Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PKWU

SISTEM KONSINYASI
PADA PRODUK KERAJIAN

OLEH:
MARSA SHIDQI
RADITYA BAGUS W
SAORI SALMA

KELAS XII MIPA 6


SMA NEGERI 1 KOTA BEKASI
T.A. 2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas berkah
dan limpahan rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Makalah PKWU ini dengan
tepat waktu
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Penulis sangat menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan masukkan-masukkan yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, Oktober 2018

Penulis
PEMBAHASAN

A. Sistem Konsinyasi

Mekanisme titip jual di mana pemilik produk menitipkan barang dagangannya


kepada toko/kios untuk kemudian dijual dan akan dibayar setelah barang yang dititipkan
tersebut terjual.

Keuntungan menggunakan Sistem Konsinyasi adalah tidak perlu modal besar untuk
membuka toko dan membayar pegawai. Selain itu, kerugian dari menggunakan Sistem
Konsinyasi adalah produk yang dijual tidak hanya terfokus pada satu macam, namun
berbagai variasi.

B. Metode Sistem Konsinyasi

Metode dalam sistem konsinyasi dapat menggunakan pola bagi hasil atas penjualan
produk. Harga jual ditentukan oleh pemilik produk dan nilai atas bagi hasilnya. Metode
lain dimana pemilik produk menetapkan harga dasar sementara pihak toko mendapatkan
keuntungan dari harga jual yang dia tentukan sendiri.

C. Hal yang Harus Diperhatikan


Hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan transaksi dengan system
konsinyasi bagi pemilik took dan produsen yakni peluang dan resiko. Berikut merupakan
peluangnya.

• Bagi produsen (consignor) : memungkinkan pejual atau produsen untuk menaruh


barang dagangan di took, yang artinya dapat mendapat tempat tambahan untuk
memajang produk.
• Bagi pemilik toko (consignee) : memungkinkan pemilik took memulai bisnisnya
dengan modal yang relatif lebih kecil daripada harus membeli barang dagang.
Namun, seperti model bisnis lainnya, peluang usaha konsinyasi pun memiliki risiko,
antara lain.

• Bagi produsen (consignor) : pemilik toko cenderung lebih mempromosikan


produknya daripada produk yang dititipkan.
• Bagi pemilik toko (consignee) : tidak mendapatkan komisi atau keuntungan sampai
barang titipan terjual.

D. Proses Sistem Konsinyasi

Pada sistem konsinyasi harus terdapat kesepakatan antara pemilik toko (consignee)
dan pemilik barang (consignor). Perjanjian konsinyasi merupakan kontrak yang mana
pemilik barang mengirim, mempercayakan, menitipkan produknya kepada penerima
barang untuk dijual. Hal ini penting untuk menentukan keuntungan yang akan dibagi.

Berikut cara melakukan penjualan dengan sistem konsinyasi:

1. Pemilik produk kerajinan menitipkan barangnya kepada toko yang dituju


2. Pemilik toko menerima produk kerajinan tersebut
3. Pemilik barang menunggu barang yang dititpkan hingga laku terjual
4. Setelah beberapa hari, pemilik modal memeriksa produk yang dititipkan
apakah telah laku terjual
5. Apabila laku, keuntungan penjualan dibagi dengan pemilik toko. Namun
jika belom juga terjual, pemilik produk dapat mengambilnya dan
menggantikan dengan produk baru.
E. Sistem Konsinyasi pada Produk Kerajinan/Aksesoris

Aksesoris merupakan beda kerajinan yang dapat dijual dengan sistem konsinyasi.
Barang sisa dan uang hasil penjualan diambil perbulan. Tidak hanya satu, banyak
pemasok yang menitipkan produknya di satu toko. Kebanyakan pihak toko mendapatkan
keuntungan 10% atau 15% dari hasil penjualan untuk masing-masing barang yang telah
diberi label harga jualnya.

Anda mungkin juga menyukai