Anda di halaman 1dari 17

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjuan Pustaka


Menurut Ichwan dkk di dalam Jurnal Informatika Vol.3 No. 2 (2012:15)
“Monitoring (pemantauan) adalah pemantauan yang dapat di jelaskan sebagai
kesadaran (awaerenees) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar
tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang
menunjukkan pergerakan kearah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan
memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan
evaluasi yang di selesaikan dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan
untuk tujuan tertentu.
Menurut Raffa (1995) sistem Monitoring pada Oli Engine pada unit
kendaraan ringan sebagai pemberi informasi kepada pengendara untuk
melaksanakan pergantian oli mesin kendaraan, dimana sistem ini menampilkan
suatu indikator yang dapat menandakan pergantian oli (James M. Raffa)
Menurut Scott Ling (2012) sistem monitoring diperlukan untuk setiap
komponen di kendaraan yang dimana bertujuan untuk memberi tahu bagi
pengemudi bahwa semua komponen yang terkait dalam suatu kendaraan agar
selalu termonitoring sempurna, beberapa hal yang sekarang di bus memiliki
sistem monitoring bagi setiap bagian komponennya, seperti Oli Mesin, RPM,
Speedometer, Fuel Tank, suhu mesin, dan juga Indicator LED Alternator
(Raymond Scott Ling)
L.R. Valentino (2012) melakukan penelitian tentang Aplikasi monitorong
ketinggian level air menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04 yang bertujuan
untuk memberitahu karyawan/operator selain itu dapat membatu
karyawan/operator delam menyajikan laporan sensor ketinggian air secara
komputerisasi di PDAM Tirta Bening Kab.Pati.
2.2. Teori Dasar
2.2.1. Pengenalan Unit
Scania adalah suatu model dump truck yang berfungsi untuk
mengangkut material berupa tanah, pasir, serta batu yang diisikan oleh
excavator, wheel loader, ataupun shovel. Dump truck ini memiliki dua bagian
utama yaitu bagian atas dan bagian bawah, bagian atas meliputi cabin, dump
body, box battery, air cleaner dan bagian bawah meliputi engine, real wheel,
front wheel. Dump truck secara garis besar di bagi menjadi dua tipe yaitu
mechanical dump truck dan electrical dump truck. dump truck sangat cocok
untuk di operasikan di area tambang, dengan kapasitas angkut yang cukup
besar alat ini menjadi sangat produktif.

Gambar 2.1 Unit Scania


Sumber : Dokumentasi Pribadi
Arti kode pada unit:
2.2.2. Rancang Bangun
Kata “rancang” merupakan kata sifat dari “perancangan” yakni
merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis dari
sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan
detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan (Pressman,
2005). Proses menyiapkan spesifikasi yang terperinci untuk mengembangkan
sistem yang baru (Ladjamuddin, 2002). Kata “bangun” merupakan kata sifat
dari “pembangunan” adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun
mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan
maupun sebagian (Pressman, 2005). Dengan demikian pengertian rancang
bangun merupakan kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk
paket perangkat lunak kemudian menciptakan sistem tersebut ataupun
memperbaiki sistem yang sudah ada.
2.2.3. Sistem Kemudi
Sistem kemudi merupakan suatu mekanisme pada kendaraan yang
berfungsi untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda
depan. Pada perkembangannya pengaturan arah roda belakang untuk
membantu belok atau bahkan sebagai pengatur utama saat belok juga ada.
Sistem kemudi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu steering column,
steering gear dan steering linkage. Steering column terdiri dari steering main
shaft dan column tube. Steering column terpasang pada body melalui
brakeaway bracket, sehingga saat terjadi benturan steering column dapat
terlepas dengan mudah. Untuk mengurangi pemindahan kejutan jalan, pada
steering main shaft dipasangkan universal joint.

Gambar 2.1 Sistem Kemudi


Sumber : (http://staffnew.uny.ac.id/upload/132300108/lainlain/Materi+PLPG-
Buku+PWR+STEERING+PORTRAIT.pdf)
2.2.4. Power Steering
Power steering adalah sebuah sistem hidrolik (servo hidrolik) yang
berfungsi untuk memperingan tenaga yang dibutuhkan untuk memutarkan
kemudi terutama pada kecepatan rendah dan menyesuaikannya pada
kecepatan menengah serta tinggi. Pada kecepatan rendah gaya gesek ban
dengan jalan cukup tinggi, apalagi untuk tipe ban tekanan rendah dengan
telapak ban yang lebar.
Power steering ada dua tipe, yaitu tipe integral dan tipe rack and pinion.
Tipe integral kebanyakan untuk steering gear tipe recirculating ball.
Dinamakan integral karena power piston dan gear haousing jadi satu
kesatuan, sedangkan pada rack and pinion power silinder dan gear housing
terpisah.

Gambar 2.2 Power Steering


Sumber : (https://muharfan95.wordpress.com/materi-3/sistem-power-
steering/)
2.2.5. Komponen Power Steering
Power steering hidrolik terdiri dari 3 komponen utama, yaitu : pompa,
control valve dan power cylinder.

Gambar 2.3 Komponen power steering


Sumber : (http://riwadgalang.blogspot.com/2012/06/power-steering.html)

1. Pompa Power Steering


Pompa berfungsi untuk membangkitkan tekanan hidrolik yang diperlukan
untuk tekanan kerja. Tipe pompa banyak sekali, antara lain : pompa torak,
membran, plunger, roda gigi luar, roda gigi dalam, vane, screw dan lain-lain.
Tekanan yang diperlukan merupakan tekanan secara menerus (continue),
sehingga tipe pompa yang digunakan adalah tipe Vane atau Roda Gigi.
Pompa menghasilkan tekanan dengan memanfaatkan putaran mesin, sehingga
volume pemompaan sebanding dengan putaran mesin.

Gambar 2.4 Pompa Power Steering


Sumber : (https://autoline.info/-/sale/power-steering-
reservoirs/truck/dvuhkonturnyy--17041115481479098200)

2. Control Valve
Pengatur arah aliran fluida bertekanan ke power silinder adalah control
valve. Poros control valve dipasang pada steering shaft. Jika steering shaft
pada posisi normal, control valve juga pada posisi normal sehingga fluida
langsung kembali ke recervoir.
Jika steering shaft berputar maka control valve berputar dan mengatur arah
aliran fluida dari pompa ke power silinder sisi belok dan mengatur arah fluida
pada power silinder sisi satunya berhubungan dengan recervoir. Begitu
proses puntiran saat belok selesai maka kerja control valve juga selesai.
Dengan kata lain, kerjanya control valve hanya sesaat saja.
Control valve ada 3 (tiga) jenis yaitu : spool valve, rotary valve dan
flapper valve. Semua jenis control valve bekerja berdasarkan puntiran belok
yang terjadi. Pemantauan puntiran belok dilakukan oleh batang besi yang
dinamakan torsion bar. Control valve kerjanya tergantung dari besarnya
puntiran torsion bar. Pada saat tidak ada tekanan fluida, jika torsion bar
berputar sampai derajat tertentu maka akan menyentuh valve shaft stopper
dan akan langsung memutar pinion shaft dan menggerakkan rack, sehingga
jika sistem power steering gagal bekerja, kemudi secara manual masih
bekerja dengan sempurna.

Gambar 2.5 Control Valve


Sumber : https://autoline.info/-/sale/power-steering-
reservoirs/truck/dvuhkonturnyy--17041115481479098200
3. Power Silinder
Merupakan tempat piston bekerja menggerakkan roda gigi kemudi. Power
Cylinder merupakan sebuah silinder mekanik yang mengandung sebuah
piston internal yang terhubung dengan sebuah output rod. Power Cylinder
ditempatkan pada steering linkage, biasanya terletak pada tengah-tengah dari
relay rod. Kemudian Cylinder output diletakkan pada rangka kendaraan,
biasanya melalui sebuah double bushing. Fluida hidrolik memasuki power
piston melalui high pressure hoses dari valve.

Gambar 2.6 Power Silinder


Sumber : http://otomediashare.blogspot.com/2016/03/pengertian-dan-
komponen-power-steering.html

4. Reservoir Tank
Merupakan komponen yang terletak pada hidraulik pump yang berfungsi
untuk menampung cadangan minyak atau oli power steering.komponen ini
dilengkapi dengan Tutup reservoir yang dilengkapi dengan ventilasi agar
tekanan didalam Sistem power steering stabil saat hidrolik power steering
bekerja.

Gambar 2.7 Reservoir Tank


Sumber : (https://autoline.info/-/sale/power-steering-
reservoirs/truck/dvuhkonturnyy--17041115481479098200)
5. Hose
Hose (Selang) ini berfungsi yang menyalurkan oli yang bertekanan tinggi
dari Vane Pump ke bagian Rack Pinion/Gearbox, dengan perputaran/rotasi
yang sangat cepat maka dapat menimbulkan efek bunyi jika bahan selang
yang dipakai kurang bagus kualitasnya.
Gambar 2.8 Hose
Sumber : (http://riwadgalang.blogspot.com/2012/06/power-steering.html)

2.2.6. Cara Kerja Power Steering


Adapun cara kerja power steering pada kendaraan sebagai berikut:

a. Cara Kerja Power Steering pada saat berjalan lurus


Pada saat kendaraan berjalan lurus maka roda kemudi juga dalam
keadaan normal ( tidak berputar ke kanan ataupun ke kiri). Diamnya roda
kemudi pada kondisi normal maka control valve pun dalam kondisi normal
dengan arah lurus vertical. Hal ini mengakibatkan aliran fluida dari pumpa
akan diteruskan ke segala arah ( kenanan, ke kiri dan kembali ke pompa)
dengan jumlah aliran yang seimbang. Aliran yang sama mengalir pada power
silinder A dan B. Akibatnya cilinder piston akan tetap berada ditengah karena
menerima tekanan yang seimbang. Dan akhirnya rack pinion juga akan tetap
pada posisi normal.

Gambar 2.9 Kondisi berjalan lurus


Sumber : http://lksotomotif.blogspot.com/2018/10/fungsi-komponen-dan-
prinsip-kerja-power.html
b. Cara Kerja Power Steering pada saat berbelok
Pada saat roda kemudi dibelokkan maka control valve juga akan
bergerak sesuai dengan arah belokan roda kemudi. Pada contoh gambar 2.10
bahwa roda kemudi diputar kearah kiri ( berbelok ke kiri). Ini akan
mengakibatkan control valve bergerak berlawanan arah jarum jam. Akibatnya
arah aliran minyak pun akan berubah arahnya. Dimana aliran minyak dari
pumpa hanya disalurkan ke power silinder B, sedangkan cairan minyak pada
power silinder A akan keluar ke ruang control valve dan kembali ke pompa.
Akibatnya terjadi perbedaan tekanan antara Power silinder A dengan B,
dimana power silinder A lebih kencil sedangkan power silinder B lebih besar.
Akibatnya silinder piston akan bergerak ke kiri. Gerakan ini akan diteruskan
ke rack pinion untuk menggerakkan roda depan berbelok ke kiri.

Gambar 2.10 Kondisi berbelok


Sumber : http://lksotomotif.blogspot.com/2018/10/fungsi-komponen-dan-
prinsip-kerja-power.html

2.2.7. Minyak Pelumas (Oli)


Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di
antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan
fraksi hasil destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-135 derajat
celcius. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua
permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak
dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama
adalah oli mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.(Wikipedia)
Minyak pelumas merupakan hal penting dalam performance unit.
Adapun fungsi dari oli adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Pelumas
Jika dua permukaan engine/mesin yang saling menempel bergerak, maka
akan menimbulkan gaya gesekan pada permukaan itu. Minyak pelumas
akan menciptakan oil film atau lapisan oli di antara permukaan yang
saling bergesekan sehingga mencegah kontak langsung antar komponen,
dengan demikian akan mengurangi keausan dan kehilangan tenaga akibat
gesekan itu.
2. Sebagai Pendingin
Panas yang timbul akibat terjadinya gesekan maupun akibat panas
pembakaran. Bila panas ini tidak diserap maka keausan komponen mesin
akan semakin cepat. Oli akan mendinginkan komponen-komponen mesin
dengan cara bersirkulasi melalui komponen – komponen tersebut dan
menyerap panas untuk dikeluarkan dari mesin.
3. Sebagai Penyekat/Perapat
Antara piston dan silinder diperlukan sifat kedap udara, sehingga
kebocoran antara ruangan diatas piston dan dibawah piston dapat dicegah,
walaupun sudah ada ring piston kekedapan ini tidak dapat dijamin. maka
juga berfungsi sebagai penyekat sehingga kehilangan tenaga akibat
kebocoran kompresi melalui celah piston dan silinder dapat dikurangi.
4. Sebagai Anti Korosi/Karat
Pelumasan menciptakan oli film yang menghindarkan permukaan logam
tidak terkena udara dan air secara langsung, sehingga tidak terjadi korosi.
5. Sebagai Pembersih
Oli yang bersirkulasi membersihkan saluran-saluran agar tidak tersumbat
oleh kotoran atau butiran logam (debu metalik/gram).
6. Sebagai Bantalan (Peredam)
Pada bagian-bagian mesin yang mengalami gaya tekan yang besar seperti
pada ball bearing, roller bearing dan roda gigi, tekanan yang sangat tinggi
terjadi pada permukaan kontak, yang akan mengakibatkan keausan dan
kerusakan. Dalam hal ini oli menyebarkan tekanan dan menyerap
getarannya.
7. Sebagai Pemindah Tenaga
Untuk memindahkan tenaga dari komponen-komponen mesin atau engine
yang satu ke yang lainnya dibutuhkan oli sebagai medianya.
Ketika oli pelumas yang digunakan pada engine harus memenuhi
berbagai macam fungsi seperti yang telah ditunjukkan diatas, berbagai
macam bahan tambah (additive) seperti oxidation inhibitor, extreme
pressure agent, defoaming agent, dan lain-lain harus ditambahkan pada
bahan dasar oli (base oil) untuk mendapatkan sifat-sifat tersebut. Bahan
dasar oli yang digunakan sebagai pelumas mencapai 90% sedangkan
selebihnya adalah bahan tambah.
Berikut ini berbagai macam bahan tambah (additive) yang ditambahkan
pada bahan dasar pelumas untuk memperbaiki sifat pelumas.
1. Anti foam berfungsi meminimalisir terjadinya gelembung udara yang
timbul akibat kerja piston, sehingga oksidasi dan kontak antar metal secara
langsung juga dapat diminimalisir.
2. Anti Oxidant berfungsi mencegah reaksi berantai proses oksidasi yang
dapat berakibat menebalnya lapisan pelumas secara berlebih dan berpotensi
terjadinya sludge.
3. Anti Wear berfungsi mencegah panas berlebih yang timbul akibat gesekan
antar permukaan metal karena akselerasi dan deselerasi serta beban berat
terhadap kinerja mesin.
4. Corrosion & Rust Inhibitor berfungsi mencegah kerusakan permukaan
metal dan karat yang mungkin timbul akibat reaksi acid (asam) ataupun
oksidasi udara.
5. Detergent berfungsi mencegah terjadinya kontaminasi pelumas dari sisa
pembakaran dan mempertahankan permukaan metal tetap bersih.
6. Dispersant berfungsi menetralisir sisa pembakaran yang bersifat
kontaminasi sehingga dapat meminimalisir meningkatnya kekentalan pelumas
dan terbentuknya sludge serta oksidasi.
7. Friction Modifier berfungsi meningkatkan kinerja pelumasan pada
permukaan metal yang bergerak sehingga gesekan yang bersifat abrasi dan
noise dapat diminimalisir.
8. Pour Point Depressants berfungsi membantu stabilisasi kekentalan
pelumas pada temperatur sangat rendah, sehingga pelumas tidak
mengental/membeku serta timbulnya wax yang dapat menghambat flow
pelumas dapat diminimalisir.
9. TBN berfungsi menetralisir sifat asam yang mungkin timbul akibat kinerja
pelumasan pada temperatur tinggi ataupun persenyawaan zat pembakar.

2.2.8. Jenis-jenis Oli


a. Oli Mesin
Oli mesin terbagi dalam tiga jenis oli, ialah oli mineral, semi sintetik dan
full sintetik. Oli mineral merupakan oli yang terbuat dari bahan minyak bumi
(based oil), untuk oli semi sintetik merupakan oli yang terbuat dari kombinasi
antara oli mineral dan sintetik, sedangkan oli full sintetik terbuat dari bahan
murni oli sintetik yang dikembangkan untuk pemakaian lebih tahan lama
pada mesin mobil.
Pada oli mesin ukuran kental penggunaan telah di tetapkan oleh SAE
(Society Automotive Engineers) terhadap iklim di Indonesia yang terletak di
wilayah tropis menggunakan 15W-30 sampai 20W/50 Bagi mutu atau
kualitas disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute), ditandai
dengan huruf kapital. Untuk tipe mobil bensin umumnya menggunakan huruf
S (service/spark) dan pada bensin menggunakan huruf C (comercial).
b. Oli Transmisi
Oli juga digunakan dalam transmisi kendaraan. Terutama untuk ini, telah
dikenal ada dua jenis oli transmisi ialah untuk transmisi manual dan matik,
penggunaan oli-pun tentu tidak sama. Oli transmisi manual mampu
digunakan sampai 10.000 km, itu berarti oli bisa digunakan sampai sejauh
10.000 km dalam keadaan jalan, tidak termasuk dalam kondisi macet atau tiap
enam bulan sekali.
c. Oli Gardan
Umumnya penggantian oli gardan dilakukan bersamaan dengan oli
transmisi, Gantilah oli gardan secara teratur setiap 20.000 km, dan gunakan
nilai kekentalan pelumas tepat yang dianjurkan produsen kendaraan.
d. Minyak Rem
Sama seperti oli mesin, minyak rem ini juga memiliki grade-nya seperti
halnya SAE dan API, yang dinyatakan dalam satuan DOT(Department Of
Transportation). DOT merupakan nilai titik didih dari minyak rem dalam
meredam panas akibat pengereman, semakin rendah angka DOT kemampuan
meredam panasnya juga kecil. Umumnya minyak rem DOT 3 yang umum
digunakan untuk kendaraan harian, sementara DOT yang tinggi seperti DOT
5 dipergunakan untuk kendaraan lomba.
e. ATF(Automatic Transmission Fluid)
Pada perangkat power steering tidak lepas dari penggunaan oli. Oli pada
powersteering digunakan sebagai pompa hidraulik sehingga meringankan
pengguna kendaraan mobil untuk menggerakan pengendali stir mobil.
Dipasaran terdapat DOT 3, DOT 4, dan DOT 5. Makin tinggi angka
DOT-nya, makin rentan terhadap masa pakai.

2.2.9. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara getaran listrik menjadi
getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan
loudspeaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada
diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi
elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung
dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada
diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma
secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan
suara.(H.Riandi, 2013)
Buzzer aktif adalah buzzer yang bisa mempunyai suaranya sendiri,
sehingga buzzer jenis ini dapat berdiri sendiri, kita cukup menghubungkannya
ke listrik dan terdengar suara. Tanpa perlu tambahan rangkaian oscilator.
Buzzer pasif adalah buzzer yang tidak mempunyai suaranya sendiri. Sehingga
perlu kita perlu ditambahkan suara atau nada. Dibutuhkan rangkaian oscilator
untuk membangkitkan suara buzzer pasif ini. Speaker adalah salah satu
contoh buzzer pasif. Terlihat pada gambar 2.17 terdapat buzzer aktif dan
buzzer pasif
Gambar 2.17 Buzzer Aktif & Buzzer Pasif
Sumber : (Ulum, Bahar.2017)

2.2.10. Diagram Blok


Diagram blok adalah diagram dari sebuah sistem, dimana bagian
utama atau fungsi yang diwakili oleh blok-blok yang dihubungkan dengan
garis, yang menunjukkan hubungan dari blok. Suatu penyajian bergambar
dari fungsi yang dilakukan oleh tiap komponen dan aliran sinyalnya. Dalam
suatu diagram blok, semua variabel sistem saling dihubungkan dengan
menggunakan blok fungsional seperti pada gambar 2.18. Diagram blok
mengandung informasi perilaku dinamik tetapi tidak mengandung informasi
mengenai konstruksi fisik dari sistem. Oleh karena itu, beberapa sistem yang
berbeda dan tidak mempunyai relasi satu sama lain dapat dinyatakan dalam
diagram blok yang sama. Diagram blok suatu sistem adalah tidak unik. Suatu
sistem dapat digambarkan dengan diagram blok yang berbeda bergantung
pada titik pandang analisis.

Gambar 2.18 Contoh Diagram Blok

2.2.11. Flowchart
Flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang
menggambarkan urutan proses atau langkah-langkah penyelesaian suatu
masalah. Flowchart berguna untuk membantu para analisis dan progammer
untuk memecahkan masalah secara detail dan mempermudah menganalisis
alternatif-alternatif lain dalam pengoprasian. Pada tabel 2.3 terdapat simbol-
simbol dan keterangannya untuk mempermudah dalam membuat sebuah
flowchart.

Tabel 2.3 Tabel Pedoman Pembacaan Flowchart


NO. SIMBOL NAMA KETERANGAN

Simbol untuk permulaan


1 Terminal
atau akhir dari suatu
program

Catatan/data yang direkam


2 Catatan Data sebelumnya dalam
dokumen atau formulir.

Simbol untuk kondisi yang


akan menghasilkan
3 Keputusan
beberapa kemungkinan
jawaban/aksi.

Simbol penghubung pada


4 Penghubung lembar/halaman yang
sama.

Sombol yang
5 Proses menunjukkan pengolahan
data.

6 Arah Arus Penghubung antara


prosedur / proses.
Sebuah dokumen atau
7 Dokumen
laporan.

Menunjukkan proses yang


8 Operasi Manual
dikerjakan secara manual.

Sumber : Sularso, S Kiyokatsu. 1979. “Dasar Perancangan Dan Pemilihan


Mesin”.PT. Pradya Paramita.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai