PENUTUP
Telah dilaporkan sebuah kasus bayi laki-laki usia 0 hari sejak hari pertama
lahir di RSUD Ulin Banjarmasin dengan diagnosis ibu P3A0 post Sectio Caesaria
Cito atas indikasi Seccondary Arrest ec. Malpresentasi Letak Puncak Kepala
(Partus Lama), Usia ≥35 tahun, Kehamilan Post Date (berdasarkan HPHT),
Obesitas Grade I, dan Primi Tua Sekunder, dengan keluhan bayi tampak sesak,
tidak segera menangis, dan merintih sejak lahir hingga kurang lebih 3 hari
nilai APGAR Score 5-6-7 dan Gangguan Napas Sedang dengan Skor Downe’s 5.
Hal ini menunjukkan adanya gangguan napas bayi baru lahir dengan faktor
risiko mayor berupa ketuban hijau dan berbau akibat partus lama, dan faktor risiko
minor berupa keputihan gatal dan berbau. Kemudian dilakukan resusitasi bayi
baru lahir barupa pembersihan jalan napas dan rangsangan, serta pemberian
oksigen dengan tekanan langsung. Keluhan membaik dalam waktu singkat hingga
bayi bisa bernapas spontan tanpa bantuan oksigen, menangis kuat, dan gerakan
aktif.
Bayi tersebut lahir Cukup Bulan (BCB) pada usia kehamilan 38-40
minggu sesuai dengan Ballard Score dan tergolong Sesuai Masa Kehamilan
36
(SMK) menurut grafik Lubchenco, dengan berat badan lahir 2800 gram dan
panjang badan lahir 51 cm, serta merupakan Bayi Berat Lahir Cukup (BBLC).
manajemen bayi lahir sakit, terapi rawat inkubator dengan O2 CPAP dan observasi
empiris lini I berupa Ampisilin dan Gentamisin selama 5 hari, dan terapi suportif
laboratorium dan foto toraks evaluasi, serta tindakan pemberian transfusi plasma,
fototerapi untuk ikterus neonatorum, dan frenektomi untuk kelainan tongue tie.
Bayi dirawat selama 5 hari dan diperbolehkan pulang dengan edukasi tanda
bahaya sakit pada bayi dan kontrol ke Poliklinik Anak Divisi Neonatologi 3 hari
berikutnya.
37