunakan sarana dan peralatan. Perindustrian adalah
segala sesuatu yang bertalian dengan proses-proses industri. Perkembangan
industri di Indonesia kian meningkat dari tahun ke tahun.
Negara Indonesia merupakan penghasil gas alam terbesar di dunia. Daerah
penghasil gas alam utama adalah Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera
Selatan) serta di Arun dan Bontang. Gas alam yang telah diolah menjadi
Liquid Natural Gas (LNG) atau gas alam cair merupakan komoditas ekspor.
Secara berturut-turut, negara pengimpor LNG dari Indonesia terbesar
adalah Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Ada tiga jenis industri sebagai berikut:


a.Industri ekstraktif, yakni industri yang menggunakan bahan baku yang
diperoleh langsung dari alam.
b. Industri nonekstraktif adalah industri yang menggunakan bahan baku dari
hasil- hasil industri lain. Contohnya industri pakai
c. Industri fasilitatif atau industri tersier adalah industri yang kegiatanny
menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Contohnya perbankan,
perdagangan, angkutan, dan pariwisata.

Setiap negara memiliki industri strategis atau industri penting bagi


negaranya seperti, industri yang bersifat padat karya (labour intensive) dan
padat modal (capital intensive). Menurut kementerian Perdagangan, barang
komoditas strategis adalah barang-barang yang apabila terbatas
persediaannya di pasar akan mengganggu stabilitas perekonomian nasional.
Salah satu industri strategis Indonesia adalah industri minyak dan gas bumi.
Pusat-pusat pertambangan minyak bumi Indonesia, antara lain terdapat di
Perlak dan Lhokseumawe (NAD); Langkat dan Pangkalanbrandan (Sumatera
Utara); Dumai, Duri, Natuna, Minas, Lirik, dan Rumbai (Riau dan Kepulauan
Riau): Jambi; Muaraenim dan Prabumulih (Bengkulu); Selat Sunda, Cirebon,
dan Jatibarang (Banten dan Jawa Barat): Cepu, Grobogan, dan lepas pantai
Rembang (Jawa Tengah): Wonokromo dan Bojonegoro (Jawa) Timur):
Balikpapan, Tarakan, Pulau Bunyu, dan Kutai (Kalimantan Timur): Pulau
Seram (Maluku, serta Sorong, Babo, dan Klamono (Papua).
Potensi dan Persebaran Sumber Daya untuk Penyediaan Bahan Industri
Posisi Indonesia di sekitar daerah tropis dengan tingkat curah hujan yang
tinggi, dilalui system jalur pegunungan muda yang aktif, memungkinkan
tanahnya subur dan kaya akan barang barang tambang. Selain barang
tambang, potensi alam Indonesia yang dimanfaatkan sebagai bahan baku
industri berasal dari:
a. Hasil Pertanian
Dengan keadaan tanah yang subur dan beriklim tropis, tanah di Indonesia
dapat ditanami berbagai macam tanaman. Oleh karena itu, tak heran jika
tanah di Indonesia dijadikan penanaman untuk bahan baku industry yaitu
seperti kedelai, kacang tanah, dan sebagainya.
b. Perkebunan
Di Indonesia yang kaya akan alam dan SDA ini, juga terdapat perkebunan-
perkebunan yang dijadikan bahan baku industry, antara yaitu tebu, karet,
kelapa, kelapa sawit, kopi, teh, cengkih, kapas, cokelat, lada, dan tembakau.
c. Hasil Hutan
Indonesia memiliki 4 macam hutan, yaitu hutan hujan tropis, hutan musim,
hutan bakau dan savanna. Tak heran, jika Indonesia juga memanfaatkan
hasil hutan sebagai bahan baku industry, yaitu seperti kayu, rotan, dan
sebagainya.
d. Barang Tambang
Tak hanya pertanian, perkebunan dan hasil pertanian saja, Indonesia juga
memanfaatkan barang tambang untuk bahan baku industri, seperti minyak
bumi, batu bara, timah putih, bijih bauksit, nikel, alumunium, tembaga, bijih
mangan, bijih besi, emas, fosfat, belerang, batu gamping, kaolin, pasir
kuarsa, feldspar dan mika, intan, serpentin, yodium, asbes, tanah liat, tanah
tras, dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai