Anda di halaman 1dari 7

Nama : Melati Claudia

Nim : 043865346

Soal 1 (skor 25)


Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi dan informasi muncul kekhawatiran akan
semakin lunturnya karakter bangsa yang kemudian digantikan dengan karakter masyarakat global.
Budaya gotong royong dan solidaritas misalnya, dikhawatirkan akan digantikan dengan budaya
individualis dan materialistis. Bertolak dari keprihatinan inilah kemudian muncul berbagai kajian
tentang pendidikan karakter yang bertujuan agar karakter bangsa Indonesia dapat terus bertahan di
era informasi seperti sekarang ini. Lemahnya karakter bangsa, yaitu Pancasila di era sekarang ini
menjadi fenomena yang menarik untuk dikaji. Menurut pendapat Anda, faktor apa sajakah yang
menjadi penyebab terjadinya krisis karakter di era globalisasi ini?

Temukan hasil analisis Anda, setidaknya 3 faktor penyebab terjadinya krisis karakter di era
informasi sekarang ini, serta solusi yang dapat Anda berikan untuk mengatasi persoalan
tersebut!

Jawab :
Tedapat beberapa faktor penyebab terjadinya krisis karakter di era kebebasan informasi saat ini,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Faktor pendidikan karakter yang kurang
Pendidikan karakter merupakan hal yang sangat penting dan perlu dilakukan sejak dini, baik itu
di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah. Penerapan pendidikan karakter kepada
seseorang dapat mempengaruhi dan membentuk karakter serta sikap seseorang dalam
menghadapi segala bentuk perubahan. Jika seseorang tidak mendapatkan pendidikan karakter
dengan baik, maka seseorang tersebut akan mempunyai karakter yang lemah dan kurang baik.
Akibatnya, semua informasi yang ia dapatkan dari luar karena cepatnya arus informasi di era
globalisasi akan langsung ia terima tanpa melakukan filter terlebih dahulu. Sesorang tersebut
cenderung menerima semua nilai dan budaya luar yang masuk tanpa memilah apakah budaya-
budaya asing tersebut sesuai dengan nilai dan budaya bangsa kita atau tidak.
2) Faktor lingkungan
Lingkungan menjadi faktor yang sangat mempengaruhi karakter seseorang. Lingkungan tanpa
disadari juga dapat membentuk karakter seseorang menjadi lebih baik atau lebih buruk. Apabila
seseorang mempunyai kontrol diri yang lemah, maka hal-hal negatif yang ada disekitar
lingkungan dapat dengan mudah mempengaruhi karakternya.
3) Faktor perkembangan teknologi dan media sosial
Perkembangan teknologi yang terjadi di era globalisasi ini berkembang dengan begitu pesat.
Perkembangan teknologi ini juga menyebabkan berbagai platform digital terutama media sosial
ikut berkembang pesat. Saat ini, semua orang banyak menghabiskan waktunya dengan peralatan
teknologi yang semakin canggih dan memanfaatkan media sosial untuk mengisi waktu luangnya.
Pertukaran informasi yang terjadi di media sosial sangatlah cepat. Informasi dari berbagai
belahan dunia tersebar dalam hitungan detik. Informasi-informasi tersebut bisa saja membawa
dampak dan pengaruh negatif kepada orang yang menerima informasinya.

Solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan
pendalaman pendidikan karakter sejak dini, baik itu di lingkungan keluarga maupun di
lingkungan sekolah. Pendidikan karakter yang kuat dapat membuat seseorang mempunyai
fondasi yang kuat dalam menghadapi berbagai dampak negatif dari budaya luar yang masuk agar
tidak ikut terpengaruh. Selain itu, solusi lain yang dapat dilakukan seseorang yaitu dengan
memilih lingkungan yang tepat untuk bergaul dan juga memanfaatkan teknologi dan media sosial
dengan bijak.

Soal 2 (skor 25)


Kaelan menjelaskan, bahwa inti dari identitas nasional bangsa Indonesia adalah nilai-nilai yang
merupakan hasil buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia tentang kehidupan yang
dianggap baik yang memberikan watak, corak, dan ciri masyarakat Indonesia. Ciri-ciri yang
menjadi corak karakter atau kepribadian bangsa yakni sifat religius, sikap menghormati bangsa
dan manusia lain, persatuan, gotong royong dan musyawarah, serta ide tentang keadilan sosial.
Karakter bangsa Indonesia tersebut adalah nilai-nilai dasar Pancasila, sehingga Pancasila
dikatakan sebagai jatidiri bangsa yang menjadi inti identitas nasional Indonesia. Seiring dengan
perkembangan yang terjadi di dalam kehidupan umat manusia di dunia, berbagai macam
perubahan juga tentunya dialami oleh masyakarat Indonesia.
Sangat dimungkinkan sikap dan karakter bangsa Indonesia menjadi jauh dan tidak sesuai lagi
dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam kasus sebagaimana tersebut, strategi manakah yang harus ditempuh? Apakah nilai-nilai
Pancasila yang perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman yang berlangsung, atau
masyarakat yang sikap dan perilakunya harus selalu disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila?
Jelaskan jawaban Anda dengan argumentasi yang rasional, konsisten, dan koheren!

Jawab :
Nilai-nilai pancasila tidak perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman yang berlangsung. Hal
tersebut disebabkan karena pancasila merupakan ideologi yang bersifat terbuka, dimana nilai-nilai
dasar yang terdapat dalam pancasila dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Nilai-
nilai tersebut tetap dapat diterapkan dalam berbagai kehidupan bangsa dari masa ke masa. Oleh
karenanya, sikap dan perilaku masyarakat lah yang harus selalu disesuaikan dengan nilai-nilai
pancasila.

Soal 3 (skor 25)


Identitas Nasional adalah aspek yang sangat penting di dalam kehidupan sebuah negara. Identitas
Nasional tidak hanya menjadi pedoman bersikap dan berperilaku bangsa dan negara Indonesia di
tengah pergaulan internasional, tetapi juga menjadi ciri pembeda, kekhasan, atau keunikan bangsa
Indonesia. Oleh karena itulah Identitas Nasional salah satunya disebut sebagai jati diri bangsa.
Hardono Hadi menjelaskan, bahwa jati diri itu mencakup tiga unsur yaitu identitas, kepribadian,
dan keunikan. Tiga hal inilah yang kemudian secara historis membentuk Identitas Nasional
Indonesia yang kemudian menjadi jiwa serta kepribadian bangsa Indonesia di dalam bersikap dan
berperilaku.
Menurut pendapat Anda, apa sajakah keunikan bangsa Indonesia yang menjadi sumber historis
Identitas Nasional tersebut? Jelaskan pendapat Anda !

Jawab :
Menurut saya, keunikan bangsa Indonesia yang menjadi sumber historis adalah keberagaman
suku, budaya, agama, serta ras yang ada. Karena keberagaman tersebut, maka munculah
semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Selain itu, keunikan bangsa Indonesia yang lain adalah
keberagaman bahasa daerah yang ada di Indonesia, karena hal tersebut Indonesia memiliki bahasa
pemersatu yaitu Bahasa Indonesia yang merupakan salah satu identitas bangsa. Keunikan bangsa
Indonesia
lainnya yaitu budaya gotong-royong, sikap ramah, dan saling menghargai satu sama lain.
Keunikan tersebut selanjutnya menjadi salah satu nilai yang terkandung dalam dasar negara yaitu
Pancasila.

Soal 4 (skor 25)


Pada era perkembangan teknologi seperti saat ini, masa ketika internet dan komputer
mendominasi interaksi manusia di dalam kehidupan sehari-hari, platform media sosial menjadi
platform yang ramai digunakan oleh hampir seluruh umat manusia. Tidak terkecuali masyarakat
Indonesia. Aplikasi media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, Whatsapp, dan berbagai
macam aplikasi sosial media lainnya adalah contoh aplikasi yang akrab dengan kehidupan
masyarakat di era global ini. Persoalannya, namun demikian, tidak semua konten yang terdapat di
dalam berbagai platform media sosial tersebut sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia, Pancasila. Hal ini tampak misalnya di dalam cara pembuat konten (content creator) di
dalam memamerkan aktivitas mereka di berbagai media sosial tersebut.

Menurut pendapat Anda, bagaimana cara agar nilai-nilai Pancasila sebagai karakter bangsa
Indonesia tersebut bisa tercermin di dalam perilaku masyarakat di media sosial? Jelaskan
jawaban Anda!

Jawab :
Salah satu cara agar nilai-nilai pancasila sebagai karakter bangsa Indonesia adalah dengan
melakukan penguatan karakter kebangsaan dengan menggunakan platform media sosial.
Penguatan karakter kebangsaan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi secara
kreatif dan menarik agar mudah dipahami. Selain itu, kementerian pendidikan dan kebudayaan
juga dapat membuat konten-konten di berbagai media sosial yang berisi pengenalan kebudayaan
bangsa Indonesia. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pembinaan khusus
atau sosialisasi secara berkala kepada para konten kreator untuk selalu membuat konten-konten
yang mengedukasi dan memperlihatkan budaya dan nilai-nilai bangsa.

Sumber :

1. BMP MKDU4114 Pancasila Modul 5

2. https://ppkn.co.id/nilai-pancasila/
3. https://puspensos.kemensos.go.id/krisis-moral-yang-dialami-anak-muda-di-era-milenial

Anda mungkin juga menyukai