Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)


TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Indonesia saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit dari penyakit
menular menjadi penyakit tidak menular (PTM). PTM adalah penyakit yang
bukan disebabkan oleh infeksi kuman termasuk penyakit kronis
degeneratif, antara lain penyakit jantung, diabetes melitus (DM), kanker,
penyakit paru obstruktif kronis ( PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan
dan tindak kekerasan.
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan
bahwa dari 10 besar penyebab kematian tertinggi diindonesia, 6
diantaranya adalah karena PTM. Stroke merupakan penyebab kematian
tertinggi (15,4%), disusul tuberkulosis paru (7,5%), hipertensi (6,8%),
cedera (6,5%), perinatal (6,0%), DM (5,7%), tumor (5,7%), penyakit hati
(5,2%), penyakit jantung iskemik (5,1%), dan penyakit saluran nafas
bawah (5,1%).
Di Puskesmas Kecamatan Johar Baru, Penyakit terbanyak didominasi
oleh PTM. Dari hasil surveilance PTM puskesmas di wilayah kecamatan
Johar Baru tahun 2015, didapat Hipertensi dan Diabetes Mellitus
menduduki urutan teratas. Program PTM ini dilaksanakan untuk
mendukung misi Puskesmas Kecamatan Johar Baru yaitu meningkatkan
profesionalisme SDM, menggalang kemitraan lintas sektor, serta
mewujudkan visi puskesmas, yaitu “Mewujudkan Masyarakat Johar Baru
yang Sehat dan Mandiri”

B. LATAR BELAKANG
Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep
pendidikan kesehatan yang berlangsung sejalan dengan perubahan
paradigma kesehatan masyarakat. Perubahan paradigma kesehatan
masyarakat terjadi antara lain akibat berubahnya pola penyakit, gaya
hidup, kondisi kehidupan, lingkungan kehidupan dan demografi. Pada
awal perkembangannya, kesehatan masyarakat difokuskan pada faktor-
faktor yang menimbulkan risiko kesehatan seperti udara, air, penyakit-
penyakit bersumber makanan seperti penyakit-penyakit lain yang
berhubungan dengan kemiskinan dan kondisi kehidupan yang buruk.
Dalam perkembangan selanjutnya, disadari bahwa kondisi kesehatan
juga dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat.
Sekitar tahun 80-an mulai disadari bahwa pendidikan kesehatan saja
tidak cukup berdaya untuk mengubah perilaku masyarakat. Pendidikan
kesehatan harus disertai pula dengan upaya peningkatan kesehatan.
Kesadaran akan hal ini menimbulkan munculnya paradigma baru
kesehatan masyarakat, yang mengubah pendidikan kesehatan menjadi
promosi kesehatan. Kesadaran akan hal ini menimbulkan munculnya
paradigma baru kesehatan masyarakat, yang mengubah pendidikan
kesehatan menjadi promosi kesehatan.
Aktifitas promosi kesehatan menurut piagam Ottawa adalah
advokasi, pemberdayaan dan mediasi. Selain itu, juga dirumuskan 5
komponen utama promosi kesehatan, yaitu :
1. Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung
3. Memperkuat gerakan masyarakat
4. Membangun keterampilan individu
5. Reorientasi pelayanan kesehatan

Berdasarkan piagam ottawa tersebut, dirumuskan strategi dasar


promosi kesehatan, yaitu pemberdayaan masyarakat, bina suasana, dan
advokasi (WHO, 2009)

C. TUJUAN
Tujuan pelaksanaan program promosi kesehatan antara lain :
1. Tersosialisasinya program-program kesehatan da terwujudnya
masyarakat yang berbudaya hidup bersih dan sehat serta terwujudnya
masyarakat Johar baru yang sehat dan mandiri dalam kesehatan.
2. Tujuan khusus
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat
- Memperbaiki perilaku/ sikap masyarakat
- Meningkatkan status kesehatan masyarakat
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Pembinaan desa siaga
- SMD (Survey Mawas Diri)
- MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)
2. Pembinaan PHBS
3. Penyuluhan Kesehatan dan program prioritas
4. Penyuluhan kesehatan didalam dan luar gedung
5. Membuat kelengkapan media promosi kesehatan
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Pembinaan Desa Siaga Aktif
SMD (survey mawas diri) untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan yang ada di wilayah tersebut. Masalah yang ditemukan
pada SMD kemudian di bicarakan dalam MMD (Musyawarah
Masyarakat Desa) bersama lintas sektor dan masyarakat untuk
mencari solusi yang dapat dilakukan dan membuat rencana tindak
lanjut.
2. Pembinaan PHBS.
Melakukan Upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta peran aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
3. Penyuluhan program prioritas
Melakukan pertemuan dan penyuluhan pada kader dan
masyarakat tentang masalah kesehatan yang menjadi prioritas
maupun tentang program prioritas
4. Penyuluhan kesehatan di dalam dan luar gedung
Melakukan penyuluhan kesehatan dengan sasaran pasien, kader,
masyarakat umum, masyarakat sekolah yang dilakukan baik
didalam gedung maupun di luar gedung
5. Membuat kelengkapan media promosi kesehatan
Dilakukan dengan membuat stiker, leaflat, dsb.

F. SASARAN
1. Pembinaan Desa Siaga Aktif : Pengurus RT?RW< kader, tokoh
masyarakat, lintas sektor
2. Pembinaan PHBS : Masyarakat sekolah, Masyarakat Umum
(rumah Tangga)
3. Penyuluhan program prioritas : Kader, Masyarakat umum
4. Penyuluhan kesehatan di dalam dan luar gedung : Masyarakat
umum, kader
5. Membuat kelengkapan media promosi : ditujukan untuk
memberikan informasi kepada masyarakat luas

G. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


1. Kecamatan sebagai pembina wilayah kecamatan Tlogomulyo
2. Kelurahan sebagai pembina di kelurahan di wilayah kecamatan
Tlogomulyo
3. Kepala sekolah sebagai pembina sekolah
4. UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) sebagai pembina dan
pelaksana di Puskesmas Kecamatan Tlogomulyo
5. Promosi Kesehatan sebagai pelaksana kegiatan
6. Kader kesehatan sebagai pelaksana kegiatan

H. JADWAL PELAKSANAAN

Kegiatan/ Tahapan Bulan


No.
kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov De
1 Pembinaan
Kelurahan Siaga
Aktif
Pertemuan Tk. RW v
SMD v
MMD v
2 Pembinaan PHBS
Sosialisasi PHBS v v
Sekolah
Pembinaan PHBS v
Rumah Tangga
3 Penyuluhan v
Kesehatan/Program
Prioritas
4 Penyuluhan
Kesehatan
di dalam gedung v v v v v v v v v v v v
di luar gedung v v v
5 Penyuluhan HIV v v
AIDS (ABAT)
6 Membuat v
kelengkapan media
promkes

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Kegiatan dilaporkan dalam SPJ dan laporan Tahunan, sehingga
pencapaian SPM dalam 1 tahun dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai