Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN

PERENCANAAN (1)

Dosen Pembimbing: Ni Nyoman Rsi Respati, S.E.,M.M

Oleh:

Kelompok 2

1. I Kadek Dwi Handika Putra (1707532080)

2. I Gusti Agung Oka Sudeva (1707532083)

3. Kadek Heni Vitrya Sari (1707532091)

4. Made Ayu Bintang Cyntia Dewi (1707532092)

5. Ngakan Putu Wahyu Pandu Dewanata (1707532100)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI NON REGULER

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas “Perencanaan (1)” sebagai salah satu
syarat mata kuliah Manajemen di program studi akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis
Universitas Udayana. Dalam penulisan ini,penulis memperoleh bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih , kepada :

1. Ibu Prof.Dr.dr.A.A Raka Sudewi,Sp.S(K) selaku Rektor Universitas Udayana


2. Bapak Dr.I Nyoman Mahendra Yasa SE.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis
3. Ibu Ni Nyoman Rsi Respati, S.E.,M.M selaku dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen

Mengingat terbatasnya pengetahuan dan pengalaman, tentunya masih banyak


kekurangan dalam penyusunan tulisan ini. Oleh Karena itu penulis mengharapkan masukan -
masukan demi kesempurnaan tulisan ini.

Denpasar,3 Maret 2018

Penulis
ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................... i


Kata Pengantar .................................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan ........................................................................................................... 4
Bab II Pembahasan ........................................................................................................... 5
2.1.Pengertian Perencanaan ......................................................................................... 5
2.2.Alasan-alasan Perlunya Perencanaan di dalam Organisasi .................................... 6
2.3.Tahap-tahap Perencanaan ....................................................................................... 7
2.3.Dasar-dasar Pengklasifikasian Perencanaan .......................................................... 7
2.3.Studi Kasus............................................................................................................. 9
Bab III Penutup .............................................................................................................. 11
3.1 Simpulan .............................................................................................................. 11
3.2 Saran ..................................................................................................................... 11
DaftarPustaka…………………………………………………………………………...12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seluruh organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan


organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru,
program penjualan produk baru,maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan
(planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan
menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan
tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses
perencanaan.Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab
perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu
keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan
oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap
fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan
keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.Perencanaan merupakan
tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi
lingkungan eksternal yang berubah dinamis.Dalam manajemen, perencanaan adalah
proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian perencanaan?
2. Apa saja alasan-alasan perlunya perencanaan di dalam organisasi?
3. Apa saja tahap-tahap perencanaan?
4. Apa saja dasar-dasar pengklasifikasian rencana?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana pengertian perencanaan.
2. Mengetahui alasan-alasan perlunya perencanaan di dalam organisasi.
3. Mengetahui apa saja tahap-tahap perencanaan.
4. Mengetahui apa saja dasar-dasar pengklasifikasian rencana.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan

Sebelum manajer dapat mengorganisasi, mengharahkan atau mengawasi, mereka


harus membuat rencana-rencana yang memberikan tujuan dan arah organisasi. Dalam
prencanaan, manajer memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya,
bagaimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya. Jadi prencanaan adalah pemilihan
sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan,
bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan
kondisi di waktu yang akan datang dalam mana prencanaan dan kegiataannya yang
diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.
Berbagai pertanggungjawaban dalam prencanaan tergantung pada besarnya dan
tujuan organisasi serta fungsi atau kegiatan khusus manajer. Misal, untuk perusahaan-
perusahaan konveksi, lebih cendrung hanya membuat rencana-rencana jangka pendek dalam
desain dan pembelian, karena kegiatan-kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan mode. Toko buku atau kelontong bahkan hanya memusatkan perhatiannya pada
tujuan-tujuan musiman atau tahunan.
Kebutuhan akan perencanaan ada disemua tingkatan dan pada kenyataannya
meningkat dimana tingkatan tersebut mumpuyai dampak potensial terbesar terhadap sukses
organisasi atau tingkkatan manajemen atas. Manajer puncak biasanya mencurahkan
sebagaian besar waktu dan perencanaan mereka untuk rencana-rencana jangka panjang dan
strategi-strategi organisasi.`
Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah di
tetapkan namun rencana harus diimplementasikan. Setiap saat selama proses
implementasikan dan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar
tetap berguna. “Perencanaan kembali“ kadang-kadang dapat menjadi faktor kunci
pencampaian sukses akhir.
Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision
making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan
suatu masalah tertentu. Keputusan-keputusan harus dibuat pada berbagai tahap dalam proses
perencanaan.

5
2.2 Alasan-alasan Perlunya Perencanaan di dalam Organisasi

Para perencana tidak akan dapat mengandalkan waktu yang akan datang, tapi mereka
seharusnya berusaha untuk mengidentifikasi dan menghindarkan kegiatan-kegiatan sekarang
dan hasil-hasilnya yang dapat diperkirakan akan mempengaruhi waktu yang akan datang.
Perencaan organisasi harus aktif,dinamis,berkesinambungan, dan kreatif, agar manajemen
tidak hanya akan bereaksi terhadap lingkngan, tetapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia
usaha.

Ada 2 alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai :

1. Protective benefits yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya


kesalahan dalam pembuatan keputusan

2. Positive benefits, dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.

Perencanaan mempunyai banyak manfaat sebagai contoh, membantu manajemen


untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan, membantu dalam
kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama, memungkinkan manajer memahami
keseluruhan gambaran operasi lebih jelas, membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat,
dan masih banyak yg lainnya. Perencanaan juga mempunyai banyak kelemahan beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut: pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin
berlebihan pada kontribusi nyata, perencanaan cendrung menunda kegiatan, perencanaan
mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi, kadang-kadang
hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi induvidu dan penanganan setiap
masalah pada saat masalah tersebut terjadi, dan nada rencanan-rencana yang diikuti cara-cara
yang tidak konsisten. Meskipun perencanaan mempunyai kelemahan-kelemahan tersebut,
manfaat-manfaat yang didapat dari perencanaan jauh lebih banyak, oleh karena itu tidak
hanya seharusnya dilakukan, tetapi harus dilakukan.

6
2.3 Tahap-tahap Perencanaan

1. Tahap Menetapkan Tujuan atau Serangkaian Tujuan


Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan
organisasi atau kelompok kerja.
2. Tahap Merumuskan Keadaan Saat Ini
Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau
sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat
penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Tahap ini
memerlukan informasi-informasi keuangan dan data statistik yang didapatkan melalui
komunikasi dalam organisasi
3. Tahap Mengidentifikasi Segala Kemudahan dan Hambatan
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu
diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.
Perlu faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern untuk membantu organisasi
mencapai tujuannya.
4. Tahap Mengembangkan Rencana atau Serangkaian Kegiatan Untuk Pencapaian
Tujuan.
Pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian
alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan, alternatif terbaik (paling memuaskan)
diantara berbagai alternatif yang ada

2.4 Dasar-dasar Pengklasifikasian Rencana


Beberapa dasar-dasar pengklasifikasian perencanaan, yaitu sebagai berikut:
1. Bidang Fungsional
Bidang fungsional mencakup perencanaan produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia.
Setiap faktor memerlukan tipe perencanaan yang berbeda. Misalnya:
a) Perencanaan produksi akan meliputi perencanaan kebutuhan bahan scheduling
produksi, jadwal pemeliharaan mesin, dan lain sebagainya.
b) Perencanaan pemasaran berisi target penjualan, program promosi, dan lain
sebagainya.

7
2. Tingkatan Organisasional
Tingkatan organisasional meliputi keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja
organisasi. Teknik-teknik dan isi perencanaan berbeda untuk tingkatan yang berbeda pula.
Perencanaan organisasi keseluruhan akan lebih kompleks daripada perencanaan satuan
kerja organisasi.

3. Karakteristik (Sifat) Perencanaan


Karakteristik perencanaan meliputi faktor-faktor kompleksitas, fleksibilitas, keformalan,
kerahasiaan, biaya, rasionalisasi, kuantitatif dan kualitatif. Misalnya :
a) Perencanaan pengembangan produk, biasanya bersifat rahasia.
b) Perencanaan produksi lebih bersifat kuantitatif dibandingkan rencana personalia.

4. Waktu
Dalam hal waktu adalah menyangkut perencanaan jangka pendek, menengah, dan jangka
panjang. Semakin lama rentang waktu antara prediksi dan kejadian nyata, kemungkinan
terjadinya kesalahan semakin besar. Misalnya, tigkat kepastian perencanaan pembangunan
pabrik baru sepuluh tahun yang akan datang, lebih rendah dibanding perencanaan untuk
pindah kantor sebulan lagi.

5. Unsur-Unsur Perencanaan
Unsur perencanaan dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan, dan lain
sebagainya. Perencanaan meliputi berbagai tingkatan dan setiap tingkatan merupakan
bagian dari tingkatan yang lebih tinggi. Perencanaan ini berhubungan dengan kegiatan-
kegitan yang dilaksanakan, seperti misalnya :
a) Program pengiklanan.
b) Prosedur seleksi personalia.
c) Anggaran penelitian dan pengembangan.
Dengan adanya pengklasifikasian perencanaan tersebut, akan memudahkan manajer
dalam menyusun perencanaan kegiatan suatu perusahaan. Dengan demikian, pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen yang lain sebagai pendukung fungsi perencanaan, juga akan
dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

8
2.5 Studi Kasus

Honda berencana mengenalkan mobil listrik yang terjangkau di pasar India yang
menggunakan basis Honda Brio. Tentunya, menggunakan basis city car yang telah sukses
di pasaran. Sebuah laporan seperti dikutip dari Drivespark.com, menyebutkan bahwa
Honda memang telah menyiapkan proyek tersebut.Laporan tersebut juga menyebutkan
bahwa Honda akan mengidentifikasi jenis kendaraan listrik yang diproduksi secara lokal di
India. Hal tersebut untuk mengikuti aturan pemerintah bahwa kendaraan pada 2030 sudah
menggunakan teknologi listrik.

Honda berencana untuk menjadi pemain dominan di segmen kendaraan listrik di


negara Asia selatan tersebut. Baru-baru ini Honda telah mengungkapkan beberapa konsep
kendaraan listrik termasuk Urban EV dan the Sports EV. Namun, Honda belum
mengungkapkan rincian mobil listrik yang akan akan dipasarkan kemungkinan akan dijual
sekitar 2020.Honda kemungkinan akan memproduksi kendaraan listrik di India yang akan
didukung oleh kemasan baterai buatan lokal yang akan memungkinkan Honda memasang
harga yang kompetitif. Pilihan Honda Brio cukup rasional karena desainnya yang simpel
dan kompak.

Dilihat dari penjualan di India, Honda Brio sebenarnya tak terlalu bagus namun juga
tak terlalu jelek. Misalnya penjualan Oktober 2017 sebanyak 640 unit, September 2017 504
unit dan Agustus 2017 640 unit. Jumlah itu masih kalah jauh dari saudaranya Honda Jazz
yang mencapai penjualan Oktober 2017 2.646 unit.
Penyelesaian Kasus

Dari Studi Kasus tersebut dapat di petik 2 permasalahan

1. Apakah masalah yang dihadapi oleh Honda ?


2. Bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut ?

9
Jawab :

1. Masalah yang dialami oleh Honda adalah dimana Honda berencana untuk menjadi
pemain dominan di segmen kendaraan listrik di negara Asia selatan . Memang Honda
telah mengungkapkan beberapa konsep kendaraan listrik termasuk Urban EV dan the
Sports EV. Namun, Honda belum mengungkapkan rincian mobil listrik yang akan
akan dipasarkan kemungkinan akan dijual sekitar 2020.

2. Cara menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan basis city car
yang telah sukses di pasaran. Sisi lain Honda juga harus mengidentifikasi jenis
kendaraan listrik yang diproduksi secara lokal di India. Hal tersebut untuk mengikuti
aturan pemerintah bahwa kendaraan pada 2030 sudah menggunakan teknologi listrik.
Honda kemungkinan akan memproduksi kendaraan listrik di India yang akan
didukung oleh kemasan baterai buatan lokal,sehingga memungkinkan Honda
memasang harga yang kompetitif.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari pembahasan tersebut kami dapat menyimpulkan dalam organisasi sebelum para
manajer membuat keputusan alangkah baiknya manajer membuat suatu perencanaan , yang
dimana dimaksud perencanaan adalah dimana , bagaimana , kapan , dan oleh siapa kegiatan
itu akan berlangsung.Perencanaan sangat penting karena 2 hal yaitu:

1. Protective benefits yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya


kesalahan dalam pembuatan keputusan

2. Positive benefits, dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.


Selain itu para manajer juga harus memperhatikan tahap-tahap dalam membuat
perencanaan seperti tahap menentukan tujuan atau serangkaian , dan lain-lain . Bukan
hanya itu saja sebuah perencanaan tentunya adanya penklasifikasian ( pengelompokan
) yang di bagi atas bidang , tingkatan , sifat , unsur-unsur , dan waktu.
3.2 Saran

Saran yang bisa dipetik dari makalah ini yaitu,sebaiknya dalam mengambil keputusan
dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi menggunakan proses dasar manajemen yaitu
perencanaan. Tetapi dalam sebuah prencanaan perlu memperhatikan sifat rencana yang baik
untuk mencapai hasil yang diinginkan

11
DAFTAR PUSTAKA

T.Hani Handoko.2001.Manajemen,Edisi 2. BPFE,Yogyakarta

Robbins,StephenP&MaryCoulter.1999.Manajemen,Edisi 6 Jilid 1.Edisi Bahasa


Indonesia.PT.Prenhallindo,Jakarta.PT.

12

Anda mungkin juga menyukai