Anda di halaman 1dari 6

Ambroxol

Ambroxol hydrochloride (HCl) adalah obat batuk golongan mukolitik atau pengencer dahak
untuk mengobati batuk berdahak. Ini tergolong obat keras yang hanya bisa diperoleh
dengan resep dokter.

Pada penggunaannya, obat ini di khususkan pada kasus batuk dengan dahak yang banyak
dan kental yang sering menyumbat saluran pernafasan seperti pada bronkitis,
bronkiektasis, asma, dan kondisi serupa lainnya.

Glyceryl guaiacolate
Glyceryl guaiacolate adalah obat jenis ekspektoran yang dapat meredakan batuk dan
melancarkan pengeluaran dahak di saluran napas. Obat ini bekerja dengan cara
meningkatkan volume dahak dan membuatnya lebih encer sehingga lebih mudah
dikeluarkan dari saluran pernapasan.

Glyceryl guaiacolate (GG) juga biasa disebut sebagai guaifenesin. Meskipun dapat
meredakan batuk dan dahak obat ini tidak dianjurkan untuk batuk yang sudah berlangsung
lama yang biasanya disebabkan oleh penggunaan rokok atau masalah pernapasan berat
seperti kronik bronkitis atau emphisema.

Methylprednisolone
Methylprednisolone adalah obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan, alergi, dan
autoimmun yang disebabkan oleh berbagai penyakit. Termasuk digunakan pada penyakit
endokrin, alergi parah, penyakit rematik, radang sendi asam urat, pengapuran tulang,
radang usus, dan multiple sclerosis. Penggunaannya harus berdasarkan rekomendasi dokter.

Mengenal Obat Methylprednisolone


Methylprednisolone (baca metilprednisolon) tersedia dalam bentuk tablet yang diambil
melalui mulut dan cairan injeksi yang hanya boleh diberikan oleh penyedia layanan
kesehatan. Methylprednisolone tablet memiliki nama generik yang sama, di samping itu
tersedia juga dalam berbagai merek dagang yang beragam, seperti Lameson, Sanexon,
Medixon, Medrol, dan lain-lain.

Methylprednisolone merupakan salah satu obat yang masuk dalam kelompok glukokortikoid
(bertindak seperti halnya hormon steroid) dan termasuk derivat prednison. Obat ini bekerja
dengan cara mengurangi peradangan (antiinflamasi) dan menekan respon kekebalan tubuh
(imunosupresan), dan mengurangi respon alergi (antialergi). Sehingga metilprednisolon
dapat digunakan untuk mengurangi pembengkakan, kemerahan, gatal dan reaksi-reaksi
alergi lainnya.
Carbidu
Carbidu adalah obat bermerek yang mengandung bahan aktif dexamethasone. Obat ini
digunakan untuk mengatasi peradangan dan reaksi alergi yang berupa gatal-gatal di kulit,
dermatitis atau eksim, pembengkakan akibat radang, radang sendi, asma bronkhial, reaksi
alergi obat dan sebagainya.

Karena termasuk obat keras, maka obat Carbidu harus digunakan sesuai petunjuk dokter,
untuk mendapatkannya diperlukan resep dokter. Informasi penting lainnya terkait indikasi,
kontraindikasi, dosis dan cara penggunaan serta efek samping akan dijelaskan di bawah ini.

Dexamethasone (dibaca: deksametason) adalah salah satu jenis obat golongan


kortikosteroid yaitu antiinflamasi yang berperan dalam mengurangi atau menekan proses
peradangan dan alergi yang terjadi pada tubuh. Seperti halnya obat kortikosteroid pada
umumnya, deksametason bekerja dengan cara menstabilkan membran lisosom leukosit,
sehingga pelepasan hidrolase asam yang merusak leukosit dapat dicegah. Di samping itu
dexamethasone juga bekerja dengan cara mengurangi proses-proses inflamasi berupa:

Menarik makrofag menuju tempat yang mengalami peradangan.


Pembengkakan jaringan (edema) dan mengurangi permeabilitas dinding kapiler.
Pelepasan histamin dan kinin dari substrat.
Membentuk fibroblast dan jaringan parut.
Melepas kalsium dari saluran cerna dan meningkatkan proses pembuangan kalsium lewat
ginjal.
Aktivitas limfatik (baca: sistem limfatik).
Reaktivasi jaringan untuk membentuk interaksi antigen-antibodi.
Indikasi atau Kegunaan
Carbidu obat apa? Sesuai dengan meknismer kerja di atas, maka kegunaan obat Carbidu
yaitu untuk membantu mengobati beberapa kondisi di bawah ini:

Radang sendi
Asma bronchial
Dermatitis atopik
Dermatitis kontak
Pembengkakan jaringan otak (edema otak)
Penyakit hati kronik aktif
Sindrom seteven johnson akibat alergi obat
Reaksi alergi obat
Penyakit lupus eritematosus sistemik (SLE)
Penyakit keganasan sistem limfatik
Asam Mefenamat
Asam mefenamat adalah salah satu jenis obat yang masuk dalam golongan Obat anti-
inflamasi non-steroid (OAINS) atau dalam bahasa inggrisnya non steroidal anti-
inflammatory Drugs (NSAIDs). Obat ini digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang
ringan hingga sedang, seperti pada nyeri otot, kram menstruasi, sakit kepala, dan sakit
gigi.

Istilah Asam mefenamat mengacu pada nama generik, jadi ada obat generik yang tersedia di
apotek dengan merek Asam Mefenamat, namun terdapat juga merek-merek lainnya sesuai
penamaan oleh masing-masing produsen. Contoh obat merek yang mengandung asam
mefenamat antara lain: Mefinal, Ponstan, Cargesik, Anastan, Citostan, Revalan dll. Jika
sudah bermerek, maka harganya akan lebih mahal dan bervariasi antar merek.

Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja asam mefenamat (Asmef) yaitu dengan cara menghalangi efek enzim yang
disebut siklooksigenase (COX). Enzim ini membantu tubuh untuk memproduksi bahan kimia
yang disebut prostaglandin. Nah, prostaglandin ini yang menyebabkan rasa sakit dan
peradangan. Dengan menghalangi efek enzim COX, maka prostaglandin yang diproduksi
akan lebih sedikit, sehingga rasa sakit dan peradangan akan mereda atau membaik

Tidak boleh digunakan untuk orang dengan masalah pencernaan.


Obat ini keras di pencernaan. Tidak boleh dipakai lebih dari 1 minggu.

Alpara
Alpara adalah sebuah merek obat kombinasi untuk meredakan gejala flu, seperti demam,
sakit kepala, hidung gatal, bersin-bersin, hidung tersumbat, batuk, dan pegal-pegal.
Meskipun dijual bebas, obat Alpara tidak boleh digunakan sembarangan untuk itu baca
terus informasi di bawah ini untuk mengetahui dosis, cara pakai, efek samping, dan aspek-
aspek keamanan.
Mengenal Obat Alpara
Diproduksi oleh PT. Molex Ayus, Alpara tersedia dalam bentuk kaplet dengan komposisi
sebagai berikut:
 Paracetamol 500 mg
 Phenylpropanolamine HCI 12,5 mg
 Chlorpheniramine Maleate 2 mg
 Dextromethorphan HBr 15 mg.

Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik
(penurun panas) yang populer dan digunakan untuk menurunkan demam, meredakan sakit
kepala, dan nyeri atau sakit ringan. Obat ini sering dikombinasikan dengan obat-obatan lain
dalam pengobatan flu dan common cold. Berbeda dengan obat analgesik lainnya, seperti
aspirin dan ibuprofen, parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Oleh sebab itu
parasetamol tidak masuk dalam golongan obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS).

Phenylpropanolamine adalah obat yang bertindak sebagai agonis reseptor alfa-adrenergik


dan reseptor beta-adrenergik. Obat ini digunakan sebagai dekongestan atau melegakan
hidung tersumbat dengan cara menyusutkan pembuluh darah (vena dan arteri) di sinus,
hidung, dan saluran nafas. Namun obat ini memiliki efek meningkatkan tekanan darah.

Chlorpheniramine Maleate atau CTM adalah obat golongan antihistamin yang berguna
untuk meredakan gejala-gejala alergi seperti hidung gatal, berair, bersin-bersin, dan mata
berair. Selain digunakan sebagai kombinasi dalam obat flu, secara tunggal CTM dapat
mengatasi gatal-gatal dan bentol pada kulit akibat alergi. Namun obat ini memiliki efek
samping mengantuk.

Dextromethorphan HBr atau DMP adalah obat batuk kering atau antitusif yang bekerja
menekan refleks batuk. Untuk batuk jangka panjang dan juga batuk yang mengeluarkan
dahak tidak dianjurkan untuk menggunakan obat ini. Karena reflek batuk berguna untuk
mendorong dan mengeluarkan dahak dari saluran pernapasan.
Indikasi dan Kontraindikasi
Alpara obat apa? dengan memperhatikan komposisi obat dan mekanisme kerjanya masing-
masing, maka Alpara dapat digunakan untuk meredakan gejala flu seperti demam, sakit
kepala, hidung gatal, tersumbat, beriar dan bersin-bersin, yang disertai dengan batuk kering.

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, Alapara tidak boleh diberikan kepada
orang dengan kondisi di bawah ini:

Memiliki alergi atau hipersensitif terhadap komponen obat.


Memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain (misalnya: efedrin, pseudoefedrin,
fenilefrin).
Memiliki masalah pada jantung dan penyakit diabetes melitus.
Memiliki gangguan fungsi hati yang berat.
Memiliki tekanan darah tinggi berat, stroke, obesitas, dan Lansia.
Sedang menjalani pengobatan dengan Monoamin Oksidase Inhibitor (MAO).
Dosis Alpara dan Aturan Pakai
Dosis terbaik sesuai dengan anjuran dokter, adapaun dosis lazim yang direkomendasikan
yaitu:

Anak-anak 6 – 12 tahun: Tiga kali sehari ½ kaplet.


Dewasa: Tiga kali sehari 1 kaplet.
Efek Samping Alpara
Seperti halnya obat-obatan lain, Alpara juga berpotensi menimbulkan efek samping,
diantaranya:

Mengantuk
gangguan pencernaan
gangguan psikomotor
mulut kering
jantung berdebar-debar
retensi urin (air kencing tertahan).
( ! ) Penggunaan Alpara jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan hati.

Informasi Keamanan
Sebelum dan selama menggunakan obat Alpara, harap perhatikan beberapa aspek
keamanan obat berikut ini:

Hati-hati, jika digunakan bersama dengan obat MAO berpotensi menimbulkan krisis
hipertensi.
Karena Alapara dapat menyebabkan kantuk dan gangguan psikomotor, jangan
mengemudikan kendaraan atau mesin selama pengobatan.
Harap berhati-hati jika digunakan pada orang dengan gangguan fungsi hati dan ginjal,
hipertrofi prostat, glaukoma, hipertiroid, dan retensi urin.
Alpara tidak direkomendasikan untuk anak-anak di bawah 6 tahun.
Jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui harap berkonsultasi
dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.
Jangan mengonsumsi Alkohol selama menggunakan obat Alpara ini.
Hindari penggunaan bersama dengan obat penekan susunan saraf pusat.
Hentikan menggunakan obat Alpara apabila Anda mengalami susah tidur, jantung berdebar-
debar, dan pusing.
Jika selama 3 hari pengobatan tidak ada perbaikan, berkonsultasilah dengan dokter

Flutamol
Flutamol adalah obat yang digunakan untuk mengobati beragam gejala yang ditimbulkan
oleh flu seperti demam, batuk, sakit kepala, hidung tersumbat, serta bersin. Pada dosis
terapi, obat ini tidak seperti obat antiinflamasi non steroid (OAINS), yaitu tidak mengiritasi
lapisan lambung, tidak mempengaruhi pembekuan darah, fungsi ginjal, ataupun duktus
arteriosus janin. Pada artikel kali ini akan dibahas secara lebih rinci mengenai Flutamol obat
apa beserta hal terkait lainnya.

Mengenal Obat Flutamol


Flutamol merupakan obat yang mengandung empat jenis zat aktif yaitu, parasetamol,
gliseril guaiacolate, fenilpropanolamin, dan klorfeniramin maleat. Berikut penjelasan dari
masing-masing komponen obat:
Parasetamol adalah obat analgesik dan antipiretik yang telah secara luas digunakan untuk
mengatasi demam, sakit kepala, dan nyeri serta sakit ringan lainnya. Obat ini merupakan
bahan utama dalam beragam obat pilek dan flu. Obat ini sangat aman pada dosis standar,
tetapi karena ketersediaannya yang luas, overdosis yang disengaja atau tidak disengaja juga
sering terjadi. Parasetamol, tidak seperti aspirin, ibuprofen dan analgesik umum lainnya,
tidak memiliki sifat anti-inflamasi atau efek pada fungsi trombosit, dan oleh karenanya oat
ini tidak dimasukkan dalam dari kelas obat antiinflamasi non steroid (OAINS).

Gliseril guaiacolate adalah obat yang termasuk golongan ekspektoran. Obat ini berfungsi
mengeluarkan dahak yang terdapat di dalam saluran pernapasan, terutama pada infeksi
yang melibatkan saluran pernapasan atas. gliseril guaiacolate bekerja dengan cara
meningkatkan volume dan mengurangi kekentalan dahak dari trakea dan bronkus, sehingga
dahak menjadi lebih encer dan lebih mudah dikeluarkan dari jalan nafas.

Fenilpropanolamin hidroklorida merupakan agen simpatomimetik struktural yang mirip


dengan pseudoefedrin. Obat ini digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat.
Fenilpropanolamin bersama dengan gliseril guaiacolate biasa digunakan dalam formulasi
obat batuk-pilek.

Klorfeniramin atau CTM merupakan obat yang termasuk antihistamin generasi pertama.
Pada orang dewasa dan anak-anak usia 6 tahun dan yang lebih tua, obat itu digunakan
untuk mengobati gejala yang disebabkan oleh alergi, termasuk mata merah dan gatal,
bersin, pilek, ruam kulit dan iritasi. obat ini juga digunakan untuk mengatasi kulit gatal yang
disebabkan oleh gigitan serangga, dan kondisi medis lainnya seperti cacar air atau campak.
Klorfeniramin bekerja dengan menghalangi efek histamin, suatu zat yang dilepaskan oleh
sel-sel dalam tubuh yang menghasilkan gejala alergi.

Anda mungkin juga menyukai