Anda di halaman 1dari 1

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990.

konservasi sumber daya


alam hayati dan ekosistemnya. Jakarta: KemenLHK
2. Peraturan Daerah Aceh Tamiang Nomor 2 Tahun2014. tentang perlindungan dan
pelestarian Tungtong Laut. Aceh Tamiang: Bupati
3. Keputusan Bupati Aceh Taming Nomor 63 Tahun 2014. tentang penetapan Spesies
Tungtong Laut sebagai Satwa yang dilindungi di kabupaten Aceh Tamiang. Aceh
Tamiang: Bupati
4. IUCN Red List of Threatened Species, 2010. v. 2010.4. [diacu 2019 14 Desember12].
Tersedia dari http://www.iucnredlist.org.
5. Schlegel, H., & Müller, S. (1845). Over drie buideldieren uit de familie der
kangoeroes. Verhandlungen over de natuurlijke Geschiedenis der Nederlandische
Overzeesche Bezittingen, Door de Leden der Natuurkundige commissie in Indie en
Andere Schrijvers. Zoologie. Leiden: S. and J. Luchtmans and cc van der Hoek.
6. Setyoko, S. S., & Indriaty, I. I. (2019). Etnozoologi Masyarakat Pesisir Seruway Aceh
Tamiang Dalam Konservasi Tungtong Laut (Batagur Borneoensis). Sainmatika: Jurnal
Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 16(1), 46-54.
7. Bruckner, A. W., Johnson, K. A., & Field, J. D. (2003). Conservation strategies for sea
cucumbers: Can a CITES Appendix II listing promote sustainable international
trade. SPC Bêche-de-mer information Bulletin, 18(1), 24-33.

Anda mungkin juga menyukai