Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS MOTIVASI TENAGA KEPERAWATAN DALAM MENERAPKAN

ASUHAN KEPERAWATAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP KABUPATEN


NGANJUK

NAMA : MERIANA BELA ROUNA


NIM :2014610098
PRODI : ILMU KEPERAWATAN
ABSTRAK
Salah satu bentuk pelayanan di Puskesmas adalah pelayanan rawat inap yang
membutuhkan perawat, dimana perawat memberikan pelayanan asuhan keperawatan
selama 24 jam. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menggunakan suatu
pendekatan yaitu standar asuhan keperawatan. Mutu asuhan keperawatan sangat
mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan dan menjadi salah satu faktor penentu citra
institusi pelayanan kesehatan agar tetap baik Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh faktor motivasi terhadap penerapan asuhan keperawatan. Jenis
penelitian ini adalah crossectional dengan jumlah sampel 75 perawat yang ada di
Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Nganjuk.
Berdasarkan uji t faktor motivasi berpengaruh secara parsial terhadap variable terikat
penerapan asuhan keperawatan (Y) dengan nilai t hitung masing-masing lebih besar dari t
tabel. Dari uji F didapatkan hasil secara simultan variable bebas (X) berpengaruh
terhadap variabel terikat (Y).
Sedangkan variable bebas (X) yang paling dominan berpengaruh terhadap variable terikat
(Y) yaitu variable kebutuhan aktualisasi diri (X5) dengan nilai koefisien Beta yaitu 0,966.
Untuk meningkatkan penerapan asuhan keperawatan di Puskesmas di sarankan kepada
Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Nganjuk lebih meningkatkan pembinaan kepada
perawat Puskesmas dan memberikan kesempatan kepada perawat untuk meningkatkan
pengetahuannya dengan mengikuti kegiatan ilmiah, bagi Kepala Puskesmas diharapkan
memberikan kebebasan kepada perawat untuk berinovasi dan berimprovisasi dengan teori
baru yang didapat dari kegiatan ilmiah.
PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) tahun 2005-2025, mengamanatkan pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat
Aspek lain yang sangat berpengaruh terhadap industri pelayanan kesehatan adalah adanya kebijakan
baru Pemerintah dibidang kesehatan, yaitu dengan diterbitkannya UU No. 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional yang merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang
diselenggarakan oleh Negara Republik Indonesia guna menjamin warganegaranya untuk memenuhi
kebutuhan hidup dasar yang layak, dan juga UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS), yang semuanya akan di mulai pelaksanaannya pada awal tahun 2014 (Subur,
dkk, 2013)
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yaitu penelitian yang
observasinya dilakukan terhadap sejumlah variabel subyek menurut keadaan apa adanya
Teknik Pengambilan Sampel
Adapun sampel ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi
target yang terjangkau yang akan ditelit
2. Kriteria Eksklusi
Kriterian eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang memenuhi
kriteria
inklusi dari studi karena pelbagai seba
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian
1. Uji Validitas Data
2. Uji Realibilitas Data
3. Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi Simultan (R2)
4. Persamaan Regresi Linier Berganda
5. Pengujian
Hipotesis 1
H1 : Motivasi secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap penerapan Asuhan Keperawatan
 Pengujian hipotesis Parsial Untuk mengukur secara parsial pengaruh variabel bebas motivasi terhadap
variabel terikat yaitu penerapan asuhan keperawatan dipergunakan Uji t.
2. Hipotesis 2
H2 : Kebutuhan aktualisasi diri memiliki pengaruh dominan terhadap penerapan Asuhan Keperawatan
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Uji t (Uji Parsial) Dari h
asil uji t dengan SPSS diketahui bahwa variabel motivasi kebutuhan fisiologis (X1) di peroleh nilai thitung = -
0,12 < ttabel = 1,995, kebutuhan
B. Saran
1. Supaya pekerjaan yang dilakukan perawat tidak merupakan suatu rutinitas perlu adanya peningkatan
status dari Puskesmas, salah satunya dengan mengikuti akreditasi Puskesmas dan menjadikannya Puskesmas
ISO.
2. Perlu adanya kesempatan kepada perawat untuk berinovasi dan berimprovisasi dengan teori baru yang
didapat dari kegiatan ilmiah seperti seminar, workshop, pelatihan dan lainlain.
3. Perlu adanya reward atas kinerja perawat ditingkat kabupaten sebagai support awal mereka sebelum
terpilih untuk tingkat provinsi maupun nasional. 4. Asuhan Keperawatan yang diterapkan dimasukkan dalam
billing sehingga memotivasi perawat untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan dan bekerja sesuai standar.

Anda mungkin juga menyukai