Anda di halaman 1dari 13

Critical Jurnal Report

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

INTEGRASI NASIONAL

Dosen Pengampu : Dra. Nurliani Manurung, M.Pd

KELOMPOK 3

Nama Mahasiswa : Ernauli Br Haloho (4172121021)

Monarisa Napitupulu (4173121030)

Muhammad Taufiq Abdilah (4171121021)

Rahmadhani Nasution (4171121027)

Kelas : Fisika Dik C 2017

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKADAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Rahmat dan Penyertaan-Nya Makalah Critikal JurnaReport dengan mata kuliah Pendididkan
Kewarganegaraanini telah selesai disusun.

Pembentukan Makalah Critikal Jurnal Report dengan mata kuliah Pendididkan


Kewarganegaraan, bertujuan untuk membuat mahasiswa maupun pelajar lainnya mengetahui
atau memahami perbandingan dari satu jurnal dengan jurnal lainnya. Karena dengan
mengetahui serta memahami perbandingan dari dua jurnal atau lebih maka itu membuat
mahasiswa ataupun pelajar lainnya lebih mudah mempelajari mata kuliah tersebut khusunya
mata kuliah Termodinamika.

Kami menyadari Makalah Critikal Jurnal Report yang bermata Pendididkan


Kewarganegaraan ini masih banyak kekurangannya oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya semoga Makalah Critikal
Jurnal Report yang bermata kuliah Pendididkan Kewarganegaraan ini bermanfaat terutama
untuk menambah wawasan pera pembaca mengenai iIntegritas Nasional yang ada di
Indonesia.

Medan, 14 Oktober 2018

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG................................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................... 1
C. TUJUAN .................................................................................................................... 1

BAB II REVIEW JURNAL ....................................................................................................... 2


A. JURNAL PERTAMA ................................................................................................ 2
B. JURNAL KEDUA...................................................................................................... 5

BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL ....................................................... 8


A. KELEBIHAN JURNAL ................................................................................................ 8
B. KEKURANGAN JURNAL .......................................................................................... 8

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................... 9


A. KESIMPULAN .......................................................................................................... 9
B. SARAN ...................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. Error! Bookmark not defined.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara konseptual, pendidikan kewaraganegaraan di Indonseia dilaksanakan dalam
rangka mewujudkan amanat pendidikan nasiona. Belajar tentang pendidikan
kewarganegaraan pada dasrnya adalah belajar tentang ke Indonesiaan, belajar untuk menjadi
manusia yang berkepribadian Indonesia, membangun rasa kebangsaan, dan mencintai tanah
air Indonesia. Para mahasiswa yang merupakan kaum intelektual atau disebut agen perubah
sangat perlu untuk memahami Indonesia, berkepribadian Indonesia, dan memiliki rasa
kebanggan akan tanah airnya Indonesia. Dengan demikian, ia akan menjadi warga negr yang
mempunyai sikap krtis, analitis, dan demokratis. Oleh sebab itu setiap mahasiswa yang
berada pada program studi ini wajib untuk mempelajari mata kuliah ini. Dalam mata kuliah
ini ada terdapat 6 jenis tugas yang harus diselesaikan yaitu tugas rutin, cbr, cjr, rekayasa ide,
mini riset dan project. Dalam makalah ini berisi mengenai tugas cbr tentang integrasi
nasional.
Cjr merupakan salah satu dari keenam tugas yang harus diselesaikan. Cjr merupakan
tugas untuk mengkritik jurnal. Pada makalah ini ada tiga jurnal yang akan dikritk. Ketiga
jurnal ini memiliki topik yang sama yaitu Intgerasi Nasional. Masalah integrasi nasional
merupaka persoalan yang dialami hampir semua negara, terutama negara-negara yang
usianya masih relatif muda, termasuk Indonesia. Hal ini disebabkan karena mendirikan
negara berarti menyatukan orang-orang dengan segala pebedaan yang ada menjadi satu
entitas kebangsaa yang baru meyertai berdirinya negara tersebut. Berdasrkan masalah
tersebut, mka pada maklah ini akan dibandingkan tiga jurnal yang membahas mengenai
masalah integrasi nasional tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dimaksud dengan integrasi nasional dalam kerukunan antar umat
beragama?
2. Bagaimana integrasi nasional terhadap korupsi yang marak terjadi?

C. Tujuan
a. Unutk mengetahui integrasi nasional dalam kerukunan antar umat beragama.
b. Untuk mengetahui bagaimana nasional terhadap korupsi yang marak terjadi.

1
BAB II
REVIEW JURNAL

A. Jurnal Pertama
a. Identitas Jurnal

Judul l Dinamika Integrasi Nasional Bangsa Indonesia.

Jenis Jurnal penelitian ilmiah

Volume/Nomor Vol 04, hal 319-340


Jurnal

Tahun 2016

Penulis Abdul Hamid

ISSN -

b. Review Jurnal
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan kerukukan umat beragama.
Yang menjadi subjeknya ialah pandangan dari beberapa agama menggunakan teknik analisis.

Adapu langkah-langkah penelitian yang dilakukan ialah sebagai berikut :

a. Berusaha membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/ pulau
dengan pembangunan sarana komunikasi, informasi dan transportasi.
b. Menggali kebudayaan daerah untuk dijadikan kebudayaannasional dan membina
penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasanasional.

2
c. Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis pribumi maupun
keturunan asing.

Dari penelitian yang dilakukan maka didapatkanlah hasil, adapun beberapa hasildari
peneitian tersebut adalah :

a. Pandangan Islam Untuk itu perlu diupayakan melalui wadah atau metode yang lain.
Hal itu tergantung dad kesadaran dan kemauan baik para pemimpin Islam itu sendiri.
Tentunya mereka harus bisa memilih-milih antara tujuan dengan alat. Kerukunan dan
persatuan umat Islam adalah termasuk tujuan, sebabmerupakan bagian dari nilai-nilai
dasar ajaran Islam.
b. Pandangan Kristen Protestan Mengenai nila-nilai kerukunan yang terdapat dalam
umat Kristen Protestan yang perlu diingat yaitu terciptanya kesatuan pelayanan
bersama yang berpusat pada kasih Kristus. Di depan kita ada kebinekaan masyarakat,
pluralisme agama, kemiskinan maupun kekayaan yang dapat menggangu iman dan
kepercayaan seseorang, adanya banyak krisis isu Kristenisasi dan isu-isu Peta
Kerukunan Propinsi jawa Tengah yang lain yang menyibukkan kita sepanjang masa.
c. Pandangan Kristen Katolik Pertama Masa depan bangsa ada di tangan kita juga.
Kalau kita berkutat hanya memikirkan luka-luka batin, kita akan menetap dalam
status quo identitas kelompok. Dalam konteks Indonesia dewasa ini kalau kelompok-
kelompok masyarakat mampu membebaskan diri dari kepentingan kelompok dan
berorientasi ke kesejahteraan umum (bonum commune), proses membangun
Indonesia menuju persaudaraan sejati terjadi.
d. Pandangan Hindu Dengan pemahaman swadharma, akan terhindar dari pola pikir
meremehkan orang lain, merendahkan orang lain, ataupun agama orang lain, karena
derajat manusia sesama ciptaan Tuhan adalah sama. Orang akan bekerja sesuai
dengan profesi, dan menghargai profesi orang lain sesuai dengan swadharmanya,
karena pada hakikatnya bekerja yang sesuai dengan dharma adalah merupakan
pengabdian kepada Tuhan. Dengan demikian akan tercipta rasa kedamaian dan
keadilan sebagai ataspenunjang terciptanya kerjasama dan akhirya menciptakan
kerukunan sebagaimana yang diharapkan.
e. Pandangan budha selanjutnya dengan ucapan, perbuatan dan mata pencahariannya
yang baik akan membawanya kepada sila atau budi pekertinya yang luhur. Sehingga
bila mereka-mereka ini telah dapat menjalankannya, setidak-tidaknya berusaha
memenuhi lima jalan utamanya terlebih dahulu, yaitu pengertian, pikiran, ucapan,

3
perbuatan, dan mata pencaharian yang baik, berarti bisa menjalankan kehidupan di
dunia ini yang lumrah sebagai manusia.

Kerukunan umat beragama merupakan dambaan setiap umat, manusia. Sebagian besar
umat beragama di dunia, ingin hidup rukun, damai dan tenteram dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta dalam menjalankan ibadahnya. Bangsa
Indonesia Kerukunan umat beragama merupakan dambaan setiap umat, manusia. Sebagian
besar umat beragama di dunia, ingin hidup rukun, damai dan tenteram dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta dalam menjalankan ibadahnya. Bangsa
Indonesia diciptakan oleh Tuhan dalam suasana kemajemukan, baik dari suku, ras agama
maupun budaya. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar didunia dengan berbagai segi
kemajemukan sosial-budaya akan tetap menjadi gejala yang harus selalu diperhitungkan
dalam mewujudkan keutuhan dan persatuan nasional, kemajemukan atau pluralitas bangsa
adalah kenyataan hidup yang sudah menjadi kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa dan tidak
saling mengganggu keimanan masing-masing pemeluk agama.

4
B. Jurnal Kedua
a. Identitas Jurnal

Judul l Sistem Integritas Nasional Sebagai Kebijakan


Mencegah Dan Memberantas Korupsi Di Indonesia

Jenis Prosiding Seminar STIAMI

Volume/Nomor Volume I, No. 02


Jurnal

Tahun 2014

Penulis A.H. Rahadian

ISSN 2355-2883

Konsep Sistem Integritas Nasional, untuk mencari solusi terbaik baik dalam
mencegah dan memberantas korupsi, Sistem Integritas Nasional adalah sistem yang
berlaku secara nasional dalam rangka pemberantasan korupsi secara terintegrasi yang
melibatkan semua pilar penting bangsa. Untuk dapat menjalankan akuntabilitas dalam
Sistem Integritas Nasional, maka pada ruang lingkup pilar maupun organisasi, semua perlu
memperhatikan 3 dimensi yaitu peran/kontribusi (role), transparansi dan akuntabilitas
(governance), dan kapasitas (capacity). Sistem Integritas Nasional sebagai suatu sistem
yang hasilnya tidak hanya berorientasi output namun berorientasi pada outcome dan impact,

5
maka sistem Integritas Nasional harus menggambarkan input, proses dan output-nya, dan
lebih jauh lagi terkait outcomes dan impact-nya.

Korupsi merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia sampai saat ini. Berbagai survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga
Internasional selalu menempatkan Indonesia dalam urutan tertinggi dari negara yang paling
korup di dunia. Secara teoritis, korupsi di sebuah negara seperti Indonesia apabila tidak
segera diatasi akan dapat menimbulkan dampak yang merusak terhadap produktivitas
industri, pertumbuhan serta kemajuan ekonomi dan sosial secara keseluruhan.
Menurut Goolsarran korupsi menyebabkan sejumlah dampak terhadap perekonomian
dimana:
a. Barang dan jasa menjadi lebih banyak memakan biaya sehingga merugikan kualitas
dan standar kehidupan masyarakat.
b. Perdagangan yang terdistorsi karena preferensi lebih diberikan kepada barang dan
jasa yang dapat menawarkan tingkat penyuapan yang tinggi.
c. Akumulasi tingkat hutang publik jangka panjang yang tinggi akibat dari
kecenderungan pemerintahan yang korup untuk memakai dana pinjaman luar negeri
dalam membiayai proyek-proyek yang padat modal.
d. Terjadinya misalokasi sumberdaya yang langka dan tidak diperhatikannya sejumlah
daerah yang membutuhkan prioritas pembangunan akibat pejabat yang korup
lebih mementingkan daerah lain yang dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan
pribadi buat dirinya.

Berdasarkan kenyataan tersebut, maka harus diketahui apa saja pokok permasalahan
dan faktor-faktor yang menyebabkan seorang pejabat publik atau aparat pemerintah
melakukan korupsi. Ada berbagai faktor yang menyebabkan seseorang melakukan korupsi,
diantaranya sebagai berikut:
a. Rendahnya iman dan moral yang dimiliki seorang pemegang kekuasaan publik
sehingga mudah terpengaruh dan tergoda untuk melakukan praktik korupsi.
b. Kurang tegasnya peraturan perundang-undangan menekan atau memberantas
korupsi, kolusi, dan nepotisme serta sanksi yang kurang tegas bagi pelaku KKN
sehingga tidak menimbulkan efek jera dan tidak mencegah munculnya koruptor-
koruptor baru.

6
c. Lemahnya pengawasan dan kontrol terhadap kinerja aparat negara sehingga
memberikan peluang korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
d. Gaji yang relatif rendah.
e. Warisan budaya korupsi yang sudah ada sejak zaman kolonial yang terus berlanjut
hingga masa pasca Indonesia merdeka, bahkan hingga era reformasi menjadikan
korupsi semakin sulit untuk diberantas secara menyeluruh
f. Tidak adanya rasa nasionalisme dalam diri pejabat publik yang korupsi, dan lain-lain.

Korupsi tentu saja menimbulkan dampak yang cukup besar bagi kelangsungan sebuah
bangsa dan negara. Dampak korupsi antara lain sebagai berikut:

a. Berkurangnya kepercayaan publik terhadap pemerintah.


b. Berkurangnya kewibawaan pemerintah.
c. Kerugian negara dalam bidang ekonomi.
d. Menghambat laju pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

Untuk dapat menjalankan akuntabilitas dalam Sistem Integritas Nasional, maka pada
ruang lingkup pilar maupun organisasi, semua perlu memperhatikan 3 dimensi di bawah ini:

a. Peran/kontribusi (role), yaitu memastikan setiap organisasi ataupun pilar


menjalankan tugas pokok dan fungsi secara berintegritas, dengan berbasis keunggulan
masing-masing.
b. Transparansi dan akuntabilitas (governance), setiap organisasi harus menerapkan
akuntabilitas dan transparansi, meliputi juga pemenuhan laporan dan
pertanggungjawaban, sebagaimana yang telah diamanahkan kepada setiap pilar dalam
bentuk implementasi sistem integritas.
c. Kapasitas (Capacity), agar dapat membangun sistem integritas, budaya organisasi,
dan menjalankan perannya secara berintegritas, maka masing-masing harus
memiliki kapasitas untuk menjalankan kedua hal tersebut.

7
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

A. Kelebihan Jurnal
a. Jurnal 1
Beberapa dari kelebihan jurnal pertama yaitu sebagai berikut :
a) Memamparkan penilaian agama tentang kerukunan.
b) Menjelaskan secara detail pandangan agama tentang kerukunan.
c) Mengambil subjek padangan agama yang sangan menjelaskan bagaimana kerukunan
umat beragama.
d) Dari segi bahasa, sudah cukup baik.

b. Jurnal 2
Adapun kelebihan yang dimiliki dari jurnal yang kedua yaitu sebagai berikut :
a) Sudah memiliki ISSN.
b) Pemaparan yang diberikan sudah cukup lengkap dengan pemberian poin-poin penting.
c) Sebelum penjelasan lengkap mengenai masalah yang ada, pengertian mendasar dari
pemasalahan tersebut dijelaskan dengan baik seperti pengertian dari korupsi.
d) Pembahasan yang ada pada jurnal ini memaparkan banyak pendapat dari para ahli
sehingga banyak yang bisa menjadi referensi pembaca.

B. Kekurangan Jurnal
a. Jurnal 1
a) Langkah penelitiannya kurang dipaparkan dengan lengkap dan jelas, sehingga
membingungkan pembaca.
b) Belum memiliki ISSN.
b. Jurnal 2
Penggunaan tata bahasa yang digunakan pada jurnal tersebut sedikit sulit untuk
dipahami karna menggunakan banyak kalimat asing yang cukup membingungkan pembaca.

8
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pejelasan diatas adalah Integrasi nasional adalah upaya menyatukan
seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya.
Dengan integrasi nasional yang ada kerukunan akan umat beragama dapat saling rukun satu
sama lai serta saling menopang dalam membangun Negara kita ini menjadi lebih baik
kedepannya.
Secara umum terdapat tiga masalah besar yang harus dikaji secara serius untuk mencapai
perwujudan integrasi sosial dan integrasi nasional, yaitu:
a) Pemauran bangsa;
b) Kerukunan antar umat beragama dan aliran kepercayaannya;
c) Perubahan nilai-nilai. Integrasi nasional adalah suatu proses penyatuan atau
pembauran berbagai aspek sosial budaya dalam kesatuan wilayah dan pembentukan
identitas nasional atau bangsa yamg dapat menjamin terwujudnya keselarasan,
keserasian, dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa.

Korupsi tumbuh subur karena adanya sistem yang buruk, sumber daya manusia yang
tidak berintegritas, dan budaya masyarakat yang menganggap korupsi merupakan hal biasa.
Ini adalah tantangan kita bersama. Diperlukan kerjasama dan partisipasi seluruh komponen
bangsa untuk bersinergi dan bersama-sama melawan korupsi.

Pelembagaan Sistem Integritas Nasional perlu memastikan bahwa sistem integritas


menjadi sistem formal baik di lingkungan organisasi maupun dalam lingkup nasional. Setiap
individu dan organisasi mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari termasuk dalam menjalankan tugas dan fungsinya di masyarakat,
sehingga tujuan organisasi maupun pribadi tercapai dengan cara-cara yang berakhlak mulia.

B. Saran
Menurut saya penulis jurnal akan lebih baik jika menuliskan apa saja metode
penelitian yang digunakannya dan menjelaskan secara lengkap siapa yang menjadi subjek
penelitiannya. Dan ada jurnal yang tidak menuliskan rumusan masalah seharusnya akan lebih
baik jika penulis menuliskan rumusan maslahnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Abdul. 2016. Dinamika Integrasi Nasional Bangsa Indonesia. Jurnal penelitian
ilmiah. Vol 04, hal 319-340

Rahardian,A H. 2014. Sistem Integritas Nasional Sebagai Kebijakan Mencegah Dan


Memberantas Korupsi Di Indonesia. Prosiding Seminar STIAMI. Volume I, No. 02

10

Anda mungkin juga menyukai