Anda di halaman 1dari 13

GENERASI, REGENERASI DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Makalah di Tulis untuk Salah Satu Syarat Mata Kuliah


Studi Masyarakat Indonesia

Oleh
Kelompok 13
Nadia Sri Ramdani (17329133)
Debi sepriani (17329160)
Viola Amnda (17329207)
Widya Okta Pratiwi (17058223)

Dosen Pengampu

Dr. Rusdi, M.Hum.

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur selalu kami haturkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga bisa menyelesaikan
tugas penyusunan Makalah Studi Masyarakat Indonesia. Kelompok 13 selaku penyusun
makalah menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Studi
Masyarakat Indonesia yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan
makalah ini, orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada teman-
teman seperjuangan yang selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Studi Masyarakat
Indonesia. Dalam makalah dengan materi grnerasi, regenarasi dan pembangunan
berkelanjutan. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah
dimasa yang akan datang. Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan
pembelajaran dan kemanfaatan bagi kami penyusun dan para pembaca. Aamiin.

Padang, 28 April 2020


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembentukan sebuah generasi dan regenerasi bukanlah sebuah masalah pada masa
kini saja, hal ini sudah menjadi permasalahan bersama sejak dahulu. Melalui sebuah
proses regenerasi atau pembentukan generasi baru ini lah akan terlihat seperti apa
penerus sebuah masyarakat di masa depan. Pada generasi baru lah beban kehidupan
masa depan diletakkan. Proses pembentukan generasi baru ini diharapkan akan
menghasilkan generasi yang ideal, yaitu generasi yang sesuai dengan yang dicita-
citakan atau dikehendaki.
Teori generasi (theory of generations or sociology of generations) pertama
diutarakan oleh seorang sosiologis asal Hungaria bernama Karl Mannheim dalam
sebuah essai berjudul “The Problem of Generations” pada tahun 1923. Semenjak
muculnya Generation Theory (Teori Generasi) hingga saat ini dikenal beberapa
generasi dengan istilah Baby Boomers, Generasi X, Generasi Y dan Generasi Z. Teori
ini sering dipautkan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan.
Generasi-generasi tersebut yang menjadi saksi-saksi perubahan zaman. Regenerasi
yang terjadi secara alami membuat terjadinya pergantian pada aturan-aturan, sikap dan
gaya kepemimpinan dari masing-masing generasi itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan generasi, regenerasi, dan pembangunan berkelanjutan?
2. Apa saja prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari generasi, regenerasi, dan pembangunan
berkelanjutan
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Generasi
Generasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu masa di mana kelompok
manusia pada masa tersebut mempunyai keunikan yang dapat memberi ciri pada
dirinya dan pada perubahan sejarah atau zaman. Menurut Notosusanto, pengertian
generasi itu sendiri sebenarnya lebih berlaku untuk kelompok inti yang menjadi
panutan masyarakat zamannya, yang dalam suatu situasi dianggap sebagai pimpinan
atau paling tidak penggaris pola zamannya (pattern setter). Dianggap telah ada empat
generasi, yaitu generasi ‘20-an, generasi ’45, generasi ’66, dan generasi reformasi
(’98).
Suatu generasi harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan pada zamannya,
melaksanakan pembangunan dengan sumber daya yang ada dan akan ada, serta
menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan dari pembangunan dan sumber daya-
sumber daya tersebut. Untuk itu diperlukan adanya suatu dan mekanisme
pembangunan dalam keseluruhan yang melibatkan semua pihak, baik aparatur,
peraturan, pengawas, maupun rakyatnya (grass-root). Selain itu, diperlukan juga
kajian-kajian sosial seperti , kependudukan (demografi) dan ekologi untuk
pendukungnya. pandang kita terhadap pengertian generasi, baik dari sisi terminologi
maupun fakta dan persepsinya tidak dapat dilakukan dengan terlalu sederhana.
Dari generasi ke generasi selalu memunculkan permasalahan yang khusus dan pola
penyelesaiannya akan khas tergantung faktor manusia dan kondisi yang pada
zamannya. Masing-masing generasi mencoba menjawab tantangan yang khas pada
masanya dan seharusnyalah dipandang secara holistik (menyeluruh) untuk mempelajari
dan mengkajinya. Pemahaman tentang sejarah dan wawasan yang luas sangat
mempengaruhi tantang penilaian dan persepsi terhadap keberadaan suatu generasi dan
masyarakat secara keseluruhan. Bila kaitkan generasi dengan pembangunan, maka
keberadaan generasi tidak akan terlepas dari karakter dan ciri-ciri penduduk suatu
bangsa beserta kondisinya. Masalah penduduk yang meliputi jumlah, komposisi,
persebaran, perubahan, pertumbuhan dan ciri-ciri penduduk berkaitan langsung dengan
perhitungan-perhitungan pembangunan, baik konsep, tujuan maupun pembangunan
suatu bangsa.
Penduduk suatu bangsa dapat merupakan modal yang sangat penting bagi
pembangunan (sumber daya), tetapi jika tidak dipelajari dan disesuaikan akan dapat
menjadi penghambat yang cukup penting pula. Masing-masing mempunyai kebijakan
regenerasi yang berbeda dalam menangani masalah penduduk dan dalam melakukan
kaderisasi. Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama.
Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan
sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau
gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan
bangsa . Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para
pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang
lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan . Jika dibandingkan dengan
generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi memiliki ciri khas corak atau
watak pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional,
di Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an
generasi 45 dan generasi 66, dengan masing-masing ciri khasnya.

B. Teori Generasi
Dalam teori generasi (Generation Theory) yang dikemukakan Graeme Codrington
& Sue Grant-Marshall, Penguin, (2004) dibedakan 5 generasi manusia berdasarkan
tahun kelahirannya, yaitu: (1) Generasi Baby Boomer, lahir 1946-1964; (2) Generasi
X, lahir 1965-1980; (3) Generasi Y, lahir 1981-1994, sering disebut generasi
millennial; (4) Generasi Z, lahir 1995-2010 (disebut juga iGeneration, GenerasiNet,
Generasi Internet). DAN (5) Generasi Alpha, lahir 2011-2025. Kelima generasi
tersebut memiliki perbedaan pertumbuhkembangan kepribadian.
1. Baby Boomer (lahir tahun 1946 – 1964)
Generasi yang lahir setelah Perang Dunia II ini memiliki banyak saudara, akibat
dari banyaknya pasangan yang berani untuk mempunyai banyak keturunan. Generasi
yang adaptif, mudah menerima dan menyesuaikan diri. Dianggap sebagai orang lama
yang mempunyai pengalaman hidup.
2. Generasi X (lahir tahun 1965-1980)
Tahun-tahun ketika generasi ini lahir merupakan awal dari penggunaan PC
(personal computer), video games, tv kabel, dan internet. Penyimpanan data nya pun
menggunakan floopy disk atau disket. MTV dan video games sangat digemari masa
ini. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Jane Deverson, sebagian dari generasi
ini memiliki tingkah laku negatif seperti tidak hormat pada orang tua, mulai mengenal
musik punk, dan mencoba menggunakan ganja.
3. Generasi Y (lahir tahun 1981-1994)
Dikenal dengan sebutan generasi millenial atau milenium. Ungkapan generasi Y
mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1993. Generasi
ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, instan
messaging dan media sosial seperti facebook dan twitter. Mereka juga suka main game
online.
4. Generasi Z (lahir tahun 1995-2010)
Disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki
kesamaan dengan generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan
dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan
mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan
berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan
akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap
kepribadian mereka.
5. Generasi Alpha (lahir tahun 2011-2025)
Generasi yang lahir sesudah generasi Z, lahir dari generasi X akhir dan Y. Generasi
yang sangat terdidik karena masuk sekolah lebih awal dan banyak belajar, rata-rata
memiliki orang tua yang kaya.

C. Regenerasi

Regenerasi dalam biologi adalah menumbuhkan kembali bagian tubuh yang rusak
atau lepas. Regenerasi mempunyai beberapa makna, pertama pembaruan semangat tata
susila, kedua penggantian alat rusak atau hilang dengan pembentukan jaringan sel yang
baru, ketiga penggantian generasi tua kepada generasi muda, peremajaan. Regenerasi
berasal dari dua kata yaitu “Re” yang artinya kembali dan “Generasi” adalah angkatan.
Jadi secara harfiah Regenerasi adalah angkatan kembali, “Regeneration” dalam bahasa
inggris yang artinya Kelahiran kembali , pembaharuan jiwa. Di eropa pernah terjadi
masa kelahiran kembali yang disebut Renaissance.
Renaissance terjadi pada abad 15 sampai 16 masehi atau sering disebut middle age.
Regenerasi menjadi suatu kewajiban organisasi. Organisasi hidup karena kepedulian
mereka terhadap regenerasi. Pentingnya regenerasi dalam suatu organisasi ini yaitu
pengkaderan anggota agar berkualitas. Organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya
regenerasi tapi seperti apakah generasi tersebut. Generasi penerus organisasi dan
penerus bangsa tidak lain ditentukan dari kualitas generasi tersebut. Pada saat ini
banyak sekali generasi muda Indonesia yang bagus dan berkualitas namun masih takut
untuk terjun atau muncul dalam dunia politik. salah satunya adalah generasi muda saat
ini mempunyai anggapan bahwa politik itu kotor, kejam, korupsi dan amburadul.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa rendahnya kesadaran dan tingkat partisipasi
pemuda pada dunia politik disumbangkan oleh kaum muda. Padahal kesadaran dan
partisipasi pemuda dalam politik sangat penting dalam rangka melanjutkan
pembangunan bangsa yang lebih baik. Ada dua regenerasi, yaitu :
1. Regenerasi yang berlangsung alamiah. Artinya pergantian dari generasi berjalan
lumrah seperti yang terjadi pada sekelompok manusia pada umumnya, . Proses
regenerasi ini berjalan sebagai biasa-biasa saja, berlangsung secara alami, tidak di
ekspos atau dipublikasikan.
2. Regenerasi berencana, artinya proses regenerasi ini sungguh-sungguh direncanakan,
dipersiapkan. Pada masyarakat, suku-suku primitip, proses regenerasi dibakukan dalam
lembaga dapat yang disebut inisiasi. Oleh karena itu system regenerasi seperti ini lebih
tepat disebut regenerasi Kaderisasi. Pada hakikatnya system regenerasi-kaderisasi
adalah proses tempat para kader pimpinan para suku atau bangsa digembleng serta
dipersiapkan sebagai pimpinan suku atau bangsa pada generasi berikutnya.
Menggantikan generasi tua. Regenerasi-kaderisasi suatu suku atau bangsa diperlukan
untuk dipertahankan kelangsungan eksistensinya serta kesinambungan suatu generasi
atau bangsa, disamping dihadapkan terjaminnya kelestarian nilai-nilai budaya nenek
moyang.
D. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan menurut para ahli adalah sebagia berikut.
1. Emil Salim
Definisi pembangunan berkelanjutan atau suistanable development adalah suatu
proses pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam dan
manusia. Pengoptimalan tersebut dengan menyerasikan sumber alam dengan manusia
dalam pembangunan.
2. Ignas Kleden
Pembangunan berkelanjutan sebagai jenis pembangunan yang di satu pihak
mengacu pada pemanfaatan sumber-sumber alam maupun sumber daya manusia secara
optimal. Di lain pihak serta pada saat yang sama memelihara keseimbangan optimal di
antara berbagai tuntutan yang saling bertentangan terhadap sumber daya tersebut.
3. Sofyan Effendi
Pembangunan berkelanjutan artinya suatu proses pembangunan yang
memanfaatkan sumber daya, arah invesinya, orientasi pengembangan teknologi dan
perubahan kelembagaan dilakukan secara harmonis dan memperhatikan potensi saat
ini dan masa depan.
Jadi pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang orientasinya kepada
memenuhi kebutuhan manusia dengan memanfaatkan sumber daya alam secara bijak,
efisien dan memperhatikan penggunaanya baik untuk generasi sekarang ataupun
generasi masa depan.

E. Prinsip-Prinsip Pembangunan Berkelanjutan


Terdapat prinsip pembangunan berkelanjutan yakni:
Equity (Pemerataan)
Pemerataan adalah tujuan yang paling penting dalam pembangunan berkelanjutan.
Pemerintah pada hal ini dianggap bisa meminimalisir dispratis ekonomi dan sosial dan
juga kesempatan yang sama untuk masyarakat.
Ekonomi
Pendekatan pembangunan pada sektor ekonomi dalam pembangunan berkelanjutan
menitikberatkan pada meningkatnya keahlian pekerja supay bisa meningkat daya saing
dalam memperoleh pekerjaan yang layak. Terdorongnya kerja sama ekonomis yang
strategis dan peningkatan performa infrastruktur dasar seperti perumaha, air, jalan dan
lain sebagainya hingga infrastruktur informasi.
Energi
Menerapkan penghematan energi adalah bagian dari pembangunan berkelanjutan.
Contoh penerapannya adalah melakukan optimasi pembangunan bangunan dengan
pencahayaan alami sebanyak mungkin dan lain-lainnya.
Ekologi
Prinsip pelestarian ekologi dalam pembangunan berkelanjutan dilakukan
penerapan melalui pemanfaatan lahan campuran semaksimal mungkin, memperhatikan
keberadaan ruang terbuka hijau, sistem transportasi dan pembangunan saling
terintegrasi dan membatasi pemekaran kota yang berlebihan
Engagement (Peran Serta)
Pembangunan berkelanjutan bisa dijalankan dengan cara peningkatan dan
pengoptimalan peran serta masyarakat didalamnya.

F. Strategi Pembangunan Berkelanjutan


Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari setiap
elemen pembangunan berkelanjutan. Dalam hal ini ada empat komponen yang perlu
diperhatikan yaitu pemerataan, partisipasi, keanekaragaman, integrasi, dan perspektif
jangka panjang.
a. Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus dilandasi
hal-hal seperti ; meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi, meratanya
peran dan kesempatan perempuan, meratanya ekonomi yang dicapai dengan
keseimbangan distribusi kesejahteraan. Namun pemerataan bukanlah hal yang secara
langsung dapat dicapai. Pemerataan adalah konsep yang relatif dan tidak secara
langsung dapat diukur. Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal yang
menyeluruh, kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar,
walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat. Aspek etika lainnya yang
perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa
datang yang tidak dapat dikompromikan dengan aktivitas generasi masa kini. Ini berarti
pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa datang
dalam memenuhi kebutuhannya.
b. Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan bahwa
sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan masa
datang. Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan ekosistem..
Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang merata
terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai masyarakat
dapat lebih dimengerti.
c. Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia dengan
alam. Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau merusak. Hanya
dengan memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitan antara sistem alam
dan sistem sosial. Dengan menggunakan pengertian ini maka pelaksanaan
pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan pembangunan yang
dapat dimungkinkan. Hal ini merupakan tantangan utama dalam kelembagaan.
d. Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan,.implikasi
pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini.
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbeda
dengan asumsi normal dalam prosedur discounting. Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan. Hingga saat ini kerangka jangka pendek
mendominasi pemikiran para pengambil keputusan ekonomi, oleh karena itu perlu
dipertimbangkan.
G. Paradigma Pembangunan Berkelanjutan
Sebagai konsep sederhana namun mencakup dimensi yang cukup luas, pencarian
konsep keberlanjutan yang memenuhi harapan semua pihak akan terus berjalan.
Pengembangan konsep dan model-model yang telah ada diharapakan akan selalu
muncul. Oleh karena itu pada makalah ini ditawarkan model keberlanjutan melalui
multikreteria analisis dampak lingkungan. Dengan memperhatikan fenomena yang ada
maka perubahan paradigma keberlanjutan hendaknya mempertimbangkan aspek
berikut :
1. Perilaku generasi kini tidak dapat sepenuhnya menentukan perilaku generasi
mendatang.
2. Generasi mendatang harus dipastikan memperoleh paling tidak tingkat konsumsi
minimum.
3. Pergerakan harga sumberdaya alam dan hak kepemilikan terhadap konsumsi dimasa
mendatang harus ditentukan untuk menghindari eksploitasi yang berlebihan terhadap
sumber daya alam masa kini.
4. Dalam situasi pasar tidak berfungsi, diperlukan intervensi non pasar.
5. Intervensi yang benar merupakan strategi yang penting untuk menjaga keberlanjutan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Generasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu masa di mana kelompok
manusia pada masa tersebut mempunyai keunikan yang dapat memberi ciri pada
dirinya dan pada perubahan sejarah atau zaman. Regenerasi dalam biologi adalah
menumbuhkan kembali bagian tubuh yang rusak atau lepas. Regenerasi mempunyai
beberapa makna, pertama pembaruan semangat tata susila, kedua penggantian alat
rusak atau hilang dengan pembentukan jaringan sel yang baru, ketiga penggantian
generasi tua kepada generasi muda, peremajaan. pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang orientasinya kepada memenuhi kebutuhan manusia dengan
memanfaatkan sumber daya alam secara bijak, efisien dan memperhatikan
penggunaanya baik untuk generasi sekarang ataupun generasi masa depan.

B. Saran
Semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan. Dan semoga bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi pembaca umumnya. Kami juga sangat menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini banyak sekali kekurangan dari berbagai segi, oleh karena itu kami akan selalu
membuka kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempuraan makalah berikutnya
agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Berkup, Sezin Baysal. 2014. Working With Generations X And Y In Generation Z Period:
Management Of Different Generations In Business Life. Mediterranean Journal of
Social Sciences. Vol. 5 No.19. DOI: http://10.5901/mjss.2014.v5n19p218.
Bobby, John Fredy. 2012. Fenomena Bermain Generasi Z Dan Hubungannya Dengan
Eksistensi Ruang Bermain Terbuka Di Lingkungan Perumahan Sederhana.
Comtech Vol.3. No. 1. Pp. 8-14.
Djajadinigrat, 2001 Untuk Generasi Masa Depan: “Pemikiran, Tantangan dan Permasalah
Lingkungan”, ITB.
Elang Lilik, 2003 Kumpulan Makalah Perubahan Lingkungan Global dan kerjasama
Internasional, IPB
Escoda , Ana Pérez. 2016. Digital Skills in the Z Generation: Key Questions for a
Curricular Introduction in Primary School : La competencia digital de la
Generación Z: claves parasu introducción curricular en la Educación Primaria.
Communicar, Vol. 49. Pp. 71 – 79. DOI: http*://dx.doi.org/10.3916/C49-2016-07.
Fauzi.A. 2004, Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Teori dan Aplikasi,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Gibson, Kristin, dkk. 2013 Generation Z : The next generation of college students.NIRSA.
Heal,G.1998 Valuing the Future : Economic Theory and Sustainability. Columbia
University Press.New York.
Redecon,ADB, 1990 Indonesia Economic Policies For Sustainable Development, ADB
Publication.
Sutamihardja, 2004 Perubahan Lingkungan Global; Program Studi Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana; IPB
Tarumingkeng. R (2004) Pengantar Falsafah Sain, Semester Ganjil 2004 : Pascasarjana
IPB.
Tulgan, Bruce. 2013 Meet Generation Z: The second generation within the giant
Millennial” cohort. RainmakerThinking, Inc. 125 Lawrence St. New Haven,
(Online)https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-pembangunan-
berkelanjutan-tujuan-prinsip-ciri-ciri-contoh.html diakses selasa 28 April 2020
(Online)https://www.silabus.web.id/generasi-z-berdasarkan-teori-generasi/ diakses selasa
28 April 2020.
(Online)https://rateymal.wordpress.com/2013/11/18/individu-keluarga-dan-masyarakat-
generasi-dan-regenerasi/ diakses Selasa, 28 April 2020.

Anda mungkin juga menyukai