Anda di halaman 1dari 7

 Program Tahunan (Prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk

mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu
diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya
dapat dicapai oleh siswa. Atau dengan kata lain, Prota adalah merupakan program
umum tematik terpadu untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru. Program
Tahunan tersebut sebagai rencana umum pelaksanaan pembelajaran muatan mata
pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajaran efektif dalam satu tahun.
Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun
pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program
berikutnya, yakni Program Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Setelah kita memahami arti dari Program Tahunan (Prota) ini, selanjutnya
kita masuk kepada bahasan tentang hal-hal/ komponen apa saja yang wajib ada dalam
hal penyusunan sebuah Prota ini.

Baiklah, dalam menyusun Program Tahunan (Prota), komponen minimal yang wajib
dipenuhi adalah sebagai berikut;

1. Identitas (mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran)


2. Format isian ( tema, sub tema, dan alokasi waktu)
3. Langkah Menyusun Prota

Pada item nomer 3 yakni Langkah Menyusun Prota, ada 4 hal yang harus dilalui/ dipenuhi
yakni;

- Mengidentifikasi jumlah kompetensi dasar dan indikator dalam satu tahun


- Mengidentifikasi keluasan dan kedalaman kompetensi dasar dan indikator
- Melakukan pemetaan kompetensi dasar untuk setiap semester
- Menentukan alokasi waktu untuk masing-masing kompetensi dengan memperhatikan pekan
efektif

Fungsi Program Tahunan (Prota) dalam kegiatan pendidikan/ pembelajaran:

1. Sebagai pedoman dalam menyusun Promes, program suatu pelajaran dan juga
sebagai persiapan dalam mengajar agar lebih rapi dan terorganisir secara lebih
matang.
2. Sebagai pedoman dalam membuat Kaldik.
3. Sebagai acuan dalam rangka optimalisasi, efisiensi dan efektivitas penggunaan waktu
belajar efektif yang ada.
Berikut adalah contoh Promes yang sudah umum dipakai

 Program Semester (Promes) adalah merupakan penjabaran dari program tahunan


yang berisi hal-hal yang ingin dicapai pada semester tersebut. Program semester
(Promes) adalah rumusan kegiatan belajar mengajar untuk satu semester yang
kegiatannya dibuat berdasarkan pertimbangan alokasi waktu yang tersedia, jumlah
pokok bahasan yang ada dalam semester tersebut dan frekuensi ujian yang
disesuaikan dengan kalender pendidikan. Promes akan mempermudah guru dalam
alokasi waktu mengajarkan materi yang harus dicapai dalam semester tersebut. Atau
dengan pengertian lainnya yakni bahwa Program semester adalah merupakan
penjabaran dari program tahunan sehingga program semester (Promes) ini tidak bisa
disusun sebelum tersusun program tahunan (Prota). Promes berisikan garis-garis
besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester
tersebut.

Nah, kemudian di dalam Promes ini umumnya berisikan hal-hal sebagai berikut di bawah ini;

1. Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran)


2. Format isian (tema, sub tema, pembelajaran ke alokasi waktu, dan bulan yang terinci
per minggu, dan keterangan yang diisi kapan pelaksanaan pembelajaran berlangsung
3. Langkah menyusun Promes

Pada item nomer 3 tentang langkah menyusun Promes, ada beberapa langkah yang harus
dikerjakan, apa sajakah itu? Mari disimak;

- Menginput/ memasukkan KD, topik dan sub topik bahasan dalam format Promes
- Menetapkan jumlah jam [pada kolom minggu] dan jumlah tatap muka perminggu untuk
setiap mata pelajaran
- Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan bahasan topik pada kolom minggu dan bulan
- Membuat catatan/ keterangan untuk bagian-bagian yang memerlukan

Fungsi Program Semester (Promes) dalam kegiatan pendidikan/ pembelajaran:

1. Menyederhanakan/ memudahkan tugas seorang guru dalam pembelajaran selama satu


semester.
2. Sebagai pedoman/ acuan arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
diprogramkan.
3. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang
terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
4. Sebagai pedoman kerja bagi guru sekaligus bagi murid
5. Sebagai parameter efektivitas dalam suatu proses pembelajaran
6. Sebagai bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
7. Menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya karena berlangsungnya program kerja
yang efektif dan efisien serta terukur.

Berikut adalah contoh Kaldik yang sudah umum dipakai

 Kalender Pendidikan (Kaldik) ialah suatu pengaturan waktu dalam kegiatan


pembelajaran peserta didik dalam rentang rentang waktu 1 (satu) tahun ajaran yang
mencakup antara lain permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, dan hari
libur. Kurikulum suatu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang di selenggarakan
dengan mengikuti Kaldik setiap tahun pelajaran.

Selanjutnya akan kami jabarkan masing-masing cakupan dalam Kaldik tersebut, kita mulai
dari;

1. Permulaan tahun ajaran, penjabarannya adalah bahwa hal tersebut terkait dengan
kapan waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada tiap awal tahun pelajaran pada
tiap satuan pendidikan.
2. Minggu efektif belajar, yaitu jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pembelajaran.
3. Hari libur ialah waktu yang telah ditentukan untuk tidak diadakannya kegiatan belajar
mengajar (KBM) dan telah tertera/ dijadwalkan di dalam Kaldik. Macamhari libur
tersebut bisa berupa libur jeda semester, libur jeda antar semester, libur hari besar
keagamaan, libur hari besar nasional, libur akhir tahun pelajaran dan juga libur hari
khusus.

Mengenai langkah-langkah dalam penyusunan kalender pendidikan (Kaldik), minimal


harus mengindahkan hal-hal sebagai berikut:
 Mengacu pada kalender pendidikan nasional yang diterbitkan oleh Kemendikbud dan
atau Kemenag sebagai pedoman dalam menentukan Kaldik pada masing-masing
satuan pendidikan
 Menentukan minggu efektif, libur tengah semester, libur antar semester, serta libur
akhir tahun dengan acuan jumlah yang telah ditetapkan
 Menyesuaikan Kaldik dengan kondisi hari-hari libur umum maupun agama
 Menentukan periode efektif pembelajaran dengan mempertimbangkan hari-hari yang
akan tersita untuk kegiatan-kegiatan pengembangan diri, baik ekstrakulikuler maupun
bimbingan dan konseling terpadu
 Menentukan bobot dan alokasi hari-hari pembelajaran efektif setelah disesuaikan
dengan hari efektif fakultatif (seperti: hari-hari pembelajaran di bulan Puasa agama
Islam) serta hari libur fakultatif (misal: libur awal puasa dan libur hari raya
keagamaan)
 Melakukan rekap Kaldik selama satu tahun penuh, atau dapat pula ditambah Kaldik
per semester dan per bulan dengan telah diteliti secara seksama oleh tim perumus
kalender pendidikan

Fungsi Kalender Pendidikan (Kaldik) dalam kegiatan pendidikan/ pembelajaran:

1. Mendorong efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran di Sekolah/Madrasah.


2. Menyerasikan ketentuan mengenai hari efektif dan hari libur Sekolah/Madrasah,
3. Pedoman dalam menyusun program kegiatan pembelajaran di Sekolah
4. Pedoman bagi guru untuk menyusun Program Tahunan (Prota), Promes, serta
membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan satuan acara
pembelajaran.
1SALINANPERATURANMENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIANOMOR 81ATAHUN 2013
TENTANGIMPLEMENTASI KURIKULUMDENGAN RAHMAT
TUHAN YANG MAHA ESAMENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA,Menimbang:bahwa dalam
rangka pelaksanaan kurikulum pada sekolah dasar/madrasah
ibtidaiyah, sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah,
sekolah menengah atas/madrasah aliyah, dan sekolah menengah
kejuruan/madrasah aliyah kejuruan, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentangImplementasi
Kurikulum;Mengingat:1.Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);2.Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5410);3.Peraturan Presiden
Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;
24.Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tatakerja Kementerian
Negara Republik Indonesia sebagaimana telahbeberapa kalidiubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 38Tahun
2013;5.Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor
60/P Tahun 2013;6.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan
Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah;7.Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;8.Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah;9.Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Dasar dan Menengah;10.Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayan Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah;11.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor
68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah;12.Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah;13.Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayan Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan;14.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor
71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan
Guru untuk Pendidikan Dasar dan
Menengah;MEMUTUSKAN:Menetapkan:PERATURAN MENTERI
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANGIMPLEMENTASI
KURIKULUM.

3Pasal 1Implementasi kurikulum pada sekolah dasar/madrasah


ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah
tsanawiyah (SMP/MTs), sekolah menengah atas/madrasah aliyah
(SMA/MA), dan sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah
kejuruan (SMK/MAK) dilakukan secara bertahap mulai tahun
pelajaran 2013/2014.Pasal 2(1)Implementasi kurikulum pada
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAKmenggunakan
pedoman implementasi kurikulum yang mencakup:a.Pedoman
Penyusunan dan Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan;b.Pedoman Pengembangan Muatan Lokal;c.Pedoman
Kegiatan Ekstrakurikuler;d.Pedoman Umum
Pembelajaran;dane.Pedoman Evaluasi Kurikulum.(2)Pedoman
implementasi kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam LampiranI sampai dengan Lampiran Vyang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
ini.Pasal 3Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.Ditetapkan di Jakartapada
tanggal27 Juni 2013MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA,TTD.MOHAMMAD
NUHDiundangkan di Jakartapada tanggal 6 Agustus
2013MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK
INDONESIA,TTD.AMIR SYAMSUDINBERITA NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 972

Anda mungkin juga menyukai