SISTEM KONSINYASI
PADA PRODUK KERAJIAN
OLEH:
MARSA SHIDQI
RADITYA BAGUS W
SAORI SALMA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas berkah
dan limpahan rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Makalah PKWU ini dengan
tepat waktu
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Penulis sangat menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan masukkan-masukkan yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
PEMBAHASAN
A. Sistem Konsinyasi
Keuntungan menggunakan Sistem Konsinyasi adalah tidak perlu modal besar untuk
membuka toko dan membayar pegawai. Selain itu, kerugian dari menggunakan Sistem
Konsinyasi adalah produk yang dijual tidak hanya terfokus pada satu macam, namun
berbagai variasi.
Metode dalam sistem konsinyasi dapat menggunakan pola bagi hasil atas penjualan
produk. Harga jual ditentukan oleh pemilik produk dan nilai atas bagi hasilnya. Metode
lain dimana pemilik produk menetapkan harga dasar sementara pihak toko mendapatkan
keuntungan dari harga jual yang dia tentukan sendiri.
Pada sistem konsinyasi harus terdapat kesepakatan antara pemilik toko (consignee)
dan pemilik barang (consignor). Perjanjian konsinyasi merupakan kontrak yang mana
pemilik barang mengirim, mempercayakan, menitipkan produknya kepada penerima
barang untuk dijual. Hal ini penting untuk menentukan keuntungan yang akan dibagi.
Aksesoris merupakan beda kerajinan yang dapat dijual dengan sistem konsinyasi.
Barang sisa dan uang hasil penjualan diambil perbulan. Tidak hanya satu, banyak
pemasok yang menitipkan produknya di satu toko. Kebanyakan pihak toko mendapatkan
keuntungan 10% atau 15% dari hasil penjualan untuk masing-masing barang yang telah
diberi label harga jualnya.