Pasal 3
(1) Komponen pengelolaan kesehatan yang disusun dalam SKN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 dikelompokkan dalam subsistem:
a. upaya kesehatan;
b. penelitian dan pengembangan kesehatan;
c. pembiayaan kesehatan;
d. sumber daya manusia kesehatan;
e. sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan;
f. manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan; dan
g. pemberdayaan masyarakat.
Pasal 6
(1) Pelaksanaan SKN ditekankan pada peningkatan perilaku dan kemandirian
masyarakat, profesionalisme sumber daya manusia kesehatan, serta upaya
promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
e. inovasi atau terobosan ilmu pengetahuan dan teknologi yang etis dan
terbukti bermanfaat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara
luas, termasuk penguatan sistem rujukan;
f. pendekatan secara global dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan
yang sistematis, berkelanjutan, tertib, dan responsif gender dan hak anak;
h. keinginan masyarakat;
i. epidemiologi penyakit;
JKN-KIS
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan
sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang
layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar
oleh Pemerintah. Artinya, seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh pemerintah
melalui JKN sesuai dengan batas kesepakatan yang telah ditanggung. Prinsip yang diterapkan
oleh JKN adalah prinsip gotong royong.
Dalam SJSN, prinsip gotong royong berarti peserta yang mampu membantu peserta
yang kurang mampu, peserta yang sehat membantu yang sakit atau yang berisiko tinggi, dan
peserta yang sehat membantu yang sakit. Selain itu ada juga prinsip nirlaba, keterbukan,
kehati-hatian, akuntabiltas, efisiensi dan efektivitas, portabiltas, kepesertan yang
bersifatwajib, dan amanat,hasil pengelolan. Hal ini terwujud karena kepesertaan SJSN
bersifat wajib untuk seluruh penduduk, tanpa pandang bulu. Keuntungan JKN/Asurasi
Kesehatan Sosial itu sendiri adalah :
Kenaikan Biaya kesehatan dapat ditekan
Biaya dan Mutu Pelayanan Kesehatan dapat dikendalikan
Kepesertanya bersifat wajib bagi seluruh penduduk
Pembayaran dengan sistem prospektif
Adanya kepastian pembiayaan yankes berkelanjutan
Manfaat Yankes komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan rehabiltatif)
Portabiltasnasional: peserta tetap mendapatkan jaminan kesehatan yang
berkelanjutan meskipun peserta berpindah tempat tinggal atau tempat bekerja
dalam wilayah NKRI.
Kewajiban Peserta
Mendaftarkan dirinya dan anggota keluarganya sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Membayar iuran
Memberikan data dirinya dan anggota keluarganya secara lengkap dan benar
Melaporkan perubahan data dirinya dan anggota keluarganya, antara lain
perubahan golongan, pangkat atau besaran gaji, pernikahan, perceraian, kematian,
kelahiran, pindah alamat dan pindah fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Menjaga kartu peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh orang yang
tidak berhak.
Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan.
5. Rehabilitation ( Rehabilitasi )
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh.Sering
pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap kecacatan sebagaimana
program latihan-latihan yang diberikan kepada pasien, kemudian memberikan
fasilitas agar pasien memiliki keyakinan kembali atau gairah hidup kembali ke
masyarakat dan masyarakat mau menerima dengan senang hati karena kesadaran
yang dimilikinya.
Sistem Rujukan