Anda di halaman 1dari 3

Tugas Mahasiswa 2019

TOKSISITAS LIMBAH BUANGAN KESEHATAN IKAN


Maulida1
1
Mahasiswa Program Studi Aquakultur. Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim, Jalan Almuslim, Matang
Geulumpang Dua, Peusangan, Kabupaten Bireuen, Aceh 24261
Email: maulidaz834@gmail.com

ABSTRAK
Toksisitas merupakan uji hayati yang berguna untuk menentukan tingkat toksisitas dari
suatu zat atau bahan pencemar dan digunakan juga untuk pemantauan rutin suatu
limbah. Limbah buangan menyebabkan rusaknya jaringan fisiologi pada organ ikan
yaitu hati dapat menyebabkan pembekakan sel, insang dapat menyebabkan jaringan
lamela sehingga menghambat pertukaran oksigen, ginjal dapat menyebabkan turunnya
laju penyaringan glomerulus sehingga kadar urea darah meningkat, dan usus dapat
menyebabkan hypovitaminosis dan penurunan berat badan ikan.

Kata kunci: toksisitas, Limbah buangan, Organ ikan.

tersebut dapat bersifat reversibel sehingga dapat pulih


1. PENDAHULUAN kembali dan dapat pula bersifat irreversibel yang
Menurut Soemirat (2003) toksisitas diartikan tidak mungkin untuk pulih kembali. Uji toksisitas
sebagai kemampuan racun (molekul) untuk merupakan uji hayati yang berguna untuk
menimbulkan kerusakan apabila masuk ke dalam menentukan tingkat toksisitas dari suatu zat atau
tubuh dan lokasi organ yang rentan terhadapnya. bahan pencemar dan digunakan juga untuk
Toksisitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara pemantauan rutin suatu limbah.
lain komposisi dan jenis toksikan, konsentrasi Limbah cair atau air buangan merupakan air
toksikan, durasi dan frekuensi pemaparan, sifat yang tidak dapat dimanfaatkan lagi serta dapat
lingkungan, dan spesies biota penerima. Meningkat menimbulkan dampak yang buruk terhadap manusia,
nya kadar zat-zat pencemar yang berbahaya dapat dan lingkungan Di sisi lain, air mudah sekali
menimbulkan toksik atau racun sehingga terkontaminasi oleh bahan-bahan pencemar sehingga
mengganggu proses kehidupan dan setelah mencapai dapat mengganggu kesehatan organ ikan (hati,
kadar tertentu dapat mematikan hewan peliharaan insang, ginjal, dan pencernaan) (Darmono, 2001).
(Zulfahmi et al., 2017); (Zulfahmi et al., 2018); Berdasarkan teori, insang ikan nila terdiri dari
(Akmal et al., 2018d); (Muliari et al., 2019a); sepasang filamen yang ditutupi oleh epitel yang tipis
(Muliari et al., 2019b). Ikan salah satu organisme yang disebut lamella tempat pertukaran oksigen,
sangat rentan terhadap toksikan logam jika terus- karena merupakan tempat dimana darah banyak
menerus terpapar di media hidupnya dan dapat zat beredar dan tempat penyaringan air yang masuk
toksikan tersebut dapat masuk melalui insang dan melalui mulut, maka insang menjadi peka terhadap
pakan yang terkontaminasi. Faktor lingkungan seperti perubahan lingkungan dan pencemaran (Storrer,
toksik perairan dari dan kelainan genetik dapat 1961). Dan menurut Klein (1983) menyatakan bahwa
mempengaruhi keabnormalan tulang rangka ikan pencemaran akan berpengaruh pada kondisi lamella
(Zulfahmi et al., 2018); (Akmal et al., 2018a); insang sehingga menyebabkan peradangan dan
(Akmal et al., 2018b); (Akmal et al., 2018c); (Akmal pembengkakan akibat adanya benda asing, bahkan
et al., 2019); (Zulfahmi et al., 2019). perubahan warna lamella dan nekrosis (kerusakan
Toksikan merupakan zat (berdiri sendiri atau pada sel insang). Limbah buangan juga terpapar pada
dalam campuran zat, limbah, dan sebagainya) yang organ ikan lainnya seperti hati.
dapat menghasilkan efek negatif bagi semua atau Hati merupakan organ yang banyak
sebagian dari tingkat organisasi biologis (populasi, berhubungan dengan senyawa kimia sehinga mudah
individu, organ, jaringan, sel, biomolekul) dalam terkena efek toksik (Loomis, 1979). Kemudian organ
bentuk merusak struktur maupun fungsi biologis. ikan lainnya yang terpapar limbah buangan adalah
Toksikan dapat menimbulkan efek negatif bagi biota ginjal. Ginjal adalah organ yang mempunyai
dalam bentuk perubahan struktur maupun fungsional, pembuluh darah yang sangat banyak (sangat
baik secara akut maupun kronis/ sub kronis. Efek vaskuler), tugas dasarnya adalah menyaring atau

Program Studi Akuakultur. Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim


Tugas Mandiri Mahasiswa (Maulida, 2019) | 1


Tugas Mahasiswa 2019
membersihkan darah dan membuang produk akhir yang sampai ke masing masing tubulus yang masih
metabolisme tubuh (Smeltzer, 2002). Dan selanjutnya berfungsi akan menjadi lebih besar daripada keadaan
organ ikan yang berpotensi terkena dampak zat toksit normal (William, 2009). Ginjal melakukan dua
yaitu pencernan. Menurut Priosoetyanto (2010) Usus fungsi utama: pertama, mengekskresikan sebagian
merupakan salah satu organ pencernaan yang sering besar produk akhir metabolisme tubuh, dan kedua,
terpapar oleh zat polutan. mengatur konsentrasi cairan tubuh. Nefron teleoste
terdiri dari glomerulus dan tubulus. Glomerulus
berfungsi menyaring cairan, sedangkan tubulus
2. PEMBAHASAN mengubah cairan yang disaring menjadi urin. Dengan
demikian nefron dapat membersihkan atau
Kerusakan pada hati menjernihkan plasma darah dari zat-zat yang tidak
Menurut Loomis (1978) Hati merupakan dikehendaki ketika melalui ginjal. Filtrasi dapat
organ yang banyak berhubungan dengan senyawa terjadi pada glomerulus karena jaringan kapiler
kimia sehingga mudah terkena efek toksik. Diantara
berbagai zat yang masuk ke dalam hati bersama Kerusakan pada usus
darah, kemungkinan ada zat yang mampu Usus merupakan salah satu organ yang sering
menginduksi kerusakan hati. Tingkat kerusakan hati terpapar oleh penyakit. Pada penyakit usus adalah
dikategorikan menjadi tiga: (1) tingkat ringan yaitu gangguan yang lebih umum tinja, nyeri dan perut
perlemakan hati yang ditandai dengan pembengkakan kembung, hypovitaminosis dan penurunan berat
sel. (2) tingkat sedang yaitu kongesti dan hemoragi, badan yang cepat untuk penyakit usus tidak khas.
sedangkan (3) tingkat berat ditandai dengan nekrosis. Terdapatnya tanda hitam pada jaringan organ usus
Logam berat tersebut juga menyerang pada organ sesuai dengan pernyataan Priosoetyanto (2010) yang
ikan lainnya seperti insang. menyatakan salah satu kerusakan pada histologi usus
ikan menujukkan adanya tanda hitam, yaitu kematian
Kerusakan pada insang sel pada jaringan usus ikan.
Insang ikan merupakan respirasi utama yang
bekerja dengan mekanisme difusi permukaan dari 3. KESIMPULAN
gas-gas respirasi (oksigen dan karbondioksida) antara Tercemarnya limbah cair buangan
darah dan air, dengan demikian perubahan-perubahan mengakibatkan kerusakan yang meliputi insang
lingkungan perairan akan secara langsung berdampak menyebabkan peradangan dan pembengkakan akibat
kepada struktur (Saputra, 2013). Insang ikan nila adanya benda asing pada hati menyebabkan efek
terdiri dari sepasang filament yang ditutupi oleh toksik sedangkan ginjal menyebabkan terakumulasi
epitel yang tipis yang disebut lamella tempat bahan toksik yang masuk ke dalam tubuh ikan dan
pertukaran oksigen, karena merupakan tempat pada usus gangguan yang lebih umum yaitu tinja,
dimana darah banyak beredar dan tempat nyeri dan perut kembung.
penyaringan air yang masuk melalui mulut, maka
insang menjadi peka terhadap perubahan lingkungan DAFTAR PUSTAKA
dan pencemaran (Storrer, 1961). Akmal, Y., Saifuddin, F., & Zulfahmi, I. (2018).
Anatomi Skeleton Ikan Keureling. In Prosiding
Kerusakan pada ginjal Seminar Nasional (Vol. 1, No. 1).
Ginjal adalah organ yang mempunyai Akmal, Y., & Rahardjo, M. F. (2018). Morphology
pembuluh darah yang sangat banyak (sangat of appendicular skeleton of the Thai mahseer’s
vaskuler), tugas dasarnya adalah “menyaring atau Tor tambroides (Bleeker, 1854). Jurnal
membersihkan” darah dan membuang produk akhir Iktiologi Indonesia, 18(3),261-274.
metabolism tubuh (Smeltzer, 2002). Ginjal ikan Akmal, Y., Zulfahmi, I., & Saifuddin, F. (2018).
menyerap sejumlah garam dan melepaskan garam Karak-teristik morfometrik dan skeleton ikan
tersebut ke alira darah. Ginjal ikan juga memiliki keureling (Tor tambroides Bleeker
pompa ion yang akan menangkap garam dari air serta 1854). Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika, 2(1),
melepaskan amonia dan hasil buangan lainnya (Karl, 35-44.
1962). Gagal ginjal kronik yang disebabkan zat Akmal, Y., Zulfahmi, I., Juanda, R., Karja, N. W. K.,
logam berat (Pb) ditandai dengan penurunan laju & Nisa, C. (2018, December).
penyaringan glomerulus (GFR), sehingga kadar urea Histopathological changes in gill of Nile tilapia
darah meningkat, kenaikan kadar urea darah dan (Oreochromis niloticus) after palm oil mill
meningkatnya proses penyaringan oleh nefron yang effluent exposure. In IOP Conference Series:
mengalami hipertropi, menyebabakan muatan solut
Program Studi Akuakultur. Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim
Tugas Mandiri Mahasiswa (Maulida, 2019) | 2


Tugas Mahasiswa 2019
Earth and Environmental Science (Vol. 216, Zulfahmi, I., Akmal Y., Muliari. (2019). Osteologi
No. 1, p. 012003). IOP Publishing. Ikan Keureling (Tor tambroides). Bogor: IPB
Akmal, Y., Saifuddin, F., & Zulfahmi, I. (2019). Press; ISBN: 978-602-440-641-7
Karakteristik Morfometrik Dan Studi Osteologi
Ikan Keureling. Prosiding Biotik, 5(1).
Darmono. (2001). Lingkungan Hidup dan
Pencemaran. UI-Press. Jakarta.
Karl, L. (1962). Ichtyologi. John Willey & Sons. Inc:
New York.
Klein, L. (1983). River Pollution 2: Cause and
Effects. Butterworth. London
Loomis, TA. (1978). Tokailogi Dasar. Penerjemah
Donatus. Semarang : IKIP.
Muliari, M., Zulfahmi, I., & Akmal, Y. (2019).
Ekotoksikologi Akuatik. Bogor: IPB Press.
Muliari, M., Zulfahmi, I., Akmal, Y., Karja, N. W.
K., Nisa, C., & Sumon, K. A. (2019b). Effects
of palm oil mill effluent on reproductive
hormone of female nile tilapia, oreochromis
niloticus (linnaeus 1758). Adv. Anim. Vet.
Sci, 7(11), 1035-1041.
Priosoetyanto, B, P, dkk. (2010). Gambaran
Histopatologi Insang, Usus, dan Otot Ikan
Mujair (Oreochromis mossambicus) yang
Berasal dari Daerah Ciampea, Bogor.
Indonesian Journal of Veterinary Science dan
Medicine Vol II No.1, Desember 2010.
Saputra, H. M., Marusin, N., dan Santoso, P. (2013).
Struktur Histologi Insang dan Kadar
Hemoglobin Ikan Asang (Osteochilus hasseltii
C.V) di Danau Singkarak dan Maninjau,
Sumatera Barat. J. Bio. UA. 2303-2162.
Smeltzer. (2002) .Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddart (Alih bahasa Agung
Waluyo) Edisi 8 vol.3. Jakarta :EGC
Soemirat, Juli. (2003). Toksikologi Lingkungan.
Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Storer T & Usinger R. (1961). Element of Zoology,
2nd ed. McGraw Hill Book Publishing Co.,
New York.
William. (2009). Akuntansi Biaya. Buku 1. Edisi
Keempat Belas, Jakarta: Salemba Empat.
Zulfahmi, I,. Muliari, Akmal, Y,. Batubara AS.
(2018) Reproductive performance and gonad
histopathology of famale Nile Tilapia
(Orechromis niloticusLinnaeus 1758). Exposed
to palm oil mill effluent. The EgyptianJournal
of Aquatic Research 44: 327-332.
Zulfahmi, I., Akmal, Y., & Batubara, A. S. (2018).
The morphology of Thai mahseer’s Tor
tambroides (Bleeker, 1854) axial skeleton (ossa
vertebrae). Jurnal Iktiologi Indonesia, 18(2),
139-149.

Program Studi Akuakultur. Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim


Tugas Mandiri Mahasiswa (Maulida, 2019) | 3

Anda mungkin juga menyukai