ABSTRAK
Salah satu bentuk pelayanan di Puskesmas adalah pelayanan rawat inap yang
membutuhkan perawat, dimana perawat memberikan pelayanan asuhan keperawatan
selama 24 jam. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menggunakan suatu
pendekatan yaitu standar asuhan keperawatan. Mutu asuhan keperawatan sangat
mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan dan menjadi salah satu faktor penentu
citra institusi pelayanan kesehatan agar tetap baik Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh faktor motivasi terhadap penerapan asuhan keperawatan. Jenis
penelitian ini adalah crossectional dengan jumlah sampel 75 perawat yang ada di
Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Nganjuk.
Berdasarkan uji t faktor motivasi berpengaruh secara parsial terhadap variable terikat
penerapan asuhan keperawatan (Y) dengan nilai t hitung masing-masing lebih besar dari t
tabel. Dari uji F didapatkan hasil secara simultan variable bebas (X) berpengaruh terhadap
variabel terikat (Y).
Sedangkan variable bebas (X) yang paling dominan berpengaruh terhadap variable
terikat (Y) yaitu variable kebutuhan aktualisasi diri (X5) dengan nilai koefisien Beta yaitu
0,966. Untuk meningkatkan penerapan asuhan keperawatan di Puskesmas di sarankan
kepada Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Nganjuk lebih meningkatkan pembinaan
kepada perawat Puskesmas dan memberikan kesempatan kepada perawat untuk
meningkatkan pengetahuannya dengan mengikuti kegiatan ilmiah, bagi Kepala
Puskesmas diharapkan memberikan kebebasan kepada perawat untuk berinovasi dan
berimprovisasi dengan teori baru yang didapat dari kegiatan ilmiah.
29
Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 2, Nomor 3, September 2013
30
Duwi W., Sumarji, Analisis Motivasi Tenaga Keperawatan dalam Menerapkan Asuhan Keperawatan di Puskesmas...
31
Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 2, Nomor 3, September 2013
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Keterangan :
Jenis Penelitian ini adalah penelitian
n = Sampel
non eksperimental yaitu penelitian yang
observasinya dilakukan terhadap sejumlah N = Populasi
variabel subyek menurut keadaan apa e = Perkiraan tingkat kesalahan (0,05)
adanya (in nature), tanpa ada manipulasi/
Berdasarkan rumus diatas maka
intervensi peneliti. Metode yang diguna-
besar sampel dalam penelitian ini
kan adalah metode survey epidemiologic
adalah 75 responden
analitik yaitu menggali bagaimana dan
mengapa fenomena kesehatan itu terjadi
yaitu dengan melakukan analisis dinamika Metode Analisis Data
korelasi antar fenomena. Sedangkan Model untuk menganalisis data yang
model/rancangan penelitian ini adalah digunakan dalam penelitian ini adalah
crossectional, yaitu melihat suatu kejadian dengan menggunakan Regresi Linear
pada waktu/saat tertentu (point time ap- Berganda. Bentuk hubungan dinyatakan
proach) (Watik, 2007) dalam model persamaan regresi yang
signifikan, yang mana variabel tak bebas
Teknik Pengambilan Sampel (dependent variabel) yaitu Y, merupakan
fungsi dari variabel bebas (independent
Adapun sampel ditentukan berdasar-
variabel) yaitu X (Solimun, 2002). Secara
kan kriteria sebagai berikut :
aljabar hubungan tersebut dapat diru-
1. Kriteria Inklusi muskan seperti mangacu pada persamaan-
Kriteria inklusi adalah karakteristik persamaan model syofian (2013), dengan
umum subyek penelitian dari suatu rumus sebagai berikut :
populasi target yang terjangkau yang
akan diteliti. (Nursalam, 2003 ). Kriteria Y = a + b1X1 + b2X2 + b2X3 + … + ßnXn
inklusinya adalah :
Dimana :
- Perawat PNS di Puskesmas Rawat
Inap Kabupaten Nganjuk Y = Variabel terikat
- Sehat jasmani dan rohani X1 = Variabel bebas pertama
32
Duwi W., Sumarji, Analisis Motivasi Tenaga Keperawatan dalam Menerapkan Asuhan Keperawatan di Puskesmas...
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas dan Signifikansi untuk Variabel Motivasi Kebutuhan
Fisiologis (X1)
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas dan Signifikansi untuk Variabel Motivasi Kebutuhan Rasa
Aman (X2)
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas dan Signifikansi untuk Variabel Motivasi Kebutuhan
Dicintai dan Mencintai (X3)
33
Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 2, Nomor 3, September 2013
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas dan Signifikansi untuk Variabel Motivasi Kebutuhan
Harga Diri (X4)
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas dan Signifikansi untuk Variabel Motivasi Kebutuhan
Aktualisasi Diri (X5)
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas dan Signifikansi untuk Variabel Penerapan Asuhan
Keperawatan (Y)
Berdasarkan data diatas dapat diketahui dari waktu ke waktu. Suatu konstuk atau
bahwa seluruh butir item pertanyaan memiliki variabel dikatanan reliabel jika memberi-
nilai rhitung > rtabel yaitu > 0,227 dan signifikansi kan nilai cronbach alpha > 0,6 (Syofiyan,
kurang dari 0,05, sehingga dikatakan valid. 2013).
34
Duwi W., Sumarji, Analisis Motivasi Tenaga Keperawatan dalam Menerapkan Asuhan Keperawatan di Puskesmas...
Tabel 4.8 Nilai Cronbach’s Alpha Dari hasil uji reliabilitas didapatkan
Variabel Motivasi Kebutuhan nilai > 0,6 untuk semua item pertanyaan
Rasa Aman (X2) sehingga dapat dikatakan bahwa kuisioner
pada penelitian ini adalah reliabel.
35
Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 2, Nomor 3, September 2013
harga diri (X4) dan kebutuan aktualisasi (Y) di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten
diri (X5) terhadap variabel dependent/ter- Nganjuk. Adapun hasil dari pengeolahan
ikat yaitu penerapan asuhan keperawatan SPSS untuk uji regresi linier berganda ini
dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini :
36
Duwi W., Sumarji, Analisis Motivasi Tenaga Keperawatan dalam Menerapkan Asuhan Keperawatan di Puskesmas...
0,012 < ttabel = 1,995, nilai signifikanya 4. Dari hasil perhitungan diketahui
adalah 0,990 > α = 0,05, nilai ini bahwa variabel motivasi kebutuhan
menunjukkan variabel motivasi harga diri (X4) memiliki nilai thitung =
kebutuhan fisiologis (X 1 ) tidak 2,982 > t tabel sebesar 1,995, nilai
berpengaruh terhadap variabel signifikanya adalah 0,004 < α = 0,05,
penerapan asuhan keperawatan (Y) yang berarti bahwa variabel motivasi
di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten kebutuhan harga diri (X4) berpe-
Nganjuk, dengan demikian Ho ngaruh terhadap penerapan asuhan
diterima. keperawatan (Y) di Puskesmas
2. Dari hasil perhitungan diketahui Rawat Inap Kabupaten Nganjuk,
bahwa variabel motivasi kebutuhan dengan demikian Hi diterima
kebutuhan rasa aman (X2) memiliki 5. Dari hasil perhitungan diketahui
nilai thitung = 2,131 > ttabel =1,995, nilai bahwa variabel motivasi kebutuan
signifikanya adalah 0,037 < α = 0,05, aktualisasi diri (X5) memiliki nilai
yang berarti bahwa variabel motivasi t hitung = 2,690 > t tabel = 1,995, nilai
kebutuhan rasa aman (X2) berpenga- signifikanya adalah 0,009 < α = 0,05,
ruh terhadap variabel penerapan yang berarti bahwa variabel motivasi
asuhan keperawatan (Y) di Puskes- kebutuhan aktualisasi diri (X5) berpe-
mas Rawat Inap Kabupaten Nganjuk, ngaruh terhadap variabel penerapan
dengan demikian H1 diterima asuhan keperawatan (Y) di Puskes-
3. Dari hasil perhitungan diketahui mas Rawat Inap Kabupaten Nganjuk,
bahwa variabel motivasi kebutuhan dengan demikian H1 diterima.
dicintai dan mencintai (X3) memiliki
nilai thitung = 0,255 < ttabel sebesar 1,995, b. Pengujian Hipotesis Simultan
nilai signifikanya adalah 0,799 > α = Untuk mengukur secara bersama/
0,05, yang berarti bahwa variabel simultan pengaruh variabel bebas moti-
motivasi kebutuhan dicintai dan vasi terhadap variabel terikat penerapan
mencintai (X3) tidak berpengaruh asuhan keperawatan digunakan Uji F
terhadap variabel penerapan asuhan (Uji Simultan). Adapun hasil dari Uji F
keperawatan (Y) di Puskesmas dan signifikansi dapat dilihat pada tabel
Rawat Inap Kabupaten Nganjuk, berikut :
dengan demikian H0 diterima.
37
Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 2, Nomor 3, September 2013
Dari hasil SPSS diatas dapat diketahui terikat yaitu penerapan asuhan
bahwa variabel X 5 yaitu kebutuhan keperawatan (Y) di Puskesmas Rawat Inap
aktualisasi memiliki nilai koefisien regresi Kabupaten Nganjuk, sehingga H1
yang distandarkan (ß) atau Standardized of diterima.
Coefficients Beta tertinggi yaitu 0,966 Dari hasil perhitungan SPSS yang
dibandingkan dengan variabel bebas yang dilakukan terhadap koefisien korelasi dan
lain, maka variabel X 5 yaitu variabel determinasi ditunjukkan oleh tabel
aktualisasi diri merupakan variabel bebas dibawah ini.
yang dominan mempengaruhi variabel
38
Duwi W., Sumarji, Analisis Motivasi Tenaga Keperawatan dalam Menerapkan Asuhan Keperawatan di Puskesmas...
39
Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 2, Nomor 3, September 2013
mereka membutuhkan rekan kerja yang tan (Y) di Puskesmas Rawat Inap
saling berkolaborasi untuk memberikan Kabupaten Nganjuk. Menerapkan ilmu
asuhan keperawatan pada pasien, dan tori baru yang didapat dari hasil
sehingga tanpa disadari rasa saling penelitian, seminar maupun workshoop
mencintai itupun terbentuk dengan dalam praktek kerja sehari-hari
sendirinya. Setiap perawat dimanapun memang tidahkh mudah, tentangan
dia ditempatkan harus dapat beradap- dan tantangan banyak didapat dari
tasi dan menyesuaikan diri dengan rekan kerja maupun lain profesi dan ini
cepat terhadap lingkungan yang baru merupakan satu hal yang harus dihi-
karena hal tersebut akan sangat langkan oleh seluruh tenaga kesehatan
menunjang keberhasilan perawat dalam khususnya tenaga medis dan
memberikan asuhan keperawatan paramedis. Keberhasilan dalam asuhan
kepada pasien. keperawatan adalah tanggungjawab
seluruh anggota tim. Untuk itu diberi-
d. Variabel motivasi kebutuhan harga diri kan kesempatan untuk beraktualisasi
(X4) diri merupakan harapan bagi semua
Variabel motivasi kebutuhan harga orang, karena dengan beraktualisasi
diri (X 4) berpengaruh terhadap akan memberikan rasa pada individu
penerapan asuhan keperawatan (Y) di berkesempatan untuk mengembangkan
Puskesmas Rawat Inap Kabupaten diri dan berprestasi. Perawat akan lebih
Nganjuk. Bekerja dengan banyak orang leluasa mengembangan ketrampilan
dengan pelbagai latar belakang profesinya dan akan memberikan ke-
pendidikan yang berbeda, kemampuan puasan pelayanan kepada masyarakat
akademik yang berbeda dan skill/ yang sesuai dengan standart.
ketrampilan yang berbeda pula, hal ini
membuat perawat untuk termotivasi 2. Berdasarkan Hasil Uji F (uji
dengan menunjukkan kemampuan Simultan)
yang dipunyai untuk nantinya menda- Sesuai dengan tabel 4.19 yang
patkan pengakuan atas profesinya. merupakan hasil perhitungan Uji F yang
Setiap individu mempunyai kebutuhan dilakukan dengan bantuan program SPSS
untuk dihargai dan diberikan reward diperoleh nilai Fhitung = 288,246 > nilai Ftabel
atas apa yang dikerjakannya. Reward = 2,348 dengan nilai signifikan sebesar
yang diberikan dapat berupa fasilitas 0,000. Nilai ini lebih kecil dari pada á = 0.05,
kerja, kedudukan maupun hanya sehingga artinya secara simultan variabel
sekedar piagam penghargaan. Apapun bebas motivasi yang terdiri dari
bentuk reward yang diberikan tentunya kebutuhan fisiologis (X1), kebutuhan rasa
akan sangat memotivasi perawat dalam aman (X 2 ), kebutuhan dicintai dan
meningkatkan kerjanya. mencintai (X3), kebutuhan harga diri (X4)
e. Variabel motivasi kebutuan aktualisasi dan kebutuan aktualisasi diri (X 5 )
diri (X5) berpengaruh terhadap variabel terikat
yaitu penerapan asuhan keperawatan (Y)
Variabel motivasi kebutuhan aktua- di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten
lisasi diri (X5) berpengaruh terhadap Nganjuk, sehingga Ho di tolak dan H1
variabel penerapan asuhan keperawa- diterima.
40
Duwi W., Sumarji, Analisis Motivasi Tenaga Keperawatan dalam Menerapkan Asuhan Keperawatan di Puskesmas...
41
Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 2, Nomor 3, September 2013
42
Duwi W., Sumarji, Analisis Motivasi Tenaga Keperawatan dalam Menerapkan Asuhan Keperawatan di Puskesmas...
43
Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 2, Nomor 3, September 2013
44