Relevansi dan Reliabilitas adalah dua kualitas primer yang dapat mengkonversi informasi akuntansi menjadi sebuah alat dalam pengambilan keputusan. Untuk menciptakan informasi akuntansi yang relevan, informasi tersebut harus dapat membuat perbedaan dalam menciptakan sebuah keputusan. Jika tidak, informasi tersebut dapat dikatakan tidak relevan dan membantu pengguna informasi tersebut membuat estimasi terkait dengan hasil akhir dari kejadian yang telah lampau, masa kini, dan masa mendatang, yaitu mempunyai nilai prediktif. Informasi yang relevan juga akan membantu pemakai dalam menjustifikasi atau ekspektasi masa lalu dalam hal memiliki nilai umpan balik. Sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya sebagai penentu keputusan yang diambil, yaitu memiliki ketepatan waktu, informasi tersebut harus tersedia untuk pengambil keputusan. Konsep Reabilitas menjelaskan bahwa informasi akuntansi dinilai handal apabila dapat disajikan secara tepat, dapat diverifikasi, serta bebas dari unsure eror. Daya uji ditunjukkan ketika alat pengukur independen menggunakan metode yang sama ternyata mendapatkan hasil yang sama. Ketepatan penyajian berarti bahwa angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan merefleksikan apa sebenarnya terjadi. Dan Netralitas mengindikasikan informasi tidak dapat dipilih menurut kepentingan golongan pengguna tertentu. Informasi yang disajikan harus faktual, benar, dan tidak bias.