Anda di halaman 1dari 19

Laporan Hasil KKL Di Batam

Mata Kuliah Manajemen dan Pelayanan Publik


Tentang
Pelayanan Publik di :
1. Pemerintah Kota Batam (Pemko Batam)
2. Badan Pengusahaan Batam (BP Batam)
3. Mal Pelayanan Publik Kota Batam

Disusun Oleh :
Gemala Elfani
17042185
Dosen Pengampu : Dr. Hasbullah Malau, S. Sos, M. Si

Jurusan Ilmu Administrasi Negara


Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang

2019

0
RINGKASAN

Fungsi Pemko Batam sebagai instansi yang mendapat tugas penyelenggaraan PTSP dalam
pelayanan perizinan yang terkait dengan investasi dalam negeri yang meliputi pendaftaran
penanaman modal, izin prinsip penanaman modal, izin prinsip perluasan penanaman modal,
izin prinsip perubahan penanaman modal, izin usaha penanaman modal dan izin usaha
perubahan penanaman modal. Adanya Perpres No 97 Tahun 2014 tersebut, membuat
kewenangan BP Batam menjadi lebih besar di bidang perizinan, dari yang selama ini Pemko
Batam dan BP Batam berbagi kewenangan dimana Pemko Batam menangani penanaman
modal dalam negeri (PMDN) dan BP Batam menangani penanaman modal asing (PMA),
namun sekarang kewenangan tersebut didelegasikan kepada BP Batam. Dari yang dulu PTSP
hanya kewenangan pemerintah daerah saja di satu tempat, kalau Mal Pelayanan Publik sudah
ada instansi-instansi vertikal lainnya yang melayani pelayanan publik di suatu daerah seperti
misalnya di Mal Pelayanan Publik Kota Batam ini melayani 33 instansi pemerintah daerah,
swasta, pemerintah vertikal, ALN, Samsat, BPJS, Pajak, dll yang dilayani dalam satu tempat.
Sehingga bisa dikatakan 90% pelayanan publik di Kota Batam sudah dilayani di Mal
Pelayanan Publik.

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil Kuliah
Kerja Lapangan tentang pelayanan publik di Kantor Pemerintah Kota Batam dan Badan
Pengusahaan Kota Batam, serta Mal Pelayanan Publik, Kepulauan Riau dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Penulis juga berterima kasih pada Bapak Dr.
Hasbullah Malau, S. Sos, M. Si selaku Dosen mata kuliah Manajemen dan Pelayanan Publik
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini, saya susun berdasarkan apa yang telah
saya jalankan selama melaksanakan KKL di Kantor Pemerintah Kota Batam dan Badan
Pengusahaan Kota Batam yang dilaksanakan selama 4 hari yaitu, mulai tanggal 7 April
sampai 10 April 2019. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan mengenai pelayanan publik di instansi Batam. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpasaran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Padang, 30 April 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
RINGKASAN...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang............................................................................................ 1
2. Tujuan KKL................................................................................................ 2
3. Manfaat KKL............................................................................................. 2
BAB II. TEORITIS.............................................................................................. 3
BAB III. HASIL KKL
1. Deskripsi Tempat KKL.............................................................................. 5
2. Data Lapangan KKL.................................................................................. 7
3. Dokumen KKL........................................................................................... 8
BAB IV. PENUTUP
Simpulan..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Setiap wilayah dan pulau di Indonesia memiliki keunikan dan keadaan fisik yang
berbeda-beda. Ada banyak literatur dan referensi yang dapat kita baca dan pelajari terkait hal
tersebut. Hanya dengan duduk belajar dibangku kuliah saja tidak cukup umtuk membekali
mahasiswa dengan kemampuan yang memadai. Setelah membaca dan mempelajari teori dan
ilmu tersebut, kita perlu melakukan pengamatan langsung yang gunanya tentu untuk
memperjelas dan membenarkan ilmu yang sudah dipelajari tadi. Semua perguruan tinggi
dalam rangka meningkatkan kualitas calon lulusan, perlu rasanya melengkapi kurikulumnya
dengan berbagai keterampilan keahlian praktis guna menunjang kemampuan teoritis yang
sudah dimiliki peserta didiknya.

Kuliah Kerja Lapangan merupakan salah satu bentuk praktik yang rutin dilakukan oleh
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang.
Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa/mahasiswi semester 4 dan ada beberapa dosen yang
ikut mendampingi. Pelaksanaan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) ini dimaksudkan untuk
mengamati, mempelajari, menelaah, serta menambah pengetahuan dan pengalaman
mahasiswa mengenai dunia kerja sehingga mahasiswa akan dapat membandingkan secara
langsung dilapangan terkait dengan objek pengamatan yang akan di telaah di setiap
kunjungan instansi yang akan dikunjungi. Setelah itu, mahasiswa diberikan tugas untuk
melaporkan hasil dari kunjungan instansi tersebut kedalam bentuk laporan.

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL), mahasiswa dapat melihat bagaimana
bentuk pelayanan publik yang diberikan oleh instansi yang dikunjungi karena pelayanan
publik merupakan unsur yang sangat penting dan merupakan tanggung jawab pemerintah
yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik pusat maupun daerah yang tujuannya dalam
rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat dan hak-hak sipil setiap warga negara atas barang,
jasa, dan pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik yang
menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas. Karakteristik pelayanan publik yang sebagian
besar bersifat monopoli membuat pemerintah tidak menghadapi pemasalahan persaingan

4
pasar dan kualitas pelayanan publik yang masih rendah sehingga menyebabkan lemahnya
perhatian pengelola pelayanan publik akan penyediaan pelayanan yang berkualitas. Lebih
buruk lagi kondisi ini menjadikan sebagian pengelola pelayanan memanfaatkan untuk
mengambil keuntungan pribadi, dan cenderung mempersulit prosedur pelayanannya.

2. Tujuan KKL

Penulisan laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) memiliki tujuan antara lain
sebagai berikut :

1. Menjelaskan rangkaian kegiatan yang dilakukan di Kantor pemerintah Kota Batam.


2. Menjelaskan rangkaian kegiatan yang dilakukan di Kantor Badan Pengusahaan
Batam.
3. Menjelaskan rangkaian kegiatan yang dilakukan di Mal Pelayanan Publik?
4. Agar mengetahui secara dekat peran instansi pemerintahan dalam memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat.

3. Manfaat KKL
1. Mahasiswa dapat mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dari kedua tempat
kunjungan KKL tersebut.
2. Mahasiswa dapat mengetahui peluang dan mekanisme untuk menjadi pegawai dari
kedua tempat kunjungan KKL tersebut.

5
BAB II

TEORITIS

Pelayanan merupakan sebuah aktivitas interaksi antara penyedia jasa dengan


konsumen/publik, dimana penyedia jasa harus memberikan pelayanan yang optimal sebagai
solusi atas permasalahan-permasalahan konsumen/publik (Edvardsson, 2005). Menurut
Kurniawan (dalam Sinambela, 2010:5) Pelayanan Publik dapat diartikan sebagai pemberi
pelayanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada
organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditetapkan. 1

Pelaksanaan pelayanan publik didasarkan atas Undang-undang Republik Indonesia


No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu merupakan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah baik perizinan maupun non
perizinan yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai terbitnya
sebuah dokumen dilakukan didalam satu tempat. Program ini dilakukan dengan harapan
dapat melayani masyarakat dengan baik dan lebih mudah dari sebelumnya, melayani
masyarakat dengan lebih cepat, lebih ramah, bebas pungli, lebih transparan, dan lebih jelas
dari persyaratan biaya dan waktu.2

Pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) merupakan sebuah kebijakan reformasi terhadap
pelayanan publik, khususnya dalam hal pelayanan perizinan yang diatur melalui peraturan
perundangan secara nasional yang didasarkan pada Praturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Kebijakan
PTSP secara nasional diatur melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006
tentang Pedoman Penyelenggaraan PTSP merupakan payung hukum nasional mengatur
tentang sistem pelayanan perizinan yang menjadi kewenangan di daerah, baik provinsi

1
Sinambela, L. P. (2010). Reformasi Pelayanan Publik Teori, Kebijakan, dan Implementasi.
Jakarta: PT. Bumi Aksara. hlm 5

2
Riko Riyanda, Wira Haryanti, Lenny Husna. (2018). Indeks Kepuasan Publik Terhadap
Kegagalan Mutu Kinerja Pelayanan BPM PTSP (Badan Penanaman Modal Pelayanan
Terpadu Satu Pintu) Kota Batam. Hlm 191.

6
maupun kabupaten/kota. Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 menjadi dasar hukum
penyelenggaraan PTSP di seluruh provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia. selanjutnya
kebijakan mengenai kelembagaan PTSP secara khusus diatur melalui Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Kelembagaan PTSP di daerah. Bentuk
kelembagaan berdasarkan Permendagri Nomor 20 Tahun 2008 ditetapkan hanya boleh
berbentuk Badan atau Kantor atau lembaga teknis daerah. Dalam hal ini bentuk kelembagaan
yang dimaksud adalah Kantor Pemerintah Kota Batam, Badan Pengusahaan Batam, serta Mal
Pelayanan Publik. Mengacu pada pengelompokkan pekerjaan dengan didasarkan pada
aktivitas dan pelanggan, maka desain pekerjaan di PTSP menggunakan desain kurang
terspesialisasi. Artinya pegawai mengerjakan tugas besar dan bersifat rutin. Pengawasan
merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting, dalam konsep manajemen,
pengawasan diartikan sebagai pengendalian dan supervisi. Pengendalian diperlukan untuk
memastikan organisasi bergerak ke arah tujuan yang diharapkan. 3

Dalam pelayanan perizinan instansi-instansi yang mendapat tugas pelayanan


membentuk Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dimana pelaksana PTSP
tersebut adalah Pemerintah, Pemerintah Daerah, BP Batam, dan Administrator Kawasan
Ekonomi Khusus (Perpres No 97 Tahun 2014). Fungsi BP Batam sebagai instansi yang
mendapat tugas menyelenggarakan PTSP dibidang perindustrian skala besar dan skala kecil
serta layanan perizinan dibidang perdagangan dalam dan luar negeri. Pelayanan tersebut
meliputi perizinan terhadap persetujuan Visa Tinggal Terbatas, Visa Kunjungan Usaha, Visa
Kunjungan Usaha beberapa kali Perjalanan (VKUBP), Visa Kunjungan Sosial Budaya &
Visa Terbatas untuk lanjut usia (VITAS LANSIA).

3
Yusriadi dan Misnawati. (2017). Reformasi Birokrasi Dalam Pelayanan Publik (Studi
Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Hlm 101-102.

7
BAB III

HASIL LAPANGAN/LAPORAN KKL

1. Deskripsi Tempat KKL

Mahasiswa mata kuliah Manajemen dan Pelayanan Publik jurusan Ilmu Administrasi
Negara, Universitas Negeri Padang (UNP), mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) untuk mata kuliah Manajemen dan Pelayanan Publik di Kota Batam. Instansi yang
dikunjungi di sana yaitu, Pemerintah Kota Batam, Badan Pengusahaan Batam, dan Mal
Pelayanan Publik selama empat hari. Pelaksanaan kegiatan KKL ini dilaksanakan mulai dari
tanggal 7 April-10 April 2019. Instansi yang dikunjungi pertama pada hari kedua, tepatnya
hari Senin, tanggal 8 April 2019 yaitu kantor Pemerintah Kota Batam yang terletak di Jl.
Engku Putri No. 1, Tlk. Tering, Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau 29432.
Pemerintah Kota Batam sendiri mengurus masalah kependudukan serta pelayanan publik
lainnya diluar masalah pengembangan wilayah terkait perdagangan dan industri.

Instansi kedua yang kami kunjungi pada hari ketiga, tepatnya hari Selasa, 9 April 2019
KKL dilaksanakan yaitu Otorita Batam yang kini berubah nama menjadi Badan Pengusahaan
Batam. Yang terletak dijalan Jenderal Sudirman No. 1, Batam Centre, Pulau Batam 29400.
BP Batam saat ini dipimpin oleh Bapak Edy Putra Irawadi. BP Batam memiliki visi
“Mewujudkan Batam Madani, Maju, Sejahtera, Indah, Hijau” dan misi :

 Mewujudkan Pulau Batam Sebagai Daerah Industri Hijau Berorientasi Ekspor;


 Mewujudkan Pulau Batam Menjadi Kawasan Wisata Bahari yang Unggul, Pusat
Ekonomi Digital, Pusat Logistik dan Transhipment Perdagangan Internasional.

Badan Pengusahaan sendiri merupakan instansi yang khusus mengelola perizinan terkait
investasi dari perusahaan asing maupun lokal dikawasan perdagangan di Pulau Batam. BP
Batam mengelola terkait kawasan perdagangan bebas, industri, pengembangan usaha di Pulau
Batam. Dibentuk dengan diterbitkannya Perpu No. 1 Tahun 2007 dan didukung Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia yaitu Nomor 46 Tahun 2007 mengenai FTZ (Free Trade
Zone) dan terkait pengelolaan, pengembangan serta pembangunan kawasan yang dulunya
bernama Otorita Batam.

8
Setelah mengunjungi Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), kami diberikan kesempatan
oleh pemateri untuk mengunjungi Mal Pelayanan Publik di Kota Batam yang terletak di Jl.
Engku Putri, Batam Centre, Belian, Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau. Mal
Pelayanan Publik Kota Batam sendiri didirikan pada November 2017 setelah memalui
beberapa tahap sampai akhirnya memutuskan untuk mendirikan Mal Pelayanan Publik ini.
Beliau mengatakan bahwa Mal Pelayanan Publik yang ada di Batam tersebut merupakan
salah satu Mal Pelayanan terbaik yang ada di Indonesia, melayani 116 jenis perijinan dari 10
unit perijinan. Diantaranya :

1. Biro Perencanaan Teknik


2. Direktorat Pembangunan Prasarana dan Sarana
3. Kantor Pengelolaan Lahan
4. Direktorat Lalu Lintas Barang
5. Direktorat PTSP
6. Kemenkumham
7. Kemenaker
8. BPN
9. Dirjen Pajak
10. Dirjen Bea & Cukai

Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik dimaksudkan dalam rangka mempercepat


peningkatan kualitas pelayanan publik yang ada. Mal Pelayanan Publik sendiri adalah tempat
berlangsungnya kegiatan atau aktivitas penyelenggaraan pelayanan publik atas barang, jasa
dan/atau pelayanan administrasi yang merupakan perluasan fungsi pelayanan terpadu baik
pusat maupun daerah, serta pelayanan Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah
dan Swasta dalam rangka menyediakan pelayanan yang cepat, mudah, terjangkau, aman dan
nyaman.

Ada berbagai macam bentuk fasilitas yang dimiliki oleh Mal Pelayanan Publik Kota
Batam, beberapa diantaranya seperti : counter pelayanan, tempat bermain anak, ruang laktasi,
ATM center, fasilitas difabel, meeting room, multifunction room, dan perpustakaan publik,
serta Pelaksanaan Online Single Submission (OSS) berdasarkan Perpres Nomor 91 Tahun
2017. Dan juga, Mal Pelayanan Publik Kota Batam ini menjadi salah satu dari 4 percontohan
di Indonesia seperti MPP Surabaya-Gedung Siola, MPP DKI Jakarta-Kantor DPMPTSP,

9
MPP Denpasar-Graha Sewaka Dharma, serta MPP Batam-Gedung Sumatera Expo yang
didasarkan menurut KepMenPANRB No 135/2017.4

2. Data Lapangan KKL

Berdasarkan hasil kuliah kerja lapangan mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi Negara
Universitas Negeri Padang (UNP) mata kuliah Manajemen dan Pelayanan Publik yang
dilakukan selama 4 hari mulai dari 7 hingga 10 April 2019. Ada 3 instansi yang dikunjungi
yaitu Pemerintah Kota Batam (Pemko Batam), Badan Pengusahaan Batam, dan Mal
Pelayanan Publik. Karena ketiga instansi tersebut merupakan instansi pemerintah, maka
pelayanan yang diberikan oleh ketiga instansi tersebut yaitu pelayanan terpadu satu pintu
(PTSP).

Menurut Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 Pasal 21 Ayat (1) tentang Pembentukan
Kota Batam menyebutkan bahwa dengan terbentuknya Kota Batam sebagai daerah Otonom,
Pemko Batam dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya
mengikutsertakan BP Batam. Maka sebagai konsekuensinya perlu diatur hubungan kerja
antara Pemko Batam dengan BP Batam melalui peraturan pemerintah untuk menghindari
terjadinya tumpang tindih dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kota
Batam. Adapun pembagian fungsi dan tugas antara Pemko Batam dan BP Batam sebagai
berikut :

1. Pemerintah Kota Batam (Pemko Batam) yang memiliki fungsi sebagai Pengelola Kota
Batam (SKPD) memiliki tugas :
- Meningkatkan infrastruktur
- Pelayanan Perizinan
- Melayani Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
2. Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) berfungsi sebagai Pengelola Kawasan Bebas
dan Pelabuhan Bebas Batam (BLU) memiliki tugas :
- Meningkatkan infrastruktur
- Meningkatkan Pelayanan Perizinan

4
Imanuddin, M. Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik Dalam Rangka Percepatan
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Kementerian PANRB

10
- Melayani Penanaman Modal Asing (PMA)

Pemerintah Kota Batam, BP Batam, dan Mal Pelayanan Publik sebagai instansi yang
mengurus masalah pelayanan perizinan. Bedanya, Pemkot Batam dan Mal Pelayanan Publik
Kota Batam mengurusi masalah perizinan yang berhubungan dengan masyarakat, sedangkan
BP Batam lebih kepada mengurus masalah yang berkaitan dengan investasi. Pelayanan yang
diberikan di Mal Pelayanan Publik Kota Batam salah satu diantaranya yaitu layanan
komunikasi masyarakat yang terbagi dalam 2 bidang yaitu di bidang pelayanan administrasi
hukum yang menyangkut masalah wasiat, notariat, PPNS, pelayanan kewarganegaraan, dll
yang dapat diakses melalui website www.ahu.go.id, sedangkan bidang pelayanan kekayaan
intelektual yang mengurus masalah permohonan cipta, permohonan merek, permohonan
paten, informasi bisa diakses melalui www.dgip.go.id.

Jika ingin mencari informasi standarisasi dan penilaian kesesuaian, kunjungi SNI Corner
di Badan Pengusahaan Batam (BP Batam). Untuk layanan informasi terpadu bisa langsung
menghubungi nomor yang telah disediakan. Untuk alur kerja PTSP online Kota Batam,
masyarakat harus melakukan login terlebih dahulu melalui HP, input permohonan perizinan
dan upload persyaratan yang diperlukan, submit permohonan perizinan, menerima notifikasi
pengambilan izin, berkas izin keluar, petugas memproses permohonan perizinan, dan
permohonan mengambil izin yang terbit melalui PTSP.BATAM.GO.ID. contoh lain
mengenai pelayanan perizinan yang diberikan BP Batam yaitu dalam hal pembangunan
sekolah dan puskesmas, harus meminta izin dulu kepada BP Batam karena semua tanah yang
ada di Batam harus d isewa terlebih dahulu.

Generasi ketiga yang disebut pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), yaitu kita datang ke
satu tempat tapi dalam semua pelayanan kita tahunya sudah masuk dan keluar di PTSP
karena semua kewenangan sudah diberikan atau didelegasikan ke PTSP. selanjutnya, sejak
tahun 2018 disebut generasi keempat yaitu Mal Pelayanan Publik. Dari yang dulu PTSP
hanya kewenangan pemerintah daerah saja di satu tempat, kalau Mal Pelayanan Publik sudah
ada instansi-instansi vertikal lainnya yang melayani pelayanan publik di suatu daerah seperti
misalnya di Mal Pelayanan Publik Kota Batam ini melayani 33 instansi pemerintah daerah,
swasta, pemerintah vertikal, ALN, Samsat, BPJS, Pajak, dll yang dilayani dalam satu tempat.
Sehingga bisa dikatakan 90% pelayanan publik di Kota Batam sudah dilayani di Mal
Pelayanan Publik.

11
Dalam Pemko Batam, terdapat website bagi masyarakat yang ingin mengadukan masalah
perizinan. Mekanisme pelayanan pengaduan perizinan untuk masyarakat yaitu
www.apekesah.batam.go.id, melalui nomor yang telah disediakan, atau bisa juga dengan cara
pengaduan langsung secara online menggunakan akun masyarakat yang bersangkutan.
Bahkan, aplikasi Lapor dari Kementerian PAN-RB dan Sapa dari Kementerian Dalam Negeri
juga sudah disosialisasikan di Batam. Itu menunjukkan bahwa pemerintah sudah mulai
membuka akses layanan pengaduan masyarakat seluas-luasnya. Sehingga motto Pelayanan
PTSP Pemko Batam yaitu “Melayani dengan Hati, Sepenuh Hati, dengan Hati-hati dan
Tidak Sesuka Hati” bisa terwujud dengan cepat.

3. Dokumen KKL

1. Pemerintah Kota Batam ( Pemko Batam)

Senin, 8 April 2019, Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas


Negeri Padang melakukan kunjungan dalam rangka pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) yang merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh jurusan Ilmu
Administrasi Negara, UNP. Kunjungan ini dilakukan dengan tujuan melihat bagaimana
pelayanan pablik yang ada di Kantor Pemerintah Kota Batam yang nantinya akan memiliki
manfaat tersendiri bagi kami selaku mahasiswa yang melaksanakan KKL. Di Kantor
Pemerintah Kota Batam ini, kami mengadakan diskusi bersama dengan bapak Febrialin, S.
Sos, M.Si dengan beberapa orang rekannya. Dalam diskusi tersebut, membahas tentang
pelayanan yang ada disana dan apa-apa saja yang diurus oleh oleh Pemerintah Kota Batam
ini.

12
2. Badan Pengusahaan Batam (BP Batam)

Selasa, 9 April 2019, kunjungan kedua yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Ilmu
Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang. Instansi kedua yang kami kunjungi yaitu
Badan Pengusahaan Batam (BP Batam). Diskusi kali ini diwakili oleh bapak Purwiyanto
yang menjabat sebagai Deputi Bidang Administrasi dan Umum, Deputi Bidang Pelayanan
Umum dan rekannya bapak Abdul Salam. Disana, kami membahas tentang kewenangan BP
Batam. Mulai dari wewenang BP Batam, pemimpin BP Batam, serta alasan kenapa
dibentuknya BP Batam itu sendiri. BP Batam sendiri merupakan badan yang mengurusi
masalah yang berhubungan dengan perizinan investasi.

3. Mal Pelayanan Publik Kota Batam

Selasa, 9 April 2019, setelah mengunjungi Badan Pengusahaan Batam, kami


mendapat kesempatan untuk mengunjungi Mal Pelayanan Publik yang didampingi oleh
beberapa staff yang bekerja di Mal Pelayanan Publik tersebut. disana, kami bisa melihat

13
berbagai macam bentuk pelayanan yang ada. Mulai dari Samsat, Pertanahan, PTSP, BPJS
Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Kejaksaan Negeri Batam, pelayanan BPHTB Pemerintah
Kota Batam, Lalu Lintas Barang dan Lingkungan, Kementerian Ketenagakerjaan dan
Imigrasi, dll. Didirikannya Mal Pelayanan Publik Kota Batam ini didasarkan pada Peraturan
Menteri PAN RB No. 23 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik. Mal
Pelayanan Publik Kota Batam ini melayani 33 instansi pemerintah daerah, swasta,
pemerintah vertikal, ALN, Samsat, BPJS, Pajak, dll yang dilayani dalam satu tempat.

14
BAB IV

KESIMPULAN

1) Pemerintah Kota Batam (Pemko Batam)

Diskusi dilaksanakan pada Senin, 8 April 2019 oleh bapak Febrialin, S. Sos, M. Si
dengan judul diskusi Sistem Ekonomi dan Pembangunan. Kota Batam merupakan kota yang
memiliki kebijakan khusus atau insentif yang diberikan oleh pemerintah. Kalau membeli
rumah di Batam, tidak dikenakan BPN, tidak dikenakan pajak/bea masuk untuk kegiatan
produksi di Batam termasuk kendaraan yang membuat harganya menjadi lebih murah. Tapi,
kendaraan tersbut tidak boleh dibawa keluar seperti Tanjung Pinang, Pekan Baru, dan
wilayah lain diluar Batam. Terdapat 12 kawasan industri yang sebagian besar merupakan
kawasan elektronik. Visi kota Batam menunjukkan kota ini sebagai kota yang bermartabat
dan madani. PDB dalam struktur ekonomi dominasi yang diberikan industri pengolahan
khususnya industri perkapalan 40%-45%, sehingga berdampak pada perlambatan
pertumbuhan. Melihat terjadinya perlambatan ini, Kota Batam dijadikan sebagai kota Wisata
oleh Walikota Batam. Ada sekitar 1.540.000 wisatawan mancanegara yang datang ke Batam.
Terdapat 5 pintu wisata mancanegara termasuk domestik termasuk Singapura dan Malaysia.
Pemerintah Kota Batam mengeluarkan kebijakan baru yaitu : tidak boleh mengekspor bahan
baku, dll yang salah satu tujuannya untuk mempercepat laju pertumbuhan yang sempat
menurun. 2 hal yang membangun Pariwisata Kota Batam yaitu :

1. Aksesibilitas. Terdapat 20 direct kota di Indonesia akses di Batam


2. Amenitas. adanya sarana penunjang seperti hotel

Pada tahun 1970, basis logistik pengeburan minyak. 1970-an dibentuk opdik
pelabuhan bebas Batam. Maka dibentuk kotamadya administratif yang anggotanya diangkat
oleh Gubernur. Tugasnya mengenai urusan administrasi kependudukan. Lahan di Batam
disewa dengan sewa 30 tahun. Hampir semua perizinan adanya di Pemerinyah Kota Batam.
Fungsi Pemko Batam sebagai instansi yang mendapat tugas penyelenggaraan PTSP dalam
pelayanan perizinan yang terkait dengan investasi dalam negeri yang meliputi pendaftaran
penanaman modal, izin prinsip penanaman modal, izin prinsip perluasan penanaman modal,
izin prinsip perubahan penanaman modal, izin usaha penanaman modal dan izin usaha

15
perubahan penanaman modal. Adanya Perpres No 97 Tahun 2014 tersebut, membuat
kewenangan BP Batam menjadi lebih besar di bidang perizinan, dari yang selama ini Pemko
Batam dan BP Batam berbagi kewenangan dimana Pemko Batam menangani penanaman
modal dalam negeri (PMDN) dan BP Batam menangani penanaman modal asing (PMA),
namun sekarang kewenangan tersebut didelegasikan kepada BP Batam. 5

2) Badan Pengusahaan Batam (BP Batam)

Diskusi dilaksanakan Selasa, 9 April 2019 oleh bapak Purwiyanto yang menjabat sebagai
Deputi Bidang Administrasi dan Umum, Deputi Bidang Pelayanan Umum. Diskusi kali ini
membahas mengenai kewenangan yang dimiliki oleh Badan Pengusahaan Batam sendiri dan
seperi apa bentuk pelayanan publik yang ada disana. Populasi ASEAN adalah 640 juta orang.
Batam, Indonesia terletak hanya 20 km dari selatan Singapura. Populasi dan tenaga kerja di
Batam mencakup 544,327 untuk laki-laki dan 517,923 untuk perempuan. Bandara
Internasional Hang Nadim yang ada di Batam merupakan bandara dengan Run Way
terpanjang di Indonesia. penyediaan air bersih di Batam melalui waduk atau berasal dari
waduk yang ada. Kepres No.7 Tahun 1984 tentang Hubungan Kerja Antara Otorita Batam
pemerintah kotamadya :

1. Otorita Batam adalah penanggung jawab pelaksanaan pengembangan pembangunan


daerah industri pulau Batam sebagaimana dimaksud dalam Keppres No. 41 Tahun
1973.
2. Walikotamadya Batam sebagai kepala wilayah adalah penguasa tunggal di bidang
pemerintahan dalam arti memimpin pemerintahan, membina kehidupan masyarakat
kotamadya Batam disegala bidang sertamengkoordinasikan bantuan dan dukungan
Pembangunan Daerah Industri Pulau Batam.

Pelimpahan Wewenang Pusat ke Otorita Batam / BP Batam untuk :

- Merencanakan
- Membangun
- Mengelola Pelabuhan/Bandar Udara Batam

5
Ady Muzwardi, dkk. (2014). Analisis Hubungan Antar Organisasi dalam Pengembangan
Investasi di Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam.hlm 33-36.

16
Dengan memperhatikan atau sejalan dengan Pengembangan Nasional, WTP ( Wajar
Tanpa Pengecualian) yang dilakukan dengan sistem os to os yang semua sistem pencatatan
dilakukan secara online dan penggunaan keuangan yang transparan. Di lain hal, penanaman
modal asing (MA) untuk PMDN diurus oleh Dinas PTSP. Dengan keberadaan BP Batam
seharusnya perekonomian menjadi lebih baik. Denga pendapatan Kota Batam sebanyak 800
Milyar selama 1 Tahun, harus diadakan reorganisasi untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Jika terdapat keluhan dari masyarakat terkait berbagai hal ataupun kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah, terdapat aplikasi yang namanya ape kesah. Dimana masyarakat
bisa mengadu atau melaporkan keluhannya dalam 1 X 24 jam. Yang jika masyarakat
mengadu dalam waktu yang telah disebutkan tersebut, harus ada respon atau tindak lanjut.
Kota Batam didesain untuk industri, perkapalan, perdagangan jasa karena tempatnya yang
minim bencana alam, cerdas dalam menghadapi masalah perbaikan drainase. Penanaman
modal asing ditangani oleh BP Batam untuk mendorong laju investasi. BP Batam menangani
APBN dan membuat program yang dananya bersumber dari APBN.

3) Mal Pelayanan Publik

Selasa, 9 April 2019, mahasiswa UNP jurusan Ilmu Administrasi Negara, mengunjungi Mal
Pelayanan Publik untuk melihat dan mengetahui apa saja bentuk pelayanan yang ada disana,
bagaimana cara mendaftar untuk mendapatkan pelayanan yang tersedia, serta hal apa saja
keunikan dan keistimewaan yang dimiliki oleh Mal Pelayanan Publik Kota Batam yang
menjadikan Mal Pelayanan Publik di Kota Batam itu sebagai salah satu Mal Pelayanan
Publik terbaik di Indonesia. Keputusan Menteri PAN RB No. 135 Tahun 2017 tentang
Penetapan Percontohan Mal Pelayanan Publik yang sekaligus membuktikan bahwa MPP
Kota Batam sebagai Mal Pelayanan Publik percontohan di Indonesia. pengaduan khusus
internal ada pengawasan khusus. Ada 6 yang mengaudit dalam Mal Pelayanan Publik.
BPNSP pelayanan di kota Batam yang terbaik di Indonesia. Dalam peningkatan pelayanan
Mal Pelayanan Publik karena menjadi contoh3 kota di Indonesia, Jakarta, Surabaya, dan
Batam yang datang dari penanaman modal asing. Termasuk orang yang menikah dilayani di
Mal Pelayanan Publik yang dilakukan secara online. Sebagus apa pelayanan yang diberikan
jika ada intervensi, tidak akan bekerja dengan efektif. KPK merekomendasikan,
penganggaran, penatausahaan pelaksanaan, pelaporan.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Kamarni, N. (2011). ANALISIS PELAYANAN PUBLIK TERHADAP


MASYARAKAT (KASUS PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN
AGAM) . Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 3, September
2011 , 90.

2. Ady Muzwardi, dkk. (2014). Analisis Hubungan Antar Organisasi dalam


Pengembangan Investasi di Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam.
Jurnal Ilmu Pemerintahan & Kebijakan Publik Vol. 1 No. 1 , 33-36.

3. Riko Riyanda, Wira Haryanti, Lenny Husna. (2018). Indeks Kepuasan Publik
Terhadap Kegagalan Mutu Kinerja Pelayanan BPM PTSP (Badan Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Kota Batam. Jurnal Cahaya Keadilan Vol. 6 No. 2
Oktober 2018 , 191.

4. Sinambela, L. P. (2010). Reformasi Pelayanan Publik Teori, Kebijakan, dan


Implementasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. hlm. 5

5. Yusriadi dan Misnawati. (2017). Reformasi Birokrasi Dalam Pelayanan Publik (Studi
Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik Vol. 7 No. 2
Juli-Desember 2017 , 101-102.
6. Imanuddin, M. Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik Dalam Rangka Percepatan
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Kementerian PANRB

18

Anda mungkin juga menyukai