Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan ramhat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik Kerja Industri beserta
laporannya.
Pada laporan ini penulis mengambil judul “MEMBUAT TRANSFORMATOR 1
PHASA SEDERHANA”. Dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Industri ini, penulis
banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Kepala Sekolah SMK N 1 Tonjong, Bapak Slamet Riyadi, S.Pd.
2. Ketua Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Bapak Fajar Prasetya, S.Pd.
3. Guru Pembimbing Prakerin, Bapak Teguh Dwi Susanto, S.Pd. yang telah memberikan
arahan serta bimbingan dalam pelaksanaan dan penulisan laporan Praktik Kerja Industri.
4. Manager CV. Pandan Jaya, Bapak Edi yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melaksanakan Praktik Kerja Industri.
5. Pembimbing Lapangan, Bapak Supriyansyah yang telah memberikan arahan serta
bimbingan selama penulis melaksanakan Praktik Kerja Industri di CV. Pandan Jaya.
6. Semua keluarga yang senantiasa memberikan dorongan semagnat kepada saya.
7. Teman-teman seperjuangan Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang telah memberikan
dukungan.
8. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak kekurangan dalam pembuatan laporan
Praktik Kerja Industri ini. Oleh karena itu dengan besar hati, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk menyempurnakan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan Praktik Kerja Industri ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Tonjong, April 2011

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN AWAL ........................................................................................................... 1


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................ 2
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 3
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 4
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 6
A. Latar Belakang Prakerin .............................................................................. 6
B. Tujuan Prakerin ........................................................................................... 6
C. Waktu dan Tempat Prakerin ........................................................................ 6
BAB II MEMBUAT TRANSFORMATOR 1 PHASA SEDERHANA ......................... 7
A. Landasan Teori ............................................................................................ 7
B. Alat dan Bahan ............................................................................................
C. Gambar Kerja ..............................................................................................
D. Proses Pengerjaan ........................................................................................
E. Hasil Pekerjaan ............................................................................................
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran ...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................
LAMPIRAN

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Simbol Transformator .......................................................................................


Gambar 2. Bentuk Kern ......................................................................................................
Gambar 3. Bentuk Koker ....................................................................................................
Gambar 4. Transformasi Tegangan.....................................................................................
Gambar 5. Penghitungan Ukuran Kern ...............................................................................
Gambar 6. Penghitungan Ukuran Koker .............................................................................

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Prakerin


Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan
keahlian profesional, yang memadukan sistematika dan sinkronisasi antara program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di Dunia Usaha atau Dunia
Industri dengan Dunia Pendidikan.
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) sebagai perwujudan dari
kebijaksanaan “Link and Match” yang prosesnya dilaksanakan di dua tempat, yaitu di
Sekolah dan di Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI). Upaya ini dilaksanakan dalam
rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mencapai tujuan
relevansi pendidikan dengan tuntutan industri. Harapan utama dalam pelaksanaan
Prakerin di DU/DI ini disamping keahlian profesional siswa meningkat sesuai dengan
kebutuhan DU/DI, siswa juga akan memiliki etos kerja yang meliputi, kemampuan
bekerja, motivasi kerja, disiplin waktu dan kerajinan dalam bekerja.

B. Tujuan Prakerin
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yaitu tenaga kerja
yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
dunia kerja.
2. Memadukan Link and Match antara sekolah dan DU/DI.
3. Meningkatkan efisiensi pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas dan
profesional.
4. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.

C. Waktu dan Tempat Prakerin


Prakerin ini dilaksanakan di CV. Pandan Jaya yang dimulai pada tanggal 1
Februari s/d 30 April 2011. Kegiatan yang dilakukan selama prakerin adalah perkenalan
dengan pembimbing, pembagian unit kerja, pengarahan pembimbing, praktik sesuai
dengan job masing-masing, bimbingan secara teori, mengumpulkan referensi, dan
penyusunan laporan.

6
BAB II
MEMBUAT TRANSFORMATOR 1 PHASA SEDERHANA

A. Landasan Teori
Transformator adalah suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolak – balik
dari suatu rangkaian ke rangkaian lain secara induksi electromagnet.

Gambar 1. Simbol Transformator

Suatu transformator terdiri dari 2 buah kumparan (gulungan) kawat email. Kumparan
pertama disebut gulungan primer dan kumparan yang kedua disebut sekunder.
Bahan – bahan yang diperlakukan untuk menggulung suatu transformator antara lain :
1. Kern
Kern atau teras besi lunak yang terbentuk dari kumparan besi lunak yang mengandung
silicon yang berbentuk seperti huruf E dan I

Gambar 2. Bentuk Kern


2. Koker
Koker atau rumah atau tempat mengulung kumparan primer dan sekunder

Gambar 3. Bentuk Koker


7
3. Kawat email
Kawat email yang terbuat dari tembaga yang dilapiskan bahan isolasi yang tahan panas.

Pada sistem penggulungan trafo biasa terjadi penyimpangan kerugian Seperti


kerugian kawat email dan kurang panas tidak diperhitungkan. Kerugian seperti ini sekitar
20% sampai 30% dari tembaga gulungan Primer.
Apabila kita ingin merencanakan gulungan sekunder 100 watt, maka Tenaga primer
harus lebih 20% sampai 25% dari tenaga sukunder. Yang harus selalu diingat bahwa setiap
kali tegangan gulungan Sekunder diberi beban tegangannya akan turun.

Gambar 4. Transformasi Tegangan

Keterangan :
I2 = arus yang mengalir ke beban
E1 = tegangan gulungan primer dari PLN
E2 = tegangan gulungan sekunder
Dinegara kita tegangan listrik berfrekuensi sekitar 50 sampai 60 Circle/second oleh
sebab itu untuk menghitung gulungan pervolt kita.
Dapat memakai rumus:
𝑪𝒊𝒓𝒄𝒍𝒆 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒆𝒄𝒐𝒏𝒅
𝑮𝑷𝑽 = 𝒙 𝟏 𝒈𝒖𝒍𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏
𝑲𝒆𝒍𝒊𝒍𝒊𝒏 𝑲𝒆𝒓𝒏

Untuk menghindarkan panasnya transformator tenaga kita dapat memakai standar 56


circle/second sebagai dasar perhitungan. Jadi rumus perhitungan jumlah gulungan per volt:
𝟓𝟔
𝑮𝑷𝑽 = 𝒙 𝟏 𝒈𝒖𝒍𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏
𝑲𝒆𝒍𝒊𝒍𝒊𝒏 𝑲𝒆𝒓𝒏

Yang dimaksud dengan gulungan per volt (GPV) yaitu sejumlah gulungan kawat yang
disesuaikan untuk tegangan sebesar 1 Volt.
Garis tengah atau tebal kawat tembaga menentukan kemampuan kawat dilalui arus
listrik. Bila listrik yang mengalir didalam kawat melebihi kemapuan dari kawat akan
8
mengakibatkan kawat menjadi panas dan jika arus yang melaluinya jauh lebih besar dari
kemampuan kawat , kawat akan terbakar dan putus.
Tabel garis tengah kawat
Garis tengah atau tebal Kemampuan dilalui
kawat (mm) arus ( A )
0,1 0,016 – 0,024
0,15 0,035 – 0,053
0,2 0,063 – 0,094
0,25 0,098 – 0,147
0,3 0,141 – 0,212
0,35 0,190 – 0,289
0,4 0,251 – 0,377
0,45 0,318 – 0,477
0,5 0,390 – 0,588
0,6 0,566 – 0,849
0,7 0,770 – 1,16
0,8 1,01 – 1,51
0,9 1,27 – 1,91
1 1,57 – 2,36
1,5 3,53 – 5,3
2 6,28 – 9,42
2,5 9,82 – 14,73
3 14,14 – 21,20
3,5 19,24 – 28,86
4 25,14 – 37,71

B. Alat dan Bahan


1. Tang Kombinasi 7. Solder
2. Tang potong 8. Tenol
3. Obeng – 9. Kern E dan I (2 x 5 cm)
4. Palu 10. Prespan
5. Gergaji 11. Kawat email 0,3
6. Cutter 12. Kertas karton untuk koker

9
C. Gambar Kerja
p l Z
l

Gambar 5. Penghitungan Ukuran Kern

Gambar 6. Penghitungan Ukuran Koker

D. Proses Pengerjaan
1. Rencanakan pembuatan koker dengan menghitung panjang, lebar dan tinggi dari inti
besi (kern).
2. Mengukur dan memberi garis pada karton sesuai dengan ukuran perhitungan.
3. Memotong karton sesuai dengan ukuran panjang, lebar koker.
4. Menyatukan potongan-potongan karton yang sudah dibentuk tersebut menjadi sebuah
koker inti tanpa tutup.
5. Membuat tutup koker dengan cara memotong karton dan membuat lubang pada
bagian tengah yang sesuai dengan ukuran koker inti sebanyak 2 buah. Selanjutnya
membuat lubang pada bagian tepi kiri dan kanan salah salah satu tutup koker untuk
tempat terminal.
6. Menyatukan tutup koker dengan koker inti sehingga membentuk koker yang utuh
dengan bantuan lem.
7. Rencanakan perhitungan gulungan primer dan sekunder sesuai ukuran inti besi (kern).
8. Menggulung kawat email untuk belitan primer sesuai dengan perhitungan.
9. Setelah selesai menggulung kumparan primer, menutup kumparan primer dengan
prespan yang dipotong sesuai dengan ukuran tinggi dan keliling koker inti.
10. Menggulung kawat email untuk belitan sekunder sesuai dengan perhitungan.
11. Setelah selesai menggulung kumparan sekunder, menutup kumparan primer dengan
prespan yang dipotong sesuai dengan ukuran tinggi dan keliling koker inti.
12. Melepas mur terminal sebelum dipasang pada koker.
3
13. Menghilangkan lapisan pelindung pada kawat email yang berada pada ujung-ujung
kumparan dengan menggunakan cutter.
14. Menyolder ujung-ujung kumparan yang sudah dibersihkan kotoran atau kerak-kerak
pada terminal transformator.
15. Memasukkan konektor pada lubang-lubang dibagian tepi kiri dan kanan tutup koker.
16. Memasang mur terminal dengan rapat.
17. Memasukkan inti besi yang berbentuk E pada bagian tengah koker dan ujungnya
ditutup dengan inti besi yang berbentuk I, secara bergantian.
18. Memasang mur dan baut pada keempat lubang dibagian sudut inti besi yang
berbentuk E dan I dengan rapat.
19. Uji transformator sebelum dihubungkan ke jala-jala listrik.

E. Hasil Pekerjaan
No. Aspek yang di uji Hasil uji Ket.
1. Hubungan antar belitan primer √
2. Hubungan antar belitan sekunder √
3. Isolasi antar belitan primer dan sekunder √
4. Isolasi belitan primer dengan bodi transformator √
5. Isolasi belitan sekunder dengan bodi transformator √
Ket:
√ : jika hasil uji baik (positif)
X : jika hasil uji jelek (negatif)

TABEL PERBANDINGAN
Secara Teori Hasil Praktik
Tegangan primer Tegangan sekunder Tegangan primer Tegangan sekunder
220 0v 220 0v
3v 2,8 v
6v 5,9 v

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk membuat transformator 1 phasa sederhana, ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan yaitu hubungan antar belitan primer, hubungan antar belitan sekunder,
isolasi antar belitan primer dan sekunder, isolasi belitan primer dengan bodi
transformator, isolasi belitan sekunder dengan bodi transformator. Hal tersebut dapat di
cek atau di uji menggunakan multimeter. Jika hasil yang ditunjukkan positif berarti
transformator sudah baik, tetapi jika hasilnya negatif berarti transformator dalam keadaan
buruk, salah satu penyebabnya bisa saja terkelupasnya kawat email dan menyentuh kern
sehingga menyebabkan kebocoran, jika hal itu terjadi maka sebaiknya transformator tidak
di hubungkan ke jala-jala PLN sebab dapat mengakibatkan bahaya kebakaran.
Dalam praktik kali ini, ternyata menunjukkan hasil positif yang artinya
transformator layak untuk diberi tegangan jala-jala PLN. Setelah dihubungkan ke sumber
tegangan, kemudian transformator di uji kembali tegangan input dan outputnya
menggunakan multimeter. Pada hasil praktik terdapat angka yang sedikit berbeda dengan
hitungan secara teori. Hal itu disebabkan karena adanya rugi tegangan yang terjadi saat
terjadi transformasi tegangan dari primer ke sekunder yang besarnya sekitar 10% – 30%,
faktor penyebabnya adalah karena kern kurang nempel sehingga masih ada rongga.
Untuk memperbaiki tegangannya perlu ditambah gulungan lagi pada sisi sekunder.

B. Saran
1. Pastikan peralatan yang digunakan dalam keadaan baik.
2. Sebelum melakukan praktik membuat transformator satu phase, terlebih dahulu
siapkan seluruh alat yang digunakan.
3. Perhatikan langkah kerja, jangan ada kesalahan urutan pembuatan transformator 1
phase.
4. Setelah melakukan kegiatan praktik, peralatan dan bahan yang digunakan dirapikan
kembali ketempat masing-masing dan bersihkan tempat kerja seperti keadaan semula.

5
DAFTAR PUSTAKA

B.R. Johny. 1998. Keterampilan Teknik Listrik Praktis. Bandung: Yrama Widya Dharma
Tim Pokja Prakerin. 2012. Pedoman Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) SMK
Negeri 1 Tonjong. Brebes: SMK Negeri 1 Tonjong.
http://k3titl-smknesaba.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai