kebutuhan tenaga pada sarana berdasarkan beban kerja, sehingga alokasi atau relokasi tenaga
akan lebih mudah dan rasional.
1. Perhitungan dengan metode WISN
Mudah dioperasionalkan
Mudah digunakan
Secara teknis mudah diterapkan
Komprehensif realistis
2. Data yang dibutuhkan dalam menetapkan waktu kerja tersedia atau hari kerja
Standar beban kerja merupakan volume atau kuantitas beban kerja satu tahun.
Disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan (ratarata waktu) dan
waktu yang tersedia atau yang dimiliki oleh masing-masing kategori tenaga.
6. Beban Kerja
Meliputi:
7. Rata-rata Waktu
Suatu waktu yang dibutuhkan untuk suatu kegiatan pokok oleh masingmasing tenaga.
Kebutuhan waktu untuk menyelesaikan kegiatan sangat bervariasi dan dipengaruhi:
standar pelayanan, SOP, sarana prasarana yang tersedia dan kompetensi SDM
Ditetapkan berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama bekerja dan kesepakatan
bersama.
Sebaiknya ditetapkan berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap
kegiatan pokok oleh SDM yang memiliki kompetensi, kegiatan pelaksanaan, standar
pelayanan, SOP dan memiliki etos kerja yang baik.
9. Standar Kelonggaran
Tujuan dari diperolehnya faktor kelonggaran tiap kategori SDM meliputi jenis kegiatan dan
kebutuhan waktu adalah untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau
dipengaruhi tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok atau pelayanan. Contoh
fakto kelonggaran adalah:
Dinas Pagi
Kualifikasi
Garis kewenangan
a. Fungsi
Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan makan pagi, selingan pagi dan makan siang diruang
rawat inap
b. Tanggung jawab
Menyelesaikan semua kegiatan penyelenggaraan makan dan administrasi yang ada diruang rawat
inap pagi dan siang.
Kualifikasi
Garis Kewenangan
a. Fungsi
Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan selingan sore dan makan sore di ruang rawat inap
b. Tanggung jawab
Menyelesaikan semua kegiatan penyelenggaraan makan dan administrasi yang ada diruang rawat
inap sore.
Waktu yang dibutuhkan oleh seorang tenaga pramusaji IRNA Teratai menyiapkan
makanan pokok dan snack untuk bekerja setelah dikurangi hari libur, cuti, ijin, sakit, dan
kegiatan pelatihan yaitu
Adapun rumus waktu kerja tersedia yaitu:
Keterangan :
A = Hari kerja
E = Ketidakhadiran kerja (sesuai data rata-rata ketidakhadiran kerja selama kurun waktu satu
tahun, karena alasan sakit, tidak masuk kerja dengan atau tanpa pemberitahuan atau izin) →
tidak ada
Standar Kelonggaran :
5. Kuantitas Kegiatan
Jadi dari perhitungan tenaga menurut WISN pada pramusaji IRNA teratai tidak sesuai
dengan jumlah tenaga yang sesungguhnya pada IRNA teratai. Menurut hasil perhitungan, jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan 2 orang pada dinas pagi, sedangkan pada keadaan sesungguhnya
terdapat 1 tenaga kerja pada dinas pagi.
Berdasarkan perhitungan jumlah tenaga pramusaji IRNA Teratai tidak sesuai dengan
hasil perhitungan kebutuhan tenaga kerja. Ketidaksesuaian ini disebabkan pendistribusian tenaga
pramusaji yang belum merata. Hal ini menyebabkan beban tenaga kerja yang berlebih . Makin
tinggi beban kerja, maka kinerja makin menurun. Beban setiap jenis pekerjaan berbeda
tergantung pada jenis dan lama pekerjaannya. Setiap pekerjaan apa pun jenisnya apakah
pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran adalah merupakan beban bagi yang
melakukan. Beban ini dapat berupa beban fisik, beban mental ataupun beban sosial sesuai
dengan jenis pekerjaan si pelaku (Notoatmodjo, 1997). Akibat beban kerja yang terlalu berat atau
kemampuan fisik yang lemah, dapat mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau
penyakit akibat kerja (Depkes, 2000). Pembebanan kerja yang berlebihan juga dapat
mengakibatkan kelelahan kerja (Budiono, 2000). Sarana kerja yang tidak antropometris dan
waktu kerja yang panjang dapat memberikan tambahan beban kerja dan menimbulkan terjadinya
kelelahan dini, bahkan dapat berakibat fatal bagi kesehatan pekerja (Purwanto, 2004).
ANALISA KEBUTUHAN TENAGA INSTALASI GIZI ( 222 Tempat Tidur )
1. Kebutuhan tenaga Ahli gizi untuk asuhan gizi rawat inap dan penyelenggaraan makanan
berdasarkan jumlah konsumen :
Maka kebutuhan tenaga ahli gizi adalah 9 orang, sedangkan jumlah ahli gizi yang tersedia 4
orang, jadi kurang 5 orang
Maka kebutuhan tenaga pengolahan adalah 14 orang. Tenaga yang tersedia sudah 14 orang
tetapi pekerjaannya masih merangkap dengan pelayanan selain untuk pasien yaitu: untuk
pesanan menu penunggu, menu pegawai khusus, menu tindakan dokter operasi dan catering diet.
Sedangkan kebutuhan tenaga untuk pelayanan selain pasien di analisa sebagai berikut ;
Maka kebutuhan tenaga pengolah untuk pelayanan selain pasien adalah 5 orang, sedangkan
tenaga yang tersedia 1 orang, jadi kurang 4 orang.
Maka kebutuhan tenaga persiapan dan pencucian alat masak adalah 5 orang , sedangkan tenaga
yang tersedia 3 orang, jadi kurang 2 orang.
Maka kebutuhan tenaga distribusi makanan adalah 15 orang. Tenaga yang tersedia 15 orang.
Maka kebutuhan tenaga minuman adalah 7 orang, sedangkan tenaga yang tersedia 5 orang
jadi kurang 2 orang.