Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain penelitian

Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan

penelitian serta sebagai alat untuk mengontrol atau mengendalikan berbagai

variabel yang berpengaruh dalam penelitian (Nursalam, 2010). Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian pre-eksperimental dengan design one group pre test

and post test design, yaitu rancangan eksperimen dengan cara sampel di amati

sebelum dan setelah dilakukan treatment (perlakuan) (Nursalam, 2010). Penelitian

ini meneliti tentang “Pengaruh modeling video cuci tangan dan demonstrasi

terhadap kemampuan cuci tangan pada siswa kelas IV SDN Landungsari 1 dan 2

Kecamatan Dau Kabupaten Malang”.

25
4.2 Kerangka Kerja

Populasi: semua siswa kelas V SDN Landungsari 1 dan 2 Kecamatan


Dau Kabupaten Malang sebanyak 60 orang

Sampel: semua siswa kelas V SDN Landungsari Kecamatan Dau


Kabupaten Malang sebanyak 52 orang

Desain penelitian: simple random sampling

Kemampuan anak mencuci tangan pree

Demonstrasi
Modeling video cuci tangan

Kemampuan anak mencuci tangan post

Pengumpulan data: lembar observasi

Pengolahan data:
editing, coding, scoring dan tabulating

Analisa data: Uji T (paired samples T Test)

Kesimpulan

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Pengaruh Modeling Video Cuci Tangan dan
Demonstrasi terhadap Kemampuan Cuci Tangan pada Siswa Kelas
V SDN Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang

26
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di SDN Landungsari 1 dan 2 Kecamatan Dau Kabupaten

Malang. Penelitian ini rencananya akan dilakukan pada tanggal 21 sampai 26 Mei

2018.

4.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

4.4.1 Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian atau objek yang

diteliti (Sugiyono, 2010). Populasi semua siswa kelas V SDN Landungsari 1 dan 2

Kecamatan Dau Kabupaten Malang sebanyak 60 orang, dengan perincian SDN

Landungsari 1 sebanyak 30 dan SDN Landungsari 2 sebanyak 30 orang.

4.4.2 Sampel

Sampel merupakan obyek yang diteliti dan dianggap memeliki seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2010). Dalam menentukan sampel peneliti menggunakan

rumus Slovin (Nursalam, 2008) sebagai berikut:

N
n
1  N (d ) 2

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = Prosentase kelonggaran ketidak telitian karena pengambilan sampel

yang masih ditoleransi. Peneliti mengambil tingkat kesalahan 10%

Dari rumus di atas, dapat ditampilkan perhitungan sebagai berikut:

27
60
n=
1+60 (0,05)2

60
n=
1+60 (0,0025)

60
n=
1+0,15

60
n= = 52,17 = 52 orang
1,15

Berdasarkan perhitungan di atas maka sampel pada penelitian ini sebanyak

52 orang, dengan perincian 26 orang diberi perlakuan modeling video cuci tangan

dan 26 orang diberi demonstrasi cuci tangan.

4.4.3 Teknik sampling

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi yang digunakan dalam

penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili seluruh

populasi yang ada (Hidayat, 2012). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

ini adalah simple random sampling. Simple random sampling yaitu suatu teknik

penetapan sampel secara acak (Nursalam, 2010). Untuk pengambilan sampel

dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki

peneliti tujuan/masalah penelitian, sehingga sampel tersebut dapat mewakili

karakteristik populasi yang telah di kenal sebelumnya (Nursalam, 2008). Kriteria

dalam penelitian ini meliputi:

28
1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek peneliti mewakili sampel

penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Pertimbangan ilmiah harus

menjadi pedoman dalam menentukan kriteria inklusi (Hidayat, 2012).

a. Siswa kelas V di SDN Landungsari 1 dan 2 Kecamatan Dau Kabupaten

Malang.

b. Siswa yang bersedia menjadi responden

2. Kriteria Eklusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimna subjek penelitian tidak dapat

mewakili sampel karena tidak memnuhi syarat sebagai sampel penelitian

(Hidayat, 2012).

a. Siswa yang tidak hadir pada saat penelitian.

b. Siswa yang membatalkan menjadi responden.

4.5 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai cara cepat atau

ukuran yang dimiliki atau di dapatkan oleh suatu satuan penelitian tentang sesuatu

konsep pengertian tertentu (Notoamodjo, 2010).

1. Variabel independent (variabel bebas)

Variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi variabel yang lain

atau bebas (Arikunto, 2010). Variabel independent dalam penelitian ini

adalah metode modeling video cuci tangan dan demonstrasi.

29
2. Variabel dependent (variabel terikat)

Variabel dependent adalah variabel dipengaruhi oleh variabel lain atau terikat

(Arikunto, 2010). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kemampuan

mencuci tangan.

4.6 Definisi Operasional

Definisi operasional mendefenisikan variabel secara operasional dan

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan

observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

Definisi operasional dapat ditentukan parameter yang dijadikan ukuran dalam

penelitian (Hidayat, 2012).

Tabel 4.1 Definisi Operasional

Alat
Variabel Definisi Operasional Parameter Skala Skor
Ukur
Metode pembelajaran
yang digunakan sebagai
media promosi kesehatan
Modeling Penerapan
tentang cara mencuci
video cuci modeling video - - -
tangan yang baik dan
tangan mencuci tangan.
benar dengan
menggunakan media
video.
Metode penyajian
pelajaran dengan
memperagakan dan
mempertunjukkan
Penerapan
Demonstrasi kepada siswa tentang - - -
demonstrasi.
suatu proses, situasi atau
benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya
tiruan.
O
B N
Perkembangan kognitif Kemampuan anak S O
Kemampuan yang harus dikuasai anak mendemonstrasi- E M
Mampu = 1
anak mencuci untuk bisa mencuci kan cara mencuci R I
Tidak mampu = 0
tangan tangan dengan baik dan tangan dengan V N
benar secara mandiri. baik. A A
S L
I

30
4.7 Instrumen Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data

4.7.1 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data

(Hidayat, 2012). Observasi adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang diketahui dan diisi oleh pihak peneliti. Observasi

dalam penelitian ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang kemampuan anak dalam

melakukan cara-cara mencuci tangan dengan baik dan benar.

4.7.2 Prosedur pengumpulan data

Adapun prosedur pengumpulan data sebagai berikut:

1. Peneliti mengurus surat permohonan ijin penelitian kepada pihak kampus

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.

2. Peneliti melanjutkan surat ijin penelitian ke Bankesbangpol Kabupaten

Malang

3. Peneliti melanjutkan surat jawaban dari Bankesbangpol Kabupaten Malang

dilanjutkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malang

4. Peneliti melanjutkan surat jawaban dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

ke SDN Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang

5. Peneliti menjelaskan kepada responden siswa dengan didampingi orang

tua/guru tentang penelitian ini.

6. Peneliti memberikan lembar persetujuan dan dilakukannya observasi.

7. Peneliti mengumpulkan dan diolah sesuai dengan langkah-langkah uji

31
hipotesis dimana diberi interpretasi data, dan diberikan pembahasn sesuai

hasil analisa data yang didapatkan peneliti.

4.8 Teknik Pengolahan Data

Data penelitian yang diperoleh berupa hasil jawaban kuesioner dari

responden lalu, diubah dalam bentuk skor nilai. Kemudian data yang diperoleh

diolah melalui program SPSS for windows. Pengolahan data dilakukan beberapa

tahap, yaitu :

1. Editing (Pengeditan data)

Meneliti kembali apakah jawaban yang diberikan responden sudah cukup

benar untuk diproses lebih lanjut, editing dilakukan pengumpulan data

dilapangan sehingga jika terjadi kesalahan maka upaya pembetulan dapat

segera dilakukan.

2. Coding (Pengkodean)

Pemberian atau pembuatan kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk

dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk

angka atau huruf yang memberikan pentunjuk atau identitas pada suatu

informasi atau data yang di analisis. Hal ini di maksudkan untuk

mempermudah dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Kode yang

digunakan :

Kode responden

R1 : responden pertama

R2 : responden kedua

R3 : responden ketiga,dst

32
3. Scoring

Scoring merupakan penentuan jumlah skor, dimana untuk variabel metode

discovery yaitu skor 1 jika jawaban “Ya” dan skor 0 jika jawaban “Tidak”.

Variabel kemampuan anak dalam membedakan warna, yaitu skor 1 jika

mampu membedakan, dan skor 0 jika tidak mampu membedakan.

4. Tabulating

Pekerjaan menyusun tabel-tabel, mulai dari penyusunan tabel utama yang

bersisi seluruh data informasi yang berhasil di kumpulkan dengan daftar

pertanyaan sampai tabel khusus yang telah benar-benar ditentukan setelah

berbentuk tabel maka tabel tersebut siap dianalisa dan dinyatakan dalam

bentuk tulisan.

4.9 Analisa Data

4.9.1 Analisa Univariat

Penelitian analisis univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap

variabel dari hasil penelitian (Notoadmodjo, 2010). Analisa univariat berfungsi

untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga

kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna, peringkasan

tersebut dapat berupa ukuran tabel. Analisa univariat dilakukan masing-masing

variabel yang diteliti.

Variabel metode discovery dan kemampuan anak dalam membedakan warna

menggunakan rumus untuk menjumlahkan data yang telah didapat (Nursalam,

2011), adalah:

𝑆𝑃
N= 𝑥 100%
𝑆𝑀

33
Keterangan :

N = Nilai yang ditetapkan

SP = Skor yang ditetapkan

SM = Skor maksimal

Presentase rumus di atas, kemudian dikelompokkan atau dikategorikan

sebagai berikut:

Baik: 76-100%

Cukup: 56-75%

Kurang: 40-55%

Sangat kurang: <40% (Nursalam, 2008)

Data dari setiap tabel yang diperoleh agar mudah dianalisis, maka untuk

tafsiran datanya digunakan padoman penafsiran data dengan perincian sebagai

berikut:

0% : tidak satupun responden

1-26% : sebagian kecil responden

27-49% : hampir setengah responden

50% : setengahnya

51-75% : sebagian besar

76-99% : hampir seluruhnya

100% : seluruhnya (Arikunto, 2010).

4.9.2 Analisa Bivariat

Analisa yang digunakan peneliti adalah analisa bivariat digunakan untuk

mengetahui keeratan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Penelitian

ini dilakukan uji statistik analisis uji perbedaan yaitu menggunakan uji T

34
berpasangan (paired samples T Test) untuk menentukan perbedaan tingkat

kemampuan mengenal warna sebelum dan sesudah penggunaan metode discovery,

dengan menggunakan bantuan software SPSS dengan taraf signifikan (α = 0,05)

dengan interpretasi p value < 0,05 berarti H0 ditolak dan menerima H1 yaitu ada

perbedaan tingkat kemampuan anak dalam membedakan warna sebelum dan

sesudah penggunaan metode discovery pada anak usia 5-6 tahun di TK Darma

Wanita Persatuan Landungsari Kecamatan Dau Malang, dan jika p value > 0,05

berarti H0 diterima dan H1 ditolak yaitu tidak ada perbedaan tingkat kemampuan

anak dalam membedakan warna sebelum dan sesudah penggunaan metode

discovery pada anak usia 5-6 tahun di TK Darma Wanita Persatuan Landungsari

Kecamatan Dau Malang.

4.10 Etika Penelitian

Menurut Nursalam (2013) secara umum prinsip etika dalam penelitian atau

pengumpulan data dapat di bedakan menjadi tiga bagian.

1. Prinsip Manfaat

a. Bebas dari penderitaan

Peneliti harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada

subjek, khususnya jika menggunakan tindakan khusus. Penelitian yang

dilakukan adalah berupa tindakan (eksperimen) maka responden dijamin

bahwa tidak akan mengalami efek yang merugikan.

b. Bebas dari eksploitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan yang

tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan bahwa partisipasinya

35
dalam penelitian atau informasi yang telah diberikan, tidak akan

dipergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk

apapun. Data responden yang diperoleh tidak akan disebarluaskan untuk

kepentingan pribadi.

c. Resiko

Peneliti harus hati-hati dalam mempertimbangkan resiko dan keuntungan

yang akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan. Berkaitan

dengan poin pertama sebelumnya bahwa apabila penelitian yang

dilakukan adalah berupa tindakan (eksperimen) maka responden dijamin

bahwa tidak akan mengalami efek yang merugikan.

2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignity)

a. Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (right to self

determination), yang artinya responden berhak untuk bersedia atau

menolak untuk dijadikan sampel.

b. Hak untuk mendapat jaminan dari perlakuan yang diberikan (right to full

disclosure), artinya semua responden dalam penelitian ini memiliki hak

yang sama sehingga tidak mengistimewakan satu atau sebagian

responden dan mengabaikan yang lain.

c. Informed consent Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap

tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk

bebas berpartisipasi atau menolak untuk menjadi responden. Pada

Informed consent juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh

hanya untuk pengembangan ilmu. Sebelum melakukan penelitian,

36
peneliti memberikan penjelasan kepada responden mengenai penelitian

tersebut dan hal-hal apa saja yang dibutuhkan serta memberikan jaminan

kepada responden bahwa data yang diperoleh hanya untuk kepentingan

penlitian.

3. Prinsip Keadilan (Right To Justice)

a. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatmnt)

Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah

keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila

ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian. Artinya

setiap sampel baik yang bersedia menjadi sampel maupun yang tidak

bersedia tetap mendapatkan perlakuan yang adil, dalam hal ini tetap

melakukan komunikasi dengan sampel yang tidak bersedia mengambil

bagian dalam proses pengambilan data.

b. Hak dijaga kerahasiannya (right to privacy)

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diminta harus

dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia.

Peneliti menjaga kerahasiaan identitas responden seperti untuk nama bisa

menggunakan inisial, selain itu mengingat penelitian ini berkaitan dengan

genitalia maka hasil jawaban responden juga dijaga kerahasiaannya.

37

Anda mungkin juga menyukai