Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan dan karunia-Nya,sehingga Makalah ini yang berisi tentang “ Etika
Profesi Akuntansi” dapat terselesaikan. Saya bersyukur masih diberi kesehatan
untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas Makalah mata kuliah Etika Bisnis
dan Profesi.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua


kalangan pihak yang telah memberikan saya motivasi dan semangat dalam
pembuatan tugas Makalah ini, saya berharap informasi dan materi yang terdapat
dalam Makalah ini sangat berguna bagi pembaca.

Demikianlah Makalah ini saya buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan,
saya mohon maaf dan terima kasih.

Palu, Maret 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. ........................................................................................ 1

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................... 3

A. Latar Belakang .......................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 3

BAB II : PEMBAHASAN .................................................................................... 4

A. Kode Perilaku Profesional......................................................................... 4


B. Prinsip-prinsip Etika : IFAC, AICPA, IAI ................................................ 5
C. Aturan dan Interpretasi Etika .................................................................... 10

BAB III : PENUTUP ............................................................................................ 11

A. KESIMPULAN ......................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan
buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika dapat
dibagi menjadi beberapa pengertian Dan etika profesi terdapat suatu kesadaran
yang kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan
jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukan. Prinsip Etika Profesi
dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi akan
tanggungjawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini
memandu anggota dalam memenuhi tanggung-jawab profesionalnya dan
merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini
meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan dengan pengorbanan
keuntungan pribadi

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan


terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi
profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan,
militer, teknik, desainer dll. Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu,
disebut profesional. Walaupun begitu, istilah profesional juga digunakan untuk
suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu kode etik perilaku profesional?


2. Apa saja prinsip-prinsip etika : IFAC, AICPA, IAI ?
3. Apa saja aturan dan interpretasi etika?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusab masalah diatas maka tujuan penulisan ini adalah


untuk mengetahui tentang kode etik profesi professional, prinsip-prinsip etika :
IFAC,AICPA, IAI dan dapat mengetahui tentang aturan dan interpretasi etika.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kode Perilaku Profesional

Kode perilaku professional adalah pedoman umum yang mengikat dan


mengatur setiap anggota serta sebagai pengikat suatu anggota untuk bertindak.
Prinsip-prinsip perilaku professional, yaitu: tanggung jawab, kepentingan publik,
integritas, objektivitas, kecermatan dan keseksamaan, serta lingkup dan sifat jasa.

Kode perilaku profesional dapat dikatakan sebagai pedoman umum yang


mengikat dan mengatur setiap anggota serta sebagai pengikat suatu anggota untuk
bertindak. Kode perilaku profesional diperlukan untuk menjaga kepercayaan
masyarakat atas kualitas pelayanan yang diberikan oleh profesi. Kode perilaku
profesi terdiri dari prinsip-prinsip, peraturan etika, interprestasi atas peraturan
etika dan kaidah etika.

Prinsip mengenai kualitas hidup semua orang menegaskan kewajiban untuk


melindungi hak asasi manusia dan menghormati keragaman semua budaya.
Sebuah tujuan utama profesional komputasi adalah untuk meminimalkan
konsekuensi negatif dari sistem komputasi, termasuk ancaman terhadap kesehatan
dan keselamatan.

1) Hindari menyakiti orang lain.

“Harm” berarti konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi yang tidak


diinginkan, kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak
lingkungan yang tidak diinginkan.

2) Bersikap jujur dan dapat dipercaya.

Kejujuran merupakan komponen penting dari kepercayaan. Tanpa


kepercayaan suatu organisasi tidak dapat berfungsi secara efektif.

3) Bersikap adil dan tidak mendiskriminasi.

Nilai – nilai kesetaraan, toleransi, menghormati orang lain, dan prinsip –


prinsip keadilan yang sama dalam mengatur perintah.

4) Hak milik yang temasuk hak cipta dan hak paten.

Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia dagang dan syarat – syarat
perjanjian lisensi dilarang oleh hukum di setiap keadaan.

4
5) Memberikan kredit yang pantas untuk property intelektual.

Komputasi profesional diwajibkan untuk melindungi integritas dari


kekayaan intelektual.

6) Menghormati privasi orang lain.

Komputasi dan teknologi komunikasi memungkinkan pengumpulan dan


pertukaran informasi pribadi pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya
dalam sejarah peradaban.

Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah


satu telah membuat janji eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau, secara
implisit, saat informasi pribadi tidak secara langsung berkaitan dengan
pelaksanaan tugas seseorang.

B. Prinsip-prinsip etika : IFAC, AICPA DAN IAI

1. Prinsip-prinsip Etika AICPA

Kode Etik AICPA terdiri atas dua bagian; bagian pertama berisi prinsip-
prinsip Etika dan pada bagian kedua berisi Aturan Etika (rules):

a) Tanggung Jawab

Dalam menjalankan tanggung jawab sebagai seorang profesional,anggota


harus menjalankan pertimbangan moral dan profesional secara sensitif.

b) Kepentingan Publik

Anggota harus menerima kewajiban mereka untuk bertindak sedemikian


rupa demi melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukan komitmen atas profesionalisme.

c) Integritas

Untuk memelihara dan memperluas keyakinan publik, anggota harus


melaksanakan semua tanggung jawab profesinal dengan ras integritas tertinggi.

d) Objektivitas dan Independensi

Seorang anggota harus memelihara objektivitas dan bebas dari konflik


kepentingan dalam menunaikan tanggung jawab profesional.Seorang anggota
dalam praktik publik seharusnya menjaga independensi dalam faktadan
penampilan saat memberikan jasa auditing dan atestasi lainnya

5
e) Kehati-hatian (due care)

Seorang anggota harus selalu mengikuti standar-standar etika dan teknis


profesi terdorong untuk secara terus menerus mengembangkan kompetensi dan
kualitas jasa, dan menunaikan tanggung jawab profesional sampai tingkat
tertinggi kemampuan anggota yang bersangkutan

f) Ruang Iingkup dan Sifat Jasa

Seorang anggota dalam praktik publik harus mengikuti prinsip-prinsip kode


Perilaku Profesional dalam menetapkan ruang lingkup an sifat jasa yang diberikan

2. Prinsip-prinsip Fundamental Etika IFAC

1. Integritas

Seorang akuntan profesional harus bertindak tegas dan jujur dalam semua
hubungan bisnis dan profesionalnya.

2. Objektivitas

Seorang akuntan profesional seharusnya tidak boleh membiarkan terjadinya


bias, konflik kepentingan, atau dibawah penguruh orang lain sehingga
mengesampingkan pertimbangan bisnis dan profesional.

3. Kompetensi profesional dan kehati-hatian

Seorang akuntan professional mempunyai kewajiban untuk memelihara


pengetahuan dan keterampilan profesional secara berkelanjutan pada tingkat yang
dipelukan untuk menjamin seorang klien atau atasan menerima jasa profesional
yang kompeten yang didasarkan atas perkembangan praktik, legislasi, dan teknik
terkini. Seorang akuntan profesional harus bekerja secara tekun serta mengikuti
standar-standar profesional harus bekerja secara tekun serta mengikuti standar-
standar professional dan teknik yang berlaku dalam memberikan jasa profesional.

4. Kerahasiaan

Seorang akuntan profesional harus menghormati kerhasiaan informasi yang


diperolehnya sebagai hasil dari hubungan profesional dan bisnis serta tidak boleh
mengungkapkan informasi apa pun kepada pihak ketiga tanpa izin yang benar dan
spesifik, kecuali terdapat kewajiban hukum atau terdapat hak profesional untuk
mengungkapkannya.

6
5. Perilaku Profesional

Seorang akuntan profesional harus patuh pada hukum dan perundang-


undangan yang relevan dan harus menghindari tindakan yang dapat
mendiskreditkan profesi.

3. Prinsip Etika Profesi Menurut IAI

Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi aturan etika, yang mengatur
pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh
Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh
Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang
bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan
oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari
anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam
penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan
penerapannya.

Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia


menyatakan pengakuan profesi akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakai
jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi
tanggung-jawab profesionalnya dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan
perilaku profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku
terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi.

Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota.
Adapun prinsip – prinsip tersebut adalah:

a) Tanggung Jawab Profesi

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap


anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional
dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota
mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut,
anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional
mereka. Anggota juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan
sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara
kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam
mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk
memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

7
b) Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka


pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan
komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah
penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran
yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari
klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis
dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas
akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan
ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik.
Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi
yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap
dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi
kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.

c) Integritas

Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya


pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi
kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam
menguji keputusan yang diambilnya.

Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur


dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan
dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi.
Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat
yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

d) Obyektivitas

Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan


kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah
suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip
obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara
intelektual, tidak berprasangka, serta bebas dari benturan kepentingan atau
dibawah pengaruh pihak lain.

e) Kompetensi dan Kehati – hatian Profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati –


hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang

8
diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh
manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir. Hal ini
mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa
profesional dengan sebaik – baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi
kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada
publik.

f) Kerahasiaan

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh


selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan
informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban
profesional atau hukum untuk mengungkapkannya. Kepentingan umum dan
profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan
didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat – sifat dan luas kewajiban
kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan dimana informasi yang diperoleh
selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan. Anggota
mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien
atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya.
Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien
atau pemberi jasa berakhir.

g) Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi


yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban
untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi
oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak
ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.

h) Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan


standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya
dan dengan berhati – hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip
integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus
ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan
perundang – undangan yang relevan.

9
C. Aturan dan Interpretasi Etika

a) Aturan Etika :
- Independensi, Integritas, dan Obyektifitas
- Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
- Tanggungjawab kepada Klien
- Tanggungjawab kepada Rekan Seprofesi
- Tanggung jawab dan praktik lain

b) Interpretasi Etika :

Dalam prakteknya tak ada etika yang mutlak.Standar etika pun berbeda-
beda pada sebuahkomunitas sosial, tergantung budaya, norma,dan nilai-nilai yang
dianut oleh komunitas tersebut. Baik itu komunitas dalam bentuknya sebagai
sebuah kawasan regional, negara,agama, maupun komunitas group. Tak adaetika
yang universal.

Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh


Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari
anggota, dan pihak – pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam
penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan
penerapannya. Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai
sebagai Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan
interpretasi baru untuk menggantikannya.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan penjabaran pengertian etika, profesi, dan akuntansi secara terpisah


dapat kita ambil sebuah kesimpulan dari etika profesi akuntansi yang menyeluruh
yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia
sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus
sebagai Akuntan.

Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung jawabnya dengan


standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi dengan
orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat 4
kebutuhan dasar yang harus terpenuhi :

1. Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem


informasi.
2. Profesionalisme. Diperluikan individu yang dengan jelas dapat
diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang
akuntansi.
3. Kualitas jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari
akuntan diberikan dengan standar kinerja tinggi.
4. Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat
kerangka etika profesioanal yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://tryyulianty88.wordpress.com/2015/01/22/kode-etik-ikatan-akuntan-
indonesia/

https://keyturns.wordpress.com/2015/11/14/perilaku-etika-dalam-profesi-
akuntansi-kode-etik-profesi-akuntansi-etika-dalam-auditing/

http://yusansiamelianthanonie.blogspot.com/2014/11/1-kode-perilaku-profesional-
2prinsip.html

http://marponprakasa.blogspot.com/2016/10/kode-perilaku-profesional-
kodeperilaku.html

http://putrijayantieb14.blogspot.com/2012/09/pengertian-etika-profesi-tugas-1-
etika.html

https://kinantiarin.wordpress.com/etika-profesi-akuntan/

12

Anda mungkin juga menyukai