Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH METODOLOGI KEPERAWATAN

“BERPIKIR KRITIS DALAM MENENTUKAN KEPUTUSAN”

Dosen Pembimbing :

Ns. Suhaimi, S.Kep, M.Kep

OLEH
KELOMPOK 5 :
KELAS :
1.A

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN AJARAN 2019/2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial
untuk kehidupan, pekerjaan dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan
lainnya. Berpikir kritis telah lama menjadi tujuan pokok dalam pendidikan seja k
1942. Penelitian dan berbagai pendapat hal itu, telah menjadi topik pembicaraan
dalam sepuluh tahun terakhir ini (Patrick,2000: 1).
Kember (1997) menyatakan bahwa kurangnya pemahaman pengajar tentang
berpikir kritis menyebabkan adanya kecenderungan untuk tidak mengajarkan atau
malekukan penilaian keterampilan beripikir pada siswa. Seringkali pengajaran
berpikirkritis diartikan sebagai problem solving, meskipun kemampuan
memecahkan masalah merupakan sebagian dari kemampuan berpikir
kritis(Pithers RT, Soden R, 2000).
Kemampuan berpikir kritis adalah kesatuan makna tang terdiri dari tiga
kata, yaitu kemampuan, berpikir dan kritis. Menurut KBBI,(2002 hlm 707),
kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan, sanggup melakukan
sesuatu. Pengertian berpiki r (KBBI, 2002 hlm872) adalah menggunakan akal
budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Sedangkan pengertian
kritis adalah bersifat tidak lekaspercaya, selalu berusaha menemukan kesalahan
atau kekeliruan, tajam dalam penganalisaan. Menurut Gede P utra Adnyana
(2011), berpikir kritis adalah kemampuan memberi alasan secara terorganisasi
dan mengevaluasi kualiitas suatu alasan secara sistematis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian berpikir kritis?
2. Apa saja yang termasuk ciri -ciri berpikir krtis?
3. Bagaimana cara berpikir kritis?
4. Apa saja yang termasuk contoh penerapan berpikir kritis?
5. Apa saja yang termasuk indikator dalam berpikir kritis?
6. Apa saja yang termasu komponen berpikir kritis?
7. Apa saja yang termasuk tujuan berpikir kritis?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian berpikir kritis.
2. Mengetahui ciri-ciri berpikir kritis.
3. Mengetahui cara berpikir kritis.
4. Mengetahui contoh dalam berpikir krotis.
5. Mengetahui indikator berpikir kritis.
6. Mengetahui komponen berpikir kritis.
7. Mengetahui tujuan berpikir kritis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Berpikir Kritis


Berpikir merupakan sebuah aktivitas yang selalu dilakukan manusia, bahkan
ketika sedang tidur. Bagi otak, berpikir dan menyelesaikan masalah merupakan
pekerjaan paling penting, bahkan dengan kemampuan yang tidak terb atas.
Berpikir merupakan salah satu daya paling utama dari khas yang mem bedakan
manusia dari hewan.
Menurut Sardiman (1996:45), berpiikir merupakan aktivitas mental untuk
dapat merumuskan pengertian, mensitesis, dan menarik kesimpulan. Ngalim
Purwanto (2007:43) berpendapat bahwa berpikir adalah satu keaktifan pribadi
manusia yang mengakibatkan penemuan terarah kepada satu tujuan. Manusia
berpikir untuk menemukan pemahaman/ pengertian yang dikehendakinya.
Santrock (2011: 357) juga mengemukan pendapatnya ba hwa berpikir adalah
memanipulasi atau mengelola dan mentransformasi informasi dalam memori.
Berpikir sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar dan berpikir secara
kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah.
Berasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat diambil kesimpulan
mengenai pengertian kemampuan berpikir kritis yaitu sebuah kemampuan yang
dimiliki setiap orang untuk menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lenih
spesifik untuk mengejar pengetahuan yang releva n tentang dunia dengan
melibatkan evaluasi bukti. Kemampuan berpikir krotis sangat diperlukan untuk
mengalisis suatu permasalahan hingga pada tahap pecarian solusi untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut.
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan ya ng sangat esensi
untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan
lainnya. Kempuan berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir yang diawali
dan diproses oleh otak kiri. “Bepikir kritis telah lama menjadi tujuan pokok
dalam pendidiakn sejak 1942. Penelitian dan berbagai pendapat tentang hail ini,
telah menjadi topik pembucaraan dalam sepuluh tahun terakhir ini.

B. Ciri-ciri berpikir kritis


1. Mengenal secara rinci bagian-bagian dari keseluruhan.
2. Pandai mendeteksi permasalahan.
3. Mampu membedakan ide yang relevan dengan yang tidak relevan.
4. Mampu membedakan fakta dengan diksi atau pendapat.
5. Mampu mengidentifikasi perbedaan-perbedaan atau kesenjangan-kesenjangan
informasi.
6. Dapat membedakan argumentasi logis dan tidak logis.
7. Mampu mengembangkan kriteria atau standar penilaian data.
8. Suka mengumpulkan data untuk pembuktian faktua.

3
9. Dapaat membedakan antara kritik membangun dan merusak .
10. Mampu mengidentifikasi pandangan perspektif yang bersifat ganda yaang
berkaitan dengan data.
11. Mampu mengkaji ide yang bertentangan dengan perstiwa dalam. lingkungan
12. Mampu mengetes asumsi dengan cermat.
13. Mampu membuat hubungan yang berurutan antara satu masalah dengan
masalah lainnya.
14. Mampu menggambarkan konklusi dengan cermat dari data yang tersedia.
15. Mampu membuat prediksi dari informasi yang tersedia.

C. Cara Berpikir Kritis


Open you mind merupakan salah satu ungkapan agar seseorang berpikir
kritis terhadap dirinya sendiri dan lingkungan sekitar. Dengan berpikir kritis
kita mampu mengambil keputusan-keputusan terpenting dalam hidup kita,
bahkan lingkungan sekitar.
Berikut cara-cara berpikir kritis:
1. Mengenali Masalah
Untuk berpikir kritis, kita perlu mengenali masalah. Masalah biasanya
terjadi karena faktor-faktor psikologis, keluarga, teman, atau lingkungan
sekitar. Untuk mengenali masalah, kita harus memahami diri, masalah yang
di hadapi, dampak masalah bagi kita dan orang lain, serta
posisikita dalam masalah tersebut.
2. Menentukan Prioritas
Dalam kehidupan, setiap orang pasti memiliki masalah dan kebutuhan
hidup. Oleh karena itu,kita hendaknya menentukan prioritas dalam hidup.
Artinya, kita memiliki target-target yang ingin kita capai secara jelas dan
berurutan. Jika kita ingin menjadi peserta didik berprestasi dan lulus dengan
baik, lakukan upaya tepat sesuai prioritas tersebut.
3. Mengumpulkan Informasi
Jangan pernah membatasi pengetahuan. Perluaslah pengetahuan dengan
menggali informasi lebih dalam dan banyak. Untuk memperoleh banyak
informasi kita dapat menjalin hubungan sosial dengan individu/kelompok
lain, membaca berbagai buku/jurnal/artikel, dan melakukan studi lapangan.
Informasi-informasi tersebut akan membantu kita dalam menganalisis
masalah danmengambil keputusan yang tepat berdasarkan hasil analisis
fakta-fakta yang ada.
4. Mengenali Persepsi yang Muncul
Setiap orang memiliki persepsi berbeda mengenai gejala sosial tertentu.
Oleh karena itu, janganlangsung menerima informasi tersebut sebagai
kebenaran. Hendaknya menganalisis informasi tersebut terlebih dahulu
menggunakan pengetahuan yang dimiliki sebagai bahan
pertimbangan.Dengan demikian, kita dapat berpikir jernih dan rasional.
4
5. Menganalisis Data
Untuk membiasakan diri berpikir kritis, Anda perlu mengaitkan segala
informasi yang Anda terima dengan data yang valid dan dapat
dipertanggungjawabkan. Data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan
diperoleh melalui berbagai sumber. Sebagai contoh, data-data tentang standar
kelulusan dari lembaga pendidikan menjadi acuan menentukan lulus dengan
baik atau tidak.
6. Membuat Keputusan
Agar mampu berpikir kritis, kita perlu menyempurnakan tahapan-tahapan
di atas dengan tahapan terakhir yaitu mampu membuat keputusan. Keputusan
yang tepat dalam mengatasi masalah dapat bermanfaat bagi diri Anda dan
orang lain.Terbiasa berpikir kritis juga akan mengasah cara kita
berpikir secara mandiri dan reflektif. Artinya, kita dapat bertindak dan
berpikir secara lebih cepat dan tepat.

D. Contoh Penerapan Berpikir Kritis


a) Contoh Berpikir Kritis dalam Kehidupan Sehari-hari
Pada saat bermusyawarah, kegiatan tersebut juga terdapat banyak tindakan
yang membutuhkan pemikiran kritis (berpikir kritis). Disitu seseorang
dituntut harus berusaha mengeluarkan ide-ide yang ada di pikiran untuk
dipertimbangkan oleh seluruh peserta musyawarah. Dalam
mempertimbangkan ide tersebut seseorang juga melakukan berpikir kritis
karena hal tersebut menyangkut banyak kepentingan bersama apakah itu baik
untuk dilaksanakan atau tidak. Dengan begitu maka kegiatan dari
musyawarah akan menghasilkan pilihan yang paling bijak bagi kebaikan
bersama.

b) Contoh Berpikir Kritis dalam Dunia Keperawatan


a. Tanggung gugat
Ketika individu mendekati suatu situasi yang membutuhkan berpikir
kritis adalah tugas individu tersebut untuk mudah menjawab apapun
keputusan yang dibuatnya.sebagaiperwat profesional ,perawat h arus membuat
keputusan dalam berespons terhadap hak,kebutuhan,dan minat klien.perawat
harus menerima tanggung gugat untuk apapun penilaian yang dibuat atas
nama klien.
b. Berpikir mandiri
Sejalan dengan seseorang menjadi dewasa dan mendapatkan pengetahuan
baru ,mereka belajar mempertimbangkan ide dan konsep dengan rentang yang
luas dan kemudian membuat penilaian mereka sendiri.hal ini tidak berarti
mereka tidak menghargai ide orang lain .segala persepektif dari situasi
tertentu harus dipertimbangkan.bagaimanapun,pemikiran kritis tidak
menerima ide orang lain tanpa mengajukkan pertanyaan .untuk berpikir

5
mandiri,seseorang menantang cara tradisional dalam berpikir kritis,dan
mencari rasional serta jawaban logis untuk masalah yang ada.berpikir
mandiri adalah inti dari riset keperawatan .selama bertahun -tahun perawat
memasase area kulit klien yang terpajang terhadap tekanan ,dengan
pemikiran bahwa sirkulasi pada area tersebut akan membaik.
c. Mengambil resiko
Individu harus rela ide-idenya ditelaah dan harus dapat men erima
pemikiran baru.keyakinan yang kita miliki sering kali ditantang oleh
alternatif yang lebih logis dan rasional adalagt mudah untuk membuat
keputusan yang cepat dan implusif.perlu dibutuhkan niat dan kemauan
mengambikresiko untuk mengenali keyakinan apa yang salah dan untuk
kemudian melakukan tindakan didasari pada keyakinan yan g didukung oleh
fakta dan bukti yang kuat. Kecuali seseorang mampu mengambil resiko
,maka orang tersebut mengalami kesulitan untuk menerima perubahan .ada
banyak diskusi yang berlangsung sekarang ini mengenai penggunaan tenaga
pembantu tidak berlisensi untuk mengganti perawat terdaftar.banyak perawat
menentang,menyanggah bahwa hanya perawat terdaftar yang dibekali untuk
merawat klien.namun demikian ,data memperlihatkan bahwa pr esentase
tinggi dari pekerjaa rutin yang dilakukan di rumah sakit adalah berulang dan
dapat dengan aman didelegasikan kepada anggota staf yang tidak
berlesensi.dengan demikian keberanian untuk memilih cara alternatif
pemberian asuhan keperawatan tanpa mengurangi kualitas,penting bagi
perawat manajer menghadapi perubahan cepat yang terjadi dalam pelayanan
kesehatan.
d. Kerendahan hati
Penting untuk mengakui keterbatasan diri sendiri .pemikir kritis
menerima bahawa mereka tidak mengetahui dan mencoba untuk me ndapatkan
pengetahuan yang diperlukan untuk membuat keputusan yang
tepat.keselamatan dan kesejahteraan klien mungkin beresiko jika perawat
tidak mampu mengenali ketidakmampuannya untuk mengatasi maslah
praktik.perawat harus memikirkan kembali situasi,menca ri pengetahuan
tambahan,dan kemudian menggunakan informasi untuk membentuk
konklusi.kapan saja perawat ditarik ke unit keperawatan yang berbeda di
dalam rumah sakit untuk bekerja ,mungkin ada klien dengan kondisi di mana
perawat tidak memberikan perawatan.perawat mungkin enggan mengakui
bahwa dirinya belum berpengalaman .keinginan untuk berhadapan dengan
perawat yang lebih berpengalaman dan untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan untuk menangani masalah klien dengan tepat memampukan
perawat menjadi dewasa secara profesional.
e. Integritas

6
Pemikir kritis mempertanyakan dan menguji pengetahuan dan keyakinan
pribadinya seteliti mereka menguji pengetahuan dan keyakinan orang
lain.integritas pribadi membangun rasa percaya diri dejawat dan
bawahan.orang yang mempunyai integritas dengan cepat berkeinginan untuk
mengakui dan mengevalusi segala ketidakkonsistenan dalam ide dan
keyakinan.eksekitif keperawatan yang merupakan pemimpin kuat belajar
menerima ketika ide-ide mereka tidak lagi berfungsi untuk memberikan
arahan pada pelayanan keperawatan.mereka memberikan informasi baru dan
mendorong bahwa untuk memberikan jalan keluar pada masalah manajemen
yang sulit.
f. Ketekunan
Pemikir kritis terus bertekat untuk menemukan solusi yang efektif untuk
masalah perawatan klien.solusi yang cepat adalah hal yang tidak dapat
diterima.perawat belajar sebanyak mungkin mengenai masalah ,mencoba
berbagi pendekatan untuk perawat dan terus mencari sumber tambahan
sebagai pendekatan yang tepat ditemukan.
g. Kreativitas
Kreativitas mencakup berpikir orisinal.hal ini berarti menemukan solusi
di luar apa yang dilakukan secara tradisional.sering kali klien menghadapi
masalah yang membutuhkan pendekatan unik.contoh,klienartritis mempunyai
keterbatasan serius pada gerakan pinggul dan lutut.salah satu pendekatan
kreatif untuk membantu klien tetap mobil adalah dengan menaikkan semua
kursi di rumah di atas balok kecil yang dipakukan pada kaki kursi ,sehingga
klien tidak perlu membungkuk dengan sudut ekstream ketika duduk.

E. Indikator dalam berpikir kritis


Menurut Fisher dalam Rahmawati (2011:8), indikator kemampuan
berpikir kritis diantaranya yaitu:
1. Mengidentifikasi unsur dalam kasus beralasan, terutama alasan dan
kesimpulan.
2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi.
3. Memperjelas dan menginterpretasikan pernyataan dan ide.
4. Mengadili penerimaan, terutama kredibilitas dan klaim.
5. Mengevaluasi argumen-argumen yang beragam jenisnya.
6. Menganalisis, mengevaluasi dan menghasilkan penjelasan.
7. Menganalisis, mengevaluasi dan membuat keputusan.
8. Menyimpulkan.
9. Menghasilkan argumen.
Sedangakan menurut Ennis dalam Maftukhin (2013:24), terdapat lima
kelompok indikator kemampuan berpikir kritis, diantaanya yaitu:
a. Klarifikasi dasar (Elementary Clarification)
Klarifikasi dasar terbagi menjadi 3 indikator yaitu:
7
a. Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan
b. Menganalisis argumen
c. Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi dan atau pertanyaan yang
menantang.
b. Memberikan alasan untuk suatu keputusan (The Basis for The Decision)
Tahap ini terbagai menjadi 2 indikator yaitu:
1.Mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber
2.Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi.
c. Mennyimpulkan(Inference)
Tahap ini terbagi terdiri dari 3 indikator diantaranya yaitu:
1.Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi
2.Membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi
3.Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan.
d. klarafikasi lebih lanjut(Advanced Clarification)
Tahap ini dibagi menjadi 2 indkator yaitu:
1.Mengidentifikasikan istilah dan mempertimbangkan definisi
2.Mengacu pada asumsi yang tidak dinyatakan.
e. Dugaan dan keterpaduan(Supposition and Integration)
Tahap ini terbagi menjadi 2 indikator diantaranya yaitu:
1. Mempertimbangkan dan memikirkan secara logis premis, alasan, asumsi,
posisi, dan usulan lain yang tidak dis etujui oleh mereka atau yang
membuat mereka merasa ragu tanpa membuat ketidaksepakatan atau
keraguan itu mengganggu pikiran mereka.
2. Menggabungkan kemampuan kemampuan lain dan disposisi dalam
membuat dan mempertahankan suatu keputusan.
F. Komponen berpikir kritis
Menurut Seifert dan Hoffnung (dalam Desmita, 2010:154), terdapat
empat komponen berpikir kritis, diantaranya yaitu:
1. Bacis Oprations Of Reasoning
Ntuk berpikir secara kritis, seseorang memilih kemampuan untuk
menjelaskan , menggeneralisasi, menarik kesimpulan dedukatif dan
merumuskan langkah logis lainnya secara mental.
2. Domain-specific Knowledge
Dalam menghadapi suatu masalah, seseorang harus mengetahui topik atau
kontennya. Untuk memecahkan suatu konflik pribadi, seseorang harus
memiliki pengetahuan tentang person dan dengan siapa yang memiliki
konflik tersebut.
3. Metakognitive Knowledge
Pemikiran kritis yang efektif mengharuskan seseorang untuk memonitor saat
mencoba untuk benar memahami suatu ide, menyadari kapan ia membutuhkan
informasi baru dan mereka-reka bagaimana ia bisa dengan mudah
mengumpulkan dan mempelajari informasi tersebut.
8
4. Values, belieft and dispositios
Berpikir secara kritis, berarti melakukan penilaian secara fair dan objektif.
Ini berarti ada semacam keyakinan pada diri bahwa pmikira n benar-benar
mengarah pada solusi. Salain itu, ini juga berarti ada semacam disposisi yang
persisten dan reflektif ketika berpikir.

G. Tujuan berpikir kritis


Tujuan berpikir kritis yakni untuk menguji suatu pendapat atau ide,
termasuk didalamnya melakukan pertimbangaan atau juga pemikiran yang
didasarkan pada pendapat yang di ajukan. Pertimbangan -pertimbangan tersebut
biasanya di dukung oleh adanya kriteria yan g bisa dipertanggung jawabkan.
Kemampuan melakukan dalam berpikir kritis ini dapat mendorong seseorang
memunculkan ide-ide atau juga pemikiran baru tentang suatu permasalahan
mengenai dunia. Seseorang akan dilatih bagaimana menyeleksi berbangai
pendapat, sehingga bisa atau dapat membedakan mana pendapat yang relevan
serta mana pendapat yang tidak relevan, mana pendapat yang benar dan mana
pendapat tidak benar. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis seseorang bisa
membantu didalam membuat kesimpulan dengan mempertimbangakan data serta
fakta yang terjadi di lapangan.

9
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan berpikir yang
melibat proses kognitif dan mengajak siswa untuk berpikir reflektif terhadap
permasalahan.
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial
untuk kehidupan,pekerjaan dan efektif dalam semua aspek kehidupan
lainnya.
Berpikir secara kritis menantang individu untuk menelaah asumsi
tentang informasi terbaru dan untuk menginterprestasikan serta mengevaluasi
uraian dengan tujuan mencapai simpulan suatu perspektif baru.
B. Saran
Sebaiknya kita sebagai seorang individu atau seorang perawat bisa
berpikir secara kritis,sehingga dapat mengambil keputusan dengan cepat dan
tepat. Serta dapat menyelesaikan masalah dengan baik.

10
Daftar Pustaka

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian -berpikir-kritis-
menurut-para-ahli/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/berpikir_kritis

https://pendidikan.co.id

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/05/pengertian -berpikir-kritis-
karakterisik-komponen-indikator.html

www.pengetahuandanteknologi.com

11

Anda mungkin juga menyukai