Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN PEREKONOMIAN INDONESIA

PERTEMUAN 3:

TRANSFORMASI EKONOMI: PROSES AKUMULASI PEREKONOMIAN INDONESIA

Secara umum transformasi struktural berarti suatu proses perubahan struktur perekonomian
dari sektor pertanian ke sektor industri atau jasa dengan relasi positif antara pertumbuhan output dan
produktivitas yang dinamis sebagai motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi, dimana masing-
masing sektor akan mengalami proses transformasi yang berbeda-beda. Ada kecenderungan bahwa
semakin tinggi pertumbuhan ekonomi yang membuat semakin tinggi pendapatan masyarakat per
kapita, semakin cepat perubahan struktur ekonomi, dengan asumsi faktor-faktor penentu lain seperti
SDM, bahan baku dan teknologi tersedia untuk mendukung proses tersebut. Proses perubahan
struktur ekonomi terkadang diartikan sebagai proses industrialisasi atau modernisasi. Hal ini dapat
dilihat dari bagaimana pembangunan ekonomi itu terbentuk dalam suatu negara.

Proses perubahan struktur perekonomian di Indonesia ditandai dengan :


1. Merosotnya pangsa sektor primer ( Pertanian )
2. Meningkatnya pangsa sektor sekunder ( Industri )
3. Pangsa sektor jasa kurang lebih konstan, tetapi kontribusinya akan meningkat
seiring dengan pertumbuhan ekonomi

Transformasi Perekonomian yang dapt dikelompokkan ke dalam proses akumulasi, proses


alokasi, dan proses distribusi demografi dan pendapatan. Pertemuan 3 khusus membahas mengenai
proses akumulasi dari Transformasi ekonomi tersebut. Proses akumulasi dapat juga diartikan sebagai
penggunaan sumberdaya untuk meningkatkan kapasitas produksi suatu perekonomian. Akumulasi
menyangkut proses pembinaan sumber daya produksi (produktive resources) untuk meningkatkan
kemampuan berproduksi secara kontinu

Menurut Kuznets Model umum perubahan struktural yang berlaku untuk semua negara bisa

berasal dari jenis asumsi berikut:

1. Variasi serupa dalam komposisi permintaan konsumen dengan naiknya pendapatan per kapita,
didominasi oleh penurunan pangsa bahan makanan dan kenaikan pangsa barang manufaktur

2. Akumulasi modal-baik fisik maupun manusia-pada tingkat tertentu melebihi pertumbuhan


angkatan kerja

3. Akses semua negara ke teknologi serupa

4. Akses terhadap perdagangan internasional dan arus masuk modal.

Aspek dasar dari permintaan konsumen, teknologi, dan perdagangan Perubahan seiring waktu sebagai
hasil kemajuan teknologi, populasi pertumbuhan, meningkatnya tingkat pendapatan dunia, dan
perubahan konsekuen dalam kondisi perdagangan dan pasokan modal eksternal.daripada
mengabaikan adanya perubahan seperti itu, kita akan memperkirakan waktutren dalam semua
hubungan struktural selama periode pasca perang.

Seiring terjadinya proses akumulasi, maka terjadi juga beberapa perubahan terhadap aspek
tertentu. Aspek-aspek yang terkait dengan terjadinya proses akumulasi berfokus pada 3 aspek, yaitu
aspek Investment, Government Revenue, Dan Pendidikan.

Terhadap Aspek Investment, dengan terjadinya proses Akumulasi maka Pendapatan akan
semakin meningkat. Penjelasan pada pertemuan minggu lalu bahwa dengan semakin bertambahnya
pendapatan, masyarakan akan berpikir untuk menambah kesejahteraan mereka, yang tadinya hanya
berpikir untuk kebutuhan primer, maka akan menjadi ke sekunder, kemudian tersier. Akibat proses
inilah maka terjadi transformasi tersebut. Seiring dengan naiknya pendapatan, maka tingkat harapan
hidup, Pendidikan dan Kehidupan yang layak akan naik juga.

Kenaikan pendapatan memberi dampak langsung dan tidak langsung. Dampak langsugn nya
dicontohkan oleh kecenderungan agregat Keynesian untuk menyimpan atau mengkonsumsi atau
elastisitas kurva Engel untuk permintaan konsumen, sedangkan dampak tidak langsung adalah
perubahan komposisi produksi, perdagangan, pekerrjaan atau bidang lainnya dengan kenaikan
pendapatan. Ketika pendapatan masih pas-pasan, orang berpikir bagaimana caranya untuk makan,
setelah pendapatan naik, maka akan berpikir untuk membeli TV. Maka pergeseran akan terjadi dari
sector agrarian ke industry

Dari data-data BPS, diperlihatkan disana grafik kontribusi pendapatan dari 4 sektor. Dari grafik
tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 1970, sector agrarian menyumbang pendapatan
paling besar, kemudian pada 2014 sektor jasa menjadi paling banyak menyumbang pendapatan
disusul oleh manufacturing. Dengan bergesernya sector tersebut, maka diikuti juga dengan Labor,
dimana tingkat pekerja dalam bidang agrarian bergeser dari yang paling besar menjadi kedua terbesar
setelah jasa seiring meningkatnya tahun.

Faktor lain yang bisa diukur selain sector pendapatan adalah dengan Pendidikan dan angka
harapan hidup. Dengan semakin besarnya pendapatan, maka masyarakat akan mencoba untuk
menaikkan harapan hidup dan mendapatkan Pendidikan yang cukup. Data mengenai kelayakan hidup
dan Pendidikan dicatat oleh IPM (Indeks Pembangunan manusia). IPM mengukur pencapaian rata-
rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia:

A. hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran

B. Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa (bobotnya
dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar , menengah, atas gross enrollment ratio (bobot
satu per tiga).

C. standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural dari produk domestik bruto
per kapita dalam paritasi daya beli.

Pada Human Development Report 2016, Indonesia berada pada urutan 113 dengan kategori
Medium Human Development. Intinya, Human development Indonesia meningkat dari tahun-tahun
sebelumnya.

Kemudian Pada IPM menurut provinsi tahun 2016 yang dikeluarkan oleh BPS, Angka Harapan
Hidup Tertinggi berada Di Yogyakarta (74,71), Angka Lama Sekolah di Jakarta (10,88), pengeluaran
tertinggi DKI Jakarta (17.468). Pertumbuhan tertinggi dialami oleh papua. walaupun hampir semua
aspek masih dibawah rata-rata, namun pertumbuhan Papua merupakan pertumbuhan tertinggi (1.4)

Anda mungkin juga menyukai