Menurut hasil penelitian ini, tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik
antara umur ibu dengan kualitas embrio pada pasien yang menjalani in vitro fertilization di
Klinik Fertilitas Sekar Moewardi dan Bagian Rekam Medis RSUD dr Moewardi Surakarta.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa pasien (ibu) yang mempunyai umur > 35 tahun akan
mempunyai efek terhadap kualitas embrio jelek sebesar 2,833 kali dibandingkan ibu yang
mempunyai umur < 35 tahun. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa umur ibu dapat
digunakan untuk memprediksi kualitas embrio pada pasien yang menjalani in vitro
fertilization.
Salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi keberhasilan kehamilan adalah usia
maternal. Kesuburan wanita diketahui menurun seiring bertambahnya usia. Banyak laporan
telah menunjukkan efek penuaan pada respon ovarium terhadap stimulasi dan tingkat
pembuahan. Usia lanjut maternal dikaitkan dengan penurunan jumlah oosit yang diambil dan
penurunan tingkat pembuahan dan implantasi. Selain itu, usia ibu lanjut telah terbukti
kongenital, dan penurunan tingkat kelahiran (Choi et al, 2016; Dain et al, 2011).
usia. Berkurangnya respons ovarium terhadap gonadotropin, berkurangnya sel telur, berkaitan
dengan kegagalan untuk mencapai kehamilan (Choi et al, 2016). Berkurangnya cadangan
ovarium dan menurunnya reseptivitas endometrium yang diakibatkan oleh bertambahnya usia
Penilaian kualitas embrio dapat dinilai dengan melihat morfologi embrio atau dengan
menggunakan skor kumulatif, misalnya penilaian dari Hill yang menitikberatkan pada
penilaian ukuran blastomer dan serta adanya fragmentasi blastomer. Penelitian menyebutkan
bahwa kualitas embrio tampaknya sangat terpengaruh terhadap keberhasilan implantasi.
Kualitas embrio yang tidak baik mempunyai probabilitas lebih besar untuk mengalami
kegagalan implantasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kelainan kromosom (Lin,
2013).
Hubungan Umur Ibu dengan Kadar AMH pada Pasien yang Menjalani IVF
Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat hubungan antara umur ibu dengan kadar
AMH pada pasien yang menjalani in vitro fertilization di Klinik Fertilitas Sekar Moewardi
dan Bagian Rekam Medis RSUD dr Moewardi Surakarta. Penelitian menunjukkan bahwa
pasien (ibu) yang mempunyai umur > 35 tahun akan mempunyai efek terhadap kadar AMH
rendah sebesar 4,036 kali dibandingkan pasien (ibu) yang mempunyai umur < 35 tahun. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa umur ibu dapat digunakan untuk memprediksi kadar AMH
Evaluasi cadangan ovarium telah menjadi fokus dari sejumlah besar penelitian klinis
selama beberapa tahun terakhir. Sejumlah tes telah diusulkan dan dievaluasi untuk
implantasi dan tingkat kehamilan selanjutnya. Penanda utama cadangan ovarium adalah usia,
FSH basal, AMH dan/atau jumlah folikel antral (AFC) basal yang dapat menentukan protokol
stimulasi dan memprediksi hasil teknologi reproduksi terbantu (Scheffer et al, 2017).
Pada wanita, konsentrasi AMH menurun seiring dengan usia sebelum ada tanda-tanda
menopause yang akan datang seperti peningkatan konsentrasi FSH atau penurunan jumlah
folikel antral. Selama masa menopause, hormon ini menjadi tidak terdeteksi, yang dikaitkan
dengan penipisan dalam cadangan folikel. Dengan demikian, konsentrasi AMH yang
berkurang dalam serum dapat mengindikasikan penuaan fisiologis atau patologis ovarium (de
Vet, 2002).
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa AMH saat ini merupakan ukuran
cadangan ovarium terbaik yang tersedia dalam berbagai situasi klinis, seperti pada IVF,
prediksi lifespan reproduksi, disfungsi ovarium (terutama sindrom ovarium polikistik), dan
pengobatan kanker gonadotoksik ataupun operasi ovarium. Selain itu, AMH dapat membantu
Daftar Pustaka
Choi HW, Park YS, Lee SH, Lim CK, Seo JT, Yang KM. Effects of maternal age on embryo
quality and pregnancy outcomes using testicular sperm with intracytoplasmic sperm
Scheffer JB, Scheffer BB, de Carvalho RF, Rodrigues J, Grynberg M, Lozano DHM. Age as
Broer SL, Broekmans FJM, Laven JSE, Fauser BCJM. Anti-Mu¨ llerian hormone: ovarian
reserve testing and its potential clinical implications. Human Reproduction Update.
2014;20(5):688-701.