DOSEN PEMANGKU
Drs. Abdurrahman, M.Pd
OLEH:
1. ARISKI EKA HADIYANTO (166410758)
2. FADHILA TAWASSALNA (166411310)
3. FANNY RAHMAWATI (166410860)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
kami telah dapat menyelesaikan Makalah “Cara Mengajukan Pinjaman”. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan di Bidang Pendidikan.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, Amiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.............................................................................................................................................
i
DAFTAR ISI
.............................................................................................................................................
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
.............................................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
.............................................................................................................................................
1
C. Tujuan Penulisan
.............................................................................................................................................
1
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Pinjaman
.............................................................................................................................................
2
B. Jenis-jenis Pinjaman
.............................................................................................................................................
3
ii
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
.............................................................................................................................................
10
B. Saran
.............................................................................................................................................
10
DAFTAR PUSTAKA
.............................................................................................................................................
11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu yang penting dalam usaha atau bisnis adalah adanya modal, ada
beberapa cara untuk memperoleh modal usaha adalah dengan modal dari dalam yang
berupa laba dan modal sendiri, yang mempunyai kelebihan yaitu dapat digunakan
sewaktu-waktu dan tidak ada kewajiban untuk mengembalikan, kelemahanya adalah
jumlah dana sangat terbatas. Modal juga dapat diperoleh dari luar yang berupa
saham dan pinjaman baik jangka pendek ataupun jangka panjang.
Modal dengan cara pinjaman mempunyai kelebihan yaitu jumlah dana nya
tidak terbatas, dapat diperoleh dari beberapa sumber. Kelemahannya terdapat
kewajiban untuk membayar beban, yaitu bunga. Kelemahan lainya adalah ada
kewajiban untuk mengembalikan.
Pinjaman merupakan hal yang terpenting dalah usaha karena sebagian besar
sebuah usaha akan membutuhkan modal dan dana untuk menjamin berlangsungnya
sebuah usaha. Untuk itu kami menyusun tulisan tentang cara mengajukan pinjaman
yang berisi banyak hal yang berkaitan dengan prosedur pinjaman dan lain
sebagainya/
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pinjaman?
2. Apa saja jenis-jenis pinjaman?
3. Apa yan dimaksud angsuran pinjaman?
4. Bagaimana menghitung bunga pinjaman?
5. Bagaimana pembiayaan bank syariah?
6. Bagaimana syarat dan prosedur pinjaman?
C. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetaui yang dimaksud dengan pinjaman
2. Untuk mengetaui jenis-jenis pinjaman
3. Untuk mengetaui angsuran pinjaman
4. Untuk mengetaui cara menghitung bunga pinjaman
5. Untuk mengetaui pembiayaan bank syariah
6. Untuk mengetaui syarat dan prosedur pinjaman
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pinjaman
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa untuk melakukan kegiatan usaha,
mulai dari berdiri sampai dengan berjalan, dibutuhkan sejumlah dana. Kebutuhan
1
dana dapat diperoleh dari modal sendiri atau modal pinjaman. Berbagai lembaga
keuangan yang dapat dijadikan tempat untuk meminjamkan modal antara lain dunia
perbankan dan lembaga keuangan nonbank, seperti leasing dan pegadaian atau
asuransi.
Menurut Kasmir (2016:122) Pemberian pinjaman yang dilakukan oleh bank
diartikan sebagai penyaluran dana kemasyarakat. Pinjaman bank ini lebih dikenal
dengan nama kredit bagi bank konvensional (Barat) dan pembiiayaan bagi Bank
Syariah (Islam).
Pinjaman atau kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beberapa jenis.
Tergantung dari jenis usaha yang dibiayai oleh nasabah. Jumlah kredit dari tingkat
suku bunga yang diberikan oleh bank juga tergantung dari kemampuan bank
penyelurnya dan kelayakan usaha nasabah.
Dalam setiap pemberian kredit atau pembiayaan yang disalurkan diperlukan
hal-hal sebagai berikut:
1. Kepercayaan
Bank harus yakin dan percaya bahwa nasabah pasti akan mengembalikan kredit
yang diberikan. Kepercayaan ini didasarkan pada latar belakang dan pengalaman
usaha nasabah yang akan dibiayai serta prospek usahanya. Dengan demikian,
bank yakin bahwa kredit yang disalurkan pasti akan aman. Dalam hal ini nasabah
memperoleh kepercayaan dari bank.
2. Jangka waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu. Jangka waktu
artinya batas waktu pengembalian suatu pinjaman. Lamanya jangka waktu
pinjaman tergantung dari kesepakatan bank dengan nasabah
3. Kesepakatan
Sebelum kredit dikucurkan, bank sebagai kreditor terlebih dahulu membuat
perjanjian dengan nasabah. Perjanjian ini memuat hak dan kewajiban masing-
masing pihak yang harus ditaati bersama.
4. Risiko
Kredit yang disalurkan memiliki risiko untuk tidak terbayar pada saatnya.
Tingkat risiko ini dapat dipengaruhi oleh dua hal. Pertama, adalah faktor
kesenjangan, yaitu nasabah sengaja tidak mau membayar kredit yang dibiayai
kerena berbagai sebab. Kedua adalah faktor tidak sengaja, yaitu nasaba memiliki
kemauan untuk membayar tetapi tidak memiliki kemampuan, misalnya karena
kredit yang dibiayai mengalami musibah. Tingkat risiko ini diukur dari kesulitan
dan kepatuhan nasabah dalam membayar kewajibannya.
5. Balas jasa
2
Nasabah berkewajiban untuk membayar jasa atas penggunaan dana yang
diberikan oleh bank. Nasabah penerima dana akan dikenakan bunga sebagai jasa
pinjaman kredit yang diberikan dan biaya lainnya. Penerima kredit akan
dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yang
menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat memengaruhi keuntungan
bank, mengingat keuntungan utama bank adalah dari selisih bunga kredit dengan
bunga simpanan. Bagi bank Islam balas jasa diberikan dalam bentuk bagi hasil.
Agar kredit tersebut tidak macet, sebelum kredit dikucurkan, bank terlebih
dahulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh nasabah. Nasabah yang
mengajukan kredit dikenakan berbagai persyaratan sesuai dengan ketentuan bank
masing-masing. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian.
Nasabah sebagai peminjam disebut debitur dan mempunyai kewajiban untuk
mengembalikan pinjaman berikut bunga sesuai jangka waktunya. Sementara bank
sebagai kreditor tugasnya memberikan dana pinjaman kepada nasabah.
B. Jenis-jenis pinjaman
Menurut Kasmir (2016:124-125) Pinjaman yang dapat diperoleh perusahaan
dari dunia perbankan terdiri dari beragam bentuk. Bank menciptakan jenis pinjaman
sesuai dengan kebutuhan nasabah. Masing-masing jenis pinjaman memiliki
kelebihan dan persyaratan tersendiri.
Secara umum jenis-jenis kredit atau pinjaman yang ditawarkan bank dewasa
ini adalah sebagai berikut:
1. Kredit investasi
Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang
melakukan investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki
jangka waktu yang relative panjang yaitu diatas satu tahun. Contoh jenis kredit
ini adalah kredit untuk membeli tanah, membangun pabrik, atau memneli
peralatan pabrik seperti mesin-mesin.
2. Kredit modal kerja
Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha.
Biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek, yaitu tidak lebih dari satu
tahun. Contoh kredit ini adalah untuk membeli bahan baku, membayar gaji
karyawan dan modal kerja lainnya.
3. Kredit perdagangan
3
kredit perdagangan merupakan kredit yang diberikan kepda para pedagang
dalam rangka memperlancra, memperluas, atau memperbesar kegiatan
perdagangannya. Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk membeli barang
dagangan yang diberikan kepada supplier.
4. Kredit produktif
Kredit produktif merupakan kredit yang berupa investasi, modal kerja atau
perdagangan. Kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali, sehingga
pengembalian kredit diharapkan berasal dari hasil usaha yang dibiayai.
5. Kredit konsumtif
Kredit konsumtif merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi,
misalnya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan. Contoh
kredit jenis ini adalah kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor yang
semuanya untuk dipakai sendiri.
6. Kredit profesi
Kredit profesi merupakan kredit yang diberikan kepada kalangan professional,
seperti dosen, dokter atau pengacara.
Jika dalam bank konvensional (barat) istilah pinjaman sering disebut dengan
kata kredit, dalam bank islam pinjaman disebut pembiayaan. Artinya bank syariah
akan membiayai usaha nasabah dengan model pembiayaan bank islam.
4
Disamping dikenakan angsuran, nasabah juga dikenakan biaya-biaya yang
berkaitan dengan kredit tersebut. Biaya yang timbul misalnya biaya administrasi
yang dibayar per tahun serta biaya provisi dan komisi yang besarnya dihitung dari
jumlah kredit yang didapat dengan persentase tertentu dan juga hanya untuk satu kali
akad kredit (perjanjian kredit).
5
Perubahan ini terjadi karena perhitungan persentase bunga tergantung dari
bunga yang berlaku pada bulan yang bersangkutan. Jadi, jumlah angsuran setiap
bulan bisa tetap, berkurang atau mala bertambah,
Hal yang paling penting diingat adalah bahwa yang memutuskan sistem
perhitungan bunga adalah pihak bank. Jadi nasabah hanya bia menerima keputusan
bank tersebut
6
dengan bank lainnya. Tujuannya adalah agar kredit atau pembiayaan yang diberikan
ke nasabah aman dan tidak macet. Disamping itu, juga agar jangan sampai kedit
tersebut disalahgunakan dan menjadi beban bagi nasabah dimasa yang akan datang.
Secara umum prosedur dan proses pengajuan kredit pada suatu bank adalah
sebagai berikut:
1. Nasabah mengajukan secara tertulis dengan mengisi dan menandatangani
aplikasi (formulir) permohonan kredit.
2. Nasabah melengkapi semua persyaratan yang telah ditetapkan dan dilampirkan
dalam aplikasi permohonan
3. Pihak bank akan mempelajari permohonan tersebut dan apabila terdapat
kekurangan persyaratan, nasabah diminta untuk melengkapinya.
4. Apabila permohonan dirasakan memenuhi syrat, nasabah dipanggil untuk
diwawancarai seputar kehendaknya. Maksud dan tujuan memperoleh kredit
5. Kemudian bank akan melakukan penelitian dokumen dan penelitian ke
lapangan, yaitu penelitian ke lokasi yang berhubungan dengan kredit.
6. Apabila hasil penelitian dokumen, hasil wawancara dan penelitian lapangan
memenuhi persyaratan kredit, nasabah diminta datang ke bank untuk
menandatangani akad kredit
7. Setelah akad kredit ditandatangani, bank akan menyetor uang tersebut ke
rekening nasabah
Persyaratan untuk memperole kredit dibagi menjadi dua jenis, yaitu untuk
nasabah perorangan dan nasabah badan usaha. Untuk nasabah perorangan
persyaratannya relative lebih ringan, diantaranya:
1. Bukti diri yang masih berlaku
2. Slip gaji asli
3. SK pengangkatan untuk karyawan
4. Surat nikah
5. Kartu keluarga
6. Jaminan lainnya bila diperlukan untuk jumlah tertentu
7. Persyaratan tambahan lainnya
7
9. Persyaratan tambahan lainnya.
8
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberian pinjaman yang dilakukan oleh bank diartikan sebagai penyaluran
dana kemasyarakat.
Jenis-jenis pinjaman 1) Kredit investasi 2)Kredit modal kerja 3)Kredit
perdagangan 4) Kredit produktif 5)Kredit konsumtif 6)Kredit profesi
Utang yang dibayar nasabah setiap periode inilah yang disebut dengan
cicilan atau angsuran.
Setiap nasabah akan dikenakan bunga atas pinjaman yang diambilnya.
Besarnya bunga tergantung dari jenis kredit yang diambil serta sistem pembebanan
bunga kredit tersebut.
Jenis-jenis pembiayaan yang diberikan bank syariah dengan sistem bagi hasil
1) Al-Musharakah 2)Al-Mudharabah 4)Baial’murabahah 5)Ijarah
Hampir semua bank menerapkan prosedur atau proses peminjaman uang
yang sama. Hanya saja, persyaratan yang ditetapkan sedikit berbeda antara bank satu
dengan bank lainnya. Tujuannya adalah agar kredit atau pembiayaan yang diberikan
ke nasabah aman dan tidak macet
B. Saran
Dari pembahasan diatas dapat di sarankan bahwa untuk melakukan
kegiatan usaha, mulai dari berdiri sampai dengan berjalan, dibutuhkan
sejumlah dana. Kebutuhan dana dapat diperoleh dari modal sendiri atau
modal pinjaman. Oleh karena itu, dalam mengajukan pinjaman kita harus
mengetahui jenis pinjaman yang kita inginkan sesuai jenis usaha yang akan
kita jalankan serta prosedur dan persyaratan pinjaman yang akan kita ajukan
untuk memperoleh modal. Selain itu, kita juga harus mengetaui angsuran dan
biaya bunga yang harus kita bayar setiap bulannya. Sehingga dalam mencari
dana untuk usaha kita harus cermat dan hati-hati dalam mengambil tindakan
agar tidak merugikan diri sendiri maupun perusahaan.
9
Daftar Pustaka
10