a. Pecahan sejat
1 3 2
Pecahan yang pembilanganya lebih kecil dari pada penyebutnya. Contoh , , dan
2 5 7
b. Pecahan tdak sejat
3 6 22
Pecahan yang penyebutnya lebih kecil dari pada pembilangnya. Contoh , , dan
2 5 7
c. Pecahan campuran
b b b
Pecahan yang terdiri atas bilangan bulat a, b, dan c yang bersifat a =a+ dengan
c c c
1 3 4
adalah pecahan murni. Contoh 1 , 2 , dan 3
2 8 11
a c a−c
− = dengan b ≠ 0
b b b
Bila pecahan-pecahan yang akan dijumlahkan atau dikurangkan memiliki penyebut yang
berbeda, maka penyebut-penyebutnya di samakan dahulu dengan menggunakan KPK
dari penyebut-penyebutnya.
Penjumlahan pecahan memiliki sifat-sifat berikut
o Sifat komutatif penjumlahan
a c
Untuk sembarang pecahan dan dengan b ≠ 0 dan d ≠0
b d
berlaku
a c c a
+ = +
b d d b
o Sifat asosiatif penjumlahan
a c e
Untuk sembarang pecahan , , dan dengan b ≠ 0, d ≠ 0 dan f ≠ 0
b d f
berlaku
( ab + cd )+ ef = ab +( dc + ef )
2. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Campuran
Penjumlahan
Untuk pecahan yang mempunyai penyebut sama, maka tnggal tambahkan saja pembilangnya tanpa
mengutak atk penyebutnya. Gambar yang ada di sebelah kanan merupakan pecahan biasa yang
mempunyai penyebut sama, sehingga kita tdak perlu mengoperasikan hal lain, cukup jumlahkan
pembilang.
Contoh:
Dua pecahan berikut mempunyai penyebut 5 dan 3 sehingga KPK adalah 15.
Contoh Soal:
2. Pengurangan
Bagaimana dengan pengurangan pecahan? Adalah sama prosedurnya sepert penjumlahan pecahan.
Bedanya, untuk pengurangan maka pembilangnya dikurang.