Judul Hubungan Ketersediaan Buah Dan Sayur Dengan Tingkat Konsumsi Pada
Remaja Di SMPN 14 Kota Bengkulu Tahun 2017
Penulis Helda Dwi Mardiana, Anang Wahyud, Demsa Simbolon
Tahun
variabel Variabel bebas : Ketersediaan Buah di Rumah, Sosial Ekonomi
Variabel terikat : Tingkat Konsumsi Buah dan sayur pada remaja
Hasil Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value sebesar 0,000 yang
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ketersediaan
buah di rumah dengan tingkat konsumsi buah. Odds ratio menunjukkan
bahwa responden yang memiliki ketersediaan buah di rumah baik
memiliki peluang 88 kali lebih besar untuk mengonsumsi buah
dibandingkan dengan responden yang memiliki ketersediaan buah di
rumah kurang. Pada penelitian, tersedianya buah dikarenakan orangtua
mereka selalu membelikan buah dirumahnya sekalipun siswa
memberitahukan buah kesukaannya.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value sebesar 0,024 yang
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ketersediaan
sayur di rumah dengan tingkat konsumsi sayur. Odds ratio menunjukkan
bahwa responden yang memiliki ketersediaan sayur di rumah baik
memiliki peluang 26,5 kali lebih besar untuk mengonsumsi sayur
dibandingkan dengan responden yang memiliki ketersediaan sayur di
rumah kurang.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value sebesar 0,003 yang
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sosial ekonomi
(pendapatan orangtua) dengan tingkat konsumsi buah. Odds ratio
menunjukkan bahwa responden dengan sosial ekonomi (pendapatan
orangtua) yang tinggi memiliki peluang 8,9 kali untuk mengonsumsi buah
dibandingkan dengan responden yang sosial ekonomi rendah.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value sebesar 0,008 yang
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sosial ekonomi
(pendapatan orangtua) dengan tingkat konsumsi sayur. Odds ratio
menunjukkan bahwa responden dengan sosial ekonomi (pendapatan
orangtua) yang tinggi memiliki peluang 13,4 kali untuk mengonsumsi
sayur dibandingkan dengan responden yang sosial ekonomi rendah.
Judul jurnal Journal Agroscience
Judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pembelian Sayuran
di Pasar Tradisional (Studi Kasus Pasar Muka Cianjur)
Penulis Dedeh Siti Saodah dan Rosda Malia
Tahun 2017
variabel Variabel bebas : gaya hidup, sikap, kualitas, harga, dan lokasi
Variabel terikat : keputusan pembelian
Hasil Pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian
Pada kolom sig pada tabel Coefficients didapat nilai sig. 0,000. Ternyata
nilai sig. 0,000 > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya gaya hidup
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dikarenakan
seringnya konsumen mengkonsumsi sayuran, dalam menu sehari-harinya
sayuran selalu ada, seringnya berbelanja sayuran dan mengkonsumsi
sayuran dalam bentuk lalaban serta seiring dengan berjalannya waktu
masyarakat mulai memahami dan menyadari bagaimana pentingnya
kesehatan bagi tubuh mereka.
Pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian
Pada kolom sig pada tabel Coefficients didapat nilai sig. 0,922. Ternyata
nilai sig. 0,922 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya sikap tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini dikarenakan meskipun
konsumen mengetahui tentang banyaknya kandungan gizi yang terdapat di
dalam sayuran serta banyaknya manfaat yang diperoleh dari
mengkonsumsi sayuran baik untuk kesehatan tidak mempengaruhi sikap
konsumen dalam keputusan pembeliannya.
Pengaruh kualitas terhadap keputusan pembelian
Pada kolom sig pada tabel Coefficients didapat nilai sig. 0,919. Ternyata
nilai sig. 0,919 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya kualitas
tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini dikarenakan para
konsumen beranggapan bahwa kualitas sayuran yang dijual di Pasar Muka
Cianjur kualitasnya sudah cukup bagus, segar dan sebanding dengan
kualitas sayuran yang dijual di pasar lain.
Pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian
Pada kolom sig pada tabel Coefficients didapat nilai sig. 0,004. Ternyata
nilai sig. 0,005 < 0,05 maka Ho ditolakdan Ha diterima artinya lokasi
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini dikarenakan lokasi
pasar terletak di pusat Kota Cianjur sehingga berada pada posisi yang
cukup strategis, lokasi mudah dijangkau, jarak dari rumah cukup dekat,
lebih dekat dengan pusat perbelajaan lainnya, produk selalu tersedia di
tempat penjualan serta tersedianya fasilitas angkutan umum.
Judul jurnal
Judul Hubungan Sikap, Pengetahuan, Ketersediaan dan Keterparan Media Massa
dengan Konsumsi Buah dan Sayur Pada Siswa SMPN 8 Depok Tahun
2013
Penulis Soraya Farisa
Tahun 2012
variabel Variabel bebas : preferensi, uang jajan, ketersediaan di rumah
Variabel terikat : konsumsi buah dan sayur
Hasil Hubungan preferensi dengan konsumsi buah dan sayur.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p-value sebesar 0,432, sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak ada hubunga yang bermakna antara preferensi
dengan konsumsi buah dan sayur.
Hubungan uang jajan dengan konsumsi buah dan sayur.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p-value sebesar 0,148, sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak ada hubunga yang bermakna antara uang
jajan dengan konsumsi buah dan sayur.
Hubungan ketersediaan di rumah dengan konsumsi buah dan sayur.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p-value sebesar 0,03, sehingga
dapat dikatakan bahwa ada hubunga yang bermakna antara ketersediaan di
rumah dengan konsumsi buah dan sayur. Odds ratio untuk ketersediaan di
rumah sebesar 4,5 dengan 95% CI antara 1,2-17,4.
Tahun 2018
Variabel Variabel independen terdiri dari ketersediaan buah dan sayur,
prefalensi/kesukaan, uang saku, fast food, pengaruh teman sebaya, media
massa/iklan dan pengetahuan gizi dan variabel dependen terdiri dari
konsumsi buah dan sayur.