Anda di halaman 1dari 13

KEJAHATAN KOLEKTIF

Sector Privat
1) Kejahatan terorganisasi (dilakukan dengan bantuan entitas privat, gang atau
jaringan)
- Perdagangan obat
- Perdagangan yang menguntungkan dalam barang illegal atau barang langka
- Penyelundupan manusia
- Perdagangan wanita
2) Kejahatan organisasi (dilakukan secara individual atau kolektif oleh anggota
organisasi yang terhormat dalam bidang eksekusi aktivitas organisasi)
- Pelanggaran fiskal
- Pelanggaran lingkungan
- Penipuan
Garis pemisah diantara nomor 1 dan 2 adalah cair:
- Perdagangan limbah kimia
- Perdagangan daging sapi inggris

Sektor Publik
1) Kejahatan pemerintah (dilakukan atau disetujui oleh anggota regim yang tidak sah
atau unit khusus regim tersebut)
- Kejahatan perang
- Pelanggaran hak asasi manusia
- Penembakan dinding
2) Kejahatan publik (dilakukan oleh anggota negara yang memerintah yang sah atau
otoritasnya)
- Pencabutan kebebasan illegal
- Penyiksaan
- Penggunaan senjata illegal
3) Kejahatan organisasi oleh anggota entitas publik
- Polusi tanah oleh anggota departemen pertahanan
- Kejahatan lingkungan oleh otoritas lokal

Kejahatan Terorganisasi: List Karakteristik


1) Struktur hirarkis ada dalam grup dengan bawahan dan sejumlah tugas
2) Ada sistem sanksi internal
3) Grup tersebut melakukan lebih dari satu jenis pelanggaran
4) Grup ini memiliki kontak criminal dengan dunia bisnis dan industri dan / atau
organ pemerintahan yang korup
5) Grup ini melakukan investasi profit criminal dalam aktivitas illegal
(pencucian uang)
6) Grup ini menggunakan front store kriminal
7) Anggota inti telah bekerja bersama lebih dari tiga tahun
8) Grup ini menggunakan sanksi internal terhadap individu dalam dunia criminal
tersebut.

Kejahatan terorganisasi
Definisi Van Traa
- Kejahatan terorganisasi bisa dikatakan ketika grup orang yang
- A) memiliki arah pada hasil illegal
- B) secara sistematis melakukan kejahatan dengan konsekwensi serius untuk
masyarakat dan
- C) bisa mengcover kejahatan ini dalam cara yang relatif efektif, secara khusus
dengan menunjukan kesiapan untuk menggunakan kekerasan fisik atau
mengeliminasi orang dengan cara korupsi
- Pelaksanaan kekerasan fisik oleh grup kejahatan tidak hanya diarahkan pada
penutupan kejahatan, tetapi juga untuk tujuan lain seperti pemaksaan atau
hukuman pada orang.
- Supply barang illegal pada pasar gelap yang relevan (prostitusi, judi, obat, dll)
membentuk dasar untuk kejahatan terorganisasi.

Kejahatan organisasi
- Bentuk kejahatan terorganisasi dimana aktivitas illegal dikembangkan untuk
mendapatkan uang dalam cabang atau industri bisnis illegal
- Kejahatan organisasi bisa dikatakan ketika anggota sebuah organisasi legal
berpartisipasi dalam pelaksanaan kejahatan tanpa organisasi tersebut itu
sendiri berfungsi sebagai organisasi kejahatan
- Anggota sebuah organisasi legal melakukan kejahatan dalam konteks eksekusi
tugas regular mereka, misalkan, perusahaan yang secara sistematis melakukan
kejahatan dalam membayarkan pajak mereka dan seterusnya

Perbedaan
Kejahatan organisasi
- Organisasi terhormat dengan perbuatan legitimate
- Aktivitas tertanam dalam metode kerja bonafid
- Pelanggaran konfidensi dalam fungsi baik organisasi penting (seperti pabrik
mobil dan perusahaan kimia)
- Disintegrasi sosial
- Terutama diarahkan pada keuntungan illegal, pemeliharaan sumber
pendapatan, posisi pasar, keunggulan kompetitifl
- Threshold bagi enforcer (pelaksana) untuk bertindak = dilema pelaksanaan

Kejahatan terorganisasi
- Gang, frontstore, kelompok kejahatan atau jaringan (kurang terorganisasi
daripada yang ditunjukkan namanya)
- Aktivitas kejahatan adalah isu utama
- Tidak ada kerusakan konfidensi, namun integrasi sosial
- Terutama fokus pada gain illegal
- Organisasi adalah sarana menuju sebuah tujuan
- Penggunaan kontra strategi
- Penggunaan kekerasan internal dan eksternal
- Motivasi yang kuat bagi pelaksana untuk bertindak

Manifestasi kejahatan
Organisasi
1. Bentuk tradisional
- Pelanggaran fiskal
- Pelanggaran lingkungan
- Pelanggaran ekonomi
- Pelanggaran penipuan
2. Posisi / cabang kasus
- Kasus Ford Pinto
- Tragedi minamata
- Kasus Vos
- Perdagangan daging sapi Inggris (melalui Irlandia, Belgia ke Jerman)

Terorganisasi
o Perdagangan dalam barang illegal
- Pelanggaran obat
- Perdagangan senjata dan amunisi
- Perdagangan petasan illegal
- Perdagangan benda seni (curian)
o Aktivitas illegal
- Perdagangan wanita
- Penyelundupan manusia
- Perdagangan anak (untuk adopsi)
- Perdagangan organ
o Cabang auto
o Pembuangan limbah
o Cabang lain yang diteliti
- Transportasi
- Jasa makanan dan hiburan – lingkungan kerja alami untuk kriminal
- Cabang mesin judi
- Perdagangan hewan buas
- Perdagangan bahan nuklir

Kasus Ford Pinto


Pada 10 Agustus 1978, sebuah Ford Pinto ditabrak dari belakang oleh truck di negara
bagian Indiana. Ford Pinto tersebut, yang berisi tiga wanita muda, terbakar setelah
tabrakan tersebut dan tiga wanita ini meninggal. Truck ini dikendarai oleh pria yang
SIMnya dicabut sebelumnya. Juga, ini menjadi jelas bahwa pria ini mengemudi
dalam keadaan mabuk, polisi menemukan botol bir dan sisa mariyuana di truck ini.
Penuntut mengajukan tuntutan pembunuhan karena kelalaian. Namun, tidak terhadap
sopir truck tetapi terhadap Ford Motor Company, produsen mobil ini. Menurut
penuntut ini, error konstruksi pada mobil ini menyebabkan bahkan tabrakan kecil
akan menyebabkan konsekwensi fatal. Tuntutan criminal terhadap Ford didasarkan
pada kondisi bahwa meskipun resiko kematian telah diidentifikasis elama pengujian
prototype mobil ini, Ford tidak melakukan tindakan.
Figure skandal Ford Pinto dalam literatur ini adalah contoh klasik rasional dan
pembuatan keputusan a-moral. Ford mengalami penurunan dalam posisi pasar
mereka dalam tahun enam puluhan karena kompetisi dari mobil-mobil Jepang dan
Eropa dan sehingga memutuskan untuk menghasilkan mobil murah Ford Pinto dalam
dua tahun. Menurut order dari Chief Executive Officer, mobil ini tidak diijinkan
untuk memiliki biaya lebih dari dua ribu dollar dan berbobot lebih dari dua ribu pon.
Ketika error konstruksi ditemukan, dua alternatif yang mungkin ditolak karena akan
membawa pada peningkatan biaya. Lebih lanjut, error konstruksi ini tidak nampak
menjadi pelanggaran prasyarat keselamatan. Setelah itu, keputusan ini sekali lagi
dijustifikasi dengan argument penyeimbangan hasil (137 juta dollar akan dihemat
dengan tidak menjalankan alternatif tersebut) dan biaya (gugatan kerusakan akan
diajukan sebagai hasil sebuah ilustrasi perilaku rasional, a-moral, entrepreneurial’.
Namun, perhitungan ini terbukti tidak benar. Gugatan yang diajukan untuk kerusakan
terhnyata lebih tinggi dari yang diperkirakan dan Ford sangat naïf dalam
mengasumsikan bahwa kecelakaan tersebut tidak akan menyebabkan kegelisahan
dalam masyarakat, dengan semua konsekwensi negatif reputasi dan profit mereka
sendiri.

Uraian kuliah oleh Dieter Scaffmeister, dilakukan di Jakarta pada Agustus 200
Kejahatan kolektif
Kejahatan yang dilakukan kolektif terjadi dalam sektor publik dan privat. Bentuk
dimana kriminalitas terjadi dalam sektor khusus berbeda satu sama lain.
Kemungkinan dari sebuah respon legal criminal terhadap kejahatan kolektif ini dan
persoalan yang terkait juga berbeda.
Kejahatan terorganisasi: secara khusus telah menarik perhatian dalam ilmu hukum
criminal dan dalam praktek hukum criminal di Belanda sejak awal delapan puluhan.
D pertama ini berkenaan dengan perdagangan obat dan perdagangan menguntungkan
yang lain dalam barang illegal atau barang langka seperti hewan yang dilindungi dan
tanaman, seni, mobil mahal dan penyelundupan manusia dan perdagangan wanita.
Bentuk kejahatan ini dilakukan dengan bantuan entitas privat atau gang atau jaringan,
secara sistematis dilakukan oleh sekelompok orang dan dicirikan oleh fokus utama
pada keuntungan illegal dan penggunaan kekerasan internal dan eksternal untuk
tujuan contra-strategi. Karena konsekwensi seriusnya untuk masyarakat, sebuah
pertempuran dimulai melawan bentuk kejahatan ini, dimana di awalnya semua cara
nampak dijustifikasi berdasarkan tujuannya. Anomaly ini diekspos oleh dua komisi
penyelidikan Parlemen. Sejumlah tindakan hukum sejak itu dilakukan untuk
melegalisasi tindakan-tindakan untuk tujuan kemajuan penelitian dan prosekusi yang
efisien.

Kejahatan organisasi di sisi lain terdiri atas kejahatan yang dilakukan secara
individual atau kolektif oleh anggota organisasi yang terhormat dan bonafit dalam
bidang eksekusi aktivitas organisasi. Bentuk tradisional dari manifestasinya adalah
pelanggaran fiskal, lingkungan, ekonomi dan penipuan. Terutama, pelanggaran
criminal ini terdiri atas pengabaian untuk mengikuti regulasi administrasi, dimana
banyak biaya bisa dihemat dan / atau keunggulan kompetitif bisa didapatkan.
Pendekatan pada bentuk kejahatan ini yang juga membantu bagi masyarakat
membutuhkan strategi yang lain. Di sini, otoritas yang kompeten bertujuan untuk
mencapai kepatuhan pada norma yang ada melalui intervensi administrasi. Apalikasi
hukum criminal riil hanya dibutuhkan dalam kasus yang persisten.
Pendahuluan skala besar dari denda administrasi sebagian ditujukan pada fenomena
kejahatan ini.
Demarkasi diantara kejahatan organisasi dan kejahatan terorganisasi adalah air.
Semakin organisasi memilih jalur mendapatkan profit dengan perilaku illegal,
semakin cepat bisa disebut ‘kejahatan terorganisasi’ dan hukum criminal berlaku.
Contoh-contoh eropa adalah aktivitas illegal sekitar limbah kimia dan perdagangan
pada daging sapi yang terlarang.
‘Kejahatan organisasi’ juga bisa dilakukan oleh entitas publik. Polusi tanah oleh
departemen pertahanan atau kekerasan dari kewajiban lingkungan yang lain oleh
otoritas provincial bisa dipertimbangkan dalam konteks ini.
Beberapa hasil pemeriksaan pengadilan telah dilakukan di Belanda dalam sejumlah
kasus jenis ini. Hasilnya adalah bahwa hanya otoritas yang lebih rendah dari organ
pemerintah sentral dan fungsionarisnya yang bisa bertanggung jawab secara criminal
untuk perilaku dalam eksekusi kewajiban non publik.

Tragedi minamata
Selama periode yang panjang, sebuah pabrik Chisso, sebuah perusahaan kimia besar
di Jepang membuang limbah kimia yang mengandung merkuri di laut di tempat kecil
di sebut Minamata di pesisir barat pulau Ksyushu. Karena ini, populasi lokal, yang
tinggal untuk sebagian besar melalui hasil yang mereka dapatkan dari penangkapan
ikan di teluk yang sama, terkenal sebuah penyakit yang saat ini masih tidak dapat
disebuhkan dan dalam banyak kasus bahkan mematikan. Penyakit ini kemudian
dikenal dengan penyakit Minamata. Penyakit ini mempengaruhi sistem syaraf sentral,
secara gradual membunuh sel otak dan menyebabkan segala jenis gejala yang
menyakitkan. Efek dari penyakit ini pertama kali nampak pada tahun 1953. Lima
tahun kemudian, anak-anak dilahirkan dengan otak yang tidak tumbuh secara penuh,
tidak bisa belajar, dan menjadi orang yang penuh kesulitan.
Riset yang pertama kali dilakukan oleh dokter rumah sakit pabrik dan kemudian oleh
staff Universitas Kumanoto segera menunjukan konsumsi ikan yang beracun sebagai
penyebabnya. Setelah ini ikan dari teluk ini tidak bisa dijual dan pelaut Minamata
tidak memiliki pendapatan. Pada tahun 1959, korporasi Chisso dinyatakan sebagai
bersalah dalam sebuah laporan oleh menteri Perdagangan Internasional dan Industri,
namun, Chisso bisa mencegah investigasi lebih lanjut dan juga memerintahkan dokter
rumah sakit mereka untuk berhenti dari melakukan riset lebih lanjut.
Pada tahun1 1959, korban dan para pelaut melakukan beberapa usaha untuk sampai
pada negosiasi dengan Chisso mengenai Reparasi, tetapi Chisso menghindari semua
tanggung jawab. Dalam rangkaian usaha ini, sebuah eskalasi terjadi ketika sebuah
konfrontasi kekerasan terjadi diantara para penangkap ikan dan pekerja Chisso.
Pimpinan pelaut diprosekusi. Selama waktu ini, pemerintah lokal, berdasarkan
argument kesempatan kerja, bagian besar penduduk, berdiri di belakang Chisso dan
menentang korban yang melakukan protes. Pada akhirnya para korban harus bertahan
dengan susunan mimaikin (mimaikin guilder adalah uang yang diberikan sebagai
belansungkawa ketika mengunjungi mereka yang sakit atau saudara mereka
meninggal) dengan Chisso 1000 Dutch guilder (uang Belanda) pertahun untuk orang
dewasa yang meninggal, dengan Chisso menerima tanggung jawab ini.
Sebuah solusi yang masuk akal hanya dicapai pada tahun 1970an ketika setelah
beberapa kejadian di Niigata, yang sekitar 200 km utara Tokyo, opini publik dengan
jelas menjadi mendukung para korban. Prosekusi pimpinan penangkap ikan
dinyatakan sebagai tidak bersalah oleh Pengadilan Tokyo pada 14 Juni 1977. Dalam
penilaian pengadilan mengatakan: “kita tidak mendapatkan alasan mengapa otoritas
harus menunggu dua puluh tahun setelah penyakit minamata menjangkit sebelum
mereka menunutut Chisso’

Kasus VOS
Pada tahun 1995, minimal 60 anak di Haiti mati secara tragis dari dosis mematikan
diethyleneglycol, sebuah komponen glycerine yang digunakan dalam sirup
parasetamol untuk demam, sakit tenggorokan dan kepala. Sirup ini diproduksi oleh
perusahaan Haiti Pharval, yang mengimpor glycerine dari Vos Bv, sebuah perusahaan
kimia di Belanda. Riset yang dilakukan oleh pekerja di FDA menunjukkan bahwa
glycerine ini dicampur dengan diethyleneglycol sampai tingkat tertentu yang
membuat dosisnya menjadi mematikan bagi anak.
Vos Bv dipertanyakan mengenai affair ini pada Agustus 1995 dan menyangkal
pengetahuan sebelumnya, mengatakan bahwa sampel telah diambil dari glycerine ini
sebelum dikirim ke Haiti, tetapi sampel ini tidak diuji hanya diambil sebagai
tindakan pencegahan untuk tujuan bukti dalam event jika ada sesuatu yang salah
dalam transaksi ini.
Namun, kemudian diketahui bahwa ini tidak umum bahwa Vos Bv memiliki bahan
kimia dan farmasi yang diuji oleh sebuah laboratorium, (SGS di Dordrecht), ini jika
asal dari bahan in dari sebuah negara yang dicurigai. (Dalam kasus ini China)
Riset FDA menunjukkan bahwa Vos Bv memiliki 72 barrel glycerin yang disimpan di
sebuah depot di pelabuhan Rotterdam. Glycerine ini datang dari China pada 14
desember 1994. Vos Bv telah mengirim fax ke perusahaan penyimpan pada tanggal
16 Januari 1995, meminta bahwa sampel 250 ml diambil dari glygerine ini, satu bulan
sebelum penjualan glycerine in di kertas pada se buah perusahaan dagang Jerman,
CTC. Sampel in dikirim ke Alphen aa de Rijn. Pekerja perusahaan penyimpanan ini
mengatakan bahwa Vos Bv memberi penetapan ini dengan basis regular.
Pada 21 februari 1995, dimana glycerin ini telah dikirim dari Rotterdam ke
Amsterdam untuk dimuatkan di kapal Nedlloyd, Vos Bv memberikan ketetapan pada
SGS Laboratory Service untuk menguji sampel, sebagaimana dikatakan oleh sebuah
laporan analisis oleh lab ini. Glycerine ini dikirim ke Haiti pada 25 februari 1995.
Pada 2 maret 1995, SGS mengirim laporan ke Alphen aan de Rijn, mengatakan
bahwa glycerine ini tidak memiliki kemurnian yang diwajibkan. (Kemurnian minimal
95% dibutuhkan oleh standard farmasi internasional, glycerine Vos ini adalah 53.9%
tetapi diberi label GLYCERINE 08 PCT USP)
Pengacara perusahaan Haiti yang memproduksi sirup yang berisi glycerine yang
mematikan dan keluarga dari anak yang mati dinyatakan pada Agustus 1997, ketika
ini dikatakan bahwa Vos Bv telah menguji glycerine ini dan mengetahui mengenai
ketidaksesuaian untuk digunakan dalam produk konsumsi, dimana prosekusi criminal
tidak bisa dihindari. Proceeding sipil telah dihasut, tetapi perilaku criminal dari
perusahaan ini tidak bisa lepas dari tuntutan.

Strategi 1
Kejahatan organisasi
Penggunaan hukum criminal secara tidak langsung
- peningkatan responsivitas sosial = pencapaian bahwa organisasi telah
menimbang bahaya dan resiko dari perilaku mereka sendiri dalam pembuatan
keputusan mereka sendiri.

Kejahatan terorganisasi
- Intimidasi melalui sanksi negatif
- Peningkatan kemungkinan deteksi
o Analisis kejahatan solid
o Input dari metode investigatif yang efektif meliputi investigasi kimia
o Tim investigasi khusus
o Kerjasama internasional
o Pencegahan kontra-strategi

Strategi 2
Kejahatan organisasi
Pencegahan
- Pelaksanaan responsif –norma harus diartikulasikan secara jelas tetapi tidak
dialami sebagaimana ditentukan
- Bermain dalam maksud baik dari sialamat norma ini, mendengar kepentingan
legitimatenya dan batasan riilnya
- Margin negosiasi dalam ‘bayangan hukum kriminal’
- Regulasi diri
- Pelaporan

Kejahatan teorganisasi
Pencegahan
- Supervisi pasar kejahatan
- Reduksi kesempatan dengan mempengaruhi demand
- Supervisi perdagangan dalam korporasi kosong
- Menghambat akses pada pasar atas

Strategi 3
Kejahatan organisasi
Tindakan
- Sebuah pembukaan perbaikan layanan informasi internal
- Pemberian specialist misal, lingkungan, keselamatan, dan pelindung kualitas
pada dewan organisasi
- Meminta pelaporan mengenai konsekwensi sosial dari keputusan yang
dimaksudkan
- Proteksi dari yang disebut pengaduan (anggota organisasi yang mengungkap
anomaly)
- Sanksi administratif (denda)
- Prosedur criminal sebagai ultimum remedium

Kejahatan terorganisasi
Tindakan
- Kriminalisasi ekstensif
- Kompetensi investigatif khusus
- Proteksi dan penetapan saksi
- Sanksi incacetory untuk anggota dan khususnya principal
- Penyitaan hasil illegal
- Destruksi orang hukum yang melakukan penyalahgunaan.

LEGISLASI KEJAHATAN TERORGANISASI


- 1990-1991/22 668: kriminalisasi umum dari tindakan persiapan
- 1992/21 565 : amandemen pada CC dan CCP untuk memerangi fencing
(termasuk pencucian uang)
- 1989-1993/21 504: penyataan hasil krimimal (diperkenalkand alam CC pada
tahun1 1983, diperluas pada tahun 1993)
- 1992-1993/ 22 483: hukum mengenai perlindungan sanksi
- 1993/23008: hukum mengenai kewajiban identifikasi dalam layanan keuangan
- 1993/23 009: hukum mengenai pelaporan transaksi yang tidak biasa
- 1994/ 23 777: hukum berkenaan dengan exchange office
- 1997-1999 / 25 638: amandemen pada seni. 140 CC (peningkatan denda
maksimum)
- 1998-2000 / 26 294: perjanjian dengan sanksi dalam kasus criminal.
- 1999-2000 / 27159: krimialisasi terpisah pencucian uang

25043: HUKUM MENGENAI KOMPETENSI INVESTIGATIF


(BOB)

- Kompetensi investigatif baru


- Batuan sipil dalam investigasi
- Regulasi baru kompetensi penyadapan telepon
- Kriteria kecurigaan baru
- Regulasi baru berkenaan dengan masuknya tempat
- Investigasi eksploratory

Anda mungkin juga menyukai