Anda di halaman 1dari 44

BAB II

PEMBAHASAN
2.1.

Pengertian Sumber Daya Alam


Sumber daya alam ialah suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah,
misalnya tanah, air dan perairan, udara dan ruang, mineral tentang alam, panas bumi dan gas
bumi, angin, pasang surut/arus laut (Daryanto 1995:36).
Menurut Nursid sumaatmadja (1981:211 213) mengelompokkan sumber daya alam
menjadi tiga golongan antara lain:
1. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Pengertian sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui berarti sumber daya yang
tidak dapat dipulihkan kembali setelah digunakan, atau jika dipulihkan kembali tidak
menguntungkan karena biaya pemulihan lebih besar daripada hasil pemulihannya.Yang termasuk
sumber daya yang tidak dapat dipulihkan kembali yaitu mineral bahan bakar atau bahan bakar
fosil (fosil fuel) dan logam.Mineral bahan bakar yaitu minyak dan gas bumi.
2. .Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui atau dapat pulih kembali yaitu sumber daya
yang dapat pulih kembali secara alamiah ataupun secara budaya setelah dimanfaatkan. Sumber
daya ini termasuk sumber daya nabati dan hewani dan energy yang dihasilkan oleh proses tenaga
alam (air, angin, pasang surut, sinar panas matahari). Sumber daya ini dalam jangka waktu
tertentu dapat pulih kembali.
3. Sumber daya alam yang tidak akan habis

Sumber daya yang tidak akan berakhir yaitu keindahan panorama yang berharga bagi
kepariwisataan dan faedah faedah yang diperoleh dari iklim.
Menurut Sukanto Reksodiprodjo (1990:5), Sumber daya alam adalah sesuatu yang
berguna dan mempunyai nilai didalam kondisi dimana kita menemukannya. Sumber daya alam
meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati yang berguna bagi
manusia, terbatas jumlahnya dan pengusahaannya memenuhi kriteria kriteria teknologi,
ekonomi, social dan lingkungan.

2.2.

Sumber Daya Alam Indonesia


Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara
alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang
tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis
logam, air, dan tanah.
Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri
telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus
berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak
diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar
merata pada di Negara Indonesia.
Sumber daya alam di Indonesia semua potensi alam dapat dikembangkan untuk proses
produksi.

2.2.1. Sumber Daya Alam Yang Dapat Diperbaharui Di Indonesia


1) Hasil Pertanian dan Perkebunan

Kita patut berbangga ternyata beberapa produk pertanian dan perkebunan Indonesia
sangat mendunia. Ditengah meluapnya arus impor barang konsumsi dari luar negeri, komoditas
pertanian dan perkebunan masih menjadi komoditi unggulan di kancah internasional. Kali ini
akan kita ulas sedikit mengenai 5 komoditas pertanian dan perkebunan Indonesia yang
mendunia.
1. Kelapa Sawit
Indonesia menempatkan diri sebagai produsen minyak sawit mentah terbesar di dunia. Pada
tahun 2011 Indonesia menguasai pasar minyak sawit mentah dunia sebesar 47% mengungguli
Malaysia di tempat ke 2 dengan 39%. Ekspor kelapa sawit mampu menyumbang devisa Negara
sebesar USD 14 miliar pada tahun 2010 dan diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan
dari tahun ketahunnya.

2. Rempah-rempah

Sejak dahulu kala, Indonesia terkenal akan rempah-rempahnya. Tanaman rempah-rempah yang
tumbuh subur di Indonesia menarik minat bangsa lain untuk menguasainnya. Tidak dapat
dipungkiri bahwa dahulu banyak bangsa asing yang kaya raya akibat rempah-rempah dari
Indonesia yang mempunyai nilai sangat tinggi. Sampai saat ini Indonesia masih sebagai eksportir
utama rempah-rempah di dunia, diantaranya adalah pala (no. 1), kayu manis (no. 1), cengkeh (no
1) dan lada (no. 2).

3. Kakao
Indonesia merupakan penghasil kakao no 3 di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana.
Produksinya terus tumbuh rata-rata 3,5% per tahun, pada tahun 2014 pemerintah berkomitmen
untuk mengalahkan kedua Negara tersebut untuk menduduki peringkat pertama sebagai
penghasil kakao terbesar di dunia. Pada tahun 2010 produksi kakao Indonesia mencapai 574 ribu
ton atau menyumbang 16% produksi kakao dunia, sedangkan Pantai Gading di peringkat
pertama dengan 1,6 juta ton, atau menyumbang sebesar 44%.

4. Karet
Indonesia menempati peringkat ke 2 setelah Thailand sebagai pemasok karet mentah dunia. Ada
yang menyebut Indonesia sebagai Arabnya karet dunia. Meskipun kalah dalam hal jumlah dan
produktifitas perkebunan karet, namun karet Indonesia disebut-sebut menang secara kualitas
dibanding karet dari Thailand. Pada tahun 2011 produksi karet di Indonesia mencapai 2,8 juta
ton.

5. Kopi
Saat ini Indonesia menduduki peringkat 3 sebagai produsen kopi dunia dibawah Brazil dan
Kolombia. Basarnya produksi kopi Indonesia per tahun rata-rata sekitar 600 ribu ton. Dari angka
ini Indonesia dapat mensuplai 7% kebutuhan kopi dunia.

2) Keragaman Flora
Indonesia dianugerahi kekayaan hayati yang tiada taranya. Hutan yang terbentang di
belasan ribu pulau mengandung berbagai jenis flora, yang kadang tidak dapat dijumpai di bagian
Bumi lainnya dan merupakan salah satu negara Mega Biodiversity (kekayaan akan
keanekaragaman hayati ekosistem, sumber daya genetika dan spesies yang sangat berlimpah).
Tidak kurang dari 47 jenis ekosistem alam yang khas sampai jumlah spesies tumbuhan berbunga
yang sudah diketahui, sebanyak 11% atau sekitar 30.000 jenis dari seluruh tumbuhan berbunga di
dunia. Sayangnya, beberapa jenis tumbuhan tertentu mengalami kepunahan.
Sampai saat ini, pusat konservasi tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta tiga cabangnya (Kebun Raya Cibodas, Purwodadi, dan
Bedugul Bali) baru mengoleksi 20% total jenis tumbuhan yang ada di Indonesia. Koleksi
anggrek kurang dari 5% yang ada di kawasan timur Indonesia. Untuk jenis durian saja, Indonesia
memiliki puluhan jenis, talas ada 700-an jenis, yang semuanya sangat potensial untuk
dikembangkan. Berdasarkan data yang ada terdapat 2 juta spesies tumbuhan di dunia dan 60%nya ada di Indonesia.Contoh pada kebanggaan Indonesia adalah Bunga Rafflesia Arnoldii yang
hanya ada di Indonesia
3) Keragaman Fauna
Indonesia memiliki keanekagaraman jenis fauna yang kaya, Taksiran jumlah jenisfauna
Indonesia adalah sebagai berikut. Hewan menyusui ada 300 jenis, burung 7500 jenis, reptil 2500
jenis, amfibi 1000 jenis, ikan 8500 jenis, keong 20000 jenis danserangga 250000 jenis. Indonesia
memiliki 420 jenis burung yang tersebar di 24 lokasi.Beberapa pulau di Indonesia memiliki jenis
hewan endemik, terutama di Palau Sulawesi,Papua dan di Kepulauan MentawaiPola persebaran
fauna di Indonesia di warnai, oleh pola kelompok kawasanoriental di sebelah barat dan
kelompok kawasan Australia di sebelah timur. Kelompak fauna di bagiar tengah bersifat
peralihan dan beberapa diantaranya bersifat endemik Di wilayah Indonesia bagian Barat
(Sumatra, Jawa, Bali, Madura., danKalimantan) terrdapat hewan-hewan yang mirip hewan di
daerah Asia (kawasan oriental).Beberapa Contoh fauna Indonesia bagian barat adalah sebagai
berikut Badak terdapat diSumatra dan Jawa. Badak Sumatra bercula dua, terdapat di Taman

Nasional GunungLeuseur, sedangkan badak jawa bercula satu, terdapat di Taman Nasional Ujung
Kulon.Di wilayah ini juga hidup gajah (Sumatra), tapir (Sumatra dan Kalimantan), banteng(Jawa
dan Kalimantan), beruang madu (Kalimantan). Selain itu, di Indonesia bagian barat juga terdapat
beberapa hewan yang dilindungi, misalnya elang Jawa, owa jawa, surili,tutting Jawa (endemik di
Jawa), orang utan (Sumatra dan Kalimantan), harimau (Jawa,Madura dan Bali), serta Beberapa
hewan lainnya.Hewan-hewan di wilayah Indonesia bagian timur mirip dengan hewan-hewan
dikawasan Australia. Di wilayah ini banyak ditemui burung-burung khas Indonesia bagiantimur
dengan warna-warna sangat menarik contohnya burung kasuari (Papua, KepulauanAru dan Pulau
Seram), burung cenderawasih (Papua dan Kepalauan Aru), kakatua PalauSeram), burung
cendrawasih (Papua dan Kepalauan merah dan putih (Maluku).
4) Kekayaan Bawah Laut
Sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah tropis, Indonesia memiliki banyak
kekayaan bahari. Salah satunya adalah taman bawah laut, yang juga merupakan tempat tinggal
beraneka ragam biota laut. Berikut beberapa taman bawah laut terindah yang ada di Indonesia.
1. Pulau Rubiah - Sabang
Pulau Rubiah merupakan bagian dari Kota Sabang, Provinsi Aceh.Taman Laut Pulau
Rubiah memiliki luas 2600 ha dan ditumbuhi oleh berbagai jenis karang yang indah dan biota
laut yang langka. Dari 15 jenis biota laut yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia, ternyata 14
jenis di antaranya terdapat di Taman Laut Pulau Rubiah. Kawasan ini juga terkenal sebagai
tempat untuk menyelam, snorkling, dan wisata bahari lainnya.
2. Kepulauan Derawan - KALTIM
Taman Laut Kepulauan Derawan berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Selain
Pulau Derawan di kawasan ini juga terdapat Pulau Maratua, Sangalaki, Pajang, dan Kakaban.
Keindahan bawah laut taman ini bisa dilihat dari keanekaragam jumlah spesies karang yang
mencapai 470 jenis.
Selain menikmati terumbu karang, di sini juga dapat menikmati padang lamun, hutan
bakau, dan aneka satwa air seperti ikan pari manta, penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba,
kima, ketam kelapa, duyung, dan ikan barakuda.
3. Karimunjawa

Kepulauan Karimunjawa merupakan gugusan pulau-pulau yang berjumlah 27 pulau dan


terletak di utara Laut Jawa. Kepulauan ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Jepara, Jawa
Tengah.
Kepulauan Karimunjawa ditetapkan sebagai Taman Nasional Laut (TNL) sejak 1988.
Terdapat 242 jenis ikan hias mendiami kawasan ini.
Terumbu karang yang mengisi taman laut Karimunjawa terdiri dari tipe terumbu karang
pantai (fringing reefs), terumbu karang penghalang (barrier reefs), dan beberapa taka (patch
reef).
Pulau-pulau, taman laut, dan pantai Karimunjawa memiliki pemandangan yang sangat
indah, dengan perairan dangkal (kedalaman berkisar antara 15 hingga 40 meter) dan air laut yang
jernih, merupakan surga bagi penggemar diving.
4. Pulau Komodo
Pulau Komodo ternyata tidak hanya terkenal dengan binatang purba komodo saja. Taman
Nasional yang baru saja terpilih sebagai Tujuh Keajaiban Dunia Alam ini terkenal juga memiliki
keanekaragaman hayati alam bawah airnya.
Tak heran jika Taman Nasional Komodo juga menjadi tujuan banyak para penyelam
lokal maupun mancanegara.
Sedikitnya terdapat 53 titik lokasi rekreasi menyelam, dengan jarak pandang (visibility)
5-30 meter. Berdasarkan penelitian The Nature Conservancy tercatat sedikitnya 200 jenis karang
keras, dengan 1.000 jenis ikan yang tinggal di sini.
5. Wakatobi
Wakatobi adalah kepulauan yang terletak di sebelah tenggara Pulau Sulawesi. Kepulauan
ini dinamakan Wakatobi, yang merupakan singkatan dari nama 4 pulau utamanya, yaitu WangiWangi, Kaledupa, Tomiang, dan Binongko.
Wakatobi ditetapkan sebagai kawasan taman nasional pada tahun 1996, dengan luas
keseluruhan 1,39 juta hektare. Wakatobi memiliki keanekaragaman hayati laut, skala, dan
kondisi karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di
Indonesia.
6. Bunaken

Keindahan alam bawah airnya telah membawa nama Bunaken terkenal hingga ke
mancanegara. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia.
Terdapat sekitar 58 jenis terumbu karang berada di sini.
Taman Laut Bunaken juga kaya akan spesies ikan, antara lain Oci Putih (Seriola
Rivoliana), Goropa (Ephinephelus Spilotoceps dan Pseudanthias Hypselosoma), Ila Gasi
(Scolopsis Bilineatus), Snapper, Groupers, Baracuda, Napoleon, Angel fish, Blow fish, Blue
Ribbon Eels. Bulan Mei dan Juni merupakan saat yang tepat untuk menyelam. Pada bulan ini air
laut disini tenang, jarak pandang (visibility) pun cukup jauh, 20-35 meter.
Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare dengan lima
pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau
Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen.
Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman
bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di
sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi
penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.
7. Raja Ampat
Kepulauan Raja Ampat sangat terkenal ke mancanegara dan digadang-gadang sebagai
surga bawah laut terbaik di dunia.
Alamnya masih terjaga dengan baik. Posisinya di kawasan segitiga terumbu karang, yang
tepat pada pusat keragaman terumbu karang dunia, menjadikan Kepulauan Raja Ampat sebagai
kawasan yang paling kaya keragaman hayatinya. Jenis karang yang hidup disini mencapai 75
persen pesies karang dunia.
Dengan kondisi kekayaan karang yang dimiliki, Raja Ampat juga menjadi kawasan taman
laut yang sangat kaya dengan jenis ikannya. Diperkirakan jumlah keseluruhan jenis ikan di
daerah ini mencapai jumlah 1.074.
2.2.2. Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui di Indonesia

1. Batu Bara
Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil yang Unsur-unsur utamanya terdiri dari
karbon, hidrogen dan oksigen. Batubara juga merupakan batuan organik yang memiliki sifat-sifat
fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.
Jumlah sumber daya batubara Indonesia pada tahun 2005 berdasarkan perhitungan Pusat
Sumber Daya Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral adalah sebesar 61,366
miliar ton. Sumber daya batubara tersebut tersebar di 19 propinsi.
Potensi sumberdaya batubara di Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau
Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batubara walaupun
dalam jumlah kecil dan belum dapat ditentukan keekonomisannya, seperti di Jawa Barat, Jawa
Tengah, Papua, dan Sulawesi.
Sayangnya, Indonesia tidak mungkin membakar habis batubara dan mengubahnya
menjadi energi listrik melalui PLTU. Dua cara yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah
likuifikasi (pencairan) dan gasifikasi (penyubliman) batubara.

Perkembangan produksi batubara selama 13 tahun terakhir (sampai 2005) telah


menunjukkan peningkatan yang cukup pesat, dengan kenaikan produksi rata-rata 15,68%
pertahun. Tampak pada tahun 1992, produksi batubara sudah mencapai 22,951 juta ton dan
selanjutnya pada tahun 2005 produksi batubara nasional telah mencapai 151,594 juta ton.
Kedepannya, produksi batubara Indonesia diperkirakan akan terus meningkat. Tidak
hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri (domestik), tetapi juga untuk memenuhi
permintaan luar negeri (ekspor). Hal ini mengingat sumber daya batubara Indonesia yang masih
melimpah, di lain pihak harga BBM yang tetap tinggi, menuntut industri yang selama ini
berbahan bakar minyak untuk beralih menggunakan batubara.
2.

Minyak Bumi
Menurut perkiraan para ilmuwan, minyak bumi mulai terbentuk selama jutaan tahun.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi.
Kualitas minyak bumi Indonesia cukup baik. Kadar sulfur (belerang) minyak bumi
Indonesia sangat rendah, sehingga mengurangi kadar pencemaran udara.
Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia adalah sebagai berikut:
Sumatera, terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); SumUt (Tanjung Pura); Riau
(Sungaipakning, Dumai); SumSel (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim)

Jawa, terdapat di Wonokromo, Delta (JaTim); Cepu, Cilacap (JaTeng); Majalengka,

Jatibarang (JaBar).
Kalimantan, terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam

(KalTim) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (KalSel)


Maluku (Pulau Seram dan Tenggara)
Irian Jaya (Klamono, Sorong, Babo).
Minyak bumi diambil dalam bentuk minyak mentah, sebelum dapat digunakan, minyak

mentah tersebut harus diolah. Pengolahan minyak bumi menghasilkan avgas, avtur, premium,
minyak tanah, solar dll.
3.

Emas
Sumber daya alam tidak terbarukan merupakan sumber daya alam yang tidak memiliki
kemampuan regenerasi secara biologis, selain itu sumber daya alam ini dibentuk melalui proses
geologi yang memerlukan waktu sangat lama untuk dapat dijadikan sebagai sumber daya alam
yang siap diolah (Fauzi, 2010). Sumber daya emas merupakan salah satu dari sumber daya alam

yang tidak dapat diperbarui, sama halnya seperti tembaga, minyak bumi, dan sumber daya alam
lainnya yang memerlukan waktu yang lama untuk dapat diekstraksi. Emas memiliki kegunaan
sebagai suatu alat tukar, mata uang, dan perhiasan, serta emas juga dapat digunakan untuk
konduktor pada alat elektronik seperti pada komputer. Nilai sumber daya ini sangat tinggi secara
ekonomis disamping karena manfaat emas, pengambilan dan proses ekstrasi emas juga memakan
biaya yang mahal. Emas merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat bernilai secara
ekonomis. Sumber daya alam ini juga berfungsi sebagai alat tukar dalam suatu transaksi
(pertukaran), investasi atau simpanan, dan sebagai simbol kemewahan (perhiasan). Selain itu,
emas juga dapat digunakan sebagai konduktor pengantar panas pada beberapa alat elektronik
seperti komputer. Logam mulia ini memiliki sifat tahan terhadap korosi dan sukar bereaksi
dengan asam. Sifat dari sumber daya alam tersebut menjadikan emas bernilai tinggi secara
ekonomis. Daerah-daerah di Indonesia yang memiliki potensi sumber daya emas antara lain yaitu
pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa
Tenggara, dan Maluku, serta Papua.
Dalam eksplorasi sumber daya emas ini, tentu akan berdampak positif maupun negatif.
Dampak positif yang dihasilkan antara lain seperti keuntungan yang diperoleh dari investasi
pengembangan dan produksi emas, serta terbuka lapangan pekerjaan yang baru. Namun selain
dampak positif, terdapat juga dampak negatif yaitu limbah hasil produksi emas yang
mengandung bahan kimia berbahaya dan terjadi konflik antara masyarakat dengan perusahaan.
Oleh karena itu untuk mencegah dampak negatif tersebut terjadi, pihak perusahaan harus
melakukan antisipasi atau pengelolaan yang ramah lingkungan terhadap kegiatan produksi
sumber daya emas. Kegiatan pertambangan emas di Indonesia antara lain dilakukan oleh
perusahaan pertambangan seperti PT. Aneka Tambang, PT. Freeport Indonesia, dan PT.
Newmont Nusa Tenggara. Keberadaan limbah akan berdampak kepada lingkungan, masyarakat
sekitar, maupun terhadap perusahaan sendiri. Limbah hasil pengolahan emas ini akan berdampak
pada kerusakan lingkungan, yaitu penurunan kualitas air ataupun pencemaran terhadap
lingkungan sekitar.
4. Berbagai minyak logam mineral
Mineral yang dipakai sehari hari dalam kehidupan umat manusia tidak semuanya
terdapat di Indonesia. Diperkirakan hanya 30% atau 30 Macam mineral utama terdapat di
Indonesia. Mineral tersebut adalah emas, perak, tembaga, nikel, timah putih, timah hitam,

alumunium, besi, mangan, chromit, minyak bumi, gas bumi, batubara, yodium, berbagai garam,
berbagai mineral industri (asbes, bentonit, zeolit, belerang, fosfat, batu gamping dll), batu mulia,
termasuk intan, dan bahan bangunan. Mineral langka masih belum diketahui di Indonesia,
demikian juga uranium, hingga saat ini belum tersedia data yang rinci mengenainya.
Beberapa mineral telah menjadi andalan sektor pertambangan di Indonesia. Produksi dan
cadangannya juga cukup besar. Timah, misalnya, memproduksi sekitar 15% produksi dunia,
sementara cadangannya lebih kurang 8% cadangan dunia. Cadangan nikel mencapai 15%
cadangan dunia, tetapi produksinya baru mencapai 10% produksi dunia. Berikut ini disampaikan
beberapa angka mengenai mineral andalan Indonesia, disertai pula beserta cadangan potensinya.
2.3.

Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang Berwawasan

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERDASARKAN PRINSIP BERWAWASAN


LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN
Pengelolaan sumber daya alam harus hati-hati. Prinsipnya, berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan agar tetap terjaga kelestariannya. Sumber daya alam perlu dilestaikan supaya dapat
mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah, kehidupan
bisa terganngu. Beberapa hal yang dapat diusahakan untuk menjaga kelestarian sumber daya
alam adalah sebagai berikut.

a. Penghijauan dan reboisasi


Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusakna lingkungan yang
berhubungan dengan air, tanah, dan udara. Keuntungan pelaksanaan penghijauan antara lain
sbagai berikut :

Tumbuh-tumbuhan dapat menyaring dan mengatur air, mencegah banjir, dan

menimbulkan mata air.


Tumbuh-tumbuhan dapat menyuburkan tanah. Daun-daun yang berguguran, lama
kelamaan membusuk dan menjadi lapisan humus. Akar tanaman dapat mencegah erosi
dan bahaya longsor.

Tumbuh-tumbuhan menimbulkan udara yang segar, sebab tumbuhan mengambil CO2


dan melepaskan O2 yang diperlukan manusia untuk bernafas. Hal ini erjadi pada proses
fotosintesis.

b. Sengkedan
Untuk mencegah erosi dan enjaga kesuburan tanah yang berbukit-bukit atau tanah miring
dibuatkan sengkedan atau terasering. Tujuannya adalah agar pada waktu hujan, air banyak yang
meresap ke dalam tanah.

c. Pengembangan daerah aliran sungai


Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan daerah peka terhadap kerusakan dan
pencemaran, karena seringnya terjadi pengikisan lapisan tanah oleh arus sungai. Untuk itu perlu
pengendalian khusus bagi daerah ini. Cara pengendalian DAS, antra lain sebagai berikut :

Tindakan tegas terhadap perusak lingkungan


Mengadakan penghijauan dan reboisasi hutan di sekitar DAS. Tujuannya , mengatur,

menyimpan air, dan mencegah pendangkalan sungai.


Membuat bendungan-bendungan dan saluran irigasinyang teratur.

d. Pengelolaan air limbah


Sumber air limbah dapat berasal dari rumah tangga, industri, dan pabrik. Air limbah yng
dibuang ke tanah bis merembes, masuk ke tanah dan bercampur dengan air tanah. Hal itu berarti
bukan tanah saja yang tercemar, tetapi juga air bawah permukaan tanah.
Air limbah berbahaya bagi manusia. Beberapa gangguan yang bisa ditimbulkan anatra
lain adalah sebagai berikut :

Kesehatan. Bibit penyakit yang bisa ditularkan melalui air limbah contohnya : kolera,
disentri dan tipes.

Keindahan. Selain berbau ampas limbah tiak enak juga mengganggu keindahan

lingkungan sekitarnya.
Kehidupan biotik. Air limbah menganggu perkemangan kehiduan karena beracun

sehingga dapat mematikan makhluk hidup.


Karat atau aus, air limbah yang mengandung gas karbon dioksida akan mempercepat
karat atau aus benda-benda yng terbuat dari besi.

Usaha-usaha untuk mengatasi air limbah adalah sebagai berikut :

Pengaturan lokasi industri agar jauh dari permukaan penduduk.


Indstri yang menimbulkan air limbah, diwajibkan memasang peralatan pengendali

pencemaran air.
Daerah industri dijauhkan dri peredaran air yang berhubungan langsung dengan sumber

ai minum penduduk.
Menemukan sumber bahan beracun dan segera melakukan netralisasi secara

kimia.Mencegah agar saluran air limbah jangan sampai bocor.


Unsur-unsur yang tidak dapat dinetralisasi harus dibinag dengan dipendam di dalam
tanah yang jauh dari air, atau dibuang ke laut dengan menggunakan drum-drum.

e. Penertiban pembuangan sampah


Sampermasalahan, seperti sarang penyakit, menimbulkan bau busuk, dan menganngu
pandangan mata. Oleh sebab itu buanglah sampah pada tempat yang telah ditentukan. Jangan
membuang sampah di sembarang tempat. Tempat penimbunan sampah yang terakhir jangan
sampai menganggu lingkungan kehidupan. Di samping itu, erlu dipikirkan pula cara pemusnahan
sampahnya.
Cara-cara atau sistem pemusnahan sampah, antara lain sebagai berikut :

Dibakar. Cara ini hanya dapat dilakukan pada sampah yang dapat dibakar. Usahakan agar

asapnya jangan sampai menganggu lingkungan.


Untuk makanan ternak (babi). Sisa sampah berupa sayuran, sisa masakan, dan sisa buahbuahan bisa dijadikan untuk makan ternak.

Untuk biogas. Gas dapat digunakan untuk memasak dan penerangan


Untuk bahan pupuk. Sampah yang membusuk akan menjadi bahan organik dan dapat
digunakan sebagai pupuk.

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERDASARKAN PRINSIP MENGURANGI


Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia memerlukan berbagai sumber daya alam.
Baik sumber daya alam yang bersifat hasil tambang, energi, maupun hayati. Dalam mengambil
sumber daya alam jangan diambil semuanya (dihabiskan), tetapi berprinsip mengurangi saja.
Pengambilan yang dihabiskan akan merusak lingkungan dan menganggu ehidupan lingkungan.
Sumber daya alam memunyai sifat saling bergantung sat sama lain. Dengan demikian,
suatu tindakan terhadap suatu sumber daya alam, efeknya akan terasa pada sumber daya alam
yang lain. Rusaknya hutan akan mempengaruhi ekosistem, sehingga dapat menyebabkan
terjadinya erosi, banjir, kekeringan dan sebagainya.

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERDASARKAN PRINSIP DAUR ULANG


Dengan teknologi maju, manusia dapat memanfaatkan sampah untuk dijadikan kertas
ataupun pupuk organis. Sampah-sampah yang berasal dari organik dapat berproses menjadi
pupuk organik dan digunakan untuk memupuk tanah. Tanah sebagai sumber daya alam kemudian
ditanami tanaman produksi. Setelah tanaman mati, daun-daunnya dapt diolah kembali menjadi
pupuk setelah melalui proses daur ulang.
Proses daur ulang adalah pengolahan kembali suatu massa atau bahan-bahan bekas dalam
bentuk sampah kering yang tidak mempunyai nlai ekonomi menjadi suatu barang yang berharga
dan berguna bagi kehidupan manusia. Bahan-bahan bekas tersebut, antara lain, plastik, kertas,
karton, kardus, seng, besi, logam, aluminium, kaleng, serbuk, gergaji, potongan kain, kaca dan
kulit.
Bahan baku daur ulang, yang berupa sampah, pada umumnya dianggap tidak berguna dan
tidak mempunyai nilai ekonmi. Sampah tersebut biasanya dgolongkan sebagai sampah anorganik
yang tidak dapat diproses secara alamiah. Sampah tersebut harus diolah harus diolah melalui

suatu proses, menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Bahkan, dapat
digunakan kembali sebagaimana layaknya semula.
Sampah yang berasal dari bahan organik berupa sayuran, sisa makanan, pertanian,
perkebunan, dan peternakan digolongkan sebagai samah basah (sampah organik) yang dapat
diproses secara alamiah. Misalnya dijadikan bahan baku untuk pembuatan kompos.
Dalam usaha mengurangi sampah melaui teknik daur ulang, tidak sama perlakuannya
unuk semua jenis sampah. Daur ulang dapat dilakukan secara individu atau kelompok, misalnya
industri daur ulang kaleng, plastik, kertas, kaca, logam, aluminium dan lain-lain. Hal ini harus
dilakukan dengan skala industri, karena investasinya cukup besar. Pengelolaan yang dapat
dilakukan secara individu atau kelompok kecil dan investasinya relatif murah adalah mendaur
ulang besi. Bahan bakunya berlimpah, ekonomis, dan cara pembuatannya sederhana.
Proses daur ulang sebenarnya juga merupakan salah satu cara menghemat sumber daya
alam. Sebagai contoh, pada daur ulang kertas. Jika daur ulang kertas, maka berarti kita telah
menghemat

dan

mengurangi

terjadinya

penebangan

hutan.

Selain

menghemat

dan

menyelamatkan hutan, dengan mendaur ulang kertas, juga berarti mengurangi penumpukan
sampah.

2.4.

Peran Kelembagaan dalam pengelolaan Sumber Daya Alam

Pola pengelolaan sumber daya alam, meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut :


1. merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan konservasi sumber
daya alam,
2. pendayagunaan sumber daya alam, dan
3. pengendalian sumber daya alam

Aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan dengan prinsip keterpaduan dalam pengelolaan


yang diselenggarakan secara bersama dengan memperhatikan wewenang dan tanggung jawab
instansi masing-masing, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Pola pengelolaan sumber
daya alam disusun secara terkoordinasi diantara instansi-instansi terkait, berdasarkan :

asas kelestarian,
asas keseimbangan fungsi sosial, lingkungan hidup, dan ekonomi,
asas kemanfaatan umum,
asas keterpaduan dan keserasian,
asas keadilan,
asas kemandirian, serta
asas transparansi dan akuntabilitas.

Dalam pengelolaan sumber daya alam, lembaga-lembaga terkait dibagi dalam 3 kategori,
yaitu: Operator, Regulator, dan Kontrol.

A. Peran

Lembaga

Operator

dalam

Pengelolaan SDA
Lembaga operator merupakan lembaga
yang secara langsung melaksanakan pengelolaan
terhadap sumber daya alam. Kegiatan yang
dilakukan, meliputi: pengambilan sumber daya
alam, pengolahan, dan pemasaran. Bentuk-bentuk
dari lembaga operator, adalah: BUMN, BUMS, dan Koperasi.

1. Badanm Usaha Milik Negara (BUMN)

Sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2003, BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung berasal dari
kekayaan negara yang dipisah. Atau dengan kata lain, BUMN merupakan badan usaha yang
menjadi kepemilikan negara sehingga modal dan keuntungan yang diperoleh menjadi milik
negara. Para pegawai BUMN merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang digaji oleh negara.
BUMN dapat berbentuk Perusahaan UMUM (Perum) dan Perusahaan Perseroan (Persero). Di
Indonesia Perseroan juga dikenal dengan istilah syirkah.

Sektor penting yang dikelola oleh BUMN, meliputi: pertanian, perkebunan, kehutanan,
pertambangan, manufaktur, keuangan, pos dan telekomunikasi, transportasi, listrik, perdagangan,
industri, dan konstruksi.
Contoh-contoh BUMN antara lain adalah PT Dirgantara Indonesia, PT Perkebunan Nusantara
(persero), Perum Perhutani (persero), PT Timah (persero) Tbk, dan lain sebagainya.

Secara umum, BUMN memiliki peran sebagai berikut:

Mengelola cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.


Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya, secara

efektif dan efisien.


Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijakan dibidang ekonomi.
Menyediakan lapangan kerja bagi penduduk Indonesia, sehingga dapat menyerap tenaga
kerja.

2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

BUMS adalah badan usaha yang didirikan oleh pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dan berorientasi untuk mendapatkan keuntungan. Menurut bentuk hukumnya, BUMS
terbagi menjadi empat jenis :

a) Badan Usaha Perseorangan


Badan Usaha Perseorangan adalah badan usaha yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin, serta
dipertanggungjawabkan oleh perseorangan dan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Badan
usaha ini sulit berkembang jika tidak dilakukan dengan serius karena modalnya hanya berasal
dari seorang atau keluarga, dan segala resiko ditanggung sendiri.

b) Persekutuan Firma (Fa)


Fa merupakan kerjasama atau persekutuan antara dua orang atau lebih, untuk menjalankan
perusahaan dengan nama bersama. Firma dapat didirikan oleh paling sedikit dua orang dan
perjanjian kerjasamanya dilakukan di depan notaris untuk mendapatkan akta sebagai badan
hukum. Modalnya akan lebih besar dibandingkan dengan Badan Usaha Perseorangan, dan
kerugian dapat ditanggung bersama.

c) Perkekutuan Komanditer (CV, Commanditaire Vennotschaap)


CV merupakan persekutuan untuk menjalankan usaha yang didalamnya terdapat seorang atau
beberapa orang sebagai Sekutu Aktif, dan seorang atau beberapa orang sebagai Sekutu Pasif atau
Komanditer. Jika dilihat dari keikutsertaan dalam perusahaan, terdapat tiga jenis CV yaitu:

Perseroan Komanditer Murni, dimana hanya terdapat seorang sekutu aktif,


Perseroan Komanditer Campuran, dimana terdapat beberapa sekutu aktif, dan
Perseroan Komanditer dengan saham, perusahaan yang modalnya berasal dari sahamsaham.

d) Perseroan Terbatas (PT)


PT merupakan suatu persekutuan untuk menjalankan suatu usaha dimana modal usahanya terdiri
atas beberapa saham. Dalam UU No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, dijelaskan bahwa
ciri-ciri Perseroan Terbatas adalah:
a) Merupakan badan hukum yang memiliki kekayaan tersendiri/terpisah dari kekayaan
b)
c)
d)
e)
f)

pribadi.
Terdiri atas orang-orang yang menanamkan modal perusahaan.
Masing-masing pemegang saham memiliki tanggung jawab terbatas.
Sesuai dengan modal yang disetorkan.
Kekuasaan tertinggi berada ditangan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Keuntungan pemilik berupa deviden yang besarnya tergantung pada keuntungan
Perseroan Terbatas.

Peranan BUMS sendiri adalah memberi kontribusi dalam perekonomian nasional berupa
pendapatan nasional sebesar 31%.
Fungsi Sosial, bahwa BUMS memiliki peran sebagai berikut:

Memberikan pelayanan dengan menyediakan berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan

oleh masyarakat dan negara.


Membantu pemerintah dalam usaha mengurangi tingkat pengangguran dan memperluas
kesempatan kerja.

3. Koperasi
Koperasi merupakan organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh beberapa
orang untuk kepentingan para anggotanya. Kegiatan koperasi dilandasi oleh prinsip gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Dalam perekonomian Indonesia, peran koperasi dapat dilihat dari:
o Kedudukannya sebagai pemain utama pada kegiatan ekonomi diberbagai sektor.
o Penyedia lapangan kerja yang terbesar.
o Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan
masyarakat.
o Pencipta pasar baru dan sumber inovasi.
o Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.
Pemberdayaan koperasi yang dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan, diharapkan
akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan
ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan
masyarakat, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat.
Pemberdayaan koperasi juga memiliki tujuan untuk meningkatkan pencapaian sasaran dibidang:
kesehatan, pendidikan, dan indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya.

Peran koperasi:

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi para anggota pada
khususnya, dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosial masyarakat.
b. Berperan serta aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat Indonesia sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Manfaat koperasi dibidang ekonomi:


a. Meningkatkan penghasilan para anggotanya. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh
koperasi, dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan jasa dan aktivitas
masing-masing anggota.
b. Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah.
c. Barang dan jasa yang ditawarkan oleh koperasi, lebih murah dari yang ditawarkan di
toko-toko. Hal ini bertujuan agar barang dan jasa, mampu dibeli oleh para anggota
koperasi yang kurang mampu.
d. Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan koperasi tidak
semata-mata untuk mencari keuntungan, tetapi melayani dengan baik keperluan
anggotanya.
e. Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi. Setiap anggota
koperasi memiliki hak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan
keuangan koperasi.
f. Melatih masyarakat yang menjadi anggotanya untuk menggunakan pendapatannya secara
lebih efektif, dan membiasakan untuk hidup hemat.

Manfaat koperasi dibidang sosial adalah sebagai berikut


o Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat yang damai dan tenteram.
o Mendorong terwujudnya aturan yang lebih manusiawi yang dibangun tidak diatas
hubungan-hubungan kebendaan, tetapi diatas rasa kekeluargaan.

o Mendidik para anggotanya untuk memiliki semangat kerjasama dan semangat


kekeluargaan.
Peranan koperasi dalam perekonomian nasional, adalah sebagai berikut:
o Membantu untuk meningkatkan penghasilan dan kemakmuran anggota khususnya, dan
o
o
o
o
o

masyarakat umumnya.
Membantu untuk meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun masyarakat.
Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.
Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Menyelenggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis.
Membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi para anggota khususnya,

dan masyarakat umumnya.


o Memperkokoh perekonomian

rakyat

sebagai

dasar

kekuatan

dan

ketahanan

perekonomian nasional.

B. Peran Lembaga Regulator dalam Pengelolaan SDA


Peran Lembaga regulator dalam pengelolaan SDA adalah menyusun kebijakan dan peraturan.
Tujuan pemanfaatan sumber daya alam adalah untuk kesejahteraan manusia, jangan sampai
malah merusak keseimbangan lingkungan. Keseimbangan lingkungan yang terganggu akan dapat
menimbulkan berbagai macam bencana yang merugikan manusia. Ada dua macam lembaga
regulator, yaitu: Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

1) Pemerintah Pusat
Pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk membuat peraturan dan regulasi agar
roda perekonomian negara dapat berjalan dengan baik. Peraturan yang dibuat pemerintah,
mencakup keseluruhan lembaga operator, baik itu BUMN, BUMS, maupun Koperasi. Pada
akhirnya, dengan dibuatnya peraturan yang mendukung dunia usaha dan rakyat sebagai
konsumen, terciptalah kesejahteraan yang mengantarkan kepada tujuan pembangunan nasional.

Kebijakan yang merupakan usaha untuk mendorong dan memajukan dunia usaha dan
perdagangan, adalah sebagai berikut:
o UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
o UU Nomor 7 Tahun 1992 mengatur tentang Usaha Perbankan
o Mengubah bentuk Perusahaan Negara, seperti: Perum Pos dan Giro menjadi PT Pos
Indonesia, Perusahaan Jawatan (Perjan) Pegadaian menjadi Perusahaan Umum (Perum)
o
o
o
o
o

Pegadaian.
Kebijakan impor untuk melindungi dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
Kebijakan ekspor untuk memperluas pasar produk dalam negeri.
Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana umum.
Kebijakan menyalurkan kredit kepada pengusaha kecil dan petani.
Kebijakan untuk memperlancar distribusi hasil produksi.

2) Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah (Pemda) mempunyai wewenang untuk membuat kebijakan pengelolaan


sumber daya alam di wilayahnya. Wewenang tersebut adalah bagian dari hak otonomi daerah.
Berikut ini adalah contoh dari kebijakan daerah.
Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pertambangan Rakyat Daerah.
Peraturan Daerah Kabupaten Donggala Nomor 5 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Jasa
Lingkungan Hidup.
Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

C. Lembaga Kontrol (Pemerintah dan Non Pemerintah)


Bagaimana peran kelembagaan kontrol dalam pengelolaan SDA?
Kebijakan dan peraturan yang telah dibuat dan disepakati, harus dilaksanakan oleh
semua pihak agar proses pengelolaan sumber daya alam berjalan teratur dan kondusif. Dalam

pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut, diperlukan suatu lembaga yang mengontrol dan


mengawasi. Untuk itulah, diperlukan lembaga kontrol yang terbagi menjadi: Lembaga
Pemerintah dan Non Pemerintah.

1) Lembaga Pemerintah
Pemerintah menjadi pihak penting dalam mengontrol pelaksanaan kebijakan yang
berlaku. Jika terdapat pelanggaran pada pelaksanaannya, maka pemerintah dapat melaporkan ke
lembaga yudikatif untuk diberikan sanksi.

2) Lembaga Non Pemerintah


Selain pemerintah, lembaga bukan pemerintah juga bisa menjadi lembaga kontrol
terhadap pelaksanaan kebijakan. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), seperti: Wahana
Lingkungan Hidup (Walhi), World Wide Fun for nature (WWF) dan Greenpeace. Masyarakat
umum juga dapat melakukan kontrol, melalui kearifan lokal setempat. Kearifan lokal dapat
menjadi peran dalam mengontrol dan mengendalikan eksploitasi sumber daya alam.

Berikut adalah peran lembaga kontrol dalam pengelolaan sumber daya alam:
a. Mengontrol pengelolaan sumber daya alam agar sesuai dengan asas keberlanjutan.
b. Mengawasi pengelolaan sumber daya alam agar sesuai dengan UUD 1945.
c. Mengevaluasi pengelolaan sumber daya alam agar kinerjanya meningkat dikemudian
hari.
d. Melakukan kontrol dalam setiap pengelolaan sumber daya alam agar sesuai dengan asas
keberlanjutan.
e. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam, sesuai
dengan UU yang berlaku.
f. Memberikan sanksi kepada pelanggar peraturan.

2.5.

Peran Sumber Daya Alam bagi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia

Pengertian dan Sifat Pembangunan Ekonomi


Apa yang dimaksud dengan istilah pembangunan ekonomi ? Istilah pembangunan

ekonomi dan pertumbuhan ekonomi sering dianggap sama pengertiannya, padahal kedua istilah
itu mengandung arti yang berbeda. Untuk lebih memahaminya, perhatikan gambar berikut.

Grafik Pendapatan Nasional per Kapita dari tahun 2008-2012


Gambar di atas menunjukkan contoh terjadinya pertumbuhan ekonomi. Terjadinya
pertumbuhan ekonomi di suatu negara jika terjadi kenaikan output atau kenaikan pendapatan
nasional per kapita. Misalnya dari gambar di atas pendapatan nasional per kapita sebesar
9.025.532,00 pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 sebesar 9.490.533,00. Dari tahun 2011 ke
tahun 2012, pendapatan nasional Indonesia per kapita naik sebesar 5%. Kenaikan sebesar 5% itu
menunjukkan terjadinya pertumbuhan ekonomi sebesar 5%. Namun pada kondisi tersebut belum
dapat dikatakan terjadi pembangunan ekonomi. Kapan suatu negara dikatakan terjadi
pembangunan ekonomi?

Pembangunan ekonomi adalah proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu
daerah atau negara meningkat dalam jangka panjang, disertai dengan perubahan ciri-ciri penting
dalam masyarakat, yaitu perubahan dalam teknologi, pola pikir masyarakat maupun
kelembagaannya. Berdasarkan pengertian di atas, pembangunan ekonomi memiliki empat sifat
penting. Pembangunan ekonomi merupakan:

1) Suatu Proses
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, artinya bahwa pembangunan ekonomi
itu berlangsung secara terus menerus, bukan merupakan kegiatan yang sifatnya sementara atau
insidental.

2) Usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita


Suatu negara dikatakan terjadi pembangunan ekonomi, jika terjadi kenaikan dalam
pendapatan per kapita. Karena kenaikan pendapatan per kapita tersebut merupakan cermin
terjadinya kesejahteraan ekonomi masyarakat.

3) Kenaikan pendapatan per kapita berlangsung dalam jangka panjang


Pendapatan per kapita, secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi, bukan
berarti bahwa pendapatan per kapita harus mengalami kenaikan terus menerus, pada suatu waktu
tertentu dapat turun, namun turunnya tidak terlalu besar.

4) Kenaikan pendapatan per kapita diikuti dengan terjadinya perubahan teknologi dan atau
kelembagaan
Suatu negara dikatakan terjadi pembangunan ekonomi, bukan saja berarti peningkatan
pendapatan per kapita, namun kenaikan pendapatan per kapita yang diikuti pula dengan

terjadinya perubahan teknologi. Misalnya di sektor pertanian, yang dulunya pengolahan lahan
menggunakan tenaga hewan untuk membajak sawah diganti dengan menggunakan traktor.

B. Pentingnya Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi


Seberapa penting fungsi dan peran Sumber Daya Alam dalam pembangunan ekonomi ?
Untuk memahami pentingnya sumber daya alam terhadap pembangunan ekonomi, marilah kita
belajar dari sejarah yang menunjukkan bahwa masyarakat di suatu tempat dapat mencapai
kemakmuran karena berhasil memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki. Misalnya,
penduduk di Kalimantan dapat mengolah batu bara dan emas, itu semua akan menghasilkan
pendapatan bagi mereka atau Di Riau dengan tambang minyaknya. Sampai sekarang masih
banyak orang yang mengatakan bahwa

salah satu faktor yang menyebabkan suatu negara

mengalami kemiskinan adalah karena tidak cukupnya sumber-sumber alam yang dimilikinya.
Memang benar, rendahnya pendapatan di suatu daerah antara lain disebabkan oleh minimnya
sumber-sumber alam yang tersedia baik dalam arti jumlah, jenis maupun kualitasnya. Tanpa
adanya sumber-sumber alam di suatu negara, maka tidak akan banyak harapan negara tersebut
untuk berhasil dalam pembangunan ekonominya dan begitu juga sebaliknya. Contoh sejarah
nusantara menunjukkan bahwa beberapa kerajaan seperti Kahuripan dan Singosari yang
memanfaatkan air sungai Brantas untuk irigasi, ternyata membawa kemakmuran.
Selain itu, sejarah dunia menunjukkan bahwa kenaikan harga minyak tahun 1974,
menyebabkan negara Kuwait, Saudi Arabia, dan Uni Arab Emirat sebagai negara penghasil
minyak mencapai pendapatan per kapita tertinggi di dunia. Dari data ini, dirasakan pentingnya
sumber daya alam dalam pembangunan ekonomi.

Simon Kuznets mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dibatasi oleh kekurangan absolut dari
sumber daya alam. Pernyataan Simon Kuznets itu mengandung arti tersirat bahwa negara-negara
yang miskin sumber daya alam, akan terhambat pertumbuhan ekonominya.
Kenyataan yang terjadi di negara Indonesia menunjukkan bahwa salah satu masalah yang
harus dihadapi saat ini adalah semakin tipisnya persediaan sumber daya alam. Berarti, apabila

sumber daya alam terus dieksploitasi untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, kemungkinan
dalam beberapa saat lagi pertumbuhan akan terhenti, yang berarti pembangunan ekonomi akan
mengalami kemandegan. Kemandegan ini disebabkan karena habisnya pasokan sumber daya
alam.

C. Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam Hayati terhadap Pembangunan Ekonomi
Maksud sumber daya alam hayati adalah semua makhluk hidup, seperti tumbuhan,
hewan, mikroba, yang ada di muka bumi ini. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia, diantaranya:
bahan makanan (padi, sagu, gandum, tebu), bahan bangunan (jati, mahoni), bahan bakar (kelapa
sawit, jarak), dan obat (jahe, kina, kunir).
Terkait dengan fungsi dan peran sumber daya alam hayati, kalian perlu mengetahui
bahwa Indonesia dikenal sebagai Negara agraris, karena sebagian besar penduduk Indonesia
mempunyai pencaharian dibidang pertanian atau bercocok tanam. Indonesia memiliki lahan
seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besar lahan tersebut dapat
ditemukan di Pulau Jawa. Pemanfaatan SDA hayati yang berupa hewan, dapat digunakan sebagai
pembantu pekerjaan berat manusia, misalnya kerbau dapat digunakan sebagai alat bantu
pengolah tanah sawah, kuda dapat digunakan sebagai alat bantu transportasi dan lain sebagainya.
Sumber daya alam hayati merupakan ciptaan Tuhan untuk dimanfaatkan oleh manusia,
namun untuk dapat memanfaatkannya, masih perlu diolah. Perlu kalian pahami bahwa produksi
pertanian adalah hasil dari SDA hayati yang merupakan hasil langsung dari aktivitas produksi.
Peran sektor pertanian yang merupakan dari hasil SDA hayati terhadap pendapatan
nasional, dapat dilihat pada fakta bahwa Indonesia mendapat penghargaan dari Food and
Agricultural Organization (FAO) atas keberhasilannya dalam swasembada beras.
Sebagian besar masyarakat di Indonesia menggantungkan hidupnya dari sektor agraris,
misalnya bercocok tanam, beternak, ataupun lainnya. Dapat diambil kesimpulan bahwa pertanian
adalah sektor penting di Indonesia dengan beberapa alasan sebagai berikut:
o Pertanian di Indonesia merupakan potensi SDA yang besar dan beragam.
o Pangsa terhadap pendapatan nasional, cukup besar.

o Besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini.


o Menjadi basis pertumbuhan pedesaan di Indonesia.
Peranan pertanian terhadap pendapatan nasional sangat erat kaitannya dengan peranan
pertanian terhadap perekonomian. Peranan sektor pertanian bagi perekonomian Indonesia cukup
signifikan. Hal ini dapat ditunjukkan pada kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan
nasional yang cukup besar.
Pendapatan nasional merupakan jumlah keseluruhan pendapatan yang diterima oleh
seluruh lapisan masyarakat selama periode tertentu, untuk Indonesia ditetapkan selama satu
tahun kalender. Produk Domestik Bruto (PDB) adalah pendapatan nasional yang dihasilkan oleh
wilayah suatu negara (dihasilkan oleh warga negara pada suatu negara maupun warga negara
asing yang tinggal di suatu negara). Sedangkan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) adalah
pendapatan nasional yang dihasilkan oleh seluruh warga negara (baik yang tinggal di dalam
negeri maupun di luar negeri). Tidak banyak orang yang tahu dan paham bahwa sektor pertanian
memberi sumbangan yang cukup besar pada pendapatan nasional (PDB) negara, dan banyak
yang beranggapan bahwa sektor pertanian hanyalah sektor sampingan yang tidak perlu terlalu
diperhatikan. Meskipun sektor pertanian hanya memberi 14% sumbangan terhadap pendapatan
nasional (PDB), sektor ini menjadi barang komoditi yang paling dicari oleh masyarakat, karena
menjadi sektor ini merupakan kebutuhan primer dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Oleh
sebab itu, sektor pertanian harus diperhatikan dengan lebih baik. Dengan meningkatkan hasil
produksi dari sektor pertanian, selain bermanfaat sebagai pemenuh kebutuhan setiap individu dan
keluarga, juga bisa menjadi sektor yang amat menguntungkan apabila dibawa ke pangsa pasar
terutama pada pangsa pasar yang lebih luas.

Dimpulkan bahwa peran SDA Hayati terhadap pembangunan ekonomi, adalah:

1) Menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB)


Apabila dilihat dari segi ekonomi, sektor pertanian ini mampu menaikkan PDB negara dan
membawa keuntungan.

2) Penyedia Lapangan Pekerjaan


Peran SDA Hayati dalam bentuk produksi pertanian, mampu menyediakan lapangan pekerjaan
yang cukup banyak bagi masyarakat.

3) Menyejahterakan Petani
Sektor pertanian merupakan sumber utama kehidupan dan pendapatan masyarakat petani.
Menyejahterakan disini mengandung arti luas, yaitu mampu meningkatkan partisipasi petani dan
mampu meningkatkan keadaan sosial ekonomi petani melalui peningkatan akses terhadap
teknologi, modal, dan pasar.

4) Penyedia Pangan Masyarakat


Keterkaitan peran petani dengan masyarakat dapat dianalogikan sebagai keterkaitan antara
produsen dan konsumen. Oleh karena itu, terdapat saling ketergantungan antara peran petani
dengan masyarakat dalam pemenuhan setiap kebutuhan masyarakat. Di Indonesia, profesi
sebagai petani mampu mengurangi angka pengangguran yang cukup besar, dimana sektor
pertanian terbuka secara luas dengan starat memiliki modal dan pengetahuan yang cukup, dalam
pengelolaan usaha tani itu.

5) Menjadi Basis Pertumbuhan Ekonomi


Sektor pertanian meski hanya menyumbang tidak sampai dari seperempat pendapatan negara,
tetapi menjadi penopang terhadap pendapatan dari setiap negara terutama di Indonesia yang tiap
tahunnya mengekspor mete, beras, dan berbagai bahan pokok lainnya dalam pangan, menjadi
pemasukan devisa negara tiap tahunnya. Dari data BPS 2010, sektor pertanian menempati
peringkat ke-2 dalam pendapatan negara tiap tahunnya setelah sektor industri .

D. Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam Non Hayati terhadap Pembangunan Ekonomi
Untuk mempelajari secara rinci bagaimana fungsi dan peran sumber daya alam non
hayati sebenarnya terhadap pembangunan ekonomi, simaklah uraian materi berikut.
Sumber daya alam non hayati adalah SDA yang dapat diusahakan kembali
keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, tanah, angin, dan
sinar matahari.

Pembangkit listrik Tenaga Air


Air adalah salah satu kebutuhan utama makhluk hidup karena tubuh makhluk hidup di
bumi ini sebagian besar terdiri dari cairan. Dari total wilayah perairan yang ada di dunia, 97%
merupakan air asin (laut, samudera), dan hanya 3% yang merupakan air tawar (sungai, danau).
Air juga digunakan oleh manusia untuk pengairan, penambangan, bahan dasar industri minuman,
dan asset rekreasi. Dibidang energi, teknologi yang menggunakan air sebagai sumber listrik
pengganti minyak bumi, telah dan akan terus berkembang, karena selain terbarukan, energi yang
dihasilkanpun cenderung tidak berpolusi.

Angin mampu menghasilkan energi listrik dengan menggunakan turbin yang pada
umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain
sumbernya yang terbarukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin, jauh lebih bersih dari
residu dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya.

Tanah adalah salah satu SDA non hayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan
penduduk. Pertumbuhan tanaman dari sektor pertanian dan perkebunan, secara langsung terkait
dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti:
udara, air, dan mineral.

Selain contoh di atas, sumber daya non hayati yang juga sangat penting adalah bahan
tambang. SDA hasil penambangan, memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti:
sebagai bahan dasar infrastruktur, sumber energi, kendaraan bermotor, maupun sebagai hiasan.
Beberapa contoh hasil tambang dan pemanfaatannya misalnya avtur untuk bahan bakar pesawat
terbang, minyak tanah untuk bahan baku lampu minyak, bensin untuk bahan bakar kendaraan
bermotor, solar untuk bahan bakar kendaraan disel, batu bara dimanfaatkan untuk bahan bakar
industri dan rumah tangga, bijih besi untuk peralatan rumah tangga, dan lain-lain. Bahan
tambang merupakan semua mineral dan batuan, kecuali mineral logam dan energi, yang digali
dan diproses untuk penggunaan akhir industri dan konstruksi, bahan tambang termasuk juga
mineral logam yang bukan untuk dilebur seperti: bauksit, kromit, mangan, ilmenit, bijih, zircon,
dan lain-lain.

2.6.

Peran Sektor Luar Negeri Bagi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia

1. Perdagangan Antar Negara


Perdagangan antar negara atau sering disebut dengan persagangan internasional
merupakan suatu kegiatan pertukaran barang dan jasa antara satu negara dengan negara lain yang
saling menguntungkan kedua belah pihak.

Manfaat dari perdagangan internasional ini adalah


1. Dapat memperoleh barang yang tidak diproduksi di negeri sendiri
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi produksi bagi tiap-tiap negara

3. Memperluas pasar hasil produksi


4. Meningkatkan devisa
5. Meningkatkan teknologi

Peranan perdagangan luar negeri bagi pembangunan perekonomian Indonesia


Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah
perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi
pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan
internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau keduaduanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada
awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan
demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.

Ketika perdagangan internasional menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan modal


antar negara menjadi bagian yang penting juga untuk dipelajari. Sejalan dengan teori yang
dikemukakan oleh Vernon, perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung, diawali
dengan adanya perdagangan internasional (Appleyard, 2004). Ketika terjadi perdagangan
internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan untuk
memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin besar yang ditandai
dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu negara, akan memunculkan
kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara importir. Kemungkinan itu
didasarkan dengan melihat perbandingan antara biaya produksi di negara eksportir ditambah
dengan biaya transportasi dengan biaya yang muncul jika barang tersebut diproduksi di negara
importir. Jika biaya produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar dari
biaya produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi produksinya di
negara importir (Appleyard, 2004).

Kebijaksanaan perdagangan luar negeri dari Pelita ke Pelita berikutnya


A. Pelita I (1 April 1969 31 Maret 1974)
Menjadi landasan awal pembangunan masa Orde Baru.Tujuan Pelita I adalah meningkatkan
taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan tahap
berikutnya.Sasarannya adalah pangan, sandang, perbaikan prasarana perumahan rakyat,
perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani.
Titik beratnya adalah pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar
keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan bidang pertanian, karena mayoritas
penduduk Indonesia masih hidup dari hasil pertanian.

B. Pelita II (1 April 1974 31 Maret 1979)


Sasaran utama Pelita II ini adalah tersedianya pangan, sandang, perumahan, sarana prasarana,
mensejahterakan rakyat, dan memperluas kesempatan kerja.
Pelaksanaan Pelita II dipandang cukup berhasil.

C. Pelita III (1 April 1979 31 Maret 1984)


Pelaksanaan Pelita III masih berpedoman pada Trilogi Pembangunan, yang isinya:
a) Pemeratan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepadaterciptanya keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
b) Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
c) Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

Dengan titik berat pembangunan adalah pemerataan yang dikenal dengan Delapan Jalur
Pemerataan, yaitu:

1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, khususnya sandang, pangan, dan


2.
3.
4.
5.
6.

perumahan
Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
Pemerataan pembagian pendapatan
Pemerataan kesempatan kerja
Pemerataan kesempatan berusaha
Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunankhususnya bagi generasi

muda dan kaum perempuan


7. Pemerataan penyebaran pembagunan di seluruh wilayah tanah air
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan

D. Pelita IV (1 April 1984 31 Maret 1989)


Titik berat Pelita IV ini adalah sektor pertanian untuk menuju swasembada pangan, dan
meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin industry sendiri. Dan di tengah
berlangsung pembangunan pada Pelita IV ini yaitu awal tahun 1980 terjadi di resesi. Untuk
mempertahankan kelangsungan pembangunan ekonomi, pemerintah mengeluarkan keijakan
moneter dan fiskal.

E. Pelita V (1 April 1989 sampai 31 Maret 1994)


Titik beratnya terdapat pada sektor pertanian dan industri. Pada masa itu kondisi ekonomi
Indonesia berada pada posisi yang baik, dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 6,8% per tahun.
Posisi perdagangan luar negeri memperlihatkan gambaran yang menggembirakan. Peningkatan
ekspor lebih baik dibanding sebelumnya.

F. Pelita VI (1 April 1994 sampai 31 Maret 1999)


Titik berat pada Pelita VI ini ditekankan pada sektor ekonomi yang berkaitan dengan industri dan
pertanian, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.Sektor
ekonomi dipandang sebagai penggerak pembangunan. Namun pada periode ini terjadi krisis
moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Karena krisis moneter

dan peristiwa politik dalam negeri yang mengganggu perekonomian telah menyebabkan proses
pembangunan terhambat, dan juga menyebabkan runtuhnya pemerintahan Orde Baru.

2. Hambatan Perdagangan Antar Negara

1) Hambatan Tarif
Tariff adalah suatu nilai tertentu yang dibebankan kepada suatu komoditi luar negeri tertentu
yang akan memasuki suatu negara (komoditi impor ). Tarif sendiri ditentukan dengan jumlah
yang berbeda untuk masing- masing komoditi impor.

2) Hambatan Quota
Quota termasuk jenis hambatan perdagangan luar negeri yang lazim dan sering diterapkan oleh
suatu negara untuk membatasi masukkan komoditi impor ke negaranya. Quota sendiri dapat
diartikan sebagai tindakan pemerintahan suatu negara dengan menentukan batas maksimal suatu
komoditi impor yang boleh masuk ke negara tersebut. Seperti halnya tariff, tindakan quota ini
tertentu tidak akan menyenangkan bgi negara pengekspornya. Andonesia sendiri pernah
menghadapi quota impor yang diterapkan oleh system perekonomian amerika.

3) Hambatan dumping
Meskipun karakteristiknya tidak seperti tariff dan quota, namun dumping sering menjadi suatu
masalah bagi suatu negara dalam proses perdagangan luar negerinya, seperti yang dialami barubaru ini dimana industry sepeda Indonesia di tuduh melakukan politik dumping. Dumping
sendiri diartikan sebagai suatu tindakan dalam menetapkan harga yang lebih murah diluar negeri
dibanding harga didalam negeri untuk produk yang sama.

4) Hambatan embargo / sangsi ekonomi


Sejarah membuktikan bahwa suatu negara yang karena tindakannya dianggap melanggar hak
asasi manusia, melanggar wilayah kekuasaan suatu negara, akan menerima atau dikenakan
sanksi ekonomi oleh negara yang lain (PBB). Akibat dari hambatan yang terakhir ini biasanya
lebih buruk dan meluas bagi masyarakat yang terkene sanksi ekonomi dari pada akibat yang
ditimbulkan oleh hambatan-hambatan perdagangan lainnya.

3. Neraca Pembayaran Luar Negeri Indonesia

Neraca Pembayaran Luar Negeri Indonesia


Neraca pembayaran (balance of payment) adalah catatan transaksi antara penduduk suatu negara
dengan negara-negara lainnya. Terdapat 2(dua) jenis neraca pembayaran, yaitu : neraca
perdagangan dan neraca modal.

Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi.
a) Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari
dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi
yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
b) Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari
luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu
transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

Situasi neraca pembayaran selama empat tahun pelaksanaan Repelita V secara umum
tetap terkendali dalam batas-batas yang wajar. Perkembangan neraca pembayaran tersebut sangat
dipengaruhi oleh perkembangan ekspor, impor dan arus modal luar negeri.

Sejak tahun 1988/89 sampai dengan tahun keempat Repelita V nilai ekspor secara
keseluruhan meningkat rata-rata sebesar 15,5% per tahun, dari US$ 19,8 miliar pada tahun
1988/89 menjadi US$ 35,3 miliar pada tahun 1992/93 (lihat Tabel V-1). Peningkatan
pertumbuhan ini terutama berasal dari laju pertumbuhan ekspor non migas yang meningkat ratarata 19,5% per tahun sehingga mencapai US$ 24,8 miliar pada tahun 1992/93. Namun
peningkatan laju pertumbuhan ekspor non migas yang pesat ini tidak dibarengi dengan laju
pertumbuhan ekspor minyak bumi dan gas alam cair. Selama kurun waktu tersebut, ekspor
minyak bumi dan gas alam cair masing-masing hanya meningkat rata-rata sebesar 6,2% dan
11,8% per tahun, atau masing-masing menjadi sebesar US$ 6,4 miliar dan US$ 4,1 miliar pada
tahun 1992/93.

Sementara itu, peranan ekspor non migas dalam nilai ekspor keseluruhan semakin mantap
sehingga semakin mampu berperan sebagai sumber penerimaan devisa utama. Dalam tiga tahun
terakhir ini, peranan ekspor non migas dalam nilai ekspor keseluruhan terus meningkat dari
54,6% pada tahun 1990/91 menjadi 64,0% pada tahun 1991/92 dan menjadi 70,3 % pada tahun
1992/93.

4. Peran Kurs Valuta Asing


Kurs valuta asing sering diartikan sebagai banyaknya nilai mata uang suatu negara
(rupiah misalnya) yang harus dikorbankan atau dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit mata
uang asing (dolar). sehingga dengan kata lain jika kita gunakan contoh rupiah dan dolar maka
kurs valuta asing adalah nilai tukar yang menggambarkan banyaknya rupiah yang harus
dikeluarkan untuk mendapat satu unit dolar dalam kurun waktub tertentu.
Masalah kurs valuta asing mulai muncul ketika transaksi ekonomi sudah mulai
melibatkan dua negara (mata uang) atau lebih, tentunya sebai alat untuk menjembatani
perbedaan mata uang dimasing-masing negara.
Beberapa istilah yang biasanya berkaitan dengan kurs valuta asing tersebut yaitu

Defresiasi adalah turunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Afresiasi adalah naiknya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Dengan demikian
jika rupiah mengalami defresiasi (mengalami penurunan nilai maka mata uang dolar akan

mengalami afresiasi.
Spot rate adalah nilai tukar yang masa berlakunya hanya dalam waktu 224 jam saja.
Sehingga jika sudah melewati batas waktu diatas maka nilai tukar tersebut sudah tidak
berlaku lagi.

2.6 Kasus Peran Sumber Daya Alam dan Sektor luar Negeri bagi Perkembangan dan
Perekonomian Indonesia

A.

Perkembangan PT Freeport di Indonesia


Segera setelah kontrak karya pertama disahkan pemerintah Indonesia, Freeport segera

membangun infrastruktur pertambangan. Kebijakan kontrak karya didasarkan pada ayat 3 Pasal
33 Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatakan, Bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat. Bersumber dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 itulah semua
peraturan tentang pertambangan diderivikasi. Akan tetapi, yang harus diperjelas adalah kata
menguasai yang tidak identik dengan kata memiliki. Dalam sebuah diskusi di Sekretariat
Negara sekitar sepuluh tahun yang lalu, pemerintah bertekad untuk mengurangi kesan
kepemilikan. Pada saat itu, yang mencuat adalah penguasaan demi kepentingan pemasukan
negara, kesempatan kerja, dan mengurangi kesenjangan dengan memakai aset yang dikuasai oleh
negara.

Untuk memperoleh suatu kontrak karya pertambangan (PMA), kontraktor yang berminat
harus mengajukan aplikasi yang disertai surat keterangan konfiditas dari duta besar Republik
Indonesia di negara asalnya. Kemudian, dilakukan perundingan tentang jangka waktu berlakunya
kontrak karya dengan pemerintah, dalam hal ini Departemen Keuangan, Departemen Pekerjaan

Umum, dan Departemen Kehutanan. Setelah tahap ini dilalui, rancangan kontrak diajukan
kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan DPR. Lalu, atas rekomendasi DPR
dan BKPM, kontrak diajukan kepada presiden. Kalau disetujui, presiden memberikan
persetujuan dalam bentuk surat persetujuan dan sekaligus menunjuk Menteri Pertambangan dan
Energi untuk menandatangani kontrak karya tersebut. Seluruh proses ini sedikitnya memakan
waktu satu setengah tahun. Karena waktu tunggu yang sangat panjang itulah, pemerintah
biasanya mengeluarkan Izin Prinsip Kepada Kontraktor, disertai surat izin penelitian
pendahuluan (SIPP) agar kontraktor sudah bisa melakukan berbagai pekerjaan persiapan sambil
menunggu keluarnya kontrak karya. Kontrak karya generasi pertama hanya diberikan kepada
satu perusahaan, yaitu PT Freeport Indonesia Company, pada 1967 untuk memulai penambangan
tembaga di Ertsberg, Papua.

Dalam kontrak karya generasi pertama itu, Freeport diizinkan mengimpor seluruh
peralatannya, tanpa dikenal penjadualan untuk melakukan nasionalisasi saham dengan masa
konsesi tiga puluh tahun. Dalam Kontrak Karya I ini, Freeport juga diberi fasilitas tax holiday
dan keringanan pajak selama tiga tahun, tidak dibebani biaya pembebasan atas tanah, serta tidak
memiliki kewajiban untuk menunjang pembangunan dan kesejahteran daerah (Ross Garnaut dan
Chris Manning, 1998: 90-91).

Segera setelah persetujuan KK ditandatangani, Freeport mengontrak Bechtel, perusahaan


konstruksi terkemuka asal Amerika Serikat, untuk membangun seluruh infrastruktur yang
dibutuhkan untuk keperluan penambangan. Bechtel kemudian membuat jaringan jalan darat
sepanjang 74 mil mulai dari pantai ke tempat pertambangan pada ketinggian 3.700 meter dpl.
Selain itu, mereka juga membuat jalan sepanjang 1.100 m melalui pegunungan Cartenzs dan
lintasan kawat trem untuk membawa batu yang mengandung mineral ke lokasi pengolahan yang
berada di ketinggian 2.800 meter dari permukaan laut. Bechtel juga membuat sambungan pipa
untuk membawa konsentrat tembaga dari pabrik ke pelabuhan Amamapare di Laut Arafuru.
Selain itu, Freeport mendirikan kota dengan kapasitas 1.500 jiwa dan sebuah lapangan terbang
yang berjarak 22 mil dari pelabuhan laut. Untuk para pekerjanya, Freeport mendirikan sarana

permukiman di lokasi yang berjarak 10 km dari pertambangan. Saat ini lokasi tersebut dikenal
dengan nama Tembagapura.

Sejak 1967, saat dimulainya kegiatan penambangan secara resmi, demi pembangunan dan
perluasan Freeport, suku Amungme dan Kamoro telah kehilangan secara berturut-turut tanah
ulayatnya seluas 100.000 hektare. Beberapa tahun kemudian, antara tahun 19831985, mereka
kembali kehilangan tanah seluas 7.000 hektare untuk pendirian kota Timika. Kemudian, tanah
seluas 25.000 hektare kembali hilang untuk pendirian kota Kuala Kencanayang telah
diresmikan

oleh

Presiden

Soeharto

tahun

1997.

Lebih

mengerikan

lagi

adalah

berpindahtangannya satu juta hektare lahan suku Amungme untuk kepentingan para pendatang
yang didatangkan dari luar Papua atas nama program transmigrasi. Dari semua itu, kehilangan
akses terhadap tanah yang paling besar adalah setelah pengesahan kontrak karya Freeport pada
1991. Pada kontrak karya tersebut, pemerintahatas nama pembangunan dan demi kesejahteraan
rakyat Papuamenyatakan persetujuannya untuk memberikan konsesi tanah untuk keperluan
pertambangan kepada Freeport seluas 2,6 juta hektar.

B.

Meneropong Efektivitas Pengelolaan Sumber Daya Alam oleh PT Freeport

Indonesia dalam Memakmurkan Rakyat Indonesia

Tahun 1967 terjadi perubahan politik di Indonesia. Ketika itu kekuasaan berpindah dari
rezim Soekarno ke Soeharto dengan Orde Barunya. Segera setelah tegaknya Orde Baru, rezim
militer Soeharto membuat seperangkat undang-undang mengenai penanaman modal pada 1967,
yaitu UU No. 1/1967 tentang PMA. UU itu mengizinkan modal asing untuk bebas beroperasi di
Indonesia. Seminggu setelah UU tersebut dinyatakan berlaku, kontrak karya (KK) antara
pemerintah Indonesia dan Freeport Indonesia Incorporated ditandatangani, tepatnya tanggal 7
April 1967. Tentu saja penandatanganan KK tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan dan izin
suku-suku pemilik hak ulayat di wilayah yang bersangkutan.

Setelah beroperasi selama lima tahun, pada 3 Maret 1973, Presiden Soeharto melakukan
kunjungan kerja ke lokasi pertambangan untuk meresmikan beroperasinya proyek itu. Ia
sekaligus memberikan nama Tembagapura pada kota permukiman buruh Freeport. Sebetulnya,
Freeport McMoRan Copper and Gold Inc., perusahaan induk PT Freeport Indonesia, sebelum
melakukan eksploitasi, pada tahun 1960 sudah mulai melakukan ekspedisi di Papua dengan
mengeluarkan dana 120.000 dolar AS. Ketika mulai beroperasi, modal yang ditanam sebesar 75
juta dolar AS dengan luas wilayah kontrak karya seluas 100.000 hektare. Pada tahap awal,
Freeport juga menyertakan modal dari Jepang dan Jerman dengan perjanjian kedua negara
tersebut akan membeli hasil tambang sebanyak 1/3 sampai 2/3 dari total produksi. Kini,
akumulasi modal yang berhasil ditumpuk Freeport sudah mencapai tiga miliar dolar AS. Luas
konsesinya pun bertambah menjadi 2,6 juta hektare berdasarkan kontrak karya (KK II) yang
ditandatangani tahun 1991, dan berlaku selama 30 tahun serta bisa diperpanjang selama 210
tahun. Di dalam areal seluas 2,6 juta hektare itulah terkandung 51,8% potensi emas yang
diketahui ada di seluruh Indonesia. Cadangan emas di Indonesia seluruhnya diperhitungkan
sebesar 169 juta ounces. Berarti, kandungan emas Grasberg diperkirakan sebesar 82,362 juta
ounces. Jumlah tersebut belum termasuk kandungan tembaga dan peraknya. Karena, dari satu ton
bijih tembaga akan diperoleh sekitar 13 kg konsentrat tembaga, 1,47 gram emas, dan 4,04 gram
perak.

Pada Agustus 1995, Kuntoro Mangunsubroto, Dirjen Pertambangan Umum Deptamben,


mengatakan bahwa kandungan emas Freeport yang besar itu bisa dimanfaatkan untuk memasok
pasar emas domestik. Menurutnya, emas produksi Freeport di wilayah penambangan Papua pada
1993 saja telah mencapai 20 juta ounces. Jadi, dengan cadangan yang begitu besar yang
kemudian dilanjutkan dengan KK II, jumlah produksi emas Freeport masih sangat mungkin
untuk ditingkatkan. Dengan demikian program produksi emas nasional dapat ditingkatkan dari
45 juta ounces pada tahun 1995 menjadi 8090 juta ounces dalam tempo tiga sampai empat
tahun mendatang. Dari program produksi sebanyak itu, kontribusi terbesar diharapkan datang
dari Freeport.

Namun, pada kenyataannya produksi emas Freeport tidak ditujukan untuk pasar
domestik, tetapi ke pasar internasional yang lebih menguntungkan. Hasil pengamatan Tempo
pada 1993, dari hasil ikutan emas saja, Freeport mendapatkan sekitar 1015 gram emas per ton
konsentrat. Jadi, pada 1992, emas yang diperoleh Freeport diperkirakan berkisar antara 4.206
sampai 6.300 kilogram. Emas itu kemudian dijual di bursa logam London (London Metal
Exchange), per kilogramnya berharga 12,7 ribu dolar AS. Sehingga, total penjualan emas yang
didapat Freeport kira-kira sebesar 53,5 juta dolar AS. Sementara, pemerintah Indonesia
mendapatkan PPN-nya saja sebesar 5,3 juta dolar AS.

C. Penyelesaian Masalah
Dengan demikian, dapat kita bayangkan berapa jumlah kekayaan yang akan dikeduk
Freeport dalam 30 tahun ke muka. Selama masa eksploitasi KK I yang sudah dilewati (periode
19731991) saja, Freeport telah mengeduk laba rata-rata 1,1 miliar dolar AS. Namun, Freeport
hanya menyetorkan 138 juta dolar AS ke kas negara dalam bentuk deviden, royalti, dan pajak.
Dengan kata lain, negara mendapatkan hasil keuntungan Freeport sebesar 12,54% saja.
Sementara itu, dengan bekal kontrak karya II, areal pertambangan Freeport terus melebar hingga
ke Deep Area, DOM, dan Big Gossan. Daerah-daerah tersebut sudah siap dieksploitasi,
sedangkan daerah Kucing Liar serta Intermediate Ore Zine (IOZ) sampai saat ini masih terus
dieksplorasi.

Dari berbagai hal yang telah dilakukan oleh PT Freeport Indonesia di atas dapat diketahui
bahwa pengelolaan sumber daya alam oleh PT Freeport Indonesia sungguh tidak efektif dalam
memakmurkan rakyat Indonesia. Ketidakefektifan pengelolaan sumber daya alam oleh PT
Freeport Indonesia dalam memakmurkan rakyat Indonesia terbukti dengan penerimaan negara
Indonesia dari PT Freeport Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
tambah dari pihak asing. Penerimaan negara Indonesia atas kekayaan alam yang telah ditambang
oleh PT Freeport Indonesia hanya sekitar 10% dari penerimaan total PT Freeport Indonesia. Hal
ini sangat bertentangan dengan pasal 33 UUD 1945 bahwa seharusnya pengelolaan sumber daya
alam harus digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Selain karena penerimaan

negara, ketidakefektifan pengelolaan sumber daya alam oleh PT Freeport Indonesia dalam
memakmurkan rakyat Indonesia juga terbukti dari perekrutan pegawai atau karyawan di PT
Freeport Indonesia, bahwa rakyat asli Indonesia sebagian besar hanya dijadikan pegawai
rendahan saja sedangkan untuk penguasa-penguasa dari PT Freeport itu sendiri berasal dari pihak
asing.
Masyarakat tidak membutuhkan negosiasi untuk menaikkan royalti atau kepemilikan
saham tetapi negara harus mengambil alihnya secara total. Pabrik dan instalasi yang sudah
dibangun boleh diambil oleh perusahaan swasta itu atau negara boleh membelinya dengan harga
yang sepadan. Tetapi tentu saja setelah diperhitungkan dengan hasil yang selama ini telah mereka
keruk dari harta milik umum itu. Selanjutnya, negara mengelola semua harta milik umum itu
dengan baik dan seluruh hasilnya dikembalikan kepada seluruh rakyat diantaranya untuk
membiayai berbagai pelayanan dan kepentingan rakyat.
Sementara masalah upah karyawan, maka sesuai syariah upah

karyawan harus

ditentukan menurut nilai pekerjaan atau jasa yang diberikan. Dalam hal ini harus diperhatikan
banyak hal, seperti kondisi kerja, kadar tenaga yang harus dicurahkan, resiko atau beban kerja,
waktu yang harus dicurahkan, tingkat kesulitan dan keahlian yang diperlukan, tingkat upah yang
berlaku di pasar, dsb. Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara orang asing dengan karyawan
dari dalam negeri. Dengan itu maka tidak akan ada tuntutan kenaikan upah akibat deskriminasi
tingkat upah dengan karyawan asing. Dengan ketentuan seperti itu, kesepakatan tingkat upah
dengan karyawan juga bisa relatif mudah dicapai.Dengan semua itu,maka kekayaan alam berupa
tambang itu semua manfaatnya akan dirasakan oleh rakyat. Disamping itu, juga tidak akan
terjadi eksploitasi terhadap karyawan.

Anda mungkin juga menyukai