PENDAHULUAN
sampai 12 tahun (Wong, 2009). Perkembangan pada anak usia sekolah merupakan
perkembangan usia emas yang sangat memiliki makna bagi kehidupan mereka
kelak, bila usia emas tersebut dioptimalkan pertumbuhannya (Rasyid dkk, 2009).
pertengahan dan akhir anak yang merupakan kelanjutan dari masa awal anak
(Wong, 2008). Pada tahapan ini, seorang individu sedang menggali potensi
tersebut beranjak dewasa. Namun, emosi anak-anak kadang kala labil sehingga
harus diarahkan dan diolah sedemikian rupa agar tidak terjerumus pada sesuatu
yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain di sekitarnya (Wong, 2009).
kemampuan lainnya yang akan membentuk karakter mereka kelak (Rasyid dkk,
2009). Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek penting yang harus
dikembangkan untuk kemampuan berpikir anak, hal ini agar anak dapat
1
sekolah biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan, salah
bersih dan sabun. Air yang tidak bersih dan banyak mengandung kuman dan
kemudian pada saat makan kuman dengan cepat masuk ke tubuh sehingga
kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun, maka kotoran dan kuman
masih teringgal di tangan (Proverawati dan Eni, 2012). Data yang dirilis
masyarakat Indonesia Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di lima waktu penting
(mencebok, buang air besar, sebelum makan, memberi makan, dna juga sebelum
memasak).
CTPS merupakan cara mudah dan tidak perlu biaya mahal sebab CTPS
sama dengan mengajarkan anak-anak dan seluruh keluarga hidup sehat sejak dini.
Dengan demikian pola hidup bersih dan sehat (PHBS) tertanam kuat pada diri
pribadi anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Kedua tangan kita merupakan
anggota tubuh yang paling sering berhubungan langsung dengan hidung dan
antara lain: Diare, Kolera, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Cacingan, Flu
2
Banyak pihak yang telah memperkenalkan perilaku kesehatan sebagai
intervensi kesehatan yang sangat mudah, sederhana dan dapat dilakukan oleh
kesehatan adalah proses belajar pada individu, kelompok atau masyarakat dari
tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi mampu (Setiawati dan Agus,
baik itu dari media cetak, media elektronika televisi (TV), radio, computer dan
lain sebagainya) dan media luar ruang. Agar sasaran dapat meningkatkan
Hal ini dilandaskan dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan
bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu
yang cukup lama. Itu diartikan bahwa kegiatan belajar anak didik dengan bantuan
media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan
Dilihat dari jenisnya media dibagi dalam: media auditif, visual dan audio
visual. Media auditif hanya mengandalkan kemampuan suara saja, media visual
mengandalkan indra penglihatan, dan media audio visual adalah media yang
3
mempunyai unsur suara dan unsur gambar (Mubarak, 2007). Penggunaan media
video dan visual berupa demonstrasi dalam pembelajaran promosi kesehatan pada
dimana keunggulan dari media video yang bersifat audio visual dan demonstrasi
bahwa terdapat pengaruh modeling media video cuci tangan terhadap kemampuan
konsep diri siswa di kelas VII MTs DDI Lapeo Kecamatan Campalagian.
4
berpengaruh terhadap kemampuan mencuci tangan anak tunagrahita ringan kelas
VII SMPLB.
Januari 2018 pada siswa kelas IV SDN Landungsari 1 dan 2 Kecamatan Dau
Kabupaten Malang, dari hasil observasi yang diperoleh 7 orang siswa (70%) tidak
mampu mencuci tangan dengan benar dan hanya terdapat 3 siswa (30%) yang
“Pengaruh modeling video cuci tangan dan demonstrasi terhadap kemampuan cuci
Malang”.
penelitian yaitu: “Pengaruh modeling video cuci tangan dan demonstrasi terhadap
kemampuan cuci tangan pada siswa kelas V SDN Landungsari 1 dan 2 Kecamatan
terhadap kemampuan cuci tangan pada siswa kelas V SDN Landungsari 1 dan 2
5
1.3.2 Tujuan Khusus
video cuci tangan dan demonstrasi pada siswa kelas V SDN Landungsari 1
video cuci tangan dan demonstrasi pada siswa kelas V SDN Landungsari 1
Adapun manfaat penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu manfaat teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau
Secara praktis, Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi pihat yang
khususnya tentang perilaku menjaga kebersihan tangan. Hasil penelitian ini juga
6
diharapkan dapat membantu pihak lain (peneliti selanjutnya) dalam penyajian