Anda di halaman 1dari 4

Tugas Mahasiswa 2019

TOKSISITAS MERKURI TERHADAP KESEHATAN IKAN


Intan Nazarah1
1
Mahasiswa Program Studi Akuakultur. Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim, Jalan Almuslim, Matang
Geulumpang Dua, Peusangan, Kabupaten Bireuen, Aceh 24261
Email: nazarahintan@gmail.com

ABSTRAK
Uji toksikan bertujuan untuk membantu menentukan tingkat toksikan dari suatu zat atau polutan.
merkuri memiliki potensi sebagai bahan pencemar yang memiliki dampak terhadap organisme yang
tinggal di dalam perairan. organisme yang berpotensi terpapar adalah ikan yang terpapar merkuri
dan berdampak terhadap kerusakan organ. pada insang yaitu aktivitas enzim yang ada pada insang
terganggu dan oragan insang menjadi rusak, efek negatif pada hati adalah dengan turunnya aktivitas
enzim yang akan menghambat proses metabolisme pada hati yang berdampak terhadap turunnya
bobot hsi (bobot hati) dan juga terjadi peningkatan cairan empedu, selain itu efek negatif yang
terdapat pada ginjal yaitu terjadinya perubahan organ – organ ginjal pada setiap konsentrasi yang
berbeda. dan efek negatif pada lambung yaitu menurunnya kinerja enzim yang berdampak pada
penurunan nafsu makan ikan.

Kata Kunci: Toksisitas, Merkuri, Organ-organ ikan.

1. PENDAHULUAN sejak manusia mengenal industri. Merkuri sangat


Toksisitas adalah tingkat merusaknya suatu zat berdampat terhadap mortalitas ikan menurut
jika terkena terhadap organisme. Meningkat nya Zulfahmi (2017) semakin tinggi konsentasi merkuri
kadar zat-zat pencemar yang berbahaya dapat yang terkena pada media uji maka mortalitas ikan
menimbulkan toksik atau racun sehingga semakin meningkat. dalam uji toksisitas akut
mengganggu proses kehidupan dan setelah mencapai kematian ikan secara cepat terjadi karena rusaknya
kadar tertentu dapat mematikan hewan peliharaan organ – organ ikan. Menurut Ay et al,. (1999) insang
(Zulfahmi et al., 2017); (Zulfahmi et al., 2018); sangat berpeluang terkonstaminasi toksikan karna
(Akmal et al., 2018d); (Muliari et al., 2019a); insang bersentuhan langsung dengan media air.
(Muliari et al., 2019b). Ikan salah satu organisme (Roberts 1978).
sangat rentan terhadap toksikan logam jika terus- Insang merupakan organ yang berfungsi dalam
menerus terpapar di media hidupnya dan dapat zat mengatur pertukaran ion, pertukaran gas, menjaga
toksikan tersebut dapat masuk melalui insang dan keseimbangan pH dan ekskresi nitrogen (Mathan et
pakan yang terkontaminasi. Faktor lingkungan seperti al,. 2010); (Akmal et al., 2018);. Menurut Loomis
toksik perairan dari dan kelainan genetik dapat (1979) selain insang, hati merupakan juga organ yang
mempengaruhi keabnormalan tulang rangka ikan banyak berhubungan dengan senyawa kimia sehingga
(Zulfahmi et al., 2018); (Akmal et al., 2018a); mudah terkena efek toksikan di karenakan diantara
(Akmal et al., 2018b); (Akmal et al., 2018c); (Akmal berbagai zat yang masuk bersama darah,
et al., 2018c); (Zulfahmi et al., 2019). Efek dari kemungkinan besar ada zat yang dapat menyebabkan
bahan pencemar ini, dapat mengakibatkan kerusakan kerusakan organ hati. Menurut Zulfahmi (2017) hati
organ-organ tubuh ikan. Merkuri (Hg) merupakan merupakan organ utama untuk melakukan
salah satu logam berat yang sangat banyak ditemukan biotransformasi berbagai macam bahan kimiawi.
dalam perairan dan sedimen (Ullrich et a,l. 2001). Menurut Tresnati (2013) toksikan logam berat dapat
Meskipun terjadi secara alami, aktivitas manusia mengakibatkan kerusakan jaringan terutama pada
telah memobilisasi meningkatnya jumblah merkuri organ hati dan ginjal. Ginjal berfungsi untuk
dan menjadi sumber masalah kesehatan bagi menyaring dan membuang zat yang sudah tidak
masyarakat (Clarkson, 2006). Logam berat ini sangat diperlukan oleh tubuh, termasuk bahan racun seperti
signifikan dalam hal daya racunnya. Selain itu, logam berat. Hal tersebut yang menyebabkan ginjal
merkuri tidak dapat terurai oleh bakteri sehingga sering mengalami kerusakan oleh daya toksik logam
tetap berada dalam perairan dan sedimen secara (Palar 1994). Merkuri bisa menyebabkan berbagai
permanen (Clark, 2001). kerusakan pada organ ikan. Salah satunya pada organ
Merkuri (Hg) merupakan salah satu logam berat pencernaan ikan (Darmono, 2001). Lambung
yang sangat berbahaya walaupun dalam kadar yang merupakan salah satu bagian dari organ pencernaan
sedikit (Kehrig et al,. 2002). Menurut Palar (2004) pada ikan. Di dalam lambung terjadi proses
merkuri yang masuk kedalam perairan secara alami pencernaan secara mekanik dan kimiawi
tidak memberikan efek – efek dikarenakan alam (Fujaya,2004).
dapat mentolerir. Merkuri menjadi bahan pencemar

Program Studi Akuakultur. Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim


Tugas Mandiri Mahasiswa (Nazarah, 2019) | 1
(Figueiredo-Fernandes et al,. 2006). Merkuri di dalam
hati terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama
2. PEMBAHASAN terakumulasi dalam hati dan yang lainnya akan masuk
ke empedu (Palar 2004). Cairan empedu merupakan
Kerusakan pada insang hasil pembuangan dari hati yang memiliki berfungsi
Kematian ikan secara cepat dalam uji toksisitas untuk menghancurkan lemak sehingga lemak menjadi
akut terjadi karena rusaknya organ pernafasan ikan . mudah dicerna dan di serap oleh usus, selain itu juga
Insang sangat berpeluang terkena toksikan cairan empedu juga berfungsi sebagai media untuk
dikarenakan insang terkena langsung dengan media ekskresi. Dampak merkuri terhadap cairan empedu
air (Roberts 1978). Dan jaringan insang yang yaitu dengan meningkatnya akumulasi merkuri pada
tersusun atas jaringan epitel tipis, dan secara ikan maka akan menyebabkan tingginya volume
langsung berhubungan dengan zat toksik yang ada di cairan empedu pada tubuh ikan (Zulfahmi et al,.
lingkungan, menyebabkan insang mengalami 2017); (Muliari et al., 2019a). Paparan merkuri juga
kerusakan (Roberts 1978). Pemaparan merkuri memyerang organ ikan lainnya yaitu ginjal dan organ
menyebabkan gangguan kinerja insang yang ditandai pencernaan (lambung).
dengan cepatnya pergerakan operkulum sesaat
setelah pemaparan merkuri (Zulfahmi et al,. 2017)
Kerusakan ginjal.
Menurut (Purnomo dan Muchyiddin 2007) hal ini
dikarenakan insang sangat sensitif terhadap pengaruh
Menurut Tresnati (2013) terjadi perubahan pada
toksikan logam berat merkuri dan juga pada kondisi
organ – organ ginjal ikan Pari kembang (Dasyatis
terkena logam berat aktivitas enzim yang ada pada
kuhlii) karena adannya paparan logam berat merkuri
insang juga terganggu. Kerusakan insang dapat
(Hg) dengan konsentrasi yang berbeda. Pada
terjadi akibat pengikatan merkuri oleh lendir
konsentrasi rendah (0,025) kerusakan yang terjdi
melewati lamella dan pada kadar yang lebih besar
Hyaline droplet. Hyaline droplet merupakan salah satu
mampu menghambat proses pertukaran gas-gas dan
perubahan pada organ ginjal yang berakibat pada
ion pada lamella sehingga sistem respirasi ikan
penurunan fungsi ginjal, berupa penumpukan massa
terhambat dan dapat menimbulkan kematian. Secara
sitoplasma yang tampak menonjol. Menurut
histopatologi, kerusakan jaringan insang akibat
Takashima dan Hibiya (1995) kondisi ini ditandai
paparan merkuri meliputi hipertropi, hyperplasia,
dengan bentuk glomerulus dan renal tubule nampak
vakuolalisasi, ketidaklurusan pada lamella sekunder
tidak jelas dan memproduksi granula secara berlebih.
(curling of secondary lamella), berhimpitnya lamella
Hyaline droplet adalah gejala kerusakan ginjal yang
sekunder (Proliferasi), dan kematian Sel (Muliari et
ditemukan pada tingkat pencemaran yang rendah. Ini
al., 2019a).
berupa tumor pada ginjal ikan atau organisme dalam
perairan. Pada pemaparan merkuri dengan konsentrasi
Kerusakan pada hati
lebih tinggi (0,1) ditemukan hypertrophy, atrophy dan
hyperplasia. hypertrophy merupakan membesarnya
Pemaparan merkuri dapat mengakibatkan
jaringan akibat membesarnya sel-sel dalam jaringan
terganggunya kondisi hati ikan. Hati merupakan organ renal tubuluse ( Tresnati, 2013). Menurut Takashima
utama yang berfungsi dalam biotransformasi berbagai dan Hibiya (1995) mengemukakan bahwa atrophy
macam bahan kimiawi (Muliari et al., 2019a). Organ
merupakan kerusakan sel yang disebabkan oleh
hati sangat peka terhadap paparan dari semua toksikan
terhambatnya pertumbuhan sel di bawah normal
logam berat yang berada di lingkungan perairan
sehingga terbentuk suatu ruangan atau rongga dalam
(Zulfahmi et al, 2017). Palar (2004) menjelaskan
jaringan. Dan atrophy ini di tandai dengan
bahwa paparan merkuri dapat mengganggu kerja
menyusutnya ukuran dari renal tubuluse dan
enzim–enzim yang berada di dalam hati.
glomerulus. Hyperplasia terjadi pada glomerulus yang
Meningkatnya akumulasi merkuri di dalam hati
di tandai dengan bertambahnya sel – sel di dalam
menyebabkan penurunan kinerja enzim yang ada di
jaringan terlihat semakin meningkat volume dari
hati (Henczová et al,. 2008). Gangguan pada hati
ukuran normal. Dan pada tingkat kosentrasi yang
dapat menganggu proses vitalogenesis yang berakibat paling tinggi tinggi (0,2) Ditemukan kematian jaringan
negatif terhadap perkembangan gonad ikan (Zulfahmi (necrosis). Takashima dan Hibiya (1995)
et al., 2017). Turunnya kinerja enzim yang berada di
mengemukakan bahwa necrosis adalah kerusakan
dalam hati akan berpotensi terganggunya proses
jaringan karena matinya sel dan tidak dapat berfungsi
metabolisme di dalam hati, yang akan mengakibatkan
lagi dalam mengambil nutrisi dikarenakan sel – selnya
turunnya bobot hati (HSI). Turunnya bobot hati
sudah rusak hal ini ditandai dengan ditandai dengan
tersebut disebabkan oleh vakuolalisasi sitoplasma
menghitamnya jaringan pada preparat histologi.
diikuti dengan mengecilnya inti sel yang berdampat
terhadap turunnya nilai HSI (Lam et al,. 2006).
Kerusakan organ pencernaan (lambung)
Perubahan nilai HSI ini memperlihatkan bahwa
ukuran dan bobot sel hati menjadi berkurang akibat
Menurut Ezraneti (2005) lambung ikan yang
adanya pemaparan dari toksikan logam merkuri

Program Studi Akuakultur. Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim


Tugas Mandiri Mahasiswa (Nazarah, 2019) | 2
terkena merkuri mengalami kerusakan hal ini terlihat & Nisa, C. (2018, December). Histopathological
dari hasil pengukuran yang menunjukan bahwa changes in gill of Nile tilapia (Oreochromis
lapisan otot dan laposan vili mengalami niloticus) after palm oil mill effluent exposure.
pembengkakan. Hal ini di sebabkan karena ikan In IOP Conference Series: Earth and
meminum air yang mengandung merkuri dengan Environmental Science (Vol. 216, No. 1, p.
konsentrasi yang cukup tinggi dan melebihi toleransi 012003). IOP Publishing.
tubuh ikan. Merkuri yang ada dalam periairan juga Akmal, Y., Saifuddin, F., & Zulfahmi, I. (2019).
berdampak pada kinerja enzim di karenakan enzim Karakteristik Morfometrik Dan Studi Osteologi
yang ada dalam lambung berikatan dengan merkuri Ikan Keureling. Prosiding Biotik, 5(1).
yang ada dalam air. Sel mukosa yang ada di seluruh Ay,Ö,. Kalay, M,. Tamer, L,. Canli, M. (1999).
permukaan lambung akan mensekresi lendir yang Copper and lead accumulation in tissues of a
berlebih dan akan menutupi seluruh permukaan freshwater fish Tilapia zillii and its effects on
lambung. Kondisi seperti ini berlangsung lama the branchial Na+/K+-ATPase activity. Bulletin
sehingga pada beberapa bagian permukaan lambung Environmental Contamination and Toxicology,
terdapat kerusakan pada lapisan epitelnya bahkan ada 62(2):160-168.
yang sampai lepas. Hal ini menyebabkan ikan Clark, R. (2001). Marine pollution. Oxford
kehilangan nafsu makan karena proses University Press. New York. 231 p.
pencernaannya terganggu dan pada akhirnya proses Clarkson, TW,. Magos, L.(2006). The toxicology of
metabolisme juga terganggu (Suleha, 2005). mercury and its chemical compounds. Critical
Reviews in Toxicology, 36(8):609-662.
3. KESIMPULAN Darmono. (2001). Lingkungan Hidup dan
Pencemaran. Universitas Indonesia (UI-Press).
Toksisitas adalah tingkat merusaknya suatu zat Jakarta.
jika dipaparkan terhadap organisme. Efek negatif dari Ezraneti, R. (2005). Histoligi lambung benih ikan
merkuri berpotensi merusak organ – organ ikan seperti kakap putih (Lates calcarifer bloch) yang
insang, hati, ginjal, dan organ pencernaan (lambung). terpapar merkuri nitrat [Hg (NO3)2] dengan
Pada insang yaitu menyebabkan aktivitas enzim yang konsentrasi berbeda Acta Aquatica, 2 (1): 66-
ada pada insang terganggu dan organ insang menjadi 69.
rusak dikarenakan insang sangat sensitif terhadap Figueiredo-Fernandes, A, A,. Ferrera-Cardoso, JV,
toksikan logam berat, efek negatif pada hati adalah Garcia-Santos, S,. Monteiro, SM,. Carrola, J,.
dengan turunnya aktivitas enzim yang akan Matos, Fontainhas-Fernandes. (2006).
menghambat proses metabolisme pada hati yang Histopathological changes in liver and gill
berdampak terhadap turunnya bobot HSI (bobot hati) epithelium of Nile tilapia, (Oreochromis
dan terjadi peningkatan cairan empedu hal ini niloticus), exposed to waterborne copper.
dikarenakan meningkatnya akumulasi merkuri dalam Pesquisa Veterinária Brasileira, 27(3) :103-109
hati ikan dan merkuri terekskresi dalam hati, selain Fujaya, Y,. (2004). Fisiologi Ikan (Dasar
itu efek negatif yang terdapat pada ginjal yaitu pada Pengembangan Teknik Perikanan). Rineka
kosentrasi merkuri yang sangat tinggi merkuri dapat Cipta. Jakarta. 179 Halaman Comparative
menyebabkan necrosis atau kerusakan sel karena Biochemistry and Physiology, (148) :53-60.
rusaknya ezim yang ada dalam proses metabolisme Henczová, M,. Deér, AK,. Filla, A,. Komlósi, V,.
dalam hati. Dan efek negatif pada lambung yaitu Mink, J,. (2008). Effects of Cu2+ and Pb2+ on
dengan meningkatnya merkuri dalam lambung maka different fish species: Liver cytochrome P450-
menurunnya kinerja enzim yang berdampak pada dependent monooxygenase activities and FTIR
penurunan nafsu makan ikan. spectra. Comparative Biochemistry and
Physiology, (148): 53-60.
DAFTAR PUSTAKA
Kehrig, HA,. Costa, M,. Moreira, I,. Malm, O,.
Akmal, Y., Saifuddin, F., & Zulfahmi, I. (2018).
(2002). Total and methyl mercury in a Brazilian
Anatomi Skeleton Ikan Keureling. In Prosiding
estuary, Rio de Janeiro. Marine Pollution
Seminar Nasional (Vol. 1, No. 1). Bulletin, 44 (10): 1018-1023.
Akmal, Y., & Rahardjo, M. F. (2018). Morphology of Lam, SH,. Winata, CL,. Tong, Y,. Korzh, S,. Lim,
appendicular skeleton of the Thai mahseer’s Tor
WS,. Korzh, V. (2006). Transcriptome kinetics
tambroides (Bleeker, 1854). Jurnal Iktiologi
of arsenic-induced adaptive response in
Indonesia, 18(3),261-274.
zebrafish liver. Physiological Genomics, 27 (3):
https://doi.org/10.32491/jii.v18i3.443
351-61.
Akmal, Y., Zulfahmi, I., & Saifuddin, F. (2018).
Loomis, TA. (1978). Toksikologi Dasar. Penerjemah
Karak-teristik morfometrik dan skeleton ikan
Donatus. Semarang: IKIP.
keureling (Tor tambroides Bleeker
Mathan, R,. Kurunthachalam, SK,. Priya, M,. (2010).
1854). Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika, 2(1),
Alterations in plasma electrolyte levels of a
35-44.
freshwater fish (Cyprinus carpio) exposed to
Akmal, Y., Zulfahmi, I., Juanda, R., Karja, N. W. K.,
acidic pH. Toxicological Environmental and

Program Studi Akuakultur. Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim


Tugas Mandiri Mahasiswa (Nazarah, 2019) | 3
Chemistry, 92 (1): 149-157. in Environment Science and Technology,
Muliari, M., Zulfahmi, I., & Akmal, Y. (2019a). 31(3):241-93
Ekotoksikologi Akuatik. Bogor: IPB Press. Zulfahmi, I,. Ridwan, Affandi, and Djamar TF
Muliari, M., Zulfahmi, I., Akmal, Y., Karja, N. W. Luman Batu, (2017a) ”Kondisi biometrik ikan
K., Nisa, C., & Sumon, K. A. (2019b). Effects nila, (Oreocromis niloticus Linnaeus 1758)
of palm oil mill effluent on reproductive yang terpapar merkuri [Biometric niloticus
hormone of female nile tilapia, oreochromis (Linnaeus 1789) after mercury 14.1:37-48.
niloticus (linnaeus 1758). Adv. Anim. Vet. Zulfahmi, I., Akmal, Y., & Batubara, A. S. (2018).
Sci, 7(11), 1035-1041. The morphology of Thai mahseer’s Tor
Palar, H,. (1994). Pencemaran dan Toksikologi tambroides (Bleeker, 1854) axial skeleton (ossa
Logam Berat. PT Rineka Cipta. Jakarta. vertebrae). Jurnal Iktiologi Indonesia. Jurnal
Palar, H,. (2004). Pencemaran dan toksikologi logam Iktiologi Indonesia, 18(2), 139–146.
berat. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 152 hlm. https://doi.org/10.32491/jii.v18i2.329
Purnomo, T,. Muchyiddin. (2007). Analisis Zulfahmi, I., Akmal, Y., & Muliari, M. (2019).
kandungan timbal (Pb) pada ikan bandeng Osteologi Ikan Keureling (Tor tambroides).
(Chanos chanos Forsk.) di Tambak Kecamatan Bogor: IPB Press.
Gresik. Neptunus, 14(1):68-77. Zulfahmi, I., Muliari, M., & Akmal, Y. (2017,
Roberts, R, J. (1978). Fish pathology. Bailliere November). Indeks Hepatosomatik Dan
Tindal. London. 571 p. Histopatologi Hati Ikan Nila (Oreochromis
Saleha, (2005). Toksisitas Mercury Nitrat Hg(NO3)2 Niloticus Linnaeus 1758) Yang Dipapar Limbah
Terhadap Benih Ikan Kakap Putih (L. calcarifer, Cair Kelapa Sawit. In Prosiding SEMDI-
Bloch). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu UNAYA (Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu
Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru. 57 Hal. UNAYA) (Vol. 1, No. 1, pp. 301-314).
Takashima, F, and T. Hibiya, (1995). An Atlas of Zulfahmi, I., Muliari, M., Akmal, Y., & Batubara, A.
Fish Histology. 2nd Edition Kondansha Ltd. S. (2018). Reproductive performance and gonad
Jepang. 195 p. histopathology of female Nile tilapia
Tresnati, J. (2013). Perubahan Jaringan Ginjal Ikan (Oreochromis niloticus Linnaeus 1758) exposed
Pari Kembang (Dasyatis kuhlil) Akhibat to palm oil mill effluent. The Egyptian Journal
Paparan Logam Merkuri (Hg). Jurnal Akuatika, of Aquatic Research, 44(4), 327-332.
2013. https://doi.org/10.1016/j.ejar.2018.09.003
Ullrich, SM, Tanton TW, Abdrashitova, S,A. (2001).
Mercury in the aquatic environment: a review of
factors affecting methylation. Critical Reviews

Program Studi Akuakultur. Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim


Tugas Mandiri Mahasiswa (Nazarah, 2019) | 4

Anda mungkin juga menyukai